PENDAHULUAN
Obat analgesik atau anti nyeri adalah jenis obat yang dapat digunakan untuk
mengatasi rasa sakit atau nyeri. Bedasarkan golongannya obat analgesik dapat
dikelompokkan menjadi 2 yaitu: obat golongan Opioid dan Obat dengan golongan
Non Opioid . Obat analgesik opioid bekerja pada sistem saraf pusat (SSP), sedangkan
obat Non Opioid merupakan obat generik yang berkerja pada di reseptor saraf perifer
dan sistem saraf pusat.
Reseptor opioid akan diaktifkan oleh peptide endogen dan juga eksogen ligand.
Reseptor-reseptor ini terdapat pada banyak organ, seperti thalamus, amygdala dan
juga ganglia dorsalis. Tramadol dapat diberikan secara oral, i.m. atau i.v. dengan
dosis 50-100 mg dan dapat diulang setiap 6-7 jam dengan dosis maksimal 400 mg per
hari.19,20Kadar terapeutik dalam darah berkisar antara 100-300 ng/ml. Tramadol
memperlambat pengosongan lambung, meskipun efeknya kecil dibandingkan dengan
opioid lain. Selain itu, tramadol juga dapat menyebabkan sensasi berputar, konstipasi,
pusing, dan penurunan kesadaran. Penggunaan tramadol sebaiknya dihentikan bila
didapatkan gejala seperti kejang, nadi lemah, dan kesulitan bernafas.
Contoh obat analgesik Non Opioid adalah natrium diklofenak, dan paracetamol.
Natrium diklofenak merupakan golongan anti inflamasi non steroid (AINS) derivat
asam fenil asetat yang dipakai untuk mengobati penyakit reumatik dengan
kemampuan menekan tanda-tanda dan gejalagejala inflamasi. Natrium diklofenak
cepat diserap sesudah pemberian secara oral, tetapi bioavaibilitas sistemiknya rendah
hanya antara 30 - 70% sebagai efek metabolisme lintas pertama di hati. Waktu paruh
natrium diklofenak juga pendek yakni hanya 1 - 2 jam. Efek-efek yang tidak
diinginkan bisa terjadi pada kira-kira 20% dari pasien meliputi distres
gastrointestinal, pendarahan gastrointestinal yang terselubung, dan timbulnya ulserasi
lambung (Katzung, 2002). Salah satu alternatif untuk mengatasi masalah tersebut
adalah bentuk sediaan dengan rute pemberian topikal (Ranade et al, 2004).
Diklofenak adalah golongan obat non steroid dengan aktivitas anti inflamasi,
analgesik dan antipiretik. Aktivitas diklofenak dengan jalan menghambat enzim
siklo-oksigenase sehingga pembentukan prostaglandin terhambat.