Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PENELITIAN

Dampak Hidroamnion terhadap Perkembangan Janin

Sebagai Syarat Untuk Mengikuti Ujian Semester

Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Disusun Oleh :

1. Jeani Eka Rakhmawati (13)


2. Kika Marsela (14)
3. Maya Anggraini (15)
4. Melani Triafani (16)

Tingkat : 1A
Dosen Pembimbing : Purmi Astutiek, S.Pd.

POLTEKKES KEMENKES RI PALEMBANG

KAMPUS MUARA ENIM

TAHUN AKADEMIK 2018/2019


7 Page 1
LEMBAR PENGESAHAN
DAMPAK HIDROAMNION TERHADAP
PERKEMBANGAN JANIN

Muara Enim, 31 Desember 2018


Dosen Pembimbing,

Purmi Astutiek, S.Pd.


NIP 19600313 198610 2 001

Mengetahui,

Wali Tingkat

Khairunnisyah, S.Kep., M. Kes.

NIP 19740830 200604 2010

7 Page 2
MOTTO

 Janganlah mencari Tuhan karena Anda membutuhkan jawaban. Carilah Tuhan karena
Anda tahu bahwa Dialah jawaban yang Anda butuhkan.
 Sebenarnya Anda lebih berani dari yang Anda duga, lebih kuat dari yang Anda tahu,
dan lebih pintar dari yang Anda kira, namun itu semua tersembunyi di balik dinding
tipis bernama keraguan.
 Senyum mampu menyelesaikan banyak masalah, dan diam mampu membuat kita
terhindar dari banyak masalah.
 Diam bukanlah kelemahan, jikia diiringi dengan perbuatan dan hasil nyata.
 Satu-satunya cara untuk melakukan pekerjaan besar adalah dengan mencintai apa
yang Anda lakukan, walaupun sebenarmya Anda membencinya.
 Harapan tinggallah harapan jika tidak disertai tindakan.
 Impian tinggallah impian jika tidak selaras dengan kemampuan.

7 Page 3
PERSEMBAHAN

Laporan Penelitian ini penulis persembahkan kepada :

1. Kedua orang tua yang telah mendidik dan member bantuan berupa material
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan penelitian ini.
2. Seluruh teman-teman seangkatan di Poltekkes Kemenkes RI Palembang Kampus
Muara Enim
3. Semua responden yang telah mendukung dalam proses menyelesaikan laporan
penelitian ini.

7 Page 4
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Penelitian ini tepat waktu.

Laporan Penelitian ini disusun sebagai syarat mengikuti Ujian Semester mata kuliah
bahasa Indonesia di Poltekkes Kemenkes RI Palembang Kampus Muara Enim tahun 2018-
2019.

Adapun hambatan yang penulis alami dalam penulisan Laporan Penelitian ini yaitu :

1. Pengunaan waktu yang tidak efektif sehingga penulisan terkesan lambat.


2. Pengunaan bahasa daerah sehingga menyulitkan penulis dalam berinteraksi
sesama anggota kelompok.
3. Angggota kelompok kurang aktif sehingga penyelesaian penulisan laporan kurang
maksimal.

Laporan Penelitian ini tidak dapat terwujud tanpa bantuan dari berbagai pihak. Karena
itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada :.

1. Bunda Purmi Astutiek,S.Pd. selaku Dosen Pembimbing.


2. Bunda Khairunnisyah S.kep.,M.kes selaku Wali Tingkat 1A
3. Pihak-pihak yang telah membantu dan tidak bisa penulis sebutkan satu persatu
namanya.

7 Page 5
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Laporan Penelitian ini masih banyak
kekurangan, sehingga mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dalam
menyusun Laporan Penelitian di masa yang akan datang.

Penulis berharap semoga Laporan Penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak yang
membutuhkan.

Muara Enim, Desember 2018

Penulis

7 Page 6
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………….ii

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………..iii

MOTTO………………………………………………………………………….iv

HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………………v

KATA PENGANTAR…………………………………………………….....vi-vii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………viii-x

ABSTRAK……………………………………………………………………….xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang…………………………………………………...1


1.2 Rumusan Masalah………………………………………………..2
1.3 Tujuan Penelitian………………………………………………...2
1.4 Manfaat Penelitian……………………………………………….2
1.5 Sistematika Penulisan……………………………………………3

BAB II KERANGKA TEORITIS

2.1 Hakikat Kajian Masalah………………………………………...4


2.2 Teori-Teori………………………………………………………..6
2.3 Fakta……………………………………………………………..11
2.4 Hipotesis…………………………………………………………14
2.4.1 Sebab Hidroamnion pada Ibu Hamil……………………..16
2.4.2 Ciri-ciri Ibu yang Terkena Hidroamnion………………...16
2.4.3 Dampak Hidroamnion bagi Ibu dan Janin.........................16
2.4.4 Cara Mencegah Hidroamnion.................................……...16
2.4.5 Cara Mengatasi Hidroamnion......................……………..16

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Desain Penelitian…………………………………………….15
3.2 Lokasi dan Sampel Penelitian…………………………...….15

7 Page 7
3.2.1 Lokasi....………………………………………………15
3.2.2 Sampel Penelitian…………………………………….15
3.3 Lokasi dan waktu penelitian………………………………...16
3.3.1 Lokasi Penelitian………………………………………16
3.3.2 Waktu Penelitian………………………………………16
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data…………...16
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data……………………….16
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data……………………16
BAB IV HASIL PENELITIAN
3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian…………………..18
3.1.1 Letak Wilayah……………………………………18
3.1.2 Batas Wilayah……………………………………18
3.2 Hasil Penelitian………………………………………….18
3.2.1 Tabel Ibu..........................................……………..18

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan……………………………………………...21
5.2 Saran…………………………………………………….22

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….23

7 Page 8
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penderita Hidroamnion di Desa Jemaring Kecamatan Jarai Kabupaten Lahat


yang dialami ibu hamil akan membahayakan janin apabila tidak segera diatasi.
Bahkan, banyak ibu hamil di Desa Jemaring Kecamatan Jarai Kabupaten Lahat
khawatir terhadap Hidroamnion ini. Karena ibu hamil merasa tidak nyaman,
pembengkakan di bagian bawah perut, kontraksi secara terus menerus, sesak nafas
serta sulit buang air kecil.

Hidroamnion adalah suatu keadaan dimana jumlah air ketuban jauh lebih
banyak dari normal, biasanya kalu lebih dari 2 liter. (http://www.slideshare.net.com).
Pengaruh hidroamnion terhadap perkembangan janin adalah dapat menyebabkan
kelainan getetik, masalah pada plasenta dan kromosom yang abnormal. Hubungan
antara hidroamnion dengan perkembangan janin sangat erat. Karena dapat
menyebabkan kematian pada bayi serta, kelahiran sungnsang, terlilit plasenta, serta
ukuran bayi lebih besar dari normal.

1.2 Rumusan Masalah


 Apakah yang menyebabkan ibu terkena Hidroamnion di Desa?
 Mengapa Hindroamnion berbahaya bagi ibu hamil dan juga janin ?
 Bagaimana ciri-ciri ibu yang menderita Hidroamnion?
 Dampak hidroamnion terhadap Ibu Hamil dan Janin?

1.3 Tujuan Penelitian


 Untuk mengetahui penyebab terjadinya Hidroamnion pada Ibu Hamil dan
Janin.
 Untuk mengetahui bagaimana cara mencegah terjadinya Hidroamnion.
 Untuk mengetahui cara mengatasi Hidroamnion

7 Page 9
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Penulis dapat mengetahui penyebab terjadinya Hidroamnion pada ibu hamil di
Jemaring Kecamatan Jarai Kabupaten Lahat
1.4.2 Penulis dapat mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh Hidroamnion terhadap
perkembangan Janin.
1.4.3 Penulis dapat menemukan upaya mencegah menanggulangi Hidroamnion di Desa
Jemaring Kecamatan Jarai Kabupaten Lahat

1.5 Sistematika Penulisan


Untuk memudahkan pembaca dalam memahami laporan ilmiah ini terlebih
dahulu penulis kemukakan sistematika sedemikian rupa sehingga menjadi satu kesatuan yang
sistematis.
Bab I Pendahuluan: Bagian ini membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian.
Bab II Kerangka Teoritis :Bagian ini membahas tentang hakikat
kajian masalah, teori-teori, fakta-fakta, dan hipotesis.
Bab III Metode Penelitian :Bagian ini membahas tentang desain
penelitian, populasi sampel penelitian, waktu dan lokasi penelitian, teknik dan
instrument pengumpulan data, dan teknik pengolahan data.
Bab IV Pembahasan hasil penelitian :Bagian ini membahas tentang
Gambaran Umum Lokasi Penelitian dan hasil penelitian.
Bab V Penutup :Bagian ini membahas tentang
simpulan dan saran.

7 Page 10
BAB II
KERANGKA TEORI

2.1 Hakikat Kajian Masalah

Menurut pendapat Kustner Hidroamnion merupakan kelebihan air ketuban sampai 15


liter pada kehamilan baru 5 bulan. (http://www.slideshare.net.com).

Sementara itu menurut Prof. Dr. Rustam Hidroamnion adalah suatu keadaan dimana
jumlah air ketuban jauh lebih banyak dari normal, biasanya kalu lebih dari 2 liter.
(http://www.slideshare.net.com).

Berdasarkan pendapat E. B. Harlock Perkembangan adalah serangkaian perubahan


progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman dan terdiri atas
serangkaian perubahan yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. (http://www.dilihatya.com).

Sedangkan menurut Mc Leod perkembangan adalah proses atau taapan pertumbuhan


ke arah yang lebih maju.(http://www.dilihatya.com).

Janin menurut Esti Anggara adalah makhluk yang sedang dalam tingkat tumbuh
dalam kandungan itu berada dalam tubuh induk atau diluar tumbuh induk (dalam perut)
(http://www.scribd.com).

Menurut Mirages juga mengatakan bahwa janin adalah hasil fertilisasi dari selesainya
tahap perkembangan embrio di 8 minggu setelah fertilisasi sampai saat kelahiran abortus
(http://www.majalahremaja.blogspot.com).

Dapat penulis simpulkan bahwa pengaruh hidroamnion terhadap perkembangan janin


adalah dapat menyebabkan kelainan getetik, masalah pada plasenta dan kromosom yang
abnormal.

Hubungan antara hidroamnion dengan perkembangan janin sangat erat. Karena dapat
menyebabkan kematian pada bayi serta, kelahiran sungnsang, terlilit plasenta, serta ukuran
bayi lebih besar dari normal.

7 Page 11
2.2 Teori-teori

Etiologi

Penyebab terjadinya hidramnion dapat dipicu oleh

1. Kelainan janin (atresia esophagus, spina bifida dan anensefali). Pada anensefali dan
spina bifida diduga memicu hidramnion karena transudasi cairan dari selaput otak dan
selaput sum-sum tulang belakang.
2. Hidrops janin (eritroblastosis fetalis)
3. Bayi besar / makrosomia
4. Infeksi intra uterine
5. Kehamilan Kembar

Kehamilan kembar dan Twin to twin transfusion syndrome (TTTS). Pada kehamilan kembar,
dapat terjadi hidramnion diduga salah satu janin pada kehamilan satu telur jantungnya lebih
kuat, dan karena itu juga menghasilkan banyak urine, selain itu penyebab hidramnion pada
kehamilan kembar dapat disebabkan karena luas amnion lebih besar pada kehamilan ganda
dibandingkan pada kehamilan normal. Pada kasus hidramnion sering ditemukan plasenta
yang lebih besar dari kehamilan normal.

6. Penyakit ibu (Diabetes Melitus /DM)


7. Peeklampsia, Eklampsia
8. Pengobatan maternal dengan lithium
9. Hemodialisis
10. Tumor placenta atau janin
11. Idiopatik 60%

Pada dasarnya secara teori etiologi hidramnion belum dapat dikethui secara pasti, tetapi dapat
dijelaskan sebagai berikut

1. Produksi air ketuban bertambah diduga terjadi karena epitel amnion yang
menghasilkan air ketuban, tetapi air ketuban dapat bertambah juga karena cairan lain
masuk ke dalam rongga amnion, misalnya urine janin atau cairan otak pada kelainan
bawaan seperti anensefali.
2. Pengaliran air ketuban terganggu. Normalnya air ketuban yang telah dibuat dan
dialirkan akan diganti dengan yang baru, aliran dapat terjadi melalui diminum dan
ditelah oleh janin, diabsorbsi oleh usus janin dan dialirkan ke plasenta yang akhirnya
masuk ke aliran darah ibu. Jalan ini kurang terbuka kalau janin tidak bisa menelan
seperti pada kasus atresia esophagus, anensefali atau tumor pada plasenta.

Insiden Hidramnion

Insiden hidramnion yang dilaporkan oleh Mueller adalah 1 dalam 12.448 persalinan.
Sementara itu Barry melaporkan bahwa insiden hidramnion adalah 1 : 5000 persalinan.
Brown melaporkan bahwa ditemukan 2 kasus dalam 7230 persalinan, selain itu Macafee
melaporkan ditemukan 2 kasus dalam 12.021 persalinan. Jika melihat angka tersebut diatas,
maka dapat disimpulkan keadaan ini sangat jarang, namun tetap menjadi komplikasi

7 Page 12
kehamilan yang harus di deteksi dan didiagnosa secara tepat agar dapat mencegah komplikasi
lain yang lebih berat baik bagi ibu maupun janin. Pada kehamilan kembar dua, Orhan dkk
melaporkan bahwa kasus hidramnion pada kehamilan kembar dua /twin pregnancy sebesar 7-
14%

Pencegahan Hidroamnion
1. Bagi pasangan yang merencanakan kehamilan sebaiknya melakukan pemeriksaan
kesehatan secara menyeluruh terlebih dahulu
2. Ibu hamil sebaiknya melakukan pemeriksaan secara berkala
3. Ibu hamil melakukan pemeriksaan kelainan dini lebih awal
4. Pada ibu hamil berusia 35 tahun harus melakukan pemeriksaan secara teratur

Gejala-Gejala

Gejala yang ditimbulkan karena peregangan/over distension pada abdomen antara lain:

1. Sesak napas
2. Edema labia, vulva dan dinding perut
3. Regangan dinding rahim dapat menimbulkan rasa nyeri terutama pada hidramnion
akut
4. Palpasi janin sulit dilakukan
5. Denyut Jantung Janin (DJJ) sulit didengar

Diagnosis

Perlu di ketahui oleh petugas kesehatan dalam hal ini bidan bahwa hidramnion bisa saja sama
dengan ascites, kista ovarium dan mola hidatidosa pada saat pemeriksaan. Oleh karena itu
pemeriksaan diagnostic lain perlu dilakukan. Pemeriksaanyang dapat dianjurkan adalah
melalui pemeriksaan ultrasonografi (USG), dengan USG kelainan bawaan seperti anensefali,
spina bifida dan beberapa kelainan lain yang memicu terjadinya hidramnion dapat diketahui,
selain itu Pemeriksaan USG sudah banyak tersedia dan tidak invasif.

Prognosis

1. Bagi Bayi : kurang baik, karena penyebab hidramnion yang disebabkan oleh kelainan
janin itu sendiri seperti:9
o Cacat bawaan: anensefali, spinan bifida, atresia esophagus dan sebagainya.
o Persalinan kurang bulan
o Prolapsus tali pusat
o Eritroblastosis, preeclampsia, dan diabetes mellitus

2. Bagi Ibu baik jika ditangani dengan baik. Hal yang perlu diperhatikan akan terjadi
pada ibu untuk diantisipasi antara lain:
1. Perdarahan pascasalin
2. Solusio plasenta

7 Page 13
3. Inersia uteri

1.3 Fakta-fakta

Hasil studi kasus di Libanon melaporkan bahwa kehamilan uniovular pada twin
pregnancy (hamil kembar 2 dari 1 telur) berhubungan dengan kejadian hidramnion, dan
pada kehamilan tersebut lebih sering janin laki-laki. Insiden kelainan bawaan dan
kematian janin dalam rahim juga meningkat.7

Hasil penelitian menginformasikan bahwa 48% bayi mengalami malformasi kelainan


bawaan mayor dari Ibu hamil yang mengalami hidramnion. Penelitian Eid dkk (2014) di
Libanon menyatakan bahwa deteksi kelainan bawaan yang berat pada ibu dengan
hidramnion dapat dideteksi melalui pemeriksaan USG Power Doppler dengan
pemeriksaan Middle Cerebral Artery Pulsatility Index (MCA PI). Adanya penurunan
aliran darah ke otak pada kasus polihidramnion dapat disebabkan oleh penekanan oleh
jumlahketuban yang banyak sehingga menyebabkan hipoksia pada janin.

Hasil penelitian Fawad dkk (2008) melaporkan bahwa dari 3500 ibu bersalin, terdapat
70 ibu (2%) yang mengalami hidramnion. Dari 25 yang mengalami hidramnion lebih
banyak terjadi pada usia 20-35 tahun dan ditemukan pada usia gestasi 30-36 minggu,
mayoritas dari tingkat sosial ekonomi menengah ke bawah demikian juga dari tingkat
pendidikan yang rendah. Hidramnion dapat menyebabkan peningkatan morbiditas dan
mortilitas meningkat. Dari 76 yang melahirkan dengan kasus hidramnion, 73,68% hidup,
26,32% KJDR, dan 5,26% meninggal pada usia neonatal. Kelainan bawaan yang
berhubungan dengan hidramnion dapat di lihat pada tabel 1 berikut ini.

2.4. Hipotesis

a) Penyebab terjadinya Hidroamnion yaitu Ibu Hamil menderita Diabetes, Ibu yang
mengandung janin dengan ukuran yang lebih besar dari biasanya, ibu yang
terinfeksi toksoplasma, rubella, dan sifilis, plasenta yang bermasalah.
b) Dampak Hidroamnion pada Ibu Hamil yaitu pecah ketuban, sesak nafas, bengkak
pada kaki, letak plasenta jauh dibawah janin, pendarahan yang beresiko kematian.
Sedangkan paa Janin yaitu bayi yang dilahirkan memiliki gangguan sistem saraf
pusat, mengalami gangguan cacat pencernaan, bayi akan mengalami kerusakan
kerja sistem kandung kemih, bayi akan mengalami kerusakan ginjal permanen,
bayi mengalami gangguan sistem menelan dan fungsi pencernaan.
c) Adanya hubungan antara Hidroamnion antara ibu dan janin.
d) Dokter, bidan, dan perawat memiliki peranan yang penting dalam menanggulangi
penyakit Hidroamnion pada Ibu Hamil karena risikonya sangat besar

7 Page 14
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ilmiah ini adalah metode
deskriptif. Hidroamnion pada ibu hamil merupakan jenis penyakit yang
disebabkan ibu hamil menderita Diabetes serta memiliki kromosom yang
bermasalah. Hidroamnion ini tidak menular kepada orang lain, tetapi berbahaya
jika didiamkan dapat membahayakan janin dan ibu hamil. Selain itu, ibu hamil
akan mengalami pecah ketuban serta pendarahan. Adapun dalam pengumpulan
data digunakan teknik wawancara dan observasi. Selain itu, penulis menggunakan
studi pustaka, yaitu media internet.

3.2 Lokasi dan Sampel Penelitian

Lokasi

Di Desa Jemaring Kecamatan Jarai Kabupaten Lahat

3.2.1 Sampel Penelitian

Penulis mengamati tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas Jarai, saat


memberi tindakan terhadap seorang pasien.

3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilaksanakan minggu ke-5 bulan Oktober 2018.

3.3 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data


3.3.1 Teknik Pengumpulan Data

7 Page 15
Data sekunder diperoleh dari data-data yang berhubungan dengan
penelitian yang dilakukan pada ibu hamil yang mengalami Hidroamnion di
klinik kika marsela desa Jemaring dan di Jemaring Kabupaten Lahat

Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data pada penderita ini dengan menggunakan


check list.

7 Page 16
BAB IV
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian


Keadaan Geografi
1.1.1 Letak Wilayah
Desa Jemaring dan Puskesmas Jarai terletak di Jemaring, Kecamatan Jarai,
Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan.
1.1.2 Batas Wilayah
Kabupaten Lahat merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sumatra Selatan
Batas-batas wilayah Kabupaten Lahat antara lain :
1. Utara : Kabupaten Muara Enim dan Kabupaten Musi Rawas
2. Selatan : Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kota Pagar Alam
3. Timur : Kabupaten Muara Enim
4. Barat : Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu

Cara mengatasi Hidroamnion

1. Terapi Amniocentesis yaitu terapi untuk mengambil cairan ketuban yang berlebihan
2. Jika mengalami sesak nafas maka ibu hamil harus rawat inap
3. Terapi obat Indociin (Indometasin) untuk mengurangi cairan ketuban (tidak boleh
pada hamil yang lebih dari 31 minggu)

7 Page 17
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Hidroamnion berdampak bagi Ibu hamil dan janin. Karena Ibu mengandung
bayi kembar, menderita Diabetes, Ibu yang mengandung janin dengan ukuran lebih besar dari
biasanya, Ibu yang terinfeksi Toksoplasma, Rubella, Sifilis, dan CMV, plasenta yang
bermasalah, kromosom yang abnormal, kelainan genetik janin. Hidroamnion pada kehamilan
adalah sebuah kondisi ketika cairan ketuban seharusnya melindungi janin dan kehamilan
memiliki jumlah cairan ketuban yang sangat besar. Tentu saja jumlah cairan ketuban ini
melebihi dari yang seharusnya/normal dalam kehamilan. Cairan ketuban merupakan sebuah
media cair yang bisa mengelilingi janin dan menjadi pelindung janin selama dalam rahim.
Cairan ketuban dihasilkan dari ginjal janin, kemudian menjadi urin dan bahkan janin
menyerap cairan ketuban tersebut. Ketika kehamilan mencapai usia 36 minggu maka jumlah
cairan ketuban akan meningkat. Kelebihan jumlah cairan ketuban terjadi ketika janin
menghasilkan banyak urin atau tidak menyerap cairan yang cukup.

5.2 Saran

Penulis mengajak para ibu hamil untuk memperhatikan kesehatan tubuhnya,


termasuk memperhatikan janin yang dikandungnya. Selain itu, karena bayi yang kelebihan
air ketuban dapat membawa risiko bagi ibu hamil dan janin dalam kandungan. Untuk itu
kami menyarankan agar para ibu hamil jangan terlalu panik, selalu konsultasi dengan dokter,
pahami informasi yang di berikan dokter dan jangan ragu untuk meminta informasi yang
lengkap.

Harapan Penulis, tenaga medis harus sering memberikan pendidikan kesehatan


tentang kehamilan yang sehat sehingga dapat mengurangi risiko terjadinya Hidroamnion.
Bagi ibu hamil harus lebih sering memeriksakan kondisi kehamilannya karena pemeriksaan
kehamilan sangat penting untuk menghindari Hidroamnion.

7 Page 18
DAFTAR PUSTAKA

“Bahaya Hidroamnion bagi Perkembangan Janin” http://aladokter.com. (Diunduh 17


Desember 2018).

“Cara Mengatasi Hidroamnion” http://hamil.co.id (Diunduh 17 Desember 2018).

“Ciri-ciri Ibu yang Terkena Hidroamnion” http://yuli-mustika-blogspot.com. (Diunduh 17


Desember 2018).

“Dampak bagi Ibu Hamil” http://www.motherandbaby.co.id (Diunduh 17 Desember 2018).

“Dampak bagi Janin” http://bidanku.com (Diunduh 17 Desember 2018).

“Definisi Hidroamnion serta Hubungan Hidroamnion pada Perkembangan


Janin”http://www.ririnrifalophe.blogspot.com. (Diunduh 17 Desember 2018).

“Pencegahan Agar Tidak Terjadi Hidroamnion” http://ayahbunda.co.id

(Diunduh 17 Desember 2018).

“Penyebab Terjadinya Hidroamnion pada Ibu Hamil” http://hallosehat.com. (Diunduh 17


Desember 2018).

7 Page 19

Anda mungkin juga menyukai