Diagnosa Penyakit, Kalsifikasi Penyakit, Riwayat Alamiah Penyakit
a. Sebutkan kriteria diagnosis suatu penyakit beserta contohnya! Jawab : Kriteria diagnostik biasanya didasarkan pada gejala, tanda-tanda, sejarah dan hasil tes. contoh, hepatitis dapat diidentifikasi dengan adanya antibodi dalam darah; asbestosis dapat diidentifikasi dengan gejala dan tanda-tanda perubahan tertentu dalam fungsi paru- paru, demonstrasi radiografi fibrosis dari jaringan paru-paru atau penebalan pleura, dan riwayat terpapar serat asbes. b. Jelaskan pengertian riwayat alamiah penyakit serta manfaatnya! Jawab : Riwayat alamiah penyakit (natural history of disease) adalah deskripsi tentang perjalanan waktu dan Perkembangan penyakit pada individu, dimulai sejak terjadinya paparan dengan agen kausal hingga terjadinya akibat penyakit, seperti kesembuhan atau kematian, tanpa terinterupsi oleh suatu intervensi preventif maupun terapetik. Manfaat yang diperoleh dari riwayat alamiah penyakit, yaitu: - Untuk diagnostik: masa inkubasi dapat dipakai sebagai pedoman penentuan jenis penyakit, misalnya jika trejadi KLB (Kejadian Luar Biasa) - Untuk pencegahan: dengan mengetahui kuman patologi penyebab dan rantai perjalanan penyakit dapat dengan mudah dicari titik potong yang penting dalam upaya pencegahan penyakit. Dengan mengetahui riwayat penyakit dapat trelihat apakah penyakit itu perlangsungannya akut ataukah kronik. Tentu berbeda upaya pencegahan yang diperlukan untuk penyakit yang akut dibanding dengan kronik - Untuk terapi: intervensi atau terapi hendaknya biasanya diarahkan ke fase paling awal. Pada tahap perjalanan awal penyakit itu terapi tepat sudah perlu diberikan. Lebih awal terapi akan lebbih baik hasil yang diharapkan. Keteralambatan diagnosis akan berkaitan dengan keterlambatan terapi. c. Jelaskan tahapan riwayat alamiah suatu penyakit Jawab : - Tahap peka, meliputi orang yang sehat tetapi mempunyai fakto risiko/predisposisi untuk terkena penyakit. - Tahap pragejala/subklinis, yaitu tahap dimana telah terjadi infeksi tapi belum menunjukkan gejala dan masih belum terjadi gangguan fungsi organ. - Tahap klinis, dimana telah terjadi gangguan fungsi organ yang terinfeksi/ terkena dan menimbulkan gejala. - Tahap ketidakmampuan, ketika telah terjadi keterbatasan dalam melakukan kegiatan sehari-hari d. Sebutkan beberapa factor risiko untuk terkena penyakit ! Jawab : Faktor risiko dapat berupa : - Genetik / etnik - Kondisi fisik - Jenis kelamin - Umur - Kebiasaan hidup - Sosial-ekonomi e. Sebutkan klasifikasi fungsional dan klasifikasi terapi yang digunakan dalam kategorisasi penyakit! Jawab : 1) Klasifikasi Fungsional Kelas I Tidak ada pembatasan aktivitas akibat kegelisahan Kelas II Sedikit pembatasan aktivitas fisik, pasien nyaman beristirahat tetapi aktifitas permulaan menimbulkan kegelisahan Kelas III Pembatasan yang cukup aktivitas fisik : nyaman beristirahat, tetapi kurangnya aktivitas asal menimbulkan kegelisahan Klas IV Tidak bisa melakukan aktivitas fisik apapun tanpa gelisah 2) Klasifikasi Terapi Kelas A Aktivitas fisik harus dibatasi Kelas B Aktivitas fisik biasa perlu dibatasi, tapi pasien disarankan melawan beberapa usaha Kelas C Aktivitas fisik biasa seharusnya dibatasi sedang Kelas D Aktivitas fisik biasa seharusnya dibatasi keras Kelas E Istirahat total disarankan, pasien berada di tempat tidur atau kursi 2. Upaya Pencegahan Penyakit a. Sebutkan tingkatan upaya pencegahan penyakit ! Jawab : - Primordial - Primer - Sekunder - Tersier b. Jelaskan tujuan dari masing – masing tingkatan upaya pencegahan penyakit! Jawab : - Pencegahan primordial Tujuannya adalah untuk menghindari munculnya dan pembentukan pola sosial, ekonomi dan budaya hidup yang dikenal untuk berkontribusi terhadap peningkatan risiko penyakit - Pencegahan Primer Tujuan dari pencegahan primer adalah untuk membatasi timbulnya penyakit dengan mengendalikan penyebab spesifik dan faktor risiko - Pencegahan sekunder Tujuannya adalah pencegahan sekunder bertujuan untuk mengurangi konsekuensi yang lebih serius dari penyakit melalui diagnosis dini dan pengobatan - Pencegahan tersier Bertujuan untuk mengurangi kemajuan atau komplikasi dari penyakit didirikan dan merupakan aspek penting dari pengobatan terapi dan rehabilitasi c. Sebutkan satu contoh implikasi pencegahan penyakit ! Jawab : Pencegahan stroke yang diimplementasikan pad tingkat primer dan sekunder. Pencegahan primernya yaitu berusaha mengubah factor risiko yang berkaitan dengan storke. Terapi obat – obatan untuk mengurangi tekanan darah ada hipertensi memberikan kontribusi utama pada fase pencegahan ini. Pencegahan sekundernya melakukan pengenalan pengobatan serangan ischemic sementara untuk mencegah perkembangan storke yang lengkap. d. Sebutkan contoh lain pencegahan sekunder! Jawab : pengujian penglihatan dan pendengaran pada anak-anak usia sekolah, skrining untuk tekanan darah tinggi di usia pertengahan, pengujian untuk gangguan pendengaran pada pekerja pabrik, dan pengujian kulit dan dada radiografi untuk diagnosis TB. e. Sebutkan 3 contoh rehabilitasi yang dilakukan pada tingkat pencegahan tersier! Jawab : - Rehabilitasi fisik: rehabilitasi cacat tubuh dengan pemberian alat bantu/protase - Rehabilitasi sosial: rumah perawatan wanita tua/jompo - Rehabilitasi kerja (vocational services): Rehabilitasi masuk ke tempat kerja sebelumnya, mengaktikan optimum organ yang cacat 3. Registrasi Penyakit 4. Surveilans a. Jelaskan apa yang dimksud dengan surveilans! Jawab : Menurut WHO, surveilans adalah proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data secara sistematik dan terus menerus serta penyebaran informasi kepada unit yang membutuhkan untuk dapat mengambil tindakan. b. Jelaskan ruang lingkup epidemiologi surveilans kesehatan! Jawab : - Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular Merupakan analisis terus menerus dan sistematis terhadap penyakit menular dan faktor risiko untuk mendukung upaya pemberantasan penyakit menular. - Surveilans Epidemiologi Penyakit Tidak Menular Merupakan analisis terus menerus dan sistematis terhadap penyakit tidak menular dan faktor risiko untuk mendukung upaya pemberantasan penyakit tidak menular. - Surveilans Epidemiologi Kesehatan Lingkungan dan Perilaku Merupakan analisis terus menerus dan sistematis terhadap penyakit dan faktor risiko untuk mendukung program penyehatan lingkungnan. - Surveilans Epidemiologi Masalah Kesehatan Merupakan analisis terus menerus dan sistematis terhadap masalah kesehatan dan faktor risiko untuk mendukung program-program kesehatan tertentu. - Surveilans Epidemiologi Kesehatan Matra Merupakan analisis terus menerus dan sistematis terhadap masalah kesehatan dan faktor risiko untuk upaya mendukung program kesehatan matra. c. Jelaskan kegunaan dari surveilans ! Jawab : Surveillance adalah fitur penting dari praktek epidemiologi dan dapat digunakan untuk : - mengenali kasus terisolasi atau berkerumun; - menilai dampak kesehatan masyarakat dari peristiwa dan menilai tren; - mengukur faktor-faktor penyebab penyakit; - memantau efektivitas dan mengevaluasi dampak pencegahan dan pengendalian langkah-langkah, strategi intervensi dan perubahan kebijakan kesehatan; - merencanakan dan memberikan perawatan. d. Berikan contoh penggunaan data surveilans pada suatu penyakit! Jawab : Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular re-emerging penting, dan program TB kaya data. pengawasan rutin relatif baik (dibandingkan dengan masalah kesehatan lainnya) karena TB adalah penyakit yang mengancam kehidupan sebagian besar orang dewasa, yang oleh karena itu mencari bantuan dari praktisi medis yang menyimpan catatan pasien. Selain itu, pengobatan biasanya dilakukan di bawah pengawasan, sehingga ada banyak informasi tentang hasil pengobatan. Beberapa informasi ini tetap sebagai data mentah; Data penting lainnya tidak dikompilasi terpusat. Di banyak negara, data surveilans yang dilengkapi dengan informasi dari survei berbasis populasi, dan dua jenis data dapat digunakan untuk memperkuat satu sama lain. e. Jelaskan prinsip pengawasan pada surveilans! Jawab : Prinsip utama adalah untuk menyertakan hanya kondisi yang surveilans secara efektif dapat menyebabkan pencegahan. Prinsip lain yang penting adalah bahwa sistem pengawasan harus mencerminkan beban penyakit secara keseluruhan masyarakat. 5. Peranan Epidemiologi dalam keperawatn