Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ananda Azzahra Alyanra

NIM : 210107501019
Kelas : 01 Pendidikan Biologi
A. Pendahuluan
Filsafat merupakan ilmu pengetahuan yang mencari nilai sesuatu untuk
mendapatkan kebenaran, atau secara singkat dinyatakan sebagai ilmu pengetahuan
tentang hakekat. Yang berarti bahwa dengan mencari nilai dari sesuatu, maka
akan diperoleh jawaban akan kebenaran yang hakiki (Sunoto, 1995). Hal ini
diperkuat Noorsyam (2009a), yang menyakatakan nilai-nilai filsafat merupakan
tingkatan tertinggi dari pemikiran untuk menemukan nilai kebenaran.(Nugroho,
2010)
Pancasila sebagai sistem filsafat merupakan hasil gagasan atau pemikiran
yang memiliki peran yang ckup berpengaruh bagi para pendiri negara, termasuk
Soekarno ketika mengeluakan gagasan tentang Philosophische Grondslag.
Pemikiran ini mengarah pada upaya untuk menemukan nilai-nilai filosofis yang
menjadi identitas bangsa Indonesia. Perenungan yang berkembang dalam diskusi-
diskusi sejak sidang BPUPKI sampai ke pengesahan Pancasila oleh PPKI,
termasuk salah satu momentum untuk menemukan Pancasila sebagai sistem
filsafat.(Taufiqurrahman, 2018)
Para pendiri bangsa dapat menguak nilai-nilai budaya luhur terutama nilai-
nilai filsafat, baik itu filsafat hidup (atau disebut filsafat Pancasila) maupun
filsafat keagamaan. Sehingga mencerminkan identitas dan martabat sebagai
bangsa yang beradab, sekaligus memiliki jiwa dan kepribadian yang religius
(Laboratorium Pancasila IKIP Malang, 1997). Falsafah kebangsaan itulah yang
menghasilkan semangat bagi pendahulu untuk berjuang agar terbebas dari
belenggu penjajahan.(Nugroho, 2010)

B. Pancasila Sebagai Sistem Filsafat


Pancasila sebagai sistem filsafat sudah dikenal sejak para pendiri negara
membahas mengenai persoalan dasar filosofis negara (Philosofische Grondslag)
dan pandangan hidup bangsa (weltanschauung). Filsafat Pancasila merupakan
istilah yang mencuat dalam dunia akademis. Ada dua pendekatan yang
berkembang dalam pengertian filsafat Pancasila, yaitu Pancasila sebagai genetivus
objectivus dan Pancasila sebagai genetivus subjectivus. Kedua pendekatan
tersebut saling melengkapi. Hal ini dikarenakan yang pertama meletakkan
Pancasila sebagai aliran atau objek yang dikaji oleh aliran-aliran filsafat lainnya,
sedangkan yang kedua meletakkan Pancasila sebagai subjek yang mengkaji aliran-
aliran filsafat lainnya(Taufiqurrahman, 2018)
Menurut Laboratorium Pancasila IKIP Malang (1997), Pancasila sebagai
falsafah pandangan hidup bangsa, seharusnya mencerminkan prinsip-prinsip nilai
dan norma kehidupan dalam berbangsa, bernegara dan berbudaya. Poespowardojo
dan Hardjatno (2010) menyatakan moral Pancasila perlu diubah menjadi moral
atau etika politik kehidupan negara yang harus ditaati dan diamalkan dalam
penyelenggaraan negara. Moral diamalkan menjadi norma tindakan dan
kebijaksanaan, serta dituangkan dalam peraturan untuk mengatur kehidupan
negara, dan menjamin hak-hak dan kedudukan warga negara. Tidak semua norma
moral harus dijadikan norma hukum. Norma hokum yang ditetapkan sejauh itu
mengatur tindakan-tindakan lahiriah yang terkait masyarakat, sedangkan masalah
yang semata-mata batiniah merupakan urusan pribadi masing-masing warga
negara. Dengan demikian, dapat dilihat bahwa materi perundang-undangan
mengacu pada moral bersama rakyat (public morality).(Nugroho, 2010)
Nilai – nilai Pancasila sebagai sistem filsafat dapat dilihat pada beberapa
hal, yaitu nilai sila ketuhanan terletak pada keyakinan bangsa Indonesia bahwa
Tuhan sebagai prinsip utama dalam kehidupan semua makhluk yang artinya setiap
makhluk hidup, termasuk warga negara harus mempunyai kemandirian di satu
pihak, dan memiliki kesadaran sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa yang akan
mempertanggungjawabkan semua tindakan yang dilakukan dan tanggung jawab
tertinggi adalah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Nilai yang terdapat pada sila
kemanusiaan yaitu manusia monopluralis, yang terdiri atas 3 monodualis, yaitu
susunan kodrat (jiwa, raga), sifat kodrat (makhluk individu, sosial), kedudukan
kodrat (makhluk pribadi yang otonom dan makhluk Tuhan) (Notonagoro). Nilai
sila persatuan terkait dengan semangat kebangsaan. Rasa kebangsaan terwujud
dalam bentuk cinta tanah air, yang dibedakan ke dalam 3 jenis, yaitu tanah air
secara naa, tanah air secara resmi, dan tanah air secara mental. Nilai sila
kerakyatan terletak pada prinsip musyawarah dimana keputusan yang diambil
lebih didasarkan atas semangat musyawarah untuk mufakat, bukan membenarkan
begitu saja pendapat mayoritas tanpa peduli pendapat minoritas. Nilai sila
keadilan terwujud dalam tiga aspek, yaitu keadilan distributif adalah keadilan
bersifat membagi dari negara kepada warga Negara, keadilan legal adalah
kewajiban warga negara terhadap negara atau dinamakan keadilan bertaat dan
keadilan komutatif adalah keadilan antara sesama warga Negara.
(Taufiqurrahman, 2018)
Pentingnya Pancasila sebagai sistem filsafat atau yang dinamakan filsafat
Pancasila, artinya refleksi filosofis mengenai Pancasila sebagai dasar negara.
Sastrapratedja menjelaskan makna filsafat Pancasila sebagai berikut. Tahapan
Pancasila dijadikan sebagai dasar negara berdasar pada berbagai aspek antara lain
agar dapat dipertanggungjawabkan nyata dan mendasar mengenai sila-sila dalam
Pancasila sebagai prinsip-prinsip politik. Agar dapat dijabarkan lebih lanjut
sehingga menjadi operasional dalam bidang-bidang yang menyangkut hidup
bernegara. Agar dapat membuka pandangan – pandangan dan pendapat baru
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Agar dapat dijadikan sebagai
kerangka atas semua kegiatan yang terkait dengan kehidupan bernegara,
berbangsa, dan bermasyarakat, serta memberikan pandangan untuk menyelesaikan
permasalahan nasional. (Taufiqurrahman, 2018)

Nugroho, I. (2010). Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Falsafah Pandangan Hidup


Bangsa Untuk Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Dan
Pembangunan Lingkungan Hidup. Jurnal Konstitusi, 3(2), 107–128.
Taufiqurrahman. (2018). Pendidikan Pancasila. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemeterian Riset, Teknologi dan
Pendidikan RI.
Page 1

PLAGIARISM SCAN REPORT


Date 2021‐10‐05

18% 82% Words 756


Plagiarised Unique

Characters 6399

Content Checked For Plagiarism

Nama : Ananda Azzahra Alyanra


NIM : 210107501019
Kelas : 01 Pendidikan Biologi
A. Pendahuluan
Filsafat merupakan ilmu pengetahuan yang mencari nilai sesuatu untuk mendapatkan kebenaran, atau secara singkat
dinyatakan sebagai ilmu pengetahuan tentang hakekat. Yang berarti bahwa dengan mencari nilai dari sesuatu, maka akan
diperoleh jawaban akan kebenaran yang hakiki ﴾Sunoto, 1995﴿. Hal ini diperkuat Noorsyam ﴾2009a﴿, yang menyakatakan
nilai‐nilai filsafat merupakan tingkatan tertinggi dari pemikiran untuk menemukan nilai kebenaran.﴾Nugroho, 2010﴿
Pancasila sebagai sistem filsafat merupakan hasil gagasan atau pemikiran yang memiliki peran yang ckup berpengaruh
bagi para pendiri negara, termasuk Soekarno ketika mengeluakan gagasan tentang Philosophische Grondslag. Pemikiran
ini mengarah pada upaya untuk menemukan nilai‐nilai filosofis yang menjadi identitas bangsa Indonesia. Perenungan yang
berkembang dalam diskusi‐diskusi sejak sidang BPUPKI sampai ke pengesahan Pancasila oleh PPKI, termasuk salah satu
momentum untuk menemukan Pancasila sebagai sistem filsafat.﴾Taufiqurrahman, 2018﴿
Para pendiri bangsa dapat menguak nilai‐nilai budaya luhur terutama nilai‐nilai filsafat, baik itu filsafat hidup ﴾atau
disebut filsafat Pancasila﴿ maupun filsafat keagamaan.
Sehingga mencerminkan identitas dan martabat sebagai bangsa yang beradab, sekaligus memiliki jiwa dan kepribadian
yang religius ﴾Laboratorium Pancasila IKIP Malang, 1997﴿.
Falsafah kebangsaan itulah yang menghasilkan semangat bagi pendahulu untuk berjuang agar terbebas dari belenggu
penjajahan.﴾Nugroho, 2010﴿

B. Pancasila Sebagai Sistem Filsafat


Pancasila sebagai sistem filsafat sudah dikenal sejak para pendiri negara membahas mengenai persoalan dasar filosofis
negara ﴾Philosofische Grondslag﴿ dan pandangan hidup bangsa ﴾weltanschauung﴿. Filsafat Pancasila merupakan istilah
yang mencuat dalam dunia akademis.
Ada dua pendekatan yang berkembang dalam pengertian filsafat Pancasila, yaitu Pancasila sebagai genetivus
objectivus dan Pancasila sebagai genetivus subjectivus.
Kedua pendekatan tersebut saling melengkapi. Hal ini dikarenakan yang pertama meletakkan Pancasila sebagai aliran atau
objek yang dikaji oleh aliran‐aliran filsafat lainnya, sedangkan yang kedua meletakkan Pancasila sebagai subjek yang
mengkaji aliran‐aliran filsafat lainnya﴾Taufiqurrahman, 2018﴿
Menurut Laboratorium Pancasila IKIP Malang ﴾1997﴿, Pancasila sebagai falsafah pandangan hidup bangsa, seharusnya
mencerminkan prinsip‐prinsip nilai dan norma kehidupan dalam berbangsa, bernegara dan berbudaya. Poespowardojo
dan Hardjatno ﴾2010﴿ menyatakan moral Pancasila perlu diubah menjadi moral atau etika politik kehidupan negara yang
harus ditaati dan diamalkan dalam penyelenggaraan negara. Moral diamalkan menjadi norma tindakan dan kebijaksanaan,
serta dituangkan dalam peraturan untuk mengatur kehidupan negara, dan menjamin hak‐hak dan kedudukan warga
negara. Tidak semua norma moral harus dijadikan norma hukum. Norma hokum yang ditetapkan sejauh itu mengatur
tindakan‐tindakan lahiriah yang terkait masyarakat, sedangkan masalah yang semata‐mata batiniah merupakan urusan
pribadi masing‐masing warga negara. Dengan demikian, dapat dilihat bahwa materi perundang‐undangan mengacu pada
moral bersama rakyat ﴾public morality﴿.﴾Nugroho, 2010﴿
Nilai – nilai Pancasila sebagai sistem filsafat dapat dilihat pada beberapa hal, yaitu nilai sila ketuhanan terletak pada
keyakinan bangsa Indonesia bahwa Tuhan sebagai prinsip utama dalam kehidupan semua makhluk yang artinya setiap
makhluk hidup, termasuk warga negara harus mempunyai kemandirian di satu pihak, dan memiliki kesadaran sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa yang akan mempertanggungjawabkan semua tindakan yang dilakukan dan tanggung
jawab tertinggi adalah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Nilai yang terdapat pada sila kemanusiaan yaitu manusia
monopluralis, yang terdiri atas 3 monodualis, yaitu susunan kodrat ﴾jiwa, raga﴿, sifat kodrat ﴾makhluk individu, sosial﴿,
kedudukan kodrat ﴾makhluk pribadi yang otonom dan makhluk Tuhan﴿ ﴾Notonagoro﴿. Nilai sila persatuan terkait dengan
semangat kebangsaan. Rasa kebangsaan terwujud dalam bentuk cinta tanah air, yang dibedakan ke dalam 3 jenis, yaitu
Page 2
tanah air secara naa, tanah air secara resmi, dan tanah air secara mental. Nilai sila kerakyatan terletak pada prinsip
musyawarah dimana keputusan yang diambil lebih didasarkan atas semangat musyawarah untuk mufakat, bukan
membenarkan begitu saja pendapat mayoritas tanpa peduli pendapat minoritas. Nilai sila keadilan terwujud dalam tiga
aspek, yaitu keadilan distributif adalah keadilan bersifat membagi dari negara kepada warga Negara, keadilan legal adalah
kewajiban warga negara terhadap negara atau dinamakan keadilan bertaat dan keadilan komutatif adalah keadilan antara
sesama warga Negara. ﴾Taufiqurrahman, 2018﴿
Pentingnya Pancasila sebagai sistem filsafat atau yang dinamakan filsafat Pancasila, artinya refleksi filosofis mengenai
Pancasila sebagai dasar negara. Sastrapratedja menjelaskan makna filsafat Pancasila sebagai berikut. Tahapan Pancasila
dijadikan sebagai dasar negara berdasar pada berbagai aspek antara lain agar dapat dipertanggungjawabkan nyata dan
mendasar mengenai sila‐sila dalam Pancasila sebagai prinsip‐prinsip politik. Agar dapat dijabarkan lebih lanjut sehingga
menjadi operasional dalam bidang‐bidang yang menyangkut hidup bernegara. Agar dapat membuka pandangan –
pandangan dan pendapat baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Agar dapat dijadikan sebagai kerangka atas
semua kegiatan yang terkait dengan kehidupan bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat, serta memberikan pandangan
untuk menyelesaikan permasalahan nasional. ﴾Taufiqurrahman, 2018﴿

Nugroho, I. ﴾2010﴿.
Nilai‐Nilai Pancasila Sebagai Falsafah Pandangan Hidup Bangsa Untuk Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Dan
Pembangunan Lingkungan Hidup.
Jurnal Konstitusi, 3﴾2﴿, 107–128.
Taufiqurrahman. ﴾2018﴿. Pendidikan Pancasila.
Jakarta: Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemeterian Riset, Teknologi dan Pendidikan RI.

Matched Source

Similarity 25%
Title:widyagama.ac.id
Para pendiri bangsa dapat menguak nilai‐nilai budaya luhur terutama nilai‐nilai filsafat, baik itu filsafat hidup ﴾atau disebut
filsafat Pancasila﴿ maupun filsafat keagamaan.
https://widyagama.ac.id/iwan‐nugroho/2011/01/pancasila‐sdm‐dan‐lingkungan‐hidup‐2/

Similarity 9%
Title:Bab v pancasila merupakan sistem filsafat ‐ SlideShare
Pancasila sebagai filsafat hidup bangsa merupakan suatu pola yang dapat mewadahi semua kehidupan dan dinamika
masyarakat di Indonesia; ﴾3﴿. sistem filsafat ...
https://www.slideshare.net/syaifulahdanx/bab‐v‐pancasila‐merupakan‐sistem‐filsafat

Similarity 5%
Title:K edua komunisme adalah sebuah paham yang muncul
Rasa kebangsaan terwujud dalam bentuk cinta tanah air, yang dibedakan ke dalam 3 jenis, yaitu tanah air real , tanah air
formal, dan tanah air mental.
https://www.coursehero.com/file/p191k1m/K‐e‐d‐u‐a‐komunisme‐adalah‐sebuah‐paham‐yang‐muncul‐sebagai‐reaksi‐
atas/

Similarity 3%
Title:﴾PDF﴿ Nilai‐nilai Pancasila sebagai Falsafah Pandangan ...
PDF | On Jan 1, 2010, Iwan Nugroho published Nilai‐nilai Pancasila sebagai Falsafah Pandangan Hidup Bangsa untuk Peningkatan Kualitas Sumb
Manusia dan Pembangunan Lingkungan Hidup. | Find ...
https://www.researchgate.net/publication/317234344_Nilai‐
nilai_Pancasila_sebagai_Falsafah_Pandangan_Hidup_Bangsa_untuk_Peningkatan_Kualitas_Sumberdaya_Manusia_dan_Pembangunan_Lingkungan_

Similarity 3%
Title:UNEJ, Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Buka The …
Jember, 7 Agustus 2017Prof. Intan Ahmad, Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan ﴾Belmawa﴿ Kementerian
Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi ﴾Keme...
https://www.youtube.com/watch?v=4v15sbICSB8

Anda mungkin juga menyukai