PENGENDALIAN
PROGRAM
ARBOVIROSIS
DINAS KESEHATAN
PROV SULSEL
Dr dr H Rachmat Latief SpPD-KPTI M.Kes FINASIM
LANDASAN HUKUM PENGENDALIAN
ARBOVIROSIS
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular
Permenkes No. 1501 Tahun 2010 tentang Jenis Penyakit Menular Tertentu yang Dapat
Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangan.
Kepmenkes No. 581 Tahun 1992 tentang Pemberantasan Demam Berdarah Dengue
Kepmendagri No. 31-VI tahun 1994 tentang Pembentukan Kelompok Kerja Operasional
Pemberantasan DBD (POKJANAL DBD)
3 Pengendalian vektor
9 Monev
Jumlah Penderita
1,000
926
900
806
800
700
611 620
600
500
453 452
431
387 394 402
400 364 354 356
6 6
6
5 5
5
4 4
4
3 33
3
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2
1 1 1 1 1 11 1 1 1 1 1 1
1
263
250
222
216
200 191
185
171
150
133
126
114
106 103
100 9290 96 95
83
75 78
73 70 73 70 71
65 65 68 65 67 66 69
4851 49 47 47
50 44 39
36 37 37 34
31 28
2325 20
25
14 15 13 15 1715 13 14
13
64 8 811 117
6 9 108 9
- - 3 -
-
g rru ne ba ang owa nt
o wu ra ur o s k ep ar
e g o r
ya dra
p ai g ar ja ar aj
o ra
en Bo ta ar an op nj en al ra ss ta
nt
a Ba u m k G ep
o Lu U i m g
re
-P n r a l l a i Si p k o a W U
k re
wu
T M
Pa
n Pi P Se S
So
p Ta T ak ja
Ba u lu En Jen u u wu Pa ana M o ra
B L L T T
7.14
7.00
6.00
5.00
4.00
2.92 2.83
3.00
2.16
2.00 1.96
2.00 1.82
1.61
1.29 1.37 1.39 1.32 1.31
0.97
0.95 1.02
1.00 0.83 0.87 0.75 0.75
0.66
0.44 0.52
0.50 0.49 0.43 0.49 0.44 0.37
0.50
0.36
0.16 0.11
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
-
en
g rru n e ba an
g wa nt
o wu ar
a ur ro
s
k ep ar
e ng p o ay a
r
ra
p ja
i
ng la
r
aj
a sa
r
aj
o ar
a
ta Ba Bo um re
k Go
p o Lu Ut
Ti m a g e -P n ra
Pa
l o l Si
d Si n p e k a o r
k a s W a Ut
n k ne wu u M
Pa
n ar Pi Se So
p Ta a T Ma j
Ba lu En Je u w P n ra
Bu L Lu T a
To
Syok
◦ Ekstremitas dingin (ujung jari, ujung kaki, ujung hidung)
◦ Gelisah
◦ Cyanosis (kebiruan) di sekitar mulut
◦ Nadi cepat, lemah, kecil sampai tidak teraba
◦ Perbedaan tekanan nadi < 20 mmHg.
ALUR SKRINING TERSANGKA INFEKSI DENGUE
Demam 2-7 hari,
Perhatikan “warning
TRIASE
signs”
Cukup minum:
air putih, susu, Parasetamol
jus buah, 10mg/kgBB/ka
elektrolit, air li apabila suhu
tajin.
Hitung > 38oC interval
4-6 jam
frekuensi b.a.k
setiap 4-6 jam
Hindari Berikan
pemberian kompres
aspirin/NSAID hangat
/ibuprofen Istirahat
GERAKAN 1 RUMAH 1
JUMANTIK
Latar Belakang
◦ Penyakit DBD masih menjadi masalah di Indonesia
◦ Nyamuk Aedes aegypti menularkan Dengue, Chikungunya dan Zika
◦ Nyamuk Aedes aegypti hidup dan berkembang biak hampir di seluruh
wilayah Indonesia
◦ Saat ini obat belum ada
◦ Resistensi insektisida semakin meluas
◦ Fenomena Transovarial semakin sering ditemukan
◦ Dirumah masing-masing secara rutin seminggu sekali melakukan pemantauan jentik nyamuk
dan Pemberatasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus, yaitu:
◦ Menguras, adalah membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air,
tempat penampungan air minum, penampung air di lemari es dan dispenser, dan lain-lain;
◦ Menutup, yaitu menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain
sebagainya; dan
◦ Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan
nyamuk Aedes.
◦ Mengaktifkan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik di lingkungan rumah tempat tinggal dengan
upaya :
◦ Mengajak keluarga dan tetangga di lingkungan sekitar untuk menjadi Jumantik Rumah dan
melakukan pemantauan jentik nyamuk serta PSN 3M Plus di rumah masing-masing;
◦ Berkoordinasi dengan Ketua/Pengurus RT setempat membentuk Jumantik Lingkungan dan
Koordinator Jumantik;
◦ Berkoordinasi dengan Ketua/Pengurus RW dan RT setempat membentuk Supervisor
Jumantik.
PERKEMBANGAN KASUS DBD
DBD pertama kali dilaporkan di Indonesia pada tahun 1968 di Jakarta dan
Surabaya dengan total kasus sebanyak 58 kasus (Angka Kesakitan, Incidence
rate (IR): 0,05 per 100.000 penduduk) dengan 24 kasus meninggal (Angka
kematian, Case fatPenyakit DBD merupakan masalah kesehatan dunia,
termasuk Indonesia.
Asia Tenggara merupakan wilayah endemis DBD, termasuk Singapura,
Malaysia maupun Brunei Darussalam.
ality rate (CFR) : 41,3%),
Kasus DBD di Indonesia tahun 2010-2015 rata-rata 124.785 / tahun
PERKEMBANGAN KASUS DBD 1968-2016
250,000
200,000 191,174
158,115
150,000
100,000
50,000
0
POLA MIN-MAK DBD 2010-2015
35,000
30,000
25,000
20,000
15,000
10,000
5,000
0
Jan Feb Mrt Apr Mei Jun Jul Agst Sept Okt Nov Des
350
300
250
200
150
100
50
0
JAN FEBR MART APR MEI JUN JUL AGST SEPT OKT NOP DESB
300
250
200
150
100
50
0
2014 2015 2016
PENULARAN DBD
Virus dengue masuk kedalam tubuh
nyamuk saat menghisap darah
penderita DBD.
◦ Hari pemantauan :
o Seminggu sekali
o Hari Sabtu/Minggu/Libur
o Cukup 15 menit
◦ Tempat yang dipantau
o Toren
o Bak mandi
o Vas bunga
o Tempat minum burung
o Tatakan dispenser
o dll
PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK
◦ Menguras (Membersihkan)
o Bak mandi
o Vas bunga
o Tempat minum binatang piaraan
o Tatakan dispenser
◦ Menutup rapat tempat penampungan air
o Bagi tempat penampungan air yang tidak mungkin di kuras atau ditutup, berikan larvasida
Memanfaatkan/Mendaur ulang barang bekas
Ban bekas
Botol plastik
Kaleng bekas
PSN…..
Plus :
Memberantas larva :
o Larvasidasi
o Memelihara ikan pemakan jentik
o Memasang ovitrap/larvitrap/mosquitotrap
Menghindari gigitan nyamuk
o Menanam pohon pengusir nyamuk
o Kelambu
o Repelent
o dll
Pencatatan dan pelaporan
Jumantik rumah dan Jumantik Lingkungan mencatat hasil
pemantauan jentik pada kartu jentik rumah/bangunan
Kartu jentik rumah/bangunan diletakkan di tempat yang
mudah dilihat oleh Koordinator Jumantik
Koordinator jumantik melakukan rekapitulasi dan
melaporkan kepada Supervisor Jumantik/Pokja DBD
sebulan sekali
Supervisor jumantik/Pokja DBD melakukan penghitungan
ABJ dan melaporkan kepada Puskesmas setiap bulan
Petugas Puskesmas melakukan rekapitulasi dan analisis
ABJ lalu melaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
DIISI OLEH JUMANTIK RUMAH DAN
LINGKUNGAN
DIISI OLEH KOORDINATOR
JUMANTIK
DIISI OLEH SUPERVISOR JUMANTIK
Peran Puskesmas
◦ Melakukan rekapitulasi ABJ yang dilaporkan oleh Supervisor Jumantik.
◦ Melaporkan ABJ ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setiap bulan.
◦ Melakukan monitoring dan evaluasi melalui kegiatan Pemantauan Jentik
Berkala (PJB) minimal 3 bulan sekali.
◦ Melakukan peningkatan keterampilan/pelatihan dan pembinaan kegiatan PSN
3M Plus kepada Supervisor Jumantik, Koordinator Jumantik, dan masyarakat
DIISI OLEH PETUGAS
PUSKESMAS
LESSON
LEARNED
G1R1J
DI KOTA
TANGSEL
KELENGKAPAN SETIAP RUMAH YANG MENGIKUTI
PROGRAM GERAKAN 1 RUMAH 1 JUMANTIK
si
t i f i ka i
s i J e nt i k e r a nt
Poste r Lo ka er s an
St i k a m
Tan yamuk
n
(Larvasida Biologis)
o r m at tik
F man
ah 1 Ju
1 Rum
PROGRAM SATU RUMAH SATU JUMANTIK
POSTER YANG HARUS ADA DI SETIAP RUMAH
2016 Jangan bilang peduli DBD kalau belum melaksanakan PSN Di rumah sendiri
PEMBANGUNAN PUSAT BUDI DAYA
TANAMAN ANTI NYAMUK DI SETIAP RW
OLEH FORUM KOTA SEHAT TANGSEL
2016
Tanaman Zodia di Pekarangan Rumah
Warga RW 8
PENCANANGAN 1 RUMAH 1 JUMANTIK
DI RW WILAYAH KOTA TANGERANG SELATAN
2016 Jangan bilang peduli DBD kalau belum melaksanakan PSN Di rumah sendiri
Pencanangan Program
Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik
di Peumahan Vila Inti Persada
Rw. 28 Kel. Pamulang Timur
Kec. Pamulang Kota
Tangerang Selatan
Pencanangan Program
Gerakan 1 Rumah 1
Jumantik di Rw. 10 Kel.
Pondok Benda
Kec. Pamulang Kota
Tangerang Selatan
Pencanangan Program
Gerakan 1 Rumah 1
Jumantik di Rw. 24
Kel. Benda Baru
Kec. Pamulang
Kota Tangerang Selatan
JUMANTIK ANAK SEKOLAH
2016
Kegiatan Pemantauan Jentik
Tim dari Mahasiswa
HASIL PEMANTAUAN LOKASI JENTIK
DENGAN PEMANFAATAN SARANA GPS OLEH MAHASISWA
WARNA MERAH
> 10 JENTIK
WARNA
KUNING
1 - 10 JENTIK
BEBAS JENTIK
2016
2016
SK Kadinkes Kota Samarinda
Penunjukan Supervisor G1R1J Kota
Samarinda
Dema DBD
Panas
Dema m yang
seperti
m berdar menge
infeksi
dengu ah nai
virus
e Tdengu organ
lain
i e lain
d
a D
k S
s S
y
o
k
DBD DD
◦ Infeksi sekunder ◦ Infeksi primer
MEMBEDAKAN DBD
dengan DD
CARA PENULARAN DBD
Virus dengue masuk kedalam tubuh
nyamuk saat menghisap darah
penderita DBD.
Syok
◦ Ekstremitas dingin (ujung jari, ujung kaki, ujung hidung)
◦ Gelisah
◦ Cyanosis (kebiruan) di sekitar mulut
◦ Nadi cepat, lemah, kecil sampai tidak teraba
◦ Perbedaan tekanan nadi < 20 mmHg.
ALUR SKRINING TERSANGKA INFEKSI DENGUE
Demam 2-7 hari,
Perhatikan “warning
TRIASE
signs”
Hindari Berikan
pemberian kompres
aspirin/NSAID/ hangat
ibuprofen Istirahat
POKJANAL DBD
GERAKAN 1 RUMAH
1 JUMANTIK
POKJANAL DBD
POKJANAL DBD : wadah kerjasama dan kemitraan antara lintas sektor pemerintah, sektor swasta dan
masyarakat untuk bersama-sama mengambil peran dalam upaya pencegahan dan pengendalian Demam Berdarah.
POKJANAL : untuk menyeimbangkan peran pemerintah dan peran serta masyarakat serta multisektor lainnya
dalam program pencegahan dan pengendalian DBD di Indonesia.
PSN VEKTOR
SEHAT S E
P KASUS
U
I
P J B R LAB
D
V E LINGK
E M
SAKIT I I
KAJIAN
FOGGING L O
L PENELI-
A TIAN
O
N G
SEMBUH SURVEY
S I
LINGKUNGAN,VEKTOR
MATI DAN VIRUS
POLA PERAN SERTA PEMBINAAN pokjanal G1R1J
RS/
MASJID/ SEKOLAH
PUS RUMAH HOTEL/ TERMI INSTI
PASAR TEMPAT TTI
KES TANGGA TTU NAL TUSI
IBADAH
MAS
SUBDIN
P2P / KESLING/ PROMKES
-Instansi kesehatan
-Sektor penerangan
Masyarakat luas
-Swasta
TOMA
Kader/PKK Keluarga
Kepala Desa
-Kep. Sekolah
Murid
-Guru
Petugas sanitasi/sektor
PENGELOLA GEDUNG Tempat umum/T.Ibadah
Skema Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik
Membuat analisa data ABJ SUPERVISOR JUMANTIK
dan melaporkan ke
Puskesmas
KOORDINATOR KOORDINATOR
JUMANTIK JUMANTIK
Memantau kinerja Jumatik
rumah/lingkungan
Mencatat hasil pemantauan
jentik JUMAN JUMAN JUMAN JUMAN
TIK TIK TIK TIK
RUMAH/ RUMAH/ RUMAH/ RUMAH/
LINGKU LINGKU LINGKU LINGKU
NGAN NGAN NGAN NGAN
Melakukan pemantauan
jentik/ minggu dan mencatat
pada kartu jentik
SE Menkes
Pelaksanaan PSN 3M Plus dengan 1R1J
SE Menkes
Pelaksanaan PSN 3M Plus dengan 1R1J
Dalam SE tersebut Menkes menghimbau untuk melakukan upaya pencegahan dan
pengendalian penyakit DBD dan penyakit virus Zika dengan langkah-langkah
seperti berikut:
◦ Dirumah masing-masing secara rutin seminggu sekali melakukan pemantauan jentik
nyamuk dan Pemberatasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus, yaitu:
◦ Menguras, adalah membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi,
ember air, tempat penampungan air minum, penampung air di lemari es dan dispenser, dan lain-lain;
◦ Menutup, yaitu menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain
sebagainya; dan
◦ Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat
perkembangbiakan nyamuk Aedes.
◦ Mengaktifkan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik di lingkungan rumah tempat tinggal dengan
upaya :
◦ Mengajak keluarga dan tetangga di lingkungan sekitar untuk menjadi Jumantik Rumah
dan melakukan pemantauan jentik nyamuk serta PSN 3M Plus di rumah masing-masing;
◦ Berkoordinasi dengan Ketua/Pengurus RT setempat membentuk Jumantik Lingkungan
dan Koordinator Jumantik;
◦ Berkoordinasi dengan Ketua/Pengurus RW dan RT setempat membentuk Supervisor
Jumantik.
Tools PPJP Kit
Tas PPJP & Notes Rompi dan Senter
Topi
√ MENUTUP
√
MENDAUR
ULANG
PSN 3M PLUS
Ukuran keberhasilan:
Tujuan :
Angka Bebas Jentik
Mengendalikan populasi (ABJ)
Sasaran
nyamuk Aedes Sp.
sehingga penularan Target : ≥ 95 %
Semua tempat
Arbovirus dapat dicegah perkembangbiakan
atau dikurangi. nyamuk penular Arbovirus
(tempat penampungan air)
Menguras dan
menyikat tempat-
Manfaatkan atau
tempat penampungan
mendaur ulang barang-
air, seminggu sekali Menutup rapat-rapat barang bekas yang dapat
tempat penampungan menampung air hujan
(M1) air
(M3)
(M2)
Plus ??
Selain 3M tersebut, ditambah (plus) dengan cara lainnya, seperti:
•Mengganti air vas bunga, tempat minum burung atau tempat-tempat lainnya yang sejenis
seminggu sekali.
•Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar/rusak
•Menutup lubang-lubang pada potongan bambu/pohon, dan lain-lain (dengan tanah, dan lain-lain)
•Menaburkan bubuk larvasida, misalnya di tempat-tempat yang sulit dikuras atau di daerah yang
sulit air
•Memelihara ikan pemakan jentik di kolam/bak-bak penampungan air
•Memasang kawat kasa atau menggunakan kelambu
•Menghindari kebiasaan menggantung pakaian dalam kamar
•Mengupayakan pencahayaan dan ventilasi ruang yang memadai
•Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk
•Cara-cara spesifik lainnya di masing-masing daerah.
•Keseluruhan cara tersebut diatas dikenal dengan istilah dengan ’3M-Plus’.
PV SECARA FISIK/ MEKANIK
• Manfaat :
– Mengatasi timbulnya resistensi vektor terhadap insektisida kimiawi
– Lebih aman terhadap lingkungan dan manusia
• Temephos 1 %
– Takaran : 1 gram untuk setiap 10 liter air
– (1 sdk makan = 10 gram temephos)