Anda di halaman 1dari 59

MATERI INTI 8

HIV dan AIDS


YANG HARUS DIKETAHUI NAKES
• Info dasar
• Epidemiologi
• Program pengendalian

YANG HARUS DIKETAHUI REMAJA


• Informasi dasar

Modul 1, Halaman 2
Epidemiologi HIV & AIDS

Mazami Enterprise © 2009

Fenomena gunung es
Jumlah Kumulatif Kasus AIDS
10 Tahun Terakhir sd 30 Juni 2010

25000

21770
20000
19973

16110
15000

11141
10000 8194

5321 4969
5000 3863
2682 2639 2873 2947
1487 1797
826 1171 1195
219 345 316
0
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Series2 Series1
Persentase Kumulatif Infeksi Persentase Kumulatif Kasus
HIV AIDS
Berdasarkan Cara Penularan Berdasarkan Cara Penularan
sd 30 Juni 2010 sd 30 Juni 2010
Persentase AIDS
Berdasarkan Kelompok
Umur sd 30 Juni 2010

60
48.1
50

40
30.9
30
Persentase

20
9.1
10 2.9 3.1
1.0 1.2 0.7 2.5 0.5
0
< 1 th 1-4 th 5-14 th 15-19 th 20-29 th 30-39 th 40-49 th 50-59 th ≥ 60 th Tak
diketahui
Kelompok Umur
Provinsi dengan Rate
Kasus AIDS Hidup sd 30
Juni 2010

Rate Kasus
Nasional = 7.57
Kecenderungan Rasio Kasus AIDS
Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2006-
Juni 2010
Grafik Kecendrungan Faktor Risiko
Kasus AIDS per Periode
100
90
80
72.5
70
64.7
60
53.7 53.3 52.1
50
Persen

43.2
40 38.0
36.6
30
20 17.6 17.6
11.8 7.7 5.5
10 3.5
2.1 2.2 3.4 3.6
5.9 1.05
0 0 0 0 1.3 2.9
87-90 91-95 96-2000 2001- 2005 2006-skrg
Tahun

Homosex Heterosex IDU Lain-lain Tak diketahui


Laporan Perawatan HIV dan
Terapi ARV dari 182 RS sd 30 Juni 2010
Prev. Penduduk 15-24 th dengan Pengetahuan
tentang HIV/AIDS, Riskesdas 2010
Dampak epidemi HIV & AIDS terhadap
perseorangan
Menyebabkan sakit dan penderitaan.
Mempersingkat umur hidup.
Kehilangan pekerjaan dan penghasilan.
Kematian anggota keluarga, kemurungan,
kemiskinan, dan keputus asaan.
Penghambat perawatan kesehatan karena
adanya stigma dan diskriminasi.
Merusak persatuan dan struktur dukungan unit
keluarga.

Mazami Enterprise © 2009


Dampak global epidemi HIV & AIDS

Dampak ekonomi negatif bagi negara


Sistem perawatan kesehatan yang berlebihan
Menurunkan harapan hidup
Menurunkan jumlah anak yang berhasil
bertahan hidup
Meningkatkan angka anak yatim piatu

Mazami Enterprise © 2009


Upaya Pengendalian HIV-
AIDS & IMS di Indonesia

# #
Pengendalian HIV, AIDS & IMS 1/3

Visi:
Terkendalinya penyebaran infeksi HIV & IMS dan kualitas
hidup ODHA

Misi:
Pengendalian penyebaran infeksi HIV, IMS dan dampak
HIV & AIDS dilakukan melalui upaya pencegahan,
meningkatkan kualitas pelayanan serta jangkauan ODHA
dan masyarakat
Pengendalian HIV, AIDS & IMS 2/3

Tujuan:
Menurunkan penyebaran dan penularan HIV
Meningkatkan kualitas hidup pengidap HIV, keluarga,
dan masyarakat sekitarnya.
Menurunkan prevalensi infeksi menular seksual
Mereduksi perilaku risiko tinggi (seksual, penyuntikan
narkoba).
Peningkatan kemampuan institusi penanggulangan.
Peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat
Pengendalian HIV, AIDS & IMS 3/3

Sasaran:
Wanita pekerja seksual/WPS, pelanggannya dan
pasangan pelanggan
Pria pekerja seksual/PPS, pelanggannya, dan
pasangan pelanggan
Waria, pelanggannya, dan pasangan pelanggannya
Pengguna narkotika suntik/penasun/IDU dan
pasangannya
Penerima transfusi darah dan produk darah
Bayi yang dikandung oleh ibu yang terinfeksi HIV
Petugas kesehatan, aparat kepolisian, tukang cukur,
siapa saja yang sengaja atau tidak disadari
berhubungan/ terinfeksi dengan spesimen pasien HIV
dan AIDS (bantu kecelakaan/pemakaian alat tak steril,
dll)
Kerjasama dalam pengendalian HIV

Kegiatan Kegiatan
Pencegahan Pelayanan Penunjang
• KIE Pengobatan & • Surveilans
• Kondom 100% Perawatan • Estimasi
• Harm Reduction •VCT • Penganggaran
• Tatalaksana IMS •ART • Litbang
• Pengamanan •IO • Peraturan & UU
donor darah
•Gizi • Diklat
• Kewaspadaan
universal •Paliatif • LS & LP, KPA
• PMTCT •Perawatan • Teknologi
Informatika
•Laboratorium • Jaringan
•Dukungan Komunikasi
•Manajemen kasus
•Perawatan rumah
•Hotline Service
•IMAI
12 kegiatan pendekatan
Harm Reduction :

Pendidikan
Penghancuran Sebaya Kesehatan
Alat Dasar
suntik

Perawatan
NSP Pengobatan
HIV/AIDS

Pencegahan
Infeksi Harm Pengganti
dengan

Reduction Narkoba
Minum

Konseling
Tes Terapi
sukarela Narkoba

Konseling KIE
Penjangkauan
CAKUPAN PROGRAM
Dampak ART Tahun 2005 sd 2009
Kumulatif Pasien Aktif Program
Terapi Rumatan metadon (PTRM) sd
Juni 2010
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

PROPORSI LAYANAN VCT DI INDONESIA

Rumah sakit
Puskesmas/BP4
JUMLAH LAYANAN VCT SEBANYAK 2548 YG TERSEBAR
Rumah sakit Jiwa
LSM
Lapas
Sumber data : subdit AIDS dan PMS Ditjen PP&PL 25
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

PETA SEBARAN LAYANAN CST DI INDONESIA

JUMLAH LAYANAN CST DI INDONESIA SEBANYAK 180 LAYANAN,

CST = Care Support and Treatment


Sumber data : subdit AIDS dan PMS Ditjen
26
PP&PL
Informasi dasar
mengenai HIV & AIDS

Mazami Enterprise © 2009


Human Immunodeficiency Virus/ HIV

HIV adalah virus golongan RNA yang spesifik


menyerang sistem kekebalan tubuh/ imunitas
manusia dan menyebabkan AIDS.

Mazami Enterprise © 2009

Mazami Enterprise © 2009

Mazami Enterprise © 2009


Acquired Immuno Deficiency Syndrome/ AIDS

AIDS (Sindroma Imunodefisiensi Akuisita/ SIDA)


adalah kumpulan gejala klinis akibat penurunan
sistem imun yang timbul akibat infeksi HIV

AIDS sering bermanifestasi dengan munculnya


berbagai penyakit infeksi oportunistik,
keganasan, gangguan metabolisme dan lainnya.

Mazami Enterprise © 2009


HIV Positif
© 2009
Mazami Enterprise
HIV positif adalah orang yang telah terinfeksi
HIV dan tubuh telah membentuk antibodi (zat
anti) terhadap virus tersebut.
Masa Jendela/window period adalah masa
dimana seseorang telah terinfeksi HIV, namun
tubuh masih belum membentuk antibodi HIV,
sehingga pada pemeriksaan serologis negatif.
Lama sekitar 2 minggu sampai 3 bulan.
bulan
Mereka berpotensi sebagai sumber penularan
bagi orang lain.

Mazami Enterprise © 2009


CD4
CD4 (cluster of differentiation 4) adalah reseptor
pada permukaan sel limfosit T yang menjadi tempat
melekatnya virus HIV.
Jumlah CD4 yang rendah dalam plasma merupakan
petunjuk progresivitas penyakit pada infeksi HIV.

Mazami Enterprise © 2009

Mazami Enterprise © 2009

Sumber:www.bio.davidson.edu/Courses/Molbio/MolStudents/spring2003/Cobain/ Sumber:www.thetech.org/genetics/images/news/

Mazami Enterprise © 2009


Viral Load dan Antigen p24
Viral Load/ beban virus adalah
ukuran yang setara dengan
jumlah virus dalam darah,
diukur dengan alat khusus
memakai metode Polymerase
Chain Reaction/ PCR

Antigen p24 adalah antigen yang


terdapat pada virus HIV yang
dapat dideteksi 2-3 minggu
setelah terinfeksi
Mazami Enterprise © 2009

Mazami Enterprise © 2009


Perjalanan Infeksi HIV menjadi AIDS 2/2
1000 107
Infeksi Klinis Laten AIDS
900

800 106
CD 4 Limfosit T (sel/mm3)

HIV RNA (kopi/ml)


700

600 TB 105
CD 4
500 HZV
400 104
Viral Load OHL
300
OC
200 103
PPE PCP
100 TB
CMV CM
0 MA 102
Mazami Enterprise © 2009

0 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 8 C9 10 11
Bulan Tahun setelah infeksi HIV
Mazami Enterprise © 2009
Indikator pemantauan terapi HIV
CD4 Cluster of differentiation 4 (Reseptor pada Limfosit tempat HIV
menempel)
Viral load Kadar Virus dalam darah (Kopi/ml)

Jenis Infeksi Oportunistik


CM Cryptococcal Meningitis
CMV Cytomegalovirus
HZV Herpes Zooster Virus
MAC Mycobacterium Avium Complex
OC Oral Candida
OHL Oral Hairy Leucoplakia
PCP Pneumocystis Carinii Pneumonia/ Pneumocystis Jiroveci
PPE Pruritic Papular Eruption
TB Tuberculosis
CARA PENULARAN

• Hubungan seks yang tidak aman


• Kontak darah yang terinfeksi HIV (IDU’s , tattoo,
tindik, transfusi darah, transplantasi organ)
• Perinatal (kehamilan, melahirkan dan menyusui)
WAKTU PENULARAN

Dalam Rahim

Saat Kelahiran

Menyusui
HUBUNGAN IMS & HIV
AIDS
MELEMAHKAN TUBUH

IMS & HIV


MEMPERCEPAT
IMS HIV

PERILAKU SEKSUAL BERISIKO


Penularan HIV
HIV ditularkan melalui:
Darah Trans plasenta
• Kontak langsung dengan darah • Penularan selama kehamilan
yang terinfeksi
• Transfusi darah yang terinfeksi
Darah & Cairan genital
• Penularan selama proses
Cairan genital persalinan pervaginam
• Kontak seksual : Oral, Anal,
Vaginal Air Susu Ibu
• Kontak langsung dengan • Penularan selama masa laksasi
sperma atau cairan serviks

Penularan HIV dari Ibu ke Bayi


Mazami Enterprise © 2009
Penularan HIV
HIV tidak dapat ditularkan melalui
Kontak fisik biasa Makanan dan minuman
• Kontak di tempat kerja/ sekolah • Air, makanan, minuman
• Kontak di tempat umum • Alat makan & minum bersama

Kontak intim biasa Transmisi tak langsung


• Berjabat tangan, bersentuhan • Gigitan serangga
• Berpelukan, berciuman • Batuk, bersin
• Kolam renang, Toilet umum

Mazami Enterprise © 2009


GEJALA

Fase I (window period)

1. Lama : 1-3 bulan


2. Belum ada gejala sama sekali
3. Belum bisa terdeteksi melalui tes
4. Sudah dapat menularkan HIV
Lanjutan………

Fase II (asimptomatik)

1. Terjadi 2 atau 5 – 10 tahun setelah terinfeksi HIV


2. Demam
3. Pembengkakan kelenjar getah bening
4. Tes darah sudah positif HIV
Lanjutan………

Fase III (simptomatik)

Gejal prodromal infeksi virus, antara lain :


 Flu tidak sembuh-sembuh
 Nafsu makan berkurang dan lemah
Pembesaran Kelenjar limfe menetap dan merata
(Persistent Generalized Lymphadenopathy)

Akhir Stadium :
 Infeksi oportunistik
Lanjutan………

Fase IV/ AIDS


 Infeksi kulit atau selaput lendir
 Infeksi paru-paru (TB Paru)
 Infeksi usus yang menyebabkan diare parah selama
berminggu-minggu
 Infeksi otak yang menyebabkan kekacauan mental,
kelumpuhan
 Kanker kulit (khas pada penderita AIDS)
Kenyataan & Mitos
mengenai HIV & AIDS

Mazami Enterprise © 2009


Kenyataan
HIV adalah penyakit infeksi menular yang dapat mengenai
semua orang (umur, ras, etnis, profesi, wilayah) dan
penularannya berlangsung sepanjang masa.

Banyak dokter rumah sakit belum mampu mendiagnosis


AIDS pada pasiennya.

Sebagian besar orang (termasuk petugas kesehatan)


masih belum memahami tentang HIV & AIDS, sehingga
timbul stigma & diskriminasi terhadap Odha.

Banyak orang mengatakan : “Yang kena penyakit AIDS


hanyalah orang-orang yang hidupnya di dunia hitam/
lokalisasi”.
Mitos
HIV dan AIDS adalah penyakit orang homoseksual
Sebagian besar melalui heteroseksual dan penasun

HIV dan AIDS adalah penyakit orang Barat/ turis


Semua orang dapat terinfeksi

HIV dan AIDS menular hanya melalui hubungan seksual


Dapat melalui darah/ kontak dengan darah yang terinfeksi,
hubungan seksual (oral, anal, genital) tanpa kondom dengan orang
terinfeksi, dan dari ibu dengan HIV ke bayi (kehamilan, persalinan,
laktasi)
HIV dan AIDS dapat menular lewat kontak seksual biasa
Kontak seksual oral dan anal juga dapat menularkan HIV

HIV dan AIDS merupakan penyakit kutukan Tuhan


Penyakit menular melalui darah, hubungan seksual, dan dari ibu ke
bayi
Perilaku berisiko tertular HIV

Berhubungan seksual dengan cara yang tidak


aman, misalnya tidak memakai kondom,
kontak anal.
Berganti-ganti pasangan/partner seksual.
Berganti-ganti (berbagi) jarum suntik dan alat
lainnya (alat tatto, tindik) yang kontak dengan
darah dan cairan tubuh orang lain
Kelompok dengan perilaku berisiko tertular
HIV
Promiskuitas (berganti-ganti pasangan seks):
prostitusi, penjaja seks komersial (laki-laki /
perempuan), pelanggan penjaja seks komersial,
Pengguna napza suntikan: menggunakan
jarum suntik bersamaan/ bergantian
Transgender: waria, wadam
Lelaki seks dengan lelaki: gay
Kelompok dengan pekerjaan berisiko tertular
HIV
Petugas kebersihan rumah sakit
Dokter yang melakukan tindakan operasi dan
perawatan luka (bedah, obsgin, gawat darurat,
gigi, THT, mata, anestesi)
Paramedis yang membantu tindakan operasi
dan perawatan luka
Bidan yang menolong persalinan & melakukan
pemeriksaan ginekologi
Petugas laboratorium
Petugas transfusi darah
Kelompok rentan untuk tertular HIV
Dewasa dan remaja
Pasangan seksual pelanggan penjaja seksual,
pengguna napza suntik, dan Odha
Remaja dengan seksual aktif pranikah
Penerima transfusi darah

Bayi, balita dan anak


Dengan gangguan tumbuh kembang
Dengan gizi buruk
Dengan penyakit infeksi berulang
Penerima transfusi darah
HIV pada perempuan, anak dan remaja 1/2

Merupakan kelompok berisiko rendah tertular HIV


& AIDS
Penularan dari kelompok risiko tinggi ke kelompok
berisiko rendah ini semakin meningkat
Stigma dan Diskriminasi menjadi beban bagi
kelompok ini
Pencegahan penularan terhadap kelompok ini
penting dan tidak dapat dipisahkan dari program
HIV lainnya

Mazami Enterprise © 2009


HIV pada perempuan, anak dan remaja 2/2

Perilaku yang memungkinkan perempuan usia


reproduksi terjangkit HIV adalah dengan
melakukan hubungan seks tanpa kondom
dengan pria yang telah terinfeksi HIV
Wanita hamil yang terinfeksi HIV sangat
berisiko untuk menularkannya kepada janin
mereka
Risiko penularan HIV dari ibu ke bayi dapat
dikurangi melalui program PMTCT

Mazami Enterprise © 2009


Ringkasan 1 1/2

HIV merupakan wabah global. Jumlah orang


yang terjangkit HIV terus meningkat di seluruh
dunia, termasuk Indonesia.
Cara penularan HIV yang sering terjadi di
seluruh dunia adalah melalui heteroseksual.
Terdapat peningkatan persentase kasus HIV &
AIDS pada perempuan di Indonesia.
PENCEGAHAN

A : Abstinence ( tidak berhubungan seks)


B : Be Faithful (setia pada pasangan)
C : Condom ( gunakan kondom saat
berhubungan seks berisiko)
D : Drug ( jangan pakai narkoba)
E : Equipment ( hati-hati ! pakai alat steril)
55
Herpes zoster in AID S patient. Photo ITM, D r Lut Lynen
Oral candidiasis during chronic HIV infection. With special thanks to
Prof. Dr R. Colebunders. Copyright ITM
CXR showing Pneumocystis carinii pneumonia in an AIDS patient. With special thanks to
Prof. Dr R. Colebunders. Copyright ITM
Ciptakan Generasi Bebas HIV

59

Anda mungkin juga menyukai