ADHI WIBOWO
Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara
Bali, 2015
POKOK BAHASAN
350 330
312 316323 321 323
280 287
300
250 258
250
210
200 185
150
102
100 77 79 80 72 82 76 74
65 65 66 67
50
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015*
production (plan) Production (realization) Export (plan) Export (realization) DMO (plan) DMO (realization)
Pertumbuhan produksi batubara rata-rata 13,6% per tahun (2010 2015*). Harga batubara dunia sangat
mempengaruhi tingkat produksi batubara dan penjualan ekspor.
Kenaikan tingkat produksi saat harga cenderung turun disebabkan oleh keinginan para pengusaha untuk
mempertahankan revenue serta perusahaan tahap pra-produksi yang naik ke tahap operasi produksi.
Pertumbuhan kebutuhan batubara domestik sebesar 10% per tahun, lebih rendah dibandingkan dengan ekspor
sebesar 14% per tahun. 75 80% batubara yang diproduksi dijual untuk pasar luar negeri.
Kualitas batubara domestik berkisar 4000 6.500 kcal/kg (gar)
*: up to Oktober 2015
I.3. PERKEMBANGAN HBA
- 42,8 % 29,8 % 29,1 % - 19,4 % - 13,2 % - 12,4 % - 16,4 %
160.00
140.00
120.00
Harga(US$/ton)
100.00
80.00
60.00
40.00
20.00
0.00
Feb2008
ei 2008
Feb2009
ei 2009
Feb2010
ei 2010
Feb2011
ei 2011
Feb2012
ei 2012
Feb2013
ei 2013
Feb2014
ei 2014
Feb2015
ei 2015
Ags2008
Nov2008
Ags2009
Nov2009
Ags2010
Nov2010
Ags2011
Nov2011
Ags2012
Nov2012
Ags2013
Nov2013
Ags2014
Nov2014
Ags2015
Nov2015
M
M
Bulan/Tahun
Sejak tahun 2012 Harga Batubara Acuan mengalami penurunan yang cukup tajam.
HBA = 25% ICI 6500 + 25% Platts 5900 + 25% NEX 6322 + 25% GC 6322
160. 00
140. 00 HBA
Harga (US$/ton)
120. 00
100. 00 ICI-1
80. 00
NEX
60. 00
40. 00
GC
20. 00
0. 00
PLATTS-1
10
2.2. PERAN SUB SEKTOR MINERAL DAN BATUBARA
PRO POOR
CSR KETENAGAKERJAAN
(PEMERATAAN)
LOCAL CONTENT
Kebutuhan DMO rata-rata untuk PLN sekitar 64%; IPP : 17%; PLTU non PLN
dan IPP : 2 %; Semen,Pupuk, dll: 16 %; dan Industri Metallurgi: 1%
PENGATURAN HARGA BATUBARA
3 ,2 . K E P E N TI N G A N P E M E R I N TA H U N TU K M E N G A TU R H A R G A B A TU B A R A
Persyaratan Sertifikat CN C:
1. Administrasi :
a. Tidak tumpang tindih
b. Dokumen perizinan
2. Teknis :
a. Laporan eksplorasi
b. Laporan studi kelayakan
c. Persetujuan dokumen lingkungan
3. Kewajiban keuangan :
a. Iuran tetap
b. Royalti
3.4.1 MINERBA ONE MAP INDONESIA (MOMI)
WIUP
Eksplorasi
IPR
WPN WUPK
WIUP
Operasi Produksi
1. Royalti batubara untuk IUP akan direvisi, meningkat dari IUP yang ada: 3%, 5%,
dan 7%.
2. Jenis dan tarif PNBP mempertimbangkan beberapa aspek: sistem
penambangan(tambang terbuka dan tambang bawah tanah),tingkat produksi dan
harga batubara (kualitas dan harga pasar)
IV. PENUTUP
PENUTUP
1. Kebijakan Energi Nasional digunakan sebagai acuan dalam
menetapkan Kebijakan Batubara Nasional.
2. Perlu dilakukan eksplorasi secara intensif untuk
meningkatkan cadangan dan sumber daya batubara.
3. Batubara diprioritaskan sebagai sumber energi untuk
pembangkit listrik dan industri.
4. Pemanfaatan batubara dalam negeri ke depan diarahkan
untuk peningkatan nilai tambah batubara.
5. Proyeksi kebutuhan batubara dalam negeri untuk periode 5
tahun ke depan meningkat sebesar 8% per tahun,
sedangkan produksi batubara meningkat rata-rata sebesar
1% per tahun.
6. Pengendalian produksi batubara dilakukan dengan mengurangi ekspor
batubara dan meningkatkan pemanfaatan batubara untuk kebutuhan dalam
negeri.
7. Strategi dan upaya lain pemerintah dalam mengoptimalkan manfaat dari
pengusahaan batubara adalah dengan:
Pengaturan harga jual batubara
Pengaturan pelabuhan export
Penataan IUP (CNC dan MOMI)
Penunjukan surveyor wittness
Renegosisasi kontrak PKP2B dan KK
Penyesuaian tarif royalti
Pembayaran royalti dimuka
Peregristasian eksportir
8. Dengan mengatur kembali sektor pertambangan, Pemerintah sedang
mencoba yang terbaik untuk sektor batubara sehingga dapat menjadi win-
win solution bagi masyarakat Indonesia, negara, dan investor sehingga
kami berharap lebih banyak investasi ke sektor batubara.
www.minerba.esdm.go.id