Anda di halaman 1dari 4

Tugas Untuk Kandidat:

1. Menggali informasi dari pasien dan menuliskannya di lembar kerja

2. Kandidat mampu menetapkan permasalahan dan melakukan penyelesaian masalah dengan


mengisi di lembar kerja.

3. Kandidat mampu memberikan konseling untuk pasien tersebut


I. DOKUMENTASI KONSELING

Nama Pasien : Tn Santri

Jenis kelamin : 40 tahun

Tanggal lahir :-

Alamat : Jl Tokyo No 10 Cibiru Bandung

Tanggal konseling :-

Nama Dokter : dr. Kurnia

Diagnosa : Penyakit gula, DM tipe 2

Nama obat, dosis dan cara pemakaian :

 Metformin
Dosis : 500 mg
Cara Pemakaian : Tiga kali sehari 1 tablet sebelum makan
 Glibenklamid
Dosis : 5 mg
Cara Pemakaian : Satu kali sehari 1 tablet sesudah makan

Riwayat alergi : Tidak ada

Keluhan : Sering merasa Hipoglikemia setelah mengkonsumi obat yang


diberikan

Pasien pernah datang konseling sebelumnya : Ya / Tidak

Tindak lanjut :

1. Apoteker menjelaskan kembali terkait penyampaian informasi obat yang diberikan


serperti dosis dan cara pemakaian obat, apakah sesudah makan atau sebelum makan
2. Pasien dianjurkan untuk mengkonsumsi larutan gula seperti jus atau makanan tinggi
gula seperti permen
3. Diet seimbang
4. Memperhatikan asupan makanan
5. Jika terus mengalami hipoglikemia konsultasikan kembali ke dokter

TTD

Pasien Apoteker

(Tn Santri) (Jenny Risma Dewi N)


II. PENETAPAN DAN PENYELESAIAN MASALAH

A. Diagnosa pasien: DM tipe 2

B. Nama Obat, dosis dan cara pemakaian:

1. Glibenklamid 5 mg (Sehari 1x1 tablet sebelum makan)

2. Metformin (Sehari 3x1 tablet sesudah makan)

C. Riwayat alergi obat: -

D. Keluhan: Hipoglikemia

Rangkuman Konseling merupakan proses interaktif antara Apoteker dengan


pasien/keluarga untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, kesadaran dan kepatuhan
sehingga terjadi perubahan perilaku dalam penggunaan Obat dan menyelesaikan masalah
yang dihadapi pasien.Untuk mengawali konseling, Apoteker menggunakan three prime
questions.

Tahap kegiatan konseling:

1. Membuka komunikasi antara Apoteker dengan pasien :


 Menyapa pasien
 Memperkenalkan diri sebagai apoteker
 Menanyakan apa yang bisa dibantu dan keluhan pasien

2. Menilai pemahaman pasien tentang penggunaan Obat melalui Three Prime Questions,
yaitu:

 Apa yang disampaikan dokter tentang Obat Anda?


 Apa yang dijelaskan oleh dokter tentang cara pemakaian Obat Anda?
 Apa yang dijelaskan oleh dokter tentang hasil yang diharapkan setelah Anda
menerima terapi Obat tersebut?

3. Menggali informasi lebih lanjut dengan memberi kesempatan kepada pasien untuk
mengeksplorasi masalah penggunaan Obat

 Apakah pasien mengkomsumsi obat sudah tepat sesuai dengan yang diresepkan dokter?
 Berapaka kali pasien mengkomsumsi obat glibenklamid dalam sehari sebelum/sesudah
makan?
 Berapa kali pasien mengkomsumsi obat Metformin sebelum atau sesudah makan?
 Apakah pasien sedang mengkomsumsi obat lain selain obat diabetes tersebut?
 Apakah pasien memiliki riwayat penyakit lain?
 Apakah pasien memiliki riwayat alergi?

4. Memberikan penjelasan kepada pasien untuk menyelesaikan masalah penggunaan Obat


 Menjelaskan kepada pasien bahwa obat glibenklamid yang dikomsumsi pasien
memang memiliki efek samping hipoglikemia, jadi hipoglikemia pasien disebabkan
karena penggunaan obat Glibenklamid
 Glibenklamid dikomsumsi 1x1 tablet sebelum makan, untuk mengurangi efek
hipoglikemia maka disarankan pasien untuk cukup mengkomsumsi makanan yang
cukup, jika pasien enggan atau bosan mengkomsumsi makananan seperti karbohidrat
bisa di ganti atau di selang seling dengan teh manis.
 Pasien di sarankan melakukan pemriksaan secara berkala setiap bulan untuk
mengontrol kadar gula darah, dalam tujuan menghindari hipoglikemia dan
hiperglikemia.

5. Melakukan verifikasi akhir untuk memastikan pemahaman pasien Apoteker


mendokumentasikan konseling dengan meminta tanda tangan pasien sebagai bukti bahwa
pasien memahami informasi yang diberikan dalam konseling dengan menggunakan Formulir.

 Meminta pasien untuk mengulang cara penggunaan dan cara mengatasi keluhan
sebgai verivikasi akhir
 Mendokumentasikan konseling dengan meminta tanda tangan pasien sebgai bukti
bahwa pasien memahami informasi yang debrikan dalam konseling dengan
menggunakan formulir.

Anda mungkin juga menyukai