Anda di halaman 1dari 3

Etiologi Batuk Pilek pada Ibu Hamil

Human rhinovirus (HRV) adalah kelompok virus yang paling banyak menyebabkan
batuk pilek. Selain virus tersebut, penyakit ini juga bisa disebabkan oleh coronavirus,
adenovirus, human parainfluenza virus (HPIV), dan respiratory syncytial virus (RSV).

Virus masuk ke tubuh manusia melalui hidung, mulut, atau bahkan mata, sebelum
menimbulkan gejala. Virus bisa masuk ke dalam tubuh ketika tanpa sengaja menghirup percikan
liur penderita batuk pilek, yang disemburkan ke udara melalui bersin atau batuk. Selain itu, virus
juga bisa masuk ketika seseorang menyentuh permukaan benda yang telah terkontaminasi
percikan liur yang mengandung virus batuk pilek, kemudian menyentuh hidung, mulut, atau
mata sendiri dengan tangan tersebut.

Berikut ini adalah sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena batuk pilek:

 Berada di tengah keramaian (pasar, sekolah, kantor, atau kendaraan umum)


 Memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah
 Memiliki riwayat penyakit kronis
 Usia anak-anak
 Merokok
 Udara dingin.

Serangan flu dan batuk sangat rentan bagi perempuan yang sedang hamil. Flu bisa berisiko tinggi
memicu komplikasi yang dapat memengaruhi bayi yang belum lahir. Untuk mencegahnya bisa
dengan cara mendapatkan suntikan vaksin flu selama kehamilan sebagai perlindungan.Vaksin flu
diketahui bisa melindungi bayi dan ibu dari serangan flu hingga 6 bulan setelah dilahirkan.
Prevalesi Kesehatan Ibu Hamil Secara Umum

Berikut adalah data prevalensi kesehatan ibu hamil sebesar 76%. Capaian Kementerian
Kesehatan tahun 2017 telah mencapai target tahun tersebut walaupun masih terdapat 11 provinsi
yang belum mencapai target.
Allan, G. Arroll, B. (2014). Prevention and Treatment of The Common Cold: Making Sense of The
Evidence. CMAJ. 186(3), pp. 190–199.

Eccles, R. (2005). Understanding The Symptoms of The Common Cold and Influenza. Lancet Infect Dis. 5,
pp. 718–725

Center for Disease Control and Prevention (2018). Influenza (Flu). Difference between Cold and Flu.

Mayo Clinic (2017). Diseases & Conditions. Common Cold.

Ditjen Kesehatan Masyarakat, Kemenkes RI, 2018

Anda mungkin juga menyukai