KONSELING

Pasien datang....

Apoteker : (sambil tersenyum) “Selamat siang pak, saya Dwie, apoteker yang bertugas pada, ada
yang bisa saya bantu?”

Pasien : “Selamat siang mbak. Begini mbak, saya mau menebus resep obat, ini resepnya (sambil
menunjukkan resep”

Apoteker : “Baik pa. Maaf sebelumnya, kalau boleh tahu saya berbicara dengan bapa siapa?”

Pasien : “Saya Pa Santri mba ”

Apoteker : “Apakah obat ini betul untuk bapa sendiri?”

Pasien : “Betul mbak, untuk saya sendiri”

Apoteker : “Baik pak. sebelumnya saya mau menulis terlebih dahulu kartu informasi pasien, apakah
bapak dapat memberi keterangan informasi tentang bapak? Terkait alamat tempat
tinggal, No Hp, pak?”

Pasien : “Boleh mba”

Apoteker : “Baik pa, Bapa dengan Pa Santri usia 40 tahun betul ya pa? Alamat dan no Hp nya pa?”

Pasien : “Betul mba, alamat saya di jalan Tokyo No.10 Cibiru-Bandung, no Hp 082115386680”

Apoteker : “Sebelumnya saya mau meminta waktu untuk melakukan konseling pa apakah bisa?”

Pasien : “Oh iya boleh sekali mba”

Apoteker : “Baik pa apakah sudah merasa nyaman untuk melakukan konsultasi di sini atau dapat
pindah ke ruangan konseling pa?”

Pasien : “emm...pindah saja mbak di ruangan konseling”

Apoteker : “Baiklah kalo begitu, mari pak”

(Pasien dan apoteker menuju k ruangan konseling)

Apoteker :”Baik pak, sebelumnya saya minta waktu sebentar untuk mencermati dan menyiapkan
resep ini”
Apoteker kemudian membaca dengan seksama resep yang diberikan oleh pasien

Apoteker : “Baik. Resep ini diperuntukkan kepada pasien Bapak Santri dengan umur 40 tahun
yang diberikan oleh dr. Kurnia yang beralamat di jalan Tokyo No.10 Cibiru-Bandung.
Betul ini dengan bapa santri nya sendiri ya pa?”

Pasien : “Betul mbak”

Apoteker : “Sebelumnya keluhan yang bapa rasakan kalau boleh tau apa ya pak?”

Pasien : “sering merasakan hipoglikemia setelah meminum obat atau merasa lemas mba”

Apoteker :“Baiklah pak. Sebelumnya informasi apa saja yang sudah disampaikan oleh dokter
tentang terapi yang diberikan?”

Pasien : “Dokter sudah menjelaskan tentang obat-obatan nya mbak tapi tidak terlalu jelas. Saya
hanya ingat kalau obat-obatan ini untuk menurunkan gula darah saya karena saya adalah
seorang penyandang Diabetes Melitus"

Apoteker : “Betul pa,Untuk Informasi obat pada resep ini, kegunaan obat untuk menurunkan
kadar gula darah bapak agar kadar gula darah bapak terkontrol kembali dengan normal
ya pak.”
Pasien : “Oh iya siap mba”
Apoteker : “Kemudian apakah dokter sudah menjelaskan cara pemakaian obat nya?”

Pasien : “Sudah mbak, tapi belum terlalu jelas”

Apoteker : “Baik pa, untuk obat ini namanya glibenklamid (sambil menunjukkan kemasan)
bentuknya tablet 5mg diminum sekali sehari, segera setelah makan pagi. Dan yang kedua
ada metformin tablet 500 mg di minum3x sehari setelah makan pada jam 7 pagi, jam 1
siang, dan jam 7 malam.apakah bapak sudah paham akan informasinya pak? Untuk
catatan kecil nanti di etiket/kertas didalam bungkus plastik obat ada tata cara
penggunaannya ya pak...”

Pasien : “Baik mba tertimakasih”

Apoteker : “Baik, kemudian apakah dokter sudah menjelaskan hasil yang diharapkan setelah
menggunakan obat ini?”
Pasien : “Belum mbak”

Apoteker : “Harapanya dengan meminum obat ini kadar gula darah bapa kembali normal dan
terkontrol kembali dengan baik”

Pasien : “Amiin mba terimakasih”

Apoteker : “Untuk penyimpanan obatnya dapat disimpan diwadah tertutup dan terhindar dari
cahaya matahari dan disimpan disuhu ruang ya pa”
Apoteker : “Kemudian Untuk efek samping penggunaan obat ini yang pertama untuk obat
glibenklamid Efek sampingnya pusing, sakit kepala, tangan gemetar, merasa lapar,
lemah atau bingung. Seperti keluhan yang sebelumnya bapa rasakan itu diduga dari efek
samping Glibenklamid pa, sehingga disarankan bapa meminum larutan gula (1 sendok
makan gula pasir yang dilarutkan dalam air) atau memakan permen dengan jumlah yang
sedikit. Ini dilakukan sampai kondisi bapa mulai membaik atau gula darah nya meningkat
(normal Kembali) ,dan disarankan bapa untuk sesekali mengecek kadar gula darah ,atau
jika bapa memiliki glucometer maka disarankan untuk mengecek kadar gula setelah 15
menit pemberian terapi gula tersebut. Untuk obat metformin efek sampingnya
kurangnya nafsu makan dan mual muntah pak, cara mengatasinyasama dengan yang
tadi ya pa”
Apoteker : “Kalau boleh tau apakah bapa mempunyai riwayat penyakit lain pa?”

Pasien : “Tidak mba”

Apoteker : “Kemudian apakah bapa mempunyai alergi obat?”

Pasien : “Tidak juga mba”

Apoteker : “Baik pa, kemudian apakah bapa sekarang sedang mengkonsumsi obat-obatan lain pa?”

Pasien : “Tidak mba”

Apoteker : “Apakah bapak sudah menjalankan diet dan olahraga?”

Pasien : “Belum mbak, makan saya masih seperti biasa tidak diet, olahraga pun jarang sekali”

Apoteker : “Begini pa, sebaiknya bapa menjalankan diet dan olahraga ringan secara teratur dan
tidak makan makanan yang manis, dan juga melakukan diet makanan manis pak. Dan
 selalu menjaga berat badan bapak supaya gula darah bapak bisa terkontrol. Dietnya harus
diatur mulai dari jadwal makan, jenis dan jumlah makanan.”

Pasien : “oh gitu ya mba, siap insyaalloh akan saya jalankan sarannya”

Apoteker : “iya pak, untuk mengakhiri konseling ini, apakah bapak bisa mengulangi cara pakai yang
saya jelaskan tadi pak?

Pasien : “iya mba, untuk obat glibenklamid bentuknya tablet diminum 1x sehari setelah makan
pagi. Dan yang kedua metformin tablet di minum3x sehari setelah makan pada jam 7
pagi, jam 1 siang, dan jam 7 malam. “

Apoteker : “Baik terimakasih pa, informasi tambahan jika bapa lupa minum obat bapa bias
melanjutkan minum obat di jam berikutnya ya pa, jangan di double minum obat nya”

Pasien : “Siap mba”

Apoteker : “ya pak, sekian konseling hari ini terkait resep pengobatan bapa, jangan lupa apa yang
saya jelaskan tadi ya pak tentang cara penggunaan obat ini, dan ini kartu nama saya pak,
bila terdapat pertanyaan tentang penyakit ataupun obat yang bapak bingung, daapat
bapak tanyakan lewat nomor handphone di kartu nama saya pak, selamat siang pak
semoga bapak lekas sembuh terima kasih pak.”

Pasien : “Sama-sama mba terimakasih juga”