Anda di halaman 1dari 5

ENCODER

Piranti-piranti digital yang telah dibahas memiliki satu kesamaan sifat dasar
yang mutlak, yaitu mampu menyimpan data biner. Tetapi, ternyata ada suatu
sekelompok (jenis) piranti tertentu yang sama sekali tidak mempunyai kemampuan
untuk menyimpan data biner, tetapi mempunyai kemampuan menyandi, menguraikan
sandi, memilih, dan menyalurkan data biner.

Piranti encoder atau piranti penyandi (pengkode), pertama kali digunakan


dalam sistem kendali digital, bidang telekomunikasi digital, militer, alat-alat
keamanan, dan lain-lain. Sekarang encoder banyak sekali kita temui dalam kehidupan
modern yang penuh fasilitas kenyamanan. Contohnya pada tombol telepon digital
atau seluler, timer alat pemasak, atau timer microwave, remote control televisi,
keyboard computer, kode bargraph pada barang yang kita beli di swalayan dan
supermarket, dan lain-lain. Biasanya, dalam kehidupan kita sehari-hari, Encoder
Decimal-ke-Biner adalah jenis yang palin banyak dipakai.

Encoder adalah suatu piranti yang dapat mengubah suatu sistem (bilangan
decimal)contohnya yang terdapat pada bagian masukan, menjadi sistem bilangan
biner yang terdapat pada bagian keluarannya. Proses pengubahannya disebut
Encoding (penyandian atau pengkodean). Pada bagian masukan dari encoder hanya
terdapat satu jalur (tunggal) yang aktif, sedangkan pada bagian keluarnya, yang aktif
dapat lebih dari satu, tetapi bagian keluaran ini harus berupa sistem bilangan biner.
Pada hakekatnya, bagian masukan dari encoder adalah sistem bilangan yang biasanya
digunakan oleh manusia sehari-hari. Sedangkan bagian keluaran dari encoder
biasanya berupa kode dengan sistem bilangan biner yang hanya dimengerti oleh
mesin digital atau computer. Dalam gambar berikut, ditunjukkan diagram blok utama
dari sebuah encoder , dalam hal ini kita menggunakan contoh encoder decimal ke
biner (BCD).
Bagian input encoder harus hanya 1 yang aktif, sedangkan pada bagian output
encoder dapat lebih dari 1 bagian yang aktif. Tetapi biasanya, sistem bilangan yang
terdapat pada encoder adalah: bagian input menggunakan sistem bilangan yang
sehari-hari digunakan manuasia, yaitu decimal, sedngkan pada bagian output
menggunakan sistem bilangan yang hanya dimengerti oleh mesin atau komputer.

Piranti encoder yang paling banyak digunakan adalah encoder decimal ke


biner atau BCD (Binary Coded Decimal). Prinsip kerja dari encoder ini adalah
mengubah sistem bilangan desimal menjadi bilangan biner. Contohnya : jika saluran
bilangan 3 diaktifkan maka pada keluarannya akan muncul 0011.

Input
Perhatikan gambar diatas maka output dari input yang diperoleh melalui bilangan
desimal dapat dijabarkan pada table berikut ini :

Masukan Keluaran BCD


Desimal D C B A
0 0 0 0 0
1 0 0 0 1
2 0 0 1 0
3 0 0 1 1
4 0 1 0 0
5 0 1 0 1
6 0 1 1 0
7 0 1 1 1
8 1 0 0 0
9 1 0 0 1

Rancangan encoder menggunakan logika kombinasional yang dapat dilakukan


dengan memandang tabel kebenaran, untuk operasi dalam menentukan hubungan
setiap keluaran setiap keluaran dengan masukan.

Dasar rangkaian encoder tersebut yang sesungguhnya terdiri dari gerbang


logika kombinasional. Piranti encoder desimal ke biner menggunakan gerbang logika
OR sebanyak 4 buah, seperti gambar dibawah ini:

Sebagai contoh, dengan mengamati rangakain dan tabel tersebut untuk sebuah
encoder desimal ke biner (BCD), kita dapat melihat bahwa :
 Keluaran A(20 ) akan TINGGI atau aktif, jika masukan desimal 1,3,5,7,
diaktifkan
 Keluaran B(21) akan TINGGI atau aktif, jika masukan desimal 2,3,6,7,
diaktifkan
 Keluaran C(22) akan TINGGI atau aktif, jika masukan desimal 4,5,6,7,
diaktifkan
 Keluaran D(23) akan TINGGI atau aktif, jika masukan desimal 8,9, diaktifkan

Dari yang diamati terlihat bahwa kita dapat merancang sebuah encoder
desimal ke BCD dengan hanya menggunakan empat gerbang OR. Keluaran OR A
akan menjadi tinggi untuk setiap masukan ganjil (odd) desimal. Keluaran B menjadi
tinggi untuk 2,3,6,7 dan sebagainya. Demikian juga untuk keluaran C dan keluaran D.

Anda mungkin juga menyukai