Disusun Oleh :
Angga Riady Permana
J2014901060
KEBUTUHAN SPIRITUAL
3) Verbalisasi
a. Apakah klien menyebut Tuhan, doa, rumah ibadah atau
topic keagamaan lainnya (walaupun hanya sepintas)?
b. Apakah klien pernah meminta dikunjungi oleh pemuka
agama?
c. Apakah klien mengekspresikan rasa takutnya terhadap
kematian, kepedulian terhadap arti kehidupan, konflik
batin tentang keyakinan agama, kepedulian tentang
hubungan dengan penguasa, pertanyaan tentang arti
keberadaannya di dunia, arti penderitaan atau implikasi
terhadap nilai moral/etik?
4) Hubungan interpersonal
a. Siapa pengunjung kliem?
b. Bagaimana klien berespon terhadap pengunjung?
c. Apakah pemuka agama datang mengunjungi klien?
d. Bagaimana klien berhubungan dengan klien yang lain
dan dengan tenaga keperawatan?
5) Lingkungan
a. Apakah klien membawa kitab suci atau perlengkapan
sembahyang lainnya?
b. Apakah klien menerima kiriman tanda simpati dari
unsur keagamaan?
2.1.3 Pemeriksaan penunjang
Intervensi Rasional
1) Kaji adanya indikator 1) Agar dapat mengetahui
langsung status spiritual bagaimana status
pasien spiritual pasien
2) Komunikasikan 2) Agar pasien dapat
kebutuhan nutrisi dengan terpenuhi status gizinya
ahli gizi 3) Agar pasien
3) Buat perubahan yang mendapatkan kebutuhan
diperluan segera untuk nutrisinya dapat cepat
membantu memenuhi 4) Agar mengurangi
kebutuhan pasien kesalahpahaman antara
4) Jaga privasi dan beri pasien dengan tim medis
waktu kepada pasien sehingga dapat
untuk mengamati praktik bekerjasama dengan
keagamaan baik
5) Terbuka terhadap 5) Agar pasien dapat
ungkapan pasien tentang percaya dengan tim
kesepian dan 6) Agar pasien merasakan
ketidakberdayaan bahwa tim medis juga
6) Ungkapkan empati dapat merasakan apa
terhadap perasaan klien yang dirasakan oleh
7) Beri jaminan kepada pasien
pasien bahwa perawat 7) Agar pasien tidak
selalu ada untuk merasa kesepian
mendukung pasien saat 8) Agar kebutuhan spiritual
pasien merasakan pasien terpenuhi
penderitaan 9) Agar pasien juga tetap
8) Anjurkan kunjungan mempelajari agamanya
pelayanan keagamaan
9) Beri artikel keagamaan
yang diinginkan
Diagnosa 2 : Ansietas
2.3.1 Tujuan dan Kriteria Hasil (outcomes criteria) berdasarkan NOC
(lihat daftar rujukan)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam
diharapkan ansietas berkurang dengan kriteria hasil :
a. Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala
cemas
b. Mengidentifikasi, mengungkapkan dan menunjukkan teknik
untuk mengontrol cemas
c. Vital sign dalam batas normal
d. Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat
aktivitas menunjukkan berkurangnya ansietas
2.3.2 Intervensi Keperawatan dan Rasional : berdasarkan NIC (lihat
daftar rujukan)
Intervensi Rasional
1) Pantau tanda vital dan 1) agar mengetahui
ansietas kondisi pasien
2) Instruksikan pasien tentang 2) agar pasien merasa
penggunaan teknik lebih nyaman dan
relaksasi tenang
3) Berikan obat untuk 3) agar ansietas dapat
mengurangi ansietas berkurang
4) Gunakan pendekatan yang 4) agar pasien tidak
tenang dan meyakinkan merasa terganggu dan
5) Nyatakan dengan jelas bisa percaya dengan
tentang harapan terhadap tim medis
perilaku pasien 5) agar pasien tidak salah
6) Bantu pasien untuk paham dengan
mengidentifikasi situasi penjelasan yang
yang mencetuskan ansietas diberikan
7) Dorong pasien untuk 6) agar pasien mengetahui
mengungkapkan secara tentang ansietas
verbal pikiran dan perasaan 7) agar pasien dapat lebih
untuk mengekteralisasikan terbuka tentang
ansietas penyakitnya
8) Dampingi pasien untuk 8) agar pasien tidak
meningkatkan kemanan merasa takut
dan mengurangi rasa takut 9) agar pasien tidak
9) Dorong keluarga untuk merasa kesepian
menemani klien 10) agar dapat membantu
10) Sarankan terapi alternative pasien dalam
untuk mengurangi ansietas mengurangi
yang dapat diterima penyakitnya
11) Jelaskan prosedur dan 11) agar pasien mengerti
semua yang dirasakan dan paham akan
selama prosedur prosedur yang
diberikan
Intervensi Rasional
1) Menginformasikan pasien 1) Agar tidak terpaku
alternative atau solusi lain dengan satu penanganan
penanganan saja
2) Memfasilitasi pasien 2) Agar pasien tidak merasa
untuk membuat terkekang
keputusan 3) Agar pasien paham
3) Bantu pasien dengan kelebihan dan
mengidentifkasi kekurangan atas
keuntungan, kerugian dari keadaannya
keadaan 4) Agar pasien lebih
4) Bantu pasien untuk mengerti dengan nilai-
mengidentifikasi nilai kehidupan
bermacam macam nilai 5) Agar pasien dapat
kehidupan memahami lebih jelas
5) Bantu pasien identifikasi tentang pola nilai
strategi positif untuk 6) Agar pasien dapat
mengatur pola nilai yang mengidentifikasi secara
dimiliki nyata dan objektif
6) Anjurkan pasien untuk 7) Agar pasien juga merasa
mengidentifikasi tenang dan yakin dengan
gambaran perubahan apa yang akan
peran yang realistis disampaikan
7) Gunakan pendekatan 8) Agar pasien tidak salah
tenang dan meyakinkan langkah dalam
8) Hindari pengambilan mengambil keputusan
keputusan pada saat
pasien berada dalam
stress berat
Diagnosa 4 : Keputusasaan
2.3.1 Tujuan dan Kriteria Hasil (outcomes criteria) berdasarkan NOC
(lihat daftar rujukan)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam
diharapkan keputusasaan pasien berkurang dengan kriteria
hasil :
1) Menunjukkan semangat untuk hidup
2) Segera menampilkan perilaku yang dapat menurunkan
perasaan keputusasaan
3) Percaya pada diri sendiri dan orang lain
2.3.2 Intervensi Keperawatan dan Rasional : berdasarkan NIC (lihat
daftar rujukan
Intervensi Rasional
1) Pantau afek dan 1) Untuk mengetahui bahwa
kemampuan membuat keputusan yang diambil
keputusan oleh pasien itu benar
2) Ajari pengenalan adanya
terhadap realita dengan 2) Agar pasien dapat menilai
meninjau situasi dan secara nyata dan tidak
membuat rencana yang semu
mungkin 3) Agar pasien mendapatkan
3) Dukung partisipasi aktif dorongan sosial dari
dalam aktifitas kelompok lingkungan terdekatnya
untuk memberikan 4) Agar pasien juga
kesempatan terhadap mendapatkan kesempatan
dukungan sosial dan untuk menespresikan
penyelesaian masalah keadaannya saat ini
4) Gali bersama pasien 5) Agar pasien dapat berfikir
faktor yang berkontribusi dengan jelas, jernih,
terhadap perasaan tenang dan tidak dikuasai
keputusasaan oleh hal-hal positif
5) Beri penguatan positif
terhadap perilaku yang
menunjukkan inisiatif,
seperti kontak mata,
membuka diri,
penurunan jumlah waktu
tidur, peningkatan nafsu
makan
Tasikmalaya, ……………….
Pembimbing
(…………..…………)