Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PAKTIKUM

ACARA I
BAHAN PANGAN SUMBER ZAT GIZI

Disusun Oleh:

1. Inawati jati (H3113052)


2. Miftachul ikhsan (H3113061)
3. Nuriana Alifatul K. (H3113071)
4. Rika Nanda D. J. (H3113079)
5. Sidiq Dwi A (H3113086)
6. Sonia Alfionika (H3113088)
7. Yusrina A. (H3113099)

DIII TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2013/2014
ACARA I
BAHAN PANGAN SUMBER ZAT GIZI

A. Tujuan
Tujuan dari praktikum acara I dengan judul Bahan Pangan Sumber Zat
Gizi adalah:
1. Mahasiswa mengetahui jenis-jenis bahan pangan sumber zat gizi utama
(karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral),
2. Mahasiswa mengetahui jenis-jenis bahan pangan yang mengandug zat
gizi yang sama sehingga dapat saling mensubstitusi.
B. Tinjauan Pustaka
Ikan merupakan salah satu sumber makanan utama bagi manusia. Ikan
dapat memenuhi kebutuhan protein hewani. Lebih jauhi legi, dengan
mengkonsumsi ikan dipercaya dapat memberikan berbagai efek yang
menunjan kesehatan. Ikan laut merupakan salah satu sumber makanan yang
kaya akan asam lemak tak jenuh. Senyawa ini telah banyak dibuktikan
memberi efek positif untuk kesehatan seperti menurunkan resiko penyakit
jantung, kanker, arhitis, dan lain lain (Pratama, 2011).
Beras dalam kehidupan sehari-hari diproses menjadi nasi dan dikonsumsi.
Beras merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi masyarakat Indonesia.
Beras sebagai bahan makanan mengandung nilai gizi yang cukup tinggi yaitu
kandungan karbohidrat sebesar 360 kalori, protein sebesar 6,8 gr dan
kandungan mineral seperti Ca dan Fe masing-masing 6 dan 0,8 mg
(Barus, 2005).
Semakin banyak orang di seluruh dunia yang mengadopsi makanan yang
padat energi tinggi protein hewani dan FAT2. Meskipun daging bukan
merupakan komponen penting dari diet manusia, untuk jutaan orang yang
terancam gizi buruk meningkatkan akses ke sumber makanan hewani yang
kaya akan nutrisi adalah cara mudah untuk meningkatkan status gizi
(Walker, 2005).
Asam askorbat sering disebut juga sebagai vitamin C. Pentingnya gizi
vitamin C (L-ascorbic acid, 2,3 - endiol-L-gulonic asam-g-lakton) sebagai
vitamin larut air yang esensial. Telah lama diketahui bahwa kekurangan gizi
vitamin C menyebabkan penyakit kudis, penyakit yang ditandai dengan gusi
berdarah, gangguan penyembuhan luka, anemia, kelelahan, dan depresi, yang,
tanpa perawatan yang tepat, akhirnya bisa berakibat fatal (Phillips, 2010).
Di alam terdapat berbagai jenis bahan pangan, baik yang berassal dari
tanaman yang disebut sebagai bahan pangan nabati maupun yang berasal dari
hewan yang dikenal sebagai bahan pangan hewani. Diantara beragam jenis
bahan pangan tersebut ada yang kaya kan satu jenis zat gizi, begitu pula
sebaliknya. Umumnya tidak ada satu bahan pangan yang lengkap mengadung
semua zat gizi dalam jumlah yang mencukupi keperluan tubuh, kecuali ASI
untuk bayi. Oleh karena itu, manusia memerlukan berbagai macam bahan
pangan untuk menjamin agar semua zat gizi yang diperlukan tubuh dapat
terpenuhi dalam jumlah yang cukup (Muchtadi, 2009).
Di antara bahan-bahan yang menyusun pola makanan, ada satu bahan
makanan yang dianggap paling penting. Bahan makanan ini disebut dengan
makanan pokok. Bahan makanan pokok di dalam pola makanan Indonesia
adalah beras. Pada beberapa daerah digunakan pula jagung, sagu, dan ubi
jalar (Soedarmo, 1977).
Makanan merupakan salah satu sumber energi vital manusia agar ia dapat
melaksanakan kegiatam sehari-hari dengan baik: untuk bekerja, berolahraga,
belajar, bermain dan sebagainya. Oleh karena itu makanan harus disiapkan
agar kebutuhan tersebut dapat terpenuhi. Salah gizi bisa timbul bukan karena
kurangnya jumlah makanan yang dikonsumsi, melainkan karena
susunannyayang tidak seimbang (Tarwotjo, 1998).
Beberapa bahan pangan objek penelitian keberadaannya sangat tergantung
pada musim (musiman) sehingga tidak semua jenis pangan tersebut selalu ada
setiap waktu, hal tersebut menyebabkan pangan tersebut tidak bisa ditemukan
dalam penelitian ini. Jenis pangan yang terdapat dalam DKBM khususnya
pangan yang
belum memiliki URT merupakan pangan yang berasal dari seluruh daerah
di Indonesia sehingga tidak semua pangan bisa ditemukan di daerah
penelitian (Handayati, 2008).
C. Metodologi
1. Alat:
Tabel DKBM
2. Bahan:
a) Beras,
b) Kacang hijau
c) Tahu,
d) Mentega,
e) Wortel.
3. Cara Kerja

Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

Pengelompokan bahan pangan sesuai dengan zat


gizi yang dikandung

Catat hasil percobaan

D. Hasil dan Pembahasan


Tabel 1.1 Hasil Kandungan Bahan Pangan

No Bahan Pangan Karbohidrat Protein Vitamin Lemak


1. Beras √
2. Daging √
3. Kacang hijau √
4. Mentega √
5. Wortel √
6. Tahu √
Sumber: Laporan Sementara
Fungsi utama karbohidrat (pati, gula) adalah sebagai sumber energi.
Karbohidrat juga merupakan sumber energi yang paling murah. Glukosa
adalah sumber energi utama bagi jaringan syaraf dan paru-paru. Glukosa
merupakan sumber energi yang lebih disukai oleh otot, meskipun dapat
menggunakan asam lemak walupun tidak efisien. Karbohidrat merupakan
zat gizi sumber energi paling penting bagi makhluk hidup karena
molrkulya menyediakan unsur karbon yang siap digunakan oleh sel.
Secara kimia, karbohidrat dapat didefinisikan sebagai turunan aldehid atau
keton dari alkohol polihidrik, atau sebagai senyawa yang menghasilkan
turunan tersebut apabila dihidrolisis.
Protein merupakan senyawa yang terdapat dalam setiap sel hidup.
Semua enzim yang terdapat dalam tubuh merupakan protein, bermacam-
macam hormon merupakan protein atau turunannya. Protein merupakan
zat gizi yang penting bagi tubuh karena selain sebagai sumber energi,
protein berfungsi sebagai zat pembangun, fungsi utamanya bagi tubuh
adalah embentuk jaringan baru , di samping itu juga untuk memelihara
jaringan-jaringan yang telah ada.
Lemak dalam bahan pangan yang dikonsumsi akan memberikan rasa
kenyang, karena lemak akan meninggalkan lambung secara lambat, yaitu
sampai 3,5 jam setelah dikonsumsi tergantung dari ukuran dan komposisi
pangan. Peranan lemak dalam bahan pangan yang utama adalah sebagai
sumber energi. Lemak merupakan sumber energi yang dapat menyediakan
energi sekitar 2,25 kali lebih banyak daripada yang diberikan oleh
karbohidrat dan protein.
Vitamin adalah senyawa organik yang diperlukan tubuh dalam jumlah
sangat sedikit dan harus disuplai dari makanan karena tubuh tidak dapat
mensintesisnya. Beberapa macam vitamin berfungsi sebagai koenzim,
yaitu senyawa yang membantu fungsi enzim.
Bagian terbesar beras didominasi oleh pati (sekitar 80-85%). Beras juga
mengandung protein,vitamin (terutama pada bagian aleuron), mineral,
dan air. Pati beras tersusun dari dua polimer karbohidrat yaitu amilosa
(pati dengan struktur tidak bercabang) dan amilopektin, (pati dengan
struktur bercabang dan cenderung bersifat lengket). Perbandingan
komposisi kedua golongan pati ini sangat menentukan warna (transparan
atau tidak) dan tekstur nasi (lengket, lunak, keras, atau pera).
Daging ialah bagian lunak pada hewan yang terbungkus kulit dan
melekat pada tulang yang menjadi bahan makanan. Daging tersusun
sebagian besar dari jaringan otot, ditambah dengan lemak yang melekat
padanya, urat, serta tulang rawan. Manfaat makan daging ayam bagi
kesehatan jelas sangat tinggi, karena daging ayam mengandung protein
tinggi, serta vitamin dan mineral. Makan daging ayam juga diyakini dapat
membantu menurunkan berat badan, mengontrol kadar kolesterol, tekanan
darah serta  mengurangi risiko kanker
Kacang hijau memiliki kandungan protein yang cukup tinggi dan
merupakan sumber mineral penting, antara lain kalsium dan fosfor.
Sedangkan kandungan lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh.
Kandungan kalsium dan fosfor pada kacang hijau bermanfaat untuk
memperkuat tulang. Kacang hijau juga mengandung rendah lemak yang
sangat baik bagi mereka yang ingin menghindari konsumsi lemak tinggi.
Kadar lemak yang rendah dalam kacang hijau menjadikan bahan makanan
atau minuman yang terbuat dari kacang hijau tidak mudah berbau.
Mentega adalah makanan produk susu, yang dibuat dengan mengaduk
krim yang diperoleh dari susu. Biasanya digunakan sebagai olesan roti
dan biskuit, sebagai perantara lemak di beberapa resep roti dan masakan,
dan kadang-kadang bahan untuk menggoreng. Mentega adalah emulsi air-
dalam-minyak, kebalikan dari krim. Mentega tetap padat saat didinginkan,
tetapi meleleh secara konsisten padasuhu kamar / suhu ruangan.
Wortel mengandung vitamin A yang baik untuk kesehatan mata.
Mengkonsumsi wortel baik untuk penglihatan pada mata, terutama bisa
meningkatkan pandangan jarak jauh. Selain vitamin A, wortel juga
mengandung vitamin B1, B2, B3, B6, B9, dan C, kalsium, zat besi,
magnesium, fosfor, kalium, dan sodium.
Tahu adalah makanan yang dibuat dari endapan perasan biji kedelai
yang difermentasi. Tahu merupakan makanan andalan untuk perbaikan
gizi karena tahu mempunyai mutu protein nabati terbaik karena
mempunyai komposisi asam amino paling lengkap dan diyakini memiliki
daya cerna yang tinggi (sebesar 85%-98%). Pada tahu terdapat berbagai
macam kandungan gizi, seperti protein, lemak, karbohidrat, kalori dan
mineral, fosfor, vitamin B-kompleks seperti thiamin, riboflavin,  vitamin
E, vitamin B12, kalium dan kalsium (yang bermanfaat mendukung
terbentuknya kerangka tulang)
E. Kesimpulan
Dari praktikum acara I Bahan Pangan Sumber Zat Gizi yang telah
dilaksanakan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Jenis bahan pangan yang mengandung karbohidrat adalah beras, yang
mengandung protein antara lain yaitu daging, kacang hijau, dan tahu, jenis
bahan pangan yang mengandung vitamin adalah wortel, dan yang
mengandung lemak adalah mentega.
2. Daging, kacang hijau, dan tahu mengandung sumber zat gizi yang sama
yaitu protein.
DAFTAR PUSTAKA
Barus, Pina. 2005. Studi Penentuan Kandungan Karbohidrat, Protein Dan
Mineral Dalam Air Rebusan Beras Sebagai Minuman Pengganti Susu.
Jurnal Sains Kimia (Suplemen) Vol 9, No.3, 2005: 15-16.
Handayati, Setyo., dkk. Konversi Satuan Ukuran Rumah Tangga Ke Dalam
Satuan Berat (Gram) Pada Beberapa Jenis Pangan Sumber Protein.
Jurnal Gizi Dan Pangan, Maret Vol. 3, No. 1.
Muchtadi, Deddy. 2009. Pengantar Ilmu Gizi. Alfabeta: Bandung.
Phillips, M, Katherine., et all. 2010. Stability Of Vitamin C In Frozen Raw Fruit
And Vegetable Homogenates. Journal of Food Composition and Analysis
23 (2010) 253–259.
Pratama, I. Rusky., dkk. 2011. Komposisi Asam Lemak Ikan Tongkol, Layur,dan
Tenggiri dari Pameungpeuk, Garut. Jurnal Antartika Volume II Nomor
2/September 2011 ISSN 0853-2523.
Soedarmo, Poerwo., dkk. 1977. Ilmu Gizi: Masalah Gizi Indonesia dan
Perbaikannya. Dian Rakyat: Jakarta.
Tarwotjo, Soejoeti C. 1998. Dasar-Dasar Gizi Kuliner. Gramedia: Jakarta.
Wolker, Polly., et all. 2005. Invited Paper Public Health Implications Of Meat
~Production And Consumption. Public Health Nutrition: 8(4), 348–
356.

Anda mungkin juga menyukai