Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KELOMPOK RMK

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

BAB 6 : STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Disusun Oleh:

 TIARA KUSUMA W ARDIYANTI (17013010004)


 OKTAVIA DWIANA (17013010016)
 MAHAYU AGENG NUR I (17013010025)
 SHARFINA PRADITA (17013010035)
 MEDYSTA YURIKE V P (17013010039)
 WAHYU CHRISTIAN M (17013010144)
 ANGELINA PUTU W S (17013010238)

KELAS D

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL


“VETERAN” JAWA TIMUR
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
SURABAYA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat serta
salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW yang selalu kita
nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas Akuntansi Sektor Publik dengan subbab “Standar Akuntansi
Sektor Publik ”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Surabaya, 22 Februari 2019

Penyusun
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Akuntansi keuangan sektor publik sangat erat kaitannya dengan fungsi akuntansi sebagai
penyedia informasi keuangan untuk pihak eksternal organisasi. Disektor public, kebutuhan akan
infprmasi akuntansi semakin tinggi seiringdengan semakin meningkatnya akuntabilitas publik
dan transparansi oleh lembaga –lembaga publik. Laporan keuangan sektor publik menjadi
instrument utama untukmenciptakan akuntabilitas publik. Untuk menghasilkan laporan keuangan
sektor publikyang relevan dan handal, maka diperlukan standar akuntansi keuangan sector
publikdan system akuntansi sector publik. Pengembangan standar akuntansi keuangan sector
publik merupakan suatu yang sangat krusial, karena kualitas srndar akuntansi secaralangsung
akan mempengaruhi kualitas laporan keuangan. Dengan demikian pada bahan ajar ini perlu
dikembangkan system akuntansi yang mampu menghasilkan sebuah laporan keuangan yang
dapat dupertanggung jawabkan.

2. TUJUAN PENULISAN
a. Untuk mengetahui tentang standar akuntansi sektor public
b. Untuk mengetahui tentang jenis-jenis standar akuntansi sektor public
c. Untuk mengetahui tentang lingkup standar akuntansi sektor public
d. Untuk mengetahui tentang kebutuhan akuntansi sektor public di Indonesia
e. Untuk mengetahui tentang teknik penyusunan standar
f. Untuk mengetahui tentang perbedaan PP 71 tahun 2010 dengan PP 24 tahun 2005
g. Untuk mengetahui tentang ragam dan hubungan antar standar akuntansi sektor public
h. Untuk mengetahui tentang PSAK no 45 sebagai standar akuntansi bagi organisasi non
profit
i. Untuk mengetahui tentang sejarah perkembangan akuntansi sektor publik

3. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan standar akuntansi sektor public?
j. Apa saja jenis-jenis standar akuntansi sektor public dan lingkup standar akuntansi
sektor public?
2. Bagaimana teknik penyusunan standar dan ragam dan hubungan antar standar
akuntansi sektor public?
3. Bagaimana sejarah perkembangan akuntansi sektor public?
STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Akuntabilitas adalah mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta


pelaksanaan kebijakan yang di percayakan kepada entitas pelaporan dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan secara periodik.

DEFINISI STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Memberikan kerangka demi berjalannya fungsi2 tahapab siklus akuntansi sektor publik,
yaitu perencanaan, pengganggaran, realisasi anggaran, pengadaab barang dan jasa, pelaporan,
audit, dan pertanggungjawaban publik.

Standar akuntansi yang telah digunakan dalam praktek keuangan di indonesia seperti
standar Nomenklatur, standar akuntansi keuangan (SAK), standar akuntansi pemerintah (SAP),
standar profesional akuntan publik (SPAP), dan standar pemeriksaan keuangan negara (SPKN).

JENIS-JENIS STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

1. Standar Akuntansi Pemerintah

Prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan
pemerintah yang telah ditentukan melalui aturan. Standarisasi ini dilakukan dalam rangka
transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan akuntansi pemerintahan. Secara umum SAP
berbentuk pernyataan standar akuntansi pemerintahan yang memiliki judul, nomor, dan tanggal
efektif berlaku standar tersebut. Selain itu SAP juga memiliki kerangka konseptual akuntansi
pemerintahan yang menjadi rangka penyusunan.

IPSAP dan buletin teknis SAP disusun dan diterbitkan oleh komite standar akuntansi
pemerintahaan dan diberitahukan kepada pemerintahan dan badan pemeriksaan keuangan kepada
pemerintah dan badan pemeriksa keuangan (BPK).

Standar Akuntansi Pemerintahan bertujuan untuk :

a. Akuntanbilitas : mempertanggungjawabkan pengelolaan dan pelaksanaan kebijakan


sumber dya dalam mencapai tujuan.
b. Manajemen : memudahkan fungsi perencanaan, pengelolaan, dan pengendalian atas asset,
kewajiban dan ekuitas dana pemerintah.
c. Transparansi : memberikan informasi keuangan yang terbuka, jujur, menyeluruh kepada
stakeholders.
d. Keseimbangan Antargenerasi : memberikan informasi mengenai kecukupan penerimaan
pemerintah untuk membiayai seluruh pengeluaran, dan apakah generasi yang akan dating
ikut menanggun beban pengeluaran tersebut.
2. Standar Akuntansi Organisasi Nonpofit
Organisasi nirlaba adalah merupakanbagian dari organisasi non komersial (sektor public).
Biasanya didirikan oleh masyarakat, baik dalam bentuk yayasan, oranisasi nonprofit, partai
politik, maupun organisasi keagamaan.
Karakteriskik dari organisasi nirlaba antara lain :
a. Suatu entitas nirlaba menerima kontribusi sumber daya dalam jumlah yang signifikan
dari pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan imbalan yang setimpal.
b. Suatu entitas nirlaba dijalankan dengan tujuan selain untuk menyediakan barang dan
jasa untuk memperoleh laba.
c. Suatu entitas nirlaba tidak memiliki bagian kepemilikan separti halnya dalam
perusahaan bisnis biasa.

Aktiva bersih dikelompokkan dalam 3 kategori yang masing-masing tergantung pada ada
tidaknya bembatasan :

a. Aktiva bersih terkait permanen adalah bagian dari aktiva bersih yang pengunaannya
dibatasi oleh donator yang tidak memiliki pembatasan waktu dan tidak dapat
dipindahkan oleh organisasi.
b. Aktiva bersih terkait temporer adalah bagian dari aktiva bersih yang penggunaannya
dibatasi oleh donator yang memiliki pembatasan waktu atau dapat dipinhkan oleh
organisasi dengan melakukan stipulation.
c. Aktiva bersih tidak terkait adalah bagian dari aktiva bersih yang tidak dibatasi
penggunanya oleh donator.

LINGKUP STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

1. Menyediakan organisasi sektorpublik suatu pedoman akuntansi yang diharapkan dapat


diterapkan bagi pencatatan transaksi keuangan organisasi sektorpublik yang berlaku
dewasa ini.
2. Menyediakan organisasi sektorpublik suatu pedoman akuntansi yang dilengkapi dengan
klasifikasi rekening dan prosedur pencatatan serta jurnal standar yang telah disesuailakn
sengan siklus kegiatan organisasi sektorpublik, yang mencakup penggangaran,
perbendaharaan, dan pelaporannya.

KEBUTUHAN STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DI INDONESIA

Standar akuntansi keuangan sektor public dikembangkan sesuai dengan standar yang berlaku
ditingkat internasional, dengan harapan dapat tercapainya informasi keuangan yang konsisten
dan dapat dibandingkan bagi semua yuridiksi.
Manfaat standar akuntansi sektor public adalah :

1. Meningkatkan kualitas dan reabilitas laporan akuntansi dan keuangan organisasi sektor
public, khususnya dalam hal ini organisasi pemerintahan.
2. Meningkatkan kinerja keuangan dan perekonomian
3. Mengusahakan harmonisasi antara persyaratan atas laporan ekonomis dan keuangan.
4. Mengusahakan harmonisasi antar yurisdiksi dengan menggunakan dasar akuntansi yang
sama.

TEKNIS PENYUSUNAN STANDAR

1. Evaluasi masalah pada tahap awal


2. Mengadakan riset dan analisis
3. Menyusun dan mendistribusikan memorandum diskusi kepada setiap pihak yang
berkepentinan.
4. Mengadakan dengar pendapat umum
5. Menganalisis dan mempertimbangkan tanggapan public atas memorandum diskusi
6. Menerbitkan draft awal standar yang telah diusulkan
7. Menganalisis dan mempertimbangkan tanggapan tertulis
8. Memutuskan (keputusan penerbitan)
9. Menerbitkan (penerbitan pernyataan)

PERBEDAAN PP 71 TAHUN 2010 DENGAN PP 24 TAHUN 2005

1. Ruang lingkup dan basis akuntansi


2. Komponen-komponen dalam laporan keuangan

RAGAM DAN HUBUNGAN ANTAR STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

1. Standar Nomenklatur
2. Standar akuntansi sektor public
3. Standar pemeriksaan keuangan Negara
4. Standar akuntansi biaya

PSAK NO 45 SEBAGAI STANDAR AKUNTANSI BAGI ORGANISASI NON PROFIT

1. Tujuan Laporan Keuangan


Tujuan utama laporan keuangan organisasi nirlaba pada dasarkan memiliki kesamaan
dengan tujuan laporan keuangan organisasi komersial, yatu menyajukan informasi yang
relevan atas kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh organsasi tersebut.
2. Sifat Pembatasan Dana
a. Pembatasan permanen
b. Pembatasan temporer
c. Sumbangan terkait
d. Sumbangan tidak terkait

SEJARAH PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

1. Menjelang diaktifkan pasar modal pada tahun 1973, dibentuk cikal bakal badan
penyusunan standar akuntansi yang menghasilkan “prinsip akuntansi Indonesia”
2. Komite PAI yang dibentuk tahun 1974 melakukan revisi mendasar PAI 1973 untuk
penyesuaikan ketentuan akuntansi dengan dunia usaha.
3. Pada tahun 1994, komite PAI melakukan revisi total terhadap PAI 1984. Hasil revisi ini
dimodifikasi dalam “standar akuntansi keuangan (SAK)” per 1 ktober 1994.
PENUTUPAN

1. KESIMPULAN
Akuntansi Sektor Publik yang kuat merupakan salah satu instrumen penting
dalam penegakan Good Governance di Sektor Publik.  Akuntansi Sektor Publik berkaitan
dengan sistem pemrosesan informasi keuangan dan pengkomunikasian informasi
keuangan tersebut kepada para pemangku kepentingan (stakeholders) Organisasi Sektor
Publik.  Tuntutan akan transparansi pengelolaan keuangan pada Organisasi Sektor Publik
semakin meningkat akhir-akhir ini.  Transparansi informasi keuangan Organisasi Sektor
Publik sebagai bagian penting dalam penegakan Good Governance Organisasi Sektor
Publik diharapkan dapat mengurangi potensi terjadinya korupsi pada Organisasi Sektor
Publik.  Penerapan sistem akuntansi yang sehat pada Organisasi Sektor Publik erupakan
suatu kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi.

2. OPINI
Menyediakan organisasi sektor publik suatu pedoman akuntansi yang diharapkan
dapat diterapkan bagi pencatatan transaksi keuangan organisasi sektor publik yang
berlaku.

Anda mungkin juga menyukai