Ada dua hal yang bisa mendorong perubahan di organisasi, yaitu karena
faktor internal dan faktor eksternal. Perubahan internal atau yang berasal
dari dalam organisasi, biasanya disebabkan oleh:
Baca juga Inilah Cara Mempelajari Lean Six Sigma dalam Waktu Singkat
Agar perubahan dapat diterima dan dipahami oleh semua pihak, maka
kita perlu menjalankan setiap langkahnya dengan benar. Adapun langkah-
langkah tersebut meliputi :
Sosialisasi.
Pemahaman.
Komitmen
Implementasi
Komunikasi
Implementasi dapat berjalan dengan komunikasi yang efektif dan intens
untuk memastikan jalannya perubahan.
Evaluasi
Syivaun Nadhiroh
IRT sekaligus Mahasiswi Magister Pendidikan Islam UIN MALIKI Malang
TERVERIFIKASI
Menjadi Manusia yang mengerti akan makna kehidupan dengan Antusias, Semangat, Smart, Kreatif dan
Inovatif. Semoga Sukses dan Berkah, amiin... SEMANGAT-SEMANGAT.....
FO LL OW
Perputaran kehidupan masa kini menjadikan manusia harus menyapa kembali sejarah yang
sudah berlalu. Dengan maksud supaya manusia tetap sadar akan dirinya darimana dan nilai-
nilai apa yang harus dipertahankan dan dijaga serta dilestarikan. Hal ini sengaja disinggung,
karena kehidupan era globalisasi ini dengan sengaja memaksa manusia untuk menerima
kedatangannya, meskipun dalam kenyataannya manusia belum siap untuk menghadapinya,
terlebih di Indonesia. Bukan karena ketertinggalan Indonesia dalam menghadapi era
globalisasi, melainkan belum adanya kesadaran dalam diri untuk melek akan teknologi. Era
globalisasi ditandai dengan beberapa hal, yaitu majunya teknologi yang sangat pesat dan juga
kebebasan menyampaikan berpendapat serta dehidrasi moral yang seharusnya segera diobati.
Sekolah atau madrasah merupakan gambaran dari sebuah kehidupan kecil setelah kehidupan
bermasyarakat secara luas. Di dalamnya dipenuhi dengan sumber daya manusia yang
mengelolah dan mengatur sumber daya lainnya. Dapat dilihat sampai detik ini
sekolah/madrasah tetap berdiri kokoh dengan jatuh bangunnya masalah yang dilaluinya. Hal
itu tidak lain, pertahanan yang dimiliki sekolah tersebut sangat efektif dan efisien dalam
mengikuti alur kehidupan dari kurun waktu ke-waktu. Akan tetapi tidak semua
sekolah/madrasah dapat bertahan sampai detik ini, ada sebagian sekolah yang baru saja
berdiri tapi sudah harus gulung tikar, ada juga yang sudah bertahan beberapa tahun lamanya,
ujung-ujungnya juga harus ditutup. Hal ini banyak faktor yang mempengaruhi bertahan atau
tidakya sebuah organisasi tersebut. Faktor yang mempengaruhinya juga dapat dilihat dari segi
internal ataupun ekternal yang mencakup, masyarakat dan pemerintah.
Organisasi yang mampu bertahan adalah organisasi yang mau berubah. Sama halnya dengan
sekolah/madrasah jika ingin bertahan sampai abad ke 21 ini dan seterusnya, maka dia harus
berubah. Berubah disini tidak serta merta merubah sekolah/madrasah layaknya mengedipkan
mata. Tapi harus melalui proses yang panjang dengan membutuhkan waktu yang lama. Jika
organisasi tersebut akan berubah, pastinya menuju ke arah yang lebih positif, maka dengan
itu dibutuhkan manusia yang unggul untuk mengatur dan mengendalikan organisasi tersebut.
Disini peran seorang pemimpin sangat diperlukan dalam menahkodai lautan kehidupan bagi
organisasi tersebut, ibarat organisasi sekolah/madrasah adalah kapal besar yang berlayar
dalam samudra.
Seorang pemimpin harus memiliki seni untuk mengatur dan mengelola sebuah organisasi.
Jika tempatnya di sekolah/madrasah, maka pemimpin itu adalah kepala sekolah. Bagaimana
sekolah/madrasah menjadi lebih bermutu, maka perlu kepala sekolah untuk melakukan
perubahan dengan mengerahkan semua elemen yang ada di dalam sekolah/madrasah tersebut.
Peran kepala sekolah dalam meningkatkan mutu organisasi maka selalu memberi motivasi
dan harus diberlakukan dalam setiap gerak organisasi. Dengan itu sebagai kepala sekolah
harus memiliki komitmen dan tekad yang kuat untuk mengkordinir semua anggotanya dalam
mencapai keberhasilan secara bersama-sama. Selain itu dalam melakukan perubahan,
organisasi itu harus mau belajar. Belajar disini adalah SDM di dalam organisasi berusaha
memperoleh ilmu dan menggali semua pengetahuan dan wawasan yang meliputi peningkatan
mutu terhadap sekolah/madrasah. Belajar baik secara mandiri maupun dari sesama yang ada
di dalam organisasi atau dari luar organisasi tersebut.
Belajar akan mendapatkan hasil dan pengaruh serta perubahan baik secara khusus bagi
manusia di dalamnya ataupun bagi organisasi itu sendiri. Dengan belajar, organisasi tersebut
dapat berubah untuk menjadi lebih baik terlebih dalam meningkatkan mutu pendidikan di
dalam sekolah/madrasah tersebut. Perubahan yang dialami oleh organisasi dari pentingnya
sebuah belajar sebab adanya kekuatan motivasi tanpa batas dari diri sendiri, teman, keluarga
ataupun pimpinan sekolah. Karena di dalamnya akan banyak melakukan penelitian-penelitian
terkait apa saja yang dibutuhkan ketika sekolah/madrasah dalam mendapatkan mutu yang
baik dengan itu organisasi akan mendapatkan sebuah pengetahuan baru. Adapun kunci utama
dalam memperoleh pengetahuan adalah dengan cara berpartisipasi dalam lingkungan yaitu
ikut andil dalam setiap gerak organisasi baik terhadap pemerintahan atapun masyarakat, dan
juga dilakukan dengan menjalin hubungan dengan orang lain atau disebut networking.
Semakin banyak dan luasnya jaringan networking yang dimiliki, maka semakin besar pula
peluang untuk menjadi sukses. Dari situ sudah dipastikan bahwa sebuah organisasi tidak akan
bisa berdiri tanpa uluran tangan-tangan manusia lainnya atau organisasi lainnya. Oleh karena
itu proses yang harus dilalui, telah menjadikan organisasi yang mau berubah akan melakukan
tindak lanjut secara terus-menerus untuk berkembang sampai tercapainya tujuan pendidikan
hingga dapat beradaptasi dalam lingkungan yang kompetitif serta dapat bertahan mengikuti
arus kehidupan globalisasi.
Organisasi yang kuat dialah yang akan bertahan hidup. Organisasi yang bertahan hidup dialah
yang mau berubah. Berubah untuk mampu bertahan dalam lingkungan yang kompetitf.
Adapun cara efektif untuk merencanakan sebuah perubahan adalah mengembangkan
pemimpin yang memiliki kepribadian dan mampu bertindak dengan benar dalam situasi yang
tidak terduga. Akhirnya tetap kembali ke pemimpin bagaimana dia harus mengatur dan
mengelola organisasi. Pemimpin juga diminta untuk memproses secara aktif dalam mencari
peluang baru dan memimpin bawahannya serta mengoptimalkan secara penuh. Jadi pada
dasarnya pemimpin juga harus memperhatikan anggota-anggotanya dalam melakukan tugas
yang diberikan dengan tanggung jawab. Dengan cara membagi job pekerjaan sesuai potensi
dan kemampuan yang dimiliki. Sehingga ketika pekerjaan yang dilakukan sudah sesuai
dengan kemampuan yang dimiliki maka anggota juga akan nyaman serta maksimal dalam
melaksanakan tugasnya. Akan tetapi jika terdapat dan masih ada anggota yang belum
mumpuni di suatu bidang maka seyogyanya pemimpin memberikan perhatian lebih
terhadapnya, baik dengan cara memberikan pengetahuan secara langsung atau dengan cara
lainnya. Maka dengan itu bagi pemimpin akan merasakan ketenangan dalam mengkordinir
semua anggotanya dan bagi para anggota juga nyaman dengan tugas yang dilakukan. Fokus
kepemimpinan itu sendiri adalah mempromosikan kegiatan peningkatan berkelanjutan. Jadi
pemimpin juga memahami hal-hal yang dimiliki oleh anggotanya baik kelebihan maupun
kekurangannya. Sehingga dengan itu akan terus ada tindak lanjut yang dilakukan untuk
mengoptimalkan semua potensi-potensi yang ada di dalam organisasi tersebut.
TERPOPULER
NILAI TERTINGGI
Jalan Sunyi
Kompasiana Telah Mengubah 5 Hal yang Ada pada Diri Saya
Ketika yang Kuulurkan Bukan yang Dibutuhkan
Soneta: Rumah Kompasiana
Guna-guna Kompasiana
FEATURE ARTICLE
TERBARU
HEADLINE