Anda di halaman 1dari 45

LAPORAN STUDI PRAKTIK LAPANGAN

LITERASI PASAR MODAL DAN INVESTASI

TERHADAP MASYARAKAT DAERAH SEKITAR SEMARANG

DI BURSA EFEK CABANG SEMARANG

Nafisatu Roudlotin Ni’mah

NIM. 38.2017.4130888

PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR

2020 M/1442 H
DECLARATION

I hereby,

Name : Nafisatu Roudlotin Ni'mah


Registered Number : 3820174130888
Faculty : Economic and Management
Department : Islamic Economic
Title :
Literasi Pasar Modal dan Investasi terhadap
Msayarakat Daerah Sekitar Semarang di Bursa
Efek Cabang Semarang

I sincerely declare this tesis originally belongs to my own work and not
belongs to other researcher for different degree. Furthermore, this thesis is never
published before, except some parts with their original references.

Otherwise, if it found that this thesis is plagiarism, I’m ready to be ceased


academically.

Ngawi, September 24, 2020

Author,

Nafisatu Roudlotin Ni’mah


NIM. 38.2017.41.30.888
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK MENENTUKAN KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Darussalam Gontor, saya yang bertanda


tangan di bawah ini:

Nama : Nafisatu Roudlotin Ni’mah

NIM : 3820174130888

Program Studi : Ekonomi Islam

Jenis Karya : Laporan SPL

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan


kepada UNIDA Gontor Hak Bebas Royalti Nonekslusif (Non Ekslufif Royalty-
Free Right) atas laporan saya yang berjudul

LITERASI PASAR MODAL DAN INVESTASI TERHADAP


MASYARAKAT DAERAH SEKITAR SEMARANG DI BURSA EFEK
INDONESIA CABANG SEMARANG

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan ini hak bebas
Royalti Nonekslusif ini UNIDA Gontor berhak menyimpan, mengalih media atau
formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan
mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis atau pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Dibuat di : Ngawi

Pada tanggal : 22 September 2020

Yang menyatakan

(Nafisatu Roudlotin Ni’mah)


TRANSLITERASI

Transliterasi Arab-Latin berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri


Agama RI dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 158/1987 dan
0543 b/U/1987, tanggal 22 Januari 1988.

A. Konsonan Tunggal

Huruf Arab Nama Latin Huruf Keterangan


‫ا‬ Alief - Tidak Dilambangkan
‫ب‬ Bā’ B -
‫ت‬ Tā’ T -
‫ث‬ Śā’ Ś s dengan titik di atasnya
‫ج‬ Jim J -
‫ح‬ Hā’ H h dengan titik di bawahnya
‫خ‬ Khā’ Kh -
‫د‬ Dāl D -
‫ذ‬ Żāl Ż z dengan titik di atasnya
‫ر‬ Rā’ R -
‫ز‬ Zā’ Z -
‫س‬ Sȋn S -
‫ش‬ Syȋn Sy -
‫ص‬ Şā Ş s dengan titik di bawahnya
‫ض‬ Dād D d dengan titik dibawahnya
‫ط‬ Tā’ T t dengan titik dibawahnya
‫ظ‬ Zā’ Z z dengan titik di bawahnya
‫ع‬ ‘Ain ‘ Koma terbalik diatasnya
‫غ‬ Gain G -
‫ف‬ Fā’ F -
‫ق‬ Qāf Q -
‫ك‬ Kāf K -
‫ل‬ Lām L -
‫م‬ Mim M -
‫ن‬ Nūn N -
‫و‬ Wāwu W -
‫ه‬ Hā’ H -
‫ء‬ Hamzah ‘ Apostrof
‫ي‬ Yā’ Y -
B. Konsonan Rangkap
Konsonan rangkap, termasuk tanda Syaddah, ditulis lengkap
‫أحمدية‬ : ditulis Ahmadiyyah
C. Tā’ Marbūtah di akhir Kata
1. Bila dimatikan ditulis h, kecuali untuk kata-kata Arab yang sudah
terserap menjadi bahasa Indonesia
‫جماعة‬ : ditulis jamā’ah
2. Bila dihidupkan karena berangkai dengan kata lain, ditulis t.
‫نعمة هللا‬ : ditulis ni’matullāh
‫زكاة الفطر‬ : ditulis zakātul-fitri
D. Vokal Pendek
Fathah ditulis a, kasrah ditulis I, dan dammah ditulis u
E. Vokal Panjang
1. a panjang ditulis ā, I panjang ditulis ĩ dan u panjang ditulis ū, masing-
masing dengan tanda (˜) di atasnya
2. Fathah + yā’ tanpa dua titik yang dimatikan ditulis ai, dan fathah +
wāwu mati ditulis au
F. Vokal-vokal Pendek yang Berurutan dalam satu kata dipisahkan
dengan apostrof (‘)
‫أأنتم‬ : ditulis a’antum
‫مؤنث‬ : ditulis mu’annas
G. Kata Sandang Alief +Lām
1. Bila diketahui huruf Qamariyyah ditulis al-
‫القران‬ : ditulis al-Qur’an
2. Bila diikuti huruf syamsiyyah, huruf i diganti dengan huruf syamsiyah
yang mengikutinya
‫الشيعة‬ : ditulis asy-syĩ’ah
H. Huruf Besar
Penulisan huruf besar disesuaikan dengan EYD
I. Kata dalam Rangkaian Frase dan Kalimat
1. Ditulis kata per kata, atau
2. Ditulis menurut bunyi atau pengucapannya dalam rangkaian tersebut
‫شيخ اإلسالم‬ : ditulis syaikh al-Islām atau syaikhul-Islām
J. Lain-Lain
Kata-kata yang sudah dibakukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(seperti kata ijmak, nas, dll), tidak mengikuti pedoman transliterasi ini dan
ditulis sebagaimana dalam kamus tersebut.
KATA PENGANTAR

Dengan segala rahmat Allah yang Maha Kuasa, yang telah melimpahkan
segala karunia-Nya, pemilik segala yang ada di langit dan di bumi, serta telah
menetapkan jalan syari’at untuk kita semua. Dialah yang telah menyempurnakan
syariat Islam untuk menjadi pegangan dan pedoman yang pasti bagi ummat Islam.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Agung kita,
Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman jahiliyyah menuju
zaman terang benderang seperti saat ini, dan berjihad menegakkan syariat Islam di
bumi Allah dengan landasan yang sangat kuat dan kokoh.

Penyusunan laporan ini dapat terselesaikan dengan baik atas kerjasama,


bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu pada kesempatan kali
ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Al-Ustadz Prof. Dr. K.H Abdullah Syukri Zakarsyi, M.A., K.H Hasan
Abdullah Sahal., K.H Syamsul Hadi Abdan, selaku pimpinan Pondok
Modern Darussalam Gontor.
2. Al-Ustadz Prof. Dr. K.H. Amal Fathullah Zarkasyi, M.A., Al-Ustadz Dr. H.
Hamid Fahmy Zarkasyi, M.Ed., M.Phil., Al-Ustadz H. Setiawan bin Lahuri,
M.A., dan Al-Ustadz Dr. H. Abdul Hafidz Zaid, M.A., selaku jajaran Rektor
Universitas Darussalam Gontor.
3. Al-Ustadz Khoirul Umam, M.Ec. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Manajemen.
4. Al-Ustadz Mufti Afif, Lc, M.A. selaku Ketua Program Studi Ekonomi Islam
5. Al-Ustadza Miftahul Huda, S.E. selaku dosen pembimbing yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan laporan Studi Praktek
Lapangan (SPL) dan memberi bimbingangannya.
6. Seluruh Pegawai di Kantor DPMPTSP Prov. Jatim khususnya bagian
keuangan yang telah menerima, membimbing dan memberikan banyak ilmu
terkait pengendalian dan pelaksanaan penanaman modal, menjadi penanam
modal dan investasi.
7. Semua teman-teman Ekonomi Islam Khususnya Ekonomi Islam semester 7
dan teman-teman lain yang telah meberikan semangat dan membantu penulis
sehingga dapat menyelesaikan laporan Studi Praktek Lapangan (SPL) ini.

Suatu kesyukuran dan kebanggaan yang luar biasa bagi penulis dapat
menuliskan karya ilmiah ini dengan melakukan Studi Praktek Lapangan Bursa
Efek Indonesia KP. Semarang. Melihat penerapan ekonomi syariah yang telah
dikembangkan pada berbagai bidang tidak hanya pada bidang perdagangan
tradisional tetapi dalam perkembangnya ekonomi Islam telah bertransformasi
secara luas termasuk dalam kegiatan pasar modal syariah. Dan juga sosialisasi
berinvestasi melalui berbagai macam program BEI seperti sekolah pasar modal,
literasi pasar modal, dll sudah banyak dilakukan dengan tujuan memperkenalkan
kepada masyarakat mengenai pentingnya berinvestasi di era saat ini.

Melalui penelitian Studi Praktek Lapangan ini, penulis menelaah tentang


bagaimana implementasi ekonomi syariah pada perkembangan investasi saham
syariah yang kemudian cara menjadi investor saham syariah di era saat ini yang
disebut sebagai era erupsi. Sehingga, dengan penelitian tersebut diharapkan dapat
menambah wawasan mahasiswi dan menambah wawasan bagi para masyarakat
lainnya agar mampu memahami pentingnya saham syariah dan berinvestasi
dengan saham syariah.

Mantingan, 21 September 2020

Nafisatu Roudlotin Ni’mah


DAFTAR ISI

DECLARATION......................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING...........................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI.............................................................iii
TRANSLITERASI..................................................................................................iv
KATA PENGANTAR...........................................................................................vii
DAFTAR ISI...........................................................................................................ix
DAFTAR TABEL....................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................xi
LAMPIRAN............................................................................................................xi
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................1
C. Tujuan SPL......................................................................................................2
D. Manfaat SPL....................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
METODE KEGIATAN...........................................................................................3
A. Tempat dan Waktu SPL...................................................................................3
B. Profil Singkat Bursa Efek Indonesia................................................................4
1. Sejarah Berdirinya Bursa Efek Indonesia.....................................................4
C. Visi dan Misi Bursa Efek Indonesia................................................................7
D. Logo Bursa Efek Indonesia.............................................................................8
E. Bidang Usaha...................................................................................................8
F. Fungsi Bursa Efek Indonesia...........................................................................9
G. Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia......................................................9
1. Deskripsi Divisi dan Pekerjaan (Job Description)......................................10
BAB III..................................................................................................................12
KEGIATAN DAN PEMBAHASAN.....................................................................12
A. Ruang Lingkup Kerja....................................................................................12
1. Perkenalan dan Briefing.............................................................................12
2. Pendataan Peserta Sekolah Pasar Modal....................................................13
3. Pengenalan Kode Perusahaan Sekuritas.....................................................13
4. Belajar Menganalis Saham dengan Analisis Fundamental dan Teknikal ..15
a. EPS (Earning Per Share).........................................................................15
b. PER (Price of Earning Ratio).................................................................15
c. PBV (Price to Book Value......................................................................15
d. ROE (Return on Equity).........................................................................16
e. DY (Dividend Yield)..............................................................................16
f. DER (Debt of Equity Ratio)....................................................................16
5. Sharing dan Tanya Jawab...........................................................................16
6. Wawancara.................................................................................................17
B. Tinjauan Pustaka............................................................................................18
1. Pengertian Pasar Modal..............................................................................19
2. Perkembangan Pasar Modal di Indonesia...................................................20
3. Fungsi Pasar Modal Syariah.......................................................................21
4. Investasi......................................................................................................22
a. Pengertian Investasi................................................................................22
b. Tujuan Investasi......................................................................................22
C. Peran dalam Pembangunan Ekonomi............................................................23
4. Strategi Pemerintah dalam Meningkatkan Literasi Pasar Modal di
Indonesia melalui Bursa Efek Indonesia........................................................23
a. Trilogi Instrumen Kebijakan Otoritas Jasa Keuangan............................23
b. Tiga Pilar Strategi Nasional Literasi Keuangan.....................................24
D. Permasalahan.................................................................................................26
BAB IV..................................................................................................................28
PENUTUP..............................................................................................................28
4.1 Kesimpulan..............................................................................................28
4.2 Saran........................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................29
LAMPIRAN...........................................................................................................30
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jakarta Islamic Indeks..............................................................................14


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Denah Bursa Efek Indonesia (BEI) Semarang.......................................3


Gambar 2. Logo Bursa Efek Indonesia (BEI)..........................................................8
Gambar 3. Struktur Bursa Efek Indonesia (BEI)...................................................10
Gambar 4. Literasi Keuangan Masyarakat Indonesia............................................26
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Penarikan Peserta SPL.............................................................30


Lampiran 2. Dokumentasi......................................................................................30
Lampiran 3. Nilai SPL...........................................................................................31
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang SPL


Seperti yang kita ketahui, keuangan Indonesia belum stabil. Nilai
dollar setiap harinya selalu bertambah digit. Investasi hanya dilakukan
oleh orang-orang elite tanpa melibatkan masyarakat kalangan bawah.
Kurangnya pengetahuan menjadi salah satu penyebab jarangnya
masyarakat kalangan bawah andil dalam bidang investasi. Hal tersebut,
menjadi alasan penulis untuk memilih Bursa Efek Indonesia Cabang
Semarang sebagai sasaran untuk Studi Praktek Lapangan, dengan tujuan
untuk mempelajari dan mengetahui lebih dalam bagaimana prosedur
literasi pasar modal dan investasi dalam masyarakat daerah sekitar
Semarang.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana strategi Bursa Efek Indonesia Cabang Semarang dalam
memberikan pemahaman masyarakat tentang pasar modal dan
investasi?
2. Bagaimana peran Bursa Efek Indonesia cabang Semarang dalam
meningkatkan pembangunan ekonomi umat?
C. Tujuan SPL
Adapun beberapa tujuan penulis dalam melaksanakan atau mengikuti
Studi Praktek Lapangan ini, antara lain :
1. Agar mengetahui peran Bursa Efek Indonesia cabang Semarang dalam
meningkatkan pembangunan ekonomi umat
2. Agar mengetahui strategi Bursa Efek Indonesia cabang Semarang
dalam memberikan pemahaman masyarakat tentang pasar modal dan
investasi
3. Agar mengetahui masalah atau kendala yang dihadapi masyarakat
dalam berinvestasi
4. Agar mengetahui dampak strategi literasi pasar modal dan investasi
terhadap pembangunan ekonomi umat
5. Agar mengetahui contoh strategi yang diaplikasikan di Bursa Efek
Indonesia cabang Semarang
D. Manfaat SPL
Adapun manfaat dari Studi Praktek Lapangan ini, antara lain
1. Manfaat bagi Mahasiswi
a. Menambah pengalaman, wawasan, dan pengetahuan lebih mengenai
Pasar Modal
b. Menambah wawasan mengenai literasi pasar modal terhadap
masyarakat
c. Untuk menilai kemamapuan mahasiswi dalam mengidentifikasi
masalah, menyajikan dan mengalisis data , mengambil kesimpulan
dan meyajikan hasil magang pada laporan secara ilmiah
d. Untuk memberikan mahasiswi tambahan wawasan mengenai
berbagai praktek Ekonomi Moneter sesuai dengan situasi, kondisi,
serta kebutuhan informasi suatu organisasi
2. Manfaat bagi Lembaga
a. Terjalin hubungan kerjasama yang saling menguntungkan antara
Fakultas Ekonomi Manajemen dan Program Studi Ekonomi Islam
UNIDA Gontor dengan dunia kerja
b. Sebagai bahan masukan yang dapat digunakan untuk mengevaluasi
program-program pada Fakultas Ekonomi Manajemen dan Program
Studi Ekonomi Islam UNIDA Gontor
3. Manfaat bagi Instansi
a. Mendapat masukan baik yang berupa sasaran atau gagasan dari
mahasiswi yang dapat bermanfaat bagi pengembangna proses atau
produk di Instansi tempat SPL
b. Memantapkan eksistensi instansi di kalangan mahasiswa sebagai
calon tenaga kerja
BAB II

METODE KEGIATAN

A. Tempat dan Waktu SPL


Lokasi Studi Praktek Lapangan akan dilaksanakan di “BURSA
EFEK INDONESIA CABANG SEMARANG”

Sumber : Google Maps1


Gambar 1. Lokasi BEI Kantor Perwakilan Semarang
Alamat : Jl. M.H Thamrin No. 152, Pakunden, Kec. Semarang
Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah
Telepon : (024) 8446878
1
https://www.google.com/search?
q=Bursa+efek+indonesia+semarang&tbm=isch&ved=2ahUKEwjdlpLoh-
boAhWSNHIKHWXXCZ4Q2-
cCegQIABAA&oq=Bursa+efek+indonesia+semarang&gs_lcp=CgNpbWcQAzIECAAQGFDheFj
heGDGgAFoAHAAeACAAZUBiAGVAZIBAzAuMZgBAKABAaoBC2d3cy13aXotaW1n&sclie
nt=img&ei=TrOUXt23LpLpyAPlrqfwCQ&safe=strict#imgrc=Sa351LY8hX2COM , diakses pada
Senin, 13 April 2020 pukul 01.53 WIB
Kode Pos : 50241
Waktu pelaksanaan Studi Praktek Lapangan dimulai pada (Rabu, 28
Agustus 2019 – Ahad, 8 September 2019)
Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesia Stock Exchange (IDX)
adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem juga sarana
untuk mempertemukan penawaran jual dan beli Efek pihak-pihak lain
dengan tujuan memperdagangkan Efek diantara mereka.2
Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan bursa hasil penggabungan
dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES). Demi
efektivitas operasional dan transaksi pemerintah memutuskan untuk
menggabung Bursa Efek Jakarta sebagai pasar saham dengan Bursa Efek
Surabaya sebagai pasar obligasi dan derivative menjadi Bursa Efek
Indonesia (BEI). Bursa hasil penggabungan ini mulai beroperasi pada 1
Desember 2007.
BEI menggunakan sistem perdagangan bernama Jakarta
Automated Trading System (JATS) sejak 22 Mei 1995, menggantikan
sistem manual yang digunakan sebelumnya. Sejak 2 Maret 2009 sistem
JATS ini sendiri telah digantikan dengan sistem baru bernama JATS-
NextG.
B. Profil Singkat Bursa Efek Indonesia (BEI)
1. Sejarah Berdirinya Bursa Efek Indonesia
Pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar
modal atau bursa efek telah hadir sejak zaman kolonial Belanda dan
tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan
oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah
kolonial atau VOC.
Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912,
perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti
yang diharapkan, bahkan pada beberapa periode kegiatan pasar modal
mengalami kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor
seperti perang dunia yang mengharuskan Bursa Efek Harus ditutup,

2
Wikipedia Bursa Efek Indonesia
diantaranya pada tahun 1914-1918 Bursa Efek ditutup karena
terjadinya Perang Dunia I. Bursa Efek Indonesia sempat dijalankan
kembali pada tahun 1925-1942, namun karena isu politik, yaitu Perang
Dunia II, Bursa Efek di Semarang dan Surabaya harus ditutup kembali
di awal tahun 1939, dan dilanjutkan dengan penutupan Bursa Efek di
Jakarta pada tahun 1942-1952. Perpindahan kekuasaan dari pemerintah
kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi
yang menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat berjalan
sebagaimana mestinya. Pada tahun 1956-1977, perdagangan di Bursa
Efek harus vakum.
Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar
modal pada tahun 1977, Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden
Suharto pada tanggal 10 Agustus 1977. BEJ dijalankan dibawah
BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal). Pengaktifan kembali
pasar modal ini juga ditandai dengan dengan go public PT Semen
Cibinong sebagai emiten pertama.
Namun pada tahun 1977-1987 perdagangan di Bursa Efek
sangat lesu, jumlah emiten hingga tahun 1987 baru mencapai 24
emiten. Pada saat itu masyarakat lebih memilih instrumen perbankan
dibandingkan instrumen pasar modal. Akhirnya pada tahun 1987
diadakan deregulasi Bursa Efek dengan menghadirkan Paket
Desember 1987 (PAKDES 87) yang memberikan kemudahan bagi
perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum dan investor asing
menanamkan modal di Indonesia.
Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan dikelola
oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE) pada tahun 1988
dengan organisasinya yang terdiri dari broker dan dealer. Selain itu, di
tahun yang sama, Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88
(PAKDES 88) yang memberikan kemudahan perusahaan untuk go
public dan beberapa kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan
pasar modal. Bursa Efek Surabaya (BES) di tahun 1989 mulai
beroperasi dan dikelola oleh Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT
Bursa Efek Surabaya.
Pada tanggal 12 Juli 1992, yang telah ditetapkan sebagai HUT
BEJ, BEJ resmi menjadi perusahaan swasta (swastanisasi). BAPEPAM
berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Modal (sebelumnya; Badan
Pelaksana Pasar Modal). Satu tahun kemudian pada tanggal 21
Desember 1993, PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO)
didirikan. Pada tahun 22 Mei 1995, Bursa Efek Jakarta meluncurkan
Sistem Otomasi perdagangan yang dilaksanakan dengan sistem
komputer JATS (Jakarta Automated Trading Systems). Di tahun yang
sama pada 10 November, Pemerintah Indonesia mengeluarkan
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Undang-
Undang ini mulai diberlakukan mulai Januari 1996. Bursa Paralel
Indonesia kemudian merger dengan Bursa Efek Surabaya. Kemudian
satu tahun berikutnya, 6 Agustus 1996, Kliring Penjaminan Efek
Indonesia (KPEI) didirikan. Dilanjutkan dengan pendirian Kustodian
Sentra Efek Indonesia (KSEI) di tahun berikutnya, 23 Desember 1997.
Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (scripless trading) pada tahun 2000
mulai diaplikasikan di pasar modal Indonesia, dan di tahun 2002 BEJ
mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh (remote
trading). Di tahun yang sama, perubahan transaksi T+4 menjadi T+3
pun selesai. Di tahun 2004, Bursa Efek merilis Stock Option.
Pada tanggal 30 November 2007, Bursa Efek Surabaya (BES)
dan Bursa Efek Jakarta (BEJ) akhirnya digabungkan dan berubah
nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI). Setelah lahirnya BEI,
suspensi perdagangan diberlakukan pada tahun 2008 dan Penilai Harga
Efek Indonesia (PHEI) dibentuk pada tahun 2009. Selain itu, pada
tahun 2009, PT Bursa Efek Indonesia merubah sistem perdagangan
yang lama (JATS) dan meluncurkan sistem perdagangan terbarunya
yang digunakan oleh BEI sampai sekarang, yaitu JATS-NextG.
Beberapa badan lain juga didirikan guna untuk meningkatkan aktivitas
perdagangan, seperti pendirian PT Indonesian Capital Market
Electronic Library (ICaMEL) pada Agustus 2011. Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) pada Januari 2012, dan di akhir 2012, Securities
Investor Protection Fund (SIPF), dan Prinsip Syariah dan Mekanisme
Perdagangan Syariah juga diluncurkan. BEI juga melakukan beberapa
pembaharuan, tanggal 2 Januari 2013 jam perdagangan diperbaharui,
dan ditahun berikutnya Lot Size dan Tick Price disesuaikan kembali,
dan di tahun 2015 TICMI bergabung dengan ICaMEL.
Bursa Efek Indonesia juga membuat suatu kampanye yang
disebut dengan “Yuk Nabung Saham” yang ditujukan kepada seluruh
masyarakat Indonesia untuk mau memulai berinvestasi di pasar modal.
BEI memperkenalkan kampanye tersebut pertama kali pada tanggal 12
November 2015, dan kampanye ini masih dilaksanakan sampai
sekarang, dan di tahun yang sama LQ-45 Index Futures diresmikan.
Pada tahun 2016, Tick Size dan batas Autorejection kembali
disesuaikan, IDX Channel diluncurkan, dan BEI di tahun ini turut ikut
serta menyukseskan kegiatan Amnesti Pajak serta meresmikan Go
Public Information Center. Pada tahun 2017, IDX Incubator
diresmikan, relaksasi marjin, dan peresmian Indonesia Securities
Fund. Di tahun 2018 lalu, Sistem Perdagangan dan New Data Center
telah diperbaharui, launching Penyelesaian Transaksi T+2 (T+2
Settlement) dan Penambahan Tampilan Informasi Notasi Khusus pada
kode Perusahaan Tercatat.
C. Visi dan Misi Bursa Efek Indonesia
Adapun visi Bursa Efek Indonesia, adalah sebagai berikut:
“Menjadi Bursa yang kompetitif dengan kredibilitas tingkat dunia”
Adapun misi Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY, adalah
sebagai berikut sesuai dengan visi yang telah ditetapkan maka Bursa Efek
Indonesia menetapkan misi yang hendak dicapai dalam kurun waktu
tertentu melalui penerapan strategi yang dipilih. Adapun misi Bursa Efek
Indonesia adalah:
“Menjadi Bursa Efek yang mudah diakses dan memfasilitasi
mobilisasi dana jangka panjang, untuk seluruh lini industri dan semua
skala bisnis perusahaan. Tidak hanya bagi institusi, tapi juga bagi
individu yang memenuhi kualifikasi mendapatkan pemerataan melalui
pemilikan saham. Serta meningkatkan reputasi Bursa Efek Indonesia,
melalui pemberian layanan yang berkualitas dan konsisten kepada
seluruh stakeholder perusahaan”
D. Logo Bursa Efek Indonesia

Gambar 2. Logo Bursa Efek Indonesia

E. Bidang Usaha
PT. Bursa Efek Indonesia merupakan lembaga pemerintah yang
berperan sebagai penyelenggara bursa. Instansi pemerintah adalah sebutan
kolektif meliputi satuan kerja atau satuan organisasi
kementrian/departemen, lembaga pemerintahan non departemen,
kesektariatan lembaga tinggi negara, dan isntansi pemerintah lainnya baik
pusat maupun daerah termasuk badan usaha milik negara (BUMN) badan
hukum milik negara, dan badan usaha milik daerah.
Dalam pedoman penyusunan penetapan kinerja daerah, instansi
pemerintahan adalah sebuah kolektif dari unit organisasi pemerintahan
yang menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan ketentuan yang
berlaku meliputi kementrian koordinator, kementrian negara, departemen,
lembaga pemerintah non departemen, pemerintahan provinsi, pemerintah
kota, pemerintah kabupaten serta lembaga-lembaga pemerintah yang
menjalankan fungsi pemerintah dengan menggunakan anggaran
pendapatan dan belanja negara (APBN) dan atau anggaran pendapatan dan
belanja daerah (APBD).
F. Fungsi Bursa Efek Indonesia
Selaras dalam menjalankan tugas tersebut di atas, Bursa Efek
Indonesia Cabang Semarang menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
1. Sebagai Fasilitator Perdagangan Efek, hal ini termasuk:
a. Menyediakan semua sarana perdagangan efek (fasilitator)
b. Membuat peraturan yang berkaitan dengan kegiatan bursa
c. Melakukan pencatatan terhadap semua instrument efek
d. Mengupayakan likuiditas instrument investasi efek
e. Menyebarluaskan informasi bursa (transparansi)
2. Sebagai Otoritas yang Mengontrol Jalannya Transaksi, hal ini
termasuk:
a. Melakukan pemantauan kegiatan transaksi efek
b. Mencegah praktik manipulasi harga yang tidak wajar, yang
dilarang oleh undang-undang. (Termasuk Insider Trading, dll)
c. Melakukan pembekuan perdagangan/suspend untuk emiten saham
yang melanggar ketentuan bursa efek
d. Melakukan pencabutan atas efek/delisting, sesuai aturan yang
berlaku.
G. Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia
Struktur organisasi Bursa Efek Indonesia sebagai berikut:

Gambar 3. Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia

Sumber: Bursa Efek Indonesia


1. Dekripsi Divisi dan Pekerjaan (Job Description)
Dalam Studi Praktek Lapangan ini, penulis mengambil konsentrasi
atau fokus di Ekonomi Moneter, khusunya di Bidang Edukasi Pasar Modal
Bursa Efek Indonesia. Maka dari itu, ada beberapadivisi atau bagian yang
ada di DISPERINDAG DIY ini, namun yang akan penulis paparkan
adalah Divisi Bidang Edukasi Pasar Modal Bursa Efek Indonesia.
Program Edukasi Pasar Modal adalah kegiatan edukasi atau literasi
atau inklusi pasar modal yang dilakukan oleh Bursa Efek Indonesia baik
secara reguler maupun kerjasama dengan pihak lain. Dalam program
edukasi pasar modal ini bukan hanya sebatas pasar modal konvensional
saja, melainkan Bursa Efek Indonesia juga memiliki program edukasi
pasar modal syariah.
Sekolah Pasar Modal (SPM) adalah program edukasi dan
sosialisasi pasar modal yang dilakukan secara berkala oleh Bursa Efek
Indonesia (BEI). Jenis Sekolah Pasar Modal yang diselenggarakan adalah
Sekolah Pasar Modal Reguler (SPM Rutin dan SPM Syariah), Sekolah
Pasar Modal Online dan Sekolah Pasar Modal Institusi dan Komunitas.
Dalam menyelenggarakan SPM Reguler dan Online , BEI bekerjasama
dengan The Indonesia Capital Market Institute (TICMI). Seluruh
masyarakat umum dapat menjadi peserta SPM apabila telah melakukan
pendaftaran sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.
Sedangkan program Edukasi Pasar Modal Syariah terdapat tiga
jenis, yaitu:
1. Sekolah Pasar Modal Syariah (SPMS)
Merupakan program edukasi pasar modal syariah dengan tujuan
penyebarluasan informasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat
tentang investasi di Pasar Modal Syariah Indonesia
2. Workshop Pasar Modal Syariah
Merupakan program edukasi pasar modal syariah dengan tujuan
untuk meningkatkan literasi masyarakat menjadi investor saham
syariah di pasar modal syariah Indonesia
3. Aktivasi Investor Saham Syariah
Merupakan program edukasi pasar modal syariah dengan tujuan
meningkatkan jumlah investor yang melakukan transaksi saham
syariah, baik secara rutin maupun insidentil.
BAB III

KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

A. Ruang Lingkup Kerja


Bursa Efek Indonesia atau Indonesian Stock Exchange adalah
pihak yang menyelenggarakan dan mengadakan sistem juga sarana untuk
mempertemukan penawaran jual beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan
memperdagangkan efek di antara mereka. Sedangkan Bagian Edukasi
Pasar Modal adalah bagian yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan masyarakat mengenai pasar modal Indonesia.
Bursa Efek Indonesia, merupakan lembaga yang bertujuan untuk
mempertemukan pihak yang akan melaksanakan jual beli efek. Lembaga
ini tidak lain bertujuan untuk memberikan tempat bagi para pemilik modal
untuk diinvestasikan kepada pihak yang membutuhkan modal. Bursa Efek
Indonesia memberikan solusi terbaik untuk perusahaan-perusahaan yang
memiliki masalah dalam hal permodalan. Dalam hal ini penulis akan
mempelajari tentang bidang edukasi pasar modal.
Pada umumnya, Bidang Edukasi Pasar Modal ini memiliki tugas
dan fungsi yaitu melaksanakan fasilitasi, pembinaan, pengembangan dan
pengawasan kegiatan Edukasi Pasar Modal.
Dari beberapa tugas bagian-bagian yang disebutkan di atas, penulis
bisa merasakan secara langsung bagaimana prosedur pelaksanaan tugas-
tugas tersebut. Pada hari pertama sampai hari terakhir Studi Praktek
Lapangan, penulis berkesempatan untuk bergabung dan membantu bagian
edukasi pasar modal.
Adapun kegiatan – kegiatan yang dilakukan penulis di Bursa Efek
Indonesia Kantor Perwakilan Semarang, adalah sebagai berikut:
1. Perkenalan dan Briefing
Perkenalan dan briefing ini dilaksanakan pada hari pertama Studi
Praktek Lapangan. Kami disambut dengan ramah oleh Kepala Bagian
Umum, yaitu Bapak Fuad, kemudian diarahkan untuk pergi ke Bagian
Edukasi Pasar Modal dam Investasi yaitu Mbak Shanaz. Sebelum
pembagian tugas, Mbak Shanaz menjelaskan gambaran singkat perihal
tugas-tugas dan kegiatan seputar Edukasi Pasar Modal di Kantor
Perwakilan Bursa Efek Semarang. Setelah itu, kami diberikan tugas untuk
membantu Bagian Edukasi Pasar Modal dan Investasi. Beliau ini yang
membimbing kami setiap harinya khususnya dalam membantu tugas-tugas
Bidang Edukasi Pasar Modal Indonesia.
2. Pendataan Peserta Sekolah Pasar Modal
Pendataan Peserta Sekolah Pasar Modal adalah kegiatan
memasukkan data kuisioner ke dalam link milik Bursa Efek Indonesia
Bagian Edukasi Pasar Modal. Pada pendataan ini penulis dapat
mengetahui nama, pekerjaan, umur, daerah dan sebgaianya mengenai
peserta yang akan mengikuti Sekolah Pasar Modal di Bursa Efek
Indonesia Kantor Perwakilan Semarang.
Banyak sekali pelajaran dan ilmu yang penulis dapatkan ketika
memasukkan data (input) peserta Sekolah Pasar Modal tersebut, penulis
dapat mengetahui bahkan harus menghafalkan kode-kode data untuk
Sekolah Pasar Modal.
Dalam hal Sekolah Pasar Modal (SPM) Bursa Efek Indonesia
melaksanakan kegiatan ini minimal dua kali dalam satu minggu. Kegiatan
biasanya diadakan pada hari jum’at dan rabu dengan narasumber dari
Bursa Efek Indonesia.
Setelah input data dilakukan maka selanjutnya hal yang perlu
dilakukan adalah menelfon para calon peserta Sekolah Pasar Modal
(SPM). Karena kegiatan Sekolah Pasar Modal (SPM) ini memilik kuota
terbatas maka para calon peserta harus divalidkan jumlahnya, agar ketika
ada pembatalan dapat diganti dengan calon peserta lainnya. Kegiatan
menelfon calon peserta Sekolah Pasar Modal (SPM) ini membuat penulis
belajar bagaimana berkomunikasi dengan baik dan sopan terhadap klien.
3. Pengenalan Kode Perusahaan Sekuritas
Pada hari kedua Studi Praktek Lapangan, penulis berkesempatan
untuk mengenal berbagai perusahaan yang telah terdaftar di Bursa Efek
Indonesia beserta kode perusahaannya. Diantaranya adalah perusahaan
yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks (JII).

Tabel 1. Jakarta Islamic Indeks

No
Kode Nama Saham Ket
.
1 ADRO Adaro Energy Tbk.  
2 AKRA AKR Corporindo Tbk.  
3 ANTM Aneka Tambang Tbk.  
4 ASII Astra International Tbk.  
5 BRPT Barito Pacific Tbk.  
6 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk.  
Bank Tabungan Pensiunan Nasional
7 BTPS Syariah Tbk.  
8 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk.  
9 CTRA Ciputra Development Tbk.  
10 ERAA Erajaya Swasembada Tbk.  
11 EXCL XL Axiata Tbk.  
12 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.  
13 INCO Vale Indonesia Tbk.  
14 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.  
15 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.  
16 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk.  
17 JPFA Japfa Comfeed Indonesia Tbk.  
18 JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk.  
19 KLBF Kalbe Farma Tbk.  
20 LPPF Matahari Department Store Tbk.  
21 MNCN Media Nusantara Citra Tbk. Baru
22 PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk. Baru
23 PTBA Bukit Asam Tbk.  
24 PTPP PP (Persero) Tbk.  
25 SCMA Surya Citra Media Tbk.  
26 TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.  
27 TPIA Chandra Asri Petrochemical Tbk. Baru
28 UNTR United Tractors Tbk.  
29 UNVR Unilever Indonesia Tbk.  
30 WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk.  
4. Belajar Menganalisis Saham dengan Teknik Fundamental dan
Teknikal
Analisis fundamental adalah suatu analisa yang mempelajari hal-
hal yang berhubungan dengan kondisi keuangan suatu perusahaan dengan
tujuan untuk mengetahui sifat-sifat dasar dan karakteristik operasional dari
perusahaan publik.
Teknik analisis fundamental menitik beratkan pada rasio finansial
dan kejadian-kejadian yang secara langsung maupun tidak langsung
kinerja keuangan perusahaan. Analisis fundamental mempraktikkan harga
saham di masa yang akan datang dengan mengestimasi nilai faktor-faktor
fundamental yang memengaruhi harga saham dimasa yang akan datang
dan menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut.
Dalam analisis fundamental terdapat rasio-rasio penting yang harus
dilihat dan dipelajari diantaranya:
a. EPS (Earning Per Share)
Rasio pertama adalah EPS (Earning Per Share) merupakan
laba bersih per lembar saham. Bila EPS bernilai Rp. 100,- artinya
setiap lembar saham menghasilkan laba sebesar Rp. 100,-. Cara
menghitung EPS adalah jumlah laba bersih dibagi dengan jumlah
lembar saham beredar.
b. PER (Price to Earning Ratio)
PER (Price to Earning Ratio) merupakan rasio yang
menggambarkan keuntungan sebuah perusahaan dibandingkan
harga sahamnya.
c. PBV (Price to Book Value)
PBV merupakan kepanjangan dari Price to Book Value
adalah rasio yang menggambarkan seberapa besar pasar menilai
harga sebuah perusahaan dibandingkan kekayaan bersihnya.
d. ROE (Return On Equity)
ROE (Return On Equity) merupakan rasio perolehan laba
bersih yang dibekukan perusahaan dibandingkan dengan total
kekayaan bersih yang dimiliki oleh perusahaan.
e. DY (Dividend Yield)
Dividend Yield merupakan rasio yang menggambarkan
seberapa besar pembagian dividen yang dibagikan oleh perusahaan
terhadap harga sahamnya di pasar.
f. DER (Debt to Equity Ratio)
DER kepanjangan dari Debt to Equity Ratio merupakan
rasio jumlah hutang dan kewajiban yang dimiliki perusahaan
dibandingkan dengan modal bersihnya.
Dalam analisis yang dilakukan oleh penulis hanya menggunakan 3
rasio yaitu PER, EPS dan DER. Dalam analisis fundamental semakin
tinggi Price of Earning Ratio maka saham tersebut akan semakin baik
sedangkan apabila melihat pada EPS dan DER maka semakin tinggi akan
semakin baik.
Sedangkan analisis teknikal adalah analisis perdagangan yang
digunakan untuk mengevaluasi investasi dan mengidentifikasi peluang
perdagangan dengan menganalisis tren statistic yang dikumpulkan dari
aktivitas perdagangan seperti pergerakan harga dan volume. Analisis
teknikal fokus pada pergerakan harga, sinyal perdagangan dan berbagai
alat charting analisis lainnya untuk mengevaluasi kekuatan atau kelemahan
efek.
5. Sharing dan Tanya Jawab
Disamping penulis bekerja atau menjalankan tugasnya, penulis juga
memulai sharing dan tanya jawab dengan salah satu Staf Bursa Efek
Indonesia Kantor Perwakilan Semarang yang mendapatkan amanah di
Bagian Edukasi Pasar Modal. Sharing dan tanya jawab ini seputar penjelas
lanjut mengenai tugas-tugas bagian-bagian yang ada di Bursa Efek
Indonesia, diantaranya mengenai program kerja mingguan yaitu Sekolah
Pasar Modal (SPM). Dijelaskan bahwasanya, Sekolah Pasar Modal ini
adalah salah satu ajang untuk meningkatkan tingkat literasi masyarakat
mengenai pasar modal di daerah Semarang. Dengan adanya Sekolah Pasar
Modal (SPM) ini, masyarakat Semarang dapat mengenal pasar modal
dengan lebih baik. Dari sinilah bisa meningkatkan literasi masyarakat dan
meningkatan investasi masyarakat di pasar modal.
6. Wawancara
Ketika jam istirhat kerja, penulis berkesempatan untuk sedikit
berbincang-bincang dengan Trainer Edukasi Pasar Modal, Bapak Ahmad
Nuryantoro mengenai judul StudiPraktek Lapangan yaitu “LITERASI
PASAR MODAL DAN INVESTASI TERHADAP MASYARAKAT
DAERAH SEKITAR SEMARANG DI BURSA EFEK INDONESIA
CABANG SEMARANG”. Bapak Ian menjelaskan secara singkat
mengenai strategi, kendala, tantangan, contoh strategi, peran, serta dampak
dari adanya edukasi atau literasi pasar modal tersebut terhadap masyarakat
Semarang. Hal ini cukup menjawab beberapa pertanyaan yang dilontarkan
penulis yang nantinya akan dijadikan sebagai laporan Studi Praktek
Lapangan ini.
Jadi, dari beberapa kegiatan diatas jika dibandingkan dengan job
description yang tertulis, tentu sangat berbeda. Karena, kegiatan yang
dilakukan dilapangan secara langsung lebih bisa dipertanggungjawabkan
dan dirasakan sehingga penulis dapat merasakan suka duka di lapangan
tersebut. Bahkan, kegiatan – kegiatan detail yang tidak tertulis secara tidak
langsung dapat dirasakan dan diambil hikmahnya.
Adapun beberapa hal positif yang dapat diambil dari kegiatan-
kegiatan Studi Praktek Lapangan tersebut, antara lain :
a. Mengenal Bursa Efek Indonesia Cabang Semarang
b. Mengetahui tugas dan kegiatan sehari – hari di Bursa Efek
Indonesia Cabang Semarang
c. Mengetahui dan mempraktekkan prosedur menjadi pegawai tetap
di Bursa Efek Indonesia Cabang Semarang
d. Mengetahui macam-macam perusahaan dan harga-saham
perusahan yang terdaftar dalam sekuritas Bursa Efek Indonesia
e. Mengetahui perusahaan-perusahaan yang memiliki kerjasama
dengan Indonesia dalam hal penjualan efek
f. Mengetahui cara menganalisis saham yang baik
g. Mengetahui kapan harus membeli saham dan menjual saham
h. Mengetahui cara input data responden edukasi pasar modal
i. Mengetahui strategi edukasi pasar modal di daerah semarang dan
sekitarnya
j. Mengetahui cara mengikuti sekolah pasar modal
k. Mengetahui cara membuka rekening saham di pasar modal
l. Mengetahui kinerja saham yang baik
m. Mengetahui strategi yang baik dalam berbisnis dengan
menggunakan saham
B. Tinjauan Pustaka
Dengan menemukan beberapa masalah yang ada di tempat Studi
Praktek Lapangan, yaitu Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan Semarang,
penulis akan membahas tentang “LITERASI PASAR MODAL DAN
INVESTASI TERHADAP MASYARAKAT DAERAH SEKITAR
SEMARANG DI BURSA EFEK CABANG SEMARANG”.
Indonesia merupakan Negara dengan penduduk muslim terbesar di
dunia. Tahun 2020 diperkirakan jumlah penduduk muslim Indonesia akan
mencapai angka 229,62 juta jiwa.
Berkembangnya era perekonomian saat ini diikuti oleh
berkembangnya berbagai produk keuangan yang bermacam-macam dan
komplek. Pasar modal memiliki peran yang begitu penting untuk andil dalam
meningkatkan perekonomian suatu Negara salah satunya adalah menjadi sarana
pemberi modal bagi para perusahaan yang membutuhkan dana dan sebagai
lahan investasi bagi masyarakat.
Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrument keuangan
jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk utang (obligasi)
maupun modal sendiri (saham).3 Kegiatan di pasar modal tidak terbatas atas
kegiatan konvensional saja melainkan pasar modal juga membolehkan adanya
kegiatan yang berlandaskan syariah. Kegiatan pasar modal Indonesia diatur
dalam UU No. 8 Tahun 1995 (Undang-Undang Pasar Modal/UUPM). 4
Disahkannya UUPM ini menjadikan pasar modal dapat bergerak melaksanakan
tugasnya berdasarkan prinsip syariah ataupun tanpa prinsip syariah.

3
Nurul Huda, Investasi pada Pasar Modal Syariah, (Jakarta: Kencana, 2007), p. 63
4
Ibid
Begitu pula dalam pasar modal syariah, mayoritas penduduk muslim
Indonesia pun tidak dapat meningkatkan kapitalisasi di pasar modal syariah.
Perbandingan antara pasar modal konvensional dan pasar modal syariah masih
begitu jauh. Rendahnya rasio kapitalisasi pasar modal Indonesia terhadap PDB,
diduga berkaitan dengan rendahnya partisipasi masyarakat di pasar modal yaitu
hanya 0,35 persen dari jumlah penduduk.5

1. Pengertian Pasar Modal


Pasar modal menurut Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang
Pasar Modal pasal 1 ayat (12) adalah kegiatan yang bersangkutan dengan
penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan
dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan
dengan efek.6 Sedangkan yang dimaksud dengan efek pada pasal 1 ayat (5)
adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga
komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak
investasi kolektif, kontrak berjaga atas efek, dan setiap derifatif dari efek. 7
Sedangkan pasar modal syariah secara sederhana dapat diartikan
sebagai pasar modal yang menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam
kegiatan transaksi ekonomi dan terlepas dari hal-hal yang dilarang seperti
riba, perjudian, spekulasi dan lain-lain.8 Sedangkan yang dimaksud dengan
efek syariah adalah efek sebagaimana yang dimaksud dalam peraturan
perundang-undangan di bidang pasar modal yang akad, pengelolaan
perusahaan, maupun cara penerbitannya memenuhi prinsip-prinsip syariah.9
2. Perkembangan Pasar Modal di Indonesia
Menurut Achsien pengembangan pertama indeks syariah dan aquity
fund, seperti reksa dana adalah Amerika Serikat, setelah The Amana Fund
diluncurkan oleh The North American Islamic Trust sebagai equity fund

5
Suparman Zen Kemu, “Literasi Pasar Modal Masyarakat Indonesia”, Jurnal Kajian,
Vol. 21 No. 2 Juni 2016, p. 162
6
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Edisi ke-2, (Depok: Kencana,
2017) p. 99
7
Ibid
8
Ibid, p. 102
9
Ibid, p. 102-103
pertama di dunia tahun 1986, tiga tahun kemudian Dow Jones Index
meluncurkan Dow Jones Islamic Market Index (DJIMI).10
Di Indonesia secara resmi pasar modal syariah diluncurkan pada tahun
2003, namun instrument pasar modal syariah telah hadir di Indonesia pada
tahun 1997.11 Hal ini ditandai dengan peluncuran Danareksa Syariah pada 3
Juli 1997 oleh PT Danareksa Investment Management.
Selanjutnya PT. Bursa Efek Jakarta (BEJ) bersama dengan PT. Dana
Reksa Investment Management (DIM) meluncurkan Jakarta Islamic Index
(JII) yang mencakup 30 jenis saham dari emiten-emiten yang kegiatan
usahanya memenuhi ketentuan tentang hukum syariah.12 Pada tanggal 14
Maret 2003 pasar modal syariah diresmikan oleh Menteri Keuangan
Budiono didampingi ketua BAPEPAM Herwidayatmo, wakil dari MUI,
wakil dari DSN pada direksi, direksi perusahaan efek, pengurus organisasi
pelaku dan asosiasi profesi di pasar modal.13
Perkembangan produk syariah Pasar Modal Indonesia mencapai
tonggak sejarah baru dengan disahkannya UU Nomor 19 Tahun 2008
tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada tanggal 7 Mei 2008.14
Pada tahun 2011 dibentuk Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) yaitu
indeks yang mencerminkan pergerakan saham-saham yang masuk dalam
Daftar Efek Syariah (DES) yang dikeluarkan oleh BAPEPAM dan LK
(OJK).15
Sejak itu, perkembangan pasar modal syariah sudah cukup pesat,
tetapi tidak cukup signifikan bila dibandingkan dengan potensi yang ada.
Jumlah investor syariah meningkat hampir 9.000 persen dari hanya 531
investor pada 2012 menjadi 47.165 investor per Februari 2019.16 Rata-rata
pertumbuhan investor saham syariah lebih tinggi dibandingkan dengan

10
Adrian Sutedi, Pasar Modal Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2011), p. 3
11
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga….., p. 107
12
Nurul Huda, Investasi pada Pasar Modal…., p. 55
13
Andri Soemitra, bank dan Lembaga…., p. 107
14
Ibid, p. 108
15
Ibid, p. 107
16
Perkembangan dan Tantangan Pasar Modal Syariah Indonesia, Artikel Ekonomi.
(Diakses pada tanggal 20 Maret 2020, pukul 22.13 wib, dari situs
https://www.bareksa.com/id/text/2019/05/16/perkembangan-dan-tantangan-pasar-modal-syariah-
indonesia/22290/news
pertumbuhan total investor BEI. Namun, jumlah investor saham syariah
baru mencapai 5,2 persen dari total investor saham Indonesia.17
3. Fungsi Pasar Modal Syariah
Pasar modal berperan menjalankan dua fungsi secara simultan berupa
fungsi ekonomi dengan mewujudkan pertemuan dua kepentingan, yaitu
pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang memerlukan dana,
dan fungsi keuangan dengan memberikan kemungkinan dan kesempatan
untuk memperoleh imbalan bagi pemilik dana melalui investasi.18
Pasar modal juga mampu menjadi tolak ukur kemajuan perekonomian
suatu Negara.19 Sedangkan menurut MM. Metwally keberadaan pasar
modal syariah secara umum berfungsi:20
a. Memungkinkan bagi masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan bisnis
dengan memperoleh bagian dari keuntungan dan resikonya.
b. Memungkinkan para pemegang saham menjual sahamnya guna
mendapatkan likuiditas.
c. Memungkinkan perusahaan meningkatkan modal dari luar untuk
membangun dan mengembangkan lini produksi.
d. Memisahkan operasi kegiatan bisnis dari fluktuasi jangka pendek pada
harga saham yang merupakan ciri umum pada pasar modal
konvensional.
e. Memungkinkan investasi pada ekonomi itu ditentukan oleh kinerja
kegiatan bisnis sebagaimana tercermin pada harga saham.
4. Investasi
a. Pengertian Investasi
Kata investasi merupakan kata adopsi dari bahasa Inggris, yaitu
investment. Kata invest sebagai kata dasar dari investment memiliki arti
menanam.21 Dalam kamus istilah Pasar Modal dan Keuangan kata

17
Ibid
18
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga…., p. 103
19
Ibid, p. 104
20
Ibid, p. 105
21
Nurul Huda, Investasi pada Pasar Modal…., p. 7
investasi diartikan sebagai penanaman uang atau modal dalam suatu
perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan.22
Dalam kamus istilah ekonomi investasi diartikan sebagai
pengorbanan nilai sekarang untuk nilai masa mendatang atau
penggunaan modal untuk menghasilkan lebih banyak uang, baik
melalui sarana yang menghasilkan pendapatan maupun melalui ventura
yang lebih berorientasi pada resiko yang dirancang untuk mendapatkan
perolehan modal.23 Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
investasi merupakan penanaman uang atau modal di suatu perusahaan
atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan.24
b. Tujuan Investasi
Tujuan investasi adalah mendapatkan sejumlah pendapatan
keuntungan.25 Dalam konteks perekonomian, ada beberapa tujuan
mengapa seseorang melakukan investasi,26 antara lain adalah:

a. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak. Merupakan


keinginan setiap manusia, sehingga upaya-upaya untuk mencapai
hal tersebut di masa depan selalu akan dilakukan. Seseorang yang
bijaksana akan berfikir bagaimana cara meningkatkan taraf
hidupnya dari waktu ke waktu untuk mendapatkan tingkat
pendapatannya yang ada sekarang agar tidak berkurang di masa
yang akan datang.
b. Mengurangi tekanan inflasi. Faktor inflasi tidak pernah dapat
dihindarkan dalam kehidupan ekonomi, yang dapat dilakukan
adalah meminimalkan resiko akibat adanya inflasi, hal demikian
karena variabel inflasi dapat mengoreksi seluruh pendapatan yang
ada.
c. Sebagai usaha untuk menghemat pajak. Di antara Negara belahan
dunia banyak melakukan kebijakan yang bersifat mendorong

22
Ibid
23
Sumadji, Kamus Istilah Ekonomi, (Jakarta: Gama Press, 2000), p. 403
24
KBBI online
25
Nurul Huda, Investasi pada Pasar Modal…., p. 8
26
Ahmad kamaruddin, Dasar-Dasar Manajemen Investasi dan Portofolio, Jakarta: PT.
Rineka Cipta, Cet. Ke-2, 2004, p.3
tumbuhnya investasi di masyarakat melalui pemberian fasilitas
perpajakan kepada masyarakat yang melakukan investasi pada
usaha tertentu.
C. Peran dalam Pembangunan Ekonomi
1. Strategi Pemerintah dalam Meningkatkan Literasi Pasar Modal di
Indonesia melalui Bursa Efek Indonesia
a. Trilogi Instrumen Kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
OJK merupakan salah satu diantara trisula sektor keuangan
di tanah air bersama dengan Kementerian Keuangan dan Bank
Indonesia, berperan penting dalam mengembangkan sektor
keuangan.
Trilogi kebijakan OJK dilakukan agar sektor keuangan
tumbuh secara berkelanjutan dan terjadi pemberdayaan konsumen.
Target akhir dari trilogi kebijakan OJK berupa:27
1) Pertumbuhan ekonomi
2) Pengentasan kemiskinan
3) emerataan pendapatan
Pasar modal merupakan salah satu bagian dari sektor
keuangan yang memiliki potensi besar untuk ikut andil dalam
pencapaian target tersebut namun selama ini belum ada
pengembangan secara optimal. Berdasarkan best practice di
berbagai Negara, pasar modal merupakan sumber pendanaan kedua
terbesar setelah perbankan.28 Oleh karena itu, pemerintah harus
lebih fokus dalam mengenalkan pasar modal kepada seluruh
msyarakat Indonesia.
b. Tiga Pilar Strategi Nasional Literasi Keuangan
Apabila melihat ke berbagai Negara, banyak Negara yang
telah memiliki strategi nasional literasi keuangan sehingga usaha
untuk memperluas dan meningkatkan peran serta masyarakat
dalam penggunaan layanan jasa keuangan menjadi terstruktur,
sistematis, efektif dan efisien.
27
Suparman Zen Kemu, “Literasi Pasar Modal….., p. 170-171
28
Ibid, p. 171
Indonesia juga memiliki strategi nasional seperti beberapa
Negara di dunia yang diberi nama dengan tiga pilar Strategi
Nasional Literasi Keuangan yaitu:29
1) Literasi keuangan
2) Penguatan infrastruktur literasi keuangan
3) Pengembangan produk dan jasa keuangan
Terkait dengan pilar pertama literasi keuangan, OJK
menggelar Pasar Keuangan Rakyat (PKR) sebagai rangkaian acara
peluncuran layanan keuangan mikro. PKR merupakan salah satu
bentuk implementasi cetak biru strategi nasional literasi keuangan
indonesia yaitu edukasi dan kampanye nasional literasi keuangan.
Penyelenggaraan PKR tersebut bertujuan untuk meningkatkan
literasi keuangan masyarakat dengan memperkenalkan industri jasa
keuangan, khususnya untuk masyarakat menengah kebawah. Selain
itu, juga untuk memperluas akses masyarakat terhadap lembaga
jasa keuangan sekaligus mengggunakan produk dan jasa keuangan
yang ada.30
Sedangkan mengenai pilar kedua (infrastruktur) OJK akan
meningkatkan peran bursa pasar modal sebagai sumber pendanaan
agar pendanaan untuk pengembangan usaha di Indonesia tidak
hanya berbasis perbankan.
Menurut Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad
pada pertemuan ramah tamah dengan masyarakat Indonesia di
31
London dan sekitarnya yang diadakan di KBRI London, saat ini
OJK telah menyiapkan infrastruktur yang diperlukan dari sisi
peraturan, teknologi informasi yang mendukung dan sumber daya
manusia yang berkualitas. OJK juga mempunyai misi untuk
memperluas akses masyarakat kepada sumber-sumber pendanaan,
baik yang bersumber dari sektor perbankan maupun sektor
nonbank

29
Ibid
30
Ibid
31
Ibid, p. 172
Terkait dengan pilar ketiga (Pengembangan Produk), OJK
mengembangkan produk-produk dalam pasar modal yaitu:
1) Revitalisasi perdagangan produk derivatif dengan melakukan review
terhadap peraturan bursa terkait kontrak berjangka indeks efek dan
kontrak opsi saham.

2) Memaksimalkan penggunaan bond indeks dengan melakukan


pengkajian bond index sebagai parameter perkembangan
perdagangan surat utang dan sukuk.
3) Pengembangan kerangka regulasi produk syariah
4) pengembangan produk pengelolaan investasi yang sesuai selera
pasar dan
5) mengupayakan insentif pajak atas kupon obligasi di reksa dana.

Edukasi keuangan perlu dilakukan sejak dini agar


masyarakat semakin melek dan dapat menggunakan jasa keuangan
nonbank (berinvestasi) sehingga tidak terjebak pada pola hidup
konsumtif.
Berkaitan dengan edukasi masyarakat tentang uang, BEI,
PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kurtodian
Sentral Efek Indonesia (KSEI) bekerjasama meluncurkan sebuah
program yang dinamakan Capital Market Professional-
Development Program (CMP-DP). Sejak peluncurannya pada 9
November 2015 lalu, program ini berhasil menggaet sebanyak
4.200 pendaftar secara nasional dan telah dilakukan seleksi tertulis
secara serentak di 20 kota besar Indonesia pada tanggal 16 Januari
2016.
D. Permasalahan
Permasalahan di pasar modal dimulai dari kapitalisasi dan transaksi
di Bursa Efek Indonesia (BEI) rendah, akibatnya kontribusi pasar modal
ke Pendapatan Domestik Bruto (PDB) rendah. 32 Hal ini terjadi bisa jadi
disebabkan karena minimnya Sumber Daya Manusia (SDM) di Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) dan Self Regulatory Organization (SRO) seperti PT.
32
Ibid, p. 165
Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan PT. Kliring Peminjaman
Efek Indonesia (KPEI), ditambah dengan kurangnya infrastruktur.

Gambar 4. Literasi Keuangan Masyarakat Indonesia


Dalam gambar diatas dapat dilihat bahwa masyarakat Indonesia
dalam penggunaan lembaga keuangan hanya terbatas dalam penggunaan
perbankan syariah. Pasar modal menempati tempat paling bawah dalam
survei yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu 4%
dengan tingkat pemanfaatan 0.1%.
Rendahnya keterlibatan masyarakat di pasar modal yang hanya
berada pada 0,1 persen merupakan akibat dari masih rendahnya literasi
masyarakat Indonesia terhadap pasar modal,33
Tidak bisa dipungkiri, bahwasanya dalam suatu perusahaan dan
organisasi menemkan banyak permasalahan dan kendala. Adapun
beberapa kendala yang pernah di hadapi Bursa Efek Indonesia Cabang
Semarang sendiri terkait dengan edukasi pasar modal antara lain
kurangnya kontribusi masyarakan daerah Semarang sendiri dalam edukasi
pasar modal ini. Penyebab dari kurangnya kontribusi disini antara lain
kurangnya pemahaman mengenai pasar modal, keyakinan bahwa pasar
modal mengandung judi, kurangnya pemahaman tentang manfaat yang
akan diberikan dari investasi di pasar modal dan lain-lain.

33
Ibid
Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan dan kiat untuk
sukses menjadi investor antara lain:
a. Mengerti apa itu saham
b. Mengetahui berapa modal aman untuk investasi dalam sebuah bisnis
c. Mengetahui siapa yang akan memperdagangkan uang yang
diinvestasikan
d. Mengerti keuntungan dan kerugian dalam bisnis yang akan
diinvestasikan
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Maka dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa
Pemerintah atau dan Bursa Efek Indonesia sudah membuat rancangan atau
program kerja sendiri untuk menyusun strategi pengembangan edukasi
pasar modal secara keseluruhan, salah satunya melalui Sekolah Pasar
Modal (SPM). Dengan dibantu, dibina dan difasilitasi oleh Bursa Efek
Indonesia, masyarakat yang memiliki banyak modal dapat
menginvestasikan modal tersebut dengan investasi di pasar modal. Hal ini
diharapkan dapat membantu para pemilik modal dan perusahaan yang
membutuhkan modal untuk nantinya dikelola sehingga dapat membantu
memajukan perekonomian Indonesia.
B. Saran
Penulis berharap dengan penelitian yang dilakukan di Bursa Efek
Indonesia Cabang Semarang ini, dapat memberikan manfaat dan
pengetahuan yang lebih luas, serta dapat mengaplikasikan strategi-strategi
tersebut agar mampu bersaing dalam ranah investasi modal syariah.
DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Huda Nurul. 2007. Investasi pada Pasar Modal Syariah. Jakarta: Kencana
Kamaruddin Ahmad. 2004. Dasar-Dasar Manajemen Investasi dan Portofolio,
Jakarta: PT. Rineka Cipta. Cet. Ke-2
Soemitra Andri. 2017. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Edisi ke-2. Depok:
Kencana
Sutedi Adrian. 2011. Pasar Modal Syariah. Jakarta: Sinar Grafika
JURNAL

Kemu Suparman Zen. 2016. “Literasi Pasar Modal Masyarakat Indonesia”. Jurnal
Kajian. Vol. 21 No. 2
WEB

KBBI online
Perkembangan dan Tantangan Pasar Modal Syariah Indonesia, Artikel Ekonomi.
(Diakses pada tanggal 20 Maret 2020, pukul 22.13 wib, dari situs
https://www.bareksa.com/id/text/2019/05/16/perkembangan-dan-
tantangan-pasar-modal-syariah-indonesia/22290/news
Wikipedia Bursa Efek Indonesia
LAMPIRAN
Penyerahan Kenang-kenangan
Perfotoan Bersama
Lampiran Nilai SPL

Anda mungkin juga menyukai