Anda di halaman 1dari 3

Haid adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus disertai pelepasan

endometrium. Panjang siklus haid adalah jarak antara tanggal mulainya haid yang
lalu dan mulainya haid berikutnya. Usia gadis remaja pertama kali haid disebut
menarche yg usianya 10 -16 tahun dan rata-rata pada 12,5 tahun.

Warna darah haid:

1. Warna cokelat atau merah tua


Pada saat awal dan akhir haid, darah yang keluar akan berwarna cokelat atau merah
tua. Warna darah haid ini artinya normal.
Darah tidak keluar deras ketika awal dan akhir haid. Itu karena darah butuh waktu
keluar lebih lama dari uterus. Warna cokelat atau merah tua disebabkan oleh hal
tersebut.
2. Warna merah terang
Darah haid berwarna merah terang dbiasanya terjadi pada hari kedua atau ketiga. Saat
itu dinding rahim melepaskan sel telur Anda yang tidak terbuahi dengan saat cepat.
Saking cepatnya luruh, tidak ada waktu bagi molekul lain untuk menggelapkan
warnanya.
3. Warna merah muda/pink
Darah warna merah muda atau pink biasanya keluar dalam bentuk bercak pendarahan.
Beberapa orang kerap mengalami mid cycle spotting.
Menurut pakar ilmu keperawatan, warna pink pada darah haid terjadi karena kurangnya
kadar hormon estrogen.
4. Warna merah keabuan
Jika warna darah haid abu-abu, silahkan untuk konsultasi ke dokter. Sebab ini bisa jadi
terjadi gejala infeksi atau bisa jadi tanda keguguran.

HAID YANG NORMAL

 Volume darah yang keluar saat haid. Normalnya 20-80 cc/siklus.


 Periode haid memanjang lebih dari 7-8 hari. Normalnya 3-5 hari.
 Siklus haid terganggu (lebih cepat 21 hari atau lebih lama 35 hari) dari hari
pertama haid terakhir. Siklus normal 21-35 hari. Rata-rata perempuan memiliki
siklus haid 28 hari.

Hormon yg mempengaruhi menstruasi:

 Estrogen

Hormon yang diproduksi pada ovarium ini sangat berperan di dalam tubuh, terutama
pada ovulasi dalam siklus reproduksi wanita. Hormon estrogen juga berperan pada
perubahan tubuh remaja dalam masa pubertas serta terlibat dalam pembentukan
kembali lapisan rahim setelah periode menstruasi.
 Progesteron

Hormon ini bekerjasama dengan estrogen guna menjaga siklus reproduksi dan
menjaga kehamilan. Sama dengan estrogen, progesteron juga diproduksi di ovarium
dan berperan dalam penebalan dinding rahim.

 Hormon pelepas gonadotropin (Gonadotrophin-releasing hormone-GnRh)

Diproduksi oleh otak, hormon ini membantu memberikan rangsangan pada tubuh untuk
menghasilkan hormon perangsang folikel dan hormon pelutein.

 Hormon Pelutein (Luteinizing hormone-LH)

Sel telur dan proses ovulasi dihasilkan oleh ovarium berkat rangsangan dari hormon ini.

 Hormon perangsang folikel (Follicle stimulating hormone-FSH)

Hormon ini berfungsi membantu sel telur di dalam ovarium matang dan siap untuk
dilepaskan. Hormon ini diproduksi di kelenjar pituitari pada bagian bawah otak

Ada 4 fase siklus menstruasi:

Siklus pertama (menstruasi) terjadi pada hari pertama hingga kelima, wanita biasanya
akan mengalami pendarahan, dan pendarahan terberat akan terjadi di hari pertama dan
kedua. Difase ini akan terjadi gangguan seperti kram perut, lemas, bahkan bisa
pingsan, karena darah yang dikeluarkan sangat banyak

Siklus kedua (folikular), terjadi di hari keenam dan ke-14. Pada siklus ini pendarahan
berkurang bahkan berhenti, lapisan terdalam rahim akan mempersiapkan terjadinya
pembuahan, lapisan akan menjadi tebal berisi banyak darah, ini yang disebut massa
subur. Perempuan rata-rata mengalami massa subur pada hari ke-10 hingga hari ke-17
setelah hari terakhir menstruasi.

Siklus ketiga (ovulasi) terjadi pada hari ke-14 sampai hari ke-25, sel telur akan
dilepaskan oleh salah satu ovary (indung telur) menuju tuba falopi (buluh rahim) dan
rahim. Jika berhasil dibuahi, janin akan tumbuh di dinding rahim.

Siklus keempat (luteal) terjadi pada hari ke-25 sampai hari ke-28, jika sel telur tidak
dibuahi akan terjadi perubahan hormon yang memberikan tanda bahwa penyimpanan
lapisan rahim akan meluruh membawa darah bersama dengan sel telur.
Sakit perut saat haid terjadi karena kejang otot rahim.

Kontraksi otot rahim ini dipicu oleh peningkatan hormon prostaglandin yang terjadi tepat
sebelum menstruasi dimulai.Cara mengatasi nyeri haid:

Dismenore bisa diatasi secara mandiri dengan mengompres perut menggunakan


kompres hangat, mandi air hangat, atau mengonsumsi obat pereda nyeri haid. Pada
dismenore yang berlebihan, pengobatan akan diberikan oleh dokter sesuai
penyebabnya, mulai dari pemberian obat-obatan hingga operasi.

Mengompres perut bagian bawah dengan air hangat

Pemberian suplemen vitamin B dan E

Konsumsi minyak ikan

Memijat bagian bawah punggung dan perut

Istirahat cukup

Hindari kafein dan alkohol

Hindari makanan yang banyak mengandung garam

Olahraga teratur

Anda mungkin juga menyukai