Anda di halaman 1dari 20

Sasaran Sikap Profesional dan Pengembangan Sikap Profesional

(Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Profesi Keguruan)

Oleh :

1. Abdillah Khurrotu Ayunin 180210204135


2. Fadhilah Prasetyaning Dati 180210204142
3. Martini 180210204173
4. Alief Pandu Reva Maulana 180210204199

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2020
Kata Pengantar

Assalamualaikum, Wr.Wb

Puji syukur kepada Allah Swt yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada
penyusun sehingga dapat menyusun makalah yang berjudul “Sasaran Sikap Profesional dan
Pengembangan Sikap Profesional”, dan juga kami ucapkan terima kasih kepada ibu Chumi
Zharoul, S.Pd., M.Pd. dan ibu Dyah Ayu Puspitaningrum, S.E., M.Si. Selaku dosen
pembimbing mata kuliah perofesi keguruan sehingga Makalah ini dapat terselesaikan atas
dukungan dan bantuannya.

Makalah “Sasaran Sikap Profesional dan Pengembangan Sikap Profesional” kami


susun semaksimal mungkin. Jika masih ada kesalahan, penyusun bersedia menerima kritik
dan saran yang membangun guna untuk mengembangkan pengetahuan bersama dan
penunjang agar lebih baik lagi untuk makalah selanjutnya.

Semoga Makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran baru kepada pembaca khususnya mahasiswa Universitas Jember.
Akhir kata penyusun ucapkan terimakasih dan mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Wassalamualaikum , Wr.Wb

09 oktober 2020

Penyusun
Daftar Isi

Kata Pengantar........................................................................................................................ii

Daftar Isi...................................................................................................................................3

BAB I.........................................................................................................................................5

PENDAHULUAN.....................................................................................................................5

1.1 Latar Belakang...............................................................................................................5

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................5

1.3 Tujuan.............................................................................................................................6

1.4 Manfaat...........................................................................................................................6

BAB II.......................................................................................................................................7

PEMBAHASAN.......................................................................................................................7

4.1. Sikap Profesional Guru.............................................................................................7

4.2. Pengertian Sikap Kinerja Guru...............................................................................9

4.3. Sasaran Sikap Profesional Guru............................................................................10

4.4. Pengembangan Profesionalisme Guru..................................................................12

4.5. Kinerja Profesi Guru..............................................................................................15

4.6. Peningkatan Kinerja Profesi Guru........................................................................17

BAB III....................................................................................................................................20

PENUTUP...............................................................................................................................20

3.1. Kesimpulan..............................................................................................................20

3.2. Saran.........................................................................................................................20

Daftar pustaka........................................................................................................................21
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan nasional memiliki tujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa
sebagaimana tertera dalam pembukaan UUD 1945. Agar tujuan pendidikan
nasional tersebut dapat tercapai, perlu adanya sikap professional yang harus
dimiliki oleh guru. Keberadaan guru sendiri memiliki arti yang sangat penting
dalam kehidupan seseorang dalam mengenal dunia. Tanpa adanya seorang guru,
tidak mungkin adanya generasi pintar dan bermoral. Guru tidak memiliki tanda
jasa, namuun akan selaluu di ingat dan diakui meskipun tanpa adanya penghargaan
yang diberikan kepada dirinya.
Profesi guru pada zaman dahulu menjadi salah satu profesi yyang berrgengsi,
namun pada zaman saat ini profesi guru tidak terlalu diminati dibandingkan profesi
dokter, polisi, tentara dan insinyur. Sehingga kompetensi yang dimiliki oleh guru
dan calon guru saat ini harus terus ditingkatkan agar proses belajar mengajar yang
dilakukannnya dapat diterima dengan baik oleh siswa. Syarat-syarat khusus perlu
dimiliki oleh calon guru dimana seorang guru yang professional harus mengetahui
secara rinci berbagai komponen-komponen yang diperlukan unttuk mengajar agar
proses pembelajaran yang dilakukannya dapat berjalan secara maksimal. Untuk
dapat melakukannya guru diharuskan memiliki kompetensi professional seperti
yang akan di bahas pada makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian sikap profesional guru?
2. Apa pengertian kinerja profesional guru?
3. Apa saja sasaran sikap profesional guru?
4. Bagaimana pengembangan sikap profesional ?
5. Bagaimana kinerja profesional guru?
6. Bagaimana peningkatan kinerja profesional guru?

4
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian sikap profesional guru.
2. Untuk mengetahui pengertian kinerja profesional guru.
3. Untuk mengetahui sasaran sikap profesional guru.
4. Untuk mengetahui bagaimana pengembangan sikap professional.
5. Untuk mengetahui bagaimana kinerja profesional guru.
6. Untuk mengetahui bagaimana peningkatan kinerja profesional guru.

1.4 Manfaat
1. Mahasiswa dapat mengetahui mengetahui pengertian kinerja profesional guru.
2. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian kinerja profesional guru.
3. Mahasiswa dapat mengetahui sasaran sikap profesional guru.
4. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana pengembangan sikap professional.
5. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana kinerja profesional guru.
6. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana peningkatan kinerja profesional
guru.

5
BAB II
PEMBAHASAN

4.1. Sikap Profesional Guru

Guru sebagai pendidik yang profesional mempunyai citra yang baik di


mata masyarakat apabila seorang guru tersebut dapat menunjukkan sikap yang
baik, dapat menjadi contoh yang baik bagi lingkungannya, serta memberikan
contoh dalam hal berpakaian, berbicara, bergaul dengan antar sesama guru,
orangtua siswa serta masyarakat lainnya. Profesi adalah suatu jabatan,sedang
profesional adalah kemampuan atau keahlian dalam memegang suatu jabatan
tertentu.

Istilah profesi berasal dari Profession yang berarti pekerjaan. Dalam


buku pendidikan disebutkan bahwa profession mengandung arti yang sama
dengan kata occupation atau pekerjaan yang memerlukan keahlian yang
diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan. Profesi merupakan suatu jabatan
atau pekerjaan yang menuntut keahlian tertentu dan tidak dapat dilakukan oleh
sembarangan orang yang tidak terlatih serta tidak disiapkan secara khusus untuk
melakukan kegiatan tersebut. Akan tetapi seorang yang mempunya profesi
sebagai guru harus melalui proses pendidikan dan pelatihan yang telah disiapkan
khusus bagi orang yang memilih profesi sebagai seorang guru, sedangkan
pofesional adalah seseorang yang memiliki keahlian khusus dalam bidang
pendidikan, pengajaran, dan pelatihan yang ditekuni guna memenuhi kebutuhan
hidup yang bersangkutan.

Pengertian profesi menurut pandangan dari beberapa ahli adalah :

1. Menurut Martinis Yamin profesi adalah sesorang yang menekuni pekerjaan


berdasarkan keahlian, kemampuan, teknik, dan prosedur berlandaskan
intelektual.
2. Menurut Jasin Muhammad profesi adalah suatu lapangan pekerjaan yang
dalam melakukan tugasnya memerlukan teknik dan prosedur ilmiah,
memiliki dedikasi serta cara menyikapi lapangan pekerjaan yang berorientasi
pada pelayanan yang ahli.

6
3. Menurut Kunandar profesi adalah keahlian dan kewenangan khusus dalam
bidang pendidikan, pengajaran, dan keahlian.

Pengertian profesional guru itu sendiri adalah, suatu pandangan bahwa


suatu keahlian tertentu diperlukan dalam pekerjaan tertentu dimana keahlian
tersebut diperoleh hanya melalui pendidikan khusus atau keahlian khusus.
Profesional guru merupakan kondisi, arah, nilai, tujuan, dan kualitas suatu
keahlian dan kewenangan dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang
berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata pencahariannya. Guru
yang profesional adalah guru yang memiliki kompetensi yang dipersyaratkan
untuk melakukan tugas pendidikan dan pengajaran. Serta dapat disimpulkan
bahwa guru yang profesional adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan
baik, serta memiliki kemampuan dan keahlian dalam bidang keguruan sehingga
mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan yang
maksimal.

7
4.2. Pengertian Sikap Kinerja Guru

Dalam dunia pendidikan guru selalu dituntut agar mampu memberikan


dan merealisasikan harapan dan keinginan semua pihak terutama para wali
murid yang telah mempercayai sekolah dan guru dalam membina anak didik.
Dalam meraih mutu pendidikan yang baik sangat dipengaruhi oleh kinerja guru
dalam melaksanakan tugasnya, sehingga kinerja guru menjadi tuntutan penting
untuk mencapai keberhasilan pendidikan. Secara umum mutu pendidikan yang
baik akan menjadi tolak ukur bagi keberhasilan kinerja yang ditunjukkan guru.

Kinerja adalah tingkat keberhasilan seseorang atau kelompok orang


dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya serta kemampuan untuk
mencapai tujuan dan standar yang telah ditetapkan. Sedangkan kinerja guru
adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seorang guru di lembaga pendidikan
sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya dalam mencapai tujuan pendidikan.
Keberhasilan seorang guru harus memenuhi kriteria yang telah ditetapkan,
apabila guru telah memenuhi kriteria tersebut berarti seorang guru dapat
dikatakan berhasil dan memiliki kualitas yang baik. Namun sebaliknya, apabila
seorang guru belum memenuhi kriteria yang baik maka guru tersebut belum
dapat dikatakan berhasil.

Berkaitan erat dengan sikap kinerja guru di dalam melaksanakan


tugasnya sehari-hari sehingga dalam melaksanakan tugasnya guru perlu
memiliki tiga hal kemampuan dasar agar kinerjanya dapat tercapai yaitu sebagai
berikut :

a. Kemampuan pribadi yang meliputi hal-hal yang bersifat fisik seperti


tampang, suara, mata, kesehatan, pakaian, pendengaran, dan juga hal lain
yang bersifat psikis seprti humor, ramah, sabar, sopan, rajin, kreatif,
kepercayaan diri, optimis, rasional dan lain sebagainya.
b. Kemampuan sosial antara lain bersifat terbuka, disiplin, memiliki dedikasi,
tanggung jawab, suka menolong, suka membangun, tertib, bersikap adil,
jujur, cinta anak didik dan lain sebaginya.
c. Kemampuan Profesional sebagaimana dirumuskan oleh P3G yang meliputi
kemampuan profesional guru yaitu :

8
1. Menguasai bidang studi
2. Mengelola program belajar mengajar
3. Mengelola kelas
4. Menggunakan media dan sumber
5. Menguasai landasan-landasan kependidikan
6. Mengelola interaksi belajar mengajar
7. Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pendidikan
8. Mengenal fungsi dan program bimbingan penyuluhan
9. Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah
10. Memahami prinsip dan menafsirkan hasil-hasil penelitian pendidikan
guna keperluan mengajar

Dapat diketahui bahwa kinerja guru ditentukan oleh faktor Internal dan
faktor Eksternal. Faktor Internal yaitu faktor yang berhubungan dengan
keadaan diri guru sendiri sedangkan Faktor Eksternal yaitu faktor yang
berhubungan dengan keadaan yang berada di luar diri guru tersebut.

4.3. Sasaran Sikap Profesional Guru


a. Sikap terhadap peraturan perundang-undangan

Kode etik guru pada butir sembilan “guru melaksanakan segala


kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan”. Kebijaksanaan di
Indonesia dipegang oleh pemerintah, departemen pendidikan dan
kebudayaan. Dalam rangka pengembangan pendidikan di Indonesia,
epatemen pendidikan dan kebudayaan mengeluarkan ketentuan dan juga
peraturan yang kemudian dilaksanakan oleh aparatnya. Yang meliputi :
pemerataan kesempatan belajar, pembangunan gedung pendidikan,
pembinaan generasi muda, peningkatan mutu pendidikan, dan lain-lain.

Kebijaksanaan pemerintah kemudian dituangkan dalam bentuk


ketentuan yang disusun oleh pemerintah yang kemudian dijabarkan ke
dalam program umum pendidikan. Seorang guru wajib mengetahui
kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah di bidang pendidikan untuk
melaksanakan ketentuan yang merupakan kebijaksanaan tersebut.

9
b. Sikap terhadap organisasi profesional
Memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai
sarana perjuangan dan juga pengabdian dalah tugas seorang guru. Dasar
tersebut menunjukkan betapa pentingnya peranan organisasi sebagai
tempat untuk sarana pengabdian. PGRI sebagai organisasi profesi
membutuhkan pembinaan agar lebih berhasil dan berdaya guna untuk
memantapkan profesi guru dan membawakan misi. Keberhasilan
bergantung terhadap anggotanya, kewajiban juga rasa tanggung jawab
tiap-tiap angota. PGRI sendiri merupakan organisasi yang unsur
pembentuknya adalah guru. Oleh sebab itu, seorang guru harus
bertindak sesuai tujuan organisasi.
c. Sikap terhadap teman sejawat
“Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan,
dan kesetiakawanan sosial” hal ini tertuang dalam ayat 7 pada kode etik
guru, ini berarti bahwa :
 Guru harusnya menciptakan juga memelihara hubungan sesama
guru juga lingkungan kerjanya.
 Guru harusnya menciptakan juga memelihara semangat dan
kesetiakawanan sosial baik dalam maupun luar lingkungan kerja.

Oleh karena itu, kode etik guru di Indonesia memberi tahu kepada kita
bahwasannya penting sekali hubungan harmonis yang ada yang
diwujudkan dalam sesama anggota profesi.

d. Sikap terhadap anak didik


Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk
manusia yang seutuhnya berjiwa pancasila. Dasar tersebut memiliki
beberapa prinsip yang harus dimengerti oleh guru untuk melakukan
tugasnya, yakni : prinsip membimbing juga prinsip pembentukan
manusia Indonesia seutuhnya.
Tujuan pendidikan nasional tertuang dalam UU No. 20/2003
tentang sistem pendidikan nasional.
e. Sikap terhadap tempat kerja

10
Suasana yang baik ditempat kita bekerja akan meningkatkan
produktivitas. Dalam hal ini seorang guru harus menciptakn suasana
yang baik tersebut. Ada dua hal yang harus diperhatikan untuk
menciptakan susana yang baik, yaitu:
 Guru itu sendiri
 Hubungan guru dengan wali murid ataupun warga sekelilingnya

Salah satu butir kode etik guru juga menyebutkan seorang guru
harus menciptakan suasana sekolah dengan sangat baik untukl
menunjang proses belajar mengajar di dalam kelas. Oleh karena itu,
guru harus aktif dalam mengusahakan suasana tersebut.

f. Sikap terhadap pemimpin


Guru selalu berada dalam bimbingan maupun pengawasan pihak
atasan. Ada strata kepemimpinan mulai pengurus cabang, daerah
maupun pusat. Begitu juga Depdikbud mulai dari pembagian
pengawasan, berupa kepala sekolah, kakandep dan
seterusnyasamapimenteri pendidikan dan kebudayaan.
Sangat jelas bahwasannya pemimpi suatu organisasi atau unit
mempunyai arahan dan juga kebijaksanaan dalam memimpin organisasi
tersebut, dimana tiap anggota organisasi dituntut untuk bisa bekerja
sama dalam melaksanakan tujuan organisasi tersebut.
g. Sikap terhadap pekerjaan
Seseorang yang sudah memilih karir tertentu biasanya akan
cenderung berhasil, seperti halnya guru. Agar bisa memberikan layanan,
seorang guru harus mempunyai pengetahuan juga kemampuan. Dalam
hal ini juga seorang guru dituntut untuk meningkatkan mutu juga
martabat karirnya.
4.4. Pengembangan Profesionalisme Guru

Para ahli mengemukakan bahwa profesionalisme tidak hanya sekedar


pengetahuan akan teknologi dan manajemen tetapi profesionalisme lebih
mengarah pada sikap. Sebagai pendidik yang merupakan suatu profesi yang
berperan penting kehidupan bangsa, pendidik menjadi suatu komponen yang

11
dominan dalam suatu proses pendidikan, sehingga perlu adanya upaya-upaya
untuk terus mengembangkan profesi pendidik dalam menjalankan peran dan
tugasnya di dalam masyarakat.
a. Landasan Hukum Pengembangan Profesi Guru
Tertuang dalam UU No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang
menggambarkan bagaimana pemerintah mencoba mengembangkan
profesi pendidik melalui perlindungan hukum dengan standar-standar
tertentu yang diharapkan dapat mendorong adanya pengembangan
profesi pendidik. Perlindungan hukum memang diperlukan terutama
secara sosial agar profesi pendidik mendapat pengakuan yang memadai.
Selain perlindungan hukum, penting juga bagi guru untuk dapat
mengembangkan diri sendiri dalam usaha pengembangan profesi, dengan
alasan yaitu :
 Perlindungan hukum memang penting untuk dijadikan dasar bagi
penguatan profesi tenaga pendidik, namun hal ini tidak dapat
dijadikan tolak ukur dalam upaya pengembangan profesi tenaga
pendidik secara otomatis.
 Sulit untuk menumbuhkan profesi pendidik dalam melaksanakan
peran dan tugasnya dalam bidang pendidikan meskipun
perlindungan hukum dapat memberikan legal power padanya..
 Pendidik harus terus berupaya untuk melakukan pengembangan diri
adar dapat memberikan kontribusi yang maksimal dalam
menjalankan peran dan tugasnya. Hal ini bertujuan untuk
meningkatkan kualitas SDM agar pembangunan bangsa yang maju
dan bermoral yang diharapkan sesuai dengan tujuan pendidikan
nasional.
 Pengembangan pada diri sendiri dapat menyadarkan pendidik agar
terus memberdayakan diri sendiri dalam upaya meningkatkan
kemampuannya yang berhubungan dengan peran dan tugas seorang
pendidik pada bidang pendidikan.
b. Strategi Pengembangan Profesi Guru

12
Pengembangan profesionalisme seorang guru menjadi perhatian
karena tugas dan perannya yang juga harus membentuk sikap dan jiwa
peserta didik bertahan dalam era saat ini. Pemberdayaan yang harus
dilakukan oleh guru terhadap peserta didiknya meliputi aspek sosial,
keterampilan, intelektual, dan emosional.
Banyak faktor yang mempengaruhi pengembangkan profesi guru.
Karena itu lingkungan dari pengembangan profesi menjadi penting
uuntuk selalu dicermati, khususnya pada faktor-faktor yang dapat
menjadi hambatan dalam usaha pengembangan profesi guru. Dengan
faktor-faktor yang dapat menghalangi tersebut, maka perlu adanya
strategi yang tepat dalam mengkondusifkan pengembangan profesi guru
karena situasi kondusif sangat penting dalam upaya pengembangan diri
menuju profesionalisme guru.
Berikut ini strategi yang dapat dilakukan untu menciptakan situasi
kondusif dalam upaya pengembangan profesionalisme guru:
 Strategi perubahan paradigma
Strategi perubahan paradigma atau pola tertentu ini
dilakukan dengan cara mengubah pola aturan yang ada agar
dapat melakukan pengembangan diri sebagai lembaga yang
lebih mengarah pada pelayanan, bukan dilayani.
 Strategi debirokratisasi
Strategi dilakukan untuk dapat mengurangi tingkatan aturan
ataupun petunjuk yang dapat menghalangi pengembangan
diri seorang pendidik. Strategi ini dapat dilakukan dengan
melakukan pengurangan dan penyederhaan dari berbagai
aturan atau petunjuk yang menghalangi pengembangan diri
pendidik.

Dimensi-dimensi pengembangan profesi guru yaitu;


 Peningkatkan bentuk penyeleksian calon guru
 Peningkatan mutu pendidikan dari calon guru
 Peningkatan mutu manajemen pendidikan
 Pengakuan dari masyarakat terhadap profesi guru

13
 Kompetisi profesional yang positif
 Penguatan terhadap buku teks dan alat-alat penunjang
pendidikan
 Penguatan program Akta Mengajar melalui peraturan
perundang-undangan
 Program pelatihan dikaitkan dengan praktik lapangan
 Pelibatan peran serta masyarakat
 Pelaksanaan supervisi

c. Pengembangan Sikap Profesional dan Inovatif


Sikap inovatif dapat memperkuat kemampuan profesional tenaga guru
karena pada dasarnya pengembangan kemampuan profesional dapat
berhasil dengan baik pada saat guru dapat menumbuhkan sikap inovatif..
Prof. Idochi mengatakan bahwa diperlukan pembelajaran yang dapat
mendorong pendidik dapat bersikap inovatif yaitu Belajar kreatif, belajar
seperti kupu-kupu, belajar keindahan dunia dan indahnya jadi pendidik,
belajar dari yang sederhana hingga konkrit, belajar rotasi kehidupan,
belajar berkoordinasi dengan orang professional, dan belajar keluar
dengan kesatuan pikiran
Koordinasi dengan orang-orang profesional dalam berbagai bidang
dapat memperkuat keprofesionalan sebagai tenaga pendidik terutama
orang profesional pada bidang pendidikan. Koordinasi ini juga akan
menimbulkan satu kesatuan pikiran yang berguna untuk membangun
pendidikan dan meluruskan arah dari pendidikan sesuai dengan nilai
luhur dari bangsa indonesia.
4.5. Kinerja Profesi Guru
Kinerja merupakan kata yang diambil dari kata dasar kerja sedang profesi
memiliki makna sebagai proses dalam memenuhi kwajiban. Kinerja profesi guru
merupakan suatu proses pekerjaan yang dijalankan untuk memenuhi kwajiban
sebagai tenaga pendidik. Pembahasan kali ini terdapat dua poin penting yang
didalamnya tercantum beberapa syarat menjadi tenaga kinerja yang profesi
sebagai seorang guru.

14
a. Pendidik sebagai profesi
Profesi pada wilayah Indonesia umumnya masih pada tahap perkembangan,
salahsatunya profesi pendidik. Praktik lapangan yang dilakukan para profesi
tidak mendapat fasilitas maupun dikungan dari pihak keorganisasian karena
profesi yang mendahuluinya atau diatasnya lebih memiliki kuasa, bila hal ini
masih dibiarkan makan akan menjadi kondisi malpraktek dimana negara kita
hanya bias berkembang karena melakukan berbagai macam uji coba yang
belum menemukan titik terangnya, hal ini jugak akan berpengaruh pada
pendidikan pada anak yang akan menjadi penerus bangsa kita.
Jabatan dapat dikategorikan profesi apabila memenuhi lima syarat berikut:
1. Berlandaskan ilmu pengetahuan teoretik atau yang disebut body of
theoretical knowledge
2. Komitmen untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam
praktek secara otonom dan berkekuatan monopoli
3. Adanya kode etik profesi sebagai instrument untuk memonitor tingkat
ketaatan anggota dan system sanksi yang perlu diterapkan
4. Memiliki organisasi profesi yang mengembangkan, menjaga, dan
melindungi profesi
5. System sertifikasi bagi individu yang memiliki pengetahuan dan
keterampilan untuk dapat menjalankan profesi tersebut

Peraturan pemerintah telah menetapkan pada undang-undang No. 20 tahun


2003 mengenai system pendidikan dan tenaga kependidikan, didalamnya
mengatur dan memastikan tenaga pendidik untuk dapat melakukan
perencanaan, pelaksanaan pada proses belajar mengajar serta membimbing,
melatih dan mengabdi kepada masyarakat. Tenaga pendidik tidak sembarang
orang bias melakukan atau menempati posisi tersebut, tenaga pendidik
minimal memiliki kualifikasi atau sertifikasi untuk layak menjadi profesi
sebagai seorang guru.

b. Pengembangan total quality management dalam pendidikan


Total quality managemen pada bidang pendidikan secara fungsional trbagi
menjadi tiga struktur organisasi sebagai berikut:

15
a. Quality control, merupakan peranan guru sebagai pelaksana proses
pembelajaran
b. Quality assurance, merupakan peran penanganan pendidikan yang
ditangani oleh para pemimpin dikalangan menengah
c. Quality management, merupakan peranan penanggung jawab mengenai
pendidikan yang dipegag para pemimpin tingkat atas atau yang berkuasa.

Pendidikan memiliki liman unsur dalam meningkatkan mutu serta kualitas


dalam menjalankan proses pembelajaran:

a. Quality firs, segala tindakan yang dilakukan oleh pengelola tenaga


pendidik harus mengutamakan mutu pendidikan
b. Stakeholders-in, tindakan penggelola ditujukan untuk semua kepentingan
stakeholders
c. The next process is our stakeholders, proses pembelajaran pendidikan
memiliki tujuan berupa target utama kepuasan pada akhir pembelajaran
d. Speak with data , pengambillan keputusan kebijakan untuk pengelolaan
pendidikan wajib melakukan uji coba dan terbukti aman atau
kebenarannya dalam penerapannya
e. Upstream management, partisipatif meripakan cara mengambil
keputusan dalam proses pendidikan
4.6. Peningkatan Kinerja Profesi Guru
Peningkatan kinerja guru dilakukan pemerintah dalam berbagai hal seperti
memberikan gaji, tunjangan, dan fasilitas, namun itu sebua belum bisa
mewadahi kebutuhan guru keseluruhan karena guru digolongkan menjadi dua
yakni pegawai negri sipil dan tenaga bantu guru atau sukuan, atau istilahnya
guru ygng sudah tetap dan tidak. Penurunan kinerja guru juga dapat disebabkan
oleh beberapa faktoe seperti berikut ini: rendahnya pemahaman tentang strategi
pembelajaran
a. Kurang kemahiran dalam mengelola kelas karena guru tersebut tidak
berkerja seauai dengan pendidikan yang ditempuh
b. Kurangnya respon cepat tangap guru dalam memanfaatkan penelitian
tindakan kelas

16
c. Kurang memiliki pengalaman dalam hal mendidik membuat guru
kekurangan motivasi
d. Kebiasaan guru yang malas bisa menjadikannya kurang disiplin
e. Percaya diri yang kurang membuat guru lupa dengan komitmen profesi
f. Banyaknya aktifitas guru membuatnya kurang dalam manajemen waktu.

Permasalahan rendahnya kualitas guru di Indonesia seperti yang dipaparkan di


atas langsung atau tidak langsung berkaitan dengan profesionalisme yang
Indonesia masih sangat rendah, dan secara makro merupakan penyebab
rendahnya mutu pendidikan nasional secara keseluruhan. Profesionalisme guru
adalah salah satu usaha peningkatan mutu pendidikan, guru yang professional
tentunya akan menghasilkan peserta didik yang baik pula.

Uuntuk menjadi guru yang professional setidaknya harus memiliki minimal lima
hal sebagai berikut:

a. Mempunyai komitmen pada peserta didik dan proses belajarnya.


b. Menguasai secara mendalam bahan/ mata pelajaran yang diajarkan serta
cara mengajarnya kepada peserta didik.
c. Bertanggung jawab memantau hasil belajar peserta didik melalui berbagai
berbagai cara evaluasi.
d. Mampu berfikir sistematis tentang apa yang dilakukannya dan belajar dari
pengalamannya.
e. Seyogyanya merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan
profesinya.

Sehubungan dengan peningkatan profesionalisme guru, pemerintah terus


berupaya mencari alternatif untuk meningkatkan kualitas dan kinerja profesi
guru. Salah satu terobosan yang sedang dilakukan adalah melakukan standar
kompetensi dan sertifikasi guru. Sertifikasi merupakan angin segar bagi para
guru, karena dengan adanya sertifikat pendidik, pemerintah menyediakan
tunjangan sertifikasi sebesar satu kali gaji pokok, diharapkan dengan
memberikan tunjangan tersebut dapat meningkatkan kinerja guru kearah yang
lebih baik sehingga prestasi siswa dapat meningkat juga. Dengan demikian jika

17
kinerja guru dan profesionalisme guru meningkat, selanjutnya dapat dipastikan
mutu pendidikan di Indonesia akan meningkat juga.

Tujuan dari sertifikasi guru antara lain sebagai berikut:

a. Mmenentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen


pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional
b. meningkatkan proses dan mutu hasil pendidikan
c. meningkatkan martabat guru
d. meningkatkan profesionalitas guru
e. meningkatkan kesejahteraan guru

Kinerja guru yang baik akan memberikan kontribusi yang optimal terhadap
pencapaian tujuan pendidikan nasional, untuk itu selaku pengajar guru dituntut
melaksakan tugasnya dengan bertanggung jawab terhadap proses pembelajaran.
Kinerja guru adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang hendak
dicapai oleh guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
jawabnya selaku pengajar, dengan kata lain guru haruslah semaksimal mungkin
mengerjakan tugasnya tanpa mengenal kata menyerah dalam melaksanakan
tugasnya..

18
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
a. Sikap profesional guru merupakan suatu pandangan bahwa suatu
keahlian tertentu diperlukan dalam pekerjaan tertentu dimana keahlian
tersebut diperoleh hanya melalui pendidikan khusus atau keahlian
khusus
b. Pengertian kinerja profesional guru adalah hasil kerja yang dapat
dicapai oleh seorang guru di lembaga pendidikan sesuai dengan tugas
dan tanggung jawabnya dalam mencapai tujuan pendidikan dengan
melihat faktor internal faktor eksternal.
c. Sasaran sikap profesional guru antara lain seperti mematuhi perudang-
undangan yang telah dibuat peerintah, sopan dan santun terhadap teman
sejawat dan pimpinan dapat menjadi teladan bagi peserta didik
d. Pengembangan sikap profesional memiliki landasan hukum pada UU
UU No 14 tahun 2005 serta menggunakan strategi perubahan paradigm
dan debirikrasi dan dapat mengembangan sikap inivativ yang dapat
dicontoh siswa
e. Kinerja profesional guru dilihat dari kemampuan dan aspek keprofesian
seorang guru serta pengembangan total quality management dalam
pendidikan
f. Peningkatan kinerja profesional guru dapat dilakukan dengan memberi
sertifikasi sebagai penunjang kebutuhan guru yang nantinya digunakan
sebagai pengembangan pembelajaran pada siswa.
3.2. Saran
Sasaran sikat yang harus dimiliki seorang guru yang utama adalah
tuturkata yang baik dan memiliki etika menghormati orang tua dan
menghargai anak didiknya (siswa) agar dapat mencapai sikap professional
seorang guru, sebab bila seorang guru memiliki kualitas dalam mengajar

19
bagus tetapi tadak dalam sikap, bagaimana negara bisa maju dalam
pendidikan. Semoga makalah yang kami beut bermanfaat.
Daftar pustaka

Ambarita, B. (2011). Upaya Peningkatan Sikap Profesional Guru Melalui Peningkatan


Kebiasaan Membaca. Jurnal Cakrawala Pendidikan. 313-325.

Eko, H. W. (2007). Kamus Bahasa Indonesia Lengkap-Sesuai Dengan EYD (Ejaan Yang
Disempurnakan. Jakarta: Palanta.

Hamalik, O. (2002). Pendidikan Guru Bedasarkan Pendekatan Kopetensi. Bandung: Bumi


Aksara.

Lailatussaadah. (Juli 2015). Upaya Peningkatan Kinerja Guru. Intelektualita-Volume 3, Nomor


1.

Mukhtar, L. d. (2012). Profesi Keguruan. Mataram: Alam Tara Institute.

Trisoni, R. (2011). Pengembangan Profesionalisme Guru Dalam Mewujudkan Kualitas


Pendidikan. Jurnal Ta'dib. 135-143.

20

Anda mungkin juga menyukai