Kelompok 4 Pendidikan Profesi Keguruan 18
Kelompok 4 Pendidikan Profesi Keguruan 18
Oleh :
UNIVERSITAS JEMBER
2020
Kata Pengantar
Assalamualaikum, Wr.Wb
Puji syukur kepada Allah Swt yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada
penyusun sehingga dapat menyusun makalah yang berjudul “Sasaran Sikap Profesional dan
Pengembangan Sikap Profesional”, dan juga kami ucapkan terima kasih kepada ibu Chumi
Zharoul, S.Pd., M.Pd. dan ibu Dyah Ayu Puspitaningrum, S.E., M.Si. Selaku dosen
pembimbing mata kuliah perofesi keguruan sehingga Makalah ini dapat terselesaikan atas
dukungan dan bantuannya.
Semoga Makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran baru kepada pembaca khususnya mahasiswa Universitas Jember.
Akhir kata penyusun ucapkan terimakasih dan mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Wassalamualaikum , Wr.Wb
09 oktober 2020
Penyusun
Daftar Isi
Kata Pengantar........................................................................................................................ii
Daftar Isi...................................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................5
PENDAHULUAN.....................................................................................................................5
1.3 Tujuan.............................................................................................................................6
1.4 Manfaat...........................................................................................................................6
BAB II.......................................................................................................................................7
PEMBAHASAN.......................................................................................................................7
BAB III....................................................................................................................................20
PENUTUP...............................................................................................................................20
3.1. Kesimpulan..............................................................................................................20
3.2. Saran.........................................................................................................................20
Daftar pustaka........................................................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan nasional memiliki tujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa
sebagaimana tertera dalam pembukaan UUD 1945. Agar tujuan pendidikan
nasional tersebut dapat tercapai, perlu adanya sikap professional yang harus
dimiliki oleh guru. Keberadaan guru sendiri memiliki arti yang sangat penting
dalam kehidupan seseorang dalam mengenal dunia. Tanpa adanya seorang guru,
tidak mungkin adanya generasi pintar dan bermoral. Guru tidak memiliki tanda
jasa, namuun akan selaluu di ingat dan diakui meskipun tanpa adanya penghargaan
yang diberikan kepada dirinya.
Profesi guru pada zaman dahulu menjadi salah satu profesi yyang berrgengsi,
namun pada zaman saat ini profesi guru tidak terlalu diminati dibandingkan profesi
dokter, polisi, tentara dan insinyur. Sehingga kompetensi yang dimiliki oleh guru
dan calon guru saat ini harus terus ditingkatkan agar proses belajar mengajar yang
dilakukannnya dapat diterima dengan baik oleh siswa. Syarat-syarat khusus perlu
dimiliki oleh calon guru dimana seorang guru yang professional harus mengetahui
secara rinci berbagai komponen-komponen yang diperlukan unttuk mengajar agar
proses pembelajaran yang dilakukannya dapat berjalan secara maksimal. Untuk
dapat melakukannya guru diharuskan memiliki kompetensi professional seperti
yang akan di bahas pada makalah ini.
4
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian sikap profesional guru.
2. Untuk mengetahui pengertian kinerja profesional guru.
3. Untuk mengetahui sasaran sikap profesional guru.
4. Untuk mengetahui bagaimana pengembangan sikap professional.
5. Untuk mengetahui bagaimana kinerja profesional guru.
6. Untuk mengetahui bagaimana peningkatan kinerja profesional guru.
1.4 Manfaat
1. Mahasiswa dapat mengetahui mengetahui pengertian kinerja profesional guru.
2. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian kinerja profesional guru.
3. Mahasiswa dapat mengetahui sasaran sikap profesional guru.
4. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana pengembangan sikap professional.
5. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana kinerja profesional guru.
6. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana peningkatan kinerja profesional
guru.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
3. Menurut Kunandar profesi adalah keahlian dan kewenangan khusus dalam
bidang pendidikan, pengajaran, dan keahlian.
7
4.2. Pengertian Sikap Kinerja Guru
8
1. Menguasai bidang studi
2. Mengelola program belajar mengajar
3. Mengelola kelas
4. Menggunakan media dan sumber
5. Menguasai landasan-landasan kependidikan
6. Mengelola interaksi belajar mengajar
7. Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pendidikan
8. Mengenal fungsi dan program bimbingan penyuluhan
9. Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah
10. Memahami prinsip dan menafsirkan hasil-hasil penelitian pendidikan
guna keperluan mengajar
Dapat diketahui bahwa kinerja guru ditentukan oleh faktor Internal dan
faktor Eksternal. Faktor Internal yaitu faktor yang berhubungan dengan
keadaan diri guru sendiri sedangkan Faktor Eksternal yaitu faktor yang
berhubungan dengan keadaan yang berada di luar diri guru tersebut.
9
b. Sikap terhadap organisasi profesional
Memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai
sarana perjuangan dan juga pengabdian dalah tugas seorang guru. Dasar
tersebut menunjukkan betapa pentingnya peranan organisasi sebagai
tempat untuk sarana pengabdian. PGRI sebagai organisasi profesi
membutuhkan pembinaan agar lebih berhasil dan berdaya guna untuk
memantapkan profesi guru dan membawakan misi. Keberhasilan
bergantung terhadap anggotanya, kewajiban juga rasa tanggung jawab
tiap-tiap angota. PGRI sendiri merupakan organisasi yang unsur
pembentuknya adalah guru. Oleh sebab itu, seorang guru harus
bertindak sesuai tujuan organisasi.
c. Sikap terhadap teman sejawat
“Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan,
dan kesetiakawanan sosial” hal ini tertuang dalam ayat 7 pada kode etik
guru, ini berarti bahwa :
Guru harusnya menciptakan juga memelihara hubungan sesama
guru juga lingkungan kerjanya.
Guru harusnya menciptakan juga memelihara semangat dan
kesetiakawanan sosial baik dalam maupun luar lingkungan kerja.
Oleh karena itu, kode etik guru di Indonesia memberi tahu kepada kita
bahwasannya penting sekali hubungan harmonis yang ada yang
diwujudkan dalam sesama anggota profesi.
10
Suasana yang baik ditempat kita bekerja akan meningkatkan
produktivitas. Dalam hal ini seorang guru harus menciptakn suasana
yang baik tersebut. Ada dua hal yang harus diperhatikan untuk
menciptakan susana yang baik, yaitu:
Guru itu sendiri
Hubungan guru dengan wali murid ataupun warga sekelilingnya
Salah satu butir kode etik guru juga menyebutkan seorang guru
harus menciptakan suasana sekolah dengan sangat baik untukl
menunjang proses belajar mengajar di dalam kelas. Oleh karena itu,
guru harus aktif dalam mengusahakan suasana tersebut.
11
dominan dalam suatu proses pendidikan, sehingga perlu adanya upaya-upaya
untuk terus mengembangkan profesi pendidik dalam menjalankan peran dan
tugasnya di dalam masyarakat.
a. Landasan Hukum Pengembangan Profesi Guru
Tertuang dalam UU No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang
menggambarkan bagaimana pemerintah mencoba mengembangkan
profesi pendidik melalui perlindungan hukum dengan standar-standar
tertentu yang diharapkan dapat mendorong adanya pengembangan
profesi pendidik. Perlindungan hukum memang diperlukan terutama
secara sosial agar profesi pendidik mendapat pengakuan yang memadai.
Selain perlindungan hukum, penting juga bagi guru untuk dapat
mengembangkan diri sendiri dalam usaha pengembangan profesi, dengan
alasan yaitu :
Perlindungan hukum memang penting untuk dijadikan dasar bagi
penguatan profesi tenaga pendidik, namun hal ini tidak dapat
dijadikan tolak ukur dalam upaya pengembangan profesi tenaga
pendidik secara otomatis.
Sulit untuk menumbuhkan profesi pendidik dalam melaksanakan
peran dan tugasnya dalam bidang pendidikan meskipun
perlindungan hukum dapat memberikan legal power padanya..
Pendidik harus terus berupaya untuk melakukan pengembangan diri
adar dapat memberikan kontribusi yang maksimal dalam
menjalankan peran dan tugasnya. Hal ini bertujuan untuk
meningkatkan kualitas SDM agar pembangunan bangsa yang maju
dan bermoral yang diharapkan sesuai dengan tujuan pendidikan
nasional.
Pengembangan pada diri sendiri dapat menyadarkan pendidik agar
terus memberdayakan diri sendiri dalam upaya meningkatkan
kemampuannya yang berhubungan dengan peran dan tugas seorang
pendidik pada bidang pendidikan.
b. Strategi Pengembangan Profesi Guru
12
Pengembangan profesionalisme seorang guru menjadi perhatian
karena tugas dan perannya yang juga harus membentuk sikap dan jiwa
peserta didik bertahan dalam era saat ini. Pemberdayaan yang harus
dilakukan oleh guru terhadap peserta didiknya meliputi aspek sosial,
keterampilan, intelektual, dan emosional.
Banyak faktor yang mempengaruhi pengembangkan profesi guru.
Karena itu lingkungan dari pengembangan profesi menjadi penting
uuntuk selalu dicermati, khususnya pada faktor-faktor yang dapat
menjadi hambatan dalam usaha pengembangan profesi guru. Dengan
faktor-faktor yang dapat menghalangi tersebut, maka perlu adanya
strategi yang tepat dalam mengkondusifkan pengembangan profesi guru
karena situasi kondusif sangat penting dalam upaya pengembangan diri
menuju profesionalisme guru.
Berikut ini strategi yang dapat dilakukan untu menciptakan situasi
kondusif dalam upaya pengembangan profesionalisme guru:
Strategi perubahan paradigma
Strategi perubahan paradigma atau pola tertentu ini
dilakukan dengan cara mengubah pola aturan yang ada agar
dapat melakukan pengembangan diri sebagai lembaga yang
lebih mengarah pada pelayanan, bukan dilayani.
Strategi debirokratisasi
Strategi dilakukan untuk dapat mengurangi tingkatan aturan
ataupun petunjuk yang dapat menghalangi pengembangan
diri seorang pendidik. Strategi ini dapat dilakukan dengan
melakukan pengurangan dan penyederhaan dari berbagai
aturan atau petunjuk yang menghalangi pengembangan diri
pendidik.
13
Kompetisi profesional yang positif
Penguatan terhadap buku teks dan alat-alat penunjang
pendidikan
Penguatan program Akta Mengajar melalui peraturan
perundang-undangan
Program pelatihan dikaitkan dengan praktik lapangan
Pelibatan peran serta masyarakat
Pelaksanaan supervisi
14
a. Pendidik sebagai profesi
Profesi pada wilayah Indonesia umumnya masih pada tahap perkembangan,
salahsatunya profesi pendidik. Praktik lapangan yang dilakukan para profesi
tidak mendapat fasilitas maupun dikungan dari pihak keorganisasian karena
profesi yang mendahuluinya atau diatasnya lebih memiliki kuasa, bila hal ini
masih dibiarkan makan akan menjadi kondisi malpraktek dimana negara kita
hanya bias berkembang karena melakukan berbagai macam uji coba yang
belum menemukan titik terangnya, hal ini jugak akan berpengaruh pada
pendidikan pada anak yang akan menjadi penerus bangsa kita.
Jabatan dapat dikategorikan profesi apabila memenuhi lima syarat berikut:
1. Berlandaskan ilmu pengetahuan teoretik atau yang disebut body of
theoretical knowledge
2. Komitmen untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam
praktek secara otonom dan berkekuatan monopoli
3. Adanya kode etik profesi sebagai instrument untuk memonitor tingkat
ketaatan anggota dan system sanksi yang perlu diterapkan
4. Memiliki organisasi profesi yang mengembangkan, menjaga, dan
melindungi profesi
5. System sertifikasi bagi individu yang memiliki pengetahuan dan
keterampilan untuk dapat menjalankan profesi tersebut
15
a. Quality control, merupakan peranan guru sebagai pelaksana proses
pembelajaran
b. Quality assurance, merupakan peran penanganan pendidikan yang
ditangani oleh para pemimpin dikalangan menengah
c. Quality management, merupakan peranan penanggung jawab mengenai
pendidikan yang dipegag para pemimpin tingkat atas atau yang berkuasa.
16
c. Kurang memiliki pengalaman dalam hal mendidik membuat guru
kekurangan motivasi
d. Kebiasaan guru yang malas bisa menjadikannya kurang disiplin
e. Percaya diri yang kurang membuat guru lupa dengan komitmen profesi
f. Banyaknya aktifitas guru membuatnya kurang dalam manajemen waktu.
Uuntuk menjadi guru yang professional setidaknya harus memiliki minimal lima
hal sebagai berikut:
17
kinerja guru dan profesionalisme guru meningkat, selanjutnya dapat dipastikan
mutu pendidikan di Indonesia akan meningkat juga.
Kinerja guru yang baik akan memberikan kontribusi yang optimal terhadap
pencapaian tujuan pendidikan nasional, untuk itu selaku pengajar guru dituntut
melaksakan tugasnya dengan bertanggung jawab terhadap proses pembelajaran.
Kinerja guru adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang hendak
dicapai oleh guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
jawabnya selaku pengajar, dengan kata lain guru haruslah semaksimal mungkin
mengerjakan tugasnya tanpa mengenal kata menyerah dalam melaksanakan
tugasnya..
18
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
a. Sikap profesional guru merupakan suatu pandangan bahwa suatu
keahlian tertentu diperlukan dalam pekerjaan tertentu dimana keahlian
tersebut diperoleh hanya melalui pendidikan khusus atau keahlian
khusus
b. Pengertian kinerja profesional guru adalah hasil kerja yang dapat
dicapai oleh seorang guru di lembaga pendidikan sesuai dengan tugas
dan tanggung jawabnya dalam mencapai tujuan pendidikan dengan
melihat faktor internal faktor eksternal.
c. Sasaran sikap profesional guru antara lain seperti mematuhi perudang-
undangan yang telah dibuat peerintah, sopan dan santun terhadap teman
sejawat dan pimpinan dapat menjadi teladan bagi peserta didik
d. Pengembangan sikap profesional memiliki landasan hukum pada UU
UU No 14 tahun 2005 serta menggunakan strategi perubahan paradigm
dan debirikrasi dan dapat mengembangan sikap inivativ yang dapat
dicontoh siswa
e. Kinerja profesional guru dilihat dari kemampuan dan aspek keprofesian
seorang guru serta pengembangan total quality management dalam
pendidikan
f. Peningkatan kinerja profesional guru dapat dilakukan dengan memberi
sertifikasi sebagai penunjang kebutuhan guru yang nantinya digunakan
sebagai pengembangan pembelajaran pada siswa.
3.2. Saran
Sasaran sikat yang harus dimiliki seorang guru yang utama adalah
tuturkata yang baik dan memiliki etika menghormati orang tua dan
menghargai anak didiknya (siswa) agar dapat mencapai sikap professional
seorang guru, sebab bila seorang guru memiliki kualitas dalam mengajar
19
bagus tetapi tadak dalam sikap, bagaimana negara bisa maju dalam
pendidikan. Semoga makalah yang kami beut bermanfaat.
Daftar pustaka
Eko, H. W. (2007). Kamus Bahasa Indonesia Lengkap-Sesuai Dengan EYD (Ejaan Yang
Disempurnakan. Jakarta: Palanta.
20