Anda di halaman 1dari 1

Remaja adalah transisi antara masa anak-anak dan dewasa yang mengalami pertumbuhan dan

perkembangan baik secara fisik maupun secara psikis. Usia remaja berkisar antara 12 tahun-21
tahun. Masa ini adalah masa seseorang mengalami suatu perkembangan sehingga dirinya terdorong
untuk lebih tahu mengenai banyak hal. Namun,masalah pun dapat timbul karena adanya rasa
keingintahuan yang diluar batas. Masalah yang berkaitan dengan remaja ini biasa kita sebut dengan
“KENAKALAN REMAJA”. Kenakalan remaja adalah suatu perbuatan yang melanggar norma,aturan
atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja.
Narkoba , salah satu dari contoh kenakalan remaja, obat-obat berbahaya ini sebenarnya dibuat
untuk membius pasien dan dalam dosis tertentu. Namun, kini narkoba adalah musuh dalam selimut
bagi para remaja. Mereka merasa ini adalah teman mereka, sesuatu yang memang seharusnya
mereka konsumsi, bahkan bagi mereka ini adalah sesuatu yang lebih membahagiakan daripada
bermain bersama teman-teman. Pemerintah sudah mulai gencar memberi penyuluhan terhadap
bahaya narkoba yang kebanyakan dilakukan di sekolah menengah. Namun jika diamati, kebanyakan
pengguna narkoba adalah anak-anak yang putus sekolah. Bukan berarti hanya sedikit anak sekolahan
yang menyalah gunakan narkoba. Anak-anak seperti ini biasanya karena kekurangan perhatian dan
salah pergaulan, seperti yang akan saya bahas setelah ini.
Vandalisme, adalah kenakalan remaja yang biasanya di lakukan untuk kesenangan semata. Anak-
anak remaja ini biasanya melakukannya dengan cara menyemprotkan pylox ke tembok-tembok
polos dengan tujuan eksistensi grup atau geng tertentu yang nantinya akan di segani oleh geng-geng
yang lainnya. Ini juga disebabkan oleh salahnya pergaulan yang menyebabkan para remaja
terjerumus ke suatu grup yang salah dan cenderung ke hal-hal yang sangat negative seperti tawuran
dan vandalisme. Kegiatan mereka jika sedang berkumpul dengan anggota gengnya hanyalah
nongkrong, merokok , dan kemudian melakukan kegiatan perusakan.
Tawuran antar pelajar, Perkelahian, atau yang sering disebut tawuran, sering terjadi di antara
pelajar. Bahkan bukan “hanya” antar pelajar SMU, tapi juga sudah melanda sampai ke kampus-
kampus. Ada yang mengatakan bahwa berkelahi adalah hal yang wajar pada remaja. Dari tahun ke
tahun jumlah perkelahian dan korban cenderung meningkat. Bahkan sering tercatat dalam satu hari
terdapat sampai tiga perkelahian di tiga tempat sekaligus. Perkelahian pelajar ini juga sangat
merugikan banyak pihak. Paling tidak ada empat kategori dampak negatif dari perkelahian pelajar.
Pertama, pelajar (dan keluarganya) yang terlibat perkelahian sendiri jelas mengalami dampak negatif
pertama bila mengalami cedera atau bahkan tewas. Kedua, rusaknya fasilitas umum seperti bus,
halte dan fasilitas lainnya, serta fasilitas pribadi seperti kaca toko dan kendaraan. Ketiga,
terganggunya proses belajar di sekolah. Terakhir, mungkin adalah yang paling dikhawatirkan para
pendidik, adalah berkurangnya penghargaan siswa terhadap toleransi, perdamaian dan nilai-nilai
hidup orang lain. Para pelajar itu belajar bahwa kekerasan adalah cara yang paling efektif untuk
memecahkan masalah mereka, dan karenanya memilih untuk melakukan apa saja agar tujuannya
tercapai. Akibat yang terakhir ini jelas memiliki konsekuensi jangka panjang terhadap kelangsungan
hidup bermasyarakat di Indonesia. Selain hal-hal diatas, pandangan umum terhadap suatu sekolah
atau lingkungan tertentu menjadi sangat buruk. Sering dituduhkan, pelajar yang berkelahi berasal
dari sekolah kejuruan, berasal dari keluarga dengan ekonomi yang lemah. Data di Jakarta tidak
mendukung hal ini. Dari 275 sekolah yang sering terlibat perkelahian, 77 di antaranya adalah sekolah
menengah umum. Begitu juga dari tingkat ekonominya, yang menunjukkan ada sebagian pelajar
yang sering berkelahi berasal dari keluarga mampu secara ekonomi. Tuduhan lain juga sering
dialamatkan ke sekolah yang dirasa kurang memberikan pendidikan agama dan moral yang baik.
Begitu juga pada keluarga yang dikatakan kurang harmonis dan sering tidak berada di rumah.

Anda mungkin juga menyukai