Anda di halaman 1dari 34

1

BAB 2
BAGAIMANA ESENSI DAN
URGENSI IDENTITAS NASIONAL
SEBAGAI SALAH SATU
DETERMINAN PEMBANGUAN
BANGSA DAN KARAKTER?
IDENTITAS
ADALAH CIRI ATAU PENANDA YANG MEMBEDAKAN ANTARA
SESUATU DENGAN SESUATU YANG LANNYA.
IDENTITAS
UMUMNYA BERLAKU PADA ENTITAS YANG SIFATNYA
PERSONAL ATAU PRIBADI, DAPAT PULA BERLAKU BAGI
KELOMPOK MASYARAKAT DAN ORGANISASI DARI
SEKELOMPOK ORANG.

A. MENELUSURI KONSEP IDENTITAS


DAN URGENSI IDENTITAS NASIONAL

Apa ciri khas atau karakteristik yang membedakan negara-


bangsa Idonesia dibandingkan dengan negara lain?
Apa itu identitas nasional?
Apa yang Anda ketahui dari kata identitas nasional?
Telusurilah dari berbagai kamus dan referensi lain!
(Kerjakan dalam kelompok dan presentasikan!)

Bandingkan hasil penelusuran Anda dengan


uraian di bawah ini.

Konsep identitas nasional dibentuk oleh dua kata


dasar, ialah “identitas” dan “nasional”
Kata identitas barasal dari kata “identity” (Inggris)
yang dalam Oxford Advanced Learner’s
Dictionary berarti:
(1) (C,U) Who or what sb/sth is;
(2) (C,U) the characteristics, feelings or beliefs that
distinguish people from others;
(3) the state of feeling of being very similar to and
able to understand sb/sth.

Dalam kamus maya Wikipedia dikatakan “identity is


an umbrella term used throughout the social
sciences to describe a person’s conception and
expression of their individuality or group affiliations
(such as national identity and cultural identity)
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), identitas
berarti ciri-ciri atau keadaan khusus seseorang
atau jati diri.

Dengan demikian, identitas menujuk pada ciri atau


penanda yang dimiliki oleh seseorang, pribadi dan dapat
pula kelompok.
Berikan contohnya!

Kata nasional berasal dari kata “national” (Inggris) yang


dalam Oxford Advanced Learner’s Dictionary berarti:
Connected with a particular nation; shared by a whole
nation;
Owned, controlled or financially supported by the federal,
government
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “nasional”
berarti bersifat kebangsaan; berkenaan atau berasal dari
bangsa sendiri; meliputi suatu bangsa.

Dalam konteks pendidikan kewarganegaraan,


identitas nasional lebih dekat dengan arti jati diri, yakni ciri-
ciri atau karakteristik , perasaan atau keyakinan tentang
kebangsaan yang membedakan bangsa Indonesia dengan
bangsa lain.

Adakah perbedaannya dengan hasil penelusuran Anda?

Carilah, bagaimana pengertian identitas nasional menurut


para ahli atau pakar!
Apa makna identitas nasional menurut Anda?
Tilaar (2007), menyatakan identitas nasional berkaitan
dengan pengertian bangsa. Menurutnya, bangsa adalah
suatu keseluruhan alamiah dari seseorang karena
daripadanyalah seorang individu memperoleh realitasnya.
Artinya, seseorang akan mempunyai arti bila ada dalam
masyarakatnya.

Dalam konteks hubungan antar bangsa, seseorang dapat


dibedakan karena nasionalitasnya sebab bangsa menjadi
penciri yang membedakan bangsa yang satu dengan bangsa
lainnya.
Menurut pendekatan yuridis, kita dapat menelusuri konsep
identitas nasional dengan membuka Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI 1945) pada
Bab XV tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara,
serta Lagu Kebangsaan Pasal 35, 36 A, 36 B dan 36 C. D:\undang-
undang\UUD 1945.pdf

Untuk lebih memahami tentang identitas nasional tersebut,


Anda dianjurkan mengkaji lebih lanjut peraturannya dalam
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009,
D:\undang-undang\UU_2009_24-Bendera, Bahasa, dan Lambaga Negara serta Lagu kebangsaan.pdf juga

dalam buku karya Soedarsono (2002) yang berjudul


Character Building (Membentuk Watak)!
Soedarsono (2002) menyatakan bahwa “Jati diri adalah
siapa diri Anda sesungguhnya”. Makna identitas dalam
konteks ini digambarkan sebagai jati diri individu manusia.
Jati diri sebagai sifat dasar manusia, dan merupakan lapis
pertama yang nantinya menentukan karakter seseorang
dan kepribadian seseorang.

Bagaimana jati diri atau identitas nasional bangsa


Indonesia?
Identitas nasional dapat diidentifikasi baik dari sifat lahiriah
yang dapat dilihat mauoun dari sifat batiniah yang hanya
dapat dirasakan oleh hati nurani.
Bagi bangsa Indonesia, jati dirinya tersimpul dalam ideologi
dan konstitusi negara, ialah Pancasila dan UUD NRI 1945
Pertanyaannya, apakah Pancasila dan UUD NRI 1945 telah
terwujudkan dalam segenap pengetahuan, sikap dan
perilaku manusia Indonesia?
Menurut Tilaar (2007), dalam buku Mengindonesia Etnisitas
dan Identitas Bangsa Indonesia, jati diri bangsa Indonesia
merupakan kesepakatan bersama bangsa tentang masa
depan berdasarkan pengalaman masa lalu. Jati diri bangsa
harus selalu mengalami proses pembinaan melalui
pendidikan demi terbentuknya solidaritas dan perbaikan
nasib masa depan.

Menurut Kaelan (2002) dalam buku Filsafat Pancasila, jati


diri bangsa Indonesia adalah nilai-nilai yang merupakan
hasil buah pikiran dan gagasan dasar bangsa Indonesia
tentang kehidupan yang dianggap baik yang memberikan
watak, corak, dan ciri masyarakat Indonesia.
Ada sejumlah ciri yang menjadi corak dan watak bangsa
yakni sifat religius, sikap menghormati bangsa dan manusia
lain, persatuan, gotong royong dan masyawarah, serta ide
tentang keadilan sosial.
Nilai-nilai dasar itu dirumuskan sebagai nilai-nilai Pancasila,
sehingga Pancasila dikatakan sebagai jati diri bangsa
sekaligus identitas nasional.

Menurut Hardono Hardi (2002) jati diri mencakup tiga


unsur yaitu kepribadian, identitas dan keunikan, yang dapat
terwujud sebagai satu kesatuan.
B. MENANYA ALASAN
MENGAPA DIPERLUKAN IDENTITAS
NASIONAL

Anda dapat mengajukan sejumlah pertanyaan tentang


identitas nasional, seperti:
1) Mengapa suatu bangsa perlu identitas?
2) Apakah bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa
Indonesia benar-benar telah mampu
menyatukan kita sebagai sebagai bangsa?
3) Apakah suatu identitas dalam suatu kurun waktu
tertentu bisa hilang?
4) Bolehkah kita meniru identitas orang lain?
5) Apa yang terjadi bila sebuah identitas itu hilang?
C. MENGGALI SUMBER HISTORIS,
SOSIOLOGIS, POLITIK tentang IDENTITAS
NASIONAL INDONESIA
Benarkah identitas nasional itu menjadi salah satu
determinan dalam pembangunan bangsa dan karakter?

Terlebih dulu perlu kita cermati bahwa ada 2 macam


identitas yang perlu kita kenali, yaitu:
identitas primer dan sekunder (Tilaar, 2007; Winarno, 2003)
Identitas primer atau identitas etnis yakni yang mengawali
terjadinya identitas sekunder. Sedangkan identitas sekunder
adalah identitas yang dibentuk atau direkonstriksi
berdasarkan hasil kesepakatan bersama.
Bangsa Indonesia memiliki lebih dari 700 etnis atau suku
bangsa dan telah bersepakat membentuk Negara Kesatuan
Republik Indonesia dengan menyatakan proklamasi
kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945.

Apakah yang disebut identitas etnis itu?


Apa sajakah yang termasuk identitas etnis atau primer itu?

Secara historis, khususnya pada tahap embriotik, identitas


nasional Indonesia ditandai ketika munculnya kesadaran
rakyat Indonesia sebagai bangsa yang sedang dijajah oleh
bangsa asing pada tahun 1908 yang dikenal dengan masa
Kebangkitan Nasional (Bangsa).
Secara historis, sejak 1908 yang ditandai dengan Konggres
Budi Utomo, terus tumbuh dan berkembang sejumlah
organisasi kemasyarakatan yang mengarah pada kesadaran
berbangsa.
Puncaknya, para pemuda yang berasal dari organisasai
kedaerahan berkumpul dalam Konggres Pemuda ke 2 di
Jakarta dan mengumandangkan Sumpah Pemuda pada
tanggal 28 Oktober 1928.

Pembentukan identitas nasional melalui pengembangan


kebudayaan Indonesia telah dilakukan jauh sebelum
kemerdekaan, yakni melalui Konggres Kebudayaan 1918
dan Konggres Bahasa Indonesia I tahun 1938 di Solo.
Peristiwa-peristiwa yang terkait dengan kebudayaan dan
kebahasaan melalui konggres telah memberikan pengaruh
positif terhadap pembangunan jati diri dan atau
identitas nasional.

Secara sosiologis, identitas nasional telah terbentuk dalam


proses interaksi, komunikasi dan persinggungan
kebudayaan secara alamiah baik melalui perjalanan
panjang menuju Indonesia merdeka maupun melalui
pembentukan intensif pasca kemerdekaan.
Secara politis, bentuk identitas nasional Indononesia
menjadi penciri atau pembangun jati diri bangsa Indonesia
yang meliputi bendera negara Sang Merah Putih, bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional atau bahasa negara,
lambang negara Garuda Pancasila, lagu kebangsaan
Indonesia Raya, semboyan negara Bhinneka Tunggal Ika,
dasar falsafah negara Pancasila

Empat identitas nasional tersebut (bendera, bahasa,


lambang negara dan lagu kebangsaan) diatur dalam UU No.
24 Tahun 2009:
Bendera Negara Sang Merah Putih, Pasal 4 - 24
Bahasa Negara Bahasa Indonesia, Pasal 25 - 45
Lambang Negara Garuda Pancasila, Pasal 46 - 57
Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, Pasal 58 - 64
D. MEMBANGUN ARGUMEN TENTANG
DINAMIKA DAN TANTANGAN IDENTITAS
NASIONAL INDONESIA
Apa saja tantangan identitas nasional yang dihadapi oleh
bangsa Indonesia saat ini?

1) Lunturnya nilai dalam praktek kehidupan berbangsa dan


bernegara (contoh: rendanya semangat gotong royong,
kepatuhan hukum, kepatuhan membayar pajak,
kesantunan, kepedulian, dll.)

2) Nilai-nilai Pancasila belum menjadi acuan sikap dan


perilaku sehri-hari
(perilaku jalan pintas, tindakan serba instant, menyontek,
plagiat, tidak disiplin, tidak jujur, malas, kebiasaan merokok
di tempat umum, buang sampah sembarangan, dll.)

3) Rasa nasionalisme dan patriotisme yang luntur dan


memudar (lebih menghargai dan mencintai bangsa asing,
lebih mengagungkan prestasi bangsa lain dan tidak bangga
dengan prestasi bangsa sendiri, lebih bangga menggunakan
produk asing daripada produk bangsa sendiri, dll.

4) Lebih bangga menggunakan bendera asing daripada


bendera merah putih, lebih bangga menggunakan bahasa
asing daripada bahasa Indonesia.
5) Menyukai simbol-simbol asing daripada lambang/simbol
bangsa sendiri, dan lebih mengapresiasi serta senang
menyanyikan lagu-lagu asing dari pada mengapresiasi lagu
nasional dan lagu daerah sendiri.

Tantangan dan masalah yang dihadapi terkait dengan


Pancasila telah banyak mendapat tanggapan dan analisis
sejumlah pakar, a.l.:
Azyumardi Azra (Tilaar, 2007), menyatakan bahwa saat ini
Pancasila sulit dan dimarginalkan di dalam semua
kehidupan masyarakat Indonesia karena:
(1) Pancasila dijadikan kendaraan politik
(2) adanya liberalisme politik
(3) lahirnya desentralisasi atau otonomi daerah.
Menurut Tilaar (2007), Pancasila telah terlanjur tecemar
dalam era Orde Baru yang telah menjadikan Pancasila
sebagai kendaraan politik untuk mempertahankan
kekuasaan yang ada. Liberalisme politik terjadi pada saat
awal reformasi yakni pada pasca pemerintahan Orde Baru.
Pada saat itu, ada kebijakan pemerintahan Presiden
Habibie yang menghapuskan ketentuan tentang Pancasila
sebagai satu-satunya azas untuk organisasi kemasyarakatan
termasuk organisasi partai politik.

Lahirnya peraturan perundangan tentang desentralisasi dan


otonomi daerah seperti lahirnya UU No. 22 tahun 1999
yang diperbahharui menjadi UU No. 32 tahun 2004 tentang
Otonomi Daerah telah berdampak positif dan negatif.
Dampak negatifnya antara lain munculnya nilai-nilai
primordialisme kedaerahan sehingga tidak jarang
munculnya rasa kedaerahan yang sempit.

Bagaimana upaya menyadarkan kembali bangsa Indonesia


terhadap pentingnya identitas nasional dan memfasilitasi
serta mendorong warga negara agar memperkuat identitas
nasional?
Diskusikan dalam kelompok, tulis hasil
diskusi kelompok Anda dan
presentasikan secara kelompok di muka
kelas!

Bagaimana pendapat dan sikap Anda terhadap sejumlah


masalah dan tantangan yang saat ini sedang dihadapi oleh
bangsa Indonesia?
Apakah hal itu dapat melunturkan identitas kita?
Mengapa hal itu terjadi?
E. MENDESKREPSIKAN ESENSI DAN
URGENSI IDENTITAS NASIONAL INDONESIA

Salah satu tujuan Tuhan menciptakan manusia adalah agar


manusia saling mengenal. Agar individu manusia dapat
mengenal atau dikenal oleh individu manusia lainnya,
manusia perlu memiliki ciri atau identitas

Identitas individu manusia dapat dikenali dari aspek fisik


dan aspek psikis. Aspek fisik dapat berupa jenis kelamin,
bentuk fisik, nama, asal etnis, asal daerah, dsb.
Aspek psikis dapat berupa watak baik, seperti: jujur, rajin,
toleran, dermawan, dsb. Atau watak tidak baik, seperti:
pendedam, sadis, malas, suka berbohong, dsb.
Individu manusia perlu dikenal dan mengenal orang lain
adalah untuk memenuhi dan menjaga kebutuhan hidupnya
agar kehidupannya dapat berlangsung
hingga akhir hayatnya.

Bila dikaitkan identitas identitas diri individu dengan


konteks negara atau bangsa maka pertanyaannya:
“Mengapa identitas nasional itu penting bagi sebuah
negara-bangsa Indonesia?”

Jawabannya, hampir sama dengan pentingnya identitas


bagi individu manusia.
Identitas nasional sangat penting bagi bangsa Indonesia
karena:
(1) bangsa Indonesia dapat dibedakan dan sekaligus
dikenal oleh bangsa lain;
(2) identitas nasional bagi sebuah negara-bangsa
sangat penting bagi kelangsungan hidup
negara-bangsa tersebut
karena dapat mempersatukan negara bangsa; dan
(3) identitas nasional penting bagi kewibawaan negara dan
bangsa Indonesia sebagai ciri khas bangsa.
Akhirnya kita harus berani menyatakan bahwa:
warisan genius yang tidak ternilai harganya dari para
the founding fathers adalah Pancasila. Pancasila sebagai
identitas nasional tidak hanya bersifat fisik seperti simbol
atau lambang tetapi merupakan cerminan identitas bangsa
dalam wujud psikis (non fisik), yakni yang mencerminkan
watak dan perilaku manusia Indonesia sehingga dapat
dibedakan dengan bangsa lain.
TUGAS
Diskusikan dengan kelompok sebagai
tugas terstruktur guna menjawab
pertanyaan berikut ini:

1. Ada berapa budaya yang diklaim oleh Malaysia? Adakah


contoh lainnya? Sebutkan, apakah klaim tersebut
dimungkinkan terjadi lagi?
2. Bolehkah sebuah negara mengklaim kebudayaan bangsa
lain karena budaya tersebut memang telah dijalankan
oleh warga negaranya?
3. Bolehkan bangsa Indonesia mengklaim budaya bangsa
lain sebagai bagian dari kebudayaan nasional
karena budaya tersebut memang telah disenangi dan
dipraktikkan oleh orang Indonesia? Misalnya, budaya
makan sambil berdiri (standing party)
4. Apa yang perlu dilakukan agar kebudayaan Indonesia
sebagai identitas nasional tidak diklaim
oleh negara lain?
5. Apakah setiap orang Indonesia dapat mengajukan
kebudayaan daerahnya sebagai kebudayaan
nasional/identitas nasional?
Jika dapat, adakah syaratnya?
6. Kebudayaan daerah sebagai kearifan lokal, dapatkah
luntur? Mengapa demikian?
Jika ya, akankah identitas bangsa itu hilang?

Hasilnya disusun dalam bentuk laporan.

Anda mungkin juga menyukai