Anda di halaman 1dari 5

MANAJEMEN

PEMASARAN

Disusun oleh :
Nama : Ni Kadek Dian Lestari
Nim : 1902013757
Kelas : II C Manajemen Sore

UNIVERSITAS HINDU INDONESIA


FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN PARIWISATA
PRODI MANAJEMEN
2020/2021
1. PLC ( Product Life Circle ) adalah daur hidup suatu prodcuk dari mulai : produk itu
diperkenalkan (introduction) ; sedikit – sedikit volume penjualan mulai tumbuh karena
produk mulai disukai pasar (growth) ; sampai produk dianggap dewasa (maturity) karena
sudah ada hampir diseluruh saluran; dan akhirnya produk mulai membosankan yang
akhirnya tidak disukai lagi oleh konsumen (decline). Lantas, bagaimana seharusnya
perusahaan menerapkan kebijakan harga dalam ke empat siklus hidup produk ini ?
Berikan argumentasi saudara !
Jawab : Menurut pendapat saya kebijakan harga dalam ke empat siklus tersebut yaitu :
Tahap perkenalan (introduction) : dimana dalam kebijakan harga ditahap ini terdapat
beberapa strategi dan itu tergantung pada perusahaan itu sendiri jika perusahaan
tersebut memiliki banyak modal maka perusahaan tersebut akan memilih Strategi
Peluncuran Cepat (rapid skimming strategy) yang merupakan peluncuran produk baru
pada harga tinggi dengan tingkat promosi yang tinggi dalam hal ini perusahaan tersebut
berusaha menetapkan harga tinggi untuk memperoleh keuntungan yang mana akan
digunakan untuk menutup biaya pengeluaran dari pemasaran. Sedangkan jika
perusahaan tersebut modalnya tidak terlalu banyak perusahaan tersebut akan memilih
Strategi Penetrasi Lambat (slow penetration strategy) yang merupakan peluncuran
produk baru dengan tingkat promosi rendah dan harga rendah. Harga rendah ini dapat
mendorong penerimaan produk yang cepat dan biaya promosi yang rendah.
Tahap Pertumbuhan (Growth) : Dalam Tahap pertumbuhan kemungkinan penjualan dan
laba akan meningkat dengan cepat. Karena permintaan sudah sangat meningkat dan
masyarakat sudah mengenal barang bersangkutan, maka usaha promosi yang dilakukan
oleh perusahaan tidak seagresif tahap sebelumnya. Jika produk dari perusahaan tersebut
sangat banyak diminati konsumen maka ada kesempatan perusahaan untuk menaikan
harga penjualan dan Jika pesaing sudah mulai memasuki pasar sehingga persaingan
menjadi lebih ketat, maka cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk memperluas dan
meningkatkan distribusinya adalah dengan menurunkan harga jualnya
Tahap Kedewasaan ( Maturity ) : Pada tahap ini produk perusahaan sudah dikenal
dengan baik oleh konsumen, sehingga usaha promosi amat sedikit peranannya dalam
meningkatkan atau menambah volume penjualan. Tetapi, penjualan dalam tahap ini
sangat sensitif terhadap perubahan perekonomian. Pasar semakin tersegmentasi,
sehingga untuk masing-masing segmen diperlukan promosi yang berbeda dengan
lainnya. Maka dalam hal ini dibutuhkan strategi pemasaran kreatif yang digunakan untuk
memperpanjang daur hidup suatu produk. Dalam tahap ini kebijakan harga sebaiknya
disesuaikan dalam artian harga produk tersebut tidak terlalu tinggi, karena jika hal itu
dilakukan kemungkinan konsumen akan beralih ke produk yang baru dengan harga yang
lebih terjangkau . Maka dari itu dalam tahap ini perusahaan perlu melakukan inovasi baru
dalam memperbaiki produknya agar bisa tetap bertahan hidup.

Tahap Penurunan ( Decline ) : Apabila perusahaan mengalami penurunan maka


perusahaan sebaiknya juga menurunkan harga produknya dari harga sebelumnya
tujuannya untuk mengembalikan minat konsumen untuk membeli produk tersebut.
Dengan cara itu perusahaan juga dapat memikirkan apakah produk tersebut perlu
dimodifikasi / dirubah fungsinya untuk mengembalikan minat dan harga jual dari
produknya itu sendiri. Dengan kebijakan harga tersebut perusahaan tidak akan
mengalami kerugian yang sangat banyak.

2. Untuk memasarkan produk jasa , tidak cukup kalau hanya menggunakan bauran
pemasaran 4P, akan tetapi harus dengan Marketing Mix 7P ( product, price, place,
promotion, people , process, physical evidence ). Mengapa demikian? Berikan
argumentasi saudara dan berikan contohnya!
Jawab :
Menurut pendapat saya yaitu karena adanya perkembangan pasar yang sangat dinamis saat
itu yang menyebabkan pemakaian 4P Product (produk), Price (harga), Place (tempat)
dan Promotion (promosi) menjadi kurang efektif, sehingga perlu untuk menambahkan poin
lain dalam membuat strategi pemasaran, yaitu dengan menggunakan marketing mix. Dimana
marketing 7P ini tersusun dengan menambahkan 3 poin lagi pada konsep 4P yang sudah ada
sebelumnya, yaitu dengan menambahkan Process (proses), People (orang) dan Physical
Evidence (bukti fisik). Pelaksanaan marketing mix ini menerapkan beberapa strategi
marketing untuk dikombinasikan dan dilaksanakan menjadi satu, yang tentunya akan
berpeluang untuk meningkatkan penjualan dengan skala yang lebih besar.

Contohnya : Jika saat ini kita menjual produk skincare berskala besar, maka untuk bisa
meningkatkan omset penghasilan kita bisa menerapkan konsep marketing 7 P yang artinya
selain memasarkan /menjual skincare secara offline, kita pun bisa memasarkannya secara
offline. Untuk meningkatkan kepercayaan konsumen, kita bisa menggunakan produk skincare
tersebut sebagai bukti testimoni secara nyata. Kemudian, sesekali lakukan promosi lewat
event, diskon potongan harga, diskon gratis produk dan yang lainnya untuk menarik minat
pembeli.

3. Kemajuan Teknologi , terutama yang terkait dengan system informasi pemasaran akan
sangat berpengaruh terhadap kebijakan pemasaran suatu perusahaan. Mengapa
demikian? Berikan argumentasi saudara dan berikan contohnya!
Jawab :
Menurut pendapat saya yaitu karena system informasi pemasaran ini akan membantu
perusahaan untuk mengumpulkan dan mengatur aliran informasi untuk memungkinkan
dan memelihara kegiatan pemasaran perusahaan seperti pengembangan atau peningkatan
produk, keputusan penetapan harga, pengemasan, pemilihan media untuk produk
pemasaran dan promosi produk serta mendistribusikan informasi yang diperlukan tepat
waktu, dan tepat untuk mengarahkan manajemen ke pengambilan keputusan.
Contoh : Kasus Dan Analisis Penerapan Sistem Informasi Pemasaran
Perusahaan “PT. Pro Roll International” merupakan perusahaan yang bergerak dalam
bidang penjualan pelumas. Pada saat ini sistem informasi penjualan pada perusahaan
“PT. Pro Roll International” masih dilakukan secara manual sehingga kinerjanya belum
efektif. Hal itu tercermin pada seringnya terjadi keterlambatan penyusunan laporan
penjualan dan piutang dagang, kesalahan pencatatan dan perhitungan persediaan, serta
pengulangan dalam pencatatan transaksi. Oleh karena itu, perusahaan “PT. Pro Roll
International” bermaksud mengkomputerisasikan sistem bagian penjualan untuk
memaksimalkan kinerjanya. Diharapkan setelah sistem informasi penjualan
dikomputerisasi, maka pengumpulan, penyimpanan, dan pengolahan data transaksi
dapat dilakukan secara akurat dan cepat.

Anda mungkin juga menyukai