Anda di halaman 1dari 20

TUGAS KELOMPOK

MANAJEMEN PEMASARAN

Disusun oleh :

1. I Dewa Ayu Eka Sariningsih ( 1902013752 )


2 Ni Kadek Dian Lestari ( 1902013757 )
3. Ni Nyoman Wida Krisna Wiyanti ( 1902013783 )
4. I Kadek Purwadi Wardana ( 1902013679 )
5. Agus Angga Pradana ( 1902013726 )
6. Nyoman ayu karang anggreni ( 1902013702 )

UNIVERSITAS HINDU INDONESIA


FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN PARIWISATA
PRODI MANAJEMEN
2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya
sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Bauran Produk”

Dalam penyusunan makalah ini kami telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan
kemampuan kami. Namun sebagai manusia biasa, kami tidak luput dari kesalahan dan kehilafan
baik dari segi teknik penulisan maupun tata bahasa. Tetapi walaupun demikian kami berusaha
sebisa mungkin menyelesaikan makalah meskipun tersusun sangat sederhana. Dalam proses
pembuatan ini kami sangat berterimakasi kepada :

1. Ibu Dr Dra I Gusti Ayu Wimba , MM selaku Dosen Mata Kuliah Manajemen
Pemasaran
2. Teman-teman kelas II C Manajemen sore serta seluruh anggota penulis makalah ini
atas informasi, saran serta pendapat yang telah diberikan.

Karena atas dorongan merekalah kami bisa membuat makalah ini dengan baik.

Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan para pembaca pada
umumnya. Akhir kata kami ucapkan Terima Kasih.

Badung, 10 Mei 2020

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………...........…………...…………………………………. i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………….……..... 3
1.2 Rumusan Masalah…………...………………………………………………………….……. 3
1.3 Tujuan Pembahasaan…..………………………………………………………….…………. 4

BAB II ISI
2.1 Pengertian Bauran Pemasaran………………………….…………………..……….…………5
2.2 Pengertian Produk serta Tingkatan dan Klasifikasinya ……………………………………. ..6
2.3 Keputusan Individu Produk………………….………………………………………………...8
2.4 Lini Produk dan Keputusan Bauran Produk ……………………………………………….....10
2.5 Merek, Kemasan, dan Label Produk………………………………………………………….12
2.6 Pemasaran Jasa……………………………………………………………………………….13
2.7 Strategi Merek………………………………………………………………………………..13
2.8 Produk Baru dan Siklus Hidup Produk………………………………………………….……14

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………………..18
3.2 Saran………………………………………………………………………………………....18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kegiatan pemasaran adalah kegiatan penawaran suatu produk sesuai dengan kebutuhan
dan keinginan konsumen. Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi, dan perubahan gaya
hidup manusia modern, maka jenis dan tingkat kebutuhan dan keinginan konsumen turut
berkembang secara dinamis dari waktu ke waktu. Hal tersebut berdampak besar dalam dunia
pemasaran, dimana para pemasar berusaha untuk selalu dapat memenuhi apa yang menjadi
kebutuhan dan keinginan konsumen. Bahkan dalam tahapan yang lebih tinggi seorang pemasar
dapat menciptakan kebutuhan dan keinginan konsumen melalui inovasi ataupun melalui
kegiatan edukasi pemasaran.
Di dalam era globalisasi pasar, dimana perusahaan nasional kini tidak bisa lagi
menganggap pasar domestik sebagai captive marketnya. Terbentuknya pasar global
memungkinkan para pemain dari seluruh dunia bebas bermain di pasar domestik manapun.
(Kartajaya;2002) Hasilnya adalah tersedianya banyak pilihan bagi konsumen untuk membeli
produk dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan keinginannya.
Di tengah maraknya persaingan dan membanjirnya penawaran produk dengan ratusan
bahkan ribuan merek di pasar baik dari dalam dan luar negeri maka bertambah pula pekerjaan
rumah bagi pemasar untuk dapat bertahan dan berhasil di pasar. Tantangan tersebut dapat
direspon dengan cara membentuk identitas produk yang kuat atau yang lazim kita kenal dengan
istilah ekuitas merek yang kuat.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan produk ?
2. Apa saja yang termasuk klasifikasi produk ?
3. Bagaimana strategi pengembangan merk ?
4. Apa itu lini produk dan bauran produk ?

3
1.3 Tujuan Pembahsan
Tujuan dari pembahasan materi ini adalah untuk mengetahui lebih jelas tentang apa itu
produk , kalifikasi produk , merek strategi pengrembangan produk , serta untuk mengetahui
apa itu lini produk dan bauran produk

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN BAURAN PRODUK


Bauran produk ( product mix ) adalah rangkaian dari semua lini produk dan barang yang
ditawarkan dijual tertentu. Bauran produk Terdiri dari semua lini produk dan barang yang
ditawarkan penjual tertentu.

Suatu bauran produk perusahaan memiliki 4 dimensi penting yaitu : luas, panjang,
kedalaman, dan konsistensi.
a. Luas bauran produk berhubungan dengan sejumlah lini produk berbeda yang ditawarkan
perusahaan.
b. Panjang bauran produk berhubungan dengan banyaknya jenis barang yang dibuat dalam
lini produknya.
c. Kedalaman bauran produk berhubungan dengan sejumlah versi yang ditawarkan masing-
masing produk dalam lini.
d. Konsistensi bauran produk berhubungan dengan seberapa erat hubungan berbagai lini
produk dalam pemakaian akhir, kebutuhan produksi, saluran distribusi, atau beberapa
hal lain. Dimensi bauran produk ini memberikan kemudahan untuk menentukan strategi
produk. Perusahaan dapat meningkatkan bisnisnya dalam 4 cara, yaitu ;
 Perusahan dapat menambah lini produknya.
 Perusahaan memperpanjang lini produk yang sudah ada dengan yang lebih lengkap.
 Perusahaan menambah keragaman tiap produknya sehingga memperdalam bauran
produk.
 Perusahaan dapat menambah atau mengurangi lini produknya, tergantung apakah
perusahaan ingin memiliki reputasi kuat dalam satu bidang atau dalam beberapa
bidang.

5
2.2 PENGERTIAN PRODUK SERTA TINGKATAN, DAN KLASIFIKASINYA

DEFINISI PRODUK
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan atau
kebutuhan. Produk-produk yang dipasarkan meliputi barang fisik, jasa, pengalaman, acara-acara,
orang,tempat, property, organisasi, dan gagasan.

TINGKAT PRODUK: HIERARKI NILAI PELANGGAN


Dalam merencanakan tawaran pasarnya, pemasar perlu memikirkan secara mendalam lima
tingkat produk. Masing-masing tingkat menambahkan lebih banyak nilai bagi pelanggan, dan
kelimanya membentuk hierarki nilai pelanggan (customer value hierarchy) Tingakatan tersebut,
antara lain:
a. Manfaat inti (core benefit)
Layanan atau manfaat mendasar yang sesungguhnya dibeli pelanggan. Seorang tamu hotel
membeli ”istirahat dan tidur”. Pemasar harus memandang dirinya sebagai penyedia manfaat.
b. Produk dasar (basic product)
Pemasar harus mengubah manfaat inti tersebut menjadi produk dasar. Dengan demikian,
kamar hotel meliputi tempat tidur, kamar mandi, handuk, meja tulis, meja rias, dan lemari
pakaian.
c. Produk yang diharapkan (expected product)
yaitu beberapa atribut dan kondisi yang biasanya diharapkan pembeli ketika mereka membeli
produk ini. Tamu hotel mengharapkan tempat tidur yang bersih, handuk yang bersih, lampu
baca, dan kadar ketenangan tertentu.
d. Produk yang ditingkatkan (augmented product)
Pemasar menyiapkan produk yang melampaui harapan pelanggan. Di negara-negara yang
sudah berkembang, persaingan dan penentuan posisi merek berlangsung pada tingkat ini.
Akan tetapi di negara-negara yang sedang berkembang dan pasar yang sedang naik daun
seperti Cina dan India, kebanyakan persaingan berlangsung pada tingkat produk yang
diharapkan. Beberapa hal yang harus diperhatikan mengenai strategi peningkatan produk
adalah:

6
1. Setiap peningkatan menimbulkan biaya.
2. Manfaat yang ditingkatkan akan segera menjadi manfaat yang diharapkan.
3. Pada saat perusahaan menaikkan harga untuk produk yang telah mereka tingkatkan,
sebagian pesaing menawarkan jenis produk yang telah ”dipreteli” dengan harga yang
jauh lebih trendah.

e. Calon produk (potential product).


Meliputi segala kemungkinan peningkatan dan perubahan yang mungkin akan dialami produk
atau tawaran tersebut pada masa mendatang.

KLASIFIKASI PRODUK
· Convinience goods (Barang sehari-hari)
Barang yang digunakan sehari-hari oleh konsumen, pembelian ulang cepat dan dengan
upaya untuk mendapatkannya kecil. Contoh: beras, sabun dll
· Shopping goods (Barang toko)
Barang yang dibandingkan berdasarkan kesesuaian, kualitas, harga dan gaya dalam proses
pemilihan dan pembeliannya. Contoh: pakaian, perabotan rumah tangga yang utama.
· Specialty goods (Barang khusus)
Barang eksklusif, unik dan mahal yang hanyak bisa dimiliki segelintir orang saja namun
pembeli bersedia melakukan upaya pembelian yang khusus. Contoh: mobil jaguar, jam
Rolex
· Unsought goods (Barang yang tidak dicari)
Barang yang tidak diketahui konsumennya, dan seringkali tidak pernah terpikir oleh
konsumen untuk membeli barang tersebut. Contoh: batu nisan

7
2.3 KEPUTUSAN PRODUK INDIVIDUAL
Produk adalah semua yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dimiliki,
digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan pemakainya.
Produk tidak hanya terdiri dari barang yang berwujud, tetapi definisi produk yang lebih luas
meliputi objek fisik, jasa, kegiatan, orang, tempat, organisasi, ide atau campuran dari hal-hal
tersebut.
Keputusan produk telah banyak menarik perhatian masyarakat. Ketika membuat keputusan
seperti itu, pemasar sebaiknya mempertimbangkan secara hati-hati masalah kebijakan publik
dan peraturan yang melibatkan perolehan atau pembuatan produk, perlindungan hal paten,
kualitas dan keamanan produk, dan jaminan atau garansi produk.
Keputusan produk meliputi beberapa tahap, yaitu tentang keputusan mengenai atribut
produk, pemberian merek, pengemasan, pelabelan, dan jasa pendukung publik. Di bawah ini
gambar keputusan mengenai masing-masing produk.

Atribut Produk Adalah Mengembangkan suatu produk atau jasa yang melibatkan manfaat dari
Produk dan jasa tersebut oleh atribut produk seperti kualitas, fitur, gaya dan desain.
 Mutu produk : Kemampuan produk untuk melaksanakan fungsinya
 Sifat-sifat produk : Alat bersaing yang membedakan produk perusahaan dengan produk
pesaing
 Rancangan produk : proses mendesain gaya dan fungsi produk yang menarik, mudah, aman
dan tidak mahal untuk dipergunakan dan diservis, serta sederhana dan ekonomis untuk
dibuat dan didistribusikan.

Penetapan Merek Adalah Penetapan sebuah merek, didasarkan pada sejauh mana memiliki
loyalitas merek yang tinggi, kesadaran nama, persepsi kualitas, asosiasi merek yang kuat, dan
aset lain seperti hak paten merek.
 Merek : sebuah nama, istilah, tanda, rancangan atau kombinasi yang dimaksudkan untuk
mengenali produk, sehingga dapat dibedakan dari produk pesaing.

8
 Nilai merek : nilai dari merek berdasarkan pada sejauh mana merek itu mempunyai loyalitas
merek, kesadaran nama merek, anggapan mutu, asosiasi merek yang tinggi dan asset lain
seperti paten, merek dagang dan hubungan distribusi.

 Keputusan pemberian merek Terdiri dari :


a. Keputusan pemberian merek
b. Keputusan sponsor merek
c. Keputusan nama merek
d. Keputusan strategi merek
e. Keputusan penetapan ulang posisi merek

Pengemasan Adalah aktivitas merancang dan membuat wadah atau pembungkus untuk suatu
produk. Fungsi penggunaan sebagai alat pemasaran:
 Swalayan: Semakin banyak produk yang dijual secara swalayan sehingga kemasan yang
efektif harus berpesan sebagai “Iklan lima detik”.
 Kemampuan konsumen: konsumen bersedia membayar lebih banyak untuk
Kenyamanan,penampilan, keandalan dan prestise dari kemasan yang lebih baik.
 Citra perusahaan dan merek: perusahaan mengakui kekuatan kemasan yang terancang
baik akan menghasilkan pengakuan seketika atas perusahaan dan merek.
 Kesempatan inovasi: pengemasan yang inovatif dapat memberikan manfaat besar bagi
konsumen dan laba bagi produsen.

Pemberian Label Adalah pemberian keterangan pada produk yang dihasilkan, meliputi:
a. Identifikasi produk/merek
b. Mengklasifikasi produk
c. Menguraikan beberapa hal mengenai produk
d. Mempromosikan produk dengan gambar yang menarik

9
Dukungan Penjualan Adalah pelayanan yang merupakan tambahan pada produk aktual.
Mengingat pentingnya layanan pelanggan sebagai alat pemasaran, banyak perusahaan yang
menetapkan layanan kepada pelanggan untuk mena ngani keluhan, jasa kredit, pemeliharaan,
pelayanan teknis dan informasi konsumen.

2.4 LINI PRODUK DAN KEPUTUSAN BAURAN PRODUK


LINI PRODUK
Lini Produk merupakan strategi pemasaran untuk menjual beberapa jenis produk. Lini
Produk menjual terpisah beberapa produk yang saling berkaitan. Satu lini produk terdiri dari
beberapa produk dengan berbagai variasi ukuran, tipe warna, kualitas atau harga. Line dept (
kedalaman lini ) mengacu pada jumlah varian produk dalam satu lini. Line consistency (
konsistensi lini ) mengacu pada seberapa dekat hubungan antar produk dalam satu lini. Line
Vulnerability (tingkat kekuatan lini) mengacu pada presentase penjualan atau keuntungan yang
dapat diambil dari seberapa kecil produk dalam satu lini.
Beberapa lini produk berbeda yang dijual oleh satu perusahaan disebut witdh of product
mix (rentang bauran produk). Jumlah keseluruhan produk yang dijual pada seluruh lini produk
disebut length of product mix.Penambahan produk baru pada satu lini produk disebut sebagai
line extension. Jika line extension memiliki kualitas yang lebih baik dari produk lainnya disebut
sebagai tindakan trading up atau brand leveraging. Namun jika line extension tersebut memiliki
kualitas dibawah produk lainnya disebut sebagai trading down.
Penanaman citra positif merupakan promosi tingkat tinggi dengan menunjukkan satu citra
yang akan mempengaruhi seluruh lini produk. Penanaman citra positif ini biasanya menggunakan
satu jenis produk dengan kualitas tertinggi dibanding produk lain dalam satu lini. Price Lining
adalah kegiatan dimana orang menggunakan batasan harga untuk seluruh produk dalam satu lini.
Teknik ini biasanya digunakan oleh toko yang menggunakan satu harga untuk seluruh produknya
misalnya toko serba lima ribu dimana seluruh barang yang dijual toko tersebut berada dalam
kisaran harga lima ribu.

10
KEPUTUSAN LINI PRODUK
Lini produk adalah sekelompok produk yang saling terkait karena melakukan fungsi yang sama
( mirip ), dijual kepada kelompok pelanggan yabg sama, dipasarkan melalui saluran distribusi
yang sama, atau memiliki kisaran harga tertentu. Setiap lini produk biasanya dikelola eksekutif
yang berbeda.

1. Analisis lini produk


Manajer lini perlu mengetahui penjualan dan laba dari setiap barang yang ada dalam lininya
dan bagaimana lini produknya jika dibandingkan dengan lini produk pesaing.
a. Penjualan dan Laba Lini Produk
Manajer lini produk perlu mengetahui presentase dari penjualan dan laba yang
disumbangkan oleh setiap barang (item) dalam lini
b. Profil Pasar Lini
Manajer lini produk perlu meninjau bagaimana lini produk tersebut diposisikan terhadap
lini produk pesaing.

2. Panjang Lini Produk


Masalah yang dihadapi oleh manajer lini produk adalah menentukan panjang lini produk yang
optimal. Lini produk dikatakan terlalu pendek jika manajer dapat meningkatkan laba dengan
menambah barang, lini produk disebut terlalu panjang apabila manajer dapat menaikkan laba
dengan mengeluarkan barang dari lini produk.Perusahaan dapat memperbesar panjang lini
produknya melalui dua cara, yakni dengan memperlebar lini ( line streching ) dan dengan
menambahakan barang ke dalam lini ( line filling ).

3. Keputusan Melebarkan Lini


Setiap lini produk perusahaan meliput bagian tertentu dari keseluruhan bagian yang mungkin
diliput.

11
2.5 MEREK, KEMASAN DAN LABEL PRODUK
MEREK
American marketing association mendefinisikan bahwa Merek sebagai nama, istilah, tanda,
lambang, desain, atau kombinasinya yang dimaksudkan untuk mendefinisikan barang dan
jasa dari satu atau kelompok penjual yang membedakan mereka dari para pesaing.
Penggunaan merek sudah ada sejak berabad-abad yang lalu, yaitu sebagai sarana untuk
membedakan barang dari satu produsen dengan produsen yang lain. Di Eropa penggunaan
merek ditandai dengan peraturan dari asosiasi di abad pertengahan yang mengharuskan para
pengrajin menempatkan nama dagang di produk mereka untuk melindungi diri mereka
sendiri dan juga pelanggang dari barang yang berkualitas rendah.

KEMASAN
Pada dewasa ini kemasan atau pembungkus mempunyai arti yang penting, karena kemasan
tidak hanya digunakan sebagai pelindung terhadap produk, tetapi juga digunakan untuk
dapat menyenangkan dan menarik langganan. Oleh karenanya, kemasan ini termasuk dalam
startegi produk, dengan cara memperbaiki bentuk luar dari produk, seperti pembungkus,
etiket, warna dan lain-lain agar dapat menarik perhatian para konsumen, dan dapat memberi
kesan bahwa produk mutu atau kualitasnya baik.

LABEL PRODUK
Pelabelan adalah subset dari pengemasan. Penjual harus memberi label pada produknya.
Label bisa hanya berupa tempelan sederhana pada produk atau gambar yang dirancang
dengan rumit yang merupaka kesatuan dengan kemasan. Label bisa hanya mencantumkan
merek atau banyak informasi. Bahkan jika penjual memilih label yang sederhana saja, hukum
mungkin mengharuskan adanya informasi tambahan.Terdapat sejarah panjang mengenai
masalah hukum sekitar label, pengemasan dan produk pada umumnya. Tahun 1914, UU
Komisi Perdagangan Federal menyatakan bahwa label atau kemasan yang salah satu
menyesatkan merupakan tindakan pesaingan yang tidak jujur. UU pengemasan atas
pelebelan yang layak disahkan konres pada tahun 1967, menetapkan persyaratan wajib

12
pelabelan, mendukung adanya standar pengemasan industri dan memungkinkan badan
federal untuk menetapkan peraturan pengemasan untuk industri tertentu.

2.6 PEMASARAN JASA


Pemasaran jasa adalah suatu tindakan yang ditawarkan pihak produsen kepada konsumen
berupa jasa yang tidak dapat dilihat, dirasa, didengar atau diraba namun dapat dirasakan
manfaatnya oleh konsumen.Jasa merupakan tindakan atau kegiatan yang mencakup semua
aktivitas yang output nya berupa kinerja (hasil) yang diterima oleh pelanggan atau konsumen.
Dimana antara pelanggan atau konsumen dan produsen (pihak pemberi jasa) mempunyai
keterkaitan satu sama lain, hal tersebut dapat terlihat dalam nilai tambah value yang
diberikan oleh produsen (pihak pemberi jasa) kepada pelanggan atau konsumen dalam
bentuk kenyamanan, hiburan kecepatan dan kesehatan.Pemasaran jasa merupakan disiplin
ilmu yang masih relatif baru. Industri jasa pada saat ini merupakan sektor ekonomi yang
sangat besar dan tumbuh sangat pesat. Pertumbuhan tersebut akibat dari tuntutan dan
perkembangan teknologi.

2.7 STRATEGI MEREK


Dalam usaha untuk mengembangkan merek, perusahaan memiliki empat pilihan alternatif
seperti yang tertera dalam tabel berikut: Berikut penjelasan tabel tentang strategi
pengembangan merek :
 Line Extension / Perluasan Lini Produk
Strategi pengembangan merek ini menggunakan nama merek yang sudah dikenal oleh
konsumen untuk memperkenalkan tambahan variasi seperti rasa baru, warna, ukuran
kemasan, dsb pada suatu kategori produk dengan menggunakan nama merek yang
sama.Contoh: Merek laptop Fujitsu meluncurkan koleksi Lifebook Series terbaru dengan
varian lini produk antara lain S2110, C1320, dan P1510

13
 Brand Extension / Perluasan Merek
Strategi pengembangan merek ini menggunakan nama merek yang sudah dikenal oleh
konsumen untuk meluncurkan produk baru atau produk modifikasi pada kategori produk yang
baru. Contoh: Merek sabun mandi Lifebouy yang memperluas mereknya pada kategori produk
shampo
 Multibrand / Banyak Merek
Strategi pengembangan merek ini meluncurkan banyak merek pada satu macam kategori
produk yang sama. Contoh: PT Unilever Indonesia Tbk memiliki tiga macam merek untuk
kategori produk sabun mandi yaitu Lux, Lifebouy, dan Dove.
 New Brand / Merek Baru
Strategi pengembangan merek ini menggunakan merek yang benar – benar baru untuk
peluncuran produk baru perusahaan. Contoh: PT Coca – Cola Indonesia Tbk meluncurkan merek
Freshtea untuk produk baru minuman produk perusahaan yaitu teh dalam kemasan botol
dengan aroma bunga melati.

2.8 PRODUK BARU DAN SIKLUS HIDUP PRODUK


PRODUK BARU
Menurut Simamora dalam Sinta (2004), produk baru merupakan barang dan jasa yang pada
dasarnya berbeda dari yang telah dipasarkan sebelumnya oleh perusahaan. Pengembangan
produk baru (new product development) adalah proses pencarian gagasan untuk barang dan
jasa baru dan mengkonversikannya ke dalam tambahan lini produk yang berhasil secara
komersial.

SIKLUS HIDUP PRODUK


Siklus Hidup Produk atau Product Life Cycle ini merupakan suatu hal yang penting bagi setiap
produsen untuk memproduksi dan memasarkan produknya. Pada dasarnya, Siklus Hidup
Produk adalah tahapan- tahapan proses perjalanan hidup suatu produk mulai dari
diperkenalkannya kepada pasar (market) hingga pada akhirnya hilang dari pasaran. Untuk

14
memperpanjang umur hidup suatu produk, produsen harus bekerja keras melakukan berbagai
strategi agar produknya dapat bertahan lebih lama lagi di pasar (market).

TAHAPAN SIKLUS HIDUP PRODUK


1. Tahap Perkenalan (Introduction)
Tahapan Perkenalan adalah tahapan pertama dalam siklus hidup produk dimana produsen
memperkenalkan produk barunya kepada pasar atau masyarakat umum.

Beberapa ciri-ciri pada Tahap Perkenalan ini diantaranya adalah :

 Produk baru diluncurkan ke Pasar (Market)


 Omset penjualan yang masih rendah
 Kapasitas produksi masih rendah
 Biaya per unit yang masih tinggi
 Cash Flow Negatif
 Distributor berkemungkinan enggan untuk mengambil produk yang masih belum terbukti
Kualitasnya.

Strategi yang sering digunakan dalamTahap Perkenalan (Introduction) :

 Mendorong Adopsi pelanggan


 Mengeluarkan Biaya yang besar dalam promosi untuk menciptakan kesadaran pada
produk dan juga untuk memberitahukan produk barunya kepada masyarakat
 Menggunakan strategi Harga Peluncuran (skimming) atau Harga Penetrasi (Penetration)
 Distribusi yang terfokus (pada wilayah yang terbatas)

2. Tahap Perkembangan (Growth)


Tahap Perkembangan (Growth) adalah tahap dimana produk yang diperkenalkan tersebut sudah
dikenal dan diterima oleh konsumen.

15
Beberapa ciri-ciri pada tahap Perkembangan ini adalah :

 Memperluas pasar
 Omset penjualan yang naik signifikan
 Meningkatnya kapasitas produksi
 Produk mulai diterima oleh pasar
 Cash Flow mulai berubah menjadi Positif
 Pasar semakin berkembang, laba juga akan meningkat, namun pesaing-pesaing baru akan
mulai bermunculan
 Biaya per unit akan turun ke skala yang ekonomis

Strategi yang sering dilakukan dalam Tahap Perkembangan

 Membuat iklan yang menciptakan kesadaran akan pemilihan produk dan memperkuat
merek (branding)
 Memperbanyak saluran distribusi dan memperluas cakupan distribusi.
 Meningkatkan kualitas produk, menambahkan fitur-fitur baru dan gaya serta
memperbanyak model atau varian.
 Menurunkan harga produk untuk menarik pembeli dan memperluas segmen pasar

3. Tahap Kedewasaan (Maturity)

Peningkatan Omset penjualan yang mulai melambat, bersaing dengan ketat dan berjuang dalam
merebut pangsa pasar dengan pesaing-pesaingnya.

 Kapasitas produksi yang tinggi


 Memiliki laba yang besar bagi mereka yang dapat memimpin pasar
 Cash Flow akan berada dalam kondisi Positif yang kuat
 Pesaing yang lemah dan kalah bersaing akan mulai keluar dari pasar
 Harga Produk mulai turun

16
Strategi yang sering dilakukan dalam Tahap Kedewasaan

 Memperbaiki dan memodifikasi Produk dan memperbanyak pilihan (model, warna, bau,
rasa, estetika)
 Meninggalkan varian produk yang tidak kuat di pasar.
 Kapasitas Produksi pada kondisi yang rasional
 Menerapkan harga yang lebih bersaing
 Menggunakan Iklan yang persuasif, mempengaruhi konsumen untuk menggunakan
produknya.
 Menarik pengguna-pengguna baru
 Distribusi yang intensif
 Memasuki Segmen pasar yang baru
 Repositioning

4. Tahap Penurunan (Decline)


Padatahap penurunan, penjualan dan keuntungan akan semakin menurun dan jika tidak
melakukan strategi yang tepat, produk yang ditawarkan mungkin akan hilang dari pasar (market).
Ciri-ciri Tahap Penurunan adalah sebagai berikut :

 Laba menurun secara signifikan dan Cash flow akan melemah


 Pasar menjadi Jenuh
 Akan banyak Pesaing-pesaing yang keluar dari pasar
 Kapasitas produksi akan menurun

Strategi yang sering digunakan pada tahap penurunan adalah sebagai berikut :

 Melakukan promosi untuk mempertahankan Pelanggan yang setia


 Mempersempit saluran distribusi
 Menurunkan harga uang menjaga daya saingnya

17
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pada dasar nya produk adalah segala sesuatu yang dapat di tawarkan ke pasar untuk
memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen dimana dalam suatu produk harus ada
atribut produk , penetepan merek , pengemasan dan pemberian salain tu juga kita tau
bagaimana strategi pengembangan merek supaya dikenal oleh konsumen untuk meluncurkan
produk baru atau produk modifikasi. lini produk adalah strategi pemasaran untuk menjual
beberapa jenis produk , dimana penambahan produk baru pada satu lini produk tersebut
sebagai line extetension sehingga memiliki kualitas yang lebih baik dari produk lain nya
sedangkan bauran produk adalah rangkaian dari semua lini produk dan barang yang
ditawarkan dijual tertentu, Bauran produk Terdiri dari semua lini produk dan barang yang
ditawarkan penjual tertentu sehingga Di tengah maraknya persaingan dan membanjirnya
penawaran produk dengan ratusan bahkan ribuan merek di pasar baik dari dalam dan luar
negeri maka bertambah pula pekerjaan rumah bagi pemasar untuk dapat bertahan dan berhasil
di pasar. Tantangan tersebut dapat direspon dengan cara membentuk identitas produk yang
kuat atau yang lazim kita kenal dengan istilah ekuitas merek yang kuat.

3.2 Saran
Dengan diselesaikannya karya tulis ini penulis berharap makalah ini dapat menambah
wawasan dan pengetahuan pembaca sehingga pembaca dapa mengetahui materi tentang
bauran produk.

18
DAFTAR PUSTAKA

ariefmuliadi30.blogspot.com/2013/04/menejemen-pemasaran-strategi-produk_7852.html
http://id.shvoong.com/business-management/2129486-definisi-dan-klasifikasi-jasa/

19

Anda mungkin juga menyukai