MANAJEMEN PEMASARAN
Disusun oleh :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya
sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Bauran Produk”
Dalam penyusunan makalah ini kami telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan
kemampuan kami. Namun sebagai manusia biasa, kami tidak luput dari kesalahan dan kehilafan
baik dari segi teknik penulisan maupun tata bahasa. Tetapi walaupun demikian kami berusaha
sebisa mungkin menyelesaikan makalah meskipun tersusun sangat sederhana. Dalam proses
pembuatan ini kami sangat berterimakasi kepada :
1. Ibu Dr Dra I Gusti Ayu Wimba , MM selaku Dosen Mata Kuliah Manajemen
Pemasaran
2. Teman-teman kelas II C Manajemen sore serta seluruh anggota penulis makalah ini
atas informasi, saran serta pendapat yang telah diberikan.
Karena atas dorongan merekalah kami bisa membuat makalah ini dengan baik.
Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan para pembaca pada
umumnya. Akhir kata kami ucapkan Terima Kasih.
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………...........…………...…………………………………. i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………….……..... 3
1.2 Rumusan Masalah…………...………………………………………………………….……. 3
1.3 Tujuan Pembahasaan…..………………………………………………………….…………. 4
BAB II ISI
2.1 Pengertian Bauran Pemasaran………………………….…………………..……….…………5
2.2 Pengertian Produk serta Tingkatan dan Klasifikasinya ……………………………………. ..6
2.3 Keputusan Individu Produk………………….………………………………………………...8
2.4 Lini Produk dan Keputusan Bauran Produk ……………………………………………….....10
2.5 Merek, Kemasan, dan Label Produk………………………………………………………….12
2.6 Pemasaran Jasa……………………………………………………………………………….13
2.7 Strategi Merek………………………………………………………………………………..13
2.8 Produk Baru dan Siklus Hidup Produk………………………………………………….……14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.3 Tujuan Pembahsan
Tujuan dari pembahasan materi ini adalah untuk mengetahui lebih jelas tentang apa itu
produk , kalifikasi produk , merek strategi pengrembangan produk , serta untuk mengetahui
apa itu lini produk dan bauran produk
4
BAB II
PEMBAHASAN
Suatu bauran produk perusahaan memiliki 4 dimensi penting yaitu : luas, panjang,
kedalaman, dan konsistensi.
a. Luas bauran produk berhubungan dengan sejumlah lini produk berbeda yang ditawarkan
perusahaan.
b. Panjang bauran produk berhubungan dengan banyaknya jenis barang yang dibuat dalam
lini produknya.
c. Kedalaman bauran produk berhubungan dengan sejumlah versi yang ditawarkan masing-
masing produk dalam lini.
d. Konsistensi bauran produk berhubungan dengan seberapa erat hubungan berbagai lini
produk dalam pemakaian akhir, kebutuhan produksi, saluran distribusi, atau beberapa
hal lain. Dimensi bauran produk ini memberikan kemudahan untuk menentukan strategi
produk. Perusahaan dapat meningkatkan bisnisnya dalam 4 cara, yaitu ;
Perusahan dapat menambah lini produknya.
Perusahaan memperpanjang lini produk yang sudah ada dengan yang lebih lengkap.
Perusahaan menambah keragaman tiap produknya sehingga memperdalam bauran
produk.
Perusahaan dapat menambah atau mengurangi lini produknya, tergantung apakah
perusahaan ingin memiliki reputasi kuat dalam satu bidang atau dalam beberapa
bidang.
5
2.2 PENGERTIAN PRODUK SERTA TINGKATAN, DAN KLASIFIKASINYA
DEFINISI PRODUK
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan atau
kebutuhan. Produk-produk yang dipasarkan meliputi barang fisik, jasa, pengalaman, acara-acara,
orang,tempat, property, organisasi, dan gagasan.
6
1. Setiap peningkatan menimbulkan biaya.
2. Manfaat yang ditingkatkan akan segera menjadi manfaat yang diharapkan.
3. Pada saat perusahaan menaikkan harga untuk produk yang telah mereka tingkatkan,
sebagian pesaing menawarkan jenis produk yang telah ”dipreteli” dengan harga yang
jauh lebih trendah.
KLASIFIKASI PRODUK
· Convinience goods (Barang sehari-hari)
Barang yang digunakan sehari-hari oleh konsumen, pembelian ulang cepat dan dengan
upaya untuk mendapatkannya kecil. Contoh: beras, sabun dll
· Shopping goods (Barang toko)
Barang yang dibandingkan berdasarkan kesesuaian, kualitas, harga dan gaya dalam proses
pemilihan dan pembeliannya. Contoh: pakaian, perabotan rumah tangga yang utama.
· Specialty goods (Barang khusus)
Barang eksklusif, unik dan mahal yang hanyak bisa dimiliki segelintir orang saja namun
pembeli bersedia melakukan upaya pembelian yang khusus. Contoh: mobil jaguar, jam
Rolex
· Unsought goods (Barang yang tidak dicari)
Barang yang tidak diketahui konsumennya, dan seringkali tidak pernah terpikir oleh
konsumen untuk membeli barang tersebut. Contoh: batu nisan
7
2.3 KEPUTUSAN PRODUK INDIVIDUAL
Produk adalah semua yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dimiliki,
digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan pemakainya.
Produk tidak hanya terdiri dari barang yang berwujud, tetapi definisi produk yang lebih luas
meliputi objek fisik, jasa, kegiatan, orang, tempat, organisasi, ide atau campuran dari hal-hal
tersebut.
Keputusan produk telah banyak menarik perhatian masyarakat. Ketika membuat keputusan
seperti itu, pemasar sebaiknya mempertimbangkan secara hati-hati masalah kebijakan publik
dan peraturan yang melibatkan perolehan atau pembuatan produk, perlindungan hal paten,
kualitas dan keamanan produk, dan jaminan atau garansi produk.
Keputusan produk meliputi beberapa tahap, yaitu tentang keputusan mengenai atribut
produk, pemberian merek, pengemasan, pelabelan, dan jasa pendukung publik. Di bawah ini
gambar keputusan mengenai masing-masing produk.
Atribut Produk Adalah Mengembangkan suatu produk atau jasa yang melibatkan manfaat dari
Produk dan jasa tersebut oleh atribut produk seperti kualitas, fitur, gaya dan desain.
Mutu produk : Kemampuan produk untuk melaksanakan fungsinya
Sifat-sifat produk : Alat bersaing yang membedakan produk perusahaan dengan produk
pesaing
Rancangan produk : proses mendesain gaya dan fungsi produk yang menarik, mudah, aman
dan tidak mahal untuk dipergunakan dan diservis, serta sederhana dan ekonomis untuk
dibuat dan didistribusikan.
Penetapan Merek Adalah Penetapan sebuah merek, didasarkan pada sejauh mana memiliki
loyalitas merek yang tinggi, kesadaran nama, persepsi kualitas, asosiasi merek yang kuat, dan
aset lain seperti hak paten merek.
Merek : sebuah nama, istilah, tanda, rancangan atau kombinasi yang dimaksudkan untuk
mengenali produk, sehingga dapat dibedakan dari produk pesaing.
8
Nilai merek : nilai dari merek berdasarkan pada sejauh mana merek itu mempunyai loyalitas
merek, kesadaran nama merek, anggapan mutu, asosiasi merek yang tinggi dan asset lain
seperti paten, merek dagang dan hubungan distribusi.
Pengemasan Adalah aktivitas merancang dan membuat wadah atau pembungkus untuk suatu
produk. Fungsi penggunaan sebagai alat pemasaran:
Swalayan: Semakin banyak produk yang dijual secara swalayan sehingga kemasan yang
efektif harus berpesan sebagai “Iklan lima detik”.
Kemampuan konsumen: konsumen bersedia membayar lebih banyak untuk
Kenyamanan,penampilan, keandalan dan prestise dari kemasan yang lebih baik.
Citra perusahaan dan merek: perusahaan mengakui kekuatan kemasan yang terancang
baik akan menghasilkan pengakuan seketika atas perusahaan dan merek.
Kesempatan inovasi: pengemasan yang inovatif dapat memberikan manfaat besar bagi
konsumen dan laba bagi produsen.
Pemberian Label Adalah pemberian keterangan pada produk yang dihasilkan, meliputi:
a. Identifikasi produk/merek
b. Mengklasifikasi produk
c. Menguraikan beberapa hal mengenai produk
d. Mempromosikan produk dengan gambar yang menarik
9
Dukungan Penjualan Adalah pelayanan yang merupakan tambahan pada produk aktual.
Mengingat pentingnya layanan pelanggan sebagai alat pemasaran, banyak perusahaan yang
menetapkan layanan kepada pelanggan untuk mena ngani keluhan, jasa kredit, pemeliharaan,
pelayanan teknis dan informasi konsumen.
10
KEPUTUSAN LINI PRODUK
Lini produk adalah sekelompok produk yang saling terkait karena melakukan fungsi yang sama
( mirip ), dijual kepada kelompok pelanggan yabg sama, dipasarkan melalui saluran distribusi
yang sama, atau memiliki kisaran harga tertentu. Setiap lini produk biasanya dikelola eksekutif
yang berbeda.
11
2.5 MEREK, KEMASAN DAN LABEL PRODUK
MEREK
American marketing association mendefinisikan bahwa Merek sebagai nama, istilah, tanda,
lambang, desain, atau kombinasinya yang dimaksudkan untuk mendefinisikan barang dan
jasa dari satu atau kelompok penjual yang membedakan mereka dari para pesaing.
Penggunaan merek sudah ada sejak berabad-abad yang lalu, yaitu sebagai sarana untuk
membedakan barang dari satu produsen dengan produsen yang lain. Di Eropa penggunaan
merek ditandai dengan peraturan dari asosiasi di abad pertengahan yang mengharuskan para
pengrajin menempatkan nama dagang di produk mereka untuk melindungi diri mereka
sendiri dan juga pelanggang dari barang yang berkualitas rendah.
KEMASAN
Pada dewasa ini kemasan atau pembungkus mempunyai arti yang penting, karena kemasan
tidak hanya digunakan sebagai pelindung terhadap produk, tetapi juga digunakan untuk
dapat menyenangkan dan menarik langganan. Oleh karenanya, kemasan ini termasuk dalam
startegi produk, dengan cara memperbaiki bentuk luar dari produk, seperti pembungkus,
etiket, warna dan lain-lain agar dapat menarik perhatian para konsumen, dan dapat memberi
kesan bahwa produk mutu atau kualitasnya baik.
LABEL PRODUK
Pelabelan adalah subset dari pengemasan. Penjual harus memberi label pada produknya.
Label bisa hanya berupa tempelan sederhana pada produk atau gambar yang dirancang
dengan rumit yang merupaka kesatuan dengan kemasan. Label bisa hanya mencantumkan
merek atau banyak informasi. Bahkan jika penjual memilih label yang sederhana saja, hukum
mungkin mengharuskan adanya informasi tambahan.Terdapat sejarah panjang mengenai
masalah hukum sekitar label, pengemasan dan produk pada umumnya. Tahun 1914, UU
Komisi Perdagangan Federal menyatakan bahwa label atau kemasan yang salah satu
menyesatkan merupakan tindakan pesaingan yang tidak jujur. UU pengemasan atas
pelebelan yang layak disahkan konres pada tahun 1967, menetapkan persyaratan wajib
12
pelabelan, mendukung adanya standar pengemasan industri dan memungkinkan badan
federal untuk menetapkan peraturan pengemasan untuk industri tertentu.
13
Brand Extension / Perluasan Merek
Strategi pengembangan merek ini menggunakan nama merek yang sudah dikenal oleh
konsumen untuk meluncurkan produk baru atau produk modifikasi pada kategori produk yang
baru. Contoh: Merek sabun mandi Lifebouy yang memperluas mereknya pada kategori produk
shampo
Multibrand / Banyak Merek
Strategi pengembangan merek ini meluncurkan banyak merek pada satu macam kategori
produk yang sama. Contoh: PT Unilever Indonesia Tbk memiliki tiga macam merek untuk
kategori produk sabun mandi yaitu Lux, Lifebouy, dan Dove.
New Brand / Merek Baru
Strategi pengembangan merek ini menggunakan merek yang benar – benar baru untuk
peluncuran produk baru perusahaan. Contoh: PT Coca – Cola Indonesia Tbk meluncurkan merek
Freshtea untuk produk baru minuman produk perusahaan yaitu teh dalam kemasan botol
dengan aroma bunga melati.
14
memperpanjang umur hidup suatu produk, produsen harus bekerja keras melakukan berbagai
strategi agar produknya dapat bertahan lebih lama lagi di pasar (market).
15
Beberapa ciri-ciri pada tahap Perkembangan ini adalah :
Memperluas pasar
Omset penjualan yang naik signifikan
Meningkatnya kapasitas produksi
Produk mulai diterima oleh pasar
Cash Flow mulai berubah menjadi Positif
Pasar semakin berkembang, laba juga akan meningkat, namun pesaing-pesaing baru akan
mulai bermunculan
Biaya per unit akan turun ke skala yang ekonomis
Membuat iklan yang menciptakan kesadaran akan pemilihan produk dan memperkuat
merek (branding)
Memperbanyak saluran distribusi dan memperluas cakupan distribusi.
Meningkatkan kualitas produk, menambahkan fitur-fitur baru dan gaya serta
memperbanyak model atau varian.
Menurunkan harga produk untuk menarik pembeli dan memperluas segmen pasar
Peningkatan Omset penjualan yang mulai melambat, bersaing dengan ketat dan berjuang dalam
merebut pangsa pasar dengan pesaing-pesaingnya.
16
Strategi yang sering dilakukan dalam Tahap Kedewasaan
Memperbaiki dan memodifikasi Produk dan memperbanyak pilihan (model, warna, bau,
rasa, estetika)
Meninggalkan varian produk yang tidak kuat di pasar.
Kapasitas Produksi pada kondisi yang rasional
Menerapkan harga yang lebih bersaing
Menggunakan Iklan yang persuasif, mempengaruhi konsumen untuk menggunakan
produknya.
Menarik pengguna-pengguna baru
Distribusi yang intensif
Memasuki Segmen pasar yang baru
Repositioning
Strategi yang sering digunakan pada tahap penurunan adalah sebagai berikut :
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada dasar nya produk adalah segala sesuatu yang dapat di tawarkan ke pasar untuk
memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen dimana dalam suatu produk harus ada
atribut produk , penetepan merek , pengemasan dan pemberian salain tu juga kita tau
bagaimana strategi pengembangan merek supaya dikenal oleh konsumen untuk meluncurkan
produk baru atau produk modifikasi. lini produk adalah strategi pemasaran untuk menjual
beberapa jenis produk , dimana penambahan produk baru pada satu lini produk tersebut
sebagai line extetension sehingga memiliki kualitas yang lebih baik dari produk lain nya
sedangkan bauran produk adalah rangkaian dari semua lini produk dan barang yang
ditawarkan dijual tertentu, Bauran produk Terdiri dari semua lini produk dan barang yang
ditawarkan penjual tertentu sehingga Di tengah maraknya persaingan dan membanjirnya
penawaran produk dengan ratusan bahkan ribuan merek di pasar baik dari dalam dan luar
negeri maka bertambah pula pekerjaan rumah bagi pemasar untuk dapat bertahan dan berhasil
di pasar. Tantangan tersebut dapat direspon dengan cara membentuk identitas produk yang
kuat atau yang lazim kita kenal dengan istilah ekuitas merek yang kuat.
3.2 Saran
Dengan diselesaikannya karya tulis ini penulis berharap makalah ini dapat menambah
wawasan dan pengetahuan pembaca sehingga pembaca dapa mengetahui materi tentang
bauran produk.
18
DAFTAR PUSTAKA
ariefmuliadi30.blogspot.com/2013/04/menejemen-pemasaran-strategi-produk_7852.html
http://id.shvoong.com/business-management/2129486-definisi-dan-klasifikasi-jasa/
19