Anda di halaman 1dari 18

PERILAKU KEORGANISASIAN

“KONSEP DASAR PERILAKU KEORGANISASIAN”

OLEH:

KELOMPOK 1

NAMA KELOMPOK :

(1) NI Putu Diah Lestari (1902013533)


(2) I Putu Adiana Putra (1902013549)
(3) I Kadek Purwadi Wardana (1902013679)
(4) Ida Ayu Gede Sri Padma Dewi (1902013681)
(5) I Kadek Ari Andika Adinata (1902013686)
(6) Ni Luh Putu Eka Suadnyani (1902013688)
(7) I Wayan Yuda Perastiya (1902013691)
(8) I Made Pasek Widiarta (1902013694)

UNIVERSITAS HINDU INDONESIA


FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN PARIWISATA
PRODI MANAJEMEN
2020
KATA PENGANTAR

OM Swastiastu

Puji syukur kami penjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa , atas Asung Kertha
Wara Nugraha-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
bertema “Konsep Dasar Perilaku Keorganisasian”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu
tugas yang diberikan dalam mata kuliah Perilaku Keorganisasian di Universitas Hindu Indonesia.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan
maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari
semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Dalam
penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami
Ibu Ni Wayan Wina Premayani, SE,MM yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Om Santhi, Santhi, Shanti Om

Denpasar, 4 Oktober 2020

Penyusun
Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

PERILAKU KEORGANISASIAN “KONSEP DASAR PERILAKU KEORGANISASIAN” ...... i


KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 2
1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................................................. 2
1.4 Metode Penulisan ............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 3
2.1 Pengertian dan Unsur-Unsur Organisasi ............................................................................... 3
2.1.1 Pengertian Organisasi .................................................................................................... 3
2.1.2 Unsur-Unsur Organisasi................................................................................................. 3
2.2 Pengertian Perilaku Keorganisasian ..................................................................................... 4
2.3 Tingkat Analisis dalam Perilaku Keorganisasian ................................................................. 4
2.4 Karakteristik Perilaku Keorganisasian .................................................................................. 5
2.5 Tujuan Mempelajari Perilaku Keorganisasian ...................................................................... 6
2.6 Sumbangan beberapa Ilmu terhadap Perilaku Keorganisasian ............................................. 6
2.7 Sejarah Perkembangan Perilaku Keorganisasian .................................................................. 7
2.8 Konsep dasar dalam Perilaku Keorganisasian ................................................................. 8
BAB III PENUTUP ...................................................................................................................... 13
A. Kesimpulan..................................................................................................................... 13
B. Saran ............................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam menghadapi era globalisasi ini, organisasi perlu meningkatkan kinerjanya agar
mampu bersaing dalam banyak konteks, yang bermakna bahwa kapasitas untuk ‘ berubah ‘dari
sebuah organisasi penting sekali. Dikarenakan individu adalah segalanya bagi perkembangan
organisasi, mungkin bisa dikata bahwa organisasi tanpa individu adalah suatu kebohongan
belaka atau tak mungkin. Dari hal ini maka kita lihat mengenai sebagian sifat dan pemikiran
individu yang harus dimiliki demi terwujudnya suatu organisasi yang baik. Walaupun tanpa
meniadakan komponen – komponen lain seperti teknologi. Kehidupan manusia di dunia tidak
dapat terlepas dari organisasi. Setiap hari kitaberhubungan dan terlibat dengan organisasi dan
hidup kita dipengaruhi dan mempengaruhi organisasi dalam derajat yang berbeda-beda. Secara
sadar kita terlibat dalam organisasi sebagai siswa, karyawan, anggota gereja, warga negara dan
lain-lain. Organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu kelompok individu yang bekerja sama
untuk mencapai suatu tujuan bersama. Definisi yang lain menyatakan organisasi sebagai
kesatuan yang memungkinkan masyarakat mencapai suatu tujuan yang tidak dapat dicapai
individu secara perorangan. Dari dua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa organisasi
dibentuk untuk melayani kebutuhan manusia yang tidak dapat dicapai secara individu.
Organisasi lebih dari sekedar alat untuk menyediakan barang dan jasa tetapi juga menyediakan
lingkungan dimana sebagian besar dari kita menghabiskan kehidupan

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dan unsur-unsur organisasi ?
2. Apa pengertian prilaku keorganisasian ?
3. Sebutkan tingkat analisis dalam prilaku keorganisasian !
4. Sebutkan karakteristik perilaku keorganisasian !
5. Apa tujuan mempelajari perilaku keorganisasian ?
6. Sebutkan beberapa sumbangan bidang ilmu terhadap prilaku keorganisasian !
7. Bagaimana sejarah perkembangan perilaku keorganisasian ?
8. Sebutkan konsep dasar dalam perilaku keorganisasian !

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui dan menjelaskan pengertian dan unsur- unsur Organisasi
2. Untuk mengetahui pengertian Perilaku Keorganisasian
3. Untuk mengetahui dan menjelaskan tingkat Analis dalam Prilaku Keorganisasian
4. Untuk mengetahui Karakteristik Perilaku Keorganisasian
5. Untuk mengetahui tujuan mempelajari Perilaku Keorganisasian
6. Untuk mengetahui sumbangan ilmu terhadap Perilaku Keorganisasian
7. Untuk mengetahui sejarah perkembangan Perilaku Keorganisasian
8. Untuk mengetahui konsep dasar Perilaku Keorganisasian

1.4 Metode Penulisan


Metode penulisan makalah ini,menggunakan metode research library dan research
internet sebagai referensi yang ada kaitan atau hubungannya dengan makalah yang kami buat,
dan kemudian disimpulkan dalam bentuk makalah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Unsur-Unsur Organisasi

2.1.1 Pengertian Organisasi


Organisasi adalah suatu sistem yang terdiri dari pola aktivitas kerjasama yang dilakukan
secara teratur dan berulang-ulang oleh sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan (Indriyo
Gitosudarmo, 1997). Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek
seperti penyatuan visidan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok
orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat
diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti;
pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga
menekan angka pengangguran. Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai
suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur
hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam
keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam
organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.

2.1.2 Unsur-Unsur Organisasi


1. Personil (Man)
Ini adalah elemen paling penting dalam organisasi di mana setiap personel memiliki level
dan fungsinya sendiri.

2. Kerjasama (Teamwork)
Organisasi hanya dapat mencapai tujuan bersama jika anggota melaksanakan tugas dan
tanggung jawab mereka bersama.

3. Tujuan Bersama
Ini adalah target yang ingin dicapai oleh suatu organisasi, baik dari segi prosedur,
program, pola, hingga hasil akhir dari pekerjaan organisasi.

3
4. Peralatan (Equipment)
Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan sarana dan prasarana dalam bentuk
kelengkapan organisasi, seperti; kantor / bangunan, material, uang, sumber daya
manusia, dan lainnya.

5. Lingkungan (Environment)
Faktor lingkungan juga sangat berpengaruh dalam suatu organisasi. Misalnya budaya
sosial, kebijakan, anggaran, regulasi, dan kondisi ekonomi.

6. Sumber Daya Alam


Selain lingkungan, sumber daya alam juga merupakan elemen penting yang harus
dipenuhi agar organisasi berjalan dengan baik. Beberapa contoh adalah; air, kondisi
iklim, kondisi tanah, cuaca, flora dan fauna.

2.2 Pengertian Perilaku Keorganisasian


Perilaku Keorganisasian merupakan bidang studi yang mempelajari tentang interaksi
manusia dalam organisasi, meliputi studi secara sistimatis tentang prilaku, struktur dan proses
dalam Organisasi. Organisasi diciptakan oleh manusia untuk mencapai suatu tujuan, dan pada
saat yang sama manusia juga membutukan Organisasi untuk mengembangkan dirinya. Oleh
sebab itu antara organisasi dengan manusia memiliki hubungankan yang saling membutuhkan
dan menguntungkan. Mempelajari perilaku keorganisasian sifatnya agak abstrak, tidak
menghasilkan perinsip-perinsip yang sederhana, tetapi seringkali menemui perinsip-perinsip
yang komplek dimana penjelasan atau analisanya bersifat situasional. Dalam perilaku
keorganisasian tidak ada prinsip-prinsip yang berlaku umum yang dapat diterapkan pada semua
situasi.

2.3 Tingkat Analisis dalam Perilaku Keorganisasian


Dalam mempelajari perilaku keorganisasian dapat dilakukan dengan tiga tingkat analisis
yaitu tingkat individu, kelompok dan organisai.. Hal itu tergantung apakah konflik tersebut

4
dipandang sebagai konflik antar individu, atau merupakan konflik antargugus tugas pada tingkat
kelompok atau konflik antar dua kepala bagian pada tingkat organisasi

1. Tingkat Individu

Dalam analisis pada tingkat individu, kejadian-kejadian yang terjadi dalam organisasi
dianalisis dalam hubungannya dengan perilaku seseorang dan interaksi kepribadian
dalam suatu situasi.

2. Tingkat Kelompok

Sekalipun kelompok terbentuk dari kumpulan individu-individu, kejadian-kejadian yang


terjadi pada suatu kelompok bukan sekedar penjumlahan dari perilaku-perilaku individu.
Kelompok mengembangkan norma-normanya sendiri tentang perilaku-perilaku yang
dapat diterima oleh para anggotanya.

3. Tingkat Organisasi

Organisasi lebih dari sekedar penjumlahan individu-individu maupun kelompok. Struktur


dan posisis seseorang dalam organisasi membawa pengaruh pada setiap interaksi sosial
dalam organisasi. Struktur organisasi mempengaruhi bagaimana informasi
dikomunikasikan dan keputusan dibuat.

2.4 Karakteristik Perilaku Keorganisasian


1. Perilaku

Fokus dari perilaku keorganisasian adalah perilaku individu dalam organisasi, oleh
karenanya harus mampu memahami perilaku berbagai individu dan organisasi.

2. Struktur

Struktur berkaitan dengan hubungan yang bersifat tetap dalam organisasi, bagaimana
pekerjaan dalam organisasi dirancang dan bagaimana pekerjaan diatur.

3. Proses
Proses organisasi berkaitan dengan interaksi yang terjadi antara anggota organisasi yang
meliputi: komunikasi, kepemimpinan, pengambilan keputusan dan kekuasaan..
5
2.5 Tujuan Mempelajari Perilaku Keorganisasian
a) Memahami perilaku yang terjadi dalam organisasi.Hal ini berarti Perilaku Organisasi
diharapkan dapat mengerti segala perilaku-perilaku baik anggota maupun dari
organisasi itu sendiri
b) Dapat meramalkan kejadian-kejadian yang terjadi Dalam hal ini Perilaku Organisasi
berperan penting dalam memprediksi setiap peristiwa atau kejadian yang terjadi dalam
organisasi, apakah kejadian tersebut nantinya akan membuat organisasi tersebut
menjadi lebih baik atau tidak.
c) Dapat mengendalikan perilaku-perilaku yang terjadi dalam organisasi.Hal ini berarti
Perilaku Organisasi diharapkan dapat mengurangi terjadinya kesalahan-kesalahan yang
akan terjadi dari individu-individu dalam suatu organisasi.

2.6 Sumbangan beberapa Ilmu terhadap Perilaku Keorganisasian


(1) Psikologi

Sumbangan psikologi yang nyata didasarkan prilaku organisasional berkaitan dengan


proses belajar keperibadian, konseling. Secara sfesifik, sumbangan psikologi terhadap prilaku
organisasional berkenaan dengan masalah-masalah kebosanan, kelelahan, kondisi kerja,
persepsi, kepribadian, latihan, emosi, efektifitas pengambilan keputusan, kepemimpinan,
motivasi, pengambilan keputusan dan pengurangan sikap.

(2) Sosiologi

Menurut J.Fitcher (1957) sosiologi adalah sebagai studi keilmuan mengenai interaksi
manusia. Maka dengan demikian, sosiologi lebih mentitik beratkan kepada kelompok.
Sumbangan terpenting ilomu sosiologi terhadap perilaku organisasi adalah kajian tentang
dinamika kelompok, tim kerja, komunikasi, kekuasaan, konflik dan perilaku antar kelompok.

(3) Psikologis sosial

Menurut Stpehen P Robbins, psikologi sosial memberikan semangat signifikan dalam


bidang-bidang pengukuran, pemahaman dan perubahan ssikap, pola komunikasi,
pembangunan kepercayaan, cara kegiatan kelompok memuaskan kebutuhan individu, serta
proses-proses pengambilan keputusan kelompok. Kajian psikologi sosial, misalnya dalam

6
kajian perilaku organisasi dalam pendidikan, pengambilan keputusan kelompok merupakan
salah satu yang terpenting. Hal ini disebabkan karena organisasi pendidikan dicirikan oleh
kesejawatan yang tinggi yang karenanya relevan menggunakan proses pengambilan
keputusan kelompok salah satu bentuk pengambilan keputusan kelompk adalah dengan
melibatkan anggota dalam pengambilan keputusan. Partisipasi bertujuan untuk melibatkan
mental dan emosional individu dalm situasi kelompok yang mendorong individu
berkontribusi kepada tujuan-tujuan kelompok dan berbagai tanggung jawab dengan anggota
lainnya.

(4) Andropologi

Antropologi adalah studi tentang masyarakat untuk mempelajari manusia dan kegiatan
mereka. Karya antropolog tentang budaya dan lingkungan telah membantu memahami
perbedaan nilai-nilai fundamental, sikap dan perilaku diantara orang-orang pada organisasi
dan negara yang berbeda. Sumbangan terpenting antropologi terhadap perilaku organisasi
adalah kajian tentang nilai komparatif, sikap komparatif, analisis lintas budaya, budaya
organisasi, dan lingkungan organisasi.

(5) Ilmu Politik

Perilaku organisasi juga dikembangkan dari disiplin ilmu politik, ilmu politik
mempelajari perilaku individu dan kelompok dalam lingkungan politik. Kajian terpenting
yang berkaitan dengan perilaku organisasi adalah konflik, politik, interaksi organisasi dan
kekuasaan, termasuk bagaimana orang memanipulasi kekuasaan untuk kepentingan individu.

2.7 Sejarah Perkembangan Perilaku Keorganisasian

McShane and Glinow (2008), menyatakan ilmu perilaku organisasi pada suatu saat di
masalampau terperangkap pada suatu pendapat tentang prinsip yang bersifat universal yang
dapat diterapkanpada semua organisasi. Bagi ilmuwan, prinsip yang bersifat universal dapat
menyediakan suatu modelyang dapat diterapkan pada semua situasi. Bagi seorang manajer
adanya prinsip yang bersifat universaldapat disiapkan suatu pedoman yang dapat diterapkan
pada semua situasi. Penulis awal tentang perilaku,keorganisasian yang mengembangkan
prinsip yang bersifat universal adalah Weber (1969).

7
Weber dikenal sebagai tokoh aliran organisasi klasik, yang menekankan pada penerapan
struktur birokrasi yang tinggi pada semua organisasi. Kemudian pada tahun 1950-an timbul
pendapat baru dari Likert(1967) yang menemukan empat sistem organisasi.Namun sebagian
besar manajer menemukan dan menyadari bahwa praktek dalam organisasi tidak sederhana,
dan menolak suatu prinsip dan teori yang bersifat universal berlaku untuk semuasituasi.
Sumbangan yang penting telah dilakukan oleh para manajer dan ilmuan dalam bidang
perilaku keorganisasian adalah munculnya suatu konsep yang dikenal dengan nama
“pendekatan kontingensiatau pendekatan situasional”. Pendekatan ini diarahkan kepada
pengembangan pada tindakanmanajer yang paling sesuai dengan situasi tertentu dan
karakteristik dari orang-orang yang terlibatdidalamnya. Dengan memperhatikan dan
menimbang variabel-variabel yang relevan pada suatu situasitertentu, manajer dapat
mengembangkan suatu arah tindakan yang paling tepat yang diperlukan untukmenyelesaikan
atau mencapai suatu tujuan. Manajer harus mampu mengenali, mendiagnose, situasitertentu
menggunakan pendekatan kontingensi dengan berhasil.Pendekatan kontingensi secara
konseptual sangat menarik, tetapi juga sangat sulit untukmengikutinya. Menentukan dengan
tepat hubungan antarvariabel penting adalah cukup sulit.Mengembangkan suatu perencanaan
yang tepat untuk menyelesaikan suatu motivasi tertentu, desainorganisasi, masalah pelatihan,
dan penilaian prestasi memerlukan analisis yang cermat terhadap variabel-variabel penting
dan hubungan dari variabel tersebut secara bersama-sama. Setelah melakukan analisissecara
seksama atas situasi tertentu dan melakukan pengamatan variabel-variabel, mengkaji
secarateori maupun hasil riset pustaka, seorang manajer dapat menentukan tindakan yang
tepat untuk situasitertentu.

2.8 Konsep dasar dalam Perilaku Keorganisasian


A. Konsep dasar perilaku keorganisasian meliputi :
a) Dimensi-dimensi pokok pembahasan teori organisasi
Organisasi dapat diartikan sebagai sekumpulan orang yang saling berinteraksi dan
bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. Menurut Warren
Bennis dalam buku Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya, Miftah Thoha
(1983:3) menyatakan bahwa terdapat tiga dimensi pokok dalam setiap mendiskusikan

8
teori organisasi yang tidak bisa diabaikan. Ketiga dimensi pokok itu adalah dimensi
teknis, dimensi konsep dan dimensi manusia.

Adapun penjelasan mengenai ketiga dimensi tersebut yaitu :

1. Dimensi teknis
Yaitu dimensi yang menekankan pada kecakapan atau kemampuan seseorang yang
dibutuhkan untuk menggerakkan organisasi, otomatis yang diperlukan disini adalah sumber
daya yang memiliki keterampilan-kepterampilan dalam mengelola sebuah organisasi.
Dimensi ini berisi keahlian-keahlian birokrat atau manajer dibidang teknis atau orang yang
ahli dan mempunyai kemampuan yang diperlukan untuk menggerakkan organisasi, misalnya
keahlian dalam mengoperasikan komputer, memahami konsep pemasaran serta mampu
dalam penyalurannya, dan lain-lain.

2. Dimensi konsep

Yaitu sebuah rancangan khusus yang dijadikan sebagai acuan dalam menjalankan
sebuah oragnisasi, artinya setiap gerak atau kegiatan yang akan dilaksanakan tetap mengacu
pada pedoman yang telah dibuat oleh seluruh atau sebagian anggota organisasi yang
mempunyai wewenang. Selain itu juga, dimensi konsep ini merupakan motor penggerak dari
dimensi pertama dan amat erat hubungannya dengan dimensi ketiga yakni dimensi manusia.
Karena adanya rencana dan rencangan pekerjaan, sehingga membuat tujuan organisasi
menjadi terarah dan anggota organisasi pun akan lebih mudah dalam menjalankan tugas-
tugasnya.

3. Dimensi manusia

Adalah dimensi yang paling utama dalam sebuah organisasi karena tanpa adanya dimensi
manusia otomatis suatu organisasi tidak akan pernah ada karena tidak ada yang membuat
organisasi dalam arti membentuk sebuah organisasi dan tidak ada penggerak yang melakukan
suatu kegiatan oragnisasi tersebut. Sehingga dapat dikatakan kalau dimensi manusia
merupakan dimensi yang komplek dalam sebuah organisasi. Namun, tetap saja dimensi
manusia tidak akan berpungsi secara utuh jika dimensi teknis dan konsep tidak ada.

9
B. Kerangka dasar konsep perilaku organisasi
Pada hakekatnya perilaku organisasi mendasarkan pada ilmu perilaku itu sendiri yang
dikembangkan dengan pusat perhatiannya pada tingkah laku manusia dalam suatu organisasi.
Kerangka dasar dalam perilaku organisasi didukung oleh dua komponen, yaitu individu-
individu yang berperilaku dan organisasi sebagai wadah dari perilaku itu.Perilaku adalah
suatu fungsi dan interaksi antara seorang individu dengan lingkungannya. Sementara
organisasi itu sendiri adalah sekelompok orang yang beraktivitas dan bekerja sama untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Seperti yang telah diketahui, bahwa individu atau
anggota organisasi adalah manusia. Oleh karena itu manusia merupakan makhluk sosial,
dirinya selalu ingin berpartisipasi dengan manusia lain untuk melakukan kegiatan organisasi
sesuai dengan tujuannya. Dalam individu terdapat sifat-sifat yang melekat pada dirinya.
Dimana antara individu yang satu dengan yang lainnya mempunyai perbedaan. Sehingga
perlu adanya penyesuaian terhadap sifat-sfat individu tersebut dalam satu organisasi. Adapun
sifat-sifat individu akan terlihat melalui perilakunya yang ditunjukan dalam organisasi. Oleh
karena itu, ilmu yang memperlajari individu dan organisasi disebut dengan perilaku
organisasi. Dalam ilmu tersebut diterangkan mengenai pola tingkah laku manusia sebagai
individu yang tergabung dalam organisasi.Stephen P. Robbins menyatakan bahwa : “Perilaku
Organisasi adalah suatu bidang studi yang mempelajari dampak perorangan, kelompok, dan
struktur pada perilaku dalam organisasi dengan maksud menerapkan pengetahuan tentang
hal-hal tersebut demi perbaikan efektivitas organisasi.” Sementara Miftah Thoha (1983:5)
menyatakan bahwa “Perilaku Organisasi adalah suatu studi yang menyangkut aspek-aspek
tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau suatu kelompok tertentu.”Dari pengertian
diatas, dapat dirumuskan bahwa perilaku organisasi itu ialah ilmu tingkah laku yang berusaha
menjelaskan tindakan-tindakan manusia di dalam organisasi yaitu bagaimana perilaku
manusia itu mempengaruhi usaha pencapaian tujuan-tujuan organisasi.

C. Perbedaan ilmu perilaku organisasi dengan ilmu perilaku lainnya


Perilaku organisasi (PO) adalah ilmu terapan, sehingga ilmu perilaku organisasi tidak
terlepas dari pengaruh ilmu perilaku sehingga berkontribusi dengan beberapa ilmu perilaku
lain, diantaranya:

10
Perbedaan antara PO dengan Psikologi Industri atau organisasi
yaitu PO mempelajari perilaku manusia dengan tidak diawali pada psikologi manusia
yaitu dengan menggunakan multidisiplin, sedangkan psikologi industri mempelajari
perilaku manusia dengan diawali dari psikologi manusia itu sendiri. Namun, keduanya
sama-sama mempelajari perilaku manusia.

Perbedaan antara perilaku organisasi dengan teori organisasi


didasarkan pada dua perbedaan antaranya unit analisisnya dan pusat variabel tak bebas.
Perilaku organisasi dirumuskan sebagai suatu studi dari tingkah laku individu dan
kelompok di dalam suatu organisasi dan penerapan dari ilmu pengetahuan tertentu. Teori
organisasi adalah studi tentang susunan, proses, dan hasil organisasi itu sendiri.

Perbedaan antara perilaku organisasi dengan personnel dan human resources


adalah bahwa perilaku organisasi lebih menekankan pada orientasi konsep, berdasarkan
teori, sedangkan personnel dan human resources menekankan pada teknik dan
teknologi.Variabel-variabel tak bebas, seperti misalnya tingkah laku dan reaksi-reaksi
yang efektif dalam organisasi, yaitu pada pengelolaan sumber daya manusia itu sendiri
agar berkualitas. Keduanya tetap mengacu pada pengembangan dan kemajuan motivasi
serta kualitas dari, individu, kelompok dan organisasi agar terjadi perubahan yang
signifikan.

D. Ruang lingkup kajian perilaku organisasi


Perilaku Organisasi, sesungguhnya terbentuk dari perilaku-perilaku individu yang
terdapat dalam organisasi tersebut. Oleh karena itu, sebagaimana telah disinggung pengkajian
masalah perilaku organisasi jelas akan meliputi atau menyangkut pembahasan mengenai
perilaku individu. Dengan demikian dapat dilihat bahwa ruang lingkup kajian ilmu perilaku
organisasi hanya terbatas pada dimensi internal dari suatu organisasi. Dalam kaitan ini, aspek-
aspek yang menjadi unsur-unsur, komponen atau sub sistem dari ilmu perilaku organisasi
antara lain adalah: motivasi, kepemimpinan, stres dan atau konflik, pembinaan karir, masalah
sistem imbalan, hubungan komunikasi, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan,

11
produktivitas dan atau kinerja (performance), kepuasan, pembinaan dan pengembangan
organisasi (organizational development)

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Organisasi adalah suatu sistem yang terdiri dari pola aktivitas kerjasama yang dilakukan
secara teratur dan berulang-ulang oleh sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan
(Indriyo Gitosudarmo, 1997). Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh
beberapa aspek seperti penyatuan visidan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan
eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik
adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena
memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat
sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran.

Perilaku Keorganisasian merupakan bidang studi yang mempelajari tentang interaksi


manusia dalam organisasi, meliputi studi secara sistimatis tentang prilaku, struktur dan
proses dalam Organisasi. Organisasi diciptakan oleh manusia untuk mencapai suatu tujuan,
dan pada saat yang sama manusia juga membutukan Organisasi untuk mengembangkan
dirinya. Oleh sebab itu antara organisasi dengan manusia memiliki hubungankan yang saling
membutuhkan dan menguntungkan.

B. Saran
Dengan selesainya makalah ini tentang “Konsep dasar perilaku keorganisasian” kami
harap dapat bermanfaat bagi pembaca. Makalah ini dari jauh dari kesempurnaan maka dari
itu kami sebagai penyusun makalah berharap adanya kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://guruakuntansi.co.id/pengertian-organisasi/

http://adulwarawiri.blogspot.com/2011/02/pengertian-perilaku-keorganisasian.html

https://yozilatulaini46.wordpress.com/2015/01/07/perilaku-keorganisasian/

http://dunsarwere.blogspot.com/2015/08/tujuan-dan-karakteristik-perilaku.html

http://ryanivan.blogspot.com/2014/09/mengapa-perilaku-organisasi-perlu.html

https://perilakuorganisasibab4.wordpress.com/2015/05/18/disiplin-ilmu-penyumbang-terhadap-
ilmu-perilaku-organisasi/

https://derafitria.wordpress.com/2012/09/28/sejarah-perkembangan-perilaku-organisasi/

14
LAMPIRAN

15

Anda mungkin juga menyukai