Dengan kata lain, OBAT PATEN yaitu obat yang hanya dapat diproduksi oleh pabrik yang memiliki hak paten untuk memproduksi jenis obat tersebut, atau obat yang mendapatkan perlindungan paten berdasarkan Undang-Undang Paten yang berlaku di Indonesia. Obat paten disebut juga INNOVATOR atau ORIGINATOR, yaitu obat yang pertama kali diberi Izin Edar di Indonesia. Apabila masa paten telah habis, pabrik lain dapat memproduksi dengan kandungan yang sama dan menjadi obat generik. Contoh obat originator yaitu Ponstan (asam mefenamat), Norvask (amlodipin), Oradexon (deksametason), dan lain-lain. Obat generik dapat diberi nama dagang (merek) oleh pabrik yang memproduksinya, disebut OBAT GENERIK BERMEREK (branded generic). Sudah tersedia berbagai obat generik bermerek yang juga mengandung asam mefenamat, amlodipin, dan deksametason. Obat generik yang tidak diberi merek, tetapi langsung menggunakan nama yang sama dengan kandungannya, yaitu nama resmi dari Farmakope Indonesia atau International Proprietary Name (INN) disebut OBAT GENERIK BERLOGO. Contoh obat generik yaitu obat yang diberi nama ASAM MEFENAMAT, AMLODIPIN, DEKSAMETASON, dan lain-lain. OBAT GENERIK BERLOGO (OGB) merupakan obat generik yang lebih dikenal selama ini sebagai produk yang harganya lebih terjangkau dibandingkan obat bermerek. Baik obat paten, obat generik bermerek maupun obat generik berlogo yang memiliki kandungan sama akan memiliki khasiat yang sama. Badan Pengawas Obat dan Makanan menjamin mutu dari semua obat yang mendapatkan izin beredar di Indonesia. Obat generik bermerek maupun berlogo harus memiliki kualitas yang sama dengan originatornya.