SURAT EDARAN
NOMOR SE-80/PB/2020
TENTANG
A. Umum
Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang perbendaharaan negara, yang
meliputi pelaksanaan APBN, pengelolaan kas negara, penyusunan laporan keuangan, serta
dukungan pelaksanaan tugas di bidang investasi pemerintah, pengelolaan keuangan Badan
Layanan Umum (BLU), dan peran di bidang keuangan negara lainnya, diperlukan dukungan
sarana dan prasarana yang memadai. Perkembangan pola kerja sesuai New Thinking of
Working (NTOW) yang diwujudkan dengan penerapan Activity Based Workspace (ABW),
Flexible Working Space (FWS), serta pola kerja yang adaptif memerlukan dukungan
peralatan dan mesin untuk pelaksanaan tugas perkantoran yang modern, terintegrasi, dan
bersifat mobile.
Perkembangan teknologi dan kebutuhan organisasi secara keseluruhan menuntut
penyediaan peralatan dan mesin yang tepat, baik secara jumlah maupun spesifikasinya, serta
peralatan dan mesin yang menjamin keamanan data dan kesehatan pegawai.
Berdasarkan hasil analisa dan pemetaan kondisi peralatan dan mesin pada instansi vertikal
Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb), dan untuk meningkatkan efektivitas dan
efisiensi penyediaan peralatan dan mesin, serta optimalisasi perlindungan aset keamanan
informasi dan keberlangsungan layanan, perlu disusun kembali standardisasi peralatan dan
mesin sesuai dengan kebutuhan serta perkembangan teknologi terkini.
D. Dasar Hukum
1. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 92,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5533), sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 142,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6523);
2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 150/PMK.06/2014 tentang Perencanaan Kebutuhan
Barang Milik Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 991);
3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 246/PMK.06/2014 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Penggunaan Barang Milik Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
1977), sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 76/PMK.06/2019 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 246/PMK.06/2014 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan
Barang Milik Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 549);
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 83/PMK.06/2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Pemusnahan dan Penghapusan Barang Milik Negara (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 757);
5. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 425/KM.01/2018 tentang Pedoman Penyusunan,
Penelitian dan Penyampaian Rencana Kebutuhan Barang Milik Negara di Lingkungan
Kementerian Keuangan.
E. Ketentuan
1. Standardisasi peralatan dan mesin pada instansi vertikal Direktorat Jenderal
Perbendaharaan terdiri dari standar spesifikasi dan jumlah yang disusun berdasarkan
kebutuhan dan kondisi masing-masing instansi vertikal sebagaimana tercantum dalam
lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran Direktur Jenderal
ini.
2. Pemenuhan kebutuhan peralatan dan mesin pada instansi vertikal Direktorat Jenderal
Perbendaharaan dilakukan dengan memperhatikan kesesuaian klasifikasi pengguna
(pegawai DJPb) dan ketersediaan anggaran masing-masing instansi vertikal.
3. Instansi vertikal Direktorat Jenderal Perbendahaan yang memiliki peralatan dan mesin
dengan spesifikasi dan jumlah melebihi dari standar yang ditetapkan dalam Surat Edaran
ini tetap dapat digunakan sesuai dengan peruntukannya sampai dengan masa
manfaatnya berakhir dan/atau dapat dihapuskan selama tidak mengganggu
keberlangsungan tugas dan fungsi instansi vertikal.
4. Tata cara penghapusan peralatan dan mesin sebagaimana dimaksud pada angka 3
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan mengenai tata cara pelaksanaan pemusnahan
dan penghapusan Barang Milik Negara.
5. Pengadaan dan/atau penerimaan transfer atau hibah peralatan dan mesin dari instansi
lain harus memperhatikan kesesuaian dengan spesifikasi dan jumlah sebagaimana
tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran
Direktur Jenderal ini.
6. Untuk mendukung pelaksanaan pola kerja baru di Kementerian Keuangan sesuai konsep
New Thinking Of Working (NTOW), maka pengadaan peralatan dan mesin agar
diutamakan untuk jenis peralatan dan mesin yang mendukung mobilitas pegawai.
7. lnstansi vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan agar menggunakan standardisasi
peralatan dan mesin yang ditetapkan dalam Surat Edaran Direktur Jenderal ini, dalam
menyusun dan/atau merumuskan strategi kebijakan pengelolaan Barang Milik Negara
khususnya terkait perencanaan kebutuhan, penganggaran, pengadaan, pemeliharaan,
dan penghapusan Barang Milik Negara.
8. Standardisasi peralatan dan mesin pada instansi vertikal Direktorat Jenderal
Perbendaharaan dapat dikaji ulang secara berkala sesuai dengan kebutuhan organisasi
dan perkembangan teknologi.
F. Penutup
1. Kepada seluruh instansi vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan diminta untuk
melaksanakan Surat Edaran ini.
2. Kepada Sekretaris Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan Para Kepala Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Perbendaharaan diminta untuk mengawasi pelaksanaan Surat
Edaran ini.
3. Dengan ditetapkan Surat Edaran ini, maka Surat Edaran Direktur Jenderal
Perbendaharaan Nomor SE-32/PB/2016 tentang Standardisasi Peralatan dan Mesin
Pada Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan, dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.
4. Surat Edaran Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 05 Oktober 2020
DIREKTUR JENDERAL,
STANDAR SPESIFIKASI DAN JUMLAH PERALATAN DAN MESIN PADA INSTANSI VERTIKAL
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
2 Laptop/Notebook
CD/DVD Opsional
4 Scanner
Scan Speed : Color 6.4 ms/line (600 dpi) ΣScKwl = ΣScKwl Jumlah total Scanner pada Kanwil
2 + ΣBag/Bid
Bit Depth : 24 bit ΣScKPPN = ΣBag/Bid Jumlah Bagian/Bidang
2 + ΣSek/Subg
Doc Size : Scan ukuran hingga F4 ΣScKPPN Jumlah total Scanner pada KPPN
Output Power : 10 KVA ΣUps = ΣUps Jumlah total UPS pada Kanwil
Capacity 1/3(ΣSpan+Σlay+ atau KPPN
ΣSakti )
Back Up Time Half : 20 minutes ΣSpan Jumlah Desktop dan Laptop untuk
Load Implementasi SPAN
Back Up Time Full : 15 minutes Σlay Jumlah Desktop dan Laptop untuk
Load layanan sebanyak 2 unit
ΣSakti Jumlah Desktop dan Laptop untuk
implementasi SAKTI
6 Printer
Printing Method Laser ΣPrint = ΣPrint Jumlah total Printer pada Kanwil
1/4 ΣPc + Filial atau KPPN
Print Speed Maksimal 50 ppm ΣPc Jumlah total Desktop dan Laptop
Resolution Maksimal 2400 x 1200 dpi Fillial Printer untuk KPPN yang
mempunyai layanan fillial
sebanyak 1 unit
Input Capacity Maksimal 600 sheets
NO SPESIFIKASI JUMLAH KETERANGAN
Media Size Minimal mendukung ukuran kertas umum
seperti: Letter, Legal, Executive, A4, A5,
A6
OS Compatibility Mendukung sistem operasi umum seperti
Windows, MacOS, dan LInux
Connectivity Minimal mendukung:
1. USB:
2. LAN/WLAN
Processor Maksimal 1,2 Ghz
7 Komputer Server
Storage 2 Tb
Memori (RAM) 8 gb
Hardisk 2 tb
9 Mesin Absensi
Recognation ID Card
Identification
10 Mesin Antrian
11 Televisi
Tipe layar LED ΣTvKwl = Kakanwil + ΣTvKwl Jumlah total Televisi pada Kanwil
Σbag/bid + FO + TV
CCTV + RR
Ukuran TV Menyesuaikan dengan besaran luasan ΣTvKPPN = KaKPPN Σbag/bid Jumlah Bagian/Bidang
ruang rapat + 2 + FO + TV CCTV
+ RR
ΣTvKPPN Jumlah total Televisi pada KPPN
12 Wifi
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 05 Oktober 2020
DIREKTUR JENDERAL,