Anda di halaman 1dari 3

1.

Andai anda sedang bertugas di apotek swasta, bagaimana anda menjalankan prinsip
alur diagnosis pada seorang customer yang akan membeli antipiretik untuk anaknya?
2. Sebutkan jenis-jenis sel darah putih dan fungsinya?
Jawab :
1. Pertama ditanyakan apa keluhan dari pasien, atau keluarga yang mewakili, ditanyakan
demam nya apakah sudah diukur menggunakan termometer, jika belum boleh diukur
menggunakan termometer kemudian ditanya sudah berapa hari demam yang dialami.
Jika suhu badan 38 C, maka bisa diberikan obat seperti parasetamol, tapi jika demam
lebih dari 40 C dan sudah lebih dari 3 hari dan tidak ada penurunan suhu, maka
disarankan untuk kedokter agar diperiksa lebih lanjut.
2. Leukosit merupakan sel darah putih yang diproduksi oleh jaringan hemopoetik untuk
jenis bergranula (polimorfonuklear) dan jaringan limpatik untuk jenis tak bergranula
(mononuklear), berfungsi dalam sistem pertahanan tubuh terhadap infeksi.
Leukosit terdiri dari 2 kategori yaitu granulosit dan agranulosit.
a) Granulosit, yaitu sel darah putih yang di dalam sitoplasmanya terdapat granula
granula. Granula-granula ini mempunyai perbedaan kemampuan mengikat
warna misalnya pada eosinofil mempunyai granula berwarna merah terang,
basofil berwarna biru dan neutrofil berwarna ungu pucat.
 Neutrofil = Neutrofil adalah sel pertama dari sistem kekebalan tubuh
yang merespons dengan cara menyerang bakteri atau virus. Sebagai
tameng utama, neutrofil juga akan mengirimkan sinyal yang
memperingati sel-sel lain dalam sistem kekebalan tubuh untuk
merespons bakteri atau virus tersebut. Neutrofil umumnya ada pada
nanah yang keluar dari infeksi atau luka di tubuh Anda.
 Eosinofil = bagian dari leukosit yang berfungsi melawan bakteri dan
infeksi parasit (seperti cacing). Eosinofil juga bekerja ketika seseorang
mengalami reaksi alergi. Apabila jumlah sel eosinofil berlebihan, maka
umumnya ini adalah hasil dari respon imun terhadap zat penyebab
alergi. Eosinofil jumlahnya hanya sekitar 1 persen dari sel darah putih
dalam aliran darah Anda, namun pada sistem pencernaan Anda
jumlahnya lebih tinggi. Eosinofil tak hanya membawa manfaat bagi
tubuh, tetapi juga bahaya. Pada kondisi ekstrem, seperti pada penyakit
eritema toksikum, eosinofil dapat berperan sebagai elemen bermanfaat
atau sekadar pengamat.
 Basofil = Basofil adalah leukosit yang jumlahnya hanya sekitar 1
persen. Basofil berfungsi untuk meningkatkan respons imun non-
spesifik terhadap patogen. Basofil adalah sel yang paling dikenal
karena perannya memunculkan asma. Ketika dirangsang dengan
adanya pemicu asma, seperti debu, sel basofil akan melepaskan
histamin. Basofil inilah yang dapat menyebabkan peradangan dan
bronkokonstriksi di saluran pernapasan Anda.
b) Agranulosit, merupakan bagian dari sel darah putih dimana mempunyai inti
sel satu lobus dan sitoplasmanya tidak bergranula. Leukosit yang termasuk
agranulosit adalah limfosit, dan monosit. Limfosit terdiri dari limfosit B yang
membentuk imunitas humoral dan limfosit T yang membentuk imunitas
selular. Limfosit B memproduksi antibodi jika terdapat antigen, sedangkan
limfosit T langsung berhubungan dengan benda asing untuk difagosit.
 Limfosit (limfosit B dan limfosit T) = Limfosit adalah leukosit yang
penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh. Ada dua jenis utama
limfosit, yaitu limfosit sel B dan sel T. Limfosit B fungsinya membuat
antibodi untuk menyerang bakteri, virus, dan racun yang menyerang
tubuh Anda. Sementara itu, limfosit T bertanggung jawab untuk
menghancurkan sel tubuh sendiri yang telah diserang virus atau menjadi
kanker. Limfosit T merupakan pejuang yang melawan penjajah secara
langsung. Limfosit jenis ini juga memproduksi sitokin yang merupakan
zat biologis yang membantu mengaktifkan bagian lain dari sistem
kekebalan tubuh.
Limfosit T dapat dibedakan menjadi beberapa bagian, yaitu:
 Sel T penolong bertugas melepaskan protein yang disebut sitokin
yang membantu mengarahkan respons sel darah putih lainnya.
 Sel T sitotoksik (juga dikenal sebagai sel T pembunuh alami)
mampu melepaskan molekul yang membunuh virus dan benda
asing lainnya.
 Sel T memori akan hadir setelah tubuh memerangi infeksi dan
membantu tubuh agar lebih mudah menghadapi infeksi sejenis di
kemudian hari.
 Sel T regulator (juga dikenal sebagai sel T penekan) bertugas
membantu untuk mengatur sel T lain untuk mencegah mereka
menargetkan sel-sel tubuh sendiri.
 Monosit = Monosit adalah leukosit yang bisa dibilang sebagai truk
sampah. Monosit berasal dari sumsum tulang belakang yang
melakukan perpindahan di dalam darah dan limpa. Monosit dikenal
dengan kemampuan mereka untuk mengenali “sinyal bahaya”. Sel
leukosit ini jumlahnya ada sekitar 5 persen dari keseluruhan sel darah
putih. Fungsi truk sampah monosit ini adalah berpindah ke jaringan-
jaringan dalam tubuh sembari membersihkan sel-sel mati di dalamnya.
Monosit dapat dibedakan menjadi dua jenis sel, yaitu:
 Sel dendritik, yaitu sel penyaji antigen dengan menandai benda
asing yang perlu dihancurkan oleh limfosit.
 Makrofag, yaitu sel yang lebih besar dan hidup lebih lama dari
neutrofil. Makrofag juga dapat bertindak sebagai sel penyaji
antigen.

Anda mungkin juga menyukai