o"#t do.;Jlt
(y
(;.1}t()*.-fi
ffiffiffi$Bffire
ejak iblis divonis masuk neraka lantaran menolak
perintah Allah & untuk bersujud kepada bapak
manusia, Adam &, karena sifat sombongnya yang
lebih membanggakan asal penciptaannya, maka saat itu pula
genderang perang telah ditabuh oleh iblis. Dia bersumpah
akan menggoda dan menipu daya manusia dari segala arah
dengan berbagai carat agar manusia terjerumus ke dalam
neraka bersamanya. Itulah sumpah dan cita-cita iblis yang
pernah dinyatakan di hadapan Allah &, yang menyebabkan
banyak ahli ibadah, penuntut ilmu, praktisi hukum, dan tokoh
masyarakat terjebak dalam jeratan dan tipu daya iblis,lantaran
begitu halus dan indahnya jebakan serta rekayasa yang
dibuatnya. Tak heran jika fenomena khurafat, bid'ah, takhalyul
dan penyimpangan lainnya banyak bermunculan dan merebak
di tengah-tengah masyarakat pada setiap generasi dengan
modus serta tampilan yang berbeda.
Dari sekian banyak manusia, hanya ada satu tipe yang
mampu melalui tipu daya iblis tersebut, yaitu orang-orang
yang ikhlas dalam beribadah. Hal ini sejalan dengan janji
Allah & yang ditegaskan dalam Al Qur'an Al Karim. Oleh
karena itu, kita perlu mengetahui dan menyadari tentang
jebakan dan tipu daya iblis yang dapat menjerembabkan kita
ke dalam keterpurukan yang berujung pada siksa api neraka.
Semoga buku yang memaparkanberbagai macam tipu
daya iblis dalam setiap j"r,ja.S dan lini kehidupan masyarakat
ini dapat menyadarkan kita agar lebih waspada serta
memperbaiki diri dalam rangka beribadah lebih baik.
97 B-602-8439-7 9-4
tlt
,illtltltltltttt|[ L Lt ll[ il
Daftdr Isi
KATAPENGANTART{I,JITAAAIA .......... 1
sEKrr.AS TENTANG BLTKIT IM ----.-... ................. 6
SEKII.ASTENTANGI(TABTAFLISIBUS ......... 10
W'ANHU
BIOGRAFI IBNLTL JAtm - -....---- 13
PENDAHULUAN .. I.9
BAB I: KOMITMEN TERTIADAP SI.JNI{AH DAN JAMA,AH 24
BAB II: I(ECAT,TAN TER}IADAP BID,AH DAN PEI.AKUI.IYA29
Kanran Terhadap Bid'ah dan FddnrqB ......---..-32
Komihnen terhadap Mantn, Ahhsmah .....-...-.--Y
I(@orisasi Ahli Bd'ah ...........-......36
?tpDryqQrr- I v I
BAB VI TIPU DAYA IBUS TERHADAP UIAMA DAIAM
BERBACIAIBIDANGKEILMUAN ...... 116
Tipu Dala hlis tertradap Uarna Pakar Bacaan Al Qur'an (Qurm') ..........116
Tipu Da3n hlis terhadap Ahli Hadib ...:.............. ................L2L
Tipu Daya hlis terhadap Ahli Fiqih.. .................129
Tipu Dalp hlis terhdapAhli Fqih: Infiltrasi Filsafatdalam Perdebatan
Hukum ......131
Tipu'Da5n hlis tertradap Ahli Tatabatnsa dan Sastra ..........147
Tipu Dalp hlis lrcpada ParaPerry;air .................152
Tipu Dap Iblis tertradap Mereka yang Merasa Sernpuma dari Kalangan
uhma .........1S3
ITI - ?e*Drytb
Tipu Dalp hlis Terhadap hraA]tli lbadah .......212
Tipr.r Daln hlis tertradap Merdra dalam Persoalan Mernpertahankan
Sesntu5rangTidakMesfiDikc!tskan .........-..---2L9
?efoDo*'llla
-f1-
Tlblis) menjawab, 'Berilah aku penanggahan wakfu, sampai hari
mereka dibangkitkan.'Allah berfirman, 'Benar, kamu termasuk yang
diberi penagguhan wakfu.'
liti;*&ei,xsi;E 1.,r;,
i;j gf,
"Kemudian syebn mqnbisikkan (pikiran iahat) kepadanja,
dengan berkata, 'Wahai Adam! Maukah aku tunjukkan kepadanu
pohon keabadian (khuldl dan kffijaan gng tidak akan binasa?"'(Qs.
Thaahaa l2O]': L20)
lTl- ?epzDap.t?lta
kemenangan ada di pihak yang jahat, namun sering kali kejayaan jusku
diboyong oleh pihak yang benar.
Imam Ibnu Abu Dunya (w. 281 FI) meny.rsun kitab Makayid Asy-
S5aithan.l
Imam Humam hnul Jauzi juga menulis buku dengan judul yang
sarna, Talbis lblis.s
I Siyar Alam An-Nubta ' (131403). Dalam bvku Kasyf Azh-Zhunun (2/L7041,
tertulis'Mashayid.4sh-staitlran'. Kemungkinan judul inilah yang benar.
2 Thabaqat Asy^1jaft 'ggah Al Kubm 16/227I
Pendapat para ulama berkenan penulisan rElma Al Ghaali berbeda-beda, apakah
di[fis Al Ghamliatau Al Ghazali?
Az-Zubaidi mengutip peftedan pendapat tersebut dalam Taiul Aruq enti:
ghazala, tanpa melakukan pentariihan.
Berdasarkan saran seorcmg teman, penulis menemukan informasi lrang
bersumber dari Al Fayr.rmi dalam Al Mishbah Al Muniif hal. 447, bahwa nama Al
Ghazali dinisbakan pada Ghaalah, nama sebuah desa di Thus. Al Fayumi
menerima infomasi ini secara lisan dari salah seorang cucu Al Ghazali. Al Fayumi
mengutip pemyatan cucu Al Ghazali ini, sebagai berikut:
"Banyak orang yang melakukan kesalahan dalam menuliskan nama kakek kami,
dengan N Ghazall. Yang benar adalah Al C,haali."
Segala puji hanya bagi Alllah png dengan nikmat-Nya sempumalah segalah
kebaikan.
Ulasan tentang kitab ini akan dipapadan tersendiri.
?cpDoqo'1402 ff1
-
Berikutnya, Imam Ibnu Qayyrm Al Jauziyah (w. 751 H)
men!rusun kitab berjudul lghatsah Al-lahfan min Mashayid Asy-
Syaithan.a
melatarbelakanginya:
4 Muhaqqiq mempunyai ringkasan kitab ini dengan format yang sama dengan buku
yang ada di tangan pembaca, dengan iudul Mawarid Al Aman Al Muntaqi min
Ighatsah Al-Lahfan, yang diterbitkan oleh Dar lbnul Jauzi, Dammam.
?"*rDo*'16*b I-T-(
-
SEKII-AS TENTANG BUKU INI
Ibnul Jauzi memberi judul buku inr Talbis lblis, sebagaimana data
yang terdapat dalam lhsyf Azh-huntrn, jilid I, hlm. 471. Akan tetapi,
Syaikh Muhammad Munir Ad-DmasSqi dalam Arunudzaj N 'Amal Al
I{hairgy;ah, hlm. 79s, menulis:
"Kitab Talbis lblis yarg diterbitkan oleh Mathba'ah Sa'adah di
Mesir tahun 1340 H, diberi judi Na@ Al 'Ilm wal 'Ulama atau Talbis
Iblis. Olehkarena itu, pada cetakan kedua buku ini, tahun 1347 H, kami
menyematkan judul aslinya sebagaimana telah dibubuhkan sendiri oleh
pen!^rsunnya: yaifu Talbis lbJis."
5 Informasi ini terkait seiurnlah manuskrip yang mengalami perubahan dan reduksi
sebab ketidaktahuan kolektomya. Demikian seperti dituturkan Muhammad Munir.
fil ?qzDap'ldta
-
yang benar dan mana yang salah; dan mengonter berbagai asumsi tidak
benar yang dikernukakan pam ularna.
Buku ini terdiri dari tiga belas bab. Uraian terpanjang terd$at
pada bab kelima tentang "Tipu Dap hlis dalam Masalah Akidah"dan
Agama" dan bab kesepuluh tentang "Tipu Daya Iblis terhadap Alimh
Sufi". Pada bab kesepuluh ini, hnul Jauzi mengurai secara panjang lebar
masalah tersebut setebal lebih dari 200 halaman, sebanding dengan
setengah tebal buku ini. Bab ini menernpati posisi terpenting dan
bahasan paling menarik.
?eroDorrq&b _lTl
Singkat kata, kitab ini sangat dicatatat dengan tinta emas dan
dihadiahkan kepada seluruh pecinta unfuk membenahi dan mencapai
ilmu hakikat, jalan yang lurus, dan keyakinan png tidak tercampur
kekeliruan.s
Buku ini berbicara tentang kondisi sosial dan akidah kita yang
telah temodai oleh takhay.rl palsu. Ibnul Jauzi mernotivasi para ulama
dan para pencari kebenaran hakiki unfuk menyimak dan mempelajari
karyanya. Buku Talbis lblismerupal<ankarya terbaik di bidangnya.9
Fil - ?t*zDryttu
mengungkap kemusykilan, mengungkapkan argumen nash, atau
informasi sejenisnya yang kami anggap bermanfaat. lnsSn Allah.
Apabila jerih payahku ini benar, ifu semata berasal dari karunia
Allah; dan bila aku melakukan kesalahan, itu tidak lain kerena
kecerobohanku. Semoga amPurxm Allah dicurahkan kepadaku.
?qrrtDoqo'Ulrn I- 't-(
-
SEKII.AS TENTANG KITAB TAFUS IBUS
sebagai contoh ketika hnu Ghanim memaparkan masalah kasab (usaha) yang
*ngu:t populer di kalangan Asya'imh. Masalah ini telah ditanggapi dengan baik
ot"h suti'n Al Hilali. Begitu juga masalah syari'ah dan hakikat, dan lain
sebagainya.
Dalam buku HadSnh At 'Arifin (L/5711, disebutkan salah satu karya hnu
Ghanim, yutu At Hadits An-Nafis fi Taflis.I6lis. Kemungkinan buku ini sama
dengan Tallis lblis.
Oengan demikian, risalah yang digagas oleh hnul Jauzi ini kaya manfaat. Karya
ini beliau jadikan layaknya perlawanan terhadap syetan. Buku ini berisi serangan
dan penolakan terhadap tipu daya syetan.
?foOo*'161b _Ilfl
cenderung kasar, dan menyusunnya dengan acuan yang memfitnah
kalbu.15
flT1 - ?t*Dryttut
, BIOGRAFI IBNUL JAUZI
lth. shaid N Khathir hal. 446. Kemudian beliau mulai bersikap mempersedikit
keterganh.rngan terhadap dunia dan melawan segala keinginan nafsu. Demikian
ini sebagaimana beliau ungkapkan sendiri dalam satu bagian kitabnya'
Beliau menuhfkan sendiri bahwa dia telah menelaah 200 ribu iilid kitab. Meski
demikian, beliau tetap giat menunhrt ilmu.
?cpDry'!&rr
-)13-1
Isa untuk menyantap roti, karena aku tidak bisa memakannya tanpa air.
Setiap satu gigitan roti, aku barengi dengan satu tegukan air. Sementara
mataku tidak berpaling dari kenikmatan membaca kitab."l9
Penulis berkata:
"Guruku, $aikh Ibnu Nashir, sering
mengajakku menemui beberapa omng guru. Beliau menyampaikan
kepadaku hadits-hadits Aliy (riwapt pam sahabat), dan
mendokumentasikan seluruh hadits yang telah aku dengar dalam sebuah
catatan. Beliau juga mengusahakan sejumlah ijazah (izin untuk
menyampaikan hadits) dari mereka untukku.
fi-fl - ?t*Dry'lltto
Ibnu Khallika menyatakan, "Beliaulah orang paling alim pada
masanya, imam dalam bidang hadits dan mauizhah'"
?tloDoqo'1&b
-I-15-1
Pada bagian akhir buku ini akan dicanfumkan komentar
terhadap sikap IbnulJauzi dalam masalah narna dan sifat AIIah. Semoga
Allah mengampuni dan mernaklumi beliau.
1. Navnsikh Al Qur'an
2. hd Al Masir fi llmiAt-Tiefsir
3. Dzamm Al Haova
4. Talqih Fuhum Ahli Al Atsar
5. Shifatush-1hafirah
6. Shaid Al l{hatha
7. Al Qshshash wa Al Mudzakkirun
8. N Mishbah Al Mudhi'
9. Al Muntazham ft Taril<h Al Muluk wa Al Umam
10. Al Maudhubt
7L. Al 'Ilal Al MutanahiSah fr N Ahadits Al Wahiyah
fTil ?*uDqa'160:o
-
Imam Ibnul Jauzi wafat pada malam Jum'at tanggal 12
Ramadhan 5g7 H, waktu antara Maghrib dan Isya. Jenazah beliau
dimakamkan di dekat pusaran Imam Ahmad bin Hanbal'
'1
?eroDnqoqfl&b
-lT?
9. Al Kamil, iilid XII, hlm. 171, kaqn Ibnul Atsir.
10. Mftah As-Sabdah,jilid I, hlm. 107, Thasy Kubra 7-adah
25 Hadits "Aku tinggalkan katian di atas perump.man jalan yang putih bersih-
Malam harinSn seputi siang. Tidak akan terierumus di dalamnya kecuali orang
yang celaka." sanadnya shahlh. Hadits ini aku takhrij dalam buku N Arba'in fi
Ad-Dakunh wa Ad-Du'at(hal. 6), diterbi&an oleh Dar hnul Qayyim' Dammam'
?e*oDo*'76ti4
-)79-1
sahabat serta orang-orang yang mengikuti (tabi'in) mereka dalam
kebaikan hingga hari kiamat.
26 Nama ini berasal dari informasi Israiliyat dan hadits-hadits dha'if. Baik Al Qur'an
maupun hadits shahih tidak menyebutkan nama dua puha nabi Adam.
I -I ?qzDaaa.ldta
-
Iblis membenarkan anggapan itu. Mereka pun mengikutinya,
kecuali sebagian orang-orang yang beriman.zT
Pemyatan ini meruJuk pada surah Saba' ayat 20 png berbunyl, "Dan sungguh,
Iblis tetah dapat melnkintan terhadap mereka kebenamn sangkanl4, lafu mereka
mergikutirya, kanal sebaglan dari onryrcrug mukmin."
28 Sub ludul ini tidak terdapat dalam kitab asli dan sengaja dicanhrmkan untuk
memperJelas dan mempermudah pemaharnan.
29 Unta betina yang dibiarkan pergi ke mana saja karena suatu nazar. Seperfi, jika
orang Arab Jahiliah akan melakukan sesuafu atau perJalanan yang berat, maka
dia biasa bernazar akan menjadikan untanya salbah apabila maksud atau
perjalanannla berhasil dan selamat.
Unta betina yang telah beranak lima kali dan anak yang kelima itu jantan, lalu
unta betina inr dibelah telinganya, dilepaskan, ildak boleh ditunggangi lagi dan
fldak boleh diambll air strsunya.
31 Seekor domba beflna yang melahirkan anak kenrbar yang terdiri dari jantan dan
betina, maka yang jantan disebut vnshilah, tidak boleh disembelih dan diserahkan
kepada berhala.
32 Unta jantan yang tdak boleh diganggugugat, karena telah membuahi unta betina
sepuluh kali.
33 Empat macam jenis kurban ini dipersembahkan kepada tuhan-hrhan thagut
(berhala) dan kaum kafir. Heruan hewan ini tidak boleh dimanfaatkan, baik tenaga
maupun dagingnya, menurut kqpkinan syirik dan mungkar.
?WDor'\&tr 1
-lT1
perempuan dari hak waris; dan masih banyak kesesatan lain yang
dihembuskan oleh Iblis kepada mereka.
Le',r,rat buku ini, Ibnul Jauzi ingin memperingatkan kita dari tipu
daya dan bujuk ra5ru syetan. Sebab, mengetahui kejahatan dapat
menghindarkan kita dari perbuatan tersebut.
lTl- ?qaDaqaq&,a
Hakikat Agama Islam
Ibnul Jauzi menyusun buku ini untuk mewaspadai fitnah lblis,
menghindari kejahatannya, menyingkap tirainya, dan mengungkap
kebusukan lblis yang melancarkan tipu daya secara terselubung.
Ibnul Jauzi membagi buku ini dalam tiga belas bab yang
seluruhnya berusaha menyingkap kepalsuan lblis, dan memperjelas
kebohongannya bagi orang yang cerdas dengan berbekal pemahaman.
Siapa yang tekadnya tergerak untuk mengamalkan buku ini, Iblis dibuat
ribut.
***
TqarDor'|dlr. 1
-lTI
BAB I
KOMTTMEN TERFIADAP SUNNAH DAN
JATUA'AH
lT1- ?qzDry?&u
rij 'ji i4*rb *;*a\t,)* lt,sr'tu
.t:41:, i' .p
W;tgf.lr gy:JG i ,lgt ry r'E'i,iv
{. yt,p
.#y i+Ltb3,
.;!r trffii*v4r'3 *;* tk'of: fi i
"Rasulullah 6 menggambar sebuah garis dengan tangan,
kemudian beliau bersabda, 'Ini ialan AIah WnS lurus.'
37 Hadits riasan Saya mentaLhril hadib ini dalam komentar saya terhadap buku
Itba',*-Sunan m ljilmb Al Bida', hal. 7, karya Dhiya' Al Maqdtst.
?qoDnr?dlri
-f2E1
"Sungguh, dia (Iblis) al<an datang pada umatku seperti dia telah
mendatangi Ehni Ism'il, setapak demi setapak, sampai-sampai ada di
antara mereka orang yang menggauli ibun5n sffim temng-terangan.
Sunggwh, pada umatku akan ada oftrng yang melakukan perbuatan
demikian. Sungguh, funi Isn'il te.ryecah manjadi 72 golongan; dan
umatku terpecah manjadi 73 golongan. Seluruhrya masuk neml<a,
kuuali safu golongan.'
Para sahabat bertanya, "Siapa mereka, wahai Rasulullah?"
Beliau menjawab, 'Apa Qj,amn atau jalan) gang dianut olehku
dan pra sahabatku.'#
Abu Daud .meriwa5ntkan dalam Sunatnyas9 bersumber dari
hadits Mu'awiyah bin Abu Sufuan, bahwa dia bangkit lalu berkata,
"Sungguh, Rasulullah & pemah menghampiri kami, lalu beliau
bersabda:
Hadits rlasar. Hadits ini mempunyai beberapa jalur periwayatan dan sghid.
Muhaqqiq sedang membahas masalah ini pada buku tersendiri dengan judul Kasyf
,4 Ghummah 'an Hadib lftraq Al Ummah-
Uh. Komentar sebelumnya.
l l- ?q*Dq*ldta
Diriwayatkan dari Abdullah, dia berkata,
?epDor')6lio
-lTl
Ayub meriwayatkan, "Sungguh, adalah kebahagian perkara baru
dan orang bukan Arab itu Allah S# memberi pertolongan kepada
mereka pada seorang alim dari kalangan Alhli Sunah."43
?*|AAK'bfui
"Sungguh, pda ifu (Ibnhim dan umatnya) terdapat suri
mere!<a
teladan 5ang baik bagimu. "(Qs. Al Mumtahanah [60]: 6)6
***
I ( ?qa.Dasat&a
-
BAB II
KECAMAN TERH,ADAP BID'AH DAN
PELAKUT.IYA
"Rasulullah S bersaMa,
bersaMa:
';'*:)t'Y *+ta
"Ehrang siapa membenci sunahku, maka dia bukan
golonganku.'48
47 Uh. Takhrij hadits ini dalam lftiba'As-Sunan wa ljtinab Al Bida 'hal. 4).
48 Hadits riwayat Al Bul.*rari ILL/41; dan Muslim, hadits no. 1401.
?f*Do+oqiui
-lTl
Ui.id avi u t'') O.$t [" .i:
*"raAU
'dan tidak ada (pula daa) abs omng-onng yang datang
kepadamu (Muhammad) agar azgkau mqnbqi kendaman kepada
merel<a, lalu engl<au berkab, 14ku tidak menperoleh kendaman unfuk
membawamu, I
(Qs. At-Taubah l9l: 921, kami mengucapkan salam lalu
berkata, 'Kami menernuimu sekadar unfuk berkunjung, menjenguk,
sekaligus menuntut ilmu.'
Irbadh menufurkan,
'Jil
fi ,1'3t'',rs -*:t *'b, ;*- lnt Jit 6, ;*
,i;,u;l, W +ri, ,'o/lt t44'.Irt"^1);.'ibr| ,ib;; ,f,
,|rui tQt"*; $a ,L\;'&'; ,$Lk ]nr Jyt U ,gu ,Sut
u'fV,t (* ol:,*ilr, *t, yt ,*J
"ta"-
,ix"st,titLir *t ,&.'#i ,t;{,iy+' c# u,+,'&
"1
et:^L)', $tl', ,;*trhu. ,A, tb') W. rr?k ca;;t!)t
tJf-)t
lTl- ?*zDaa.t&a
dan bid'ah itu? Karena, kami melihat setiap pelaku bid'ah -menurut
asumsi kami* menganggap dirinya ahli sunah?"55
Tidak diragukan lagi, orang yang mendukung dalil naql dan atsar
serta mengikuti perilaku Rasulullah W dan para sahabat, dinamakan
Ahli Sunah. Sebab, mereka berada di atas jalan yang tidak pemah
diada-adakan oleh seorang pun. Hal-hal baru dan bid'ah terjadi jauh
setelah Rasulullah 6 dan pam sahabat beliau wafat.
Pemyatan ini bemada membanggakan diri, tapi jika Anda menelaahnya dengan
seksama, temyata dia ngawur dan tidak terarah. Apabila Anda bandingkan
pemyatan tersebut dengan ukuran pemahaman salafus Shalih terhadap Al
Qur'an dan sunah, kekurangannya akan kentara dan penyimpangannya bakal
terungkap.
Hadits riwayat Al Bukhari (9/91, dari 7-aid sqara panjang lebar.
?WDo*rd&z
-lF(
setelah shalat Maghrib. Di dalamnya terdapat seorang pria yang selalu
bertakbir demikian, dernikian; bertasbih demikian, demikian,; dan
memuji Allah demikian, dernikian. "
"Aku Abdullah bin Mas'ud. Derni Allah yang tidak ada Tuhan
yang berhak disernbah selain-Nya. Sungguh, kdian datang membawa
bid'ah yang menyesatkan, padahal lGlian menghormati para sahabat
Nabi dari segi keilmuan."
) ( ?q*Dry.l&ta
-
Beberapa hal baru yang tidak bertentangan dengan syariat, tidak
mempunyai rujukan nash, dan praktiknya dianggap tidak bermasalah,
kerap kita temui di tengah umat Islam. Sebut saja, misalnya, dahulu para
sahabat pemah melaksanakan shalat sunah pada bulan Ramadhan
secara berjamaah: safu orang shalat lalu beberapa orang makmum di
belakangnya. Umar bin Khaththab mengumpulkan mereka di kediaman
Ubay bin Ka'ab .9,. Begitu Ka'ab keluar, dan melihat mereka, dia
langsung berkata, "lni sebaik-baiknya bid'ah. "58
?EoD"qo'16tt
-lFI
Katagorisasi Ahli Bid'ah
Abu Humimh t{& Meriwayatkan bahwa
Rasulullah W bersaMa:
t-'.". u ..c r
croi W)
e., o.l,
ct*t 2t W)
of . ...
c5b\ e
i.
)tk)t .rej'-a1
, ,;,
IT6-1 ?qaDry.yta
-
A. Sekte Haruriyah terpecah menjadi 12 *,kte, yaitu:
1. Azraqiyah. Mereka menyatakan, kami tidak yakin seseorang itu
beriman jika dia mengafirkan Ahli Kiblat (mukmin yang lain).
Kecuali, orang yang sependapat dengan mereka.
Sekte hadhiyah ini mulai gencar menyebarkan propaganda lewat buku-buku dan
seminar-seminar, untuk mengokohkan prinsip mereka. Ahli Sunah harus
meuraspadai mereka.
Sekte ini ada satu golongan yang mengatasnamakan Hizbut Tahrir, yang
mempunyai pemahaman mirip dengan sekte Syamrahiyah. Mereka
TepD"qo?dtb _lTl
9. Akhnasiyah. Menurut mereka, orang yang telah meninggal
dunia tidak akan memperoleh kebaikan dan keburukan.
) fA (- ?apDaaa'?dteo
7. Wahamiyah. Mereka menyatakan, perbuatan dan ucapan
makhluk tidak berbentuk dzat, demikian pula kebaikan dan
keburukan: tidak mempunyai dzat.
?*oDoqo'\dl,tn I-3-il
-
4. Waridiyah. Mereka berpendapat bahwa orang yang mengenal
Tuhan tidak akan masuk neraka; dan orang yang telah masuk
neraka tidak akan keluar dari sana selamanya.
b:ht Nashihah Al lkhwan, karya puta guru Hazzami, mengurai masalah ini
secara rinci, ditahqiq oleh penulis. Silakan Anda rujuk.
Berkenan dengan masalah kefanan neraka, muncul penyimpangan dan
ketidakjelasan informasi yang dihembuskan oleh kalangan yang mengaku ulama
dan budak hawa nafsu. Mereka memvonis kafir dan sesat Syaikhul Islam Ibnu
Taimiyah dan muridnya, hnu Qayyim Al Jauziyah, tanpa rasa sungkan dan
khawatr secuil pun.
Contohnya seperd Abu Ra14,rah dan orang Snng sepaham dengannya.
Kanri pemah melihat orang yang mengonsep gagasan pangingkaran terhadap
siksa kubur dalam berpuluh-puluh halaman buku dan telah diterbitkan. Alangkah
IfI6-( ?quDaaa.l6tro
-
L2. Lafzhiyah. Menurut sekte ini, pelafazhan Al Qur'an termasuk
makhluk.To
bahaya tulisan ini. Seluruh gagasannya salah dan berisi asumsi murahan. Apabila
Allah memberiku umur panjang, Inqn Allah, Muhaqqtq akan mengkonter buku
tersebut secara ilmiah yang dilandasi dalil, bukan atas dasar asumsl dan
pengingkaran.
Setahun kemudian, tidak berselang lama setelah selesai menulis buku yang
pertama, saya mendapat penulis buku ini-semoga Allah memberinya hidayah-
telah menyusun sebuah buku keril yang menegaskan tentang adanya siksa
kubur!!
70 Ungkapan demikian tidak pemah dilontarkan oleh Salafus Shaleh, meskipun
secara lahiriah dalam hal ini mereka tidak bertentangan.
?t*oD"rr6*z
- ) 'fi-(
7. Mustatsniyah. Mereka menafikan pengecualian dalam
keimanan.
77 Kategorisasi sekte Zhahiriyah sebagai pecahan dari sekte Murji'ah dengan alasan
pemyatan di atas, perlu dipertimbangkan kembali. Yang benar insg Allah
Udaklah demikian. Mereka termasuk Ahli Sunah, hanya saja mereka keliru dalam
memahami beberapa konsep.
uh. biosrafi pendiri madzhab ini, Daud Azh-zhahiri dalam sigr A'lam An-
Nubula'173/97.
Lih. juga biografi pembawa panji Islam: Ibnu Hazm Al Andalusi, dalam sigr
Alam (181184).
l l- ?q*Dqa'?&a
4. Ishaqiyah. Sekte ini menyatakan, kenabian masih terus berlanjut
hingga hari kiamat; dan setiap orang yang mengetahui ilmu Ahli
Baitu adalah seorang nabi.
10. Raj'iyah. Sekte ini beranggapan Ali dan para pendukungnya kan
kembali ke dunia dan membalas dendam musuh-musuh mereka.
?WDq"16&2
-)E(
F. Jabariyah terbagi dalam L2, namun di sini hanya
disebutkan 1-L saja.
t. Mudhtharibah. Mereka berpendapat, manusia tidak mempunyai
daya untuk melakukan apa pun. Allah S# lah yang
menciptakan seluruh perbuatan.
f44-( ?t*Drytt&a
-
10. Khassiyah. Mereka menyatakan, dunia bagi manusia itu sama,
tidak ada ketimpangan di antara mereka. Manusia menerima
warisan yang sama dari nenek moyangnya, Adam.
72 Penjelasan lebih lanJut mengenal pendapat sektesekte ini dapat dilihat dalam
buku z4l Mlal wa An-Nihal, Asy€Vihriq/tanit Al Fash, hnu Hazm, dan N
Itisham, karya Asy-SVathibi, dan sebagainp.
?t*Dorrd&b
-f1F(
BAB III
MEWASPADAI FITNAH DAN TIPU DAYA IBLIS
IT5-1 ?qatDaaa.l&tt
-
apa yang tidak kamu ketahui tentang Allah. "(Qs. Al Baqarah l2l:168-
L6e)
La;sru,rLyuj-jis,{ai,r;i$
"Syetan menjanjikan (menakut-nakuti) kemiskinan kepadamu
dan meryruruh kamu berbuat keji (kikh). "(Qs. Al Baqarah I2l268)
UU33Lfri
"Sungguh, dia (syetan) adaslah musuh yang jelas menyesatkan."
(Qs. Al Qashash [28]: 15)
,g r'$K,L;'Gi.fi;fL'uffi y; K'o{"{ti iy
@#lf
?qoDoqo'161u
--lT? 1
"Sungguh, syetan itu musuh bagimu, maka perlakukanlah dia
sebagai musuh, karena sesungguhnya syetanifu hanya mengaiak
agar mereka meniadi penghuni neraka yang menyanyala-"
(Qs. Faathir [35]: 6)
i,;fr&Hd:\$;
"Dan jangan sampai kamu terpedaya oleh penipu dalam
(menaati) Allah."(Qs. Luqmaan [3U: 33)
@ *1cr,liirli r( a €tr'4ia"6 i6
"Aku lebih baik danpadanya, karena Engkau ciptakan aku dari
api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah. "(Qs. Shaad [38]' 76)
Iblis selanjutknya mengadukan hal itu kepada Allah. Iblis
menyatakan:
) '8 7cr,oDqa.'76ta
-
''F ;';'^ 'sifitG'i;;i
"Terangkanlah kepadaku, inikah yang lebih Engkau muliakan
daipada aku?"{Qs. Al Israa' ll7l 62l
Maksudnya, "Jelaskan kepadaku, mengapa Engkau lebih
memuliakan dia ketimbang aku?" Pengaduan tersebut telah
menjerumuskan Iblis pada sikap, bahwa tindakan yang diambil Allah
tidak bi;aksana. Kemudian Iblis bersikap sombong, dengan
pemyataannya: "Aku lebih baik daripadanya."(Qs. Shaad l39lr 76l
*q"*,r'#
Lfu jlt ,iltv'* {';i Lt* ;k )G k cti, ,;i't-
'-1?.t ;g: f #gd ,i*(ttr'#l'#r'd? ;vL
?qoD"qo'16n. )T1
-
,fiLL yr'Ji:t I 6 ert-S*'of ,+11:'&i *,:^-,i c |*l;
,tt'fr;bi
;;i ;
qa ,*;'rt"* {.,tt ,!l iy Pt ?nt'oY1
...7.t
"Wahai manusia, sungguh, Allah 0lii memerintahku unfuk
mengajarkan apa yang tidak kalian ketahui, sauatu gng telah diaprkan
kepadaku hari ini. Yaitu, sesungguhnya seluruh harta yang Aku bertkan
kepada hamba-Ku itu halal baginya; Sungguh, Aku ciptakan hamba-
hamba-Ku dalam kadaan seluruhnjn cenderung pada agama. lalu,
para syetan mendatangi mereka dan meniauhkan mereka dai agama.
Aku perintahkan mereka agar tidak menyel<ufukan-Ku dengan sesuafu
yang tidak Aku turunkan kekuasaan padanya.
I o-l ?qaDaqa.?6ta
-
seorang dari mereka datang lalu berkata, Aku telah melakukan ini dan
ifu.'Iblis berkata, 'Engkau belum melakukan apa pun.'
Rasulullah melanjutkan, "salah seorang dai mereka datang, lalu
berkata, 'Aku tidak meninggalkann5a sebelum aku berhasil menceraikan
dia dari istrtnya.'" "Ibl's menghamprinya," lanjut beliau atau beliau
bersabda, "Ia menyefujuingn", "seraya berkata, 'Engkau Wng
terbaik. "'74
?f"D"qr'1604 f5-i-(
-
*aht J:"- lnt Jyt Jutt:etty e Jr lt4r eq,i:,J^!'
'jt;
tlulr *41 lnt Ji, ( :Uti .rQrW );L'^zl ,-p:
,ju r.ir J;r6-|fi,
'li .F 'ju ,l#\,:r et,'.)t .fr
.&l
&*L dGl;:r.gri
bahwa Rasulullah ,6 pada suatu malam;r", rumah. Aisyah
berkata, "Aku cernburu padanya. ndak berselang lama beliau pulang.
Beliau memperhatikan tingkahku, bertanya:
lalu
Ada apa denganmu, Aistnh? fugkau cemburu?'
'Apa orang seperti aku tidak boleh cemburu kepada orang
sepertimu?' jawabku.
I ( ?qeDaaa.llttt
-
sungguh-sungguh untuk melawan syetan. Hanya saja, hadits lbnu
Mas'ud berikut ini seolah mengonter pemyataan Ibnu Uyainah. Yaifu
hadits:
?WD"q"'?dlii I-il
-
6:;1?'r1 i.t n ei t:ty!:tril.,Sui ,!t J'",1,, r; "i,r o6-X
i ; g.* e JS- ol'.ry jtt,r:':,
"Pada suatu malam Rasulullah 6 beriktikaf. Aku
mengunjungi beliau unfuk menyampaikan sesuafu. Setelah ifu, aku
bangkit dan pulang. Namun beliau berdiri lalu mengajakku pulang
bersama-bilik Shafiyah berada di kediaman usamah bin Zaid. Dua
orang pria Anshar berpapasan dengan kami. Begitu mereka melihat
Rasulullah 6, mereka bergegas pergi. Nabi i& bersaMa:
I -41- ?cr*Drytdta
Belindung dari Syetan lnng Terkutuk
Allah # memerintahkan kita untuk berlindung dari syetan
n5,yfiri'\'#;b($\rb(sV
"Maka apbila engl<au (Muhanmad) hendak membaca N
Qur'an, mohonlah pedndungan kepda Allah dari syetan yang
terkutuk. "(Qs.An-Natrl [16]: 98)
[113]: 1-5)
Apabila kita diperintatrl<an untuk berlindung dari syetan dalam
dua kondisi di atas, bagaimana dengan kondisi yang lain?!
?tpDo+o'lluo
-l-5il
)6'fu e*LW @,,arfut. {i:fur'a &r;vht .b
It'* ,&; {'hr ,k lt );r L: va ;i;;\f *j"
trlf 'Ju
U;1 6 :JG ry' ,i3.l 6 :Jta lltUt *. *;
,,SG
; '6 ,ffi
,
'u U:i
J):i t1 ? U, frtt ,:6t?
,:ffi Yr;, ; "a fdr
,,1 v ?"a i1 ar y&
k';,ti,r(A,:, pt &?'w,W e; 6'; Lr,:A;
?tt g,r: i:t6'*tibt :Jv ,lo;, U h b:H ti-,6
a.aa
!t orL
ITd-] ?r*Dqa.t&ta
-
Abdurrahman melanjutkan, "Api yang mereka bawa padam.
Allah SH mangalahkan mqrel<a." 78
Diriwayatkan dari Aisyah rg bahwa Nabi 6 bersabda:
?4oDor'illb -l7l
(lammah). "
Beliau kemudian bersaMa: "Demikian halnSn bapakku,
Ibmhim Alaihi As-Salam., memohonkan perlindungan untuk lsma'il
Alaihi As-&lam dan Ishaq Alaihi As-&lam."
Berikut hikayat yang berasal dari seorang salaf. Suatu ketika dia
bertanya kepada muridnya, "Apa ynng akan kau lakukan terhadap
syetan jika mengajakmu melakukan kejahatan?" Dia menjawab, "Aku
akan melawannya." Si guru bertanya, "Kalau dia kembali
menggodamu?" "Aku akan melawannya," jawabnya. "Kalau dia kembali
lagi menggodamu?" "Aku akan tetap melawannya," jawab si murid.
7e Hanya Al Buhhari yang meriwayatkan hadits irn F/2931. Hadits tni tidak terdapat
dacm Shahih Muslim, seperti dinyatakan oleh hnul Jauzi. Lih. Tuhfa Al Isynl
(4/ L4501; dan Jami' Al Ushul 14/37 0!'.
I l - ?wDaaa..t&tt
"ltu terlalu sulit buatmu. Mintalah bantuan pemilik kambing
***
?t*Dor?60n
-l-fl
BAB IV
PENGERTI.AN TIPU DAYA (TALBIIS) DAN
TIPUAN (GHURUUN
Perlu Anda ketahui, hati itu ibarat benteng yang bagian atasnya
dipasang pagar-pagar berpinfu dan di
dalamnya terdapat celah.
Penghuni benteng tersebut akal. Para malaikat mondar-mandir di luar
benteng. Sementara ifu, di samping benteng terdapat pesanggrahan
yang ditempati hawa nafsu. syetan leluasa silih:berganti mendatangi
pesanggrahan itu.
'-l
I ?EtDaqa.lttto
-
Seorang pria bertanya kepada Hasan Al Bashri, "Apakah Iblis
tidur?" "seandainya dia tidur, kita pasti merasa lega." Jawabnya.
Benteng ini diterangi dzikir dan bersinar oleh keimanan. Di
dalamnya terpasang cermin jemih yang memantulkan gambar apa saja
yang melauatinya.
?ifoDorlo'16tit 16l.l
-
Tali terkuat unfuk mengikat para tawanan ialah kebodohan;
sedangkan tali yang berkekuatan sedang, hawa nafsu; dan tali yang
paling lemah adalah sikap lalai. Selama tameng keimanan masih
dipegang dengan kokoh oleh seorang mukmin, panah musuh tidak akan
mampu menembus tubuhnya.
80 Sqiak beberapa bulan lalu muhaqqiq telah merintis pen!,usunan bvku Kifaya At
Muthma'in bi Ahl<am Al Jinn. Buku ini mengulas berbagai permasalahan tentang
jin Srang luput dikaji oleh para penulis komtemporer.
l l- ?qzDryn&,a
BAB V
TIPU DAYA IBLIS DALAM MASAI.AH AKIDAH
DAN AGAMA
?cloDoqo'76tu *f6f(
berdiskusi dan berdebat melawan aliran ini. Mereka mengemukakan
argumen dan perspektif yang mengonter pemahaman para Sofis.
ITl-1- ?t*Dry'tdta
Kaum Sofisme sebenamya mengalami sindrom penyimpangan
mental. Perumpamaan antara kita dan mereka tidak lain seperti seorang
bapak yang dikaruniai anak yang juling. Si anak selalu melihat bulan itu
dua (menurut anggapannya), hingga timbul keyakinan dalam hatinya
bahwa di langit ada dua bulan.
81 An-Nubakti, dinisbahkan pada aliran Nubakh sekte Syi'ah Baghdadi berasal dari
Persia. Sekte ini digagas oleh para pakar dari berbagai bldang keilmuan seperti
teologi, ashologi, dan astronomi. D antara anggotanya adalah Al Hasan bin
Musa (W. 310 H), seorang teolog dan ahli astologl Lih. N Muniid, l-ouis
Makhluf, bagian AIan/578. bqft.l
?t*D"rq&t
-f6fl
kebaruannya. Warna adalah zat menurut orang yang meyakininya
sebagai zat; dan sifat bagi orang yang menyakini warna sebagai sifat.
Paham ini
berpandangan bahwa manusia tidak mungkin
memikirkan suatu objek yang sama dua kali, karena segala sesuatu pasti
selalu mengalami perubahan.
-6-1
t - ?era Da4a. lttto
kalian yang menanggapi masalah tersebut saat ini bukanlah orang yang
menyatakannya? atau sePendaPat.
?r.Do*'.\ltt 1
-lT7
Orang yang memikirkan secara mendalam proses pencemaan
makanan: tajamnya gigi taring yang berfungsi memotong makanan,
kokohnya gigi geraham yang berfugas menghancurkan makanan, lidah
yang membantu proses pengunynhan dan mengalihkan makanan ke
tenggorokan, hati yang berfungi menyaring rancun-racun makanan yang
telah dikunyah, kemudian sari-sari makanan disalurkan le',r.rat darah ke
seluruh anggota fubuh sesuai kebufuhannya, dia pasti meyakini adanya
Tuhan.
3x";it,5
'Apal<ah ada keraguan tahadap Allah. "(Qs. hraahiim [14]: 10)
ITs-I ?erzDaqa.,lttto
-
Bukankah kita hanp uniib mefakini keberadaan Sang Pencipta
secara global, tanpa harus bertanp "bagaimana Dia?" atau "apa Dia?"'
Keadaan dan substansi Tuhan fidak bisa dibayangkan.
?t*oDor'7&b
-lT1-1
Tipu Da1n lblis terhadap Kalangan Naturaliss2
Penulis berkata: Iblis kurang berhasil menanamkan keyakinan
kepada manusia unfuk menyangsikan keberadaan Tuhan. Hal ini karena
akal membuktikan bahwa segala yang diciptakan pasti ada penciptanya.
Maka, Iblis menyusun strategi lain; bahwa segala sesuatu tercipta dari
empat unsur alam (tanah, air, api, dan udam). hlis menunjukkan bahwa
hakikatnya alamlah yang menciptakan.
'-1
) ?ar*Daa,lltto
-
Pertama, Iblis mernperlihatkan kelemahan materi penpsun
manusia.
?WDoqo'761i4
-lTl
Tanggapan terhadap kekeliruan pertama, bahwa kelemahan
materi ada pada fase kedua manusia (setelah kematian), yaitu tanah.
Jadi, fase pertama kehidupan manusia dimulai dari sperma (dan sel
telur), segumpal darah (zigot), dan squmpal daging yang menggantung
di rahim fianin).
contoh lain bisa kita lihat pada proses penggumpalan emas dan
tanah. Partikel ernas dalam proses pengikiran yang berguguran ke
tanah, jika kita tuangkan sedikit saja air mksa ke dalamnya, partikel
tersebut akan menggumpal kernbali. Lalu, bagaimana dengan kekuasaan
Tuhan yang atas penganrhnSn segala sesuatu tercipta tidak dari sesuafu
yang lain!
lTl- ?EaDasaqab
Alaihi As-Salam. Bempa menghidupkan orang png telah mati dan
menyenrbuhkan orang buta dan penderita kusta, atas izin Allah.
Wtlrbi'$;s$y3,,i "J,
'Dan sd<imn5a aku dikqtblil<an kepda Tuhanku,
pasti aku
alan mandapt tanpt kqnbll yng l&ih baik daripda rhr." (Qs. Al
IGhfi [18]: 36)
Al Ash bin Wail menyatakan,
@r1;;JcAj;
"Pasti aht akan dibqi tarb dan anak."(@. Maryarn l]-9lz 77lu
Mereka mengatakan dernikian karena keraguan, dan hlis
mernbisikkan hal itu. Mereka menufurkan, "Apabila kebangkitan itu ada,
tentu kami dalam kondisi baik, karena Tuhan 5nng telah mernberikan
kenikmatan berupa harta kepada kami di dunia, tidak akan rnenghalangi
l<ami darin!,?i di akhirat."
s Kisah al Ash bin Wa'il diriwayatkan oleh Al Bukhari (8/327 dan Muslim, hadib
rc.2795 dari Khabbab bin Al Arat.
.-Jh. Tafsir lbi l{abir (3/2L8; dan Ash-Shahih Al Musnad min ,*bab thNuzul
(rnl B8).
?WDnr'\&rr
-lTl
Seseorang kadang mdkrdungi analsrya, namrn dia melampiaskan
syahuat kepada budakqp.
Diriwaptkan dari Abul Hasan Ali bin Nazhif, s€orirng teolog, dia
, "Seorang q,ailfi lrnam[,ah bemarna Abu Bakar Al Fallas
datang bersama kami ke Bagffiad. q/aikh ini bercerita bahwa suatu hari
dia pernah mengunjungi seorang penganut Syiah narnun kemudian dia
menladi perneluk aliran inkarnasi.
85 Pernberian Tuhan kepada hambal$,a yang inglor agar dia bertambah Fuh dari
dari Allah. (Peneri).
86 Sat ini hta t€rnukan oralg yang beriradl dlfipu ol€h lbts dengan aliran ini.
Crolorgan ini mengtra dtt nerdra mus[m, dan lodarg rneqrbut kepercapnnp
sdagd nebmfrkqb(p€rpindatnn Fml.
lTl- ?c*Dry?tta
Abu Bakar Al Fallas menuturkan, 'Aku dapati dia sedang duduk
di depan seekor kucing hitam. Ia mernbelainya dan mengelus-elus
keningnya. Aku memperhatikan kucing ifu, matanya belekan, seperti
kondisi mata kucing biasanya. Orang ifu menangis tersedu-sedu. Aku
bertanya kepadanyra, 'Mengapa kau menangis?' 'Celaka kau! Apa |rau
tidak tahu kucing ini menangis setiap kali aku membelainya!'bentak4ya.
'la (kucing ini)jelas wujud inkamasi ibuku. Ia menangis karena melihatku
sedang bersedih hati,' jelasnya.
?tl*D"r'16lit I75-(
-
olehnyra. Kaum Yahudi dan Nashmni. mernbebek pada nsrek molnng
dan kalangan agamawan, mereka pun tersesat. Demikian halnya kaum
Jahiliyah.
5:33i3 1951; {F
6y; i uy 6-&t;131: $W; ig
"Orang,omng jang hidup mewah (di nqeri ifu) selalu beil<ata,
'Sesunggwhn5a l<arni mendapati nenek motmng lami manganut suafu
(agama) dan saungguhnja kanzi sekadar pengikut jejak-jejak mqeka"
(Qs. Az-Zukhruf [43]t 23)Artinf, apakah kalian mengikut mereka?
'ti-u-jxr;$il
"Samggwhnya merel<a mmdapti nenek mot/ang mereka
dalam keadaan sqat. "(Qs. Ash-Shaffaat 1371:69)
lTl- ?t*Drylttta
mengucapkan. Dernikian ini seperti pemyataan Ali & kepada Al Harits
bin Hauth, ketika Al Harits mengungkapkan, "Apakah engkau mengira
kami menganggap Thalhan dan Az 7;ban berada dalam kebatilan?"
87 Dengan qnrat dia menrpercagpi kdlmuan dan agama orang tersebut, tidak cukup
hanya salah satunya saia.
?q*D"*'\ed
-lTl
Ada kalangan gnng berpandangan bahwa'menslacu pada qpriat
secara teksfual suafu 5nng sulit. Maka, hlis menggiring mereka pada
aliran filsafat. Iblis akan terus menyesatkan golongan ini sampai mereka
keluar dari Islam.
fl - ?*Drytea
"Sungguh, s@rang hamba yang diuii dengan segala yang
dilarang Allah sdain stikir itu lebih baik daripada orang yang
merenungkan masalah teologi. "
Pada kesempatan lain Astrs]rafi'i €, Mata, "Apabila ng\au
mendengar seseormg be*ata, 'Nama ialah sesnafu yang dinamai; e$au
bukan sesuafu yang dirnrnai'maka saksikanlah bahwa dia termasuk ahli
kalam, tidak agama baginya."
Asy-Slrafi'i {* juga men5ntakan, "Hukumanku terhadap
kalangan ahli lolarn ialah memukul mereka dengan p"lepah kurma dan
diarak mengelilingi pam suku dan kabilah, sambil diumumkan, 'lnilah
balasan orang png meninggalkan Al Qur'an dan As-Sunnah, dan
menrpelajari teologi'. "
Abu Ali Al Jubba'i, Abu Hasyim, dan para pengikut mereka dari
ularna Bashrah, : "Materi yang tiada merupakan sesuafu,
zat, jiwa, esensi, putih, hrning, dan merah. Allah W tidak mampu
menjadikan suatu zat menladi zat yang lain, sifat menjadi sifat yang lain,
88 ham As€ugthi RA. memiliki satu karp besar befudul Shaun Al Manthh unl
I{akm 'an Fann Al lu{antlrh ual l{alan. Dalam buku ini, As.Suytrthi menjelaskan
secara medetail atsar-atsar di atas. Silakan Anda baca.
?t*D"r'ila4
-n.i-t
dan esen3i menjadi esensi yang lain. Dia ha"!,alah nlampu
meiigeluaikln zat dari tidak ada menjadi ada."
l/
Qadhi Abu Ya'la dalam buku Muqtabis menyampaikan safu
hikayat. Dia berkata, 'Al 'Allaf Al Mu'tazili berkata kepadaku,
'Pemberian kenikmatan unfuk penghuni surga dan siksa unfuk penghuni
neraka adalah perkam lrang tidak ada sangkut-pauhrya dengan
kekuasaan Allah. Oleh sebab itu, kita tidak perlu berhamp ataupun
rnerasa takut kepada-Nlra, karena dalam hal ini Da tidak punya kr,rasa.
Sebab, Dia tidak menguasakannya pada kebaikan, keburukan, rnanfaat,
ataupun bahaya.'
f -(
- ?wDai,ter4
An-Nazham menuturkan, "Allah # tidak mampu melakukan
s€s€dild'tpun keburukan; sernentara Iblis rnampu mdakulon kebaikan
dan keburukan."
Uh. Buku ,4sy-Sgfa'ah, karya Muqbil bin Hadi Al Wadi'i. Buku ini men$irpas
trrrtas masalah syafa'at.
?t*D"rq&z
-l-Ft-l
Kenrudian muncullah Abu Abdillah bin Karram. Dia berafiliasi
dengan sekte yang paling rendah, mengamalkan hadits paling lernah,
dan cenderung pada penyimpangan. Dia mernperbolekan masuknya hal-
halyang baru ke dalam Zat Allah g.eo
bin Karrram menyatakan, ':Allah Udak rnampu
Abdullah
mengembalikan jasad dan esensi-esensi png telah mati. Da hanf
mampu mengadakann5;a unfuk pertama kali."
Kalimat "masukrya hal-hal baru dalam Zat Allah" adalah bid'ah. Peqntan ini
tidak didukung oleh dalil Al Qur'an maupun as- Sunah.
Apabila maksud pernyatan ini adalah, bahwa unsur-unsur maktruk merasuk
kepada-Nya, ini adalah sahr kebatilan, kemangkaran, bahkan kekafiran.
Bila yang dimaksud menetapkan sifat-sifat perbuatan kepada Allah #,
pengertian ini tetap. HanSra saja redaksi yang digunakan keliru.
Penjelasan lebih lanjut tentang masalah ini dapat dibaca dalam buku Minhaj at-
Ta'siis fi ar-Rdd 'ala Ahlil Bida' unt Talbils, bagian pertama.
Misalnya seperti sabda Rasulullah IB'
'Manusia tefuik dakh kurunku, kqrudlan omng-onng setelah mereka,
D
kemudian onrylonrpJ t erikutnlm...
)T2-1 ?r*Dryntttt
-
Celaan terhadap teologi telah dikemukan seperti keterangan
yang kami singgung di depan.
Hadib di atas ditakhri dalam komentar kami terhadap br.irltl- At-Tuhaf fr Madahlb
As-fulaf/44, karya Aq6lraukani, diterbitkan oleh Maktabah hnul Jaud.
TifoD"r
- I-6il
?&r4
Abul Wafa' bin Aqil berpesan kepada seomng muridngn, "Aku
yakin para sahabat meninggal dunia tanpa mengetahui apa ifu esensi
dan sifat. Apabila engkau rela menjadi seperti mereka, lakukanlah. Dan,
jika engkau berpendapat jalan para teolog lebih utama dari pada jalan
Abu Bakar dan Umar, alangkah buruk pendapatmu ini."
I-f4-1 ?qr*Oryltta
-
Pendapat ini dikennukakan oleh Hiq/ah bin Al,Hakam, Ali bin
Manshur, Muhammad bin Khalil, dan Yunus bin AMurrahman.
mengatakan, Allah ifu caha5n. Dan, ada yang mengatakan bahwa Allah
seperti sifat ernas batangan yang berkilau.
?tSnD"qor&tt
-fS-il
Di antara p€rnyataan sekte Mqiassirnah AIhh * bisa
disentuh dan dipegang.
Dikatakan ,
"Menunrt pendapat kalian Dia dapat
disentuh, dipegang, dan dipeluk!"
93 Sayang sekali, pemyatan int dllontarkan oletr scbagian orang lrang menisbahkan
dirirya pada pengarurt dan hkltd pada madzhab ernpat.
e4 Hadits rhmyat Atrmad (3/#51; A*,Nasa'i (l/2921; lbrm Malrh, hadib no.
4277; danAt-Tirmidd (l/3O9, dari Ka'ab.
I (- ?*Dry1(a
hnu Aqil menyatakan, "sekte ini menderita penyakit yang tidak
kalah parah dibanding penyakit yang menjangkiti kaum Jahiliyah, dan
pernyataannya tentang bangkai dan mayat (bahwa keduan5n tidak
mungkin hidup kenrbali). Berdialog dengan paham ini sepantasnya
dilakukan dengan cara kooperatif, tidak dengan cara frontal, karena
semangat perlawanan dapat menciutkan nyali mereka. *0,
.s,
95 Menafsirkan cara kerja dan hakikat sifat-sifat tersebut yang bertalian hrgsung
dengan Allah #.
?e*rDo+o'16trt fS-il
-
Konon, Ahmad bin Hanbal melamng kita mengucapkan,
"Melafazhkan Al Qur'an adalah rnakhluk atau bukan rnakhluk", agar
kita tidak keluar dari jalur itfrba'kepada para salaPs, dan terjerumus
pada perbuatan bid'ah.
Diriwayatkan dari Ja'far bin Barqan bahwa Urnar bfoi Abdul Aziz
png bertaqn kepadanSTa tentang hawa
berkata kepada seorErng laki-laki
nafsu, "Hendaknya engkau berpdorrnn pada agarna anak kecil 3nng
masih belajar di Kuttab dan agama yang dipehk ormg Badui.
Abaikanlah agama yang dianut selain merela."
96 Kami menekadkan dalam hafl unfuk fohrs mernrlislon perihal prinsipprinsip ini.
Sernoga Alatr mernbefi kanri pertolorgan dan tarfrk.
97 Dtriwagratkan oletr Ahmad btn Hanbal dalam pembatrasan afiud (4O8).
IE-] - ?t*Dry?tttt
para kaum sebelum mereka merasa cukup dengan syariat yang ada lalu
menyarnerkannya; sernentara kalangan yang lain memandang mereka
lalu mernperlihatkannya. "
***
,i..i
Dirivrayatkan dari Abu Sa'id Al I(hudri Ra., dia berkata, "Ali Ra.
pulang dari Yaman dan langsung menemui Rasulullah 6 dengan
membawa ernas kecil dalam kantong kulit yang disamak. Belum sempat
emas itu dibersihkan dari debu, Rasulullah fi langsung membaginya
kepada empat orang: Tl,lid N Khail, Al Aqra' bin Habis, Uyainah bin
Hish, Alqamah bin Ulatsah atau Amir bin Ath-Thufail-ummarah mgu.
Sernentam itu, sebagian sahabat beliau, kaum Anshar, dan lainnya
menuntut pernbagian. Rasulullah Is bersaMa:
{ii ,Jut elib itl yf .}ur J;t ( :ilp iui ,;rl n tt'f
;L.,io * e;,l r.qrirt;,W'4'i\ri6 .,k'o:fr
tt,
?WDry'\&z
-fSfl
,4. a. a
4ilj :JUi (u,i.,i: fi *t
*iSr'u Pt b; rS a-3tt'u ort';- ,iVG't:4, ,l'
'Ingatlah, awl<ah kalian tidak mempercaSni aku. Akulah orzng
Wng paling tapacaja di langit. Aku mqtqinn furib dari langit pda
pa7t dan petangfl'98
?t*Doqo'\rtr.
-lTI
men fuca N Qur'an tidak nmpi melewati kerongkonganrya; mereka
keluar dari agann seperti anak pnah melaat dari busur. ' Imam
Bukhari dan Muslim meriwayatkan hadits ini dalam ,4sh.,Shahihain.9
.,$yli)(.L)F
' I{harnrij adalah anjinganiing paghuni nqal*a.' "1 @
Pendapat Khawarii
Diantara pendapat sekte Khawarij adalah, kepemimpinan
(imamahl tidak diberikan pada omng tertentu. Ia hanya diserahkan
kepada orang yang mernenuhi dua syamt: ilmu dan zuhud. Apabila dua
syarat ini telah terpenuhi, dia berhak menjadi pemimpin, meskipun
seorang 1r1u6u1ri.1o1
l l- ?pDey.ttta
berbicam panjang lebar terrtang $dar. Washil bin Ahta kernduian
mengikuti metode Ma'bad Al Juhani. Arnr bin Ubaid pun bergabr.nrg
dengannya.
loz Masalah ini selanJutrya men uk pada madzhab Salafus shaleh, sebagaimana kai
idaskan secara rinc-l dalam bulnr Aqldatum qabl Al Khilaf ua b'dah ft Dlnu' Al
Kitab wa Alalhi ahfir$unnh, silakan Arda baca.
?t*Dqrq&r. il
-F
menhanfer keyakinan penyerupaan (metafor) dan menetapkan
peralihanloS dalam proses penurunan wahyu.
***
Kata "peralihan" merupakan kata baru yang Udak terdapat dalam Al Qtr'an dan
hadits. Hukum asal menyebutkan agar kita ttdak menggunakan istilah yang tidak
disebufl<an syara'.
Di antara mereka adalah para pergikut Khumaini sat ini, yang telah meninggal
dunia. Semoga Allah melindungi kita dari dusta dan kesesatan.
IT l - ?*orytea
diri pada setiap uakfu. Pada safu u/aldu dh benmjud Hasan, dernikian
pula Husain. Dalah yarg menguhrs Muhammad tB!'."
Di antara
kalangan Rafidhah ada yang berpendapat,
"Kepernimpinan ada di tangan Musa bin Ja'far, kernudian b€ralih
kepada anaknya, Ali, selanjutr5n secara berunrtan furun kepada
Muhammad bin Ali, Ali bin Muhammad, Hasan bin Muhammad Al
Askari, kepada pufuan5n, imam kedtnbelas, imam 5ang difunggu-funggu
(al munbzhal. Menurut anggapan mereka, imam ini belum mati. Ia
akan kernbali pada akhir zarnan unfuk menebarkan keadilan ke
sepenjuru 6*r1u."106
Sekter Raftdhah modern telah menyustn safu doa khusr.rs dengan narna "Doa
Dua Berhala aumhy" unfuk mengafirlon dua q,Eikh agung ini dan mernrsuhi
merelo.
[9:30)
Selrte Syt'ah Dua Belas menamal sang irnam yarg ditunggu-hmggu ini, d MaMt.
Da bukanlah 'Al Mahdi' yarg tercantrm dalam beberapa hadits s/ralrrlr. Sel<afi
lagi bul€n. Di,a adalah Al lt{aMi hasil kebo}rongan dan karangan mereka SBrg
diciptakan oletr akal dan hawa nafsu.
?t*D"r1&ri
-l-9fl
khalifah:yang diangkat ke langit lalu Allah mengusap kepalanya dengan
tangan-Nya.
to7 M:
Sebagaimana disebutkan dalam nrah Ath-Thur I52l aVat ,,Dan
fl<a mereka
mellhat gunpkngunzplan awan lwg bqhtuhan dad tangrt, mereka berkata,
'itu adalah awan yarg butumpuk-twnp*'. "
ii 1- ?rpDqaQe,a
Penulis berkata: Kecintaan Rafidhah yang berlebihan
terhadap AIi ,{& mendorong mereka unfuk mengarang berbagai hadits
tentang keutamaan Ali. Mayoritas hadits-hadits ini justu menodai dan
menyakiti Ali & Kami mencanfumkan sebagian hadits tersebut s@ara
garis b€sar dalam lstab Al Maudhuu'at.16
Di antamnyra hadits berikut ini: matahari telah tettenam, namun
Ali belum menunaikan shalat Ashar. Maka matahari pun dikembalikan
untuknya.lo9
Hadist ini ditinjau dari segi sanad jelas maudhu' (palsu) yang
tidak diriwayatkan oleh perawi tsiqah. Sementam ditinjau dari segi
matan, maknanya mengandung kemusykilan. Mengembalikan matahari
terbit lagi fidak akan bisa mengulang waktu yang telah berlalu.
Ditinjau dari segi sanad, hadits ini dusta. Dari segi matan, ini
menunjukkan ketidakpahaman perawinSra, karena memandikan mayat
dilakukan unfuk menghilangkan hadatsu mayat, bagaimana mungkin
dilakukan sebelum dia meninggal?!
?foD"r?llr.
-l-Tfll
fiqih tersediri yang banyak berisi bid'ah dan khurafat yang menyalahi
rjma'.
111 Dalam masalah lni, paham Rafidhah mempunyai landasan dalil dari kalangan
salaf. Masalah ini memuat perdebatan klasik. Uh. Al lstibnab fi Tashhlh
Anlrihatin trfas (hal. 51), Al Qasimi, ditahqiq oleh saya sendiri; dan Nizham Ath-
Thallq fi N Islan(11&121), karya Ahmad $Bkir.
Alhi Sunah dalam masalah ini mempunyai penjelasan hukum yang berbeda. Lih.
Kalinatul Fashal fi Qad M.tdnil Khatnr, karya Ahmad $nkir.
?WD"greb
- ITt-l
jama'ahnya, karena mereka selalu meniari imam !,ang rnaksum
(terlindung dari dosa).
113 Hadits riurayat Al Buktrart 15/271; dan Mwlim, hadfits no. 2541- .
114 Yaifu mengutamakan amanah tersebut kepadarqra" keterargan hadib
shahih yarg bersumber dari Nabi.
Imam Ahmad bin Hanbal, pembahasan: Keutarnaan Para Sahabat (l/7691,
mencanhrmkan sahr pasal yang m€rnaparkan selun h riuaalat yang b€rasal dari
Ali terkait masalah amanah ini. Silakan Arda rujulc
I -( ?qeDrylttta
-
melaknat orang yang menyAnbunyikan sesuafu kepada merda berdua
kecuali kebaikan. Mereka adalah saudam Rasulullah tr$, sahabat Miau,
dan menteri beliau. Semoga Allah merahmati mereka-'
?tl.O"*?ltr.
-mi-l
Abdul Muthalib yang menyatakan baiat kepada'Abu Bakar. Dia tidak
hal tersebut, dan berharap seandainya ada seorang dari kami
yang mengantikannSra, maka ifu sudah cukup.
Derni Allah, Abu Bakar orang terbaik Snng rnasih tersisa di dunia
ini, omng 5rang paling belas kasihan, paling lembut hutirr!^, paling wara,
dan paling senior dari segi umur dan keislarnannya. Dia menjalankan
seluruh tdadan Rasulullah trS, hingga sernua ifu berlalu. Sernoga Allah
o l ?q*eDryQb
-
m€reka, sungguh dia telah mernbenciku. Aku tidak bertepas tangan
darinp.
Seandainya dku memberi contoh fidak baik kepada kalian terkait
unrsan mereka, aku pasti menghukum findakan ini dengan hukuman
png sangat bemt.
Ingatlah, oftmg terbaik umat ini setelah Nabi adalah Abu Bakar
dan Urnar {h, Setelah itu, Allah lah Snng paling tahu siapa yang lebih
baik. Di mana dia?
Diriwaptkan dari Ali RA, dia berkata, "Pada akhir zaman akan
muncul satu kaum lnng mempunlrai iulukan. Mereka disebut Rafidhah.
Mereka mengaku sebagai golongan karni, padahal bukan golongan
kami. Ciri-cirinya adalah mereka selalu mencaci-maki Abu Bakar dan
Umar. Di mana pun kalian menernukan mereka, perangilah mereka
dengan sekuat tenaga, karena mereka kaum musyrikin."
***
?tpDo*1er.
-mfl
Pada awal kemunculann5n sekte ini tidak memperlihatkan ajaran
tersebut. Justru, mereka menganggap Allah ifu benar, Muhammad
adalah ufusan Allah, dan agama ini lurus. Akan tetapi, mereka
menyatakan, sernua itu mengandung mhasia yang tidak gamblang.
1. Bathinilph
Sekte ini dinamakan 'Bathiniyah' karena mereka
menrpropagandakan bahwa dibalik bunyr te!<stual Al Qur'an dan hadits
terkandung makna batin, substansi. Substansi ini keluar dari teks
bagaikan memilah da$ng buah dari kulitnya. Bentuknya yang lugas
menimbulkan benfuk-benfuk yang jelas dalam benak orang-orang
bodoh. Sementara, bagi mereka lnng berakal, benfuk tersebut
mengandung simbol dan isyarat terhadap hakikat yang samar. Orang
yang akalnya berhenti menyelami segala kesamaran, rahasia, batin, dan
kedalaman, dan merasa puas dengan pesan teksfual, berada di bawah
belenggu, 9raifu kalajiban syara. Siapa yang menanjak menuju ilmu
batin, segala karajiban ifu akan terlepas dan terbebas dari bebannya.
4{6 sgdt,y\rsi;tryffi
"Dan manbebslan beban-beban dan Matgu-belanggu 5ang
ada pada mereka. "(Qs. Al A'raaf I7l: l57l
I II- ?wDry.itue
2.Isma'ili57ah
Nama ini dinisbahkan pada pernuka sekte ini, pitu Muhamrnad
bin Isma'il bin Ja'far. Mereka menganggap siklus kepernimpinan
(imamah) bemkhir pada Muhammad bin Isma'il, karena dia imam
ketuiuh. Asumsi yang dilontarkan sekte Isma'iliyah b€rdalih dengan
argumen: langit ada tujuh, bumi tujuh, dan seminggu ada tujuh hari.
Mereka pun menyimpulkan bahwa siklus kepemimpinan berakhir pada
hitungan ketuiuh.
116 Rar,rnndi nama lrang dinisbahkan pada hnu Bawandi Al Bathini Al Mulhid. Uh.
informasi tentang hnu Rawandi Snng sat ini berutrjud Salrnan Rudi, si arfiiq,
dalam buku *ya Dala'il At-Talqiq li lbthal Qlshshah Al Glnnnh 05),
diterbitkan oleh Darul Hijrah, Damman.
?e*Docoqeb _llfl
Beberapa orang sekte ini pemah ketuar sambil menghunus
pedang ke tengah orang banyak. Mereka berteriak, "wahai Abu Ja'far!
Engkau (Abu Ja'far adalah Engkau (fuhan)!"1t2
3. Sab'[ph
Sekte ini dijuluki "Sab'iyah" karena dua alasan.
4. Babak[7ah
Penulis berkata: Nama ini menrjuk pada satu golongan
pengikut seorang tokoh bemama Babak Al Khurrami, penganut
Bathiniyah. Babak sebenamya anak hasil hubungan di luar nirGh.
) fl ?*zDaa ?dteo
-
6
f,.
ll8 trqrtn Fhd(an satah soorang pqabat Al Mu'dfm. l-jih. Tarfkl, Ah-TlEbd
(8/561dan setensr$/a.
?tfD.r'\&t
-lTfl
obor. Selanjuhya, para lelaki bangkit menyerbu para wanita. Safu lak-
laki "mernangsa" safu p€r€mpuan. Menurut keyakinan mereka, siapa
png berhasil perernpuan, dia halal baginya dengan cara
perburuan, karena berburu ifu boleh!!
5- Muhammirah
Penutis berkata: Sekte ini dinamakan "Muhammirah" karena
mereka menyepuh pakaian dengan wama merah pada hari-hari Babak
dan mengenakann5p.
6. Qanmithah
Penulis (Ibnul Jauzi) berkata: Para sejarawan dalam
menjelaskan latar belakang p€namaan sekte ini dengan "Qaramithah"
ada dua pendapat.
mil- ?t*Da*lltt:o
tersebut kemudian tentram kembali. Menurut pendapat lain, nama pria
ini Qurmuth. Akhirnya, keluarga dan anak-anaknya mewarisi posisinya.
Kedua, satu kaum mendapat julukan nama yang dinisbahkan
pada seseorang yang bernama Hamdan Qurmuth. Dialah orang
pertama yang menyebarkan paham ini, dan sekelompok ol9.g
bergabung dengannya. Mereka kemudian diberinama Qaramithahttu"
Qurmuthiyah.
Hamdan Qurmuth ini berasal dari Kufah- Dia cenderung
bersikap zuhud. Suatu hari dia berada dalam safu perjalanan dengan
seorang da'i Bathiniyah menuju suatu desa. Si da'i menggiring seekor
sapi. Hamdan berkata kepada si da'i-dia belum mengenalnya-
"Kemana tujuan Anda?" Dia menyebutkan desa yang hendak ditulu
Hamdan.
?f*Doqo'\&/. fiOTI
-
Si da'iBathiniyrah berkata, "Aku tidak diperintahkan untuk
membuka rahasia penting kepada sernbarang orang, kecuali omng ifu
dapat dipercaya dan ada ikatan perjanjian." "Sebutkan perjanjian yang
Anda inginkan, aku pasti menyanggupinya," pinta Hamdan. Si da'i
berkata, "Engkau mesti berjanji atas nama Allah kepadaku dan Sang
Imam unfuk tidak membuka rahasia Sang imam yang telah aku
ungkapkan padamu, dan tidak membuka mhasiaku."
119 Saat ini banyak pelaku bid'ah dan kebodohan yang melakukan tindakan serupa.
Mereka membangun tugu, kubah, dan masjid di atas kuburan dan liang lahat.
Mereka mengira penghuni kubur itu telah melakukan kebaikan!!
fJ iT-( ?q*Da4a'?dta
-
Iblis membisikkan jama'ah ini bahwa orang yang meninggal
dunia dan di atas kubumya terdapat seekor kuda, dia akan dibangkitkan
dalam keadaan berkendara. Apabila dia tidak mempunyai kuda, dia
dibangkitkan dalam keadaan berjalan kaki.
7. Khurramilnh
I{huran, kata non-Arab, meruiuk pada arti sesuatu lnng
diharap dapat mernberikan kelezatan dan kenikmatan serta kesenangan'
?WD"*'l&b
- Eiil
8.Ta'limiph
Sekte ini diberinama "Ta'limignh" karena prinsip madzhab
mereka adalah pengebirian pendapat, pernbatasan secara total terhadap
peran akal, dan menyem umat manusia untuk belajar kepada Imam
yang maksum, sebab ilmu tidak akan ditemukan kecuali dengan belajar.
Iffil- ?t*Daa'?&u
sehingga dengan mudah menjerumuskan mereka unfuk mengkhianati
agama.
?tl*Dor'Utb
-l-TTt-(
RekaSpsa Sekte BathiniSnh l
)llT( - ?wDry,?ttro
agama, dan dalam bidang amal ibadah ialah meraih kelezatan dan
memperbolehkan larangan.
?t*?"*'ltlrr fti-T(
-
BAB VI
TIPU DAYA IBLIS TERFIADAP UIAMA DAI.AM
BERBAGAI BIDANG KEILMUAN
n 6-1- ?tpDryedb
membacakannya. Hal tersebut membuatnya terlena dan tidak sempat
mengetahui berbagai ka,vajiban agama.
?#*Do*?erl
-Iffil
Qtm ' yang tertipu hlis lainnfn yaifu mereka lnng
mengumpulkan beftagai qim'ah. Dia membaca, "Maliki, maaliki,
mallaaki...dst". Pmktik ini 6dak diperbolehkan karena menyimpang dari
rangkaian ayatsayat Al Qr'an.
Contoh lain orang yang sengaja menghimpun ayat-ayat sajdah,
tahlil, dan takbir. Perbuatan ini rnakruh.
Tipu daya Iblis lainnya 5raitu, ada sebagian qurra' yang dengan
enteng mengklaim qim'ah tertenfu kepada seorang guru yang belum
pemah mengajarkan kepadanya. Atau, si guru telah mengajarkanya
secara ijazah, lalu dia mengatakan "telah mengabarkan kepada kami"
unfuk mengecoh penerima riwayat Uadhs). Dia mengira perbuatan
tersebut sepele, karena dia meriwayatkan berbagai qim'al4 dan
menganggapnya perbuatan baik namun dia lupa ifu suatu kebohongan,
sehingga dia berhak menyandang dosa para pelaku dusta.
Allah 0E berftrman,
@q; s6t,t;
"Dan bacalah Al Qur'an ifu dengan peilahan-lahan " (Qs. Al
Muzammil [73]: 4)
/.t:
l2o Nabt
Sekadar tambahan, penyimpangan lnl dldasarkan pada petunfuk ID yang
berbunyi, "Bdum manahaml Al Qr'an orug grtsl membaanla kurug dari
tiga kali.o
Hadits rir,rayat Al Bul&art l9/4721i Musllm, hadits no. 1159, dari hru Amr.
?**D"*')dlr4
-r?fl
pengembala
Imam S5nfi'i berkata, "Mendengarkan senandung
pula tidak berdosa
dan nasyid orang Badui tidak masalah. Dernfian
m€trdu"'
membaca Al Qur'an dengan dilagukan dan suara
Menuruthematkami,Imamsyafi'imemberiisgnratpadakondisi
zarnannya. saat itu wra qufia' melagukan Al Qur'an
sekadamya'
sesuai notasi dan nada
Senrentara saat ini, mereka membaca Al Qur'an
Kernakruhannya pun
tertentu. Bahkan, frdak jamng bunyrUn mirip lagu.
sernakin kuat. Apabila menrbaca Al Qr.['an keluar
dari batas-batas
kanrajaran, maka hukumnYa haram'
Tipudaplblislainnyaterhadapqutra'yaitu'adasebagianahli
sesuatu yang
baca Al Qur'an yang memberikan toleransi terhadap
Mereka tidak
salah, seperti menggosipkan orang-orang yang hadir'
bahwa
jarang melakukan dosa yang lebih besar dari itu' dan meyakini
menghapalkan Al Qur'an dapat melebur segala
dosa' Mereka
berargumen dengan sabda Nabi trB:
.:,t?t L)firt'bL';
1nt G
"kutit, psti dia frdak terbakar'"lzl
,,Andai
Al Qur'an ditulbkan di
para
Keyakinan tersebut bagian dari tipu daya Iblis terhadap
jauh lebih berat
pembaca Al Qur'an, karena siksa orang yang tahu
dibanding siksa orang l,ang tidat( tahu' Sebab' bertambahnr
pengetahuan akan memperkuat hujiah' Di samping ifu'
sorang qari'
yang tidak memuliakan apa yang telah dihapal
(Al Qur'an) itu juga dosa'
Allah W berfirman,
iA';|;<'$q n ;:llsit:ct t; ;s q
At l{abtrll7/L691; dan lbnu Adi dalam z4r
f| -(- ?apDa*'?lttt
"Maka apakah orang 5nng mengetahui bahvn aW yang
difurunkan Tuhan kepadamu adalah sama dengan orang
5nng buta?"(Qs. Ar-Ra'd [13]: 19)
Allah berfirman terkait para istri Rasulullah 6,
$;-$e6'a&'fu
gng mengeriakan perbuatan keii
"Ehrangsiap di antam kamu
dan n5nta, nisaya aabn5a alan dilipatgandakan dua kali lipat
kepadangm."(Qs. Al Ahzaab [33]: 30)
***
122 Unhrk memperbanyak hadib, bukan untr.rk menambah ilmu. Ini perlu
diperhatikan.
?*.Dorleqdb
-lffil
Apabila seseorang berkata, "Banyak sudah kalangan salaf png
melakukan hal ini, seperti Yahf bin Ma'in, hnu Al Madini, Al Bukhari,
dan Mtrslim!"
Jelas, orang seperfi ini -bila kondisi tersebut terladi-ia hanya akan
mengungkapakan tentang dirinlra. Seorang muhaddits sejati ialah mereka gang
menjadikan hadits dan kaflan sunah sebagat sarana untuk mengetahui fiqih; dan
menyimpulkan hukum-huktrm syaria'h dari sumbemyn png ash dan dengan cara
yang benar.
Ungkapan senada dilontarkan oleh seomng perynir:
Heumn-hwan buku, merela tidak bhu
marntmtgl bagw kanll seperti pangetahwn unta
lffil- ?E*Dryt&a
Al Khaththabi menufurkan, "Seorang syaikh kami meriwayatkan
sebuah hadits yang berbunyi 'Nabi ffi melarang duduk berhalaqah
(hilaq) sebelum shalat pada hari Jg11'u1'125 dengan men-sukun huruf 6a
(hah. Artinya menjadi "Beliau melarang bercukur (halqll
Al
Khaththabi melanjutkan, "Syaikh tersebut menceritakan
kepadaku bahwa selama empat puluh tahun dia tidak per,fiah
mernangkas rambukrya sebelum shalat. Aku berkata padanya, 'Yang
dimaksud dalam hadits itu 'duduk berhalaqh' 'hilaq'bentuk jamak dari
hakqah. Rasulullah tidak menyukai perkumpulan unfuk membahas ilmu
dan berdiskusi sebelum shalat. Beliau memerintahkan kita untuk bersiap
siaga melaksanakan shalat dan memperhatikan khutbah.' 'Engkau telah
mengungkap kekelinnnku,' ujamya. Dia termasuk orang-orang yang
Shalih."
' Kita lihat sekarang ini banyak orang yang mengumpulkan
catatan hadits dan berburu informasi tentang suafu hadib, namun
mereka tidak menrahami apa png telah diperolehnya.
Di antara para pencari hadits ini, bahkan, ada yang tidak hapal
AI Qur'an dan tidak mengetahui rukun shalat. Mereka sibuk dengan
farhu kifayah -menurut anggapannya- dan lupa dari farhu a'in;
memprioritaskan sesuafu yang tidak penting dan mengabaikan yang
penting, akibat terjangkit tipu daya hlis.
r25 Hadtb riwayat Abu Daud, hadtb no. 1079; AtsTlrmidzl, hadits no. gZlf:en-
Nasa'i, (2/47-4A\ dart Jalur periwayatan Amr bin Syr'aib, dari ayahnya, darl
kakeknp. Sanad hadlb lnl hasan.
Muhammad Nashar menulis sebuah risalah tentang halaqah kajian dan sejenisnya
sebelum shalat Jum'at. Buku kecil ini rnasih dalam pros€s percetakan.
?f*Ooq"?{lr4
-lEl
periwayatanl26, melainlnn hanln ingin mendapatkan sanad-sanad yang
tinggr ('all) dan matan hadits png asing (Sharib). Mereka mengembam
ke penjuru negeri, agar dengan bangga dapat mengatakan, "Aku telah
bertemu dengan si fulan. Aku mempunyai beberapa sanad yang tidak
disebutkan oleh periwayat yang lain, dan sejumlah hadits yang hanya
diriwayatkan olehku."
126 Inilah pesan inti yang ingln saya sampaikan sebelum memaparkan beberapa
catatan. HaI ini sebaiknp dipahami, direnungkan dan diamalkan oleh mereka
yang mendalami hadits satu ini.
L27 l.jh. Mu'jam Al Buldan(3/59-60), Yaqut Al Hamawi.
128 Perbuatan ini tercela, dan ahli hadits menyebuktya tadlisul buldan.
Ijh. Al &'ib Al Hatrlifi136)berikut komentar Syailfi Ahmad Spkir.
l l- ?apDryl*ttt
karena itu yang mereka cari hadits yang qndz dan gharib. Sering kali
seorang dari mereka memperoleh satu penggal hadits yang temyata
didengar oleh periwayat lain, lalu dia menyamarkan periwayat tersebut
agar dia meriwayatkannya sendiri. Mungkin saja dia meninggal dan
belum meriwayatkan hadits ifu, sehingga hilanglah dua orang perawi
dalam sanad hadits tersebut' .t!rt
t29 Kebiasan tni pada kalangan selain ahll hadib kordlsirya amat sangat pamh.
130 l.jh. TaMdb At-Tahddb (5/ 17 +17 6l,, hnu HaJar.
?WDo*q&rr
-lE(
sesu.rfu lrang mengg€rus amal kebajikanmu, lalu dia menyenangkan
musuh-musuhmu? Gatg yang kau benci di dunia, bagaimana denganya
kau dapat menyenangkan mtrsuhmu pada hari kiamat: sementara dia
mengambil kebaikanmu, atau kau mengambil keburukannya?! karena, di
sana tidak ada dirham, tdak pula dinar. Waspadalah terhadap ghibah,
dan kenalilah zumben4p. Sumber ghibah omng-orang hina dan bodoh
ialah perasaan dendam, amarah, dengki, dan buruk sangka. Sernua sifat
ini mudah dideteksi, tidak samar.
16l- ?**Dqal&a
tahu si fulan pemah melakukan bid'ah atau tidak bisa dipercap unfuk
menjaga kehormatan kaum muslimin, peringatkan orang itu unfuk
menjauhi si fulan dengan cam yang sanfun. Atau, misalnya, seseorang
menemui Anda, lalu berkata, "Aku akan menyerahkan hartaku kepada
si fulan", dan Anda tahu orang ifu tidak amanah, maka peringatkanlah
orang ifu dengan cara yang baik unfuk menghidari si fulan. Contoh lain,
seseorang berkata kepada Anda, "Aku akan bermakmum di belakang si
fulan" atau "aku hendak menjadikan dia sebagai imamku" (dan Anda
tahu orang itu tidak pantas), mal(a peringatkanlah dia dengan sopan
unfuk menghindarinya. Jangan umbar amarahmu dengan
mengghibahnya.
Sementara ifu, sumber ghibah Para quna ' dan ahli ibadah
terlahir dari rasa membanggakan diri dengan memperlihatkan aib orang
lain kemudian berpum-pura mendoakan orang itu tanpa
sepengetahuannya. Sebenamya, dia telah memakan daging saudara
semuslim kemudian menghias dirinya dengan mendoakan si korban.
?e*oD"cr'16lri
-lWl
t#fiq#'rt'rLuibfrU
'Apal<ah ada di anbm lcarnu gng suka memakan daSW
saudamnya 5nng sudah nnti? Tatu l<amu memsa iiiik." (Qs- AI
Hujuraat l49l: L2l
Hadits shahihtentang lamngan ghibah juga sangat banyak.
fi76-1 ?wDry?oa
-
tersebut, atau mencanfumkan nafila perawi lain, kadang hanya
menuliskan kunyah, dan tidak iarang dengan cara menulis nalna
kakeknya, agar perawi yang dlalfitu fidak dikenali. Tindakan seperti ini
adalah penodaan terhadap syara', karena menetapkan suatu hukum
dengan sesuafu yang tidak benar.136
136 Inilah yang dinamakan tadlils. Tadkts t€rcela. Para imam menyatakan,
"Tadlils saudaraqra dusta." Mqel<a bahkan b€rlgta, "Orang yang melakukan
zirn lebih kami sukai daripada berbuat tadlils."
l.jh. Muqaddimah lbni Ash'shalah (65); dan Asg'Syida Al Falryh min 'Uum lbni
Ash.shalah (75), Burhan Al Abnasi.
?*"Do* rdoz 1
-lF;l
yang berargumen dengan ayat yang tidak dia pahami maknanya, dan
dengan hadits yang tidak diketahuai, apa dia shahihatau tidak?!137
-(
I-t ?apDryltta
-
Diantara tipu da37a hlis terhadap pam ahli fiqih, adalah
kecenderungan mereka png sangat kuat terhadap ilmu berdebat.
Menunrt an(gapan mereka, ilmu berdebat berfungsi untuk menguji
akurasi dalil suafu hukum dan merumuskan hukum masalah syara yang
rumit dan argumen madzhab. Andaikan asumsi ini benar, tenfu mereka
akan sibuk menyelesaikan selunrh masalah. Nyatanya, mereka hanya
sibuk mengurus masalah-rnasalah besar, agar gaungnya terdengar luas.
itu derni gengsi dan harga diri. Padahal, sering kali dia tidak mengetahui
hukum satu kasus kecil yang telah menjadi opini publik!
139 Bahkan, ditilik dari segi akidah, kargurnen dengan hadits adalah wajib. Tepatlah
perrr:ntan sTair berilart:
lhnu adalah apa 5nng dikabkan Ahh, Rasul-Ngp, dan pn shahabal tanpa
disqrrhnylkan
Bulanlah ihnu itu be,sibt Mah teltbrU khilaf antan Rasul dan pendapat seorang
fqil,
?f"D"r'ltlrb
- ftTt-I
meluluhkan kalbu seperti mernbaca Al Qur'an, mendengarkan hadits
dan perjalanan kehidupan Rasulullah G dan pam sahabat beliau.
Perlu kita ketahui, lramlder itu peniru yang ulung. Apabila dia
kita biarkan bersama generasi yang hklup saat ini, dia akan m€ricerap
karakter mereka, sehingga dia m€qiadi s€p6ti mereka. Apabila dia
menceninati seFrah generasi pendaturhr, dia merapat pada mereka dan
meniru al&lalm!,a.
Tipu daya Iblis berikutrp, para ahli fiqih hanya gernar berdebat,
dan tidak tertarik tnfuk menguasai rnadzhab (metode penggalian
hukum, manhaj) dan ilmu-ilmu qpra lainnya. Anda lihat seorang ahli
fiqih sekaligus mufti ditanya tentang alat atau hadits tertenfu, dia tahu.
Ini suafu tipuan. Mau ditaruh di mana harga diri Anda bila
bertindak ceroboh?!
l l- ?wDry16ta
ialah saling menasihati unfuk menernukan kebenaran. Mereka sering
beralih dari satu dalil ke dalil lain. Apabila seoftmg ulama salaf kesulitan
memahami safu kasus, yang lain akan mengingatkannln, karena fujuan
mereka sama: mencari kebenaran. Oleh sebab ifu, apabila seorang faqih
menganalogikan suafu kasus terhadap dalil nash dengan 'illat tertenfu,
lalu dia ditanya, "Apa dalil bahwa hukum yang dimuat dalam dalil nash
dilandasi oleh 'illat ini?", dia meniawab, "Kesan inilah Sang berhasil aku
tangkap. Bila kalian menangkap kesan lain 1nng lebih tepat dari itu,
silakan kalian ungkapkan, karena orang yang menyanggah pendapa&u
tidak menghanrskan aku unfuk menyatakannya."
?*.Dq"q&rb
-lT3fl
dalam pemyataan yang akan digunakan unfuk menekan lawan
bicaranya, dia bersikap keras kepala. JilG dia melihat lawan bicamnya
mendominasi perdebatan, kobaran sikap sombong menguasainya lalu
dia menandingi dengan caci-maka. Maka, terjadilah
perdebatan yang tidak bermufu.
fiJT( ?4*Drynkt
-
Rasululhh g Tidak ada s@rang pun dari mereka yang
hadits, kecuali dfta bertnrap lah yang
merynmpaikannya; dan dia fidak diminta suatu fatwa, keruali dia
berharap saudaranla lah yang mengeluarkan fatwa."
Diriwayatkan dari Malik bin Anas Ra, dia berkata, "Aku tidak
mengeluarkan fatwa sebelum aku be*anya kepada 70 orang guru,
'Apakah menurut kalian, aku boleh berfatwa?' lalu mereka menjawab,
'Ya!'."
Penulis berkatat
Sikap dernikian ini sudah menjadi tabiat para salaf, karena
mereka takut kepada Allah. Siapa lnng mau memperhatikan perjalanan
hidup mereka, dia akan mernetik buah manfaat.
?WD"q"?6b
-Efl
yang tidak bisa ditolelir, sekadar unfuk memperoleh harta benda
mereka. Perbuatan seperti ini menyebabkan kenrsakan pada tiga pihak:
Kedua, orang awam, dia berkata, "Amir ini tidak berdosa, begifu
juga dengan harta dan perangainya, karena si fulan yang ahli fiqih selalu
mendampinginya."
Tipu daya ini terungkap jika ada orang lain (bukan ahli fiqih)
menernuai penguasa unhrk merninta bantuan, pasti hal ini mernbuah'rya
tercengang. Dan, tidak filrang ahli fiqih ini mencela orang tersebut,
karena dia mengunjungi penguasa.
Tipuan hlis kepada ahli fiqih saat dia menerima pemberian para
penguasa, Iblis berkata, "Kamu berhak atas penrberian ifu".
141 Obh sebab itr, mengunJungt p€nguasa bukan aJaran para salaf. Seorang ulama
salaf menyatakan, "Jlka kalian mellhat seorang alim berkunjung ke ssorang
punguasa, dia penanri. "
Rasulullah ID bersabda, "Jagalah dld blkn darl pinfu-pinfu pangaasa, l<arena
dia man/dl kautbn larg rcbolt."
Hadits ini hasa. Lih. TakhriJnya dalan AtbI Ad-Da'wh m Ad-Dtbt(3l), kaqn
muhaqqiq sendiri. Lih. Juga Nashllph Al Mahk H Ast/rai Dhiya' Al Maqdisi.
Dalam buku int terdapat lebih lanut.
I - ?wDaetttra.
menerirna pernb€rian itu sesuai p"."qr" dalam agarn, bukan atas
dasar suatu kepentingan.
?tr"D"q"'?Ab
-lTi71
masalah fiqih, orang pun mulai menggemari retorika. Selanjutnya, para
amir menyukai nasihat, para pelajar pun beramai-ramai memperdalam
mauizhah. Ketika sebagian orang awam menggandrungi kisah, maka
para tukang cerita berjibun, dan langkalah para ahli fiqih.
Tipu daya Iblis terhadap ahli fiqih selanjutrya, ada seorang faqih
yang makan dari waqaf sekolah yang dibangun bagi para penuntut ilmu.
Ia tinggal bertahun-tahun di sana tidak unfuk belajar. Ia merasa puas
dengan pengetahuan yang dimiliki sehingga berhenti menuntut ilmu.
Maka, dalam hal ini, dia tidak berhak mernperoleh bagian dari hasil
waqaf tersebut, karena sekolah itu diperunfukkan bagi mereka yang
belajar, kecuali jika orang ifu berfugas sebagai asisten guru atau guru.
I-il ( - ?qsDry?b
Di antam mereka iuga ada png mengklaim dirinfra sebagai
orang alim dan mufti. Ilmu akan melindtrngi perniliX<nya.
Di antara tipu daya hlis kepada para ahli fiqih ialah, pencekalan
terhadap aktivis dakwah, pam pemberi nasihat. Mereka mencegah
kehadiran para da'i. "Siapa mereka? Mereka para fukang dongeng!".
Demihan pelecehan para ahli fiqih terhadap iuru dal$/ah.[
***
?WDor'1&b
- f.tE-I
Tujuan yang diinginkan Syetan ialah supaya mereka tidak
mendatangi suatu tempat di mana hati menjadi lunak (mudah menerima)
dan khusyu' (mendapatkan ketenangan).
*;rt';A,r6;,-?;i i,
"IGtni mqtceribl<an kepadamu kiah gng plinq bik...." (Qs.
Yur-rsuf [12]: 3)
@6iK.#G;ri€:;h
"
..., Mab Cqital<anlah kepada nq?*a) ldsah-ldsah itu agar
mqela berftkir." (Qs. Al A'raaf l7l: L761.
AlGn tetapi, para fukang cerita itu tercela karena gnng dominan
dari mereka ialah berbicara panjang lebar secam berlebihan dalam
menceritakan berbagai kisah tanpa menyinggung ilmu pangetahuan
yang berguna.
I-T -( ?**Drynaa
-
Penielasan fipu Daya (reka3nsa) Iblis terhadap Orang lrang
Ban3nk Memberi Nasihat dan Menceritakan kisah:
Penulis berkata: Orang yang banyak memberi nasihat pada
masa dahulu ialah pam ulama dan fuqaha', misalnya AMullah bin Umar
.9,. Menghadiri majlis Ubaid bin Umair qh. Dan Umar bin Abdul Aziz
menghadiri majlis omng lnng menceritakan kisah.
142 Kitab ini dicetak bersaman dengan bhqlq dad ternan karib kami yang mulia DR.
Muhammad Luthfi Ash-Shabagh, semoga Allah memeliharanya.
143 Yarg melampaui batas.
?t*Dry'16hb
--ITil-(
)At'u i:^&1Yflr d:i;i"dLAk U
"Barang siapa dengan sengai,a berbohong kepadaku, hendaklah
dia mergisi tempat dudukngn dari nmka."lM
Di antara dampak negatif dari hal tersebut ialah bahwasnya
mereka menanamkan sugesti mencemaskan banyak jiwa dan
menggelisahkan hati, lalu mereka membuat beragam ungkapan
mengenai haltersebut.
l@1- ?ep*Dryntta
tata bahasa), dan laban yang mereka ekspos hari ini, yang menyerupai
nada sebuah lagu, ifu lebih mendekati pada kehamman daripada
makruh.
?qoD".ro?d&b
-)TAil
Karena, kamu tidak akan pemah mampu mengukur sifat
jalan
tersebut sampai kamu mengerti apa yang menjadi sifat kamu dan
yang kamu tempuh. Dan cara mengungkap rekayasa ini ialah bahwa
(tingkah laku)
sifat tersebut merupakan ilmu pengetahuan, sedang suluk
bukan ilmu pengetahuan.
Sebagianmerekaadayangmengungkapkanberagammusibah
dan as-syathfii yang menyimpang jauh dari ajaran agama. Dia
mencoba
Danbanyakdiantaramerekayangmernperindahungkapan
yang sama sekali tak mengandung makna yang berguna. Mayoritas
ungkapan mereka hari ini mernbicarakan tentang Musa dan bukit Sinai,
Zulaikha dan Yusuf, dan hampir tak pernah menyinggung berbagai
ibadah fardlu, dan tidak melarang dari perbuatan dosa'
n4fl - ?apDrylb
menjadi tanggungjawabnya dibiarkan terlantar tak ada sesuafu apapun
yang disediakan untuk merekal4s.
I'ts Hampir tak ada perbedaan kernarln dengan hart int? Sebagtan ,arnah dal$nh
tslam pada masa kinl, dengan bermodalkan hartanp dan menar4gung
kepayahan memegangi slkap semacam int dengan l<hurui dan meninggalkan
keluarga dan flndakan sejenls laln dari itu! Maka renurgkanlah!
?tl.Do*'\ltt
-ftf5f
dia tidak mengingkari bahwa hal ifu (diharamkan) atas merela; agar hati
menyafu dengannya.
Ifu semua ialah bagian dari tipu daya lblis, karena dia mencoba
menghalangi kebaikan itu dikerjakan. hlis mengatakan: sesungguhnya
kamu memsa senang dengan apa lrang kau sampaikan, dan
menernukan suatu kenyamanan
146 Maksudnya dia dapat memahamt dan mengerfl apa yarg dla ucapkan.
n4fl - ?q*orytdtto
Tipu Daya Iblis terhadap Ahli Tatabahasa dan Sastra:
Penulis berkata: Iblis sungguh-sungguh telah menipu daya
golongan mayoritas mereka. Karena dia membuat mereka sibuk dengan
beragam ilmu nahwu dan bahasal{T, seperti mengetahui ko,ruajiban
ibadah yang harus mereka ketahui, dan sesuatu yang lebih patut dengan
diri mereka, seperti etika nafsu dan perbaikan hati, dan mengetahui
sesuatu yang lebih utama, seperti ilmu-ilmu tafsir dan fikih.
147 Yakni usaha mendalamt dalam mengetahul cabang:cabang dan detailnya, bukan
mengetahui dari kedu hal thr agar llsan menJadt baik dan benar.
?*D"r'\eb
-lffil
Tindakan menghabiskan waktu dalam menghasilkan kelebihan
ini, dan kelebihan ini bukan sesuatu yang penting, dengan mengabaikan
yang penting merupakan langkah yang keliru, dar memprioritaskan
kelebihan ifu dengan mengesampingkan sesuatu png lebih bermanfaat
dan lebih luhur derajatnya seperti fikih dan hadits merupakan suatu
kerugian.
Seperti terjadi pada Az-Zuiaj Abi Ishaq hrahim bin As-Sari; dia
berkata: aku mengajarkan tentang etika kepada Al Qasim bin Abdullah,
karena mengatakan kepadanya: Apabila kamu telah mencapai puncak
1 ( ?wDqat?6ta
-
seperti ayahmu, dan kamu diangkat menduduki kementrian tertenfu,
apa yang hendak kamu perbuat denganku?
lalu dia bertanya: apakah yang kau sukai? [-alu aku mengatakan
kepadanya: aku lebih suka kamu memberiku santunan sebesar seribu
dinar, dan itulah yang paling aku harapkan.
?tpory'\ltr.
-ft4T(
baik yang benar ataupun yang mustahil. Sarnpai kamu memperoleh
harta yang dijanjikan.
Aku menjawab: ini dan itu, lalu dia berkata: kamu telah merugi,
ini nilainya setara sekian dan sekian, maka dari ifu mintalah tambahan,
lalu aku kembali meminta kepada sekelompok orang, aku terus-menerus
memungUt cukai dari mereka, dan merekapun memberikan tambahan
kepadaku, hingga aku memcapai batas yang mana dia telah menulisnya.
f fl ?*aDqa.llttt
-
diri unfuk menyerahkan sesuatu
mengambilnya, dan aku menahan
kepadanya, dan aku tidak pemah mengerti bagaimana aku
menwsunnya.
Keesokan harinya aku mendatanginya, dan aku duduk di
hadapan tulisanku, lalu dia memberikan isyarat kepadaku: berikanlah
apa yang ada bersamamu; agar dia menarik tiket-tiket itu dariku dengan
memegangi fulisan tersebut. lalu aku mengatakan: aku tidak akan lagi
memungut tiket dari seseorang; karena yang dijanjikan telah memenuhi
target, namun aku tidak mengerti bagaimana menyerahkannya kepada
mer, teri?
?tl.O"t"cillb
-ftTi]I
berbagai urusan pemerintahan, dan dengan ini pula menjadi jelas bahwa
derajat ilmu fikih mengalahkan ilmu lainnya.
ITsfl ?qsDryttta
-
ada nilai luhur bagi kecerdasan yang berkenaan dengan berbagai urusan
duniawi, dan tidak ada ungkapan yang indah di sisi Alla tatkala dia tidak
pemah bertakwa kepada-Nya
??Do*'lllrt
-nF{
memperlihatkan prasangka pada diri mereka dengan penglihatan Snng
agung;
I ( ?c*Daaat?lta
-
yang diceburkan ke dalam neraka, lalu usus-ususnya terurai keluar, lalu
dia berkata: aku mengrruh berbuat kebajikan, namun aku tidak
melakukannya, dan aku melarang berbuat kemungkaran, namun aku
melakukannysl48.
Dan ungkapan Abu Ad-Darda'Ag, kerusakan orang yang tidak
mengetahui hany.a sekali, sementam kemsakan orang lrang mengeteihui
tetapi tidak mengamalkannya, sebanlnk tujuh kali lipa1lar.
?tpDor'iltb
-nT5-1
tersebut di sisi mereka,
sehingga mereka enggan meninggalkannya,
padahal mereka mengetahui bahwa sikap dernikian ifu sangat keliru.
Barang siapa mengenal Allah, maka dia tidak akan pemah riya"
Dan barang siapa yang menyadari berjalannya berbagai takdir-Nya
sesuai dengan tuntutan kehendak-Nya; maka dia tidak akan pemah
mendengki.
I I- ?wDryeauo
dapat menjaga kesehatan, lebih dari ifu mereka mengikuti resepnya
ketika dia menjelaskan!
Adapun ti!.',
tidak ada alasan apapun yang membenarkan
seseorang melakukannln. Dan riya' tidak patut digunakan sebagai alat
berdah,vah terhadap banyak oftmg.
?q"D*rkr.
-ftJ7l
Ketiga, karena dia fidak mau mengingkari (kemaksiatan
tersebut).
IlE6l ?apDry,?tta
-
Di antam bentuk tipu daya lblis itu ialah kekagumannya dengan
ungkapan-ungkapan dan keilmuan mereka. tipu daya ini dapat dibongkar
dengan cam bahwa jika sebagian mereka berpaling ke selain dirinya yang
lebih berilmu daripada dirin5a, maka hal itu menjadi beban bemt baginya.
?E"Dng"'lltt4 _fi3rl
BAB VII
TIPU DAYA IBLIS TERHADAP PARA PEIABAT
PEMERINTAH DAN SULTAN
ftZ6-(
- ?wDryltu
Sehingga, apa yang Allah karuniakan kepada mereka menrgikan
mereka tidak berguna bagi mereka. hal tersebut masuk dalam
kandungan firman Allah 0Rl:
(JtB'sg?,Ft:'y
"...Sesungguhnya l<ami mernberi tangguh kepda mereka
hanyakh supaya bertambah-bmbah dosa mereka;..." (Qs. Aali 'lmraan
[3]: 178).
Sisi kdua, sesungguhng hlis mengatakan kepada mereka
bahwasanya kekuasaan itu membutuhkan ker,tribawaan, karena itu
mereka bersikap sombong, englan menunfut ilmu dan berdiskusi
bersama pam ulama. Sehingga mereka bertindak sesuai dengan
pendapat akal mereka, akibatrga mereka menghancurkan
(mengesamplnglon) ajaran agama.
Dan dia tidak dapat melihat nilai yang sebanding dengannya dan
tidak pula sesuatu yang dapat menghindarinya dari prilaku tersebut,
itulah faktor yang menyebabkan kehancurannya.
?tpDqnill.
-I?3i-(
Abu Maryam Al Asadi telah meriunptkan sebmh hadits dari
Nabi $0, beliau bersaMa,
o-7'
.9-P)
152 HR. Abu Daud (2948), Al Hakim (4/941, Ad-Daulabi dalam Al Kum (1,253 dan
54), dan Ath-Thabrani dolan N t{abir 122/331), dan dalam Musnad ,4sy
Sanlyin (1'CI4); dart jalur Yadd bin Abi Maryram dari Al Qasim bin
Mukhaimarah dari Abl Maryam.
Sanadnya inEpllah, hasan.
Al Hakim mengatakan: sanadhadits yang menlrdi pegangan Syami, shahih. Adz-
Dzahabi sepakat dengan Al Hakim., dan guru kami (semoga Allah
memeliharanya) dahm ,4s.Shahihah (2/2061 hrrut serta menyepakati dengan
mereka bendua.
l@1- ?t*Dry?&tt
Kelima, bahwasanya Ibtis mernpercantik k€biiakan mereka
berdasarkan pendapat logikanlp, sehingga mereka menghukum potong
tangan orang Snng tidak boleh dipotong, dan mereka menghukum mati
orang yang tidak halal dihukum rnati.
,Ciq,;Slla.giti
"...dadalah kani alplen sauafupun dalam Al-Kita*ss...." (Qs.
Al An'aam t6l: 38)
Dan Allah berfirrnan:
4SA.#i
"...tidak ada 5ang dapt menolak ketetapn-Nia;..." (Qs. fu-
Ra'd [13]:41).
153 Sebagian Mufassirin mernfstrkan /+Kitab ifu dengan Lauhul mahfu& dengan arfl
batrwa nasib semua makhluk itu sudah dttuliskan (ditetapkan) dalarn Lauhul
matrfudz. dan ada pula png manafslrkannya dengan Al Qur'an dengan arti:
dalam Al Qur'an itu telah ada pokok-pokok agarrr, norma-norna, hukum-
hukum, hikmah-hikmah dan pimpinan unfuk kebahagian manusia di dunia dan
akhirat, dan kebahagian maktrltrk pada umumnya.
?WD"qo')dlr4
-n73-(
$
tl
ll
il
i
i Orang yang mengklaim dirinya mampu mernbuat ketetapan
hukum, maka dia orang yang menyatakan di dalam ketetapan syariat
menyisakan kekurangan, dan ini dapat mendatangkan kekufuran.
Ini
tindakan gila yang berkepanjangan, karena membunuh
seorang muslim tanpa ada kesalahan tidaklah halal, keyakinannya
bahwa findakan ini boleh menrpakan penyebab kekufuran. Dan apabila
dia meyakini bahwa hal itu tidak boleh, akan tetapi dia melihat ada suatu
kemaslahatan, maka sejatinya fidak ada kernaslahatan di balik sesuatu
yang kontradiktif dengan ajaran agama.
i
Ini bentuk tipu dap hlis, Spng han5ra dapat dihilangkan dengan
karajiban menahan oftrrg yang melampaui batas dalam membelanjakan
harta dirinya. Bagaimana dengan posisi orang upahan yang difugaskan
menjaga kekayaan orang lain?
fif4-1 ?wDqa.%tt
-
Penulis berkata: ini bagian dari cerita 3nng mengandung
pujian terhadap mereka! padahal itu terarrnt bunrk bagi mereka, karena
itu termasuk pernborosan kekayaan baitulrnal kaum mtrslimin'
?tprDorq&4
-ftE1
kepadanya, sesungguhnya sekelompok orang telah berkhianat dalam
harta kekayaan milik Allah, dan aku tidak mampu mengambil apa yang
ada dalam genggaman mereka;
i
dari harta 37ang halal, jrya tidak dapat menolak dosa ghasab, karena
memberikan banfuan kepada orang fakir, fidak dapat mencegah
keterkaitan tanggungan dengan hak milik orang lain.
154 Id sikap yang sargat adil, dan mencapat puncat( ketalsnn dan wan'.
l166(-?t*Dry?tta
menipu daya mereka dengan menlntakan bahwasanya dosa kezhaliman
itu ditanggung raja(Amilt, bukan kamu.
155 Hadlb Dpublikasikan oleh Abu Daud (3674), Ahmad (2/711, Ath-Thayalisi
(1957), Ath-Thahawi dalan. Mgytdl Al Abar (4/3061 dan Al Bathaqi 18/2781,
dari beberapa anad png bersambung hingga hnu Umar S,., dan hadits ini
shahih.
156 HR. Muslim (955 dan dqglosannlra) dari jabir.
?iloDoqor&b
-n'CZt
:f
BAB VIII
TIPU DAYA IBLIS TERH,ADAP AHLI IBADAH
DAI.AM RAGAM IBADAHI.TYA
ts7 HR. Abu Khalbarnah darlarr. Al 'frtnl$rrlrna 13) darl Mutharrtf btn Abdrllah,
f fl - ?t*Drynb
Yusuf bin Asbath berkata, 'Satu bab ilmu 3nng kamu pelaiari
lebih utama daripada tujuh puluh kali berperang."
?WD"r'\dtt
-flT9-1
hajatnya dengan bersih, dan ketika perbuatan itu dilakukan lebih lama,
maka turunlah air kencing itu!!
Penjelasan tentang hal ini yang banar ialah bahwasanya air itu
menetes ke kandung kernih, dan berkumpul di dalamnya, lalu ketika
seseorang bersiap-siap unfuk kencing, maka keluarlah apa yang telah
terkumpul itu. Ketika dia berialan, berdehem dan berhenti, maka sesuatu
yang lain pasti menetes kernbali, dan tetesan ifu terus tak pernah
berhenti.
ft -(
- ?*Dryntu
naku niat menghilangkan
kemudian mengulanginya lagi, dia berkata:
hadats"!
?q*D"*,l&io
- rt7t-I
Tipu daya iblis pada orang seperti ini ialah dengan menyatakan
bahwa kamu dalam melaksanakan ibadah apa saja, selama ibadah ini
tidak sah, maka tidak sah shalat kamu.
oD'€ :iLi ,U? ,.*tt ,pf :Jv ,!;L r;- ;,sr tr-6 ti
.)C i Jt'.S
"Apa fujuann5n tindat<an beilebihan ,.p*i'rni,; Sa'ad?'
Sa'ad balik bertanya, "Apakah di dalam benvudhu tersimpan sikap
berlebihan?" Beliau menjawab: "Elenar, makipun kanu bemda di sungai
(air) gng mengalir"L5B.
158 HR. hnu Majah (425), dan HR. Ahmad (7065) melalui
Jalur Qutaibah bin Sa'id
dari Abi Luhai'ah dari Hugpyin Al Ma'afiri, dart Abi AMurrahman Al Hubuli dari
hnu Amr dengan redalsi lrang sama. Sanadnya hmn,l<arura terjadi perselisihan
pendapat mengenai kualitas hadits Huryayln.
sahr
Saya telah menjelaskannS;a di lebih darl bahwasanf riwayat
Qutaibah dari Abi l.uhai'ah berslh dart cacat, setringga riwayakrp mencapai
derajat shahih, in$Ellah.
Dan dengan sanadlnl pula guru kamt mengambil referersi di akhlr pernbahasan,
segala puji bagi Alah.
Wl- ?t*Dry?iu
Diceritakan oleh Abu Na'arnah, sesungguhnya Abdullah bin
Mughaffal mendengar putranya berdoa: wahai Allah, aku memohon
kepada-Mu surga Firdaus, dan alnr mernohon kepada-Mu istana yang
berwama putih di samping kanan suqla, k€fika aku memasukinya!
159 HR. Abu Daud (no. 96); hnu lvtaian (3754), dan Ahmad (4/861. Sanadnya
shahth. Masih dalam rung lingkup penrbatrasan ini, diceritakan oleh Sa'ad bin Abi
Waqqash: ... HR. Ath-Thadisi fitalarnan 28), Ahmad (1483), Abu Daud (1480)
dan Ad-Dauruqi dalam Musnad &'ad (91), dan di dalamnya banyak perawi yang
tdak dikenal.
Sap mempunyai risalah lprg dpls, yang di dalamnp menguPas tentang
persoalan yang penting ini, dan menielaskan ketinggian nilai masalah ini bagi
hudup seorang muslim, namanln lalah Al Mu'bman fi kgn Qrmah Az-hman.
Semoga Allah memberi kemudahan menyelesaikan dan menyebarluaskannya.
?qoD"r/" 1d&b
-lT7T(
Tipu Daya Iblis terhadap Ahli Ibadah dalam Persoalan Adzan
Bentuk tipu daya lblis dalam persoalan tersebut antara lain ialah
talhin (penggubahan makhraj hurufl dalam lafazh adzan.
161 Sebagaimana kondlsi yang teriadi dt baq/ak negara hta hari ini. Hanya ke,pada
Allah aku mengadukan kondisi buruk lnil
Iffil- ?t*Dry16ttt
terlodang ada seorang muslim yang menyenfuhnSra, lalu dia
menandnga.
Di antara tipu daSra lblis terhadap ahli ibadah ialah tipu daya Iblis
terhadap mereka dalam persoalan niat shalat. Karena sebagian mereka
ada Snng mengatakan: aku niat menunaikan shalat ini, kernudian dia
mengulangi ucapan ini, karena dia menduga bahwasanya dia telah
merusak niat. Padahal niat tidak pelnah berkurang, meskipun lafazh niat
itu tidak diridhai (disepalot).
Sebagian mereka da
yang mengucapkan takbir, kernudian
membatalkannya, kernudian mengulang bacaan takbir, kemudian dia
?r*D"rr&b fl5-1
-I
membatalkannya lagi, sampai ketika imam melakukan ruku'; maka
orang yang peragu itu membaca takbir dan ikut ruku' bersamanya!
Susah sekali, apa saja yang dia hadirkan dalam niat ketika
kondisi demikian? Ifu semua tiada lain kecuali karena Iblis sesungguhnya
berkeinginan melenyapkan waktu fadhilah dari dirinya.
162 Baryak sekall dari orang awarn, sampal dart lolangan "orang yarg menarggung
beragam kesa}sian", ada yang kamt mellhatqp dia diam sebentar sebelum
mengucapkan bkbintullhnm, dan dta b€|.$sah payah menghadirkan nlat, dan
melanjutkannya dengan mengrcapkan beberapa kata yang satnar, dan ... dan ...,
(tm ... wa...), kesernr.n lni udd( mernlllld hrdasan hukum sama sekali, sepert
apa yang telah pengarang rahlnahulah sampaikan.
Iffil- ?pDry?ittt
mengucapkan lafazh niat dengan benar, lalu apa alasan pengulangan
lafazh niat tersebut?
163 HR. Abu Daud (21398), An-Nasa'i (2/l00l, Ad-Darami (2/L711; Ibnu Majah
(2}4]al, Ahmad (6,/100-101, dan 144); melalui Jalur Al Asrr/ad dari Aisyah &.
Dengan redalsi yang hampir sama.
Sanadnyn shahlh. Masih dalam lnglmp pernbalrasan inl diceritakan oletr seiumlah
orang dari kalangan sahabat. lih. IUashb Ar-RaWn(4/l7l).
?WDo*qdeb
-lml
menyambut,yul64, dan dia berkata: aku niat untuk tegak berdiri karerra
menghormati kedatangan orang pandai ini karena keilmuannya, aku
menghadapkan mukaku kepadanya, maka akalnya dianggap bodoh.
L64 Persoalan berdiri merqBmbut orang yang datang, per{larang telah membuat
contoh mengenal persoalan tersebu! persoahn yang di dalamnya terdapat
perbedan yang terdahulu.
Yang nik menurut kaml lalah hukumnya maknrh, k€cl.rali karena menlpmbut
kedatangan seorang musafir, atau pertenlran dengan seorang tamu, karena dia
hendak mernperstlahkanrrya slnggah dl tenrpat firggalnlp, dan seterusnSra, !,aknl
s€$ahr yang sdak mernillkl hubungan dengan keblasan orang banyak yang
menjadi penyebab mereka b€ridtrt.
Silahkan lihat risalahku Al nam bt Huhn Al Qlgm, di dalamnya tetdapat
penjelasan yang rind serta sangat penting s€kalt.
f 8- ?t*Dryntu
Karena ifu apa alasann5aa bersusah payah memperternukan niat
dengan takbir, dengan memegangi alasan k€fika dia telah mendapatkan
niat dan tidak merusaknya, maka niat ifu telah bertemu langsung dengan
takbir.
Dan aku tidak melihat orang sesudah beliau yang sangat keras
serta takut atas mereka daripada Abu Bakar .&,. Dan aku menduga
Umar rg. Adalah orang yang terkeras dari sekian penghuni muka bumi
serta takut atas merekal5S.
165 HR. Ath-Thabrani dalam Al lhbtr (1ffi64, dan Ad-Darami dalam Sunannya
(L/531, Al Hattsamt mengatakan &lam Mafun' ,42-hu.a'ld, "Para perawinlra
orarg-orar1l lepereaya" . Menurutku anndnya shahih.
?foDortlllt4
-f1-jEi1
Sebagian orang-orang peragu ada yang sah membaca takbimya
di belakang imam, namun masih tersisa sedikit waktu dari satu rakaat,
lalu dia membaca doa iftitah, membaca ta'awudz, lalu imam ruku'.
Sebagian mereka ada png mundur dari baris pertama, dan dia
mengatakan, '!fu bertujuan unhrk menarik hati orang lain (menrberi
kesernpatan kepada orang lain).'
I-166-l ?*ory?ea
-
Sebagian mereka ada yang tidak meletakkan lengan di atas
uAku benci
lengan lainnya ketika shalat; dan dia mengatakan,
memperlihatkan kekhusyuan yang tidak pernah ada di hatiku.u
t70 HR. Abu Daud (755), dan An-Nasa'i (2/1261dengan sanadyang hasan.
t7l Ini alasan dari pengarang rahimahullah, dari orang yang men5alahkannya. Dia
bukannya takut bahwa kesalahan itu Udak menetapkan dosa, sebagaimana dia
mencampuradukkan sesuatu di hadapan orang banyak, dan memperdayai
mereka, maka dari ittr renungkanlah.
Lihatlah pada pendahuluan kitabku Taufiq Al Bari fi Hukmt Ash-shalati baina As-
Sawad' Cet. Dar Ibnu Al Qayim-Ad-Dammam.
IT3TI ?qaDaaa.t&:o
-
melihatnya bahwa dia berkata: .rJt .tJl, sehingga dengan
pengulangan kata-kata itu dia telah keluar dari kaidah etika dalam shalat.
?tpD"*'1104
-fftfl
Mereka terbiasa dernikian, dan menghilangkan sebagian dari
beberapa ker,vajiban mereka, dan mereka tidak mengetahui.
Dan hlis masuk menipu da5n pada sebagian mereka yang lain,
mereka menjalankan shalat sangat lama, mernpertanyak bacaan, dan
meninggalkan kesunahan dalam shalat, dan melakukan perbuatan
makruh di dalam shalat.
773 Begihr pula di malam hari, karena ketentuan asli dalam berdzikir, berdoa, dan
membaca Al Qur'an ialah dengan suara pelan bukan bersuara keras.
Aku mempunyai risalah tentang hal tersebut yang telah lama aku tulis, semoga
saja Allah memberiku kesempatan mengulang kembali melihatrya untuk
menyebarluaskannya.
I lfl TepzDaaa.l&tt
-
senang shalat malam dan shalat Dhuha melebihi kesenangannya
dibandingkan dengan menjalankan berbagai ibadah fardhu.
Dan aku pemah melihat sesepuh dari kalangan ahli ibadah; yang
kerap dipanggil dengan nama Husain Al Qaa,vini, dia banyak berjalan
sejak mulai siang di mas;id jami' Al Manshur, lalu aku bertanya tentang
sebab dia banyak berjalan, maka aku menerima jawaban: supaya dia
tidak tidur!
karena bamng siapa memqang tquh agama ini, maka dla al<an
mengalahkannya."lTS
r74 HR. Abu Daud (1359)dari AiqBh; dengan anadyarg menyimpan kelemahan di
dalamnya.
Akan tetapl hadlts tnl merntlikl dalll p€ndukung yarg ada dalam Shahlh Al
Bukhari dan Muslim dart hnu Amr, dengan demlklan deralatnya menjadl hadits
shahth, dan akan dlsampailon setelah beberapa halaman menumt pandangan
pengarang.
?tt Dn*qdu.
-I]fi
Diceritakan oleh Anas bin Malik, dia berkata:
& i)l'
Ot
i.t!i ,i'rlr ib ',+,i;. A'€l l ,-* t'tt
Dr'*
.* t4'rrr,r;"'*1J;-'ia ,'et|';, ,)* ti1 6't;f
"Apabila alah sanng di antam karnu sel<alian menganfuk,
maka hendaHah dia tidur, ampi rasa menganfuk ifu hilang darin5n,
karena tatkala dia shalat, sdang dia dalam kdaan menganfuk; mungkin
dia ingin beristighfaa natnun dia mencela diriryn
"*4iri."177
Adapun menurut ketetapan akal; sesungguhnya tidur itu
memperbaharui stamina yang habis terrnakan akibat bangun malam.
Sehingga ketika seseorang mencegah tidur pada waktu dia
r75 HR. Ahmad (5/350), Al Hakim (L/3t21, Al Baihaqi (3/18), dan Ibnu Ashim (no.
95) dari Buraidah. Sanadnyra shahih.
176 HR. AI Bukhari (3/2781.
r77 HR. Al Bukhari (L/2711, dan Muslim (786).
I=IB ?raDry1&a
-
memerlukannya; maka tindakan tersebut pasti berpengaruh pada
kekuatan tubuh dan akal.
Paling tidak dalam tipu daya semacam ini, jika dia selamat dari
riya', ialah pengalihan dari buku catatan rahasia ke buku catatan
terbuka, sehingga pahalanya berkurang.
178 Yaihr is0rahat dt tengah harl, dan sebagtan manusia merduganya harus 0dur,
yarg benar tdak denrikian.
?tl.Dor%lr.' f1fl
Tipu Daya Iblis terhadap Mereka dalam Persoalan Al Qur'an
Iblis benar-benar telah menipu daya pada yang lainnya, gmg
hidupnya banyak dihabiskan hanya di rnasjid untuk shalat dan
melakukan ibadah lainnya, sehingga mereka dikenal demikian, baqnk
orang furut bergabung dengan mereka, lalu mereka menunaikan shalat
dengan cam shaht mereka, dan prilaku mereka menyebar luas di
tengah-tengah baqnk orang.
Padahal itu sernua bagian dari bentuk tipu daya lblis. Dan
dengan perbuatan ini pula, nafsu sernakin kuat unfuk beribadah, karena
nafsu mengerti bahwa cerita ifu sernua akan menyebar luas dan
mendatangkan pujian.
I 16 ( ?wDry,t&,a
-
Diceritakan oleh Ashim, dia berkata: Abu Wa'il, ketika dia
mengerjakan shalat di rumahnya; maka dia menangis tersedu-sedu, dan
jika dunia ini diberikan padanya dengan catatan dia mengerjakan hal itu
dan ada seseorang yang melihatnya; pasti dia tidak akan
mengerjakannya.
?tloDnrqda.
-n€TI
Sehingga mereka menghimpun antara Undakan menyakiti
banyak orang karena mencegah mereka unfuk tidur, dan
memperlihatkan riya'.
Perbuatan ini bukan jalan ulama salaf, karena ulama salaf selalu
menufupi ibadah mereka.'
Il!6-( ?wDaqa.%tb
-
dalam bekerja unfuk memenuhi kebutuhan keluarganya, dan
mencegahnya untuk menjaga istrinya.
Pltasa yang paling utama ialah puasa nabi Daud Alaihi As'
"
7t*rD.cnrel.
-nTt-l
Utsi 14'^;X ;t ,j{ 'u ?t'b?t r*, it € 'i6
.r^fur
a,
rln h
.u;',y $f *f ,1bt JyrU'ii 'j6
; [6]'*l J *ti; ,Jv .,*i'b?t,1'; i ,jG
.u;
.t:)t:, iV ej rfut i;J;f '$3 ,C'; bf, r1\|i :Jv
.u;'u'Jztli*f Jtui
'
U;',y'plt ,- *, ya?r, J:" - 'ruitr ,Si, ,lu;
Rasulullah $B berjumpadenganku, dia bertanya,
" Bukankah engkau pernah berlata? Dan l<amu onng
tnng mengatakan,
sungguh aku akan selalu banSw malam dan berpuaa pada siang
haringal.'."
l l- ?eraDeaalQta
Aku menjawab, "Sesungguhnya aku mampu mengerjakan yang
lebih dari itu.,' [-alu Rasulullah 6 bersabda, " Tidak ada yang lebih
utama dart ifu."
Dan jika dia bemiat puasa dengan ikhlas dan menutupi kondisi
yang sebenamya; maka pasti dia akan berbuka puasa di hadapan orang
yang mengetahui bahwa dia berpuasa, kemudian dia kembali berpuasa,
dan dia tidak mengetahui puasanya.
Sufyan At-Tsauri r$
berkata, "sesungguhnya seorang hamba
pasti mengedakan amal perbuatan dalam kondisi tersembunyiio,lulu
Syetan tak henti-henti menggodanya, sampai dia menceritakan amal
TWDay'ila
-831
perbuatannya, sehingga dia beralih dari buku catatan yang beramal
tersembunyi ke buku catatan arnal yang terang-terangan."
ft ( ?t*Daaallta
-
Sebagian mereka ada yang ingin menerima penyambutan
terbukal84 dan dipanggil "Haji".
Dan yang mudah dimengerfl dart tindakan ini ialah mereka berpersan sesuatu
sebelum keberangkatan mereka, Spknl membuat hiasan dan meletakan beragam
pohon di depan pinh.r-ptntu kamamya ketika mereka kembali'
185 ban pada umunnya para peramal tnl dari sebangsa Syetan, sebagaimana^ yang
terJadi dengan pemllik "Fufuhat N Makiwh" dan lainnya seperti orang-orang
yang menrtlikt x!rcgtht, kebodohan dan ketersesatan.
*H;tph lbnu Anbt on &tdatukl l€rlp q/ail& Taqiyr.rdin Al Fasi,
Lif,. nirutut
serta catatan kaklku, cet. Dar hnu Al Jaud, M-Damam.
?qoDor'\ttr.
-ftE1
Dan Iblis benar-benar telah menipu daya mereka yang hendak
mengunjungi Makkah, mereka menyia-nyiakan banyak shalat,
mengurangi timbangan ketika berjualan, dan mereka menduga bahwa
ibadah haji dapat menangkal dosa dari mereka.
186 Ini bagian dari kesalahan lrang sangat buruk yang tak henti-hentinya dilakukan
banyak orang lnng mengerjakan ibadah haji hingga hari ini.
187 Yaitu sesuatu yang digunakan untuk mengikat sesuatu.
188 Karena di dalamnya menyerupai undakan berlebihan dalam beribadah. HR. Al
Bukhari (3/3861.
I-Tril ?qaDdqa.rub
-
merupakan tawakal kepada Allah, padahal mereka telah melakukan
tindakan yang sangat keliru.
?tpDnqn?&rd 1
-lT7
menqakkan kalimat Allah, maka dia berpemng di ialan Nlah." Hadits
itu telah disebut oleh Al Bukhari dan Muslim dalam " As-shahihain"l89.
Diceritakan oleh Ibnu Mas'ud rs, dia berkata, "Takutlah kamu
sekalian mengatakan'si fulan mati syahid. Atau 'si fulan terbunuh dalam
keadaan syahid. Karena seseomng turut berperang agar memperoleh
bagian harta rampasan perang, dia berperang agar nalnanya terkenal;
dan berperang agar posisinya dilihat orang luin.n190
Diceritakan oleh Abu Hurairah rS,, dia berkata:
Orang yang pertama kali diadili pada hari Kiamat ada tiga;
I-T} ( ?*rDaqa'%tb
-
Kdua, seseorang yang menunfut ilmu pengetahuan dan
mengajarkannya serta seseoftmg yang membaca Al Qur'an. lalu dia
didatangkan, lalu Allah mernberitahukan kepadanya beragam
kenikrnatan yang akan diperolehnln, lalu dia dapat mengenalinya.
I -l
- ?t*Dry?ta
,t3g ,lt? '*fn ll ,r*, #',* q$i )?
'-it:"br
?EoDoqo'16&b IEi-]
-
Iblis masuk kepada orang yang pandai melalui dua jalan:
l l: zp"Dry?ez
Karena tak jarang dia melamng perbuatan yang dibolehkan
berdasarkan ijma'. Dan tak jamng pula dia mengingkari pemahaman
kawannyra !,ang berkenaan dengan suatu hal, dan lebih memilih
mengikuti sebagian madzlmb19z.
mernukuli.mereka png
berbuat kemungkamn, dan menuduh mereka
berbuat zinah. Jadi, apabila mereka menjawab p€rtanyaannya dengan
pernyataan png sulit baginlE; rnaka kemamhannya mestinya kembali
pada dirinya.
192 Dengan qprat dia mernltki panaangan dart sisi kellmr.ran atau dalll png masih
blas; bukran keringanan dari seorang ahI ffkih atau kesalahan orang pandai.
Penjelasan rirrci tentang persoalan ini mempunyai pokok bahasan lain.
?*oD"r'16&b
- If0tl
Adapun orang yang berilmu tatkala dia mencegah kemungkaran,
kamu aman dari perbuatan buruknya. Dan ulama salaf selalu bersikap
lemah lembut dalam mencegah kemungkaran.
6il- ?ryDaq..%tr.
hanya saja ketika dia mengingkari sambil bemsaha membersihkan
dirinya dari kemungkaran tersebut, rnaka pengingkarannya tersebut
pasti berpengaruh, dan iika dia tidak sama sekali membersihkan dirinya
dari kemungkaran tersebut, maka hampir dipastikan pengingkarannya
itu tidak dapat diaplikasikan.
?el"D"*'l6lb _-17fl
BAB Ix
TIPU DAYA IBLIS TERHADAP ORANG.ORANG
ZUHUD DAN AHLI IBADAH
ITofl ?tpDryltttt
-
Iblis berkesempatan melakukan rekayasa terhadap orang
seperti ini, karena minimnya ilmu pengetahuan, karena kebodohannya,
dan dirinya merasa puas dengan apa yang telah dia ketahui.
?tl*D"q"'1dlr4
-Wl
perempuan menrpakan perbuatan durhaka kepada mereka, dan
perbuatan durhaka itu sebagian dari dosa besar'
ITodl ?wDryltta
-
Sebagian mereka ada 5nng menyedikitkan makan hingga
badannya kering, menyiksa dirinyra dengan memakai bulu domba, dan
mencegah dirinya unhrk menyenfuh air Snng dingin.
Seseorang mengatakan,
nAku tidak akan memakan al
khabis$g5 karena aku tidak rnampu menglukurinya!"
Al Hasan Al Bashri lantas meniawab, "lni orang yang bodoh,
benarkah dia mampu mensyukuri air yang dingin?!'
?WD"r'7Aa4
-I2Til
minum susu; maka kami tidak pemah mengecamnya; karena
kendaraan badan mereka cukup dengan hal tersebut.
f2=i6-( 7*ory?tut
-
Ibnu Aqil berkata, "Beltagai findalon apakah yang
mengagumkan kamu sekalian dalam menjalankan aiaran agama!
Apakah berbagai keinginan nafsu yang kamu ikuti, atau kependetaan
yang sengaja diciptakan.
?*oD"+"'16lrb _ETfl
Tipu Daya Iblis Terhadap Para Ahli lbadah
Tipu Daya Iblis terhadap orang-orang ahli ibadah dan orang-
orang zuhud yang terbanyak ialah riya' (pamer amal kebaikan) yang
samar. Adapun riya' yang nyata, maka tidak masuk dalam tipu daya
Iblis.
y6u;Jt-t\t riy
"saungguhn5a sqala amal petbuatan itu beryanfung pada
niahtga."l97.
lT l- ?*Dry?ta
Diceritakan oleh Yasar, dia berkata: Yusuf bin Asbath
mengatakan kepadaku: belajarlah kamu sekalian tentang amal
perbuatan yang benar dari amal perbuatan yang salah, karena aku
sesungguhnya telah mempelajarinya selama dua puluh dua tahun.
?e*oD"*qfub
-Iffil
bergegas menaiki funggangannya untuk menemuinya, guna
mengucapkan salam kepadanya dan melihatnya langsung'
f'z l- ?t*Dryfutta
mencelupkannya ke dalam min3lak zaifun, lalu dia makan dengan
lahap.
nBagaimana kabarmu wahai fulan?"
Kernudian raja bertanya,
lalu dia menjawab, "seperti kebanyakan manusia." L-alu raja tersebut
menarik kendali funggangannya, dan berkata, "Tak ada kebaikan
dalam diri orang ini.n lalu dia berkata, "Sqala puji bagi Allah yang
menjauhkannya dariku dan dh mencela aku."
Daud bin Abi Hindi berpuasa selama dua puluh tahun, dan
istrinya tidak mengetahui perbuatannya tersebut' Dia mengambil
sarapan paginya, dan membawanya ke pasar, lalu dia menyedekahkan
sarapan paginya ifu di tengah jalan, maka orang-orang di pasar
menyangka dia telah makan di rumah, sementara keluarga di
rumahnya menyangka dia telah makan di pasar. Demikianlah manusia
zuhud yang sebenarnyalgg.
199 Dan sebaik-baiknya manusia ialah orang-orang seperti mereka, semoga Allah
menyayanginya, dan menyrsulkan kami dengan mereka atas dasar kebaikan.
?q"D"q"'16eb
-17f5-1
gunung. Lalu kenyamanannya ialah ketika manusia mengetahui
sikap yang
kesendiriannya. Dan tak jarang dia berargumenasi terhadap
takut
ditempuhnya dengan menyatakan bahwa aku sesungguhnya
ketika keluar melihat berbagai kemungkaran'
Didalam menempuh jalan demikian ifu' dia mempunyai
beberapa maksud: di antaranya ialah merasa dirinya
mulia dan
menganggaphinaoranglain'Dandiantaranyalagiialahdiatakut
merekagegabahdalammelayaninya.Diantaranyalagiialah
memelihara orang kepercayaan/tipu daya lmmuCt dan
kedudukan
tingginya.
itu
Karena bergaul dengan orang banyak dapat menghilangkan
sernua. Sementara dia tetap ingin mempertahankan pujian dan
sebutan baiknya. Dan tak iarang maksudnya dia ialah menutupnutupi
ilmu
segala kecacatan, k€burukan dan kebodohannya tentang suatu
pengetahuan.
Karena dia dapat melihat ini serrua. Dan dia suka dikunjungi
gembira
tetapi tidak suka berkunjung kepada orang lain. Dan sangat
orang-
dengan kunjungan para pejabat kepadanya, bergerombolnya
orang awam di depan pinfunya, dan mengecup tangannya'
kebiasaannya.
l z l- l*Dryntta
dapat menghilangkan reputasinya karena berlalan kaki di tengah-
tengah oftmg awam.
$tUiiriJw* e*;&ir..1iiUY
"Tidak akan masuk surga, s@nng hamba yang di dalam
hatin5a tedapt sebiji awi dari sifat sombongf'zoo.
1r*Doqnq{a.
-lffil
tidak melihat lagi orang lnng berilmu bertelanja kebutuhannya
r",'rd1i2ol.
Dan tidak seluruh apa yang telah menjadi adat kebiasaan ulama
salaf, yakni hal-hal yang mana hati banyak orang tidak mengalami
perubahan hingga kini, mesti dikerjakan hari ini.
zot Lebih khusus lagi berbelanja ke pasar tempat kenrsakan banyak terjadi dan jauh
dari dzikir menglngat Allah serta berbaumya kaum lelaki dengan kaum
peremplnn, dan berbagai prilaku buruk lainnya.
Adapun ,ika di tempatnya berada ada lokasi tempat Jual belt, dan di tempat
tersebut tdak ditemukan sesuahr Sang telah aku kemukakan, maka tidak ada
alasan yang dapat menghahnginya unfuk kehnr dan berbelanJa, dan setenrsnya.
WallahuA'lam.
IEfl TfuDaqotttttt
-
gurau)! Hal ifu karena omng awam tidak dapat menerima perbuatan
semacam ini dilakukan oleh orang-orang ahli ibadah.
m- ?wory.qere
Karena beliau selalu menyisir rambutnya, menggunakan minyak
rambut dan mernakai minyak wangizm. Padahal beliau orang yang
sangat disibukkan dengan kehidupan akhirat.
?tr"Doq41&4
-wl
anak yatim, karena keberpalingannlra dari mereka, dan keburukan
akhlaknya.
|*)i:t(&/)t tK.|*\:j)1
*Kenap kamu ddak menilahi s@rang gadis pemwan,
(sehingga) kamu bercenda gumu dan dia bersenda gurau
denganmu."26
Dan tak jarang orang yang benrsaha bersikap zuhud itu
dikuasai oleh prilaku yang keras, sehingga dia enggan membiayai
kebutuhan istrinya, sehingga dia mengabaikan kaarajiban derni ibadah
sunah yang tidak terpuji:
206 rli& tcrsshil ,rga dralrlh lihat catatan ltak sebelum hadib lrarg
mendalnddqp.
m7 kdlalr dt tialargan orang s.fi, 1nrg tdak ada sumbcrnp sarna selal baik dalam
Al Kitab rnaupun t{s.Sunnah.
lWl- ?pory?b
dihadapkan kepadanya, lalu dia berdoa, lalu tidak pemah dikabulkan,
maka dia merasa terhina dalam batinnya.
?,t*D,qq4?ltt+
-m?.fT
l'
_1qt;*wx
"...Serbulah merela dengan mdalui pinfu gefiang kota) ifu...."
(Qs.Al Maa'idah [5], 23)
Dan dia mengatakan pada putranya ketika hendak
menyediakan makan sore unfuk berbuka puasa:
,.eig*rw4
" ... Wifu saryr-marymtn, keh:munryn..." (Qs. Al Baqarah [2]:
61).
lWl- *pDq?tta
Para ulama salaf benar-benar mengingkari fatwa yang
disampaikan omng yang zuhud, meskipun dia mengetahui banyak
tentang ilmu pengetahuan, karena dia belum memenuhi persyaratan
unfuk memberi fatwa. Bagaimana tidak mengingkari, jika mereka
melihat sepak terjang orang-orang yang berusaha bersikap zuhud ppda
hari ini, dalam menyampaikan fatwa berkenaan dengan berbagai
peristiwa yang terjadi di masa kini?!
n9 lGrena masalah fatura adalah rnasalah yarg sangat penflng sekali, pemahaman
orarg barynk tentang fatwa nraslh kabur, setringga unjib bersungguh-sungguh
dalam melakukannya dan berhafl-hafl dalam mengarnalkan fatun tersebut. -
2lo Karena ulama adalah pararis para nabi; s€bagairnana fuayat yar:g slnh&,*lan
Nabi ID HR. Abu Daud (3641); hnu MaJah (223), hnu Hibban (88), Afonad
(5/1961, dan di dalam samdnyaterdapat perawi yallg dln'lf.
?tl"D"*,7ltr4 _lTZtt
akan meng6rnggap diri m€reka seperti otang-brang yang bisu berada di
hadapan oftmg-orang png
fasih berfuhr kata, dan orang-orang buta
di hadapan orang-orang yang dapat melihat.
Para ulama adalah orang-omng yang menunjukkan jalan dan
segenap rnakhluk berada di belakang mereka, sernentara orang yang
selamat dari kalangan mereka ifu haqn berjalan seorang diri.
Allah kepada satu onng aja melalui dAimu itu lebih bik dibandingkan
datgan' onta menh (harb buharga/ztl.
Di antara kecaman mereka terhadah pam ulama ialah
kesenangan ulama dalam mengerjakan sebagian perkara mubah, yang
digunakan unfuk mendukungnya belajar ilmu. Demikian pula mereka
mencaci orang yang mengumpulkan harta benda!.
l z L- ?*Dqiea
Kerusakan bagi ulama akibat pemyataan orang zuhud yang
bodoh yang merasa cukup dengan keilmuannya, karena dia
berpendapat bahwa yang lebih utama itu ialah sesuatu yang fardhu.
Oleh karena itu keurajiban bagi orang zuhud ialah belajar ilmu
dari ulama, jika dia tidak pemah belajar, maka hendaklah dia diam!
Diceritakan oleh Malik bin Dinar {S, dia berkata:
Sesungguhnya Syetan ifu suka bermain dengan N Qurm',
sebagaimana anak-anak bermain bola kasti.
?t*Dorr&.
-ffifl
BAB X
TIPU DAYA IBLIS TERHADAP PARA SUFI DARI
KAIANGAN PEI-AKU ZUHUD
2t2 Lih. Catatan kaki keterangan selanjutngn (halaman 214)tentang perbedan antara
orang-orang arhud dengan orang sufi.
l l- ?q4Drytdta
terbuka (terpahami) kecuali dengan membongkar pokok persoalan
mengenai pola prilaku hidup ini beserta derivasinya, dan menjelaskan
berbagai persoalan yang berkenaan dengannya.
?ts Bandingkantah dengan keterangan Al Arus (6/L691 dan Sinh lbnu Hls5am
TaJ
(L/Nl. in,
Ketahuilah dengan benar bahura sesungguhnSn mereka (!) ifu orang-orang yang
sangat kebingungan (kacau) dalam menjelaskan penilaian ini, dengan kekacarnn
yrang luar biasa, sebagaimana keterangan lrang akan dijelaskan pengarang.
?tl.Dor,re4o
-lF;?lr
zaman jahiliah, mereka kerap dipanggil dengan sebutan shufah,
mereka mencurahkan hidupnya unfuk mengabdi kepada Allah #,
dan mereka tinggal di sekitar Ka'bah, siapa yang menyerupai prilaku
mereka, itulah yang disebut shufiyah.
fzT6-(
- ?pDry1b
Sekelompok omng berpandangan bahwa tasawuf itu dari kata
dasar shuufaanah. Yaitu seienis jamur yang membuat pusing serta
pendek-perrdek. Mereka menisbatkan diri mereka pada sejenis
tumbuhan tersebut, karena mereka mempunyai kemiripan dengan
fumbuhan yang berkembang di gurun sahara. .rr,,
;.r.:
?q*Dof '100r;
-Wl
pada mereka dalam berbagai persoalan. Kemudian Iblis melanjutkan
rekayasanya pada para pengikut mereka sesudahnya.
Dan hal pokok dari tipu daya Iblis terhadap mereka ialah
karena penolakan mereka unfuk memperkaya ilmu pengetahuan, dan
Iblis memperlihatkan pada mereka dengan menyatakan bahwa maksud
tujuan dari ilmu ialah mengamalkannya.
lT21- ?tpDry?(a
bisikan dan Berasaan hati. Dan mereka rnernbuat bertagai.karangan
tentang pola prilaku hidup tersebut, seperti AI Harits Al Muhasibi.
?t*D"*')&rl
-IFI
.;,i,' i'&irfi;ilbfiSr.ien 6-f*rmlg.lmsnasilEti .rn€reka, dengan beragam
perbuatgf{r.Ud'atro sarnpai mereka rnenciptakan berbagai pola prilaku
hidup bagi'mereka sendiri...Dan datanglah Abu Abdurrahman As-
Sulamir..* lalu. dia mengarang. kitab ,As-Sunan buat mereka, dan
menghimprur Hap'iq TafsirihPl5 buat mereka.
' .:.1,:r::Lahr',dia "menuhtrhan'dari rnereka di dalam kitab tersebut,
tentang kekaguman mereka dalam menafsirkan Al Qur'an
berdasarkan pengalaman batin yang menimpa mereka, tanpa
memegangi safu dari sekian kaidah ilmu tafsir. Al<an tetapi mereka
mengangkatrya guna mendukung mazhab aliran mereka.
:.:i Dan yang,sungguh rnengherankan di antaranln ialah sikap
wara' (kehati-hatian) mereka dalam soal makanan dan kebebasan
mereka2LT dalam menafsirkan Al Qur'an.
lffil- ?*oryilte
dan sesuafu yang di dalarnnya tidak memiliki sandaran pada sumber
yang jelas,'seperti shalat-shalat di sepanjang siang dan malam dan
hadits maudhu' (palsu, bohong) lainnya.
zts Yattu ktab Snng dic€tak dengan cetakan lnrg tldak pemah ditahkik dan ditakhrij!
A&an tetapl- png'diedarkan k€padah batrwasaqn seba$an merelo yang
dianggap mernillkl sebagian llmu tashawuf ter:ebut, yaknt omng png bukan
?tl.Dor'\eb
-f2JT(
kalangan mereka. Daru dia menjelaskan berbagai perkara yang patut
dfinglori serta sangat buruk sebagai tohk ukur atau standar batasan
ilmu tasawuf.
I fl - ?tpDryt&to
Tashawuf merupakan ajaran yang terkenal melebihi kezuhudan.
Dan yang menunjukkan perbedaan antara keduanya ialah bahwa tidak
ada seorangpun yang mengecam kezuhudan, dan tak jarang mereka.
mengecam tasawuf dengan memElangi keterangan selanjutnya yang
hendak disampaikan.
?*O.rreb
-lT7l
mer[rdmpaikan sibagian yang layak diungkapkan dalam berbagai
pernbahamnnya
Dan dia memenuhi isi kitabnya itu dengan berbagai hadits yang
batal, dan dia tidak mengetahui kebatalan hadits-hadits tersebut, dan
dia juga mendiskusikan tentang ilmu mul<as5afah, dan menjauhi
loidah-kaidah fikh. Dan dia berkata:
Iffit- ?*oarytt&ta
malaikat dan ruh para nabi. Dan mereka mendengar beragam
ungkapan dari mereka, dan mengambil berbagai faidah dari mereka,
kemudian pola prilakunya naik dari melihat bentuk ke berbagai
tahapan yang orang pandai bicarapun susah menyampaikannya."
Hendaklah orang Ahlussunah dan para penganjumya menSndari akal hal ini,
karena ungkapannln sangat hahrs sekali. Dan ungkapan itulah yang memenuhi
berbagai pendapat orang-orang ahli bid'ah. Karena mereka sama sekali tidak
memitki ilmu pengetahuan. Merelta harrya mengungkapkan perkatan png halus,
dan memperirdah tatabahasa, Ialu mereka mengUmpulkan orang banyak unhrk
memegargi segala benhrk kekacauan int.
Karena merdra dapat mernpemdalai, mendulnrg dan mendiamkan segah
perbuatannp yang bertenhrgan dengan aBran agama.
?qxDo*ttltt4
-f?Fl
Dm mayoritas dari be6agai karangan ini tidak memiliki
sumber !,arg dapat menjadi pegangan. Dan karangan-karangan
tersehrt hantalah be6agai pengalaman batin Snng mana sebagian
mereka mengambilnya dari sebagian yang lain, dan mereka
merqgkodifikasikannya, dan mereka menyebutnya dengan istilah ilmu
bafin.
ni 6r, sdiap ketemngan yang dergan model dernikian; rraka batal serta layak
ditohk
Imr(- ?tpDrygtb
Kamu sekalian telah mendengar bahwasanya Malik bin Anas,
Sufoan Ats-Tsauri, Al Auza'i, dan tokoh-tokoh pendahulunya, pemah
mengarang kitab dengan mem€{Fngi berbagai perasiaan dan bisikan
hati, dan perkara-perkara semacam ini?!
?tSoO"rrltt
-lWl
Abu Sulaiman Ad-Darani mengatakan: tak jarang sebuah
kejadian dari berbagai kejadian langkah dari kaum shufi tersebut
berhari-hari jatuh tertanam dalam jiwaku, akan tetapi aku tidak akan
pemah menerimanya kecuali berdasarkan dua saksi yang adil yakni Al
Qur'an dan As-Sunnah.
Diceritakan oleh AMul Hamid Al Hubuli, dia berkata: aku
pemah mendengar Sarri mengatakan: siapa yang mengaku-ngaku
memiliki ilmu batin, maka dia telah menentang ketetapan hukum lahir,
karena ifu dia orang yang salah.
Dan siapa saja yang kamu lihat mengaku memiliki pola prilaku
hidup yang tidak berdasarkan sumber dalil yang jelas dan tidak
berdasarkan bukti nyata yang terpdihara, maka curigailah ajaran
agama yang menjadi pegangannp.
1,2 1- ?tpDryt(a
Diceritakan oleh Abu Ja'far, dia berkata: 'siapa 5ang tidak
pemah menimbang ucapah,' perbuatan dan pola prilaku hidupnya
dengan Al Kitab dan As-Sunnah, dan dia tidak pemah menanamkan
kecurigaan buruk pada perasaan yang timbul di dalam batinnya, maka
janganlah kamu menganggapnya termasuk ke dalam buku catatan
golongan laki-laki yang sernpuma ilmu dan akalnya.
?tprDrrqllb
-I-28
Dan para ulama tidak henti-hentinya menjelaskan kesalahan
kawannSa, fujuannya menjelaskan kebenaran, bukan unfuk
memperlihatkan kecacatan orang yang melakukan kesalahan.
Dan tidak perlu terpengaruh ucapan orang bodoh yang
mengatakan: bagaimana orang yang zuhud serta membawa
keberkahan itu ditolak? Karena kepatuhan itu hanya pada ketetapan
yang telah dibawa syariat agama, bukan kepada orang perorangan.
Dan kadang seseorang dari kalangan para wali dan ahli surga,
dan dia mempunyai banyak kesalahan, lalu kedudukannya itu tidak
serta merta mencegah unfuk menjelaskan berbagai kesalahannya.
Namun, dia tidak pemah melihat Isa, lalu dia mengklaim bahwa
di dalam Namun jika dia
diri Isa mencerminkan ciri-ciri tuhan.
melihatuiya, dan bahwa dia tidak akan mampu hidup kecuali melalui
perantara makanan; maka dia tidak akan manganugrahinya kecuali
sesuatu yang berhak dia miliki.
2n DaH ifu menrpakan pondasi dimana suafu bangunan berdiri dl atasnya, sehingga
siapa yang menentangqa, maka ltu fldak akan manbahayakan kecuali terhadap
dirinya. Sehingga png dilihat dalilqn bukan orangnln.
lffil- ?*Drytttta
Al Imam Ahmad bin Hanbal suka memuji seseorang, dan
sangat berlebihan dalam menyampaikan pujian, kemudian dia
mengungkapkan kesalahannya safu per safu, dan dia berkata: 'Sebaik-
baiknya orang ialah si fulan, jika tidak ada suatu prilaku tertentu pada
dirinya.'
Dan dia mengatakan tentang Sani As-Saqathi, "Dia adalah
seorang sSnikh (guru spirifual), yang terkenal dengan sebutan orang
yang paling baik makanannya." Namun kemudian, datang kepadanya
sebuah kabar tentang Sani As-Saqathi, bahwasnya dia pernah
mengatakan: sesungguhnya Allah # ketika menciptakan huruf-
huruf, maka huruf 6a'bersujud. lalu dia berkata, "Bawalah lari orang
banyak menjauh darinya!"
228 Yaihr Muhammad bin hmhim Al Bagdadi Ash€hufi, wafat tahun 269 H,
kisahnrn blsa dilihat dalan HilSah Al Aufry'llO/3ZL\.
Adz-Dzahabi dalam S$ar A'bn ,4t>Nubala' 113/166) berkenaan dengan
penlelasannp, 'mengatakan bahura Abu Hamzah mempuarai alran png
meryimpang danslathh
?fuDryqttr.
-I7:;:rT
Di<sitakan oleh Abu Bakar Al Farghani, sesungguhnya dia
berkata: Abu Hamzah ketika mendengar sesuafu, maka dia berkata:
labbik, labbaik, lalu mereka mengatakan bahwasanya dia sedang
inkamasi.
XZFI- tuDryeea
Pertama, ditinjau dari sqi P€namaan istilah tersebut. Karena
cinta itu (al 'isyql hanln dipenrntukkan bagi unnita yang hendak
dinikahi.
Kdua, ifu bersumber dari dalil naqli,
bahwasanya sifat-sifat
karena ifu Dia mencintai (yrhibbtt bukan menggunakan kata
"9a'qnqd'.
Ketiga, dari rnna dia mengetahui bahwa
Allah # mencintainya. MalG ini hanyalah pengakuan yang tidak
berdasar.
lpDaQer.
-17571
Lalu dia menjawab, "Aku tidak mengaku-ngaku menjadi tuhan,
akan tetapi ini esensi dari satu kesafuan yang tak terpisahkan menurut
pemahaman kami, bukankah AI Katib itu hanya Allah sedang tangan
(kekuasaannya) yang ada pada-Nya ifu adalah alat saja."
2w Maksudnya, jika ada orang lnng mernperkenalkan ungkapan kata semacam ini,
maka dia itu ialah lbnu Atha'.
I (- ?tpDaaa.llta
lalu syaikh Abu Abdullah bin Khufaif menjawab: semoga Allah
melaknat orang yang mengucapkan kata-kata seperti ini.
Isa bin Furak mengatakan bahwa sya'ir ini karya Al Husain bin
Manshur.
kesepakatan tou|'23L.
23t Demikianlah keterangan lpng ada dalam kitab ini, hadits ihr diceritakan dari Abu
Hurairah, dan aku tdak pemah melihat hadib tersebut diriwayatkan dari Abu
Hurairah.
As-sakhawi telah melakukan interpretasi terhadap hadits tersebut dalam Al
Maqashid Al Hasanah (no. 1288) dari Abu Bashrah, dan dari Abu Malik Al
Asy'ari, hnu Umar, fuias, hnu Abbas dan lzrirrlain.
HR. Ath-Thabrani dalam Al Kabir (13623 dan 136241, melalui dua sanad dari
Amr bln Dnar dart Ibnu Umar, dengan redalsi !,ang sama.
Al Haitsami dalam MaJma'Al Zawa'td (5/2171mengatakan:
(hadits yang dlrtwaptkan Ath-Tlranni merniltki drn stpd, para perawi salah
satunya ialah orang-orang tepercaya, keonlt lvlaraq budak kelmrga Thalhart, dia
oraryl yang tepercagn).
Sehingga hadlts tersebut mencapai deraJat hadrts shahih.
?tpoD"*q60r
-lW(
Diceritakan oleh Abu Bakar Muhammad bin Daud Al Faqih Al
Ashbahani, dia berkata: jika wahyu yang Allah turunkan pada Nabi-
Np fr itu benar, maka apa yang Al Hallaj ucapkan itu batal. Dan
dia orang yang sangat keras menentang doktrin Al Hallaj.
I2 -(
- ?wDry.?tta
mernasuki sebuah pondokan, lalu dia berwudhu, kernudian mereka
mentertawakan karena sangat minimnln merg[Iunakan air.
232 Sebagian jenis pakaian kaum shufi, karena di dalamngra terdapat tambalan (ruqal.
233 HR. Al Baihaqi dalam As€unan Al Kubra (l/1711dari Abu Hurairah, dan sanad
rrya shahih.
Pokok ksah ini ada dalam Aslxslphihaln bukan sebagai dalil persoalan ini.
?tpDaql1Qb
-f2Ti1
Penulis berkata: Alangkah bnruknln orang bodoh ini, ketika
dia mencoba melakukan sesuafu lrang tidak sesuai dengan
kompetensinya! Karena sesungguhnya Tsumamah ifu orang kafir, lalu
dia memeluk Islam. Ketika ada orang kafir memeluk Islam, maka dia
diwajibkan mandi menumt mazhab sekelompok fuqaha, di antaranya
Ahmad bin Hanbal.
Adapun shalat dua rakaat, Udak ada seorang ulamapun yang
menyuruh melakukannya bagi orang yang baru memeluk Islam. Di
dalam hadits Tsumamah tidak pernah disinggung soal shalat, sehingga
dapat dibuat qiyas, dan hal ini Udak lain kecuali perbuatan bid'ah yang
mereka sebut kesunahan?!
I I- ?pDa*%ta
Tipu Da51a Iblis terhadap Kaum Shufi dalam Persoalan
Tempat Tinggal
Adapun pembangunan berbagai pernondokan tempat bertapa,
sekelompok orang ahli ibadah terdahulu telah menjadikannya sebagai
' ihitn;
tempat untuk bertapa (beribadah) seorang diri. 5&,
ir:
'E$i
2g fu0nhialahsahr darl seldan alat png dibut b€rmaln muslk.
?t*Onq.'\lb
-f2fi
Kami telah melihat mayoritas dari golongan merelm pada masa
kini, beristirahat di dalam tempat pertapaan mereka menghindari
susahnya mencari penghidupan, sibuk makan, minum, bemyanyi dan
menari, mereka meminta kekayaan duniawi dari setiap orang zhalim,
dan m€reka fidak pernah benrsaha me.nghindar dari pernberian
seorang penyuapBs.
235 Yaifu orang yang mengambil harta benda dengan cara lrarg ffdak benar (bulon
haknya).
2% Yattu jubah yang terbuat dari bulu domba, lalah kata diserap meniadi bahasa
arab, N @tnw (hkn. 1149).
237 Sebagian dari per4pkit yang menimpa akal.
I7f-{1 ?pDry%a
-
hadits di sebuah pemondokan, lalu mereka rnengatakan kepadanya: ini
bukan tempabrya. Allah Dzat Yang Maha pemberi taufiq.
?t*Dq"flltt
-f25T(
Maka, ada beberapa kemungkinan, yaifu dia akan membawa
dirinya unfuk mempertanyakan kembali segala penrberiannya kepada
kawan-kawannya atau mernpertanyakan hubungan pertemanan
mereka, atau dia akan menerima pemberian dari orang-orang yang
memiliki harta dengan cara zhalirn atau syubhat.
'{54
fiyrii::6
(B'& p;t; 69
"... Kemudian jtka menurut pendaphnu merel<a Telah cerdas
(pandai memelihara harta), Maka serahkanlah kepda mereka harta-
hartan1a..." (Qs. An-Nisaa' [4]: 6]
Dlam riwayat shahih diceritakan dari Rasulullah 6,
sesungguhnya beliau melarang penyia-nyiiaan hartazo, dan beliau
bersaMa kepada Sa'ad:
f oJ Jt;sisv ,ga Y
.t'.1'
'i+'l
2& HR. Al Bukhari (14771dan Muslim (593/1U593) darl Al Mughirah.
24t HR. Al Bukhari (5/%31dan Muslim
is'
11628l dari Sa'ad.
?*.D"r?llb
-Wl
"Tiada harta tnng betmanfaat buatku seperti hatb Abu
Bakar.$242
242 HR. hnu Maiah (94) dan Ahmad l2/L531dari Abu Humirah. sanadnya slahih.
243 HR. Ahmad l4/lg7 dan2o2l; Al Haklm l2/zhft,r]nt Hibban (1089) dari Amr bin
Al Ash. Sanadnya shahih.
f2T - **oaiarter
Penulis berkata: Hadits-hadits ini telah disebutkan dalam
kelompok hadits-hadits shahih (ash-Shihahl2'14. Hadits-hadits tersebut
berbeda dengan ke5rakinan orang-orang pengikut doktrin tasawuf yang
menyatakan bahwa memperbanyak harta itu hijab (penghalang
komunikasi antara makhluk dengan Al Khaliq) dan hukUgpn.
Sedangkan menahan harta meniadakan ketawakalan kepada Allah*,
Tak dipungkiri bahwasanya fitnah Snng ditimbulkan harta layak
untuk ditakuti, dan sesungguhnya mengapa banyak orang yang
menjauhinya karena takut hal ifu terjadi pada mereka. Sesungguhnya
menghimpun harta dari safu arah saja sangat sulit $arang), dan
keselamatan hati dari fitnah harta ifu sangat jauh (susah dihindari), dan
konsentrasi hati mengingat akhirat disertai wujudnya harta sangat
langka. Oleh karena ifu fitnah harta tersebut mesti ditakuti.
?tt"D"rrltr. f2f9-1
-
mendapatkan pahala atas niatnya. Dan mengumpulkan harta dengan
niat semacam ini lebih utama dibandingkan ban3nk melakukan
berbagai bentuk ketaatan.
#:6!t;fr
"...dan kami akan mmdapat tambahan sukatan (gandum)
seberat beban seekor unta...t'(Qs. Yuusuf [12]: 65)
W 311
'6
$A 3)4 &j Ip; # orB
245 S€bagbn nnfin-Dnrta yang beredar dalam b€rbagal c€rita tentang kaum bani
Israil.
?WD4qot)r&b
-
Dan sesungguhnya nabi Ayyub Alaihi As-Salam ketika dia telah
diberikan kesembuhan, maka belalang dari emas berjafuhan menimpa
dirinya, lalu dia memungut sambil mernasukkannya kedalam bajunya,
dia ingin mendapatkan lebih banyak belalang emas tersebut, lalu
dikatakan kepadanya, "Apakah kamu belum puas?" Dia menja6gpb,
uWahai
Tuhan! Siapakah yang merasa puas (tidak membutuhkanJ.egi)
karunia-Mu26."
Ini
mazhab fuqaha, dan aku heran dengan diamnya Abu
Hamid, bahkan dia turut mendukung pendapat yang diceritakan Al
Muhasibi. Bagaimana mungkin dia berkata, "Ketiadaan harta lebih
utama dibanding keberadaannya, meskipun dialokasikan untuk
berbagai maoatn kebaikan"?!
*f,
?tpDo*qeb
-Iffil
Dan jika dia mengaku urama sepakat tetah teriadi perbedaan
pendapat soal ini, maka ifu dapat dibenarkan,
akan tetapi doktrin
tasawufnya berbeda dengan fatwanya!
l l- ?*Dry.tett
berbagai macam ibadah, dan membulatkan tekadnya, karena mereka
telah merasa cukup dengan sedikit harta. Apabila ada orang yang
mengatakan bahwa menyedikitkan harta lebih baik, persoalan ini
mendekati benar, akan tetapi dengan tindakan dernikian dia hampir
mendekati pada la.rel perbuatan dosa.
:
Kesabaran Menghadapi Kefakiran Dan Penyakit
Ketahuilah bahwa kefakimn itu merupakan penyakit. Sehingga
siapa saja yang ditimpa ujian dengan penyakit ini, lalu dia bersabar,
maka dia mendapatkan pahala atas kesabarannya.
e$
247 S€bagatrnana hadib fang tetah dirluayatkan olch lrnam Ahrnad (2/513h hnu
lr[aiah (4l2zL dan At-Tirmldd (2353); bersumber dart beberapa sanad nplalui
Abu Huratrah. Sanadnya slnhlh.
28 Uh. beberapa pendapat para ulama tentang dirlnya, dalam pendahuluan l$Bbhr
Takhrii Al Arba n As-etbmbah ftal. 13), kaqra As€ahtrawi.
?t*Dqn'110.
-l7fFl
" (Dua dinar ifu) dua cap dengan besi panai'249.
HR. Ahmad (788) dari Ali, di dalam anadnya ada perawi yang ffdak dikenal,
seper[ keterangan png telah dikukuhkan As-S]Eikh Ahmad Slakir, namun
mempunyai berbagai dalil pendukung lrang sangat banyak, yang menjadikannya
mencapai demjat hadila shahih,lihatlah dalam Al ltnam li Takhriii Ahadibi Al
Musnad Al Imam (9534).
250 Interpretasiryra telah dikemukakan.
?St Hadits shahlh. Lih. interpretasinya dalam TahhriJ Al Arba'in ArSulamiyrah (no.
4).
lTo4il- ?woryutta
Ibnu Jarir Ath-Thabari mengatakan bahwa di dalam hadits ini
mengandung dalil yang menunjukkan kesalahan orang-orang bodoh
dari kalangan pengikut doktrin tasawuf yang mengatakan:
sesungguhnya tidak dibenarkan bagi seseorang menyimpan harta pada
hari ini unfuk esok hari, dan pelaku perbuatan tersebut ,kluh
berprasangka buruk pada Tuhan-nya, dan tidak bertawakal kepadg;;ya
dengan sungguh-sungguh.
?t*D"r'lfu.
-f2751
Mereka itu seperti
shufiyah dalam hal mengeluarkan harta ketika
memulai kezuhudan mereka, seperti orang yang hilang rasa hausnya di
tengah perjalanan menuju Makkah, lalu mereka membuang-buang air
yang dibawanya!
f l- ?pDrylttta
Seandainya mereka dapat memahami maksud tawakal kepada
Allah tersebut, dan memahami bahwa tawakal ifu ialah kepercayaan
hati dengan pertolongan Allah d*1, bukan mengeluarkan wujud nyata
harta tersebut; mereka tidak pemah mengucapkan kata-kata semacam
ini, akan tetapi mereka sangat kurang memahami makna tawg|<al
kepada Allah.
r{fl$
?tpDrf '?er. 1
-lT7
karena lebih memilih hidup !/ang nyatnan, dan mengrkai berbagai
kesenangan nafsu.
Telah diketahui bahwa sedekah itu Udak halal bagi orang kaln
dan orang yang mempunyai kekuatan yang normalB. Dan mereka
tidak peduli siapa yang mengirimkan harta pada mereka, sehingga tak
jarang orang zhalim dan penyuap2ss mengirimkan harta pada mereka,
lantas mereka tidak pemah menolaknln.
f,ETl
- ?*Dryqtttt
"Perkara yang halal sangat jelas, perkara yang haram sangat
jelas, dan di antara kduanya ada perkara-perkara yang sytbhat
(samar, tidak jelas halal hammnya), yang kebanyakan orang tidak
mengetahuinya; sehingga siapa yang dapat meniauhi perkara-perkara
yang syubhat, maka dia telah berusaha membersihkan agama y'an
kehormatannya"Z,T. ,:.":
lst1,
257 HR. Al BuLhari (l/1L71dan Mrslim (1599); dari An-Nu'man bin Basyir. il&i.
258 Yaitu Al Imam Ahmad bin Hanbal.
?trnD"*1kr 1
-l7f-;9
mengatakan: kami sernua adalah para pemburu, sernentara jaringnln
berbeda-beda.
259 HR. Al Bukhari (3/265') dan Musllm (10421; dari Abu Hurairah.
2@ Penafsiran setna@rn ini telah beredar sebagaimana hadits tersebtrt dengan saaao
yang marfu '. S€p€rE keterangan 1nng telatt dilrcrnukakan As-Sakhawi dalam
Takhrij Al Arba'in As€ulamiyah (hal. 107).
12 1- ?tporyltttt
Sedang orang lnng melihat doktrin tasawuf yang telah
dipertaharui pada masa kami dari kalangan kaum shufi, yakni ketidak
pedulian mereka terhadap harta merelra, dari mana mereka menerima
harta tersebut, maka dia merasa bangga (uju\26t.
Salah seorang di
antara kamu sekalian memilih duduk
(meninggalkan) pekerjaannya, padahal dia mampu mengerjakannya,
sambil mengandalkan harta sedekah atau harta penyambung
kekerabatan.
Uiub kprasan bangga tertradap diri serdirl) dari kalangan kaum shufi pada masa
kami semakin bertambahtambah. Melah masa pengarang kitab ini hampir
mende&at seribu tahrm.
Yaitu harta yang ditedrna ses€orang atas jasa yang dia lal$kan s€can langsung
atau sestratu yang munanl dari dirinya.
?WD"r?6ttr
-fZTl
l'
263 HR. Ahmad (6/106, l2l,L26, 127, 24L, 242, dan 260) melalui beberapa
sanad dan AiErah. Dan sanadnya shahih. Dan masih tekait bab lnl dart selatn
Aisyah.
\ffil- ?t*Dryttu
albidaadalfra, dan mereka berpaling dari un$an dunia karena
zuhud. Dan mayoritas dari mereka melakukan perbuatan semacam ini
karena kefakiran.
?eprDof 'lltb
-lWl
Sesungguhnya Iblis benar-benar telah menipu daya mereka.
Dan lblis berbisik di dalam hati mereka: kamu sekalian kaum shufi.
Karena kaum shufi senantiasa mengenakan pakaian yang dipenuhi
tambalan, dan demikian pula kamu sekalian.
Adapun Umar rg, ketika tiba di Baitul Maqdis, pada saat para
panglima perang Romawi dan pendeta Nasrani bertanya tentang
Amirulmuslimin. lalu mereka menawarkan gencatan senjata dengan
para panglima pasukan kaum muslimin yang berperang melawan
mereka, seperti Abu Ubaidah, Khalid bin AI Walid dan lain-lain,
mereka mengatakan: menurut kami orang yang berpenampilan
semacam ini tidak pantas sebagai Amirulmukminin, apakah kamu
sekalian mempunyai Anir(Wn1lima tertingg) atau tidak?
lml- ?wDrylta
lalu mereka berkata, 'Kirimlah ufusan unfuk menemuinSra,
kami hendak melihatnya, jika benar itu Umar, kami akan
m6mbebaskan kamu tanpa peperangan, tetapi jika dia bukan Umar,
maka kami tidak (akan membebaskan kamu tanpa peperangan)."
?t*Dn*?llrr
-lffil
t'
l z l- ?ryDry?ttte
anak panah yang dibawanya, karena itu jadilah kamu sekalian orang-
orang zuhud karena takut kepada Allah, semoga Allah memberkahi
kamu sekalian."
26 Yaitu Ruwalm bin Ahmad unfat tatrun (303), penJelasannya bisa dillhat dalam.4/
Muntazhim(6/137), karfn pengarang kitab int.
1t*D"r"trdtrr
-fffil
yang sangat bodoh. Adapun orang-orang yang cerdas, mereka akan
mengetahui bahwa perbuatan tersebut merupakan rekayasa yang
menyejukkan.
l=ffil- ?pDq1&a
Dceritakan oleh Muhammad bin Thahir, dia berkatat aku
pemah memasuki Bagdad dalam pengembaraan intelektualku yang
kedua kalinya. lalu aku bemiat AqrSyaikh Abu
menuju ke
Muhammad Abdullah bin Ahmad As-Sukkari, karena aku hendak
mernbaca berbagai hadits di hadapannp269.
Yaihr hadits yarg shahth. Aku telah melakukan interpretasi terhadap hadits
tersebut dengan panjang lebar dalam bagian awal kitab Al Hikan Al Jadimh bi Al
Ida'ah (hal. &9), karya hnu Rajab Al Hanbali, dan kitab ini masih dalam proses
cetak.
269 Model periwatan hadits dengan cara si murtd menrbacakan hadits dan giuru
mendengarftannya (peneri)
274 Sei€nis kain tenun berbenfuk pita yang terbuat dari kain suba.
271 HR. Muslim lno.2069l dari Asma' blnti Abu Bakar.
?tf.D"*'illrl
-lWl
bukan termasuk jubah. Sehingga dengan hadits tersebut, kita dapat
menarik kesimpulan bahwa berpakaian model ini memiliki sumber
yang jelas dalam doktrin agama, sehingga boleh berpakain yang serupa
dengan pakaian tersebut.
-(
f2 ?tpDary.%tt
-
Sungguh kamu sekalian benar-benar lebih menyukai
pandangan mata orang lain melihatnya, dat apabila pakaian kamu
sekalian bertentangan dengan isi hati kamu sekalian, demi Tuhan
Ka'bah, sungguh kamu sekalian telah menghancurkan diri kamu
sekalian.
VpQar'Ulrr
-frm
:J$) ,e)4. ti$:u ,*, {r Xtt *'d, e: g!,,5t3 c$)i
',#ltet
Nabi 6 pemah diberi beberapa pakaian yang di dalamnya
terdapat sehelai kain polos berwama hitam, lalu beliau bertanya,
"Siapa yang memberitahukan lamu sekalian bahvn aku suka
mengenakan kain semacam ini?" lalu orang-orang tersebut diam tak
menjawab. Kemudian beliau bersabda, "Datangkanlah Ummu l{halid
kepadaku," perawi mengatakan: lalu aku (Umu Kahlid) didatangkan,
kemudian beliau langsung memakaikannya padaku dengan tangannya
sendiri, dan bersaMa, "Pakailah hingga lusuh dan usang;"272
Efl ?t*Dry*tu
-
(menurut meneka yang sunah) ialah mernakai pakaian png dipenuhi
tambalan atau kenrdr.rr4g!!
?q*Dor'Ulr.
-17fi
.Adapun penggunaan pakaian yang dicelupkan pewama kain
oleh mereka; jika celupan kain itu beruuama .biru, maka keutamaan
memakai kain wama putih telah hilang dari diri mereka.
€€;
"Pakailah pakaian fur7,rnma putih oleh kamu sel<alian, karena
pl<aian wama putih ifu ialah pkaian terbik kamu sel<alian"277.
Muhammad bin Thahir telah menjelaskan dalam kitabnya, dia
berkata: bab kesunahan bagi mernakai kain yang dicelupkan kedalam
zat peurama kain.
Dan kamu dapat mdlhat perfelasan secara rlncl Sang sangat agung dalam
Risalah l€rlrah Al Bal'ah balm ,4s-Sunnah m Al Bld'ah 'irda N Jatna'ah Al
ldarnlgh, begifu pula dalam kttab kaunn kaml prg agung lagi tertrormat Aq,r.
S!,aikh Bakar Abu Tald Hulmu Al bltuna '. Dan tersebut sudah
sangat orkup memadd bagi orarg !,ang Allah bukakan haflnp untuk melihat
kebenaran dan menerimanya.
277 Abu Daud tdah menyebutrya 12/1761; At-Tirmtdd (994h hnu Majah (3565), dan
Ahmad (3426). Sanadnya slnhlh.
278 HR. Al Bukhari (5848).
I I- ?tpDwttb
sesungguhnya pada saat beliau mernasuki Makkah pada hari
penaklukan Makkah, dan beliau mengenakan sorban berwama
11116111279.
?tS*Oryrlki
-f2E(
"Siapa Wng memakai palaian unfuk menaikkan
maka Allah pasti akan berpaling darinya sampai dia
menanggalkannya"z8l.
Dari lbnu umar, dari Rasulullah 6, beliau bersabda,
6-(- ?pDry.?et
Adapun pe,makaian pakaian berbahan wol8,
Rasulullah 6 memakainya pada waktu-waktu tertentu (fidak setiap
saat). Beliu memakai bukan untuk menaikkan popularitas di hadapan
orang arab.
Dan orang yang memakai pakaian viol tidak lepas dari salah
safu dari dua hal:
?t*Dry'?lfb
-lffil
ummi Furaiqidl,sesungguhnya kebaikan ifu bukan pada pakaian ini,
akan tetapi kebaikan ihr terletak pada apa yang melekat di hati, dan
amal perbuatan meneguhkannYa.
Diceritakan oleh Ahmad bin umar bin Yunus, dia berkata: Ats-
Tsauri pemah melihat seorang shufi, lalu dia mengatakan kepadanya'
"pakaianmu ini bid'ah.n2&
2u Mengenai.soal ini, ada keterangan yang sangat Jelas lagi dari seorang ulama salaf
lr"g uSUrE ini, bahwa brpakaian lfu merupakan porsoalan yang sangat pen[ng
ia"", ftia"p kaum muslimin, dan strnah Udak p€rnah membiarkannya secara
bebas tanpa ada penJelasan dan keterangan yang tegas'
sehingga siapa 3png-merduga, sesudatr lnt, bahun kaum musltmin tidak memiliki
,t"rr-r-b""p;t yarg pas[, nraka dta telah mentauhi ketentrnn yang bernr.
mffiuf pernrasatatnn yang penflrg lnl dibahas dalarr. Risalah
"t"r.,
Pentelasan detail
lrarlrah TaWir,An-Nas bl Ahkam Al'Llbas.
I I- ?*Dqlla
Diceritakan oleh Al Hasan bin Ar-Rabi', dia berkata: aku
pemah mendengar Abdullah bin AI Mubarak mengatakan kepada
seseorang yang dia lihat mengenakan kain wol yang masyhur: aku
benci pakaian ini, aku benci pakaian ini.
?q"D"rqla4
-f2€T1
jubahmu dengan kain wol?' lalu dia berkata, 'Uika seorang pembum
menjual jaringnya, dengan apa dia berburu?n
I7m-( ?wDrytdtrc
-
"sesungguhn5n yang memakai pakaian model ini hanyalah
orang yang tidak mendapat bagian apapun di akhirat kelak."
Baju Ahmad bin Hanbal dibeli dengan harga sekitar satu dinar.
?qnDof '\iltt
-'Iffi(
tidak dikenal orang yang hina dan juga tidak dikenal orang yang
berkedudukan tinggi.
W21- ?EzDryltta
Beliau bertanya, uHarta apa said?u Aku menjawab, "semua
harta yang telah Allah anugrahkan kepadaku seperti onta, kuda, budak
dan kambing."
?efnDnq"'161i4
-lTT1
yang murah serta kasar ketika di dalam rumah dan memperlihatkan
pakaian yang bagus ketika hendak keluar rumah'
Dan tidak ada satupun dari kesemua ini, dihukumi makruh dan
patut dikecam.
lT41- ?epDryltta
*, tk '*:- J*'Sr \ ,',y, i6
'^i; tk'of
L:*rj'At p. ';,tt ,jt;ir '-:- J*; ii,r il :Jv {z*
'/ 6
" Tidak akan masuk surga, orang yang di hatinya terdapa$6gbiii
sawi dari sifat sombong." Lalu ada seseorang bertanya, "(bagaimana
dengan) Salah seorang di antara kami yang men5nrkai pakaian yang
bagus dan sandalyang bagus. Beliau menjawab, 'tAllah ifu Maha Indah,
menyukai yang indah, sdang sifat sombong (kibr) ifu mengingkari
kebenaran, dan metnandang rendah (ghamth) orang lain." (HR.
Musliml zso
Jadi, kesombongan (kibl itu maknanya ialah kesombongan
seseorang yang mengingkari halyang benar.
?**D*t"'1&b
- f2E1
Penulis berkata: Di kalangan kaum shufi ada yang ketika
memakai pakaian, maka dia membolonginya, bahkan tak jarang dia
merusak pakaian yang mahal harganya.
Diceritakan oleh Isa bin Ali Al Wazir; dia berkata: suatu hari
Ibnu Mujahid berada di samping ayahku, latu pintu diketuk, kemudian
disampaikan padanya, bahwa yang mengetuk adalah Asy-syibli. talu
dia berkata, "Masuk."
u... lalu dia potong kaki dan teher 1rr4u 1'''292 (Qs' Shaad
[38]: 33)?.
Isa berkata: hnu Muiahid lantas diam. lalu ayahku berkata
kepadanya, "Apakah kamu hendak mendiamkannya, lalu dia
mendiamkanmu." Kemudian Asysyibli berkata kepadanya, "Banyak
ulama sepakat bahwa kamu adalah guru bacaan Al Qur'an pada saat
ini, dimanakah ayat Al Qur'an yang menyatakan bahwa seorang
kekasih tidak akan pemah menyiksa kekasihnya?"
l l- fuDryQtta
Isa menlanjutkan kisahn5a: lalu hnu Mujahid terdiam, ayahku
pun berkata kepadanya, "Katakanlah wahai Abu Bakar!' lantas dia
menjawab, "Firman Allah ,f,
?tS"Dq*'1&b
-lWI
Ulama ahli tafsips berbeda pendapat mengenai makna ayat
ini, sebagian mer€ka ada yang berpendapat maksudnya dia mernotong
jalan
leher dan kakinya, dan dia berkata: kamu sedang berperang di
Allah. Ini makna yang baik.
Sebagian mereka ada lrang berpendapat, maksudnya dia
meluloihSn (bukan mernbunuhnSla dengan pedang)'
Menyerr.rbelih kuda dan mernakan dagrngrun hukurnnya boleh,
sehingga tidak ada dosa kefrl€ s€seorang tidak melakukannya.
I
Abu Abdlllah Ahrnad bln Atha' mengatakan bahun ma&hab
.
Abi Ali Ar-Raudzbari ialah mernbolongfl (menyobek-nyobek) lengan
I
bajtrnfia.
t
ntas dia memotong-nr,otong kain tersebut sesuai dengan
iumlah mereka, lalu mereka menyarungkarurya,
dan dia mendatangi
merefta agar meqr€rahtqn potongan kain tel.sefut k€pada Pernilik
kolam pcrrstian ak panar k€ilka meneka kehrar menirggaltannya-
f2T6-1
- ?t*Drynb
Ibnu Atha' mengatakan bahwa Abu Sa'id Al Kazaruni berkata
kepadaku, uAku ikut bersamanya pada hari ifu, dan selendang yang dia
potong-potong itu apabila ditaksir harganya sekitar tiga puluh dinar!"
296 Yaitu sejenis burung yang dikenal dengan sebutan haj,alSurung puyuh).
297 Dia adalah saudara kandung Abu Hamid Al Ghazali, wafat tahun 52OH.
298 Sebuh kota kecil yang jaraknp antara kota tersebut dengan Bagdad kira-kira satu
farsakh, Mu'jam Yaqut (5/661.
299 HR. Al Bukhari (2408) dan Muslim (593); dari Al Mughimh.
?*oDo+o')la4
-lffil
contoh serupa dengan perbuatan ini ialah perbuatan mereka
menyobek-nyobek pakaian yang dibuang ketika mereka dipenuhi rasa
gandrung yang sangat luar biasa (a/ unidl, sebagaimana keterangan
yang akan disampaikan insyaallah. Kernudian mereka menyebut-
nyebut bahwa ini pola prilaku hidup mereka, padahal tidak ada
kebaikan satna sekali dalam pola prilaku hidup yang bertentangan
dengan dokbin agama.
I 6-(
- ?epDryq&a
Sarung seotang muslim hingga pertengahan kaki, tiada beban
"
hingga tengah-tengah
-atau dosa- atas dirinya memakai sarung
antara kaki hetis) dengan kedua mata kaki, sedangkan kain sarung
yang lebih bawah dart pada itu, maka dia akan dimasukkan ke
neraka"3oo.
HR. Imam Malik dalam Al Muwatha' (2/914ll, dan Imam Ahmad dalam Al
Musnad (3,/5)dari Abi Sa'id.
Sanadnya shahih.
HR. Abu Daud dalam bentuk ringkasan (4093), dan hnu Majah (3573).
Masih berhubungan dengan bab ini, banyak pam sahabat yang meriwaptkan
hadits ini.
301 Karena sunah nabi ihrlah yang menjadi landasanngra, bukan perbuatan melampaui
batas atau kelalaian, bukan bedebih-lebihan atau kekurangan.
302 Ini batasan yang cukup sulit dipahami.
?eroDor'1&tt l-36t-(
-
Setiap sesuatu yang dipakai dengan motif untuk menaikkan
popularitas maka hukumnya makruh.
)-621 ?t*Dryntu
-
Tipu Daya Iblis terhadap Kaum Shufi dalam Urusan
Makanan dan Minuman
Penulis berkata: Iblis sungguh-sungguh telah melakukan
rekayasa terhadap para pendahulu kaum shufi. Karena lblis menyuruh
mereka meminimalkan makan dan memilih makanan yang kasar,
dingin. {s)
mengahalangi mereka minum air yang
?tr*D"*qtuo
- IE3-(
mengkonsumsi tepung jerami selama tiga tahun, dan hanya
menghabiskan tiga dirham dalam masa tiga tahun unfuk memenuhi
kebutuhan pokoknya.
6fl ?wDrylttro
-
menopang tubuhku untuk mematuhi Allah #." Lalu dia berkata,
"Wahai anakku! Sesungguhnya raga ini tidak akan dapat tegak berdiri
kecuali dengan pertolongan Allah #.u
?i*D"r,7&,t4
-lTO5-1
hadits yang beredar dari AisYah &, dia berkata:
Rasulullah 6 bersabda:
il panas.
305 Dihnsir oleh pengarang kitab ini dalam ^A/ Maudhubt (3/30). Kemudian dia
mergatakan: ini hadits yang dibuat-buat atas nama Rasulullah 6 al muttahimu
bihi bazii'. Imam Ahmad mengatakan: hadlts-haditsnya ialah hadits munl<ar.
Tidak ada seorangpun 5nng menjadikannya sebagai pegangan. Ad-Daruquthni
mengatakan: ladil,s mahtk.
Sebab pengarang menganggap maudhu' hadits tersebut akan dijelaskan setelah
pembahasan ini.
306 Wadah besar png diletakkan di ruang bawah tanah.'
-il
I - ?q4Dry16u
makanan. mengatakan: bagi murid (omng yang hendak
Dia
menempuh jalan tasawuf), aku sangat matdorong agar dia tidak
mengkonsumsi lebih dari dua potong roti sehari semalam.
Da penulis kitab Quf Al Qtrhrb r,vafat tahun (386 H.), penJelasan tentang
biografinya ada dalam Al BidaSah wa A*Nihalph (L1/3791.
Penduduk Bagdad telah mengusimya, dan menganggapnya telah menyebarkan
bid'ah.
Kitabnya telah dicetak dan tenrs ber€darl!
308 Ini semua bagian dari rekayasa Syetan, tpu daya hlis.
309 Yaitu Al Hakim At-Tirmidd, bukan Abu lsa At-Tirmidzi yang punya kitab "fu-
Sunan", Al Hami wafat tahun (320 H.)
Dia hidup tertsolasi di Tirmidz sebab dia mengarang l<ttalb Khabnu Al Wilaglt
Kamaluddin hnu Al 'Adim dalam sebagian kitabnya Al Mulhah fi Ar'Raddi 'ala
Abi Thalhah mengatakan:
?tloD"rritli -lEfl
"sebaiknya bagi orang yang baru mernulai menempuh jalan
tasawuf ini, hendaknya dia berpuasa selama dua bulan terus-menerus
memohon ampunan dari Allah dengan bertaubat, kemudian dia baru
berbuka puasa, lalu mengkonsumsi cukup sedikit makanan, dan
memakannya sedikit demi sedikit, tanpa lauk pauk, buah-buahan,
pelezat makanan, duduk bersama kawan-kawan sealiran, dan
menelaah berbagai kitab."
"Al Hakim At-Tirmidzt ini, bukan ahli hadib, dia [dak mempunyal rtwapt
apapun, dan dia tidak mempunyai ilmu pengetahuan tentang sanadanadladits
dan modelnya. Dia berbicara tentang ini dengan menregangi petuniuk-petunjuk
dan berbagai pola prtlaku yang diternpuh kaum sfiurf' dan mengah.r-ngaku
mampu mengehhui (mengungkaplon) berbagai hal yang samar dan berbagai
hakikat lnng ada dibalik eratu hal, sampai-sampai tndakannya tersebut keluar
dari kaidah fuqaha, dan dla berhak menerima kecaman akibat perbuatanq/a
tersebut dan menerima direndahkan.
Para tokoh dari kalangan fuqaha dan shufiph mengecanmln, dan
mengeluarkannya akibat perbuatannya tersebut dari ielrk langkah yang telah
disetujui bersama, mereka mengatakan: dia telah men$sipkan kedalam dokhin
agama sesuahr yang dihindari ma5roritas umat Islam, dan memenulf tsi kitabnya
dengan berbagai hadits maudhu" dan mengisinya dengan berbagai caita tanpa
memegangi hadits yang diriwayatkan atau lnng didengar langsung dari gurunya,
dan dia mengemukakannln sebagai landasan melakukan semua persoalan lnng
berhubungan dengan dokbin agama yang tujuannya tidak logis dengan berbagai
alasan yang justru melemahkannya dan loyo."
Demikian Al Hafizh hnu Hajar telah mengutipnya dalam Lian Al Mian(5/3091,
dan dia melanjutkannya dengan pamyatan yang tak kalah menariknya untuk
ditelah kembali!
IE61 ?wDry?ttrt
-
Ini
semua petikan yang menjelaskan beragam perbuatan
mereka dalam persoalan konsumsi makanan, kesemua yang
diungkapkan itu menunjukkan kelalaian mereka terhadap selnua
petikan keterangan tersebut.
?WDngo'76lrb
-l3fl
Seandainya memungut makanan berupa bangkai, tindakan
semacam ini jelas tidak boleh, bagaimana hal itu bisa halal?!
Dia menjelaskan bahwa rnaksud ilmu itu ialah apa yang telah
diperintahkan doktrin agama. Dan dia menjelaskan bahwa maksud
keyakinan itu ialah kekuatan dalam bersabar! Ini benhrk pembauran
yang sangat buruk.
;i6-( ?wDaaa?lta
-
Adapun orang yang mernpunyai ilmu yang kokoh, dia tidak
akan merasa bingung memahami pemyataan orang yang terbilang
agung (istimewa). Bagaimana dengan perbuatan orang bodoh yang
memiliki penyakit radang selaput dada lmubarsamls|o .
Yakni orang yang mengtdap penyakit bltam, yaitu memiliki penyaht paru-pam,
yaihr mdang di bagian selaput lnng menuhrpi paru-paru. (Al Mu'iam N Waiiz,
hal. 45).
311 HR. AlBukhari (3340) dan Muslim (194)dari Abu Hurairah.
?*oD"q"t\l&b _l3lT1
Misalnya empedu yang kuning berlebihan, maka watak akan
tertarik untuk mencari makanan asam, atau lendir yang berkurang
(menurun), maka watak akan tertarik mencari hal-hal yang basah (zat
yang mengandung air).
lTtTl- ?qzDry?&a
sebaiknya si murid tidak mengkonsumsi lauk pauk, sedang air minum
itu keinginan lain yang disenangi nafsu.
Bukank6h di dalam hadits 56r1ti1ftz telah disebutkan bahwa
Rasulullah is berkeliling menemui istri-istrinp cukup dengan sekali
mandi? Mengapa beliau tidak hanya cukup memenuhi safu keinginan
nafsunya.
?tl"D"q"'il&b
-l-3=fl
Akibatnya, tidak tahan unfuk bersabar menghadapinya,
akhirnya seseorang perlu menghabiskan umumya hanya unfuk
berusaha memenuhi hasrat keinginan nafsunya. Dan tak jarang
memperolehnya dengan cara yang tidak benar.
317 Dilansir oleh pengarang kitab ini dalam Al Maudhu'at (3,/30). Kemudian dia
mengatakan: ini hadits gnng dibuat-buat atas nama Rasulullah b al muttahlmu
bihi bazii'. Imam Ahmad mengatakan: hadib-haditsnya ialah hadits munkar.
Tidak ada seorangpun yang menjadikannya sebagai pegangan. Ad-Daruquthni
mengatakan: hadits matuk.
Sebab pengarang menganggap maudhu'hadits tersebut akan dijelaskan setelah
pembahasan ini.
Sebagian ulama menolak penyebutan kata "Asy-Syari"' kepada Rasulullah 6
karena Allah lah yang memberlakukan berbagai dokhin agama, sebagaimana
firman-Nya: "Dia telah menqari'atkan hgl l<amu tentarg agama ap yang telah
t Ct qt? *;
4-rX-
t.
t
u
,t t tt
tW
,
& ) llt tt
aY;; ) i,t? 'oV'^lL
. .
'i
"Tak adi ilradbh'amk cucuk Adatn targ t*isi ptuh yang
lebih buruk penthz5a, cukuplah bagl arnk cucu Adam
,nakan b&emp stmryn Sang dapat menoparrg mgilln, jila ma nang
itu suatu kenisca5nan tnng tak dapt dlhhdarl, naka sepqtigp (isi
pqut) unfuk makanan, sep*tiga unfuk minunan, dan sepertiga
lainnSa unfuk dla ben afaC'stg.
?tpOry'?Oi
-lTiTl
melemahkan kekuatan tubuh, dan mempersernpit ruang gerak
makanan.
I-3- { ?wDryuttt
-
Penulis berkata: Pam ulama telah mengungkapkan bahwa
menyedikitkan asupan makanan dapat melemahkan fubuh:
Diceritakan oleh Ahmad bin Hanbal, Uqbah bin Mukrim
pemah bertanya kepadanya: mereka ifu orang-orang yang
mengkonsumsi sedikit lrnkanan, dan mereka menyedikitkan makan?
?quDo*'lrlri
-Iffil
Karena lambung harus mencerra sesuafu gang mesti dia cema.
Ketika lambung mencerna rnakanan yang ada di sekitarnya, dan dia
tidak menemukan hallain, maka dia akan menyerap sisa-sisa makanan
yang telah berbaur tersebut, lantas mencemanya, dan menjadikannya
sebagai nutrisi.
ISi
- ?t*Dryt)ita
{
Jawaban kami ialah orang-orang di atas menjalani pola makan
semacam ini hanya pada wakfu-waktu tertenfu, tidak selamanya
menjalani pola makan demikian,- dan tidak bemiat unfuk menggapai
pola makan semacam ini.
?*"D"c"'\rab
- r3II(
Persoalan Air Minum
Penulis berkata: Adapun meminum air yang bening,
Rasulullah W telah menjadikannya sebagai pilihan terbaik:
I fiA l- ?apDaa.l6ta
Jika seseorang meminum air yang panas, maka ifu dapat
merusak pencernaan, menimbulkan kegemburan daging, badan
menjadi loyo, dan dapat mendatangkan penyakit busung air serta
demam tinggi. Sedang air lrang dipanaskan dengan matahari,
dikhawatirkan menimbulkan penlnkit ktrstCz2.
-{rJIq!
r4:$ &ifi|Y}LU{W( a5t$1i
"& q6 &';72- <r*
'og -gf iy's-*x \!,3f, it
& 6
@l:*;
"Hai
omng-orzrng tlang beriman, janganlah kamu saling
memakan harta sesamarnu dengan jalan yang batil, kecuali dengan
322 tni ditinjau dari segt kdokteran kuno, tidak ada satupun hadits yang shahih
mengenai hal ini, sebagaimana keterangan yang telah disampaikan secara detai
oleh Al lmam Az-Zalla'i, dalarn kitabnya |rlashb Ar-Rayh (1/101-103).
?#oD"q" r&r4
-lfrl
jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu.
dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah
Maha Penyayang kepadamu." (Qs. An-Nisaa' l4l:29!,.
s23 Al hazumadahh 1rmak dari l<ab hazan, lraitu tanah yang fldak rata (sulit dilalu1.
lWl- ?tpDryntu
Ketika seseorang menahan nafsu r.rntuk mengkonsumsi
beragam makanan Snng cocok bagi tubuh manusia, dan menahannya
unfuk mencicipi ?h, maka dia telah mernbantu menghancurkan
nafsunya sendiri. Dan ini mertrpakan keheliruan yang paling buruk.
Ini catatan yang bagus dart seldan banfiak catatan lnng menerangkan bahun
hanya penguasalah yang berurenang menphrhkan hukuman terhadap seorang
muslim yang berhak menerima hukuman tersebut.
Adapun dugaan sementara Srang dtpaharnl oleh seba$an ulama dari pemyataan
Imam Al Haramain png memperbolehkan Undakan tersebut, itu tidak sesuai
fujuannya. Demikian pula setap catatan png dla hrlis tertolak dengan risalahku
AlBal'ahltusqrnn dhall
Ahu telah menulis ftiwaban yang sangat detail penjelasannyai hanya saja
Allah # telah mencukupkanku demgan kata-kata kawanku yang terhormat Asy-
Sya|kh Bakar Abu 7ald, dla meryatakan kah-kata penolakan tersebut dengan
ungkapan Kalam Mubhaf sebqyaimana tercatat dalam risalahnya yang diberkahi
Huhnu Al lntlma' (hal. 134), sernoga Allah membalasngra dengan balasan yang
terbalk. Segala puji bagi Allah.
Pemptan pangarang tersebut maslh mernungknlon bagi kami kembangkan
untuk menjadi hndasan hukum terhadap persoalan baru lrang banyak
dlbicarakan, yaihr mendonorkan anggota fubuh. Ydtu masalah yang hukumnya
masih diperselihkan oleh ulama kita pada tnasa kini, antara yang
memperbolehkan dengan png melararg.
Pendapat hnu Aqil ini memperkmt pendapat orang-orang yang melarang
mendonorkan anggota lufuh. Wallahu A'hm.
?e*D"c"'7llr4
--lffil
melemahkannya. lapar itu merupakan hal terpuji jika hanya
sekedamya saja (tidak berlebihan).
lffil- ?t*Drytt&a
Apakah alasan yang melatarbelakanginya membuat perkiraan
keikhlasan beribadah kepada Allah dengan hitungan empat puluh hari!
mengoceh (blcara tak |<aruan) dan berimajinasi seplah-olah dia berbtcara ilmu
hilsnah!
Jika hadits itu slmhih, maka kdkhlasan lhr erat hubungannya dergan citadta
yang diharapkan ha[, bukan badan yang m€ngerrakan, dan han5ra Allah perniltk
nrmber llmu.
327 Hbtb Ar-Rtsabh Al @sjabi1,q,ah, W. tahun 465 H. di dalam
risalahnya lnl menruat berbaga bid'ah, hd-hal png konbadilOf dengan doktrtn
agatna, dan hadib-hadits dlp'ill Di samping ifu, dia meriwayatkan pendapabqn
dengan menregangi sanaddarl Abu Sulaiman Ad-Darani:
"Terkadang safu dari seklan noda sekelompok orang itu jatuh di hatiku, namun
aku tidak menerimanya beglhr sap kecuali ada dua sal$i (dalil) yrang adll dart Al
Qur'an dan As-Sunnah".
Sebagaimana keterangan yang ada dalam Sgar A'lam An-Nubala' (18/23L1, dan
pengarang telah mengutipnya diakhir-akhir pembahasan kitab ini.
?t*Dop'\dlil
-)Efl
Sehingga bagi murid mereka 3nng mesti dilakukan ialah memutus
berbagai penghalang, diawali dengan keluar dari harta, dilanjutkan
dengan keluar dari kdudukan, dia tidak tidur kecuali dia tak dapat
menahannya, dan menyedikitkan asupan makanan secara bertahap.3z8
s28 Int keterangan yang mengrratkan pendapatku dalam catatan kakl terdahulu.
329 HR. At-Ttrmidzi l%32O1 dart Abdullah bin Amr, dan dia mengatakan hadits
tersebut rr,nadn.nla haan, dan hadib ifu rnernang benar seperfi apa 5nng telah
dta sampaikan.
l l- ?qtDaaa lltro
Dan, siapa yang dikaruniai kebaikan (harta), lalu kebaikan itu
tidak terlihat ada pada dirinya, maka dia disebut baghidhullah (orang
yang mernbenci Allah) #, serta orang yang mengingkari nikmat
Allah tH.u
?foD"rqQrr
-\Ttrl
Dan sunguh aku benar-benar telah melihat sebagian syiit*r aari
mereka yang mengambil suafu ienis makanan unfuk dibawa pulang,
lalu yang mempunyai rumah melompat, kemudian merampas makanan
tersebut darinya.
IT2 ( zpDry,?b
-
secara perlahan-lahan menyisipkannp dalam alunan lagu tanpa diiringi
lute, dan menganggapnSn baik bagi mereka
Sebenamya yang diinginkan hlis itu hanya terwujudnya
tahapan dari suatu perbuatan ke perbuatan lainnya. orang yang ahli
fikih mampu memahami berbagai faktor dan konsekvuensinyaog$n
merenungkan berbagai fujuan yang ingin dicapai33o.
?q*Dqnrdtrt
-lfrF-t
Keputusan pastinya menunrt kami: sebaiknya diteliti terlebih
dahulu hakikat hal tersebut, kemudian baru diputuskan haram, makruh
atau hukum lainnya.
IBT] ?apDryltttt
-
Penulis berkata: Rasulullah {B mempunyai seorang
pengernudi onta yang kerap dipanggil Anjasyah, dia mengemudikan
dan menggerakkan onta dengan cepat, lalu Rasulullah 6 berSabda:'
.
// Furui i'tt;-:3 i^u:f t-'
*ffit
" Wahai Anjasyah! Pelan-pelan menunfunn5/a dengan let*lt
terhadap kaca-laca (l<aum wanita/ -
Tak ada kadian, jil<a agkau bk ada, kami tak akan mendapat
pdniuk
l{ani bk akan bercdel<ah dan lcami bk akan pernah mangerjakan
slnlat
Limpahlcanbh kdanngan kepda l<aml
?t*D"r?ttb
-1331-(
Di antara ienis nlnnyian ini, mereka mendendangkan qpir-
syair mereka di Madinah, dan tak filrang mereka memukul duff
lr ebarrrlfiz sebagai pengirirgnya ketrlra mereka mendendangkanqn.
ffrT - ?*Drytb
Rasulullah xs mernbuka ruang anak-anak perempuan untuk
menernui Aisyah, kemudian mereka bermain bersama Aisyah.
Dangan apa yang telah kami ungkapkan, jelas sudah apa yang
mereka nyayikan, dan bukan termasuk sesuafu yang mendatangkan
kegembiraan yang berlebihan, dan tabuhan yang mereka (para wdflfta)
pakai tidak seperti yang dikenal saat ini!
?cfoD"c"'16h
-lTifl
Ketika Tuhan-ku furfinnn kepdaku tentang sesuafu
Apalah kamu tidak mema malu mendurhakaiku
Dan menyembunyikan dm dari makhluk-Ku
335 Yaknl larangan melakukan ratapan dan kata-kata yang diharamkan lang termuat
di dalamnya.
-
- ?t*Dry?tu
4-1
Mugkin dia dapt ma nanuhiianiinga dan aku hendak
manyingl<apl<ann5n
?f.Drq"'Ulr4
-lfl(
terguncang dan mernpengaruhi apa lrang dimilikinya dan tidak akan
membahayakan agarnanya.
T6 ?pDrylttro
-
bawaan), meskipun l(atni tdah magarurqgi perplanan takut kepada
Allah.
?q*Doqorltb
-lTITl
kita miliki dari malrifat kepada Allah ialah berupa rasa takut dan
pengagungan saja.
).ffil - ?wDry?tut
Abu Bakar Al Khalal mengatakan bahwa Imam Ahmad
menghukumi makruh segala jenis lagu kasidah, ketika disampaikan
kepadanya, bahwa mereka berpura-pura hilang akal.
33e L-rh. Ittiba' As-Sunan uta ljtinab Al Bldal karya Drhya' Al Maqdisi.
?clnDo+o'1&rr
--I.3J-TI
seorang penyanyr, lalu putran5ra yang rnasih belia merninta unfuk
menjualnya?
13 '1 - ?qnDryllttt
Sehingga bagaimana jika dia mengetahui model nyanyian yang
dibuat oleh banyak orang, yakni hal-halyang berlebihan?!
?a*Dry?t&b
-lEi-]
Penulis berkata: Demikian pula pendapat seluruh ulama
Kufah: Ibmhim, Asy-Sya'bi, Hammad, Sufyan Ats-Tsauri, dan lain
sebagainya, tak ada perbedaan pendapat di antara mereka dalam
persoalan tersebut.
lT21- lpDqtua
Imam AsySyafi'i berkata, "Nyanyian adalah hiburan !,ang
dimakruhkan, karena tidak jauh berbeda dengan perbuatan batil. Oleh
karena ifu, orang yang sering melakukannya dianggap orang bodoh dan
kesaksiannya dalam perkara hukum tidak bisa diterima."
?tpD"rflk -l
-IE
Dalil-dalil yang memakruhkan nyanyian dan melarang
perbuatan tersebut
Penulis berkata: Para ulama madzhab kami telah
mengemukakan beberapa dalil dari Al Qur'an, Hadits, Atsar dan Makna
seputar permasalahan nyanyian sebagaimana berikut:
Al Qur'an
1. Firman Allah 6#,
AI Sazadhadits bn lwan.
HR. hnu Jarir (21/621dan Al Hakim W Msbdnh 2/4LLl.
342 HR. lbnu Jartr (2L/6Ll
dan hnu Abu g,aibah (Al Mushanmf, 6/3LA),
I q- ?wDqa.itt*
Diriwayatkan dari Sa'id bin Yasar *, dia berkata, 'Aku pernah
bertanya kepada Ilaimah tentang perkataan yang tidak berguna dalam
ayat tersebut (Qs. Llqmaan [3U: 6), lalu dia menjawab, 'Maksudnya
adalah nyanyian'."
2. Firman Alhh, #,
{@6,ryi&y
"Sdang kamu melangahkan(ng)." (Qs. An-Najm [53]: 61)
Berkenaan dengan penafsiran ayat ini, Ibnu Abbas 4p berkata,
"Maksudnya adalah nyanyian dengan hfumi5ga1."34s
3. Firman Allah #,
4;;&##5,fui;3,t\ffifiF;\
{@6,} $yit i'i{3-;ti37u gii'ti s;f{r4g6:,
"Dan ltasunghh siap gang kamu sangwpi di antan mqel<a
dangan ajal<arunu, dan kqahkanlah tuhadap mereka psul<an bqlruda
dan psukannu yang ba\:alan l<aki dan betseril<atlah dengn merel<a
pda harta dan anak-anak dan bai janjilah merela. Dan tidak ada gang
Dalam samd nwayat ini ada w:rnx dhalfnya, namun riurayat ini memiliki jalur
periwayatan yang lain yang diriunptkan oleh hnu Jarir (21/61421 yarg
menguatkan riwayat ini.
3'$ &nadriwayatirn shahih.
HR. hnu Janr 127/821dan Al Baihaqi (10/2231.
?t*oD"qn'lllb ft{fiil
-
dijanjikan oleh syetan kepada mereka melainkan tipuan belaka.u (Qs. Al
Israa' ll7l 64l
Berkenaan dengan penafsiran ayat ini, Mujahid berkata,
"Maksudnya adalah nyanyian dan alat musik."
Hadits
1. Diriwayatkan dari Ibnu Umar *, bahwa dia pernah
mendengar suara seruling seorang pengembala, kerrudian Ibnu Umar
meletakkan kedua jariqn di telinganya dan mengarahkan kendarannya
ke jalan 5nng lain senrbari b€rkata, "Wahai Nafi', apakah engkau
mendengar suam tadi?u Aku (Nafi) menjawab, 'Ya.' Setelah itu Ibnu
Umar #
pun berlalu, hingga aku berkata, "Aku sudah tidak mendengar
suara tersebut lagi.u Kemudian baru dia menurunkan kedua tangannya
dan kembali ke arah yang difujunya sebelum ifu sembari berkata, 'Aku
pernah melihat Rasulullah Ifi melakukan hal yang sama ketika
mendengar suara seruling seorang pengernbala. "ru
Penulis berkata: Jika hal tersebut pemah dilakukan oleh para
sahabat k€fika mendengar suara yang kehnr dari jalur yang lurus, lalu
apalagi dengan nyanyian yang dilanhrnkan oleh orang-orang saat ini
dengan alat musik too"1ru.345
aaaaa
..a
J;e )V-t ot€
, o.
,i;t &f ,r?k *'*#tit
aaa
' I t.c , c. /
-4 -41
.dvaA)
a",
Jj9, 4,
a r
t &t q.2 Jq
-
I { - ?wDryt*ta
"Saunggahngn aku hang dilarang menilsnati dua maam sui,ra
orang tpng bodoh dan sul<a berbuat doa, 5aitu: (a) Suam seruling ketil<a
sdang mendapt nikmat dan (b) stara teriakan saat terkqta
musibh."36
3. Driwayatkan dari Ibnu Umar &, dia b€rkata,
6 dan temyata
"Aku pemah datang menernui Rasulullah
saat itu hrahim berkeliamn seorang diri. Melihat itu
Rasulullah trs
langsung meraihnSn kemudian meletakkannya di
pangkuan beliau, lalu kedua mata beliau meneteskan air mata. Melihat
ifu aku bertanya, 'Wahai Rasulullah, engkau menangis sedangkan
engkau sendiri melarang kami menangis!?'
346 HR. lbnu Sa'd (Thabaqat lbnu &'ad, 1/138h AtTirrnidzi (Sunan At-Tirmidzi,
1005); dan Ath-Thaplisl (1683) dengan sanad dhalll
u7 l.jh. Al Arba'in Al AjriWh (no. 36).
?*oDqnqe/. 1
-lF;?
Atsar
1. Ibnu l"das'ud * berkata, 'NgBnyian menimbulkan sifat munafik
dalarn jiura sesarang s€e€rti halnln air png menimbulkan
tunas baru.n
nJika seseorang
2. Ibnu lvlas'ud * iuga pqmah berkata,
mergendarai kendaran, dan tdak merrbaca bbmillah, maka
st€tan alon ikut dibelakang kendarannya itu..
3. Ibnu Urnar *
pqnah lamt sekelompok orang FnS sedang
paloian ihram, s€dang ada salah sahr pria di
t€ngaH€ngah mereka sedarg benrlnnyi, lalu dia Mata,
1s€rnoga Allah ifil rnencabtrt nilsnat pendengamn dari
kalian.'
4. Ibnu Urnar * juga p€rnah meleurati seorirng budak bdiu ftg
s€darg bernfnyl hlu dh bed{ata, oseandainya q/etan mau
rn€ningga[{an s€seorang, rnaka orang inilah yang alGn
ditinggallerur5aa."
gee hilahiau,aban
1nqg sangat birilc
J-im;(- ?t*Dry1ez
8. Umar bin AMul Azu pernah menulis surat kepada pengajar
anaknln:
uAku menyarankan agar pelajaran pertama
lrang kamu
tanamkan dalam kryakinan mereka adalah tidak mengrkai
hiburan melalaikan 5nng. aunlnya bemsal dari syetan dan
akhimp adalah murka Allah #. Sebab aku mendapat
informasi dari orang yang tstqah dari kalangan ulama bahwa
kehadiran alat-alat musik, menikmati nyanyian dan hiburan
lainnya dapat menumbuhkan sifat munalik dalam hati seperti
haln5n air dapat menumbuhkan rumput. Demi Allah,
menghindari hal-hal tersebut dengan tidak melakukan
perbuatan-perbuatan tersebut lebih mudah bagi orang yang
pintar daripada menghilangkan sifat munafik dalam hatinya."
?tSoD"q"'1llr4
-lffil
rnanusia berrrfnnyi maka dia pasti melakukan sesuafu png dianggap
negatif saat dalam kondisi normal dari kondisi lainn5ra, seperti
menggerakkan kepala, menepukkan kedua tangan, menghentakkan
kedua kakinp di tanah dan perbuatan lainnya yang biasa dilakukan oleh
orarg-orang lrang otaknya tidak wams. Nyanyian dapat menyebabkan
oftrng melakukan hal ifu sernua, bahkan perbuatannya tidak jauh
b€&€da dengan orang yang sedang rnabuk dan akal sehabrya sdang
tertufup. Oleh sebab itu, nyanyian pantas dilanang.
Diriuaptkan dari Abu Sa'id Al Khaztar, dia b€N&ata, nPernah
orantforang grang suka melanfunkan qasidah disebut-sebut di hadapan
Muhamnnd bin Manshur, kenrudian dia be,rkata, 'Mereka ifulah omng-
omng yang melarikan diri dari Altah #. $eandainya mereka
mendengar seruan Allah dan Rasul-Np serta mernb€narkannF, maka
mereka pasti mendapat nilai positif dari apa mereka lald<an dalam
lubuk hati mereka'.n
Iffil- ?t*Dqa.ltttt
Ketidakjelasan dalil !/ang digunakan oleh kalangan yang
membolehlon ngnnyian
Pertama, salah satu dalil yang mereka gunakan adalah hadits
Aisyah * yang menyebutkan, bahwa kedua budak wanitanya waktu itu
pernah mernainkan gendang. Salah satu redaksinya menyebutkan
sebagairnana berikut:
Kdua, hadit+ Fudhalah bin Ubaid .#, dari Nabi dB, betiau
bersabda, l
#,
-* ;r2,gT)u. ? -rat #,b:St J $'*l';i
*jt
?qoD"*'\l&b
-fI
oftng gng bersuam indah
,,Sunggwh Atlah tebih sul<a kepada
351 Takhtijhaditsini akan dryelaskan dalam tanggaPan png akan dikemukakan nanti-
352 HR. AiBulrhari (Shahth At Bukhari,6/236ldan M,slim (shahih Muslim,792y
353 HR. AtrTirmidzi (Surun At-nrmidzi, L/2021; An-Nasa'i (Sunn An'Nas'i,
2/911; danAhmad (Al Musmd,S/4l$\dengan srnd hasn'
I35 (
- ?*oryttu
suara penlEnyi diiadilGn sebagai dalil di nrasa hati manusia cendenrng
kotor lantaran hawa nafsu?!
?p0,ryt'lllrr
-IFl
dsbim'htau keras kefika menampik sesuafu lantaran rnartabahrya yang
tinggi, terutama ketika menyikapi hari perayaan. Aisyah Q saat ifu
rnasih kecil dan belum ada riwayat yang menyebutkan bahwa ketika dia
m€ocapai. usia baligh, dia mencela nyanyian. Selain itu, keponakannya
Al Q?sirn,bin Muhammad mencela nyanyian dan melarang menikmati
npnyian. Selain,ifu, dia pemah mengambil ilmu dari Aisyah 6.'
Penulis berkata: Perbuatan melalaikan yang disebutkan dalam
hadils terakhir tadi tidak menyatakan secara tegas tentang nyanyian
sd,rforgga lisa jadi dimaknai dengan melantunkan bait syair atau hal
hinrya. Sedanglen menyerupai perbuatan menikmati lanfunan lagu
s@rang pen5nnyi355 tidak menufup kemungkinan bahwa yang
menyenrpai ifu haram. Sebab jika orang berkata, "iku mendapati rasa
nikrnatnyn rrndu jauh lebih enak daripada nikmatrya rasa minuman
kems' rnaka perrryataan ini benar. Kerniripan atau kesamaan tersebut
t€ridi dengan menikmati atau mendengar dalam dua kondisi, yaitu halal
dan haram. Kedua kondisi tersebut tidak menufup kemungkinan bahwa
hal ters€but merniliki kemiripan atau kesamaan. Oleh sebab ifu,
Ilabi lS bersaMa,
Fladits hi Udak shahih sama sekali sepert yang dikernukakan oletr para ulama
bahua p€nal$rilan merupakan bagian dari pembenaran.
ffR. Ahrnad lAl Mwnad,6/19l dan Al Hakim lAl tusbdnk 1/5701'dengan
*td nungthi'.
Sdain itu, Imam Ahmad (6/201 dan hnu MaJah (1340) juga meriwayatkannp
srrara nnushuldengan menyebutkan seorang periwaiat dha'if*hkgga hadib ini
dtoiilai tdak shahih-
3s6 HR. Al Buktari lslrahk Al Bukhari,S54) dan Muslim (Shahih Muslim,633) dari
Jarir UnAbdulah 6.
I=5 (- ?tpDry?kt
bisa dijangkau oleh pandangan, sedangkan yang benar tirJak dikotori
oleh hal-hal seperti 16.357
357 Maksudnya adalah Allah * Udak dikotori oleh salah satu makhluknya yang
meltputinln. Sedangkan perrq;ataan png menjelaskan bahura Da dapat dilihat
dari satu sudut atau tidak dari sudut manapun, maka perlu dijelaskan secara rinci
seperti yang terllhat dalam kitab Slnrah Ath-Thahawi (l/2201. Prinsip dasamya
adalah, beriman dengan hal ghaib secara mutlak sembari memohon kepada
Allah # agar mernberikan anugerah kepada kita agar dapat melihat r,vajah-Nya,
karena sesungguhnya Dia Maha Derrnawan lagi Maha Mulia.
Ini adalah komentar tambahan png meq;atakan bahua ada riwayat shahih dan
Nabl ID menriliki kain !/ang blasa digunakan untuk mengelap anggota tubuhnya
setehh berunrdhu.
Hadits ini shahih sepert ynng terlihat dalam komentarku dalam l$tab Al Mutau/ai
ala Abwab Al Bukhai, karya hnu Al Munayyar, hlm. 81, cet. Dar Ammar,
Oman.
?*oD"r'\tlr.
- f5ffi
Tentang menabuh rebana atau gendang, maka sekelompok
gerrerasi tabiin pernah menghancurkan rebana. Jika itu yang terjadi, lalu
Uagainrarn jika mereka melihat kondisi yang teriadi saat ini!?
I (- ?t*Dryfutttt
Sernua argunen yang digunakan mereka tidak boleh dijadikan
sebagai dalil hukum dalam menetapkan bolehnya nyanyian yang
menimbulkan dampak pada kejiwaan manusia.
361 l.jh. Hilph Al Aulga ', karyn Abu Nuaim Ahmad bin Abdullah Al Ashbahani
(1/350).
362 HR. Muslim (Shahih Muslim,2255l.
?t*D"r'\&b
-1387(
punggung kayu bengan telapak tangan, maka memetik tali-talinya pun
boleh. Atau orang yang mengatakan bahwa jika anggur boleh dijadikan
sebagai minuman sari perasaan dan dikonsumsi pada hari ifu juga, maka
mengkonsumsinya setelah beberapa hari kemudian pun boleh!
Dawb adalah orang yang tidak merasa cemburu atau terusik terhadap
perbuatan dosa atau kesalahan png dilalnrkan oleh orang yang berada dalam
asuhan atau perllndungannlra.
Fasil<adalah orang Islam png suka berbuat dosa.
T8-1 ?pDry?tu
-
orang fakif65, dan budak wanita itu biasa melanfunkan qasidah kepada
omng-orang fakir tersebut. "
36s Maksud orang-orang fakir di sini adalah orang-orang sufi. Sedangkan wanita
penynnyi di sini adalah wanita png biasanyn melantunkan bait-bait syair.
?t*D"q"qtuz
-ET9-1
Tanggapan kami, kami tidak berasumsi bahwa Aun menyuruh
budak wanitanya untuk bercerita kepada beberapa orang pria, bahkan
dia lebih suka menikmatinya secara individu, karena dia adalah
pemiliknya, setelah Mughirah mengemukakan pemyataan tersebut dan
tidak suka jika budak wanita tersebut bersenandung unfuknya. Jadi, apa
asumsi Anda dengan orang yang menyuruh pengnnyi wanita bemyanyi
di depan kaum pria dan berioget sambilberdendang.
Abu Thalib Al Makki pun telah mengemukakan argumenasi dalil
untuk mereka dalam masalah bolehnya mendengar atau menikmati
nSnnyian dengan gaun tidur dan menrbagi menikmati tersebut ke dalam
beberapa jenis, yang notabene adalah klasifikasi sufi yang tidak berdasar
sarna sekali.
6'-( ?rzDary1&a
-
Jika dia m€ngatakan hal ini, maka dia telah merekayasa tabiat
yang diklairnnya ifu dan oftmg wams yang pemah dibohonginya pun
mengetahuinya jika dia kernbali kepada dirinya. Selain itu, dia juga mesti
tidak menjadi mujahid (peimng) untuk dirinya sendiri, penentang hawa
nafsunya, dan tidak mernperoleh ganjaran karena telah meninggalkan
kenikmatan dan syahwat. Hd seperti ini tentunya tidak pemah
diungkapkan oleh omng lrdng wams.
'plu.*;p i:*r;.,y
"Setiap hari pmuh dagan wErra, k6wli ini, danganmu sernuanp
manfiili lebih indah."
Setelah ifu dia berteriak lalu meninggal dunia.
?f"D".rrdlr, -I33f-(
Kemudian tindakan mendengar perkataan atau bait syair tidak
dimaksudkan menikmatinya, seperti perslapan ufuk mendengar bait-bait
syair gnng banyak disebutkan disertai tabuhan dan tepukan.
Selain ifu, dia juga berkata, "Namun perlu dilihat apa yang
dipahami dari hal tersebut. Jika ada unsure yang dilamng di dalamnya,
rnaka sudah pasti natsar dan nazham syair pun ikut diharakan begifu
pula dengan pelafalann3n."
l l- ?t*Dry'ltta
lebih mernbuat gaduh. Begitu pula dengan air anggur, boleh dikonsumsi.
Jika ada unsur kekerasan yang dapat membuat orang berdendang,
maka hal itu haram. Begifu pun penggabungan ini menimbulkan
perasaan riang gembira yang menyebabkan orang berada di luar lingkup
normal sehingga hal itu dilamng.
Ibnu Aqil berkata: Suara itu ada tiga jenis, yaifu: Haram, makruh
dan mubah.
?t*D"q"')dlb
- I3fl
Abu Hamid bakata, "Orang yang mencintai dan merindukan
Allah serta sangat berkeinginan berternu dengan-Nya, mendengar
sesuafu yang benar serrakin menguatkan rasa cinta dan kerinduann!,a
ifu.u
lffil- ?*Dry?b
lrang tidak mernpengaruhi kondisi kejiwan, bahkan cenderung
menimbulkan rasa kagum dan mengagunggkan pelakuryn.
Ifu adalah asumsi 1ang paling buruk, karena Allah tlt telah
menciptakan rnakhluq-Np dengan kesamaan masing-masing dan unsur
dasar pernbuatannya pun tidak b€rbeda, sehingga bisa merasakan
dan ketidakqnmanan dengan unsure dasamya dan
sustuumryta png mirip dalam benfuk banr.
?#"D"c"'tdltt
-EZFI
takut dan horrnat dalam jiwa. Jadi, sernua klaim cinta yang dikemukakan
oleh para perindu dari kalangen zufi kepada Allah 6E hanyalah igauan
dan ilusi bdaka. Kami mernohon perlindungan kepada Allah dari semua
halLtsinasi negatif dan pen3pkit ffi yang pantas diberangus oleh syariat
dari dalam iiu,a mangsia sep€rti halnya findakan menghancur[on
pafung.
e ?qpDrylett
-
Kdw, tokoh+okoh pendahulu mereka menggiring masyarakat
awam unfuk bernrain-main, sehingga orang lrang awam tidak merniliki
dalil dalam berrnain-main atau menghibur diri, kecuali dia mengataka, si
fulan melakukan ini dan iLr.359
?t*D"rr&u
-lFl
Aku menjawab, 'Omng-omng mengatakan bahwa ustadz Abu
Sahl tdah merubah rnailis Al Qur'an dan menggantinya dengan majlis
penyanyl."
'ifu usta& Abu Sahl berkata, "Siapa saja yang
Mendengar
bertanya kepada gwga, 'kenapa?'maka dia tidak akan selamat."371
37L Aku sernpat menghapal komentar Imam Adz-Dzahabi terhadap cerita ini ketika
membaca kitab .54ar A'latn A*Nubla ', dia berkata, "Demi Allah, dia benar-
benar akan selamat."
ITtifl ?q4Dryntu
-
musik, sedangkan Abu Hamid adalah oremg yang paling tahu dari orang
yang menyatakan hal tersebut.
Kdua, watak atau kamkter iiwa ifu biasanya tidak berubah, dan
leurat upaya yang sungguh-sunguh fr.rngsinya dapat dikendalikan atau
dibendung. Oleh-karena ifu, orang lrang mengklaim bahwa watak atau
kamkter bisa bembah telah mengklaim sesuatu yang tidak mungkin. Jika
ada sesuatu lang memotori kamkter dan sesuatu yang membendung
karakt€r tersebut akan kernbali normal k€fika tensinya telah menurun.
372 Jumhrn uhma baik dari kalangan sahf maupun ktralaf berpendapat bahwa
rynnyian itu haram.
373 Ini adalah pendapat yang lrurang kuat seperti yang telah ditegaskan sebelumnya.
?WD"*q&.b
-lT6-9-l
Abu Thalib Al Makh berkata: Sebagian guru kami menceritakan
dari Al Junaid bahwa dia berkata: Rahmat itu turun kepada
kelompok ini dalam tiga kondisi, 1nifu: ketika makan, sebab mereka
haryn rnakan ketka lapar dan bufuh; k€fika mudzakar, sebab mereka
tdak bisa meleurati kedudukan Shiddiqin dan para Nabi; dan kefika
mendengar atau menikmati, karena mereka sedang mendengar cinta
dan menSnksikan sesuatu yang benar!
dari mereka yang mengatakan bahwa doa yang dipanjatkan saat orang
l ol- ?apDryekt
lnng m€nggiring unta berdendang dan waktu bantal adalah saat
mustajab. Hal itu terjadi karena mereka berke,yakinan bahwa perbuatan
tersebut merupakan upaya memdekatkan diri kepada Allah 0#.
Perbuatan seperti ini tenfunya perbuatan kufur karena orang yang
mqpkini perbuatan hamm dan makruh sebagai upaya mendekatkan diri
kepada Allah #, merniliki keyakirnn yang membuatnya kafir. Selain
ifu, orang-orang pun berbeda pendapat tentang masalah ini antara
haram dan makruh."
374 Al Wa/l serara etimologi berarti kesedihan. Sedangkan secara terminologi artinya
adalah kondisi rohani png khusyuk ketika menyelami rahasia kebenaran atau
kondisi dimana seseoreng merasa sifat-sifat bawaannya terlepas dari dirinya lalu
diringra menyafu dengan Yang Maha Sernpuma.
?qoDo+o'16&b
-IffiL
Mereka juga berargumen dengan riwayat yang disebutkan oleh
Abu Wa'il, dia b€rkata: Kami pemah keluar dengan Abdullah sernentam
fu-Rabi'bin Khutsaim bersama kami. Kemudian kami meleurati seorang
tukang besi, lalu Abdullah berdiri sembari melihat sebatang besi png
berada dahm bara api. fuelah itu fu-Rabi' memperhatikan besi
tersebut, lalu dia pun miring dan terjahrh.
lffil- ?t*Da.itttt
Diriwayatkan dari Harnzah Az-7ayyat, bahun dia pemah berkata
kepada Sufuan, 'sesungghnya oran(fomng meriuvayatkan dari Ar-Rabi'
bin Khutsaim bahwa dia pernah jafuh pingsan."
nsiapa
Mendengar itu dia balik bertanSn, lnng meriwayatkan
cerita seperti itu? Cerita ifu mernang p€rnah diriwayatakan oleh Isa bin
sulairn, lalu aku menernuirya lantas aku bertanya, 'Dari siapa engkau
meriwayatkan hikapt ini? Sebagai bentuk pensingkamn terhadapnya'."
?t*Do*'ldtrn
-Iffil
"Rasulullah iS pemah memberikan nasehat kepada kami
hingga mata meneteskan air mata dan hati menjadi 1uL,r1.n375
HR. Ahnnd ls4l Mtrrnd,4/l2Gl27l; Abu Daud (Sunan Abu Daud, 46071; At-
Tirmidzi (Sunn At-Timtdzi276l; dan hnu Majah (Sunan lbnu Majah, 42441.
Hadits ini dinilai shahih oleh Adh-Dhip' Al Maqdisi (Itdba' .As-Sunan, no. 2).
Uhat juga takhrijtarnbalan dan komentarku atas hadits ini.
Iffil- ?pDaaa.ttlttt
Orang-orang menjawab, 'Jika dia membaca Al Qur'an maka dia
pasti mengalami hal seperti ini!'
?ir*D"r
- IES-I
qd&b
Apaloh engkau berpendapat bahwa mereka adalah orang yang paling
takut kepada Allah daripada Abu Bakar dan Umar?!"
fuelah ifu aku pun berpendapat sama dengannya lalu aku tidak
pemah lagi M<urnpul dengan merdta.376
Inilah pernptaan yang paling tepat untuk ditujukan kepada generasi muda yang
tertipu derrgan perilaku beberapa pelaku bid'ah yang menampakkan kebaikan
natnun uiurgnya adalah menghano.rkan mereka sendiri dan tenggelam dalam
kesesatan. Mereka itulah orang-orang yang tidak menempatkan Sunnah pada
tempatqB. Yang mereka gunakan adalah perasaan dan hawa nafsu!
Riwayat ini dinukil oleh Adtr-Dhiyra' ddam lttiba' As-1unan (hlm. 88) dan lihat
luga kometarku.
\ffi|- ?i1aDaaa.llttt
kebenann Al Qur'an dan kqabian Muhammad)1" (Qs. AI Ma'idah [5]'
83) atau (Qs. Az-Zumar [39]: 23).
?efoD"*'16ttr 1
-lT7
Diriurayatlran dari Muhammad bin Ahmad An-Najjar Al
Murta'isy, dia berkata: Aku pemah melihat Abu Utsman Sa'id bin
utsman Al wa'idzh, gmg dikerumuni oleh orang-orang, llau dia berkata
, \ /ahai puteraku, jika engkau benar, maka itu berarti
engkau telah menampakkan semua yang engkau miliki. Namun jika
engkau bohong, maka engkau telah menyekutukan Allah 0#.u
Mengantisipasi A/ Waid
Jika ada orang yang mengatakan, kami menegaskan bahwa
pemyataan tersebut berlaku bagi orang yang berupaya dengan sunguh-
sungguh untuk menolak al wajd, sehingga dia tidak bis mengendalikan
ril ?craDrytttto
-
dirinya dan akhimya dikuasai. Jadi, darimana syetan itu masuk ke dalam
jiwa seseorang?
{vg;-:yry
"Dan Mus pun jatuh pbgsan.'(Qs. Al A'raf [7]: 143)
Diriwayatkan dari Khalid bin Khidasy, dia berkata: Suatu ketika
kitab Ahunl Al Qilamah (Kondisi Hari Kiamat) dibacakan dihadapan
AMullah bin Wahb, lalu tiba-tiba dia jatuh pingsan dan tidak
mengeluarkan sepatah kata pun hingga dia menemui ajal selang
beberapa hari kernudian.
?ip"Dosot qdob
--lT7I-l
F
I
I=ffi-( ?q*Day.i&ta
-
ngnlat merel<a di sekibr kitullah ifu, lain tidak han5nlah siulan
dan tqut<an bngan. Maka nsakanlah adab disfubkan kekafiranmu
/tu' (Qs. Al Anfal [8]: 35)
Selain ifu, ada sisi kerniripan dengan kaum wanita. Orang yang
beral{al sehat tidak akan menurunkan martabatnya dengan melakukan
perbmtan orlng-orang kafu dan wanita.
.:,!rt*t &ul
"hglau adalah bagtan dari diriku dan aku pun bagian dari
dirimu." Setelah itu dia melompat-lompat.
eZl ?t*Drynta
-
Abu Abdurrahman As-Sulami pun ikut beragumen kepada
mereka atas kasus bolehnya menari dengan riwayat yang diriwayatkan
dari Sa'id bin Al Musaglib, bahwa dia pemah melev,rati beberapa sudut
jdan Makkah, kernudian dia mendengar Al Akhdhar AI Hadda'
bernpnyi dalam ternpat kediarnan Al Ash bin Wa'il sambil melantunkan
bait berikut ini:
?ipoDorl&r4
-lffi(
Jadi, betapa buruknya landasan argumen yang digunakan
mereka! pi mana letak kesamaan hentakan atau pukulan tangan ke atas
tanah safu atau dua kali dengan tarian yang mereka lakukan sehingga
mengeltrarkan mereka dari jajaran orang-orang yang waras atau berakal
sehat! Jika demikian biarkan kami mengemukakan argumen dan mari
kita sama-sama menggunakan nalar. Tidak ada makna menari yang
pantas untuk kalangan anak-anak kecuali bermain. Apa yang membuat
hati dapat tergerak unfuk mengingat alrtrirat? Inilah bentuk arogansi
png berlebihan.
Sebagian guru pernah menceritakan kepadaku dari Al Ghazali
bahwa dia berkata, "Menari atau berioget merupakan perbuatan bodoh
yang b€rakhir dengan kelelahan setrnata." .
I I- ?*Drytttt
5nng berjoget atau menari?! lalu bagaimana jika dia itu adalah orang tua
yang berjoget dan bertepuk tangan terhap lanfunan bait dan alat musik,
tenrtama jika suam+uam ifu adalah strara wanita?!
381 Karena hal ini bertentangan dengan Sunnah dan hrntunan Nabi Is.
?*oDorcl&rb _-}3fl
penyanyi. Ada 5nng melemparkan pat<ainnya dalam kondisi ufuh dan
ada pula Snng melemparkannya dalam kondisi sobekan.
I=B ?t*Dry,1&tt
-
meniawab, 'Jika dia b€rteriak dalam kondisi tidak sadarkan diri, maka
wudhunya batalsz, narnun jika udak (rnalrsudnSp dalam kondisi sadar)
maka dia saat ifu merekayasa."
Ibnu Aqil pemah ditaryra tentang kondisi suka cita dan merobek-
robek kanfung baju,3& maka ada sesorang Snng menjawab unfuknya,
"Sebenam5ra mereka ifu fidak dalarn kondisi sadar terhadap apa lang
mereka lakukakan."B
342 adalah kondisi tidak sadarkan dtui ifu mernbuka peluang wudhunya
batal.
38it Hadits yang melarang umat Islam r.urtuk tidak menyia-nyiakan harta telah
dikemukakan sebelumnln. S€danglon hadits yarg melarang merusak atau
merobek-robek saku baju atau pal€ian diriwalntkan oleh Al Bukhari (Shahk Al
Bul<hari, 3/L331dan Muslim (Shahih M6hm, 103) dad lbnu Mas'ud :g dengan
redaksi sebagaimana berikut:
.:-:*$',*i,5\t i e:?'n q'd
"Tidak termasuk golongan lami orug jang mqnuhl-mukul pipi dan merobek-
robel< kan fuzg pakaian."
Jika demikian kondisinya maka orarg tdak lain adalah orang-orang yang sudah
tidak waras alias gila!!
?qoD"qo'?6l,tt
-1367(
sebab telah mernasukkan hal-hal png merusak ke dalam diri mereka.
Perintah atau pesan syariat pun tidak bisa dihilangkan dari mereka
karena mereka juga diaiak sebelum hadir dengan menghindari tempat
atau aktivitas yang dapat menyeret mereka mengalami kondisi tersebut.
Hal ini seperti kondisi mereka dilamng menenggak menimuan keras,
karena jika mereka mabuk atau hilang kesadarannya dan terjadi
ken{?fkan pada harta 1nng dimiliki, maka perintah tersebut tidak bisa
guggg,lantamn kondisi tidak sadamya mereka."
136 ( ?t*Drytea
-
harF, dengan mernbentangkan kain penghalang, lalu dirobek tanpa
disengaia atau dengan sengaja karena ada gambar Snng dimuat dalam
kain tersebut!
?*oD"C"'\&rb
-l3efl
kemudian oftmg-orang pun berbondong-bondong hingga aku melihat
ada dua fumpukan baju dan makanan."
I=T6-( ?tpDapttttz
-
findakan padanln dengan merobelmga rnaka hal itu tidak diperbolehkan
kmena dtra sebab, lnihr:
389 Penielasan tentang hal ini telah dikerrukakan sebelumnya di awal kitab ini.
?*oD"+"'ldlio ISiT(
-
Dra juga kargumen dengan hadits Salamah .*r, bahwa
Nabi IS bertarryn,
ri;f ^{t;'; ,iu .gi\tU.* tjug.'St #';
"Siap tnng membunuh pria ifu? Para sahabat menjawab,
"Salamah bin Al Ak^ra'.u Beliau kemudian berkata, "Dia yang berhak
atas sanua barurg-banng pria tercebut,,S9o
', D*gu.
dernikian pernbunuhan ifu bisa ditenrukan dari pihak
,
l l- ?tpDqa.tttrt
dia pelrrah hadir dalam sejumlah orang yang melakukan fugas penjagan
wilafh perbatasan. Kefika ifu di sarn ada bantal, tongkat, rebana
dengan pernak-pernik disekitamya yang dapat menghasilkan bunyi,
seperti bunyr genta. Tak larna kernudian dia bangkit menari hingga
surbannya jafuh, hingga kepalanp terlihat tidak mengenakan apa-apa!
?e*D"qo'?dlio
-lffi
Yang lebih mengherankan dari kedua pria ini adalah Abu Hamid
Ath-Thusi, karena dia pemah berkata, 'Mereka dibolehkan merobek-
robek pakaian ketika duadikan dalam beberapa bagian dengan bentuk
kotak yang layak untuk menambal pakaian dan sejadah. Sesungguhnya
pakaian itu disobek-sobek hingga bisa dijadikan sebagai baju dan hal itu
bulon findakan menyia-nyiakan hartia'.
Aku lebih heran terhadap pria ihi, bagaimana bisa msa cintanya
r**.
rf4-1
- ?pDryitta
Tipu DaF Iblls terhadap Orang0rang Sufi ketika shuhbatul
ahdab
Penulis berkata: Hampir setnua orang-orang suft menufup
diri unfuk menengok wanita, karena nlnris tidak pernah berinteraksi
dengan mereka, dan tidak mernpungai peluang unfuk bertemu mereka
lantaran lebih menyibukkan diri dengan ibadah daripada menikah.
Shuhbtul afub itu sefrilan dengan mereka dalam hal kemauan dan
fuiuan anhud, kernudian iblis menggiting mereka kearah tersebut.
.e;Iteqryptffvt
"&dlah kefuikan dari wajah-onjah Sang indah."
- ?pDryntb
T6-1
pemalsu hadits. Selain itu, Ahmad bin Urnar bin Ubaid adalah salah satu
periwayat mathuL
Hal ini tenfunya sangat tidak mungkin karena tabiat manusia ifu
sama. Sehingga, jika ada orang yang mengaku bahwa dirinya jauh dari
hasrat atau keinginan Snng biasa ada pada tabiat manusia, maka ifu
?tloD"qorllio
-1T71
sangat tidak mungkin. Kami telah mengemukakan hal ini di awal
pembicaran kami tentang menyimak.
I3t ( - ?wDaaalttta
sambutan yang hangat dan ketertarikan, dimana Dia menjadi hajatku
pada dirimu'!"
{@'u#*,ii'K-ifr-ai\
395 Dia adatah saudara kandung Abu Flamid Al Ghazali seperti keterangan yang telah
dikemukakan sebelumn5ra.
1*oD"q"'illa
-IEI
'Dan pda dirimu, apakah lcarnu tidak melihat. (Os. Adz-
Ozaartltat [5U: 21)
Kelompok ini
hanSn melakukannSn seperti ynng telah kami
kernukakan sebelumnya, setelah mendapatkan wama-urami yang indah
dan makanan yang lezat. K€fil<a jiwa mereka telah puas, diri mereka
sernakin merninta lebih dengan menikmati lanfunan, menari dan
mernandang wajah anak belia. Kalau saja mereka menrbatasi asupan
makanan, rnaka mereka Udak akan rnarnpu menikmati lanfunan dan
mernandang.
{St,n"t";#.i3'W;A.*lillt*l<4"f4Sy
{@ 5;^aq9*-'ai'L
Katakanlah kepda onryl lah\lald 5ang ban'man, "HendaHah
mereka menahan dan mqneliham kemaluannya; 5nng
?el"D"q"'ll&b
-lE-(
demikian itu adatah lebih suci bE
maeka'. sawgguhn5a Allah Maha
Mengetahui ap gang mael<a pabual. (Qs. An-Nuur [24]: 30)
Jadi, kita hanya boleh melihat gambar atau wujud yang tidak
menimbulkan syahwat atau membakar gairah seks. Bahkan kita
dianjurkan mengambil pelajaran yang tidak rqengeksploitasi syahwat
atau bimhi dan tidak mengabaikan kenikmatan. Sedangkan gambar atau
wujud yang menimbulkan syahwat hanya mengungkapkan pelajaran
dengan s5nhwat dan tidak setnua gambar adalah pelajaran, sehingga
tidak sepatutnya dilihat. sebab terkadang menjadi pemicu timbulnya
fttnah. Oleh karena ifu, Allah # fidak mengufus seorang wanita untuk
mengernban tugas menSnmpaikan risalah-Nya, tidak mengangkatrya
sebagai hakim, imam dan mm&in. Ifu semua karena wanita adalah
sumber fitnah dan syahwat. Setiap orang yang m€ngatakan bahwa aku
memperoleh gambar yang indah nan elok sebagai pelajamn, maka kami
menganggapnya telah berbohong. Selain ifu, setiap orang yang
membedakan dirinya dari yang lain dengan tabiat yang
mengeluarkannya dari tabiat manusia pada umumnya atas dasar sebuah
klaim, maka kami pun menganggapnya berbohong. Karena ifu semua
adalah tipu muslihat syetan bagi mereka."
I Z1
- ?ap*Dryltttt
melihatlya dengan synhwat sudah ternrasuk rnaksiat? Fenomena ini
dapat diternukan dalam perbuatan orang-omng sufi.
Dulu, para senior sufi tidak seperti ini. Tapi ada juga yang
berpendapat bahwa dulu mereka seperti ini berdasarkan syair yang
dilanhrnkan oleh Abu ali fu-Rudzabari,
?t*oDoqo'\dlir
--lE'il
untuk kita mengontrol pandangan terhadap lawan jenis, sebab mata
adalah celah yang akan merasuk ke dalam lubuk jiwa. Oleh karena itu,
jiwa dan hati sudah serruajamya tidak dikotori oleh perbuatan-perbuatan
kqi.
Orang-orang seperti ini fidak jauh berbeda dengan orang lnng
mendatangi he'wan buas di sernak belukar dan tidak mengetahui
keberadaannya, kemudian dia mernancingnya lalu menyerangnya dan
bertempur dengann5la. Bisa dipastlon bahwa orang tersebut jika Udak
menemui ajal, dia fidak akan luput dari luka.
I fl - ?q*Dry1tb
Fr':"
p€nyucian kepada Allah & dan untuk keselarnatan diriku dari pergulatan
fthah.'
{@ i4l,k6fi$W|f*"6y
"Dia bersma l<amu dimana pun l<amu bmda- Dan Allah Maha
Melihat ap gang kamu perbuat." (Qs. Al Hadiid l57l: 4l
Uelah ifu dia berkata, "Bagaimarn bisa kita lari dari penjam
Allah # Snng drjaga oleh para malaikat yang kasar dan bengis. Betapa
besar ujian yang dihadapi diriku dengan pandanganku ini kepada anak
tersebut. Aku tidak bisa mens1amakan pandanganku ifu kecuali dengan
api png jafuh ke dalam ierami pada saat angina bertiup kencang,
kenrudian tidak ada Snng tersisa dan tertinggal.
?tl"D"r'\&in _l-46f(
Jatuh saht karena sangat mencintai
Ada kalangan sufi yang dipermainkan oleh sakit lantaran rasa
cinta png sangat menggebugebu.
Dia meniawab, 'Ahl bulGn orang yang terPelihara dari dosa dan
fihah. Aku juga takut ryehn b€rtnsil menggoda diriku hingga
melakukan mal$iat dan akhimya aku menjadi bagian dari omng-omng
5Eng merugi'." ?
?eroDo* qd&b
-ldl
m€ngerdalikan dirinya ufuk melakukan perbuatan keji. Kernudian dia
merasa Allah # mengawasi dirinya, maka dia merasa menyesal
terhadap niat tersebut. Rumahnya saat itu berada di lokasi yang tin$gi
sedangkan di belakang rumahnya laut. Ketika rasa Penyesalan ifu
menggelayuti dirinya, dia pun naik ke atas atap rumah dan mernbuang
dirinya ke dalam air sembari membaca firman-Nya,
bunuhlah dirimu. Hat itu adatah tebk baik bagimu pada sisi Tuhan gnng
manjadikan kamu; mal<a Atlah akan mqterima tobhttu. saungguhng
Diatah 5ang Maha Penerima Tobat lqi Maha PengSnng'" (Qs' Al
Baqarah 121 541
.rlL:;*'d'-ok il'* rf
)"6'n ?tpDrylttu
-
F
Orang tua anak itu pun datang lalu pria sufi itu pun duduk
menangis dan berkata kepada anak itu, 'Demi Allah, engkau telah
berbuat dosa, kecuali apa lnng telah mendorongmu membunuhku."
398 Ini tenttrnp bertentangan dengan prg sebenamya, sebab pahala hanlA bisa
sampai kepada 17ang dituiu iika b€rasal dart batang ke akamya.
l-rh. Ahkanz Al Jatmzah, kaqn Al Albani (hlm. 173-L761
1716-( ?ct*Drytttto
-
Diriwaptkan dari Idds bin ldds, dia berkata: Aku pemah berada
di Mesir bersarna sekelompok kaum sufi yang sedang ditemani oleh
anak-anak belia sernbari bernpnyi unfuk mereka. Tak lama kemudian
seorang pria tidak bisa menguasai dirinSa dan tidak menyadari apa yang
sedang dilakukanqn. lalu dia b€rkata, \ /ahai fulan! Bacalah, la ilaha
illallall;'
Anak ifu b€rkata, "Laa ilaaha ilbllaah.n
Pria ifu lalu berkata, i'Aku biasarya mencium mulut orang yang
, la ilaln illalhh;'
f. Omngorang yang tidak ingin menernani anak-anak belia,
tertapi malah anak ifu 3nng bertobat dan bersikap zuhud serta menernani
merel<a karena sendiri. Kernudian iblis merekayasa tipu
mnslihat unfuk mereka dan berpesan, oJangan mdarang anak ifu unfuk
berbr,rat kebaikan.'
?EoDo*qdui
-)?iT]
Diriwayatkan dari Ar-Razi, dia berkata: Yusuf bin Al Husain
berkata, "semua 5nng pemah kalian lihat aku lakukan, lakukanlah,
kecuali shuhbatut ahdab, karena itu adalah fitrah 5nng paling besar.
Aku pemah berjanji kepada Tuhanku lebih dari 100 kali untuk tidak
melakukan shuhbtut ahdats, narnun pipi yang molek dan tubuh yang
ramping serta mata yang genit membuatku membatalkannya'"
Bangkokngn betahan Wg tutitnt pda ppr dan delim @ng ada dalan
dada
3ee Da adalah Muslim bin Al Walid Al Anshari. IUth. SW A'hm An-Nubala ', karya
Mz-Dzahabi (8/321.
Iffil- ?wDryQtttt
Manfaat ilmu dan dampak negatif memandang
Sethp orang yang tidak memiliki ilmu pasti berfindak semaunlra
dan tidak berdasarkan petunjuk. Jika hal itu terjadi dan tidak bisa
berbuat se$atu denganryn, maka dia akan ber[ndak lebih
serampangan. Omng yang menggunakan etika syariat seperti yang
terrnakhrb dalam firrnan Allah #,
?qoDor'tltr.
- I-iifl
Diriwayatkan dari Abu Ali Ar-Rudzabari, dia berkata: Aku
pemah mendengar Junaid berkata, 'Suatu kefika seorang pria datang
menemui Ahmad bin Hanbal dengan diternani oleh seorang anak belia
yang berparas menarik, lalu Ahmad bin Hanbal bertanyn, 'Siapa ini?'
ITiil - ?t*Dryitu
Menghindari anak-anak belia lpng melantunkan nyanyian
Generasi salaf dulu sangat ekshim ketika menghindari anak-anak
belia 1nng melanfunkan nyanyian.
f+Tfl
- ?*Dryttttt
silakan meruiuk buku kami 1nng beriudul "Damm N Hawa''. Dia dalam
buku ini memuat informasi ynng mernadai tentang permasalah tersebut.
Allah # berfirrnan,
?epDry'76&b
-Iffil
i#t; v. il3;vts fr ';w,it'irt l ,;ifrS ws;y
{ w|{54 iJfi
"Dan ianganlah l<amu sqahkan kepda otzngo'zng yang Mum
sempwna al<aln5A, hath (mere.l<a gnng ada dalam kekuaaanmu) iang
dijadikan Altah sebgai pokok kehidupan. Bqilah merel<a belanfiz dan
pakairyp Hari hasil harh itu) dan ucapl<anlah kepda mqela kab-kab
yng.hik)'(Qs. An-Nisaa' [4]: 5)
Nabi fr bersaMa,
.C.Ut,h"St eC tirir ;1
nHarb
FnS Patin7 fuik adalah hatb gng ada pda omng tnng
tL1i1r.n4oo
tloo
HR- Ahmad W Mls'd,4/Dn dan Al Baghawt 124951dari Umar bin Al Ash
*dengan erdlasarr.
401 fin. at-Armuri (Shahk Al Bultwi 5/%31dan M,slim lshahk Msbn, $A3l
dari Abdullah bh Amr.
fii51 ?tpDryltta
-
C-;\i$ j qG lr-,tt'H1-it3!. rlir1.'u-i ffi y
{@
"Hai omng-omng gang berinnn, basiap siagalah kamu, dan
majulah (ke mdan bakelompok-kelompk, atau majulah
bercetma-amal' (Qs. An-Nisaa' 14lz 7Ll
{@ <,fiig .)
-.:its '#tS;.ii#afi*wt-i# 4z
6
telah menlrampaikan informasi kepada kita
Rasulullah
bahwa tawakkal ifu tdak sampai menghilangkan upaya
mempertahankan atau memperoleh sesuafu.
?t*D"pq&a
- I?ifl
,-r; ie 11, ,{,t \t ,}* nlt JL, ,trt iA
,lL
,yt ,S;,, C- :Ju" ,{"t ;e \t.l- I' J';:, iill q**lt
fy;; t4t4Lt,iw t.\r * *;, td;lbf
*, sandia$nd.'
dengan
Menunrtku, Ya'qub ha5n dinilai blqah oleh hnu Hibban saja. Namun hadits ini
dengan kedrn irlur periwayatan t€rsehI adalah hasan insp Allah.
Catatan:
Syaikh Syu'aib Al Arnauth, ketika mengomentari lrlrtab Al lhsn lno. 73ll
menisbatkan hadib kti kepada Al Baihaqi dalarn At-Tawnkkul hlm. 12). Namun
hadib tas€but udak merniliki asal. Yang sebenamya dia adalah hnu Abu Ad-
Dunln.
IZ -( - ?r*Drynta
i,l-
r'
Ibnu Aqil berkata, "Sekelompok oftmg menyangka bahwa
tindakan antisipasi dan upaya menahan sesuafu menaftkan tawakkal.'
?t*D"r'\d&b
--Iffil
Dia juga menjelaskan alasannf dengan firmna-Nya,
f"y;t r4t4Lr
l@1- ?wDry'tua
tqmasuk oftngpftng t@rg n qnbqi msdnt kepdamu.' (Qs. Al
Qashash 1281:20\ dia langsung kdmr.
{@3#3Y*ry
"Atohnta b&b, TIai amkku, l<amu ceriblan
mimpimu ifu kepda audataanfumnq n ab mqd<a mqnbuat mal<ar.
(untuk mqnbinaskan) mu. Sanrryuhn5a @n ifu dalah musuh 5ang
nt/ab bgi manwia:- (Qs.Yusuf l12l: 5)
Dalam a3nt lain Allah I berftrrnan,
&fV"i3#y6lr#:{, *Svibilln{#-J63y
,f;r* ,4"3"13i,&h ff #r eL[, u i{i <} €.;"
{@'o}H;{r,
uDan YaQub Wb, 'Ilai amkarnldru kanu
(besuma-ama) masuk dari atu pintu gqbng, &n nnsuHah dari pinfu-
pinfu gerbang gang balainhin; niilnun dqtikian Aku tiada dapt
sdikit pun dari p& (bkdh) Altah. Keputuan
melepaskan l<amu bamng
menetapkan (sawtu) lnnyAn hak Alhh; kepda-N5alah aku
?t*D"f '?6tb
-16l
bertaunkl<al dan hat&khh kepda-N5a nia oftngorang
betuonkkal fusqah diri'.'(Qs. Yuusuf 1L2l:671
l@1- ?,?.Dryttttz
kebenaran, baik diterima nxrupun tdak. S€bab dia hanya melihat
kebenaran tit dan dia tidak melakukan tasawwuf kecuali dengan
hilsnah dan mashlahat.
Banyak orang yang tertipu dengan kelernahannya dan bahkan
diri mereka dibuat terperdap bahwa sikap benlebihan itu adalah
tawakkal sehingga mereka tenggelam dalam kesesatan layaknya orang
yang meyakini bahwa firdalGn ngawur atau sernborono adalah aksi
keberanian.
4':gsAUY}
"Dan hadaklah mada basiap siagn dan maryandang seniab."
(Qs. An-Nisaa' [4]: 102)
?tl*Dor'76ab
-16l
sedangkan saat ifu aku mendengamya, Apakah kami diperbudak oleh
usaha atau tauaakkal?'
l l- ?t*Da*%a
Generasi tabiin dan generasi setelahnya selalu berusaha dan
mernerintahkan unfuk bekerja.
?q"D"*')lli4
-lWl
menerirna sesuafu yang dib€rikan ke,padanya, maka dia telah meminta
dengan m€maksa.rl
1 1- ?ryDrytttta
Allah # berftrrnan,
?t*oD"*rdtb
-l4Tt
Syti;t -#i1 +iutitsysi (slYlJ( tfil|flE-y
{ @'b# iKotF";"{J:'Ut;6 ir 5,
'Hai omngrcmng baiman, apbila diseru unfuk menunaikan
shalat Jumbt, rraka b*sqmlah kanu kepada mengingat Allah dan
tu Walkantah jwt Mi, 5ang dernikian itu lebih baik bagimu jika kamu
**giahu:' (Qs. Al Jumu'ah 1621:91
Setelah itu dia berkata, "Jika dia berkata, 'Aku tidak mau
belerja' sernentara dia sendiri mendapat sesuatu yang dihasilkan dari
berupaya dan berusaha, lalu apalagi yang akan dia terima?!"
-(
f4 ?qnDry1&tt
-
dari raeki-Itlga. Dan harya kepda l$plah l<amu kenbali.'(Qs. Al Mulk
[67]: 15)
Hal ini dikarenakan setiap aktivitas yang dilakukan
menggunakan nil$rnt Allah, yaifu kelmatan. Oleh sebab ifu, gunakanlah
sernua potensi yang ada pada diri Anda kemudian mintalah apa yang
ada di sisi-Nya. Terkadang manusia merninta kepada Tuhan-Nya dan
lupa terhadap simpanan SnnS dimilikiqp. Kefika permintan sang hamba
itu ditangguhkan, dia pun mamh. Oleh karena ifu, ada sebagian orang
gnng merniliki tempat tinggal dan perabotan rumah, ketika bahan
makananq;a telah menipis dan utang pun menumpuk, lalu disarankan
agar dia menjml tenrpat tinggalnla, maka dia akan menjawab,
"Bagaimarn mungkin aku meniaul ternpat tinggalku dan menjafuhkan
harkat dan martabatku di hadapan orang-orang."
suqla sebab dia pernah b€rkata, "Aku hanlp melakukan hal itu
berdasarkan apa yang telah ditetapl€n Allah terhadap diriku.'
Ini juga pernyataan orang bodoh karena Snng halal fidak akan
habis selamanya, sebab Rasulullah fi bersaMa,
.ii;.|F6# i>,;-ir
l@1- ?apDaaa'16ta
F,'
" Yang Inlal itu idas dan gang hamm ifu ielas."Ns
Perlu diketahui bahrra lpng halal itu adalah segala sesuatu yang
dilegalkan oleh qpriat untuk dikonsumsi dan dimanfaatkan. Selain ifu,
pernlptaan or.rng-orang sufi tersebut juga merupakan argumentasi
orang yarg mahs.
'!05 HR. Al Bukhari (slnhih Al Bullnri l/llll dan Muslim (Shahih Muslim, L5991
dari Ar.Nu'man bin BaE ri *.
?t*.Doqo'1&b
-f473-1
fidak akan disiksa lantaran apa lrang dibolehkannlra itu. Jadi, bagaimana
bisa dikatakan, Anda sengaja mendatangi orang yang menyebutkan
kami kemudian Anda mernbunuhnya, sementara dia adalah orang yang
mernbolehkan pernbunuhan unfuknya? !
l l- ?t*Dry1tta
r
I
?WDorr6&b _-f4JT(
Allah # iuga menciptakan berbagai sebab untuk mengobati
penyakit sebagaimana halnya Dia menjadikan makanan sebagai sebab
unfuk menanggulangi rasa lapar. Sesungguhnya Dia Maha Kuasa unfuk
menghidupkan-makhluk-Nya tanpa hal itu semua, namun karena Dia
menciptakan makhluk dengan kebutuhan, maka rasa lapar ifu tidak bisa
hilang dari makhluk kecuali dengan menggunakan sesuafu yang
diciptakan-Nya r.rntuk menghilangkan rasa lapar tersebut. Begitu pula
dengan perrynkit han3n bisa hilang jika kita mengobatin5n dengan
sesuafu yang sesr.rai.m8
'!08 hnu Al Qayyrm lzad Al Ma'ad, 4/l5l berkab, "Banlrak hadits s/rallll Snng
meny.rruh kita unhrk berobat dan ihr tidak sampai menghilangkan rasa tawakkal
kita. S€bab hat ini Udak jauh berbeda dengan upaya menghilangkan rasa lapar,
dahaga, kepanasan dan kedtnginan dengan melalnrkan hal yang sebalikqn.
Bahkan hakikat tauhid haqn bisa senrpurna dengan mempraktekan sebab png
telah ditehpkan Allah dengna berbagai korsekuensinya sebagai takdir dan
q,rariat, dan batrwa pengabaiannya mengurangi nilai tawakkal ifu sendiri seperti
halnp hikmah 1nng tidak ditemukan dalam sebuah perkara, bahkan bisa
melemahkannya ketika omg yang menelantarkannya berasumsi bahwa
meninggalkanqp lebih kuat daripada tawakkal. Sebab emninggalkannya
merupakan sebuah kelemahan yang menaftkan tawakkal yang hakikatrya adalah
meny€rahkan segala urusan kepada Allah untuk memperoleh segala yagn
bermanfaat untuk agama dan kebuhrhan duniangn serta menghindarkan dampak
negatve png bakal muncul terhadap agama dan dunianya. Oleh karena itu,
'seseorang mest lebih melakukan sebab atau berusaha, karena jika
Udak maka ihr artinp dia telah mengabaikan hikrnah dan spriat. Selain itu,
seorang hamba tdak sepafutrya menJadikan kelemahannya sebagai alas an
bertawakkal, dan rasa tawakkalnf ihr sebagai kelemahan."
Merurutku, ini adalah pernyataan yang sangat tegas dalam masalah penfing ini.
Semoga Allatr merahmati hnu Al Qayyim dan semoga Allah mernberikan
kebaikan kepada Islam serta kaum muslimin dengannya.
I ( ?cpDayitta
-
F.F'
?tlo?"r'11&b
-lffil
oleh orang lnng m€nerapkan gaya hidup membatasi sumber makanan
karena biasaryn orang tersebut mengalami gansguan Malikholiya-ns
Jika mernang benar hikaSBt tersebut, tetap saja iblis tidak akan
tinggal diam untr.rk merrperdaSra dan menipu unfuk kesempatan lainnSra.
4og fn adalah renirs gangguan jlu6 yang mernbuat penderitarya mengalami halusinasi.
I (- ?t*Dryntu
fipu Daf Iblis terhadap IGum Sufi lrcfika Berada dalam
Kondisf l(husynr', Menggerahkan ICpaIa dan Iqamah Namus
Perrulis berlata: Jika rasa tal$t dalarn hafi fidak terusik rnaka
akan menyebabkan rasa k*nrqruk hadir, dan saat itu seseomng tidak
rmmpu menolaknln. O[€h karena ifu, orang tersebut terlihat
nrenunduldran kepala, sopan, dan merendahkan hatinf. Saat ihr pula
nranusiil Uersrngguh€ungguh menufupi apa saja 57ang terlihat.
"*')at
'Jika kalian mayinsnmg tentang iknu rnaka jagalah sikap kalian
dan iangnn merusaknya dengan tawa, sebab tawa ifu akan menufup
hat.'
Sikap seperti ini tidak dikategorikan sebagai riya, sebab hati
orar{fomng awarn biasanp merasa tsusik ketrka mengehhui seorang
aftm t€dah berlebihan melah.rkan hal-hal png mubah. Oleh karena itu,
sryarrg alim sdafknlp berinteral$i dengan oftmg-omng awaln dengan
silop dam dan sanfun.
Kondisi yang dicda adalah kondisi khus5ru', menangis dan
nsrggeml*an kepala secara Mebihan atau sengaja direkayasa agar
trarBsang melihatr5ra bahrlra dia orang SBng zuhud, sehingga mereka
rmu berpbat tangan denganrrya dan mencium tangannya. Bahkan, bisa
sah dia diminta unfuk berdoa unfuk mereka, sehingga dia pun bersiap
siap untuk berdoa, seolah-olah dia bisa mernpercepat terkabulqp doa.
?epD"*qeb
-f43fl
Driua5ratkan dari Ibrahim An-Nal$a'i, bahwa pemah omng ada
yang meminta kepadanln, 'B€rdoalah unfuk kami!" namun dia tidak
menyukai hal ifu dan bersikap keras terhadap orang tersebut.41o
Dalam l,itatb Shahih Msltu db€hftan hadib Abu Musa &, dia
berkata,
Dalam hadits ini ada indilosi yang menjelaskan bahwa kita boleh
atau dianlurkan melihat ke amh langlt unfuk mengambil pelajaran dan.
hikrnat di balik tanda-tanda kebesaran Alhh #, Allah # berfirman,
410 Umar S, iga p€rnah diminta, t€rdoalah rrrtil( karnit" namun dia menftiwab,
'Apakatr kami lnl rnbi?!'
-(
I? ?qeDary ttttt
-
+5 * :f;rtl uli &u1"$:fi1 -.ii1st q$(' W# )
{@'o;';i{
"I{abl<anlah, 'Pqtntikanlah aP tarrg ada di langtt dan di bumi-
Tidatdah bqmnfaat bnda kdwwn Allah dan rasuhasul gng
mqnbqi paingabn bgi omrrggary yang Mak bqinnn' ." (as'
Yutmus [10]: 101)
?t*Dryc)&,b
-1"fi-1
Wahai p€rnuda! kepalamu, karena kekhusyukan itu
Udak alon bertambah atas apa 5nng ada di dalam hati. Bagi orang yang
merrperlihatlran kekhuslrulennya melebihi kondisi hatinya, maka
sebenamSp dia telah mernperlihatkan kernunafikan di atas
kernunaftkan."
pirluqnttran dari Ashim bin Kulaib AI Jarmi t, dia berkata,
Drra p€rnah berpapasan dengan Abu AMurrahman bin Al Aswad saat
sedang b€dalan. Saat itu iil<a b€rialan, dia melalui sisi pinggir kebun
dalam kondbi l&uryrk seperti ini."
Abu Bakar * kernudian menggerakkan lehelnga sedikit seperti
ini, lalu berkata, 'Jika b€rialan, engkau lebih mernilih sisi pinggir kebun.
Bukanlnh jika Umar berjalan maka dia meniejak di atas permukan
tarnh dergan kuat dan dengan suam yang ketras."
Penulis berkata: Dulu, pam ulama salaf tertiasa menufupi
kordisi mereka dan b€ral$i dengan meninggalkan perbuatan pura-pura.
Kami pun telah menyinggung riwayat dari Ayrb As-Sakhtiyani dr,
bahwa di bujunyn ada sesuafu yang biasa digunakann5n unfuk menufupi
kondisiqn.
Sutan Ats-Tsauri pernah berkata, uAku fidak biasa
menampakkan di hadapan orang lain."
l@l- ?tpDay.lltto
rurnun jika mereka sedang sendirian, mereka bagaikan serigala bedulu
6o*6u.rr41l
Nabi lS bersaMa,
4lt MatGrdrSE adalah s€rigala b€rbulu domba. Penrmpanraan ini digunakan untuk
orang yaql rnerrrpcrttta0on s*uatu yang ffia d€ngan apa yarrg ada di dalarn
hatinya.
412 Yang benar adalah, m€nikah huhrmnp uaiib kedka mernitki kernamprnru tanpa
perlu diperlrxi s€p€r0 ih.r. Namun kuatrp p€rhtah ih.rSa hulsJrn waiib kefika
takut sengsara. Silalon lihat htabh Al lbfllni fr Alrbnl Al Khithbh va Az
Zamj.
Sanadhadits fr dralrlh.
HR. ArrNasa'll9.llzrin AtNas\6/651; Abu Datd lsuzzrra Afu htd 6/4;
Ibrnr Hibban lslnhk lbnu Hibhn, L229h dan Al Hahm tdl Mtsdnh 2/1621
dad Ma'{l bh Yaar 9,.
?t*Drf '10r.
-l?Iil
m€mbu}rng selamantp ifu, sudah tentu lorni lpng lebih berhak
mdahfiannya.'ala
)
Diriuayatkan dari Anas bin Malik *, bahwa sekelompok
sahabat Rasulullah lO p€rnah bertaqp kepada istui-isti
Nabi IS tentang armlan beliau yang dilal<ul<an fidak di depan umurn.
Setdah isti-istri Miau mernberitahukan kepada mereka, sehingga
merdra langsung Hata, "Kalau begitu aku tidak almn rnakan daging.'
kia yang lain Hata, "Kalau begitu aku tidak akan menikah."
Pria yang lain lagi b6kata, "Kalau b€gltu aku tidak akan tidur
pada rnalam hari di atas raniang.n
Pria terakhir Hata, 'Kalau aku akan tenrs berpuasa dan tidak
b€rbuka.'
l l- ?q*Dry?ke
mernilih unhrk menikah, maganiurkan oftmg-omng r.tnhtk menikah, dan
melarang unfuk tenrs hidup mernbuiang. Oleh karena ifu, omng yang
tidak menyukai aiamn dan Sunnah Nabi b b€rarE tidak berada di
jalur yang benar.'
.jtr'jt*
'Aku dibwt manyukai kawt ,*rri5.r4rc
416 HR. ArrNasa't tv4l Muhn esn Wza, no. 39393 dan Al Mufrn Al ltabin r ..
1); Ahrnad lAt Mtmtd,S/l%l); dan Al Baihaqi lSuwt Al kihqi'7/281.
Al Haftzh lbnu HaJar lAt-Takhis Al Habh 3/116l menilai sanadhadits lri' hasan
dan mernbawakan hadib tersebut dengan redalrsi, "Alru dibnt mqwlai minwk
wryf dan wdnib- Kwnrywrku Wn dibut Ma dl dalam slaht-"
Catatan:
Al Haftzh hnu Haiar W f<aft Asy-Syafi, lim. 2T b€|l(ata, 'Dari ketiga lrlur
periwaptan hadits tersebut tidak meryebutkan redaksi 'Mkb (tga)', bahkan
menurut malpritas ularna hadits redalslrfra adalatr, 'al<rr dibuat s€marg terhadap
waniat png menrpakan kemcunhan dunia lGlian ...'. Penambahan redalsi
,Mlaag m€rusak maknaryir, bahwa Imam Abu Bakar bin Furak manjelaskannya
dalam bagian tersendiri. B€gitu Fula Al Ghazafi, mernbaunkan hadits tersebut
dalarrt Al IhW 'dan merridi popnlar dia kalangan maq,rarakat-'
Merurrutku, Ibnu Furak tidak termasuh lrnam, dan pernptaan telsebut bukan
perkataanryta.
4L7 Ini iuga ternrasuk salah sahr tipu dap ibts karena rnanusia t€rbaik, lraifu
Nabi lE dan sahabat€ahabat beliau menikah dan hal itu tdak sampai
menyebabkan mereka tidak fohrs beribadah.
?t*Doqo'16&b IA5-(
-
Orang-orang tersehrt, meskipun menikah menjadi kebufuhan
mereka atau ada kelqginan yang kuat untuk melakukannya,
menimbulkan dampak negatif tertradap jasrnani dan agama yang mereka
anut. Kalaupun mereka fidak merniliki keinginan unfuk menikah, tetap
saja keutarrnan tersebut luput dari *on1ru.418
418 Aku sebe.lumnya tdah mcrrggaskan batn,a menikah ihr wajib hukumnya ditinjau
dari dua kondisi.
I (
- ?qaDry.l(a
F
ale gp. Muslim lshahih Mudtn,1006, dari Abu Dzar *) dan Ahmad tv4l Musm{
5/1il dan 167) dengan snad mungthJ'.
?foDoqu'?6lrr
-lWl
'Satu dinar ftmg;l gng arglau bdanial<an di ialan Allah, atu
dirnr Spng azglau belanftlan mtuk mqnqdel<al<an budak, sfu dimr
gng qglau wtuk d&ah &n stu dinar Wng qlglau
Mnjakan mfi* kelwngamu gang l&ih baik dalah dinar gang aglau
Manjabn mfulr kehangamu.am
Sdafoi ihr, ada jtrga orarg s.di yang berpandangan bahwa nikah
itu menyebabkan diriqTa lebih cendenrng ke dunia. Diriwa3ntkan dari
Abu Sulairnan Ad-Darani, bahwa dU berkata, nJika seorang pria
mencari hadits atau bepergftm uurtuk mencari penghidupan atau
menilrah rnal€ dia telah condong keeada kernewahan dunia.n
I (- ?pDry'ttttt
Aku tidak melihat kondisi-kondisi tersebut kecuali bertentangan
dengan ajamn syariat.
?tl.D"*'il&b
-)"fl
Dalam hadits shahih 5rang diriwayatkan dari Jabir aS, dari
Nabi IS, bahun beliau berkata,
."!$LW* ,tK.'&37)6
"Mangap englau fidak mailkahi pemvw,n, sehingga engl<au
bilr bqa mbu da'gprurjn dan dia pun mencwnbui didmu.n42z
Jadi, apa 5rang menrbtntnya berkesimpulan bahwa menikah
dapat merryebabkan seseorang orang merasa tidak nlnman atau tenang
di sisi Allah {|.
Snifu,
422 HR. At Brkhari (Shahih Al B&hari,9/L2]-l dan Muslim (shahk Muslim, L0/561.
423 HR. Abu Daud (Sunar Abu Daud, no.25781; Ahmad (Al Musrnd,6/2641;hnu
MaFh (.*rnaa lbnu MaJah, L9791; dan An-Nasa'i lAl Kabin no. 56-59) dari
Aiqnh*.
Sanadhadts fi shahlh.
f456-( ?t*Dryfuta
-
fubuh m€rel<a alon dingh, gerakan hrbuhnya sernakin terasa berat,
muncul banyak penlpkit tanpa ada sebab, terkena gangsluart
Malikhulilp, dan gairah seks mereka menurun. Aku juga telah melihat
seoftmg pria yang meninggalkan hubungan seks. Akibatnya, selera
mat<annsra pun hilang. Jilra dia bisa rnakan, maka iumlah makanan yang
dikonsumi pun sedikit, bahkan dia merasa jijik dan memuntahkannya.
Namun k€fika orang itu kernbali pada keberaanrya, yaifu berhubungan
bdan, setnua gan$pan t€rs€but prun hilang dalam sekejap."
Kdua, bqalih ke sesuatu yang ditinggalkan. Banlnk orang dari
mereka lnng rnarnpu menahan diri unfuk tidak berhubungan seks.
Akibatrya, sperrna mereka menglaistal dan menimbulkan perasaan
gelisah sehingga mereka pun muhi meraba-raba wanita dan melakukan
perbuatan yang lebih dahsyat dari perbuatan gnng mereka tinggalkan.
Mereka tidak jauh berbeda dengan orang png mengalami kelaparan
ddam rangka wahu 5ang larna, kernudian dia makan dengan mkusngp
unhrk menebus rasa lapar Fng sdarna ini dideritan5ra.
Selain itu, tipu daSra iblis pun tidak melepaskan mereka begitu
saja, tenrtama bagi orang-orang yang telah menikah dari mereka,
sehingga mereka berkata, 'Sesugguhnya kami fidak menikah atas dasar
dorongan s5rahuat atau birahi."
?WDoq"'\dlr. * I?fl
Batrkan ada sebagian omng dari mereka yang terbawa oleh
kebodohann5ra sendiri sehingga mereka pun mengebiri dirinya dan
berasumsi bahwa ifu mereka lakukan karena malu terhadap Allah #.
Inilah puncuk yang mereka lakukan, sebab Allah W telah
memuliakan kaum pria dan wanita dengan alat kemaluan tersebut. Dia
juga menciptakan kernaltran sebagai organ unfuk membuat kefurunan.
Semesfinln, orang lnryl mengebiri dirinya berkata. "Yang benar adalah
yang bertentangan dengan hal ini.n S€lain itu, tndakan mengebiri diri itu
tidak alon menghilangkan kelnginan menikah dari diri. Jadi, apa yang
mereka inginlon udak bisa tuapar.4z4
424 Ada sebagian orar{l }E {t menulis bulm yagn beriudul "Para Ulama yang
Membuimg dan L*bih Mendahulukan llmu daripada Menikah". Kemudian Penulis
mengumpulkan beberapa nama ulama png tidak menikah, karena menyangka
bahua perq;ebabn5;a adalah sikap mendahulukan ilmu daripada menikah. Inilah
asumsi lnrgsangat keliru. I{arena iht, Syaik:h Bakar Abu bid telah
membantahryn dalam trtsannp yang beriudul "Ulama-Ulama yang Tidak
Menikah dan Bantahan tertradap Plhak yang Hanya Memandangnya sebagai
Ansikh Penlpbabnlp'. Di dalam tulisan itu, st/atkh Bakar Abu Taid
mengumprlkan tulisan, lahr membantahn5n dengan baik, sehingga
sangatbaik utukdin$k.
W(- ?pDry?fti
Allah pun menciptakan generasi pen€nrsnlra. Oleh karena itu, Allah #
rnanusia r.rrhrk melakukan munculnya generasi
p€nenrs secam ahmi dengan mernuncrrlkan qphwat atau gaimh seks
dan terkadang karena anjuran s!,ariat, pifu berdasarkan firrnan Allah E,
,{;itS,KafutSrfrEatdpsi,s4b,siwt]-
{@r#a5fi64i,uttlq
'hn lawinkanlah onngaruryJ 5a ng sdirian dianbm kamu, dan
orugorug Wg btnk (bq*awk) dad lnmba'hamb alnynu Sang
Mld &n lnmb-lnmb aln5amu trurg pqqnpwn. Jika mqeka
mirb, Allah akan manmnpl<an mqel+a dangan kumia-N5a. hn Allah
Maln fuae (pqrffibl@) lryi Maln Magebhui.' (Qs. An-Nuur [24]:
321
Ya Tulmnku, Mbh afu dad sisi Engfuu s@mng anak Sang bik.
UnWnnSp Erylau ltlaln PandazgBr d@'.n (Qs. Aali Imraan [3]: 38)
?tloDo*')eb
-1"5fl
Dengan ifu omng-orang shalih tetap ada di dunia. Bisa saja
hubungan seks png dilakukan oleh mereka membuahkan anak yang
cerdas dan shalih, seperti Imam fuy-Syafi'i dan Ahmad bin Hanbal.
Ketika itu findakan tersebut lebih baik daripada ibadah 1000 tahun.
Irnam As€tryuthi mempuqyai fulisan yang menarik tentang rnasalah ini yang
bedudul "Filhfu N Jald hfu Fqdl Al Walad, png ditahqiq oleh penulis
sqdiri.
Ifu dihnr dosa karena menentang perintah Nabi IB ,ika memang dia mampu
secara materi dan iasmani.
I (- ?pDaqa%u
t"
..i,r
E e39' il -er;'ot,* :
\ /ahai Rasulullah, izinlonlah aku melalnrkan perialanan atau
wisata.tt
427 HR. Abu Daud (Suaan Abu Daud, rc. 24861dan Al Hakim (Al Mustadmk,
2nq.
4A3 Wisata tersebut banyak dilakukan oleh kdompok-kelompok dals,uah saat ini,
bahkan mereka rela meninggalkan keJuarga, anak dan pekerfrran sebagai tanda
keluar di jalan Allah. Mereka berasumsi bahwa apa lriang mereka praktekan ihr
tidak pemah dinukil oleh ulama salaf manapun seeerti yang telah disinggung
sebelumnya.
?itroDoqo'\eb f4f5-(
-
7,
i
s;'-d>ittr,g6tL:,. gri)ti,LtLia'60r
"&fu omng Wg bqpqgian a&lah syebn. Dw omng Sang
bqpagian ilalah du geb4 dan tig oftrng Sang bqperyian adalah
kaftlah.4D
semoga Allah mernbcrikan patnla Spng s€fimpal kepada q/aikh AI Albani kefika
menyebutkan cirri mereka dengan s€butan 'shgfl54nh Al Ashr Al Hadits (suh
zarnan modem['. Dengan dernikian ini seidan dengan apa yang dinukila penulis
dari Innm Ahmad. Jadi, camkanlah!
42e HR. Abu Daud (Snan Abu htd 2607); At-Tirmidzi, (Sunan At-Timidd,
L/3L41; Al Hakim Ual Musbdnk,z/I:0zli Al Baihaqi (Sunan Al kihaql, 5/267);
dan Ahmad (Al Muilrd, 1t36, 2141.
Sanadhadits vn lrasan.
Setelah merrbtrfuii hadib ini, grrnr kaml W-Sibilah Ash-Shahihah, no. 621
berkata, "Kemudian s€surgluhn!,a hadib ini merupakan bantahan yrang tegas
terhadap sebagian orar{}orar{t $ft yang suka melakukan perjalanan ke padang
sahara yang tandus (tempat) ydng Jauh sendirian, -sebagaimana yang mereka
katakan- hal tersebut dilakukan dalam rangka mendidik dirinya sebagaimana
anggapan mereka. Padahal mereka itu sering mengakibatkan kematian
karena kelnusan dan kelaparan. Atau, merela merninta-minta kepada manusia,
sebagatmana diceritakan dalarn ldsatr-ldsah Snng bersumber dari mereka. Dan,
sebalk+aikrrya p€fr&ruk adalah p€hrni* Nabi Muhammad Is."
I"56-( ?tpDryllttt
-
t:i,yr'*l'1; Y,1* Sr G 6 ;Ar'p )
aft mansb bhu akibt eti bqqg*rn sqdin bila
"Andaihn
nnlan hari), tqfu fuk akan a& wrang pn 5ptg alan bepqgian
a*:n
sailiri pda malan, 1-i.
Diriwaptkan dari Jabir bfoi Abdullah *, dia berkata:
Rasdullah S b€rsabda,
t1 )i" G $jw ir,r i'f ,b), el-,1\'a;;:t rTil
'ie
"sehantaryn s@ @n fiauh) sqrdhi apbila
blkn Mak
katd telah dkm, karqn Allah # may&fiaslan (manbaibhulan)
k& trnt(htuk-I@ ap Snng Db kMald.4r
Penulis berkata: Di antara mereka ada 1nng
diri melakukan 0auh), tapi hal itu tidak dirnalrsudkan unhrk
diriqn. Padahal Nabi ID b€rsabd4
e-fu'u 111i1 '€:r;l & tiy *atiit'u .18'fui
.1r.'l aj*ji
Aepqgian (Fiatanan) &tah Wnn dari ilab. n*U* *
s@mng dari kahn t&h maydailan lafiet &d pafizlamnnSa, nnka
dia hendalaW sqtm kanbli k@ kdtmryanya'.A3z
t*ro
HR. Al Bukhari (@99l.
431 HR. Al Bulfiari W Aeb il ltfitnd l%l4l; Ahnrad, W M6d,3/306); hnu
l{ifuq1996h ddt Al Hahr\ W Msdnlc,l/MS dan
Hibban, lslahth tbrilt
4/A$1.
Sand hadits inl dnf lcrrqn drtryadran dengan shighat an'amh oleh hnu
Islraq. Namun, hadits inl mernp.r6Bi era iahrr periwaptan lain yarg dtsebutkan
dalam kitab Al Adab Al Mfu11233,12351. Dengan dernikian, hadits terscbut
menjadi krnt dan demjaf4p h6arr.
HR. Al Bulfiari (slnhih Al Bullpd 3/4961dan Muslim lshahk M)sltl4l92n,
dari Abu Hurairah g.
?tS.Do*'ldtt4
-f4i71
Talbis Ibtis tertradap Orang-orang $t'i dalam Hal Masuknya
Mereka ke Padang Pasir (Melatrukan Perjalanan Jauh) tanpa
Membaura Perbekalan
Penulis ber*ata: hlis telah menrperdalni sebagian besar di
antara mere&a, sehingga mereka mengan(gap bahun melakukan
perjalanan (b€e€rgian) inuh tanpa mernbawa bekal yang memadai
sebagai sikap taunkkal. Karni telah menjelaskan nrsakqTa anggapan
mereka t€rs€hrt dalam p€rnbahasan Fng tdah lalu. Tapi temlnta
ang5lapan ini tehp saia menyebar di kalangan omng-orang 57ang bodoh
itu. Lalu, munctrl pula omng-omng yang menufurkan kisah Snng
diriwaSatkan dari mereka dengan cara (sambil) menyisipkan puiian
kepadanSp, sehingga bantnk oftmg-otang ,kernudan ikut-ikutan
melakukan s€perti 37ang mereka lakukan. Akhimya dengan perbuatan
dan puiian mereka ifu keadaan meniadi kacau bahu dan omng-orang
awarn frdaktahu rEna jiilan 1nng berlar.
IT351- ?pDrytke
Dia berkata, \ Iahai Parnan, aku haryn melakukan perialanan
saja, dan hanya Allatrlah Snng mengantarkan (mernbuat) aku sampai di
tujuan. ndakl{ah engkau p€rnah mernbaca Firman Allah #,
Anak kecil ifu pun balik bertanln, "Wahai parnan, andai kata
ada salah s@mng dari saudaramu atau ternanmu mengundangmu ke
rurnahnya, apaloh englcu pikir baik merrbawa rnalonan lalu engkau
rnalon di nrnahnSa?"
Fath berkata, 'Aku fidak pernah melihat anak kecil yang paling
tawaklol selain daripadanya dan fidak p€mah melihat orang deurasa
lnng paling arhud selain daripadanya."
Penulis berkata: Itsah seperti ini fidak benar, tapi mereka
bahun kisah tersebut adalah b€nar. Omng deuasa dari
mereka b€rkata, "Apabila anak kecil saja sudah bisa melakukan ini,
?*oDo*'?Ai4
-f4JTl
maka aku lebih berhak untuk melakukan hal tersebut daripadanya.u Apa
yang dilakukan anak kecil itu mungkin tidak mengheftulkan, tapi Snng
aneh adalah ormg Snng telah menemuinya, bagaimana dia tidak
memberitahunSra bahwa apa lnng diperbuatrya ini mempakan
perbtratan munkar dan orang png merninta kamu datang menyufuhmu
unfuk mernbawa perbekahn?
I -(- ?wDry?tta
"Dan janganlah lannu mqnbunuh dirimu; saungguhng Allah
adalah Maha Pangn5ang kepdatnu. "(Qs. An-Nisaa' l4l:291.
?ttoD"c"q604
-l?ei-(
Mereka menrahami taural&al seperti itn karena kebodohan
mereka.
Ddam ldtab ters€br.il terdaPat tambahan dan perddan rtrd tentang kisah Musa
dan Ktfdhr.
lT21- ?*Drynea
memastikan bahwa Allah # akan mernberi re.zel<i mereka di padang
pasir 5nng tandus tersebut?
{$-rL\J}
"Pagilah katnu ke suatu kob. "(Qs. Al Baqarah lzlt 6Ll
Hal ifu dikarenakan mereka mencari (meminta)nya di kota.
?t*Dor'\d&b
-lTtiil
sambil b€rlota, 'Ah, ah, fidak, fidak {engan nada (stnra} snng tinggF
, kecLtali iika dia mernbawa perbekalan dan ronbongn (bersarna omng
lain)."
Maka Abu Abdillah berkata, 'Hd itu tilak mernbuat aku kagum,
dari mana dia makan?'
f4T+-1
- ?pDryrttt
mernpunlni uang safu dirham, apakah aku bisa melaksanakan ibadah
haji dengan safu dirham tersebut'?
Omng ifu berkata, "Wahai Abu AMullah, aku adalah orang yang
Mau/akkal.
Ahmad bin Hanbal bertanSn, "Apakah engkau masuk (pergi) ke
padang pasir yang tandus ifu sendirian atau bersama orang lain?"
.
?t*D"+oqduo
-16(
Selagr pikiran ini rnasih bergelayut di dalam benakku, tiba-tiba
ada dua orang yang terlihat di mulut sutnur. Salah seorang berkata
kepada ternannSn, 'Mari hta hrtup mulut sumur ini'.
Maka mereka menufup mulut sumur dengan potongan-potongan
kayu dan fikar, lalu mengurugnln. Aku bergumam kepada diri sendiri,
'Siapaloh di antam kalian berdua yang l€bih dekat dengan Allah?'
, Kernudian aku diam untuk bebgrapa lama. Sehingga mereka
menrbuka mulut surnur ifu, yang rupanya ada omng lain yang datang ke
mulut surnur dan mernbuka lubang-lubangnya. Omng ifu mengulurkan
kakinya, sambil berkata, 'Berpeganganlah ke kakiku ini!'
IrF6 ?t*Dryqtu
-
menlplahi syariat, karena dia fidak rrrru menolong diri sendiri dengan
sikap diamnya ifu, padahal setranrsrryn dia berteriak meminta
, sebagaimarn dia trarus berusaha mernbela diri dari hal-hal
yang mernbahayakannya.
?E"D"qo q6&b
-lffil
Perkataan Abu Hamzah, "Aku berkata kepada diriku sendiri"
menrpakan perkataan kepada diri sendiri png bodoh dan Snng di dalam
diri itu ada kebodohan, karena dia beranggapan bahwa tawakkal adalah
mengabaikan sebab, karena E/ariat tidak menuntut dari manusia apa
yang telah dihrangnya. I-alu mengapa akhimya dia bergelayut ke kaki
yang dijulurkan kepadaqn dari mulut sumur? Tidakan ini jelas
berteQhns,an dengan brnlannp yang in$n meniggalkan sebab dan
m€ngaf-ggapnSa sebagai tawal*al. lalu mengapa dia tidak mau tetap
diam di dalam lubang sumur sampai ada yang menyelamatkan dirinya
tanpa safu sebab pun?
f4 1 ?t*Dqaltta
-
menghadapi lffisis. Tetapi di antara syarahrya bukan berarti pasrah
kepada terkaman binatang buas. Tentu saja hal ini tidak diperbolehkan.
?tpDarid(a
-f4J-T1
siapa yang telah menyrruhn5ra unhrk tidak mengeluarkan duri dari
telapak kakinya? Ketatan macam apa ini?
I"16-( ?q,Dry?ttu
-
telah berbuat ania5n terhadap hak dirinya, yang merupakan titipan
baginya, yang berarti dia laSnk mendapat hukuman-
?il*Dor'\&z --F;7f1
pergi ke pasar, lalu ada seorang laki-laki yang terpesona dan tergoda
olehnya sampai laki-laki itu membuntutinya hingga ke depan pintu
rumahnya. lalu perempuan ifu bertanya kepada, "Apa yang engkau
inginkan dariku?"
4Y Berbicara dengan lak-lald yang bukan mahramnya bukan merupakan akhlak atau
perilaku para wanita Salaf, kecuali unhrk *nfu kepeduan penting dan mendesak.
WallahuA'lam.
lml- ?tpDqa.lltta
oleh Muhammad bin Ya'qub Al l)rzi, dia berkata: Aku pernah
mendengar Dzu An-Nun berkata, "Aku berpapasan dengan seorang
wanita di daemh Buii;h€s, lalu aku mernanggil-manggil wanita itu, tapi
dia menyernprotku, 'Apa unEan laki-laki berbicara dengan wanita?
Kalau bukan karena akalmu yang kurang waras, tentu aku sudah
mernukulmu'." ,id+
'135 S€buah kota di antara Persia dan Ashfahan, sebagaimana disebutkan oleh Yaqut
dahm Mu'rturrnya, (7 /3401.
?t*Dor'\&r4 lWl
Allah dari perbuatan seperti ini, yang sama sekali tidak mencerminkan
kepandaian dan nalamya. Dengan cara ihr berarti dia tidak mengikuti
shalat jamaah, yang berarti ini merupakan keburukan. Tindakan yang
dianggap sebagai taqarub kepada Allah ini pada hakikatnya merupakan
cermin kebodohannya. Orang yang berilmu tenfu akan menyadari
bahwa tindakan seperti itu haram, karena yang demikian itu merupakan
tipu daya iblis yang dituniukkan kepada oftmg-oftIng zuhud dan ahli
ibadah yang bodoh.
Diriwayatkan juga dari Ahmad bin Ali bin Al Muhassin, dari Abu
Ishaq Ath-Thabari, dia berkatat Ja'far Al Khuldi berkata kepadaku: Aku
pemah wukuf di Amfah sebanyak 56 kali wukuf. 2L kali di antaran5ra
berdasarkan rnadzhab. lalu aku berkata kepadq Abu Ishaq, "Apa yang
dimaksud dengan perkataannya 'Berdasarkan madzhab'?" Maka dia
berkata, "Da naik ke jembatan An-Nasyir[n7ah lalu dia mengibas-
ngibaskan kedua lengan bajunya. Sehingga dikeahui bahwa dia tidak
membawa perbekalan, dan tidak juga dia membawa air, dia bertalbilnh
dan terus ber;alan."
lffil- ?wDry,ttu
Diriwayatkan dari Muhammad bin Thahir, bahwa dia pemah
didatangi sekelompok orang-omng suli dari Makkah. lalu dia berkata
kepada mereka, "Siapa !,ang menernani kalian?"
Dia berkata, "Oh, kaum suft sudah menjadi seperti ini atadihh
sikap tawakkal telah hilang? Kalian datang fidak di atas tariqah'Han
tasawuf, tapi kalian datang dari meia makan Yaman ke Meia makan
Masjidil Hamm."
Ini adalah sumpah d'*S* selain Allah. Sernentara Nabi O telah bersabda,
"&rangslapa gg bercunph dagw shln A[ah maka dla tdah kaflr atau dia
tdah melahl<an p*bmtan Elirlk.'
HR. Ahmad lAl Musnad, 2/58, 60l dan hnu Hibban (Shahk lbnu Hibban,
1177), dari Umar 4} dengan sanadyarg slnhih.
Hadits ini mempunyai jalur periwafntan lainnya dl dalam kitab .ds-Strtan' png
telah dibahas di kitab lain.
Bepergian itu diqpriatkan ke tiga ternpat (suci), selain itu maka Sdak
diperbolehkan. Hal ini menjadi pendapat para ulama muhaqqiq, seperti Slaaikhul
Islam hnu TaimiSlah dan kelompok ulama lainnya.
l-jh. Al Uqud Ad-Durrijryh Fi Manqib qnikh Al Islam lbnu Taimiiah, karya
hnu Abdul Hadi (hlm. 33G361).
Maksudnp ke Makam Nabi $.
?t*Do*')llr.
-fqEl
kami sampai kami masuk Masjidil Haram, lalu kami meminumnya
dengan air dan ifulah makanan kami sampai kami masuk ke Makkah."
lalu
ada seseorang mernberikan seteguk air, maka dia pun
memberikan air ifu kepada anjing tersebut, kemudian dia berkata, "lni
lebih baik bagiku dari ibadah hajiku, karena Nabi 6 bersabda,
'Dalan sernua malrhluk hidup tudapat pahala'.'439
Aku sengaja menyebutkan hal semacam ini agar omng yang
berakal mengetahui mereka dan kekeliruan mereka dalam memahami
tawakkal serta perbuatan-perbuatan mereka yang bertentangan dengan
syariat.
lffil- ?t*Dryntta
Padahal qniktr*yaik*r mereka yang terdahulu memerintahkan
pam musafir agar menyiapkan bekal sebelum berangkat'
?ttr Docn%&b
-\ffil
baru kemudian mengucapkan salam kepada selnua yang hadir di tempat
itu.
"Anak kuit
hendalmgn mangucapkan salam kepada orzng
dewasa, orang 3ang lewat kepada orang yang duduk, dan orang yang
sdikit kepada omngSnng banyak." (HR. AlBukhari dan Muslim)4z
Masih banyak lagi bid'ah-bid'ah lainnya yang mereka praktekkan
dalam perjalanan.
lffil- ?ct*Dry4&tt
Tipu Daya Ibtis terhadap Orang0rang Sufi Saat Ada
Seseorang di Antara Mereka yang Meninggal Dunia
Ada dua macaln tipu daya dalam hal ini, yaitu:
Putama, orang yang meninggal dunia tak boleh ditangisi sama
sekali. Srapa yang m€nangisinya, maka dia telah keluar dari jalan ahli
makrifat.
?c**Do*'iltr.
-1ffi7
diperbolehkan. Sebab Allah ffi telah mengabarkan tentang keadaan
nabi Ya'qub,
f466-( ?raDryidta
-
ffi@t aFaF tahadap dirimu iila Allah mencabut nis kasih sayang
dari tntimu.%
Omng yang kelmr dari syariat dan menyimpang dari tabiat
kernanusiannSn bemr6 dia adalah orang bodoh, yang menunhrt sesuatu
karena kebodohannp. Mernang q,ariat telah menetapkan agar f;fta
fidak menerrpeleng muka dan merobek-merobek saku baju saat
bgt'dul6. Tetapi tidak ada celan terhadap mata yang meneteskan air
rnata (tanda sedu sedan dan mtap tangis) dan hati yang berduka.
. l}.i
?frtDo*'\&/.
-r4TTI
mereka mastgal,'447 (Abu Daud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah,
dan Ahmad)
2. Mereka bergembira karena keadaan orang yang meninggal,
yang menurut mereka telah sampai kepada Rabb-nya. Tak
ada alas an bagi mereka untuk bergembira. Sebab, kita tidak
yakin orang yang meninggal itu diampuni Allah. jika tidak
diampuni, maka tidak selayaknya orang mukmin bergembira
dihadapan orang-orang yang mendapatkan siksaan. Maka
Umar bin Dzar berkata tatkala anaknya meninggal dunia,
"Kami bersedih atas kematianmu dan kami lupakan
kesedihan atas apa yang menimpamu."
Diriwayatkan dari Ummu Ala' dia berkata: Tatkala Utsman
bin Mazh'un meninggal dunia, RaSulullah 6 datang ke
tempat kami. Aku berkata, "semoga rahmat Allah
dilimpahkan kepadamu wahai Abu Sa'id. Aku bersaksi atas
dirimu bahwa Allah memuliakan dirimu."
lalu Nabi 6 bertanya, "sebatas mana engkau tahu
bahow Allah telah memuliakannSn?'448 Dalarn acara itu
447 HR. Abu Daud, (Surzar Abu Daud,3132); At-Tirmidzi (Sunan At-Tirmldzi, gggl;
hnu Maiah (Sunan lbnu Majah,1610); dan Ahmad (Al Musna4 l/ZOSl.
Namun di dalam sanadnya terdapat seorang periwayat yang tidak ada seorang
ulama ahli hadib yang menilainln biqahkennlr lbnu Hlbban. Akan tetapi hadits
ini mempunyai qnhid yang telah diiisyaratkan oleh Al Al Bani (Ahkam Al
Jana'iz, hlm. 168), dan dia menguatkannya. Kemudian aku melihat kitab
Hast4ah Tahdz"b Al lhnat 18/78), bahwa hnu Khalfun juga menilainya bigaf.
Juga di dalam kttab Al Mtizan (1, no. 2423) Adz-Dzahabi menilatrxla haan
ltdafrhi.
Catatan:
Nama kitab hnu Khalfun tentarE para periwayat tsiqah adalah Ar Muntaqa fr
Asatni Al Aimmah Al Madhityin, Ab-Tsiqat N MuhaddiUn, Ar-Ruuat Al
dari kalangan tabiln dan setelahnya, sebagaimana.disebutkan di
dalam kitab BamaniJ At-Tujibi (hltn. 260), kemudian dia berkata, "Dwan ini
adalah di antam sekian banyak diwan yang bermanfaat dalam permasalahan
tersebut. Aku telah meuakafkan (menerangkan, memperlihatkan)nya kepada
hakimnya para hakim, Al Imam Al Muftin hnu Daqiqi Al Id, dan menilai baik
serta menulisn3Ta dariku. "
Ini adalah pelafrran penting png tdak boleh diler,rntkan.
efl ?*aDry,ttu:o
-
mereka bemyanyi dan bercanda' Hal ini bertentang dengan
kewajaran tabiat manusia, yang bersedih karena ditinggal
' mati seseorang. Mereka melakukan hal itu sebagai ungkapan
rasa s5rukur karena orang yang meninggal dunia dianggap
telah diampuni dosa-dosanya. ,r,r
Iblis masuk kepada orang-orang sufi dalam jenis tipu daya ini
melalui beberapa pintu, yaifu:
?*oDor'16u0
-fAffi
r-I
badan. Dan, apakah dengan demikian tujuannya itu bisa diraih atau
justru tidak bisa diraih?
Diriwayatkan dari Abu Hafsh bin Syahin, dia berkata, "Di antam
orcng-orang sufi ada yang mencela pam ulama. Menurutnya,
menyibukkan diri unfuk mencari ilmu mempakan perbuatan yang tidak
ada gunanya (sia-sia). Mereka mengatakan, bahwa ilmu kami diraih
tanpa melalui perantara (samna). Mereka melihat jalan unfuk menunfut
ilmu ifu, sehingga mereka mengambiljalan pintas dengan cara bermalas-
malasan dalam mengenakan pakaian, menambal mantel, membawa
kantong air dan memperlihatkan kezuhudan.
I"6il - ?tr*Daaat(a
meraih keutamaan ini, sebagaimana halnya cinta terhadap pemikahan
(adanya keinginan unfuk menikah), hal itu dimaksudkan agar kita
memperoleh anugrah anak (mernpunyai keturunan)' Dan, dengan ilmu
maka tujuan seorang alim diperbaiki (diluruskan). Hal ini sebagaimana
dikatakan oleh Yazid bin Harun, "Bila mana kita mencari ilmu bukan
karena Allah, maka Allah akan menolaknya, kecuali menunfut ilmu
dilakukan karena Allah. Artinya adalah bahwa ilmu menunjukkan kita
kepada keikhlasan, dan siapa lnng menunfut kepada dirinya sesuafu
untuk mernufuskan (menghentikan, menghilangkan) yang sudah menjadi
tabiatrya, maka dia tidak akan rnarnpu mengalahkannya
(menguasainya).u
',t;Jt
*|#ir\;. U:rlit
*, elv 6t
?t*Dor'tllit -f4TF(
bersumber dari lintasan-llnksan hisil<an-bisil<an bohongl yang da di
dalam hati."
beliau bersabda,
Diriwayatkan dari Abu Musa CE, dia berkata, "Pada zaman Abu
Yazid ada seomng ulama dan ahli fiqih. Suafu hari ulama ini menernui
f4T61 ?q,cDry,tb
-
Abu Yazid, s€raln berkata, 'Aku mendengar ada beberapa keaiaiban
yang diriurayatkan darimu'. "
?r?nD"tn'ldlb fdfl
-
Ilmumu wahai syaikh berasal dari penukilan lidah ke lidah
melalui pengajaran. Sedangkan ilmuku berasal dari Allah, yaitu ilham
yang berasal dari sisi-NYa."
(no. 7,
uh. Takhril Al Arba tn As-gattmah fi At-Tashaumt karp As-Sakhawi
dengan tahkik safta).
453 tni Uaak benar, karena Aiq,rah 6 berkata, "Slapa lang menceritakan kepada
kalian bahwa Muhammad telah bertatap muka dengan Tuhannya secara
langsung, maka dia telah membuat kebohongan besar atas ryr-n1$Un'"
HR. Al erkhuri (Shahlh Al Bukhari,zl8ss) dan Muslim (shahih Muslim,l57l.
uh. At washiliy;atu N Kubm, karp syaik*r Al Islam lbnu Taimiyah (hlm' 38-40,
dengan tahkik saYa)'
I?ffi( ?ryDaaa.lto:o
-
perrnukan air sungai. B€itu pula Allah # yang mengilhamkan kepada
Khidhir dalam un$an perahu dan anak kecil."
{,bj:}i\3113y
"Dan bukanlah aku melakukannya ifu menurut kemauanku
sqdiri. "(Qs.Al Kahfi [18]: 82)
Diriwayatkan pula bahwa orang-orang mendatangi majlis Abu
Yazid. Mereka berkata, "Fulan bertemu Fulan dan mengambil ilmu
darinya dan menulis banpk penukilan darinya."
Tetapi ilham ini adalah ilham yang berasal dari syetan, sebagaimana dijelaskan
oleh syaikh Al Islam hnu Tatmiyah dalam kitab Al Furyan Baina. Aul$n' At'
Rahman wa Auliya' Asg'S5nithan.
Ini adalah sesuatu yang benar dan tak bisa dibantah, sebagaimana yang dijelaskan
oleh Al Hafizh lbnu Hajar dalam Az-ZahrAn-Nudhr.
Penulis kitab ini flbnu Al Jauzi) memiliki kitab tentang niasalah ini, sebagaimana
disebutkan para peneriemahnya.
Juga, lihat pembicaran (pembahasan) yang baik dari yang kami hormati, saudara
Syaikh Bakar Abu Zaid keuka men-tariih (menguatkan salah sahr di antara
beberapa dalil atau argumen) tentang kenabiannya dalam kitab At-Tahdzir Mn
Mukhtashant Muhammad Ash'shabuni fi At-Tafsir.
I?m-( ?wDryttta
-
Adapun tentang perkataan Abu Yazid, "metreka mengambil ilmu
yang mati dari orang yang mati", setrnoga saja dia sedang tidak sadar
ketika mengucapkan perkataan ini. Jika tidak, maka ini merupakan
pencemaran (pelecehan) terhadap qnriat.
?q*Dqo'7ilr4
-l"rfl
n
l@l- ?*Dar?tut
mereka melakukan sesuafu yang tidak penting. Yang bisa memberikan
fatwa atas semua kejadian adalah ilmu. Tapi justru mereka menjauhinya.
460 Ini bisa dilihat pada sebagian jarnaah Islamiyyah yang menyebut
dirinya sebagai
iamaah hakikat shufiryah.
Kata hakikat pada sebagian orang mempunyai (ada) rumus dan kodekode
rahasianya. Maka berhati-hatilah, dan jangan lengah.
7i*oD"r/"r&rb
-l-4til
tempat tinta dan kitab. Lalu dia berkata kepada Sahl,
"Aku datang untuk
menulis sesuatu, mudah-mudahan dengan hal itu Allah memberi
manfaat kepadaku."
manfaat!"
I 'fl- ?t*Da*ltttt
Menurut Ibnu Aqil, orang-orang suft menyebut syariat dengan
nama tertentu, dan yang mereka maksudkan adalah hakikat. Tentu saja
ini merupakan anggapan yang sangat buruk. Sebab syariat ditetapkan
Allah untuk kemashlahatan makhluk dan mengatur ibadah mereka.
berarti hakikat yang mereka sebutkan itu hanya sekedar sesuatu yang
melintas di dalam jiwa, yang sengaja disusupkan iblis. Siapa yang
menganggap hakikat ada di luar syariat, berarti dia adalah orang yang
tertipu dan terperdaya.'161
467 Lih. At Faiq baina Al Mushannif dan As.1ariq, karya As-suyuthi (66).
?*"D"rrd&b
-)?fl
Diriwayatkan dari Abu Nashr Ath-Thusi, dia berkata, "Aku
p€rnah mendengar beberapa orang guru di Riyy berkata, 'Abu AMillah
Al Muqri telah mer,uarisi harta dari ayahnSn sebanlpk 50.000 dinar
selain lalu dia membawa selnua ifu dan menginfakkann5p kepada orang-
orang faqir'.n
Dia berkata, "Lalu aku menanyakan tentang hal ifu kepada Abu
AMillah, 'Aku berihmm saat aku masih kecil lald aku pergr menuiu
lvlakloh sendirian kefi,ak tidak tersisa lagi sesuafu 5rang bisa aku gunakan
untuk kerrrrbali kepadanln. Waktu itu aku beriifihad untuk meninggalkan
htab-kitab, bagiku mengumpulkan ilmu dan hadits tidak lebih berat
daripada pergi menuju Makkah, kehabisan bekal, (terhenti tersiksa) di
perialanan dan keluar dari kekuasaanku'." t
-{- ?quDrylttto
dikumpulkan (dikodifikasikan) dalam mushaf oleh Abu Bakar, kemudian
dilanjutkan oleh Utsman bin Affan dan para sahabat lainnya. Semua itu
dilakukan dalam rangka menjaga (keutuhan, keaslian, dan eksistensi) Al
Qur'an.'loz
Sedangkan tentang penulisan As-Sunnah, pada permulaan Islam
Nabi 6 membatasi manusia (unfuk berpedoman) hanya kepada Al
Qur'an saja, beliau berkata,
?WDor'\&rr
-l?Fl
Abu Humirah berkata, "setelah itu aku tidak pemah lupa
sesuatu 1nng tdah diceritakan Rasulullah S kepadaku.
I,itil- ?tpDryttldu
Mengamalkan hadits seperti yang didengar hampir tidak
mungkin terjadi kecuali disebabkan adanln tulisan, karena hapalan itu
tidak kmt (banyak berubah).
Ini adalah buah (manfaat) yang pokok dari ilmu mushthalah hadits dan kaidah-
kaidahnya, sebagaimana telah diJelaskan pada tempatr3la. Maka siapa yang
mengabaikan hal int dengan menctrahkan segala kekuatan (kemampuan)nya
untuk menisbatlran dan menyebutkan kitabhtab, maka dia sepert orang yang
mengbuhkan diri dengan masalah funt' dan tidak disibukkan dari masalah yang
pokok, maka berhati-hatilah dan Jangan tertpu dengan banSrakqp penjelasan.
l,jh. Mushthalah At-Tarikh, karya DR. Asad Rustum, seorang penganut Agama
Kristen dalam muqaddimah (perrgantara) kitabnya tentang (seputar) sarad dan
urgensinya.
?tp"Do*ctltt4
-lftfl
Diriwayatkan kepada kami dari Imam Ahmad bin Hanbal, orang
ilmu, bahwa dia
lEng yaqg tdah berkeliling dunia dalam (untuk) mencari
b€rkata kepada anaknya, "Apa yang telah engkau tulis dari si fulan?"
47r HR. Al Bukhari lshahth Al Bukhari, no. 986), dari Jabir $'
!-jitr- At hm Al lldain ft As^9uruEh Al Muthahhamh (hlm' 11)'
-(
Is - ?ryDapltttt
P'
Tapi jika kitab itu berisi kebenaran dan syariat, maka tidak halal
merusaknya dengan alasan apa pun, karena keberadaannya sebagai
kaidah, ilmu dan harta. Orang yang hendak merusaknya harus ditanya
tentang maksud dan tujuan dari pengrusakannya.
?tl*Dry'16trr
-lEi-]
Diceritakan bahwa Yusuf bin Asbath pemah membenamkan
lalu dia
kitab-kitabnya kernudian dia tidak sabar untuk menceritakannya'
p,n menceritakan dari hapalannya, tapi kemudian hapalannya rusak'473
Ketiga,.kamimengukurkesempumaankehati-hatian
(kewaspadaan)mu dan keberlangsungannya dan perasaan tidak
kepada
mernbutuhkan kitab. Kenapa engkau tidak memberikannya
maqam
murid-murid pernula, dari orang-orang Snng belum rnencapai
yang
(kedudukan)mu, atau engkau mau,rakafkannya kepada orang-orang
bisa mengambil manfaat darinya, atau engkau menjualnya dan
mensedekahkan hasil penjualannya. Namun jika merusak
kitab-kitab
apa lEng ada di dalam jiwa sebagai buah dari ibadah, lnng kemudian
mereka ilmu ihr ilmu batin. Mereka melamng (mencegah) diri
mereka dari menyibukkan diri dengan ilmu-ilmu zhahir'
ITofl ?*Da*'\t&z
-
r
Diriwayatkan dari Ja'far Al Khuldi, dia berkata, "Jika aku
ditinggal orang-orang sufi tenfu aku akan datang kepada kalian dengan
membawa sanad dunia. Aku pemah belajar kepada Abbas Ad-Duni saat
aku masih kecil, dalam suafu majlis aku menulis sesuatu darinya.
Kemudian aku bertemu dengan sebagian orang yang dulunya sarna-
sama belajar dari orang-omng sufi. Dia bertanya, "Apa yang kau bawa
itu?"
?tpD"rr&rt
-13fi-1
itu tidak menyadari apa yang
lpng menghalangi pendalaman ilmu
dilah.rkannva.
DiriwayatkandariAbdullahbinl(hafif,diaberkata,"Sibukkanlah
janganlah kalian terpedaya oleh
diri kalian dengan mempelajari ilmu dan
dulu aku pemrah
perkataan omng-orang suft' IGrena sesungguhnya
dan lipatan celanaku' Aku
menyernbunyikan pulpenku di saku tambalan
Jika omng-
juga biasa menemui para ulama secam sernbunyi-sernbunyi'
orarrgzufiitumerrgetahuiapalrangkulaln.rkantentrrmerekaakan
setawberkata, 'Engkau udak akan bertnrtung"
Uelah
merrnrsuhiku ,474
ifu mereka mernberikan brtagai alasan kepadaku'"
pulperr di tangan para
Irnam Ahrnad pernah melihat beberapa
petita-pelita Islam."
penuntut ilmu. Maka dia berkata, "lni adalah
usiaqp sudah
Dia iuga senantiasa mernbawa pulpen sel<aliptrn
"samPai kapan engkau
tua- [-alu ada seseorang bertanya kepadaryp'
meniaurab, "Pulpen ini
mernbawa pulpen wahai Abu Auillah?" Dia
akan kubawa ke kuburan."
omng dari
Tentang sabda Rasulullah &, "Ada sqolongan
unntku gng sqtanfrasa mendapt patolongan.
Mqeka fidak menhpt
mudhamt dari omng-omng png menelanbrl<an
mqela hinggp Hari
Imam Ahmad berkata, "l(alau bukan ahli hadib
yang
Kannt,,qs
orang:orang Fnsberaftliasi ke
Ha,ri ini dengan hari kematian sama' KebanlFkan
hal ini l€bih Parah
partai (golorgan-golongan) modern ftontemporer) melakulon
aa"i*n-r."*i;-At"h-, rnoa,u menslra bah,a mereka telah
ffi-i;
berbuat kebaikan.
-orang:orang yang mengaku
Kami mengetahui banyak hal tenrang rnan,sla
ularna merdra bedepas diri
berada di atas sunnah- dari se*ntu !'ang Para
dariryn' dari sesuahr yarg
du;n!^, puru totot, (pemuka) mereka lari (menJauh)
Assunnah' Tidak ada
menlplahi lUertentangani;;s* ntt"ft gan ft"ieoth""
t<etuatan kepada dengan pertolongan Allah' -
Hadits ini diriwarntkan'JJ UJU*tpu sahabat' di
antara mereka adalah
Mu'awiSah d|,
l-37|.
HB. Al Bukhari |shahih At Bukhad, |g/zr,o]|dan Muslim (shahih M$llm'
'lTo'il nwDqal&tt
-
r'
I
t dimaksud dalam hadits ini, maka aku tidak tahu lagi siapa selain
mereka."
Saudara kami, yang lami hormati Salim Al Hilali mempunyai sebuah risalah
sederhana judulnya (berjudul) Al l-a'ali N Manburah bi Aushaf Ath-Thaifah Al
Manshurah.
Pujian para ulama kepada para penuntut ilmu yang mempelejari hadits dan ahli-
ahlinya banyak disebutkan di dalam kitab.kitab, mushannafmushannaf para
ulama.
Aku telah mengumpulkan sesuatu yang baik tentang hal ini dalam kitab tersendiri,
judulnya lthaf An-Nabih bl Stnnfl Al Hadtb on Ashhabiht. Aku telah
menghimpunn5ra (menggabungkannya) kepada apa yang telah sampai kepada
kami berupa naskah-naskah Azh-Zhahiriyah dari kitab Fadhtu At Hadits ua
Ahluhu, karya Adh-Dhiya' Al Maqdisi, png sudah sudah melalui proses takhril
dan tahkik. Mudah-mudahan Allah mempermudah proses penyelesaian dan
penerbitannya.
?tl*Do+o'161r. )85-1
-
memunculkan di setiap zanran segolongan omng 57ang siap menyanggah
orang-orang png menyimpang dan menielaskan kesalahan mereka.
I-Fofl ?eb.Drynb
-
r'
?tpoD"*,1&i4
-lT6'71
rnaka engtrau terhalang dari mendapatkan perkataan-perkataan Spng
baik s€tdah menrknln.
Penulis berkata: Ini idas menrpakan perkataan Spng sangat
ielek, sebab para ahli tafsir fidak
berMa pendapat bahwa Al Fatihah
bukan merupakan srrat pertarna 1nng diturunkan Allah'
DhtrrgarrrerrgornerrtariapayangdilGtakanolehorarrg.omng,
pihr "Aamiin". Menurtrkrla, gortg dirnaksud dengan lafazh Aamiin in)
adalah mereka menuiu ke aralrMu (berrnaksud mengikuti-Mu).
Merrrrnrtal(tl,.idasinimertrpakanpenafsimnyarrgsangatjelelr,
belasal dari
sebab Aamiin itu bukan b€lasal dari kata Amma, andaikata
kaia AmnnPasfi huruf minmyafu'syaddah,
(r.ut* Amniiiy
I fl- ?tpDq?&tt
I
Ini penafsiran gnng sangat jelek, sebab redaksi ayat ini adalah
khabar (pemberitahuan atau pengabamn) dan maknanya adalah
perintah. Maksud yang sebenamya adalah siapa yang memasuki tanah
haram (baitullah) maka berikanlah dia jaminan keamanan. Mereka telah
menafsirkannya hanya kepada lafazh khabar semata. Dan, penafsiran
mereka itu tidak benar, sebab bempa banyak omng yang masuk ke
tanah haram (Baitullah) tidak aman dari lintasan-lintasan hati dan
bisikan-bisikan syetan.
tipu da5n itu adalah dalam kel<uasan Allah."(Qs. fu-Ra'du [].3]: 42).
7t*D"r'1&/4 IT6'fl
-
,I{atatonlah: irri adatah
hlanku. ,4ku melgaiak kepda Allah dengan
huilah gng n5ab dan omngomng gng mangikutiku: " (Qs. Yunsuf
[12]: 108).
Al wasithi bertata, "Maksudnln adalah aku tidak tahu diriku
sendiri."
fsi6.(
- ?t*Drynb
F"
r
t
I
I
dari menyembah berhala. Karena ifu, dia mengartikan berhala sebagai
kecintan terhadap emas dan p€rak.
Menurutku, tak ada safu pun ahli tafsir yang berpendapat seperti
itu. syu'aib mengataka d$6 $W.;fi 6A iK(:t\ "Dan
", 4"G3Xt
h'damahpatut kami kmtbali kepadan5n, kecuali iika Allah, Tuhan kami
menghendaki(nya)" (Qs. Al A'raaf [7]: 89) sebagaimana yang diketahui,
kecenderungan pam nabi kepada syirik adalah sesuatu yang tidak
mungkin bahkan mustiahil, karena mereka ma'shum. Kemudian dia
menyebutkan bersama dirinln orang-orang yang dikhawatirkan berbuat
syirik dan kufur, sehingga dia mernasukkan dirinya bersama mereka, lalu
dia mengatakan , " Dan, jauhl<anlah aku dan anak cucuku " sebagaimana
png diketahui pula, bahwa bangsa Arab dan anak cucunya telah
menyerrbah berhala.
- ITIT(
?epDor'1&b
Aku sangat heran kepada mereka, bagaimana mereka
menafsirkan Al Qur'an sampai seperti ifu?
DiriwayatkandariRuwaim,diaberkata,..Sesungguhnya
Allah # menyernbwryikan sesuafu dalam sesuafu, menyembunyikan
tipu
hal-hal yang udak disukai dalam ilmu-Nya, menyembunyikan
dayanya dalarn kelernbutan-Np, dan menyembunyikan hukuman-Nya
dalam pintu kamrnah-NYa.'
?tloDorlo'16&b
-lTiil
Diriunyatkan dari AMullah bin Ahmad bin Hanbal, dia berkata,
"Suafu hari Abu Tumb An-Nakhs!,aby menernui aphku lalu agnhku
berkata, 'Si Fulan ini adalah onrng yang dha'if, dan si Fulan itu adalah
orang yang tsigall."
Abu Turab berkata, "Wahai Syaikhg janganlah engkau
mencela para ulama!"
ITTil ?t*Dryetta
-
r.
[-alu pemuda itu berkata, 'Aku ingin hujjah (bukti, alasan) lebih
kuat dari ini'.
- fslT(
?*oD"r,ilttt
llal(a dia berkata, 'Aku khauatir disiksa karena mengucapkan
kath?nt u tid, dan alil tidak sampai kepda lolirnat hml-"
ITi - ZtpDry?tdu
r"
?t*oD*to?llr4
-lTi7(
Perhatikanlah trngkapan dari kalimat yang kacau dan sangat
(hakikat
ielek ini, dan anggapan bahwa zhahir syariat menyalahi batin
atau inti)qla.
ITffl - ?wDrytea
r
!
I
Asiyah juga berkata, "Andai saja aku ini orang yang tidak berarti
dan dilupakan."
Allah berftrman,
Nabi fi bersabda,
|^#d !*\,!u)'€.pl 6
"Aku adalah omng tang pling tahu tanbng Allah di anbra
kalian dan aku adalah omng gng pling takut kepda-Nya di antara
kalian.'48a
4TSu*&()1\i.'$$-,itttjiirty
"Maka pelihanlah diri l<alian dan' api naak4 Sang blnn
blrarngn manusia dan batu."(Qs. Al Baqarah ltl:241
{@futW6W*.p.*e#Iir1Y
"Apbila itu melihat mereka dari tanpt png iauh merel<a
mendangar kqmmanrya dan suan ryalanW. " (Qs. Al Furqaan [25]:
tzl
DiriwaSntkan dari Abu Humirah S, dia berkata,
"Rasulullah fi bersaMa,
fs2-1 ?epDryn&,a
-
r
Al Bukhari dan Muslim meriwayatkannya dalam Shahih Al
Bukhari dan Shahih 714ut1i-.48e
?e*oD"*,1lti4 IET(
-
mereka b€rflrtut sambil berkata, "Wahai Tuhanku, selamatkan diriku.
pada hari ini tidak mernohon selain untuk diriku sendiri."
l zl- ?tpDryltta
r
I
I
?t**D"r'lerb _fs73-l
Aku pemah bertanya tentang hal ini kepada beberapa orang dari
penduduk Bistham di rumah Abu Yazid. Mereka mengatakan, "Kami
tidak mengetahui hal ini."
Dia menjawab, "Aku adalah salah safu dari yang tiga itu."
Dia berkata, "Bagaimana itu terjadi?"
Aku (Abu Musa) bertanya, "Aku juga mendengar bahwa ada safu
hati ada di atas hati Israfil."
' Dia menjawab, "Akulah yang satu itu. orang sepertiku laksana
hut# yang luas membentang, tidak ada awal dan akhir."
Iffil- ?*Daq.,?ttto
di sisi Abu Yazid. Lalu Abu Yazid berkata, "Dan (demi) kehidupannya
sesungguhryn adzabku lebih keras dari adzab-Nya."
Tldalt benar ada hadib tentang Al Abdal ini. [Jh. Itfba' As.9utmn, karya Dhiya'
Abu Yazid berkata, "Suatu kali aku diangkat (ke langit) sehingga
aku.pun berdiri dihadapan-Nya. [-alu dia berkata kepadaku, 'Wahai Abu
Yazid, sesungguhnya makhluk-Ku ingin sekali melihahnu'
f576-1 ?wDry'1tu
-
l
Diriwayatkan dari Al Junaid bin Muhammad, dia berkata,
"Kemudian ada seseomng yang ingin bertemu denganku, yang berasal
dari Bistham. Dia bercerita tentang Abu Yazid Al Bisthami yang p€ntah
berkata, "Ya Allah, seandainya sudah dalam pengetahun-Mu bahwa
engkau akan mengadzab seseorang dari hamba-Mu dengan api neraka,
rnaka penciptanlm, dg?r dengan keberadaanku Engkau
tidak mengadzab selainku. "
?t*Dqallta I
-lT7
Kalaulah orang yang ini tidak menisbatkan kepada perubahan,
maka pantas ditan5nkan kepadanya, "Di mana Khidir berad6?495 pu,
mana dia tahu para malaikat memuji perkataannya? Berapa banyak
perkataan yang dicela tapi orang yang mengatakannya tidak segera
dihukum?4e7
'*4 Telah sampai kabar kepadaku dari Maimun Abdih, dia berkata,
"Telah sampai kabar kepadaku dari Samnun Al Muhib bahwa dia
menamai diriya sebagai Al Kadzdzab (sang pendusta) disebabkan
lantunan bait-bait syaimya,
"Aku tidak metniliki baglan selain apa 5ang ada pda diri-Mu,
bagaimana pun jang Engkau kehendaki, mala berikanlah ujian
kepdaku.' .
Maka dia diberi ujian dengan tidak bisa buang air besar, dia tidak
bisa menetap; lalu setelah ifu dia berkeliling ke ternpat-ternpat sambil
membawa botol yang mana air kencingnya menetes darinya, dia berkata
kepada anak-anak, "Panggilah paman kalian sang pendusta ifu."
Yang benar adalah bahwa dia telah mati seperti yang telah disebutkan
sebelumnya. hnu Al Jauzi mempunyal risalah tentang hal itu yang dibert judul /r-
Raudh A*Nadhar El Khabari Al l{hidhr, berupa naskah (manuskrip).
Sebagai benhrk istidmjkqada pelakunya dan menjatuhkan hukuman kepadanya
sebelum dia cepat-cepat bertobat.
13 1 - ?t*Dea*itta
r
Dia menftuab,'El€trlar'.
?tloDoqorllt
-fsj:fl
Diriwayatkan dari Abu Sa'id Al Khazzar, dia berkata, "Dosaku
yang paling besar adalah mengenal-Nya."
?qaoDo*ldtrn
-IEil
Ir
?*oD"r'?d&b I3-j-3-1
-
Penjelasan tentang sejumlah riwayat ]rang menegaskan
tindakan orang-orang sufi yang munkar
Setelah kami sebutkan beberapa gambaran sikap orang-orang
sufi, yang semuanya termasuk kemungkaran. Berikut ini akan kami
sebutkan beberapa tindakan dan hal-hal yang aneh dari mereka.
"
Diriwayatkan dari Hamd bin Ahmad bin AMullah Al Ashbahani,
dia berkata, "lsteri Ahmad bin Hadmwaih mau dinikahi Ahmad, yang di
antara syarat mas kawinnya, Ahmad harus membawanya menghadap
Abu Yazid Al Bisthami. Maka dia pun membawa isterinya menemui Abu
Iffi( ?r*Dqol6ttt
-
r
Yadd di nrrnatrrya. Isteri Ahmad duduk tepat di hadapan Abu Yazid,
lalu mernbuka kendrrtg kepalanf. K€fika m€nqlur isterinya dengan
berkata, 'Aku heran mdihaknu mernbuka kenrdung di hadapan Abu
Yazid'."501
K€fil<a Ahmad alran kduar dari ternpat Abu Yazid dia berkata,
"Berilah aku nasihat!"
Dia bertarrya s€kali, tidak diiirurab. Dra kali, tetap tidak dijawab.
Pada ketiga kalinya Abu Srlaiman merjawab, "Engkau harus duduk di
atas tungku api ifu."
Lalu dia b€*ata lagi k€pada oftrlg-oralng yang ada di situ,
"Dudukkanlah dia di atas tungku api, karena antam diriku dan dirinya
5ol Kita tahu past dt zaman selorang ini bahua s€badan guru sufi di negeri kita
telah sangat ,elek dahm mernp€rlal$kan murid-murid p€rernpuannya, bahkan
salah seorang dari mereka menceraikan isterlngn untuk dinikahi oleh gurunp dan
guru suft int menikahnqn sebelum sel€sai iddalnrg-
?t*Dor?llrt
-IEfl
sudah ada perjanjian, bahwa dia tidak akan melanggamSn, apa pun
yang kuperintahkan."
Mereka menjawab,'Begifulah'.
5o2 HR. Al Bulrhari (shahih Al Bukharl, S/47) dan Muslim (shahlh Muslim, L8y';}l.
I il ?ttaDry,t&a
-
r
t
?tl.Dq*'liat
-lEf7-1
membawa buntalan kain berisi dua dirham. Karena dia tidak
mendapatkan Khair, maka buntalan berisi dua dirham ifu dia lemparkan
ke sungai Trigis. Pada saat yang sama ada seekor kepiting yang mengait
buntalan dan membawanya masuk ke dalam air. tak seberapa lama
kemudian Khair datang. Dia langsung membuka pintu kiosnya, lalu
duduk di tepi sungai unfuk wudhu. Pada saat itu pula muncul seekor
kepiting di permukan air dan di atas punggungnya ada buntalan yang
berisi dirham. Ketika kepiting itu sudah minggir ke tepi, Khair
men$ambilnya. Aku berkata kepadanya, "Aku sudah melihat semua
yang terjadi."
I ttl
- ?rrzDaaa ?.&a
t
I
i Tetapi jiunku tetap menr.rrtqbrya. tvlaka aku pun pergi mernbeli korma.
S€tdah m€rnakannlra, aku b€rtata kepada jiwaku, 'Bangunlah dan
shahthh!' Rupaqn iiwalu menolak. MalG kukatakan, 'Derni Allah, aku
Udak akan duduk di atas tanah selarna empat puluh hari kecuali
taslnhud'. Maka aku pun fidak p€rnah duduk selarna itu."
Siapa 5rang mend€ngar p€rkataan orang-orang bodoh seperti ini,
lalu dia Hata, "Ahngloh baiknya mujahadah ini", berarti dia tidak
tahu bahwa perbuaAn ifu tdak dipefuolehlon, karena ifu merupakan
p€rnManan terhadap diri dengan sesuatu 1nng tidak diperbolehkan dan
rn€nghalans hakrya untuk beristirahat.
?c*D"rrdti4
-lTifl
Jika dia melihat murid itu membawa harta yang melebihi keperluan
pokoknya, maka dia harus mengambilnya dan menafkahkannya dalam
kebaikan, mengosongkan hatinya dari harta, agar pandangannya tidak
tertuju kepada harta. Jika syaikh itu melihat murid barunya mempunyai
sifat takabur, maka dia harus menyuruhnya pergi ke pasar untuk
bekerja, menjadi buruh di sana atau meminta-minta. Jika dia melihat
muridnya malas, maka dia harus menyuruhnya mengums air,
membersihkan kamar mandi, saluran air yang kotor, membantu di dapur
dan.membersihkan tempat-tempat yang terkena asap. Jika dia melihat
muridnya makan banyak, maka dia harus menyuruhnya berpuasa. Jika
dia melihat muridnya yang bujang tidak mampu menguasai syahwatnya,
padahal dia sudah menyrruhnya berpuasa, maka rnurid itu harus
berbuka hanya dengan air dan tidak boleh makAn apa pun meski pada
malam hari. Baru pada malam harinya murid ifu boleh makan roti, tidak
boleh minum air dan tidak makan daging sama sekali.
)-46-( * ?qpzDaqa'16tb
Kekeliruan orang-orang $di dahm masalah pendidikan dan
t
pengajararr
I Diriwapkan dari Al Hasan bh AIi Ad-Darnaghani, bahwa ada
i
seseotang dari penduduk Bisttnrn 5larrg tak pqrrah absen menghadiri
rnailis Abu Yazid Al Bistharni. Pada sratu hari omng ifu berkata kepada
Abu Yazid, "Wahai ustadz, sefril< tiga tahun png lalu aku tidak pemah
lorong b€rpuasa dan pada rnalam hariqTa shalat rnalam. Kutinggalkan
q,ahunt dan alrtrimp qTahurat itu udak menyisa sedikit pun di
dahm hafiku."
?qoD"c" 16ta
- IEfl
Orang itu berkata, "Wahai Abu Yazid, subhanallah! Apaloh
engkau benar-benar ffiata seperti ifu kepadaku dan menganggap
seperti itu lalrak untuk kukerjakan?"
Orang ifu berkata, "Wahai Abu Yazid, aku tidak akan sanggup
melakukannp dan aku tidak mau melakukann5n. Tetapi ada baiknya
jika engkau menunjukkan cam lain agar aku bisa melakukannyia."
HR. At-Tlrmidd lSurnn AaTirmldzi, 23551; hnu Majah lSumn lbnu Maiah,
4016); Ahrnad W Mtmnd, 5/40l5li Abu A$rs!,aikh W Ambal, 151); Al
Qadha'i (Msd Astl-9ytlnb, 8ff)l, dari Hudzaifah rt|, dengan snad dha'if.
Hadib ini luga mernpunyai irlur periwayatan lain, diriwayatkan oleh Ath-Thabrani
lMu'jan AI lhbir (13507); N Bagzt (3353); dan Abu AsrsfiLh (N Ambal,
153), dad hadib lbnu Umar 9,.
lffil- ?t*Darllttt
F
F
Suafu loli Hudzaihh ketinggalan datang ke Jum'at, karena dia
t
I
mdihat orang-oftrng $dah pulang dari rnasjid. Maka dia segera
bersernbunyi agar merdra tidak melihat kekumngannp dalam masalah
shalat. Lalu apakah ryariat menunfut sesemng unfuk mengabaikan
pengaruh dirinp? S€baHmtE, slnriat Islam menghendaki untuk
m€rnp€rtahankan kehorrmtan diri, asalkan bukan dengan niat
mernbanggakan diri. Jika orang bodoh ifu menyrruh anak-anak kecil
menernpelergi dirinya, tenfu ihr menrpakan sikap 5nng amat buruk.
Ini suafu pernyataan png bodoh. Jil<a yrang dia iq/aratan adalah
makriht Allah saara keselr.ruhan, bahura Allah itu ada dan disifati
dengan beberapa sifat, malo tentunln setiap omng Muslim mengetahui
hal ini. Jilra dia bahura rnalsifat Snng dia maksudkan itu
adalah hahlot dzat Allah dan ciri-ciri-N/a, berarti dia tidak tahu siapa
Alhh. ?
?f"D"q"'1&a
-lTfl
Abu Hamid Al Ghazali juga mengisahkan bahwa Abu Turab An-
Nakhsyabi M<ata k€eada s@rang muridnya, "Andaikata engkau bisa
melihat Abu Yazid sekali saia, tenfu akan lebih berrnanfaat bagimu dari
pada engkau mdihat sebanlrak ernpat puluh kali."
Ini
sarrla salr dengan perbtratan orang-oftmg bodoh dari
kalangan para p€nguasa yang memotong apa yang fidak boleh
dipotong, merrbunuh apa yang tidak boleh dibunuh, lalu mereka
menyebutlrannp sebagai pertimbangan politik, dengan sestrafu iaminart
bahwa syariat frdak merarnbah rnasalah politik?
fsT+-l ?*Dryntta
-
r
t
r
mengheranlon jilta orang Snng'zudah diberi kemahimn dalam ffqih itu
I
t
tiba-tiba tasaunrf. Kami jauh lebih heran terhadap dirinya
I
I daripada keheranan kami terhadap omng yang dia kisahkan.
i
?eroDor'l&i.
-lEf5-1
Mereka itu bisa diibaratkan orang yang menzinahi seorang
wanita dan membuatnya harnil. K€fika ada yang bertanya kepadanSn,
"Mengapa tidak menggugrrrkan kandungan wanita ifu?"
{@ ad{v*ALtzl#\
'I-alu dia potong l<aki dan lehq kuda rtu "(Qs. Shaad [38]: 33]
I=ffi - ?t*Dry?&,a
r
t
Dengan begitu jelas bahura' mereka benar-benar tidak
syariat dan tidak akalqn. Seperti sudah kami
i
jdaslmn di atas, syariat mernerintatrkan agar kita menjaga harta dan
frdak menyerahkannya karali keeada orzmg yang berakal. Sebab harta
itu telah dijadikan sebagai p€nopang @i kehidupan Bani Adam. Akal
pun alon menalar bahwa harta ifu diciptakan unfuk berbagai
kernaslahatan. Jika harta itu dibuarg begitu saja, berarti dia telah
menrsak sebab kernashhatanrqn dan tidak mengetahui hikmah Dzat
yang telah menciptakanrya. Absan yang dipergunakan As-Sanaj juga
l€bih buruk dari tindakanrqa. IGlaupun dia merasa takut terhadap
dampak hartia, dia bisa menyeratrkannlp kepada faqir miskin yang
sangat menrbufuhkanrya dan berlepas diri.
?*"D"q"'ldlio IE471
-
Dia menjawab, "Allah tidak sama sekali melimpahkan kekuasaan
kepadaku selain ifu. Maka aku in$n berwasiat agar uang ifu dikubur
bersamaku. Pada Hari Kiarrnt kelak uang ifu alon kukenrbalikan kepada
Allah, seraln kukatakan, 'lnilah kedunian yang telah Engkau berikan
kepadaku'."
Iffi( ?tpDapllta
-
ght G b-bl ;4';,:& * i*f ,itt btr
n dp
o,<
\r,ttrt Jix_ of '*
i. t'- .nl
tPry'!..,f-y (4
2n t !, tt. .i e
to ,z .7 l"!
I
a
.ot b tl "6
ojhel
.:vi
s:r silr:, ,:,f.'itat J; I
"Hekah itu ffik bldl diWkan kepda omng l<a5n dan
keph omng t/ang bira Wqh dan kwt bdannta.ffi
Aq$nfi'i berkata, "Sed€loh fidak boleh diberil<an kepada
omng yang badann5ra ln.rat dan sanggup bekerja."
?t*oD"rrita
-lE9-(
Diriua3ptkan dari Abu Al Hasan Yunus bin Abu Bakar Aqr
Sgribli, dia b€rkata, "Suafu rnalam ayahku berdiri dengan mernbiarkan
salah sahr lrakinp terjulgr keluar dan satun1n lagi di dalam rumah. Dia
b€rlGta, 'Jika rnatamu terpeiam, rnaka aku akan mencongkelmu'. Da
berbtrat seperti itu hinggo pagl hari. Pada keesokan hari dia berkata
kepadaku, 'Wahai anald$ sernalam aku mendengar ada seseorang yang
kdzikir k€pada Allah sdain dari seekor ayam iantan Spng hargangra
seper€narn difiam'."
Perrulis trerlrata: Onng ini telah menghimpun dua tindakan
5rang mernbahayakan diri sendiri. Pertama, andaikata dia tertidur dan
b€nar-b€nar melakukan ancamann!/a, berarti dia telah melakukan
kedurhakan 57ang amat besar. Kedm, dia tidak pernberikan hak kepada
rnata r.rrfuk tidur. Padahal Nabi I$ telah menjelaskan bahwa mata itu
mernpunyai hak atas diri kita. Beliau juga bersaMa,
Iffil- z*Drytea
"Hqtdailah salah samng di anbm kalian shalat mqturut
Jika nnlas abu lqtah, mala dia hendalmg
4u6r1r.'51o
s10 HR. Al Bulfiari (shahih Al Buklnri,3n78l, dari fuias bin Malik $,.
?ct"Dq"'ldla
- IBilI
jansgut yang lebat lalu dia m€nyuruhnlra mencukur sernuanya. Lalu
ditanyalon , "Wahai ustadz, apa lrang menyebabkan engkau
melalnrkan hal ini?"
?*oDo+"'16eb
-lEil
Aku menlaunb, 'Jika dia mernbtnng apa yang tersimpan di
ron(NF mulutrln.n
{iis;wu'ri3'b$Y
'Dan siapl<anhh untuk manglndapi merela kekuabn ap sata
|rug l<amu nnggapi. "(Qs. Al Anfaal [E: 60)
5fl- ?pDryttat
r Bahkan Rasulullah IB pernah menyimpan bahan makanan
unfuk keperluan isteri-isterinya selarna safu tahun.513 Umar * juga
mernbawa separuh hartanla dan menyimpan sisanya, tapi perbuatan ifu
tidak ada .
Kebodohan tentang suatu ilmu telah
merusak jalan pikiran orang€rcng afiud dan sufi.
?WDqo'llub
-IBil
Karena ifu, alru menceburkan diri ke dalam sumur dan melumuri
mulutku dengan kotoran. Omng-orang datang mengeltrarkan diriku dan
membersihkan kotoran yang berlumuran di mulutku."
fsTtil ?tpoaee(a
-
Sikap onang{riang $di yang merusak kehormatan mereka
sendiri
S€badan orangorarg sLdi itu melalnrkan perbuatan dosa, lalu
beralasan, 'Maksud lorni adalah unhrk menghinakan diri di mata
manusia sehingga kami sdarnat dari riya' dan takabur-"
r
i Padahal pada hakikatrgra ini arnat buruk. Sernentara
Rasulullah IB pernah b€Gabda k€eada Ma'iz g, "Mengap engkau
ti&k manufup aumhnu dangan kairynuz,l1
S€bagian sahabat p6nah Rasulullah # yang
s€dang berbicara dengan Shfinh, isteri Miau, pada rnalarn hari. Maka
bdiau mernberitahukan keeada mereka, "Ini ilalah Slmfinh."5r6
?t*D"+o'\&,b _lTE7(
Ahli ibahah (orang-orang lBng serba membolehkan)
merylelinap masrrk brsama orang-orang sufi
Sernentam ifu ada beberapa oftmg 5rang serba membolehkan
ikut bergabtmg bersarna orang-orang sufi, lalu melakukan hal-hal 1nng
serupa, fifut
1. Omng-orang kafu. Di antara mereka ada 5ang tidak mengikuti
eksistensi Allah ffi, sebagian 5nng lain ada yang mengakui
eksistensi Allah rnmun tidak mengakui kenabian dan melihat
apa yang dibawa pam nabi dan rasul adalah hul-hul y*g
mustahil. K€fika orang:oftmg lofir ini hendak mernuaskan diri
dengan qBhwat, rnal€ mereka tidak mendapatkan jaminan png
dapat melindungi nlnwa mereka. Unfuk rnenrperoleh fujuan ini,
mereka hanya melihat pada golongan omng-orang sufi. Karena
ifu, secara zhahir mereka masuk ke dalam golongan sufi, tapi di
dalam batinnp tetap bersernaynm kekufumn' Padahal mereka
mendapat
laSnk pedang dan laknat dari Allah.
2. Orang-orang !/ang Islam dan hanya mengikuti
pertuatan pam srciLh tanpa mempertanyakan dalilnya. Apa pun
1nng diperintahkan kepada mereka pasti dilaksanakan.
3. Orang-omng png lebih suka melihat syubhat dan melaksanakan
konsekuensinya.slT Asal mula syubhat mereka hi, tatkala
mereka melihat beftagai rnadzhab yang berkenrbang di kalangan
manusia, rnaka iblis segera mernperdayai mereka. hlis
merrrperlihatkan kepada mereka bahwa syubhat ifu bertentangan
dengan hujjah, mernbedakan mana yang benar cukup sulit dan
fujtnn terlalu agung unfuk diperoleh dengan ilmu.
Kebenrnfungan ifu lal$ana rez:d<r png bisa datang sendiri
kepada seseortng, tanpa harus dicari. lalu iblis menutup pinfu
st7 Kewaflban seorarg hamba !nr{l dihpanglcn hatinfra oletr Allah untuk
mengctahtri kebenaran @ adalah tdak boletr menoleh dan
mengiht ah[ slrubhat.
f5 s-I ?t*Dry?tta
-
keselarnatan lalat pencarian iknu" sehingga mereka sangat
mernbenci isfilah ihnu, sebagainrana trarg-omng Rafidhah 1;ang
sangat mernbenci ftrrn:r Abu Balor dan Urnar. Mereka berkata,
"llmu itu adalah tuhrpan, dan orangvang Snng berilmu tidak
dapat memih fuiuan dengan ihnungn-"
?tpDaa*'7&a _lTfl
dikatakan di dalam Al
Qur'an, "Dirikanlah shalat" (Qs. ru An'aam [16]:
72), rnaka bisa saja ada 5nng berkata, "Mengapa begitu?" Kalau
mernang aku sudah ditetapkan sebagai orang-oftmg yang berbahagia,
rnaka kesudahan hidupku pun adalah kebahagian. Kalau memang aku
ditetapkan sebagai orcmg yang menderita, maka kesudahan hidupku pun
adalah penderitan. I alu buat apa aku harus mendirikan shalat?
Beliau menjaurab,
d'd;q'HKti:'t
"Elqbuatlah kalian, l<arqa sqala
,sauafu akan dimudahl<an
digan sauatu gang tetah diciptakan bgng,p."src
IT66] ?q*Daqa.%ti,
-
t Perlu diketahui bahwa manr;sia ifu menrpunlni hak unhrk
berbuat berdasarkan pilitrannya, png sekaligr.rs menlrdi dasar pahala
ataukah siksanya. Jika seseorang ingkar, rnaka kita banr tahu bahwa
mqnang Allah rnenakdirkannlp sebagai orang yang ingkar. Tetapi Alah
menghukumnya berdasarkan ketrgl6rannlra dan bukan berdasarkan
takdir-Nya. Karena ihr, omng ynng mernbunuh diiatuhi hukuman rnati
dan fidak ada ahsan bahrra ini rnenrpakan takdir.
?t*rD"cn'illrt If6t-1
-
atau dia mengambil tujtnn tertenfu,519 berarti orcmg tersebut belum
mengetahui Allah. sebab Allah Mahasuci dari pengingkaran, manfaat
atau mudharat. Manfaat amal akan kembali kepada diri kita,
sebagaimana firman-Nya,
IT6Z1 ?wDryutta
-
Ketiga, kehnsaan rahrnat Allah
?tlrDo+oqd&b
-fS3T1
Dengan kata lain, mereka ini layak mengharapkan rahmat Allah.
Tapi orang yang terus menerus melakukan dosa,521 maka harapannln
tdak akan diterima.
Ma'ruf Al Karkhi berkata, "Engkau mengharapkan belas kasihan
dari orang yang tidak engkau tau adalah findakan 5nng bodoh."
adalah melatih jiwa, agar bersih dari noda-nodan5n. K€fika mereka tidak
sanggup melakukanqn dan jiwan5n fidak bisa bersih, maka mereka
berkata, "Kami tidak sanggup mernbebankan kepada jiwa kami suafu
yang diluar kesanggupan kami." AL*rimp mereka tidak mau beramal.
f5 l ?qkaDaaa ?&to
-
p€ncariannla hilang sama sekali dari tabiftrp, maka buat apa ada
larangan? Maka Allah # berftrnran,
I'
: l',tY;E 53fi iargLfr, fAl; {A1,t'"iiir-$ y
{@ a#'!r&4'sl5"egl*
(lnrbnld, baik di
'(Yaitu) ofttngant{l gnry manflohl<an
mkfu hpary nnupun sanpit, dan @ryiorug tprg mqalpn
amamhnSa dan mqrmtl<an kaatalnn) orang. Dan Allah menykai
omrvgoftng 5ptg babwt baik" (Qs. AaE Imraan [3], 134)
Siapa 5nng menlptakan batula hfihan jiwa adalah menrbah
tabiat, berarfi dia telah menyatakan sesuattl lrang mustahil. Yang
dirnaksudkan dengan latihan adalah m@ghindari nafsu dan amamh
yang meledak-ledak, bulGn mernadamkaruryra sama sekali.
?t*D"c"'ldaz ITFS-I
-
Untuk ifu, fidak perlu lagi beramal. Mereka menghiasi
penampilan mereka dengan paloian Snng ditambal, kain sejadah, dan
berbicam dengan kata-kata png biasa dilontarkan orang-orang sufi.
Ibnu Aqil berkata, "Ban!,ak oftmg yang keluar dari agama Allah
dan menjauh dari syariat, lalu beralih kepada hal-hal yang mereka
ciptakan sendiri. Di antara mereka ada 5Bng menyenrbah selain Allah
dan trfcngagung-ngagungkannya, serta menjadikannya sebagai sarana
penduhung dari pemSntaan-perrgrataann3;a. Di antara mereka ada pula
yang mengesakan Allah, tertapi tidak mau beribadah. Celakanya, justru
hal-hal seperti ini diajarkan kepada omng-orang awam yang mernang
tidak merniliki pengetahuan.n
{;&{;it iq,s!5wr{;qiL.irtJE! y
"Daging4aging unb &n danhrya itu se.l<ali-lali tidak dapt
mencapi kqidan) Allah, t&pi keblnyaan dari kamulah Sang dapt
mancapin5a.' (Qs. Al tlai I22l: 371.
Abu Ali fu-Ru&bari p€rnah ditanya tentang seseoftmg yang
berkata, 'Aku telah sampai ke suatu derajat yang fidak akan
terpengaruh oleh keadaan setrncam apa pun", maka dia menjawab,
"Memang dia telah sampai, tapi sampai ke nemka Saqa1."522
Orang seper[ Al Washil ini banyak sekall pada zarna sekarang ini, lnng mengaku
sebagat uali. tapi mereka Udak shaht, dengan alasan bahwa telah datang kepada
merelra al pqln. Padahal Rasuhrllah e sebagai pemmimpin anak Adam ,*8,
penlaga makhluk langit, beliau ber\ nsiat dan mendorong agar shalat didirikan.
)T6-1 ?r*Dryn&tt
-
Ikifik terhadap cara penahrilan orang:orang zufi
IGrena ilmu oraqg-orarg zufi ter*ang syariat sangat minim,
alrtriqa muncul berbagai dan p€rlotaan yang tdak
dip€rbolehkan, lalu mgncll pgh oranggdtg gang meniru mereka,
sehingga berrnunculan kirnh*bah s€e€rti yang sudah kami futurkan di
atas. Sedikit sekali di arfiara rnereka FrIg lurus. Mayoritas mendapat
cencaan dan celaan dari para uldna. qEilIh nrere&a pun iqa tidak lolos
dari cercaan ini.
'?t*Dr*q&b
-1TI6fl
d7-
'JV'*Gr'# rrv $y, t:rs*lJ61G$V',
*Tingallan
omrg t@tg &bng mamfulcten kdchqrut<an dan jita
Wgi dia bk ublnp sqlspla trurg mangaikan.,
Dirirrralatkan dari sutan, dia Hata, *Aku p€rnah mendengar
Ashim berkata, 'Kami senantiasa mdihat oransromng strfi sebagai
t<u orangomng SBng bodoh. Flanya salr mereka rnasih bisa
berkilah di bdakang hadib'."
IT6T1- ?tporylea
Aku berkata, 'Dulu, stailfi kami bersikap lrang sama dengan
fuida. Tapi sekarang furi serigah dan dorrsa bba berkumpul meniadi
safu."
?t*Do*?604
-)3JT(
I
Mereka menenxmi anak laki-laki ganteng di saat mendengarkan
nyanyian dan menghadirkan mereka di kumpulan-kumpulan yang
dikelilingi dengan cahaya lilin.
IF7o1- fuDryi&a
numusia Ha di antara atau
merrakrutrkannya.Sa
7WD"r'?&b
-f577(
Saya katakan, 'Elukankah dia Snng telah berkata, 'Jika aku
menyimpang rnaka luruslenlah aku'. Dan, dia fidak berkata, 'maka
tunduklah (patutrlah) kalian keeadalnr (terirnahh apa adanp)t?"sz4
{,I;lt WWLr-JWJ:11\
'Apakah hglau haldak manfiilit<an 5ang merusak dan
" "t
menunphl<an damh dsam." (Qs. Al Baqamh [2]: 30).
Musa juga bertanya (rn€rnp€rhnlnalon kepada Allah),
{La-vai'Ja6,W1t.
'Apakah F.ngkau mqnbhnsl<an l<ani l<arena pabuakn onng-
omng tnng kunry alal di anbm kami?"(Qs. Al A'maf [7]: 155)
Sesungguhnln lolirnat-kalirrnt seperti ini dijadikan sebagai
hiburan (kesenangan) oleh kaum Sufi (unhrk merendahkan hati orang-
oftmg terdahulu dan mereka menjiilikanqn sebagai alat unfuk
melunakkan hati (mernpengaruhi) para pengikutrf, sebagaimana
Finnan Allah #,
l zin- ?wDqa.t&a
r
I
t
(dqgw pe*aaan itu)
'Maka Fimwt nwnpagaruhi l<aumnSa
lalu nru*a ptuh k@anlp. funlglntn mqel<a adalah l<aum png
I
?WD"+"')6ob
-lT/i-l
I
IT ?tpDay%tt
-
r
I
{ 4xi1i$;A<*4i"tfiY
,., 'saunguhn5a sy&n ifu mqzbisikl<an kepda l<awan-
i
telah menjadi bagian dari anak-anak perempuannya. Mereka tidak rela
mengatakan bahwa ini adalah sebuah permainan dan kesalahan.
Sehingga mereka mengatakan bahwa ini merupakan maqam kaum laki.-
laki."
r
Nabi li$ bersabda,
Lrfur ... t qitit-4tbt'.uf\"t6ti
'Ada tiga manusia jnng tidak akan diperhatikan Allah pada Hai
Kiamat, yaitu da5tyuts. "
HR. An-Nasa'i (Sunan An-Nasa'i, 7/357); Ahmad (Al Musnad, 2/l}4l; lbnu
Hibban (56, Mawaid Azh-Ztam 'arz), dari hnu Umar ig,.
Sanad hadits ini shahih.
Hadits ini juga mempunyai jalur periwayatan lain, yaitu riwayat Ahmad (//
Musnad, 2/69, 128],, di dalam riwayat ini disebutkan penjelasan tentang makna
dayyuts yaitu yang mengakui (membiarkan) kejelekan ada di daram keruarganya.
Di dalam sanadnya terdapat jahalah, akan tetapi makna hadits ini shahih tsabit.
Lih. An-Mhayah fr Gharibil Hadib wa Al Atsar, karya Ibnu Al Atsir (2/l4b) dan
Gharib Al Hadits,l<arya Al Harbi (3/l}87l.
?efoD"q"'761b
-1771
Bait-bait syair tentang kaum sufi
Abu Bakar Al Anbari bersenandung unfuk dirinya tentang kaum
'Sufi:
f-y
o, o
,y W-f
,.1oi ,
\-'. .,
e*ru ,-r A'1Jl'*1:i
o .lt i, t . o.,
,'J',yrqrAWr *?fi,.sJl,fr)
-io
,:'r-Ljt{A'&4-
l*j' stVV-#?t
c , , 7, o'r'ro '
|y-=all -*f. ;;.P l- J
Iffi( - TWzDqa'16tto
r
F
) c zt ,,
P..fus €)_t-.,J-bl
i t I
i
o t /
)JF--^JI -*_l
c,.
! o .- )o
d*P-
e t,
ti*'yf.f $od,
,'.- r qI: q*}rJ pL
o 7. , , ,.t "
* G;:*""*-';
;-;rstu":;lrillt,-, w "-rL d-f
Jtl.\3
'*|#t-f:t'")J
,o'., o '-,o!.- . a- .c atl. t r ,;- c/.
OerAt ,f clJ.:u.qr_y-
),.-;lt
"Aku telah berpikir unfuk menyelidiki orang-orang gang mengaku-ngaku
antara fuan majikan dan hamba
Lalu aku menemukan bahwa kebanjnkan dari mereka itu seperti
fatamorgana
Dari kejauhan menank hatimu
Aku pun berseru, 'Wahai kaum, siapa orang yang kalian sembah?,
lalu masing-masing dari merel<a menunjuk sejumlah yang tampak hadir
(ada)
sebagiannya lagi inanunjuk kepada tempat air yang terbuat dari kulit
?WD"qo'\d$o }3 fl
-
dengan
I
j
Orang yang mempunyai msa cinta 5nng menyala-npk
antam al basith (ienis
mendengarkan nyanyian-nyanyian dia berada di I
l
Diamemukul(menginjakdengankems)merel<adanganmacam-macan
kqilaannSa
untuk mengikatng
Tidak ada bagi orang-orang 5nng gila selain tati-tali
fi -(
- ?q*Dry1&tt
Maka temanku merasa senang dan orang hasud bercedih
Seandainya mereka benar tenfu aku tidak akan berada jauh dai
mereka."
Ash-Shuri berkata, "Sebagian dari gum-gum kami telah
menyenandungkan syair kepada kami:
o- i
l, ..r,
atr)b, ,ctrt t lott .,ei, c ,
t-e ?-*S u)t+ JAIe €-e
'
'Onr, tasawwuf telah berlalu
?*"Doqo'16tb 136T-(
-
1
I
tB6 ( - ?q*Dry'?dta
BAB XI
TIPU DAYA IBLIS TERHADAP ORANG.ORANG
YANG MENGAKU MEMILIKI SESUATU YANG
MEI{YERUPAI KARAMAH
?*oD"*'16Lb
--1363-(
'l
52a Tentang hal itu terdapat penjelasan rinci yang telah disebutkan oleh Al Allamah
hnu Al Qayyrm dalam kitab Tuhfatu Al Maudud (245), dia mewtariih bahwa
diperbolehkan untuk anak perempuan.
)-fl ?qz.Dqa'\&,to
-
Sementara engkau bukan pendusta dan orang yang berdosa.
Maka laksanakan apa yang diperintahkan kepadamu."
Setelah itu Abu Idris bangkit dan langsung menemui Abdul Malik
lalu dia mengabarkan masalah Al Harits ini. Abdul Malik mengirim
beberapa orang untuk mencari Al Harits. Tapi dia tidak ditemukan.
Abdul Malik pergi dan singgah di sebuah tempat yang bemama Al
Unaibirah, dia mendatangi semua pasukannya dan meminta
pendapatnya perihalAl Haris ini.
?WoD"qo'16*b
-l3ET-(
"!
Dia berkata, "Maka dia diberi izin oleh Al Harits. orang Bashrah
itu pun segera menemui Abdul Malik yang saat itu sedang berada di Al
ITil - ?t*Dry'?6ta
r Unaibirah. Ketika sudah dekat dengan kemah tempat Amirul Mukminin
Abdul Malik menginap, dia berteriak-teriak, "Aku punya nasihat, aku
tI punya nasihat."
?cfoD"r')dlrr
- IEil
1
I
Farghanah adalah sebuah kota (daerah) yang luas di pinggiran sungai yang
berbatasan dengan Negara Turkistan. Sebagaimana disebutkan dalam kitab
Mu'jam Al Buldan (4/253).
I3il8-1 ?erz.Daaa'16tro
-
Penjaga itu berkata,' "Pada saat-saat seperti ini seorang pun
tidak diijinkan untuk menemuinya hingga pagi hari."
?epoDo+"')d&b IEfl
-
Lalu mereka pergt dan membawa Al Harits ke hadapan AMul
Malik. Setelah mendengar selnua pengakuannya, maka Amirul
di
Mukminin Abdul Malik meminta disediakan kayu untuk dipancangkan
tanah, lalu Al Haris disalib di kay.r itu. Kemudian Amirul Mukminin
memerintahkan kepada seorang laki-laki untuk menikam Al Harits
dengan sebuah tombak. Ketika tombak itu dihujamkan ke arah
tulang
Ketika seorang laki-laki dari kaum muslimin melihat hal itu, dia
mengambil tombak, lalu dia berjalan mengendap-ngendap
menghampirinya lantas menghujamkan tombak itu di antara dua tulang
rusuknya, sehingga dia pun dapat membunuhnya',
fsrm-( ?EnDaaailtto
-
r Abu Imran adalah lbrahim An-Nakha'i, seorang ahli fiqih dari
penduduk Kufah. Perhatikanlah bagaimana perkataannya sebagai
seorang fuqaha yang tidak mudah terkecoh dan bagaimana dia
menganggap uang yang ditemukan Farqad itu sebagai luqathah (barang
temuan) dan sama sekali tidak memandangnya sebagai sesuatu yang
menyenrpai karamah. Abu Imran tidak meminta Farqad untuk
menguraikan lebih lanjut tentang uang yang dia temukan itu, karena
madzhab (orang-orang) Kufah tidak biasa memperkenalkan mata uang
selain dinar. Abu Imran memerintahkannya untuk mensedekahkan uang
temuan itu, agar Farqad tidak dianggap telah dimuliakan dengan suatu
karamah.
TepDoqo'\d&b
-lffi
Berlindung dari sesuatu yang tampaknya seperti karamah
Karena orang-orang yang mempunyai akal mengetahui kekuatan
dan dahsyatnya tipu daya iblis, maka mereka memperingatkan berbagai
hal yang tampaknya seperti karamah dan mereka mengkhawatirkan
bahwa hal itu sebenamya merupakan tipu daya iblis.
530 Tentang Rabi'ah Al Adawiyah ini, pam ulama telah berbeda pendapat.
L.j/lt. Sigr A'lam An-Nubala' (8/2L5-277) dan Al Bidayah wa An-Nhayah.
(10/L86-L871.
Alangkah bagus jika para penuntut ilmu menggunakan pulpennya untuk
mengumpulkan, menulis, mengkaji (mempelajari) perkataan dan komentar tengan
dirinya. Penulis kitab ini (lbnu Al Jauzi) mempunyai satu karya hilis tersendiri
tentang kehidupan Rabi'ah Al Adawiyah, sebagaimana disebutkan oleh Adz-
Dzahabi.
l l- ?epDop'?dtu
mereka berkata bahwa aku pemah menemukan setumpuk dirham di
bawah tempat shalatku dan aku dimasakkan orang tanpa menggunakan
r api. Andaikata aku melihat kejadian yang seperti itu, niscaya aku sudah
lari karena ketakutan."
tI Zulfa berkata, "Aku katakan kepadanya, 'Memang orang-orang
ti
i
r
rumah Rabi'ah banyak terdapat makanan dan minuman'. Apakah
h memang bibi menemukan makanan dan minuman itu?"
r Dia menjawab, "Wahai keponakanku, andaikan di dalam
rumahku ada sesuatu, buat apa aku mencarinya?"
TcloD"qo'16&b 13 il
-
1
Padahal pujian dan kedudukan itu tidak perlu diraih dengan cara yang I
I
batil. Maka Allah menyingkap belang mereka melalui para ulama.
I
I
Dia berkata, "Maka aku pun naik ke atas bukit. Namun hatiku
tidak memperkenankan aku untuk melemparkan apa aku miliki. Karena
itu aku memendamnya di dalam tanah, lalu aku kembali lagi. Pemimpin
mereka bertanya, "Apakah engkau sudah melemparkan apa yang kamu
miliki?"
{ @ 4#W':"i'"oLY-fiiri*i IYK,.,W {; }
"Dan, janganlah l<alian meniafuhl<an diri kalian sendiri ke dalam
kebinasaan dan bebuat baiHah. Suunggwhnya Allah menyukai orang-
orang yang berbuat baik."(Qs. Al Baqarah [2]: 195)531
ITfi ?ctt.Da4al6tta
-
memperlihatkan hal-hal yang tidak mungkin terjadis3z'untuk mengelabui
orang-orang awam.
532 Hendaknya perkatan hnu Al Jauzi ini menjaE obat dan solusi terhadap apa yang
sering kita dengar dari sebagian orang-orang yang menyusun kitab dan
menetapkan karamah untuk sebagian kelompok-kelompok Islam yang
'memerangi musuh-musuh Allah
#. Sebagian dari mereka menganggapnya
sebagai salah satu tanda kekuasan dari tanda-tanda kekuasan Allah #.
Maka tidak seharusnya kita memperluas pembahasan seperti ini karena beberapa
alasan yang telah disebutkan oleh hnu Al Jauzi, di samping alasan-alasan lainnya
yang tampak jelas bagi orang yang memikirkannya.
?iloD"r'76ti4 _-lffil
ikutberdesak-desakkan dengan orang-orang. Aku berusaha lebih
mendekat agar dapat melihatnya secara jelas. Saat itu dia berkata
kepada rekan-rekannya, "Janganlah kalian takut karena kejadian ini,
karena aku pasti akan kembali lagi kepada kalian setelah tiga puluh
hari."
ITtr( ?ep*Daqa.l6tta
-
BAB XII
TIPU DAYA IBLIS TERHADAP ORANG-ORANG
t
i AWAM
seperti yang sudah kami jelaskan tadi bahwa tipu daya iblis itu
menguat karena kuatnya kebodohan. Dengan begitu iblis dapat leluasa
memperdayai orang-orang awam dengan beragam tipuannya. Unfuk
membatasi tipu daya iblis dan fitnah yang ditimpakan iblis sangat sulit,
karena ragamnya sangat banyak. Kami akan menyebutkan jenis-jenis
tipu daya yang menrpakan induknya saia. Di antaranya:
Iblis mendatangi oftmg awam lalu unturk mernikirkan Dzat
Allah 0# dan sifat-sifat-Nya, sehingga dia menjadi ragu terhadap Allah.
Rasulullah 6 telah mernberitahukan hal ini sebagaimana yang
diriwayatkan dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah 6 bersabda,
?fnDorqdnr
-f5JT1
sebagian dai yang demikian ifu, mal<a dia hendaknya berkata, 'Aku
beriman kepada Altah dan Rasul-Nga'.'Sss
Di
antara mereka ada yang mensyrkuri nikmat yang
dilimpahkan kepadanya. Tapi jika cobaan menimpanya, maka dia
berpaling dan kufur. Atau, di antara mereka ada yang fujuannya tidak
tercapai atau mendapatkan musibah, lalu dia menjadi kufur, seraya
berkata, "Aku tidak ingin lagi melaksanakan shalat."
?cfoD"qo'lduo )7-OTI
-
Semua bencana dan cobaan ini dimanfaatkan iblis untuk
memperdayai mereka, karena mereka jauh dari ilmu dan orang-orang
yang berilmu. Andaikata mereka mau mencari ilmu dari orang-orang
yang berilmu, tentu mereka akan diberitahukan bahwa Allah Maha
Bijaksana dan Maha Berkuasa, sehingga setelah itu tidak ada lagi
penentangan.
Ibnu Aqil berkata, "Telah sekian tahun aku menjalani hidup ini.
Andaikata aku memasukkan tanganku (furut campur) dalam sesuatu
yang diperbuat oleh ses@mng, tenfu dia akan berkata, "Engkau telah
merusak apa yang telah aku perbuat'. Anda saja aku berkata, 'Aku
adalah orang yang berilmu', tenfu dia akan berkata, 'Semoga Allah
memberkahimu karena ilmumu ifu. Tapi ini bukan merupakan
kesibukanmu'. Padahal kesibukannya itu hanya merupakan masalah
rasa saja. Andai saja aku menekuninya, tentu aku juga bisa
memahaminya. Sebab apa yang kulihat dari segala urusan adalah
masalah akal. Namun jika aku memberikan fatwa dalam masalah itu,
tentu fatwaku tidak akan diterima."
l 2l- ?E*Daaa'llta
Tipu Daya Iblis terhadap Orang-Orang Awam yang Lebih
Mengutamakan Orang-Orang Zuhud daripada Para Ulama
Di antara tipu daya iblis terhadap mereka ialah tindakan mereka
yang lebih mengutamakan orang-orang yang menampakkan zuhud
daripada ulama. Andaikata ada seseorang mengenakan mantel bulu
muncul di hadapan orang-orang yang bodoh, maka mereka akan
memuja dan menyanjungnya, apalagi jika orang zuhud yang
mengenakan mantel ifu selalu mengangguk-anggukan kepalanya, dan
berpura-pura khusyuk di hadapan mereka. Mereka berkata, "Orang ini
jauh lebih hebat jika dibandingkan orang fulan yang ulama itu dan yang
masih menyempatkan diri mencari kedunian. Sedangkan orang ini
adalah orang zuhud png tidak makan anggur maupun kurma basah
serta tidak menikahi wanita."
?f"Do*'ldtb
-Im3-(
mereka lebih mementingkan orang-orang asing itu daripada orang-orang
yang berilmu dari penduduk di daerahnya sendiri, yang mengerti
permasalahan dan akidah mereka. Mereka lebih condong kepada orang
asing di luar daerah mereka, apalagi jika termasuk golongan batiniyah.
Padahal unfuk menyelematkan jiwa harus diserahkan kepada orang
yang lebih tahu keadaan dan berpengalaman.
Allah 0# berfirman,
Allah S# berfirman,
qpraoS*K,u,;y
"Mereka mengenaln5n (Muhammad) seperti mereka mengenal
anak-anak mereka sendiri. "(Qs. Al An'aam 16l:20)
) ( ?qz.Daaa.?lttt
-
Mengagungkan OrangOrang Zuhud
Adakalanya muncul orang-orang awam yang menampakkan
kezuhudan siap menerima bualan-bualannya, sekalipun menyalahi
syariat dan keluar dari batasannya.
?ifoD"r'ldtr
-lzds-(
seperti orang bodoh yang sedang sakit demam lalu minum madu. Jika
dicela, maka dia berkata, "syahwat itu pembayaran secara kontan dan
afiat itu pembayaran secara l.redit."
'Engkau tak tlsah memikirkan hal ini, karena Allah itu Maha
Pengasih'.
?tl"Dqo'16tt4
-ITdil
Sambil mqneluk Hajar,Aswad mereka bercumbu
Di
antara orang-orang awam ada pula yang berkata, "Para
ulama itu seharusnya menjaga hukum. Tapi nyatanya Fulan berbuat
begini dan Fulan lain berbuat begitu (dosa). Berarti tidak aneh jika aku
lebih mudah melakukan dosa."
Tipu daya iblis ini terungkap bahwa orqng yang bodoh dan
orang yang berilmu ifu sama kedudukannya dalam masalah ker,vajiban.
Kalaupun memang ada orang 5nng berilmu yang dikuasai hawa nafsu,
maka hal ini tidak bisa dijadikan alasan bagi orang yang bodoh untuk
melakukan dosa.536
5s5 Dengan hal ini diketahui kesalahan yang banyak dilakukan oleh orang-orang
awam di zaman kita sekarang ini. apabila dikatakan kepada mereka bahwa
mencukur jenggot ihr hukumnya haram, maka mereka akan mengatakan,
"Bagaimana hal itu diharamkan, padahal syaikh-syaikh (ustadz-ustadz) juga
mencukur jenggotnya. Apakah engkau lebih tahu dari mereka."
Segala puji hanya milik Allah yang telah menyempumakan hujjahnya di dalam
kitab-Nya dan sunnah Rasul-Nya. Para masyayikh atau lainnya hanya merupakan
perantara saja, yang mengajakan kebenaran kepada manusia dan menyampaikan
kebaikan kepada mereka. tidak ada yang mengetahui dan memahami manhaj ini
kecuali orang-orang yang dilapangkan hatinya oleh Allah untuk mengikuti manhaj
salaf shalih.
) 661 ?q,tDaaa.t&to
-
e! cjl;'t i*\l ,it& I' q 6;
'Apalah artinya dinku di Nlah, ketika aku berbuat dosa Dia tidak
sisi
t
mengampuni dosaku."
t
I
Ini merupakan kebodohan Snng besar. Seakan-akan mereka
l
yakin bahwa hukuman itu tidak akan akan dijatuhkan melainkan karena
i
penentangan dan menjadikan tandingan. Mereka tidak sadar bahwa
I
i
menyalahi syariat itu bisa menjadikan mereka sebagai orang yang
I
I ingkar.
i
Ibnu Aqil pernah mendengar seseorang berkata, "Apalah artinya
aku ini sehingga Allah menghukumku?"
?t*Dqo')&b
-lEfl
Diriwayatkan dari Al Hasan, dia berkata, "Jika syetan melihatmu
dalam keadaan tidak taat kepada Allah, maka dia menganggapnya
orang yang mati dan tidak memperdayainya. Jika dia melihatmu
senantiasa berada pada ketataan kepada Allah, maka dia menjadikanmu
sebagai raja dan menolakmu. Jika syetan melihatmu sesekali taat dan
sesekali maksiat, maka dia akan bersemangat sekali untuk
menggodamu."
Kedua hal ini salah. Terkait dengan dengan masalah cinta, maka
cinta Allah itu tidak sama dengan cinta Bani Adam. Allah mencintai
orang-orang yang taat kepada-Nya. Ahli kitab itu adalah merupakan
IAi6.( ?cpaDaaal&ta
-
keturunan Ya'qub 865, mereka tidak bisa mengambil manfaat dari nenek
moyang mereka.
$,,$i A*Yaiitiji)
"Dan, mereka tiada mentbei sSakat melainkan kepada orang
yang diridhai Allah. "(Qs. Al Anbiyaa' l2ll:21)
t"<6U$,hlr
"saungguhnSa dk bukan tqrwuk keluatgamu." (Qs. Huud
t1U:46)
Ibrahim iIiS juga fidak mernberi syafaat kepada ayahnya.
Dernikian pula nabi kita terhadap ibtrryra.ss Beliau juga bersabda
kepada Fatimah, puteri beliau,
538 Lih. komentarku terhadap risalah /4/ Fa& kina Al Mushannif wa As^fuiq,
karya As-Suyuthi (hlm. 54, cetakan Dar Al Hifah, Ad-Dammam).
539 HR. Al Bukhari (shahih Al Bukhari, 8/3t361, dan Muslim (Shahih Muslim, 206),
dari Abu Hurairah rg.
?e*Do+o'16&b
- I?.-iil
Mengandalkan Satu Jenis Kebaikan dan Mengabaikan
Kebaikan yang Lain
Adakalanya orang-orang awam itu hanya
di antara
mengandalkan satu jenis kebaikan setelah itu tidak peduli terhadap
kebaikan-kebaikan yang lain.
Di
antara mereka berkata, "Aku termasuk Ahlu Sunnah.
Sementara Ahlu Sunnah itu ada pada kebaikan." Lalu dia tidak
menjauhkan diri dari kemaksiatan.
540 Dalam ktab .4/ Istiqamah, karya Ibnu Taimiyah (L/4661disebutkan, "Banyak
dosa tapi tauhidnya benar lebih baik daripada sedikit dosa tapi tauhidnya rusak."
Maka tidak diragukan lagi bahwa unsan keyakinan dan tauhid lebih besar
daripada urusan kemaksiatan dan dosa.
s41 hnu Baidkin Al Hanafi (Rislah Al Futurpuah, hlm. 504) berkata, "Al Futuou,wh
di zaman kita sekarang ini merupan bid'ah yang paling jelek' Hal itu yang
menimbukan keridhan syetan dan membangkitkan murka Allah yang Maha
Pengasih."
Kemudian dt halarnan 512, beliau menyebutkan komentar Syaik*rul Islam Ibnu
Taimiyah tentang hal tersebut, "Al Futuovamh ini adalah batil, fldak ada asalnya
berdasarkan kesepakatan para ulama. "
s42 Sumpah seperu ini hukumnya syirik. Tidak diperbolehkan bersumpah kecuali atas
nama Allah.
543 Maksudnya pada malaman shalat raghaib, yaitu shalat yang dibuatsbuat oleh
mereka yang 6dak ada asalnya. Tentang hal ini ada sebuah kttab tersendiri yang
dihrlis oleh Al lzz bin Abdu As-Salam, yang membantah shalat raghaib dur
menetapkan bid'ahnp.
?efoDo*'16114
-f6fl
keji. Jika ditanya, maka dia menjawab, "Keburukan bisa dihapus oleh
kebaikan. Dan, Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang"'
Hari ini mayoritas mereka -hingga orang-orang yang merupai orang-orang yang
menyebut dirinya aktifis dah,rah- beribadah berdasarkan pendapat mereka dan
berkata juga berdasarkan pendapat mereka membangun segala sesuatu dalam
hidup meieka berdasarkan pendapat mereka. Sementara (padahal) pendapat
mereka itu adalah hawa nafsu mereka.
I?fl ?qaDry'?dta
-
Mereka adalah orang-orang yang telah diperdayai oleh iblis, iblis
memperlihatkan kepada mereka sehingga mereka beranggapan bahwa
dengan menghadiri majlis dzikir itu bisa menghapus dosa-dosa mereka.
?efoDor')ern I-3i-L(
-
dinar. Di antara mereka ada yang membayar dengan barang
yang buruk. Di antara mereka ada yang membayarkan zakat
kepada buruhnya sendiri, padahal sebenarnya itu adalah gaji
buruh tersebut. Di antara mereka ada yang mau membayar
zakat sesuai dengan ketentuan tapi iblis membisikinya, "Hartamu
bisa habis nanti." Karena itu, dia tidak mau mengeluarkan
,sedekah, karena didorong kecintan kepada harta dan
kekhawatiran jika harta itu habis.
3. Dari sisi penumpukan harta. orang yang kaya melihat dirinya
lebih baik daripada orang miskin. Ini adalah kebodohan, karena
keutamaan ini tergantung kepada keutamaan jiwa, bukan karena
menumpuk harta, sebagaimana yang dikatakan seorang penyair,
" Orang berakal yang merniliki kekaganiiria
lebih baik daripada orang yang memiliki kekagan harta benda
Keutaman jiwa di antara manusia
Bukan karena keutamaan kadaann5n."
4. Dari sisi pembelanjannya. Di
antara mereka ada yang
membelanjakan harta secara boros dan berlebih-lebihan.
Terkadang dibelanjakan untuk hal-hal yang sebenamya tidak
diperlukan, unfuk menghiasi tembok, mempercantik rumah, dan
membeli berbagai macam gambar. Terkadang harta ini
dibelanjakan unfuk pakaian yang membuatnya takabur.
Terkadang unfuk membeli makanan secaya foya-foya'
Rasulullah 6 bersabda,
f5.Gl ?qaoaaa'?dta
-
&/ t,..
?';'t)t;i J'r'i \
A,
,r ,Fs .p at q*
f,,,
i.'iqt ,?;T ;. U
t
';-('u ,qi e'^l:l i ,irl
u;-'t-#:, t'^#l t*.':) i-> *iU
.;i'd* r;C ,:,lrt2, $*t
"Wahai anak Adam, kdua kakimu tidak akan berpindah
(bergeser) pada Hari Kiamat di hadapan Allah W, sehingga engkau
ditanya tentang empt perkan; tenkng Ltmufinu, unfuk apa engkau
menghabiskanng? Tentang ja,admu, unfuk apa engl<au
melusuhkann5n? Tentang hartamu, dari mana engkau mencarinya dan
kemana engkau membelanjakannya? Tentang ilmumu, apa yang engkau
apllft2n?'545
' Di
antara mereka ada yang mernbelanjakan harta untuk
mernbangun masjid dan jembatan. Akan tetapi dia melakukannya
karena riya' dan mencari ketenaran, agar dirinya tetap dikenang dan
namanya difulis pada bangunan itu. Kalaupun perbuatannya ifu karena
Allah, cukuplah Allah yang mengetahuinya. lalu jika dia dibebani untuk
membangun masjid tanpa namanya tertulis pada bangunan yang
dimaksudkan, maka dia tidak mau mernbelanjakan hartanya untuk
o*n"";l]*n
u"ru"aa dengan perbuatan ini adalah menyalakan lilin
di jalan-jalan pada bglan Ramadhan, sementara masjidnya sepanjang
tahun dalam keadaan gelap karena tidak ada penerangannya. Jika dia
hanya menyalakan lentera, maka dia tidak mendapatkan ketenaran.
Padahal andaikata anggaran untuk membeli lilin itu diberikan kepada
orang-orang miskin, jauh lebih baik dan bermanfaat. i
7cf*Dor'16lio
-l?iFl
Ada pula di antara mereka yang mengeluarkan sedekah dengan
memperlihatkannya kepada orang banyak. Dia memadukan antara
tujuannya mendapatkan pujian mereka dengan menghinakan dan
merendahkan orang-orang fakir. Dia memberikan sedikit dinar, yang
mana dalam dinar itu terdapat dua qirath dan lain sebagainya, dan bisa
jadi dinar itu dari yang jelek, lalu dia mensedekahkannya di antara
kumpulan orang yang banyak dan di tempat terbuka agar mereka
berkomentar, fulan memberikan sejumlah dinar (uang) kepada si Fulan.
:grfrr
flt q:t ,rb'i:tU:t, ,ii:"b ffit *s i:tLst
.+jii*
"sdekah yang diberikan kepada omng miskin itu (pahalanSn)
adalah sdekah. Sedangkan sdekah 5nng diberikan kepada kerabat ada
I
dua (pahala), yaitu (pahala) sedekah dan (pahala) hubungan
t
kekerabatan.'546
s46 HB. Abu Daud (Sunan Abu Daud, 23551; Ahmad (Al Musnad, 4/L7-18); At'
Tirmdidzi (658); dan An-Nasa'i (Al Kubn, dan Tuhfah Al Asyraf, 4/251, dengan
s a n ad y arry jalyld (bagus).
Iffil- ?ra.Dqa'ldta
"Barangsiapa meminta-minta harta manusia karena
I menginginkan harta banyak, benrti dia meminta bara (neraka); Maka
I
) terserah apakah dia meminta Snng sdikit atau baniak-'547
;
Jika orang itu tidak mendapatkan sesuatu dari orang lain, lalu
dengan kemiskinan yang dia tunjukkan itu agar dia dianggap orang yang
zuhud, berarti dia telah riya. Jika dia menyernbunyikan nikmat Allah W
yang ada di tangannya, dan dengan kemiskinan yang dia fun;ukkan ttu
dia merasa tidak berkeurajiban mengeluarkan sedekah, berarti di
samping bal'tril dia juga menyimpan pengaduan terhadap Allah. Jika dia
benar-benar miskin, yang harus dilakukan iusku menyembunyikan
kemiskinannya dan bersikap secara wajar. Di antara orang salaf ada
yang membawa anak kunci, agar orang lain menganggapnya
mempunyai rumah. Padahal dia tidak menetap kecuali di masjid'
Di antara tipu daya iblis terhadap orang miskin, dia merasa lebih
baik daripada orang kaln, sebab dia berzuhud, yang tidak dilakukan
orang kaya. Tentu saja ini salah, sebab sisi kebaikan itu bukan karena
ada atau tidak adanya harta, tetapi karena di balik itu sernua.
lWl- ?q,tDrytdot
lagi di kalangan mereka. orang-orang yang berkedudukan pun ikut-
ikutan pula. Jika'ingin bepergian, memilih pakaian atau berbekam,
maka mereka bertanya terlebih dahulu kepada ahli perbintangan dan
juga melaksanakan saran-sarannya. Rumah-rumah mereka selalu ada
taqwim dan berapa banyak rumah mereka yang tidak ada mushhafnya.
?cp"Do+o'7d&b
-l7ffl
{
I
li
i:
):;)
tu ,)L
' u,rrs ,J;
/ ,i'rt q';1^:a
J;l Q u;.'fr
't-") *a\t -b
"Barangskpa mendatangi dukun dan membenarkan apa yang
diucapkannya, maka dia telah terbebas dari apa yang difurunkan kepada
Muhammad ffi."55o
Yang seringkali mengiringi tradisi yung ,iduh menyimpang itu
adalah sumpah-sumpah palsu yang lebih banyak dalam zhihar mereka
dengan keadaan mereka tidak mengetahui. Mereka juga banyak
beisumpah palsu dalam jual beli mereka, seperti haram atasku jika aku
menjualnya.
Banyak di
antara mereka yang tidak mau mengingkari
lremungkaran. Bahkan seseorang yang melihat saudaranya atau
kerabatnya minum khamr atau mengenakan kain sutera, sama sekali
tidak mengingkarinya dan tidak ingin merubah tindakannya. Dia tetap
mempergaulinya dengan menampakkan kasih akung.
HR. Abu Daud (Sunan Abu Daud,3904); At-Tirmidzi (Surnn At-Tirmidzi, L35l;
hnu Maiah (Sunan lbnu Majah,539); dan Ahmad (Al Musnad, 2/408)' dengan
sanad jaffid.
l l- ?ep,t Daqa.'?6lro
Di antara kebiasaan mereka adalah duduk di depan rumah
secara bergerombol, sehingga menganggu para pengguna jalan, atau
i
;
membiarkan air hujan menggenang di depan rumahnya. Yang
seharusnya mereka lakukan adalah mernbuat air ifu tidak menggenang.
Jika dia membiarkannya, maka dia mendapat dosa, karena telah
mengganggu orang-orang muslim.
?e*oDryrdta
-r{-1
Di antara kebiasaan mereka adalah mendapatkan penetapan
pailit dari hakim, dia meyakini bahwa hal tersebut bisa
membebaskannya dari kalajiban memenuhi hak.
Majah (Sunan lbnu Majah, 1959); Ad-Darimi (Sunan Ad'Darimi, 2/t43\; dan
Ahmad (Al Musnad, 2/295, M7l.
Hadits ini juga dinilai shahlh oleh para ulama ahli hadits.
l@l- ?qaDryttlta
dengan mengenakan jubah dari miryak obat kudis dan mantel Snng
terbuat 4uri 2u4it. "552
?cloDo*'\d&b
-lW7
adalah memuja-muja kuburan dan memuliakannya, yang ielas dilarang
syariat, menyalakan pelita di dekat kuburan, memeluk nisannya,
menuliskan permintan lanrat orang yang mati, isi fulisanya, "wahai
Tuanku, lakukanlah untukku begini dan begini!"Ss4
sil Ini adalah permintan kepada selain Allah ffi, dengan demikian dia telah kufur
kepada Allah.
!-jh. Mfbh Al Jannah, I-a llaha lllallah, karya Al Ma'shumi'
sss Yaitu kitab Ahkamu An-Nis', cet. Qatar, tahkik DR. Muhammad Ali Al
Muhammadi.
I?2 ( ?tpDaaa..?6ta
-
sedang dicuci. Adapula yang menunda-nunda mandi setelah junub pada
malam hati hingga matahari terbit. Apabila dia masuk kamar mandi, dia
tidak mengenakan kain penutup badan dan mengatakan, "Aku,
saudariku, ibuku, dan pembanfu wanitaku sama-sama wanita seperti
aku. l-antas dari siapa aku harus mengenakan kain penufup (kenapa aku
harus mengenakan kain penutup)?" Padahal ini semua diharamkan.
Seorang wanita tidak halal melihat wanita lain seiak dari bagian
pusar hingga lufutnyass5, sekalipun dia adalah anak perempuannya atau
ibunya, kecuali jika dia anak kecil. Jika dia sudah berumur tujuh tahun,
maka dia harus menufup auratnya dan tidak boleh melihat aurat wanita
lainnya.
556 &bagian ulama membuat batasan yang diharamkan dari aurat wanita lebih
sekedar dari pusar dan lutut, tapi termasuk Juga dada, buah dada, dan anggota
badan yang delot dengannya. Tapi masalah ini perlu ditelifl lagt.
?t*D"r'\d&b
-l?Fl
Adapula di antara mereka yang tega menggugurkan
kandunganny6557. Sementara dia tidak sadar bahwa ruh sudah ditiupkan
kepada janin di dalam kandugaannya. Dengan begitu berarti dia telah
membunuh jiwa.
Di antara
mereka ada yang selalu mendatangi kuburan dan
berkabung bukan atas kematian suaminya. Padahal telah disebutkan
dalam hadits shahih, dari Nabi trS, beliau bersabda,
557 Masalah ini telah dijelaskan secara panlurg lebar dalam pembahasan terdahulu.
558 HR. Al Bukhari (Shahih Al Buldnd 9/4271dan Muslim (Shahk Muslim, 14861
dari Ummu Habibah rtfr.
Karena tipu d4ya iblis terhadap kaum wanita ini sangat banyak,
terpaksa kami hanrs mernbatasi uraian hingga sampai di sini saja.
Karena kalau tidak, umiann!,a bisa panjang lebar. Apalagi jika kami
sertakan pula berbagai hadits trntuk masing-masing masalah dan juga
atsar, tenfu uraiannya bisa beriilid-iilid. Kami cukup menyentil sebagian
559 HR. Al Bulrhari (shahih Al Buklnrl, g/2581dan Mtslim (shahlh Muslim, 14361
dari Abu Huratrah S.
560 Terdapat penjelasan rlnd tentang hal itu yang dlsebutkan oleh Al Allamah lbnu Al
Qayyrm dalam kitab Tuhfatu AI Maudd (245). Di dalam kitab tersebut beliau
-ariin (mengntkan) pendapat lnng membolehkan melubangi telinga anak
^peretnpuan.
- ?r*Daaa 16ta
- f6f1-1
diantaranya saja, yang lebih sering dilakukan orang-orang tanpa
menyebutkan bantahan dari merel<a, karena toh permasalahannya
sudah jelas.
l@l- ?ra.Daqa,ftia.
BAB XIII
TIPU DAYA IBLIS TERHADAP MANUSI,A
DENGAN PANJANG ANGAN.ANGAN
bC n .aU
(Je/-V r1J U"iJt .l;:t )
^;$r "yL: '/ a
'L1:;i'''b"k
f3 ( '?tpDaaa tt6tte.
-
"shalatlah l<amu seperti shalahSn muwaddi' (omng yang akan
meninggalkan hawa nafsu dan umumya atau kehidupan dunianya dan
akan pergi menuiu Allahl."sot
561 HR. Al Bukhari @t-Tadkh Al tkbin 3/2/215); Abu A4NyaiLh (Al Amtsal,226l;
hnu Malah lsunan lbnu MaJah, 41711 Ahmad (Al Musnad 5/4121; dan Abu
Nua'im (1/3261, dari Abu Ayrytrb Al Arshari &'
Dalam sanadnya hadits ini terdapat Jahalah, sebagaimana dikatakan oleh Al
Bushairi, dalam kitab Mishbah Az-Zuftfih 12/3331. Sedangkan periwayat lainnya
biqah.
Akan tetapi hadits ini mempunyai 6n qnhid (hadits penguat) yang disebutkan
oleh Al Albani dalam btab As^silsikh Ash-Shahihah (no. 1421 dan 1914),
sehingga hadits ini menfadi shahihsebab keberadaan kedua hadib tersebut.
?efoDor'1ll/4
-17fi
hal ifu sudah menjadi tabiatnya, tenfu perjuangan untuk merubahnya
akan terasa sulit, kecuali orang yang paham terhadap dirinya (benar-
benar sadar), bahwa dia sedang berada di medan peperangan dan
musuhnya tak pemah mengenal lelah untuk menghancurkan dirinya.
Kalaupun secara zhahir musuhnya terlihat lemah dan tidak bisa
menghancurkannya, tapi dia akan membuat tipu daya dan
menyergapnya secara sembunyi-sembunyi.
I il ?e*aDa,1a e&z
-