Anda di halaman 1dari 8

SEMINAR GEOLOGI

TIPE IA

PERKEMBANGAN SEDIMENTOLOGI BATUGAMPING


BERDASARKAN DATA PETROGRAFI PADA KONTAK
ANTARA FORMASI OYO DENGAN FORMASI
WONOSARI DI SEPANJANG LINTASAN SUNGAI OYO,
WONOSARI

Oleh :
PUTU OKA DHARMA KUSUMA
410016083

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk Tugas Akhir di


Program Studi Teknik Geologi Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA
2019

i
HALAMAN PENGESAHAN
SEMINAR GEOLOGI

Judul Seminar : Perkembangan Sedimentologi


Batugamping Berdasarkan Data
Petrografi pada Kontak Antara Formasi
Oyo dengan Formasi Wonosari di
Sepanjang Lintasan Sungai Oyo,
Wonosari
Tipe Seminar : Tipe IA
Identitas Mahasiswa
Nama Lengkap : Putu Oka Dharma Kusuma
Jenis Kelamin : Laki-laki
NIM : 410016083
Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
Program Studi : Teknik Geologi
Dosen Pembimbing : Dr. Hita Pandita, S.T., M.T.
Lokasi Penelitian : Desa Karangtengah, Kecamatan Wonosari,
Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa
Yogyakarta

Jangka Waktu Penyusunan : 2 bulan


Biaya Penelitian : Rp. 1.085.000,-
Yogyakarta, November 2019
Menyetujui,
Dosen Pembimbing, Peneliti,

Dr. Hita Pandita, S.T., M.T. Putu Oka Dharma Kusuma


NIK. 19730285 NIM.410016083

Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Geologi,

Ignatius Adi Prabowo, S.T., M.Si.


NIK. 1973 0251
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat
dan karunia-Nya, sehingga Seminar Geologi yang berjudul: “Perkembangan Sedimentologi
Batugamping Berdasarkan Data Petrografi pada Kontak Antara Formasi Oyo dengan
Formasi Wonosari di Sepanjang Lintasan Sungai Oyo, Wonosari” ini dapat terselesaikan.
Dalam kesempatan ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Bapak Ignatius Adi Prabowo, S.T., M.Si. selaku Ketua Jurusan Teknik Geologi
Institut Teknologi Nasional Yogyakarta.
2. Bapak Dr. Hita Pandita, S.T., M.T.selaku Dosen Pembimbing Seminar.
3. Kedua orang tua yang telah membesarkan saya dan serta adik – adik saya yang telah
banyak memberikan pelajaran yang berharga dalam hidup ini.
4. Semua teman-teman Jabiger terutama angkatan 2016 yang telah banyak memberikan
masukan serta kritikan bagi penulis..

Besar harapan penulis semoga Seminar Geologi ini dapat diterima dan disetujui agar
segera bisa direalisasikan kedalam suatu penelitian. Akhir kata dengan kerendahan hati,
penyusun ucapkan terimakasih.

Yogyakarta, November 2019

Peneliti

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR GAMBARvi
DAFTAR TABEL viii

BAB I PENDAHULUAN1
1.1 Latar Belakang 1
1.2. Rumusan Masalah 2
1.3. Batasan Masalah 2
1.4. Lokasi Penelitian 3
1.5. Jadwal Pelaksanaan 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5


2.1 Geologi Regional 5
2.1.1 Fisiografi Regional 5
2.1.2 Stratigrafi Regional 8
2.1.3 Struktur Geologi Regional 11
2.2 Karakteristik Batuan Karbonat 12
2.2.1 Pengertian Batuan Karbonat 12
2.2.2 Tekstur Batuan Karbonat 13
2.3 Klasifikasi Batuan Karbonat 17
2.3.1 Klasifikasi Dunham (1962) 17
2.3.2 Klasikasi Embry dan Klovan (1971)19
2.4 Mikrofasies Batuan Karbonat 22
2.4.1 Pengertian Mikrofasies 22
2.4.2 Facies Zone (FZ) Menurut Wilson (1975) 22
2.4.3 Standard Microfacies Types (SMF) 27
BAB III MAKSUD, TUJUAN DAN MANFAAT41
3.1. Maksud Penelitian 41
3.2. Tujuan Penelitian 41
3.3. Manfaat Penelitian 41

BAB IV METODE PENELITIAN 42


4.1. Studi Pustaka42
4.2. Persiapan Lapangan 42
4.3. Pengumpulan Data 43
4.3.1. Data Primer 43 4.3.2. Data Sekunder43
4.4. Analisis Data43
4.3.1. Laboratorium43 4.3.2. Komputerisasi 44
4.5. Hasil 44

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 46


5.1. Kode Sampel OYO 01 47
5.2. Kode Sampel OYO 02 49
5.3. Kode Sampel OYO 03 51
5.1. Kode Sampel OYO 04 53
5.2. Kode Sampel OYO 05 55
5.3. Kode Sampel OYO 06 57
5.4. Pembahasan 59
5.4.1. Interpretasi Rekontruksi Model Pengendapan 61

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 62


6.1. Kesimpulan 62
6.2. Saran 63
DAFTAR PUSTAKA 64

LAMPIRAN LEPAS
Penampang Stratigrafi Terukur
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Peta Lokasi Penelitian 4


Gambar 2.1. Peta Fisiografi Jawa Tengah dan Jawa Timur (modifikasi dari van Bemmelen, 1949
dalam Hartono, 2010). Kotak merah merupakan lokasi penelitian. 5
Gambar 2.2. Stratigrafi Pegunungan Selatan dalam beberapa publikasi. 8
Gambar 2.3. Beberapa variasi bentuk umum pada ooid (Tucker, 1981; dalam Scholle dan
Ulmer-Scholle, 2003). 13
Gambar 2.4. Bentukan morfologi semen karbonat (Flugel, 2004). 17
Gambar 2.5. Klasifikasi batuan karbonat berdasarkan pada kehadiran lumpur dan butiran
(Dunham, 1962). 18
Gambar 2.6. Klasifikasi batuan karbonat berdasarkan tekstur pengendapan, tipe butiran
dan ukuran butiran (Embry dan Klovan, 1971 dalam Scholle dan Ulmer-
Scholle, 2003).20
Gambar 2.7. Model paparan karbonat tertutup (rimmed) dan standar zona fasies(FZ) yang
telah dimodifikasi oleh Wilson (1975) 27
Gambar 2.8. Distribusi dari mikrofasies di daerah penelitian menggunakan Standard
Microfacies Types (SMF) menurut Flugel (1982) serta model sabuk fasies
paparan karbonat tertutup (rimmed) berdasarkan facies zone (FZ) menurut
Wilson (1975).40
Gambar 4.1. Bagan alir tahapan penelitian 45
Gambar 5.1. Singkapan batugamping berukuran butir pasir halus hingga sangat halus (sampel
OYO 01) yang merupakan bagian bawah dari runtunan stratigrafi rinci pada lokasi
pengamatan. 47
Gambar 5.2. a) sayatan tipis nikol sejajar wackestone (Dunham, 1962), b) sayatan tipis nikol
silang wackestone (Dunham, 1962). (For) foraminifera, (Mct) micrite, (Spt) sparite.
48
Gambar 5.3. Singkapan batugamping berukuran butir pasir halus hingga sangat halus (sampel
OYO 02) yang merupakan bagian bawah dari runtunan stratigrafi rinci pada lokasi
pengamatan 49
Gambar 5.4. a) sayatan tipis nikol sejajar wackestone (Dunham, 1962), b) sayatan tipis nikol
silang wackestone (Dunham, 1962). (For) foraminifera, (Oods) Ooid, (Opk) Mineral
Opak, (Mct) micrite, (Spt) sparite. 50
Gambar 5.5. Singkapan batugamping berukuran butir pasir halus hingga sangat halus (sampel
OYO 03) yang merupakan bagian tengah dari runtunan stratigrafi rinci pada lokasi
pengamatan. 51
Gambar 5.6. a) sayatan tipis nikol sejajar packstone (Dunham, 1962), b) sayatan tipis nikol silang
packstone (Dunham, 1962). (For) foraminifera, (Ral) ganggang merah, (Opk)
mineral opak, (Vug) vuggy, (Bio) bioclast, (Mct) micrite, (Spt) sparite. 52
Gambar 5.7. Singkapan batugamping berukuran butir pasir halus (sampel OYO 04) yang
merupakan bagian tengah dari runtunan stratigrafi rinci pada lokasi pengamatan . 53
Gambar 5.8. a) sayatan tipis nikol sejajar packstone (Dunham, 1962), b) sayatan tipis nikol silang
packstone (Dunham, 1962). (For) foraminifera, (Pel) peloid, (Oods) Ooid, (Vug)
vuggy, (Mct) micrite, (Spt) sparite. 54
Gambar 5.9. Singkapan batugamping berukuran butir pasir halus (sampel OYO 05) yang
merupakan bagian tengah dari runtunan stratigrafi rinci pada lokasi pengamatan. 55
Gambar 5.10. a) sayatan tipis nikol sejajar wackestone (Dunham, 1962), b) sayatan tipis nikol silang
wackestone (Dunham, 1962). (For) foraminifera, (Int) intraclast, (Bio) bioclast,
(Mct) micrite, (Spt) sparite 56
Gambar 5.11. Singkapan batugamping berukuran butir pasir halus (sampel OYO 06) yang
merupakan bagian tengah dari runtunan stratigrafi rinci pada lokasi pengamatan. 57
Gambar 5.12. a) sayatan tipis nikol sejajar packstone (Dunham, 1962), b) sayatan tipis nikol silang
packstone (Dunham, 1962). (For) foraminifera, (Pel) peloid, (Ral) ganggang merah,
(Mct) micrite, (Spt) sparite. 58
Gambar 5.13. Model paparan karbonat tertutup (rimmed) dan standar zona fasies(FZ) yang
telah dimodifikasi oleh Wilson (1975) 60
Gambar 5.14. Interpretasi rekontruksi model pengendapan daerah penelitian pada Formasi Oyo
sampai Formasi Wonosari selama Miosen-Pliosen. 61
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Jadwal Pelaksanaan dan Penyusunan Seminar Geologi 4


Tabel 4.1. Perkiraan Biaya Penelitian29

Anda mungkin juga menyukai