PEMODELAN TRANSPORTASI
OLEH:
ISMIT S KAMARAJA
07231611023
[Type text]
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat
serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW beserta keluaarga dan para sahabatnya.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat ksesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian,
semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Penulis
[Type text]
BAB I
PENDAHULUAN
1. Trip (bepergian )
Berhubung dengan asal (origin) dan tujuan (destination). Trip (bepergian)
adalah peregerakan orang/barang antara dua tempat terpisah dengan
perhitungan berapa kali satu hari mengadakan bepergian.
[Type text]
2. Travel (perjalanan)
Berhubungan dengan lintasan (kecepatan) dan kendaraan (sarana). Travel
(perjalanan) adalah proses perpindahan dari satu tempat ke tempat lain
dengan perhitungan berupa : biaya, waktu, jarak lintasan dan
keadaan/kondisi sepanjang jalan.
[Type text]
BAB II
PEMBAHASAN
[Type text]
c. Pemodelan Pembebanan Perjalanan (Trip Assignment).
[Type text]
merupakan proses untuk menterjemahkan tata guna lahan beserta
intensitasnya kedalam besaran transportasi.
[Type text]
jaringan antar zona yang biasanya dinyatakan dengan jarak, waktu atau
biaya . Besarnya pergerakan terdistribusikan menuju/dari masing-
masing zona umumnya tergantung pada tingkat keterkaitan antar zona.
Umumnya hasil dari sebaran perjalanan adalah berupa matriks asal
tujuan, yaitu representasi besarnya pergerakan menurut pasangan zona-
zona tinjauan.
[Type text]
Pada jaringan angkutan biasanya jumlah rute alternatif lebih
sedikit, hanya terdapat satu jalur gerak saja yang menghubungkan dua
zona, dan gerak mempunyai kualitas yang jauh lebih baik daripada
jalur gerak lainnya, sehingga tetap merupakan pilihan utama. Asumsi
yang biasa diambil dalam penentuan perjalanan adalah bahwa pejalan
akan memilih jalur gerak dengan waktu tempuh minimum untuk
perjalanan di jalan raya.
Waktu perjalanan untuk sebuah jalan tertentu tergantung pada
volume lalu lintas jalan tersebut, tetapi dalam menganalisis sistem
transportasi dimasa depan, model-model permintaan inilah yang akan
digunakan untuk memperkirakan volume dimasa depan, walaupun
pada saat yang sama pemilihan rute untuk pejalan tertentu tergantung
pada waktu perjalanan antara berbagai ruas jalan dan karena itu
tergantung pada volume yang harus diramalkan. Rute lalu lintas dipilih
dimana setiap orang akan menempuh jalur gerak dengan waktu
minimum dari tempat asal ke tujuan, dan juga memenuhi kondisi
dimana waktu perjalanan pada setiap ruas jalan (dimana jalur waktu
minimum tadi didasarkan) konsisten dengan volume lalu lintas di jalan
tersebut karena kedua hal diatas dihubungkan oleh suatu fungsi antara
kecepatan dan volume.
Biasanya dianggap bahwa para pejalan akan memilih jalur waktu
minimum, dimana waktu yang dimaksud adalah waktu total dari
tempat asal ke tujuan, termasuk waktu untuk berjalan dan menunggu
kendaraan angkutan. Dalam pelaksanaannya, biasanya dianggap bahwa
para pejalan akan terpengaruh oleh waktu menunggu rata-rata. Oleh
karena itu, rute alternatif melalui jaringan angkutan akan dibandingkan
berdasarkan waktu berjalan pada sebelum dan sesudah berkendaraan,
ditambah waktu yang dibutuhkan untuk perjalanan diantara rute
tersebut apabila terdapat perpindahan diantara rute tadi, ditambahkan
waktu yang dibutuhkan didalam kendaraan.
[Type text]
2.2. Metode Model Detroit
Metode ini dikembangkan bersamaan dengan pelaksanaan pekerjaan
Detroit Metropolitan Area Traffic Study dalam usahanya mempersingkat
waktu operasi komputer dan mengoreksi metode sebelumnya.Persamaan
Umum :
Ei⋅Ed
Tid = tid
[ E ]
Nilai perjalanan untuk setiap sel matriks diatur dengan coba-coba dan
iterasi sehingga total trip production dan trip attraction mendekati untuk
faktor koreksi yang kecil (5 atau 10 %)
TUJUAN
1 2 3 4 Total Total yad. Kenaikan
1 20 40 50 60 170 340 2
2 40 30 100 50 220 220 1
ASAL
Cara Hitung:
E1 E 1
T 11 =t 11 [ ] [ ]
E
=20
2×1
2, 15
=18 , 6
E1 E 2
T 12=t 12 [ ] [ ]
E
= 40
2×3
2 ,15
=111 ,63
.. .
.. .
.. .
[Type text]
Iterasi 1
TUJUAN
1 2 3 4 Total Total yad. Kenaikan
1 18.60 111.63 93.02 149.02 372.28 340 0.913293
2 18.60 41.86 93.02 62.09 215.58 220 1.020496
ASAL
Iterasi 10
TUJUAN
1 2 3 4 Total Total yad. Kenaikan
1 15 92 97 136 340.00 340 1.0
ASAL
TUJUAN TUJUAN
1 2 3 4 1 2 3 4
1 20 40 50 60 1 15 92 97 136
Hasil Hitungan
2 40 30 100 50 2 16 38 105 61
ASAL
ASAL
3 60 30 20 90 3 63 97 54 285
4 80 70 60 40 4 105 283 204 158
[Type text]