Anda di halaman 1dari 30

Makalah

Bioteknologi dan Komunikasi


Disusun untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur dalam mata kuliah
Ilmu Kealaman Dasar

Disusun oleh :

Kelompok 1

1. Alwasi Dinda Laras 17129006


2. Aa Putri Ana 17129288
3. Divarah Septiana 1712
4. Fella Anggelia Risti 17129136

Seksi 17 BKT 08

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Tahun 2019
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT, atas izin dan rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah Hakikat Ilmu Kealaman Dasar yang berjudul
Bioteknologi dan Komunikasi. Shalawat serta salam kami kirimkan kepada Nabi besar
Muhammad SAW yang telah membimbing dan mengarahkan umatnya kejalan yang benar
dan diridhoi-Nya.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki masih sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Bukittinggi, November 2019

Penyusun, (kelompok 1)
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................................
B. Rumusan Masalah...............................................................................................
C. Tujuan.................................................................................................................
II. PEMBAHASAN
A. Bioteknologi........................................................................................................
B. Teknologi Informasi............................................................................................
C. Teknologi Kearifan Lokal...................................................................................
III. PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................................
B. Saran....................................................................................................................
DAFTAR KEPUSTAKAAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat memberi
pengaruh kepada pola kehidupan manusia. Bagaimanapun tidak dapat dipungkiri
bahwasanya sebagian besar aspek kehidupan manusia telah memanfaatkan teknologi.
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup
(bakteri, jamur, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim,
alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
Pada akhir tahun 1970-an, bioteknologi mulai dikenal sebagai salah satu
revolusi teknologi yang sangat menjanjikan. Pentingnya bioteknologi secara strategis
dan potensinya untuk kontribusi dalam bidang pertanian, pangan, kesehatan, sumber
daya alam dan lingkungan mulai menjadi kenyataan yang semakin berkembang.
Secara tidak langsung bioteknologi dapat membantu meningkatkan kesejahteraan
hidup manusia juga. Akan tetapi, perlu kita sadari bahwa perkembangan bioteknologi
yang bervariasi ini belum dapat menjamin peningkatan kesejahteraan hidup manusia.
Karena masih banyak masyarakat yang tingkat perekonomiannya rendah
sehingga penggunaan bioteknologi belum dapat dirasakan oleh semua lapisan
masyarakat. Namun demikian, banyaknya penggunaan hasil-hasil bioteknologi belum
diimbangi dengan pengetahuan masyarakat tentang pengertian dari bioteknologi. Jadi
masyarakat hanya memanfaatkan hasil-hasil dari bioteknologi tanpa mengetahui
secara pasti apa itu bioteknologi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian bioteknologi?
2. Apa itu teknologi informal?
3. Apa itu teknologi kearifan lokal?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian bioteknologi
2. Untuk mengetahui apa itu teknologi informal
3. Untuk mengetahui apa itu teknologi kearifan lokal
BAB II
PEMBAHASAN

A. Bioteknologi
1. Pengertian Bioteknologi
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk
hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup
(enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata,
tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer,
biologi molekuler, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain
sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang
menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.
Istilah bioteknologi untuk pertama kalinya dikemukakan oleh Karl
Ereky,seorang insinyur Hongaria pada tahun 1917 untuk mendeskripsikan
produksi babi dalam skala besar dengan menggunakan bit gula sebagai sumber
pakannya (Suwanto,1998). Beragam batasan dan pengertian dikemukakan oleh
berbagai lembaga untuk menjelaskan tentang Bioteknologi. Beberapa diantaranya
akan diulas singkat sebagai berikut:
a. Menurut Bull et al. (1982), bioteknologi merupakan penerapan asas-asas
sains (ilmu pengetahuan alam) dan rekayasa (teknologi) untuk pengolahan
suatu bahan dengan melibatkan aktivitas jasad hidup untuk menghasilkan
barang dan/atau jasa.
b. Bioteknologi merupakan penerapan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan
kerekayasaan untuk penanganan dan pengolahan bahan dengan bantuan
agen biologis untuk menghasilkan bahan dan jasa (OECD,1982).
c. Bioteknologi adalah teknik pendayagunaan organisme hidup atau bagiann
organisme untuk membuat atau memodifikasi suatu produk dan
meningkatkan/memperbaiki sifat tanaman atau hewan atau
mengembangkan mikroorganisme untuk penggunaan khusus (OTA-US,
1982).
d. Menurut Primrose (1987), secara lebih sederhana bioteknologi merupakan
eksploitasi komersial organisme hidup atau komponennya seperti; enzim.
e. Bioteknologi berasal dari dua kata, yaitu 'bio' yang berarti makhuk hidup
dan'teknologi' yang berarti cara untuk memproduksi barang atau jasa. Dari
paduan dua kata tersebut European Federation of Biotechnology
mendefinisikan bioteknologi sebagai perpaduan dari ilmu pengetahuan
alam dan ilmu rekayasa yang bertujuan meningkatkan aplikasi organisme
hidup, sel, bagian dari organisme hidup, dan/atau analog molekuler untuk
menghasilkan produk dan jasa.
f. Atau secara tegas dinyatakan, Bioteknologi merupakan penggunaan
terpadu biokimia, mikrobiologi, dan ilmu-ilmu keteknikan dengan bantuan
mikroba,bagian-bagian mikroba atau sel dan jaringan organisme yang
lebih tinggi dalam penerapannya secara teknologis dan industri (EFB.,
1983)
Berdasarkan terminologinya, maka bioteknologi dapat diartikan sebagai
berikut:
a. “Bio” memiliki pengertian agen hayati (living things) yang meliputi;
organisme (bakteri, jamur (ragi), kapang), jaringan/sel (kultur sel
tumbuhan atau hewan),dan/atau komponen sub-selulernya (enzim).
b. “Tekno” memiliki pengertian teknik atau rekayasa (engineering) yaitu
segala sesuatu yang berkaitan dengan rancang-bangun, misalnya untuk
rancang bangun suatu bioreaktor. Cakupan teknik disini sangat luas antara
lain; teknik industri
c. 3. “Logi” memiliki pengertian ilmu pengetahuan alam (sains) yang
mencakup; biologi, kimia, fisika, matematika dsb. Ditinjau dari sudut
pandang biologi (biosain), maka bioteknologi merupakan penerapan
(applied); biologi molekuler, mikrobiologi, biokimia, dan genetika.
Dengan demikian, bioteknologi merupakan penerapan berbagai bidang
(disiplin) ilmu (interdisipliner). Oleh karena itu, tidak ada seorangpun
yang dapat menguasai seluruh aspek bioteknologi.
Berdasarkan definisi dan pengertian di atas, maka bioteknologi
tidak lain adalah suatu proses yang unsur-unsurnya sebagai berikut:
1) Input yaitu bahan kasar (raw material) yang akan diolah seperti;
beras, anggur, susu dsb.
2) Proses yaitu mekanisme pengolahan yang meliputi; proses
penguraian atau penyusunan oleh agen hayati. 3. Output yaitu
produk baik berupa barang dan/atau jasa, seperti; alkohol, enzim,
antibiotika, hormon, pengolahan limbah.
Di bidang medis, penerapan bioteknologi pada masa lalu dibuktikan antara
lain dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam
jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan
signifikan terjadi setelah penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur. Dengan alat ini,
produksi antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal.
Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara-
negara maju. Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam
teknologi semisal rekayasa genetika, kultur jaringan, DNA rekombinan,
pengembangbiakan sel induk, kloning, dan lain-lain. Teknologi ini
memungkinkan kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit genetik
maupun kronis yang belum dapat disembuhkan, seperti kanker ataupun
HIV/AIDS. Penelitian di bidang pengembangan sel induk juga memungkinkan
para penderita stroke ataupun penyakit lain yang mengakibatkan kehilangan atau
kerusakan pada jaringan tubuh dapat sembuh seperti sediakala.
Di bidang pangan, dengan menggunakan teknologi rekayasa genetika,
kultur jaringan dan DNA rekombinan, dapat dihasilkan tanaman dengan sifat dan
produk unggul karena mengandung zat gizi yang lebih jika dibandingkan tanaman
biasa, serta juga lebih tahan terhadap hama maupun tekanan lingkungan.
Penerapan bioteknologi pada masa ini juga dapat dijumpai pada pelestarian
lingkungan hidup dari polusi. Sebagai contoh, pada penguraian minyak bumi yang
tertumpah ke laut oleh bakteri, dan penguraian zat-zat yang bersifat toksik (racun)
di sungai atau laut dengan menggunakan bakteri jenis baru.
Kemajuan di bidang bioteknologi tak lepas dari berbagai kontroversi yang
melingkupi perkembangan teknologinya. Sebagai contoh, teknologi kloning dan
rekayasa genetika terhadap tanaman pangan mendapat kecaman dari bermacam-
macam golongan. Bioteknologi secara umum berarti meningkatkan kualitas suatu
organisme melalui aplikasi teknologi. Aplikasi teknologi tersebut dapat
memodifikasi fungsi biologis suatu organisme dengan menambahkan gen dari
organisme lain atau merekayasa gen pada organisme tersebut.
Perubahan sifat biologis melalui rekayasa genetika tersebut menyebabkan
“lahirnya organisme baru” produk bioteknologi dengan sifat-sifat yang
menguntungkan bagi manusia. Produk bioteknologi, antara lain:
a. Jagung resistan hama serangga.
b. Kapas resistan hama serangga.
c. Pepaya resistan virus.
d. Enzim pemacu produksi susu pada sapi.
e. Padi mengandung vitamin A.
f. Pisang mengandung vaksin hepatitis.

2. Sejarah Bioteknologi
Sejarah Bioteknologi Bioteknologi dalam artian pemanfaatan
mikroorganisme untuk mengolah makanan dan minuman, telah dikenal sejak
jaman dahulu sebelum masehi. Orang mesir kuno telah mengenal pemanfaatan
mikroorgansime untuk membuat bir, anggur, vinegar, keju, tuak, yoghurt dsb.
Bioteknologi telah mengalami perkembangan sesuai jamannya untuk
memproduksi; alkohol, penisilin, dan akhirnya antibodi monoklonal. Prospek ke
depan, terdapat indikasi bahwa perkembangan penerapan bioteknologi dalam
segala bidang kehidupan akan semakin meningkat dengan didukung oleh
penemuan-penemuan baru dan penerapan metode-metode baru.
Kemajuan yang sangat menggembirakan dalam bioteknologi adalah
penerapan rekayasa genetika dengan menyisipkan gen-gen tertentu yang
dikehendaki kedalam Input PROSES Output - 10 - Diktat Bioteknologi sel yang
telah dikultur dengan tujuan untuk memproduksi insulin dan/atau beberapa
hormon pertumbuhan dalam skala besar. Demikian pula penggunaan antibodi
monoklonal sangat meluas baik untuk penelitian maupun uji klinis termasuk
diagnosis dan bahkan upaya mencapai target spesifik untuk pengobatan.
Perencanaan strategis dalam Bioteknologi: kompetensi menguasai
bioteknologi dapat tercapai manakala pembinaan sumber daya manusia
diorientasikan pada kompetensi meneliti dan menerapkan metode-metode
mutakhir bioteknologi. Kemampuan menguasai dan mengaplikasikan metode-
metode mutakhir bioteknologi seperti: kultur jaringan, rekayasa genetik,
hibridoma, kloning, dan polymerase chains reaction (PCR) secara prospektif akan
mampu menghasilkan produk-produk penemuan baru. Bull, et al., (1982)
menyatakan bahwa: Istilah bioteknologi mempunyai pengertian sebagai penerapan
teknik-teknik biologi, biokimia dan rekayasa dalam pengolahan bahan dengan
memanfaatkan agensia jasad hidup dankomponankomponen untuk menghasilkan
barang dan jasa (Triwibowo Juwono, 2001).
Secara umum, bioteknologi dapat diklafikasikan menjadi dua aras yaitu:
bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern. Aplikasi bioteknologi
sesungguhnya telah berlangsung cukup lama, dalam peradapan manusia; seperti
upaya produksi antibiotik, fermentasi, alcohol, pangan dan teknologi pengolahan
limbah ; yang kesemuanya dapat dikelompokan ke dalam biteknologi
konvensional. Tetapi mengapa nampaknya biteknologi baru saja berkembang pada
kurun abad ke dua puluh ini? Karena secara implisit yangdimaksud bioteknologi
adalah biteknologi modern, yang intinya adalah rekayasa genetik, dengan teknik
gen kloning yang berkembang berdasar penemuan struktur dan fungsi DNA oleh
Watson dan Creck.
Dalam perkembangannya, bioteknologi telah mencapai tingkat rekayasa
yang lebih terarah, sehingga hasilnya dapat dikendalikan. Dengan teknik yang
dikenal sebagai teknik DNA rekombinan, atau secara popular dikenal sebagai
rekayasa genetika. Para ilmuan dapat menyambung molekul-molekul DNA yang
berbeda menjadi suatu molekul DNA rekombinan yang inti prosesnya adalah
“kloning gena”.

3. Jenis atau Cabang Ilmu Bioteknologi


Bioteknologi memiliki beberapa jenis atau cabang ilmu yang beberapa
diantaranya diasosikan dengan warna, yaitu:
a. Bioteknologi merah (red biotechnology) adalah cabang ilmu bioteknologi
yang mempelajari aplikasi bioeknologi di bidang medis. Cakupannya meliputi
seluruh spektrum pengobatan manusia, mulai dari tahap preventif, diagnosis,
dan pengobatan. Contoh penerapannya adalah pemanfaatan organisme untuk
menghasilkan obat dan vaksin, penggunaan sel induk untuk pengobatan
regeneratif, serta terapi gen untuk mengobati penyakit genetik dengan cara
menyisipkan atau menggantikan gen abnomal dengan gen yang normal.
b. Bioteknologi putih/abu-abu (white/gray biotechnology) adalah bioteknologi
yang diaplikasikan dalam industri seperti pengembangan dan produksi
senyawa baru serta pembuatan sumber energi terbarukan. Dengan
memanipulasi mikroorganisme seperti bakteri dan khamir/ragi, enzim-enzim
juga organisme-organisme yang lebih baik telah tercipta untuk memudahkan
proses produksi dan pengolahan limbah industri. Pelindian (bleaching) minyak
dan mineral dari tanah untuk meningkakan efisiensi pertambangan, dan
pembuatan bir dengan khamir.
c. Bioteknologi hijau (green biotechnology) mempelajari aplikasi bioteknologi di
bidang pertanian dan peternakan.[ Di bidang pertanian, bioteknoogi telah
berperan dalam menghasilkan tanaman tahan hama, bahan pangan dengan
kandungan gizi lebih tinggi dan tanaman yang menghasilkan obat atau
senyawa yang bermanfaat. Sementara itu, di bidang peternakan, binatang-
binatang telah digunakan sebagai "bioreaktor" untuk menghasilkan produk
penting contohnya kambing, sapi, domba, dan ayam telah digunakan sebagai
penghasil antibodi-protein protektif yang membantu sel tubuh mengenali dan
melawan senyawa asing (antigen).
d. Bioteknologi biru (blue biotechnology) disebut juga bioteknologi
akuatik/perairan yang mengendalikan proses-proses yang terjadi di lingkungan
akuatik. Salah satu contoh yang paling tua adalah akuakultura, menumbuhkan
ikan bersirip atau kerang-kerangan dalam kondisi terkontrol sebagai sumber
makanan, (diperkirakan 30% ikan yang dikonsumsi di seluruh dunia
dihasilkan oleh akuakultura). Perkembangan bioteknologi akuatik termasuk
rekayasa genetika untuk menghasilkan tiram tahan penyakit dan vaksin untuk
melawan virus yang menyerang salmon dan ikan yang lain. Contoh lainnya
adalah salmon transgenik yang memiliki hormon pertumbuhan secara
berlebihan sehingga menghasilkan tingkat pertumbuhan sangat tinggi dalam
waktu singkat.

4. Perkembangan Bioteknologi
a. Bioteknologi konvensional
Ciri-ciri bioteknologi konvensional; kurang steril, jumlah sedikit
(terbatas),kualitas belum terjamin. Contoh: industri tempe, tape, anggur,
yoghurt, dsb.
b. Bioteknologi modern
Ciri-ciri bioteknologi modern; steril, produksi dalam jumlah banyak
(massal),kualitas standar dan terjamin. Selain itu, bioteknologi modern tidak
terlepas dengan aplikasi metode-metode mutakhir bioteknologi (current
methods of biotecnology) seperti:
1) Kultur jaringan merupakan suatu metode untuk memperbanyak
jaringan/sel yang berasal atau yang didapat dari jaringan orisinal
tumbuhan atau hewan setelah terlebih dahulu mengalami pemisahan
(disagregasi) secara mekanis, atau kimiawi (enzimatis) secara in vitro
(dalam tabung kaca).
2) Teknologi DNA rekombinan (recombinant DNA technology) adalah suatu
metode untuk merekayasa genetik dengan cara menyisipkan (insert) gena
yang dikehendaki ke dalam suatu organisme. Transgenik adalah suatu
metode untuk. Rekayasa protein (protein engineering).
3) Hibridoma adalah suatu metode untuk menggabungkan dua macam sel
eukariot dengan tujuan mendapatkan sel hibrid yang memiliki
kemampuan kedua sel induknya.
4) Kloning adalah suatu metode untuk menghasilkan keturunan yang
dikehendaki sama persis dengan induknya.
5) Polymerase chains reaction (PCR) merupakan metode yang sangat sensitif
untuk mendeteksi dan menganalisis sekuen asam nukleat. RT-PCR untuk
memperbanyak (amplifikasi) rantai RNA menjadi DNA; tissue/cells
→extracted → RNA/mRNA → rT-PCR → copy DNA (cDNA).
6) Hibridisasi DNA adalah metode untuk menyeleksi sekuen DNA dengan
menggunakan probes DNA untuk hibridisasi (pencangkokan) rantai DNA.

5. Dampak Bioteknologi
Dalam kehidupan manusia bioteknologi tidak hanya membawa dampak
yang positif saja tetapi juga dampak negative, yaitu:
a. Dampak Positif, dampak positif dengan adanya bioteknologi adalah
sebagai berikut:
1) Bidang Pangan
Bioteknologi memainkan peranan penting dalam bidang pangan
yaitu dengan memproduksi makanan dengan bantuan mikroba
(tempe,roti,keju,yoghurt,kecap,dll) ,vitamin, dan enzim
2) Bidang Kesehatan
Bioteknologi juga dimanfaatkan untuk berbagai keperluan
misalnya dalam pembuatan antibodi monoklonal, pembuatan vaksin, terapi
gen dan pembuatan antibiotik. Proses penambahann DNA asing pada
bakteri merupaka prospek untuk memproduksi hormon atau obat-obatan di
dunia kedokteran. contohnya pada produksi hormon insulin, hormon
pertumbuhan dan zat antivirus yang disebut interferon. Orang yang
menderita diabetes melitus membutuhkan suplai insulin dari luar tubuh.
Dengan menggunakan teknik DNA rekombinan, insulin dapat dipanen dari
bakteri.
3) Bidang Lingkungan
Bioteknologi dapat digunakan untuk perbaikan lingkungan
misalnya dalam hal mengurangi pencemaran dengan adanya teknik
pengolahan limbah dan dengan memanipulasi mikroorganisme.
4) Bidang Pertanian
Adanya perbaikan sifat tanaman dapat dilakukan dengan teknik
modifikasi genetik dengan bioteknologi melalui rekayasa genetika untuk
memperoleh varietas unggul, produksi tinggi, tahan hama, patogen, dan
herbisida. Perkembangan Biologi Molekuler memberikan sumbangan yang
besar terhadap kemajuan ilmu pemuliaan ilmu tanaman (plant breeding).
Suatu hal yang tidak dapat dipungkiri bahwa perbaikan genetis melalu
pemuliaan tanaman konvemsional telah memberikan kontribusi yang
sangat besar dalam penyediaan pangan dunia.
Dalam bidang pertanian telah dapat dibentuk tanaman dengan
memanfaatkan mikroorganisme dalam fiksasi nitogen yang dapat membuat
pupuknya sendiri sehingga dapat menguntungkan pada petani. Demikian
pula terciptanya tanaman yang tahan terhadap tanah gersang. Mikroba
yang di rekayasa secara genetik dapat meningkatkan hasil panen pertanian,
demikian juga dalam cara lain, seperti meningkatkan kapasitas mengikat
nitrogen dari bacteri Rhizobium.
Keturunan bacteri yang telah disempurnakan atau diperbaiki dapat
meningkatkan hasil panen kacang kedelai sampai 50%. Rekayasa genetik
lain sedang mencoba mengembangkan turunan dari bacteri Azotobacter
yang melekat pada akar tumbuh bukan tumbuhan kacang-kacangan
(seperti jagung) dan mengembangbiakan, membebaskan tumbuhan jagung
dari ketergantungan pada kebutuhan pupuk amonia (pupuk buatan).
5) Bidang Peternakan
Peningkatan produksi ternak ,meningkatkan efisiensi dan kualitas
pakan seperti manipulasi mikroba rumen, menghasilkan embrio yang
banyak dalam satu kali siklus reproduksi, menciptakan jenis ternak unggul,
dan dapat memproduksi asam amino tetentu.
Hewan ternak diberi perlakuan dengan produk-produk yang
dihasilkan dari metode DNA rekombinan. Produk ini mencakup vaksin-
vaksin baru atau yang didesain ulang, antibodi dan hormon-hormon
pertumbuhan. Misalnya, beberapa sapi perah disuntik dengan hormon
pertumbuhan sapi (BGH, bovine growth hormone) yang dibuat oleh E.coli
untuk menaikkan produksi susu (vaksin ini dapat meningkatkan hingga
10%). BGH juga meningkatkan perolehan bobot dalam daging ternak.
Sejauh ini telah lulus dari semua uji keamanan dan BGH sekarang
digunakan secara meluas dalam kelompok pabrik susu..
6) Bidang Hukum
Dengan teknologi DNA, menawarkan aplikasi bagi kepentingan
forensik. Pada kriminalitas dengan kekerasan, darah atau jaringan lain
dalam jumlah kecil dapat tertinggal di tempat kejadian perkara.

b. Dampak Negatif
1) Dampak terhadap kesehatan
Produk-produk hasil rekayasa genetika memiliki resiko potensial
sebagai berikut:
a) Gen sintetik dan produk gen baru yang berevolusi dapat menjadi racun
dan atau imunogenik untuk manusia dan hewan.
b) Rekayasa genetik tidak terkontrol dan tidak pasti, genom bermutasi
dan bergabung, adanya kelainan bentuk generasi karena racun atau
imunogenik, yang disebabkan tidak stabilnya DNA rekayasa genetik.
c) Virus di dalam sekumpulan genom yang menyebabkan penyakit
mungkin diaktifkan oleh rekayasa genetik.
d) Penyebaran gen tahan antibiotik pada patogen oleh transfer gen
horizontal, membuat tidak menghilangkan infeksi.
e) Meningkatkan transfer gen horizontal dan rekombinasi, jalur utama
penyebab penyakit.
f) DNA rekayasa genetik dibentuk untuk menyerang genom dan kekuatan
sebagai promoter sintetik yang dapat mengakibatkan kanker dengan
pengaktifan oncogen (materi dasar sel-sel kanker).
g) Tanaman rekayasa genetik tahan herbisida mengakumulasikan
herbisida dan meningkatkan residu herbisida sehingga meracuni
manusia dan binatang seperti pada tanaman.
2) Dampak terhadap lingkungan
Saat ini, umat manusia mampu memasukkan gen ke dalam
organisme lain dan membentuk "makhluk hidup baru" yang belum pernah
ada. Pengklonan, transplantasi inti, dan rekombinasi DNA dapat
memunculkan sifat baru yang belum pernah ada sebelumnya. Pelepasan
organisme-organisme transgenik ke alam telah menimbulkan dampak
berupa pencemaran biologis di lingkungan kita. Setelah 30 tahun
Organisme Hasil Rekayasa Genetik (OHRG) atau Genetically Modified
Organism (GMO), lebih dari cukup kerusakan yang ditimbulkannya
terdokumentasikan dalam laporan International Specialty Products. Di
antaranya:
a) Tidak ada perluasan lahan, sebaliknya lahan kedelai rekayasa genetik
menurun sampai 20 persen dibandingkan dengan kedelai non-rekayasa
genetik. Bahkan kapas Bt di India gagal sampai 100 persen.
b) Tidak ada pengurangan pengunaan pestisida, sebaliknya penggunaan
pestisida tanaman rekayasa genetik meningkat 50 juta pound dari 1996
sampai 2003 di Amerika Serikat
c) Tanaman rekayasa genetik merusak hidupan liar, sebagaimana hasil
evaluasi pertanian Kerajaan Inggris.
d) Bt tahan pestisida dan roundup tahan herbisida yang merupakan dua
tanaman rekayasa genetik terbesar praktis tidak bermanfaat.
e) Area hutan yang luas hilang menjadi kedelai rekayasa genetik di
Amerika Latin, sekitar 15 hektar di Argentina sendiri, mungkin
memperburuk kondisi karena adanya permintaan untuk biofuel.
Meluasnya kasus bunuh diri di daerah India, meliputi 100.000 petani
antara 1993-2003 dan selanjutnya 16.000 petani telah meninggal dalam
waktu setahun.
f) Pangan dan pakan rekayasa genetik berkaitan dengan adanya kematian
dan penyakit di lapangan dan di dalam tes laboratorium.
g) Herbisida roundup mematikan katak, meracuni plasenta manusia dan
sel embrio. Roundup digunakan lebih dari 80 persen semua tanaman
rekayasa genetik yang ditanam di seluruh dunia.
h) Kontaminasi transgen tidak dapat dihindarkan. Ilmuwan menemukan
penyerbukan tanaman rekayasa genetik pada non-rekayasa genetik
sejauh 21 kilometer.
3) Dampak terhadap etika moral
Penyisipan gen makhluk hidup lain yang tidak berkerabat dianggap
telah melanggar hukum alam dan kurang dapat diterima oleh masyarakat.
Pemindahan gen manusia ke dalam tubuh hewan dan sebaliknya sudah
mendapatkan reaksi keras dari berbagai kalangan. Permasalahan produk-
produk transgenik tidak berlabel, membawa konskuensi bagi kalangan
agama tertentu. Terlebih lagi teknologi kloning yang akan dilakukan pada
manusia. Bioteknologi yang berkaitan dengan reproduksi manusia sering
membawa masalah baru, karena masyarakat belum menerimanya. berikut
ini beberapa contoh mengenai masalah ini:
a) seorang nenek melahirkan cucunya dari embrio cucu yang dibekukan
dalam tabung pembeku karena ibunya tidak mampu hamil karena
penyakit tertentu. Kemudian di masyarakat timbul sebuah pertanyaan
"anak siapa bayi tersebut?"
b) pasangan suami istri menunda kehamilan. sperma suami dititipkan di
bank sperma. beberapa tahun setelah suami meninggal, sang janda
ingin mengandung anak dari almarhum suaminya. Dia mengambil
sperma yang dititipkan di bank sperma. bagaimanakah staus dari anak
tersebut ?, bolehkah wanita tersebut mengandung anak dari suami yang
telah meninggal ?
c) meminta sperma orang lain di bank sperma untuk difertilisasi di dalam
rahim wanita merupakan pelanggaran atau bukan ?
4) Dampak ekonomi
Terdapat suatu kecenderungan bahwa bioteknologi tidak terlepas
dari muatan ekonomi. Muatan ekonomi tersebut terlihat dari adanya hak
paten bagi produk-produk hasil rekayasa genetik, sehingga penguasaan
bioteknologi hanya pada lembaga-lembaga tertentu saja. Hal ini memaksa
petani-petani kecil untuk membeli bibit kepada perusahaan perusahaan
yang memiliki hak paten. Produk Bioteknologi dapat merugikan peternak-
peternak tradisional seperti pada kasus penggunaan hormon pertubuhan
sapi hingga naik sebesar 20%. hormon tersebut hanya mampu dibeli oleh
perusahaan peternakan yang bermodal besar. Hal tersebutmenimbulkan
suatu kesenjangan ekonomi. Menyikapi adanya dampak negatif
bioteknologi, perlu adanya tindakan-tindakan untuk menanggulangi
meluasnya dampak tersebut, antara lain sebagai berikut:
Sejak Stanley Cohen melakukan rekombinasi DNA tahun 1972,
telah dikeluarkan peraturan agar ada ijin atau rekomendasi sebelum para
pakar melakukan rekombinasi. Ini dilakukan agar rekombinasi DNA yang
dilakukan tidak digunakan untuk tujuan yang negatif.
a) Pemerintah Amerika Serikat melarang cloning manusia apapun
alasannya. Namun tidak semua negara mempunyai peraturan seperti
Amerika Serikat. Seperti Singapura, tidak melarang cloning tersebut.
b) Undang-undang yang melarang pembuatan senjata biologis yang
berlaku untuk semua negara di dunia.
c) Selain undang-undang dan peraturan, prosedur kerja di laboratorium
telah membatasi kemungkinan terjadinya dampak negatif. Misalnya
kondisi laboratorium harus suci hama (aseptik), limbah yang keluar
dari laboratorium diolah terlebih dahulu.
d) Pengawasan dan pemberian sertifikasi bahwa produk-produk yang
berlabel bioteknologi tidak menyebabkan gangguan pada kesehatan
manusia.
e) Penerapan bioteknologi harus tetap berdasarkan nilai-nilai moral dan
etika karena semua makhluk hidup mempunyai kepentingan yang sama
dalam menjaga "ekosistem manusia"
f) Penegakkan di bidang hukum dengan jalan menaati UU No.12 tahun
1992 tentang sistem budidaya pertanian, dan UU No.4 tahhun 1994
tentang pengesahan konvensi PBB mengenai keanekaragaman hayati.
Bagian penjelasan umum, sub bab Manfaat Konvensi butir 6
menyatakan bahwa "pengembangan dan penaanganan bioteknologi
agar Indonesia tidak dijadikan ajang ujicoba pelepasan GMO oleh
negara lain.
g) Pada tingkat nasional, pemerintah Indonesia telah mengeluarkan surat
keputusan bersama (SKB) Nomor 998.I/ Kpts/ OT.210/ 9/ 99;790.a/
KptsXI/ 1999;1145A/ MENKES/ SKB/ IX/ 1999;015A/ Meneg
PHOR/ 09/ 1999 tentang Keamanan Hayati dan Keamanan Pangan
Produk Pertanian Hasil Rekayasa Genetika Tanaman. Surat Keputusan
bersama tersebut melibatkan Menteri Pertanian, Menteri Kehutanan
dan Perkebunan, Menteri Kesehatan, dan Menteri Negara Pangan dan
Hortikultura. Dalam keputusan tersebut mengharuskan adanya
pengujian tanaman pangan hasil rekayasa genetika sebelum
dikomersialkan sesuai standar protokol WHO. Standar protokol WHO
tersebut meliputi uji toksisitas, alergenitas, dan kandungan nutrisi.

6. Produk-Produk yang Dihasilkan dari Pemanfaatan Aplikasi Bioteknologi


a. Aplikasi pada bidang pertanian
Aplikasi bioteknologi untuk pertanian menawarkan berbagai
keuntungan.Perbaikan sifat tanaman dapat dilakukan dengan teknik
modifikasi genetik dengan bioteknologi melalui rekayasa genetika. Aplikasi
bioteknologi dalambidang pertanian melalui teknologi perbaikan sifat
tanaman dengan teknik rekayasa genetika.
Keuntungan bioteknologi pertanian antara lain:
1) Meningkatkan produksi pangan misalnya dengan menciptakan kultivar
unggul seperti tanaman padi tahan wereng, kapas tahan hama sehingga
dapat meningkatkan hasil panen.
2) Ternak yang dapat memproduksi asam amino tertentu.
3) Pengolahan makanan; tempe, tape, oncom, kecap.
4) Pengolahan minuman; anggur, bir, yoghurt, tuak, brem, dsb.
5) Meningkatkan produksi peternakan
6) Meningkatkan efisiensi dan kualitas pakan seperti manipulasi mikroba
rumen
7) Menciptakan jenis ternak unggul
8) Menyediakan benih dan induk ikan berkualitas unggul.
9) Meningkatkan system kekebalan ikan dengan menggunakan vaksin,
imunostimulan, dan bioremediasi.
10) Aplikasi probiotik pada pakan atau dalam lingkungan perairan budidaya
sebagai penyeimbang mikroba dalam pencernaan dan lingkungan
perairan.
11) Potensi hasil panen yang lebih tinggi,Mengurangi penggunaan pupuk
dan pestisida
12) Toleran terhadap cekaman lingkungan
13) Pemanfaatan lahan marjinal
14) Identifikasi dan eliminasi penyakit di dalam makanan ternak
15) Kualitas makanan dan gizi yang lebih baik, dan perbaikan defisiensi
mikronutrien.Sehingga akan:
a) Meningkatkan produksi pangan misalnya dengan menciptakan
kultivar unggul seperti tanaman padi dan tanaman semusim sehingga
dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
b) Meningkatkan produksi dan kualitas melalui transgenic antara lain
kapas, jagung, dll.
c) Mempercepat swasembada jagung dengan jagung yang dihasilkan
mempunyai kualitas yang lebih baik dan kebal terhadap hama

b. Aplikasi pada bidang peternakan


Aplikasi bioteknologi dalam bidang peternakan menawarkan
berbagai keuntungan antara lain:
1) Meningkatkan produksi peternakan
2) Meningkatkan efisiensi dan kualitas pakan seperti manipulasi mikroba
rumen
3) Menghasilkan embrio yang banyak dalam satu kali siklus reproduksi
4) Ternak yang dapat memproduksi asam amino tertentu
5) Menciptakan jenis ternak unggul
c. Aplikasi pada bidang perikanan
Aplikasi bioteknologi dalam bidang periakanan menawarkan
berbagai keuntungan antara lain:
1) Menyediakan benih dan induk ikan
2) Meningkatkan system kekbalan ikan dengan menggunkana vaksin,
imunostimulan, probiotik dan bioremediasi.Aplikasi probiotik pada
pakan atau dalam lingkungan perairan budidaya sebagai penyeimbang
mikroba dalam pencernaan dan lingkungan perairan.
d. Aplikasi pada bidang kesehatan dan pengobatan
Aplikasi bioteknologi dalam bidang kesehatan dan pengobatan telah
mandatangkan manfaat antara lain:
1) Memproduksi obat-obatan terhadap penyakit infeksi (antibiotik) seperti;
penisilin, streptomysin.
2) Memproduksi vaksin untuk pencegahan jenis penyakit tertentu sesuai
dengan jenis vaksinnya seperti; polio, cacar, hepatitis-B, TBC dsb.
Selain pada manusia, vaksin juga digunakan untuk melindungi ternak
(ayam, sapi dsb) dari serangan berbagai penyakit menular.
3) Memproduksi zat kebal antibody untuk diagnosis penyakit, penelitian
dan terapi. Antibodi monoclonal.
4) Untuk terapi gen misalnya untuk terapi penyakit genetis (bawaan).
5) Untuk memproduksi hormon; Insulin untuk terapi penderita kencing
manis.
6) Untuk terapi gen; Sel somatis (somatic gene therapy); sel darah atau
otot, terapi penyakit genetis (bawaan). Sel embrional (Germ line gene
therapy);
e. Aplikasi pada bidang lingkungan
Aplikasi bioteknologi dalam bidang lingkungan antara lain:
1) Untuk pengolahan limbah
2) Pelestarian plasma nutfah
f. Aplikasi pada bidang kesehatan dan pengobatan
Aplikasi bioteknologi dalam bidang kesehatan dan pengobatan telah
mandatangkan manfaat antara lain:
1) Memproduksi obat-obatan terhadap penyakit infeksi (antibiotik)
seperti;penisilin, streptomysin.
2) Memproduksi vaksin untuk pencegahan jenis penyakit tertentu sesuai
dengan jenis vaksinnya seperti; polio, cacar, hepatitis-B, TBC dsb.
Selain pada manusia, vaksin juga digunakan untuk melindungi ternak
(ayam, sapi dsb) dari serangan berbagai penyakit menular.
3) Memproduksi zat kebal (Antibodi monoclonal) untuk diagnosis
penyakit, penelitian dan terapi.
4) Untuk memproduksi hormon; Insulin untuk terapi penderita kencing
manis.
5) Untuk terapi gen; Sel somatis (somatic gene therapy); sel darah atau
otot, terapi penyakit genetis (bawaan). Sel embrional (Germ line gene
therapy);
g. Aplikasi pada bidang lingkungan
Aplikasi bioteknologi dalam bidang lingkungan adalah untuk
penanganan dan pemanfaatan material sampah organik yang volumenya
cenderung bertambah dengan pesat. Pemanfaatan sampah berdampak dapat
mengeliminasi sumber polusi terutama pencemaran air, dan dengan
penerapan proses biotek dapat mengubah limbah menjadi produk-produk
yang bermanfaat. Beberapa limbah yang dapat digunakan untuk substrat
fermentasi:
1) Molase, sebagai produk sampingan (limbah) industri gula masih
mengandung kadar gula 50 %. Molase digunakan secara luas sebagai
bahan baku fermentasi dan untuk produksi antibiotik, asam organic, dan
khamir untuk pembuatan roti, bumbu masak (MSG) atau diberikan
langsung untuk makanan ternak.
2) Whey sebagai produk sampingan (limbah) industri keju digunakan
sebagai substrat fermentasi.
3) Batang padi (damen) untuk produksi jamur merang.
4) Bagase (ampas tebu) banyak mengandung ligno selulose.
Peran biotek dalam pemanfaatan bahan sampah organik:
1) Mengubah kualitas makanan limbah agar sesuai untuk konsumsi
manusia.
2) Memberi makan bahan sampah secara langsung atau setelah pemrosesan
keunggas, babi, ikan, atau ternak lainnya yang dapat mencerna secara
langsung.
3) Limbah yang banyak mengandung selulose diberikan pada sapi atau
ruminansia.
4) Produksi biogas methane dan poduk fermentasi lain jika tidak dapat
diberikan ternak.
7. Peran Bioteknologi
a. Bayi Tabung
Banyak pasangan suami istri yang tidak dapat memperoleh keturunan,
karena spermatozoa dan ovum tidak dapat bertemu karena hal-hal tertentu.
Untuk mengatasinya, spermatozoa dan ovum dapat dipertemukan di dalam
tabung (in vitro=di dalam tabung). Caranya, ovum istri dan spermatozoa
suami diambil. Untukmemperoleh ovum dalam jumlah banyak, si istri disuntik
dengan hormon agar menghasilkan beberapa ovum. Ovum dan spermatozoa
simasukkan ke dalam cawan petri berisi medium yang sesuai dengan suhu
tubuh. Maka terjadilah fertilisasi in vitro membentuk zigot.
Zigot berkembang menjadi embrio. Embrio yang baik dipelihara dan
yang jelek disisihkan. Embrio yang memenuhi syarat dimasukkan ke dalam
rahim agar berkembang menjadi janin di dalam rahim (invivo=di dalam
tubuh). Bayi yang lahir dengan cara demikian disebut bayi tabung.Bayi tabung
yang pertama bernama Lousie Brown, dilahirkan di Inggris tanggal 25 Juli
1978. Teknik ini umumnya melanggar etika sehingga jarang digunakan.
b. Rekayasa Genetika
Sifat makhluk hidup tersimpan dalam gen. Gen adalah penentu sifat
yang ada di kromosom. Jika gen diubah, maka sifat makhluk hidup itu juga
ikutberubah. Karena itu, para ilmuwan berusaha untuk merubah-rubah gen
makhluk hidup agar memperoleh organisme baru dengan sifat yang
dikehendaki. Kegiatan memanipulasi gen untuk mendapatkan produk baru
dengan mengubah-ubah gen makhluk hidup disebut Rekayasa Genetika.
Contoh penggunaan rekayasa genetika adalah pembuatan insulin. Gen
penghasil insulin manusi dipotong dari DNA manusia dengan enzim. Gen
tersebut lalu disambungkan pada plasmid bakteri E. coli. hasil sambungan
plasmid dan gen insulin lalu dimasukkan ke dalam bakteri E. coli. Bakteri
tersebut dipelihara di dalam medium khusus sehingga berkembang biak
dengan cepat dan dapat memproduksi insulin manusia. Insulin yang dihasilkan
ditampung untuk dijual pada penderita kencing manis (Diabetes Melitus).
c. Tanaman transgenik
Tanaman trasngenik sebenarnya merupakan salah-satu produk dari
rekayasa genetika yang dilakukan terhadap tumbuhan. Tanaman ini menjadi
penting karena dewasa ini sebagian besar produk yang dikembangkan oleh
industri bioteknologi lebih banyak kepada tanaman budidaya yang memiliki
nilai jual besar. Teknik pembuatan tanaman transgenik tidak jauh berbeda
dengan pembuatan insulin. Sifat yang biasanya dimasukkan ke dalam tanaman
adalah anti hama, anti gulma, mampu memproduksi protein tertentu, dan lain
sebagainya.
d. Pengklonan
Pengklonaan sebenarnya bukan barang baru dalam bioteknologi.
Pengklonaan terhadap tumbuhan sebenarnya telah dilakukan berkali-kali sejak
jaman dahulu. Pengklonaan paling sederhana dapat kita lihat di perkebunan
ketela pohon. Ketela pohon yang ditanam menggunakan metode stek memiliki
informasi genetik yang sama dengan induknya. Pengklonaan pada dasarnya
merupakan usaha menghasilkan individu-individu yang seragam. Hal ini
dapatdilakukan dengan stek, cangkok, bahkan kultur jaringan pada tumbuhan.
Meskipun pengklonaan sering dilakukan terhadap tumbuhan, cara yang sama
tidak bisa dilakukan pada hewan.
Dahulu, para ilmuwan berpendapat hal initerjadi karena sel hewan
yang sudah dewasa telah kehilangan kemampuanberdiferensiasi (totipotensi).
Hilangnya totipotensi ini menyebabkan sel hewan tidak dapat membelah dan
berkembang menjadi individu baru. Tetapi Mintz dan Gurdon dalam
penelitiannya masing-masing berhasil membuktikan bahwa ketidakmampuan
sel hewan dewasa untuk berdiferensiasi disebabkan oleh lingkungan
sitoplasma selnya. Gordon mengambil inti sel dari sel usus katak kemudian ia
masukkan ke dalam sel telur yang telah dihilangkan intinya dengansinar
ultraviolet. Sel telur ini lalu berkembang menjadi berudu, lalu menjadi katak
dewasa. Katak dewasa ini merupakan klona dari katak pemberi sel usus. Inilah
pengklonaan yang pertama dilakukan.

B. Teknologi Informasi
1. Pengertian informasi dan Teknologi Informasi
Informasi adalah benda abstrak yang dapat dipergunakan untuk mencapai
tujuan positif dan atau sebaliknya. Informasi dapat mempercepat atau
memperlambat pengambilan keputusan. Dengan demikian informasi memiliki
kekuatan, baik yang membangun maupun yang merusak. Dalam prakteknya,
informasi dapat disajikan dalam berbagai bentuk baik lisan (oral), tercetak
(printed), audio, maupun audio-visual gerak yang masing-masing memiliki ciri
khas, kelebihan dan kekurangan.
Menurut Shannon dan Weaver, informasi sebagai objek materi ilmu
komunikasi mempunyai makna: Patterned matter-energy that affects the
probabilities of alternatives available to an individual making decision (hal atau
energi yang terpolakan yang mempengaruhi dan memungkinkan seseorang
membuat keputusan dari beberapa kemungkinan yang ada) (Shannon dan Weaver,
1949).
Informasi bermanfaat untuk mencapai tujuan ideal maupun material. Di
akhir abad ke-20 informasi mampu menempatkan diri sebagai komoditas yang
sangat potensial untuk mendatangkan materi. Informasi dapat dikembangbiakkan,
diolah, dan diperdagangkan untuk tujuan material; atau disajikan untuk
mempengaruhi sikap mental individu seperti iklan (material) dan
publikasi/propaganda atau layanan sosial (ideal). Kenyataan ini sebagaimana
disinggung oleh Tanudikusumah (1984) yang menyatakan: “Kelak manusia akan
“berternak” informasi, dan dari “berternak” informasi ini manusia akan
memperdagangkannya dan memperoleh keuntungan darinya (Tanudikusumah,
1984). Demikian hebatnya eksistensi informasi itu, hingga Napoleon Bonaparte
(1769-1821) pernah menyatakan: “Saya lebih takut terhadap ketajaman pena
daripada harus menghadapi satu batalion tentara bersenjata lengkap; dan “Bila
pers saya beri kebebasan, kekuasaan saya tidak akan lebih dari tiga bulan”.
Dalam pengertian yang sederhana, teknologi informasi dapat diartikan
sebagai: “Teknologi informatika yang mampu mendukung percepatan dan
meningkatkan kualitas informasi, serta percepatan arus informasi ini tidak
mungkin lagi dibatasi oleh ruang dan waktu” (J.B. Wahyudi, 1992). Dari pendapat
ini terdapat item yang sangat mendasar yaitu: “percepatan dan peningkatan
kualitas informasi yang tidak terbatasi oleh ruang dan waktu” kalimat kunci
tersebut lebih mengarah kepada kedudukan teknologi informasi secara fungsional,
yakni mempercepat akses informasi dan meningkatkan kualitas informasi.
Everett M. Rogers (1986) dalam Communication Technology menyatakan
bahwa teknologi biasanya memiliki dua aspek, yaitu perangkat keras (objek materi
dan sifatnya), dan aspek perangkat lunak (dasar informasi untuk menggerakkan
perangkat keras itu). Sedangkan batasan mengenai teknologi informasi itu, Rogers
menyatakan: “Teknologi informasi adalah perangkat keras bersifat organisatoris,
dan meneruskan nilai-nilai sosial dengan siapa individu atau khalayak
mengumpulkan, memproses, dan saling mempertukarkan informasi dengan
individu atau khalayak lain (Rogers, 1986).
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan secara sederhana
bahwa teknologi informasi merupakan seperangkat fasilitas yang terdiri dari
perangkat keras dan perangkat lunak yang dalam prakteknya diarahkan untuk
mendukung dan meningkatkan kualitas informasi yang sangat dibutuhkan oleh
setiap lapisan masyarakat secara cepat dan berkualitas. Berkat teknologi informasi
inilah, informasi yang ada di setiap tempat pada detik yang sama dapat dipantau di
tempat lain meskipun tempat itu berada di belahan bumi yang lain, atau bahkan di
ruang angkasa sekalipun.
Dewasa ini semakin dirasakan pentingnya pemanfaatan teknologi
informasi sebagai sarana untuk layanan informasi bagi masyarakat guna
mendukung penyelenggaraan program-program pemerintah. Pemerintah
bagaimanapun tidak dapat mengkesampingkan keberadaan teknologi informasi
karena teknilogi informasi merupakan sarana yang paling efektif untuk
menyampaikan atau mensosialisasikan kebijakan-kebijakan pemerintah dalam
berbagai bidang.

2. Fungsi Teknologi Informasi


Teknologi informasi yang difungsikan untuk layanan informasi kepada
masyarakat memungkinkan terjadinya pertukaran informasi dalam waktu seketika
tanpa dapat dibatasi oleh ruang dan waktu. Hal ini tentu akan sangat mendukung
suatu disiplin ilmu atau suatu jenis pekerjaan yang memerlukan kecepatan akses
informasi seperti jurnalistik atau ekonomi. Jurnalistik merupakan jenis kerja yang
mengutamakan aktualitas/kecepatan; sedangkan pada bidang ekonomi/bisnis
percepatan informasi akan membawa pengaruh terhadap perolehan profit atau
sebaliknya.
Sudah terbukti secara nyata bahwa bidang pembangunan, perekonomian,
bisnis, dan bidang lainnya tidak akan mengalami kemajuan tanpa diimbangi
dengan pencapaian kemajuan di bidang teknologi informasi. John Naisbitt dan
Patricia Aburdene (1984) telah memprediksikan akan terbentuknya ekonomi
global. Prediksi ini saat ini telah menjadi kenyataan, misalnya saja pada saat ini
seseorang yang tengah berada di tengah hutan belantara di pedalaman Kalimantan
dapat saja melakukan transaksi dengan rekan bisnisnya yang ada di New York
melalui komunikasi dengan telepon satelitnya. Oleh karena itu pemanfaatan
teknologi informasi untuk layanan informasi kepada masyarakat merupakan suatu
keniscayaan. Sebab layanan informasi di masa sekarang ini tidak akan
membuahkan hasil yang maksimal jika tidak didukung oleh teknologi informasi.

3. Manfaat Teknologi Informasi dalam Kehidupan Sehari-hari


a. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Perusahaan
Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi banyak digunakan para
usahawan. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku
usaha merasa perlu menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja.
b. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Dunia Bisnis
Dalam dunia bisnis Teknologi Informasi dan Komunikasi dimanfaatkan untuk
perdagangan secara elektronik atau dikenal sebagai E-Commerce. E-Commerce
adalah perdagangan menggunakan jaringan komunikasi internet.
c. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Perbankan
Dalam dunia perbankan Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah
diterapkannya transaksi perbankan lewat internet atau dikenal dengan Internet
Banking.
d. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan Teknologi
pembelajaran terus mengalami perkembangan seirng perkembangan zaman.
Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari Makalah Teknologi Informasi dan
Komunikasi sering dijumpai kombinasi teknologi audio/data, video/data,
audio/video, dan internet. Internet merupakan alat komunikasi yang murah
dimana memungkinkan terjadinya interaksi antara dua orang atau lebih.
e. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Kesehatan
Sistem berbasis kartu cerdas (smart card) dapat digunakan juru medis untuk
mengetahui riwayat penyakit pasien yang datang ke rumah sakit karena dalam
kartu tersebut para juru medis dapat mengetahui riwayat penyakit pasien.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mencakup dua aspek,
yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi,
meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat
bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi.
Teknologi Komunikasi merupakan segala hal yang berkaitan dengan
penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat
yang satu ke lainnya. Karena itu, Teknologi Informasi dan Teknologi
Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung
pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan,
manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media.

4. Dampak Teknologi Informasi / Internet


a. Dampak Positif
1) Internet sebagai media komunikasi merupakan fungsi internet yang paling
banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi
dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.
2) Media pertukaran data dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan
www (world wide web – jaringan situs-situs web) para pengguna internet
di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.
3) Media untuk mencari informasi atau data perkembangan internet yang
pesat, menjadikan www sebagai salah satu sumber informasi yang penting
dan akurat.
4) Kemudahan memperoleh informasi yang ada di internet sehingga kita tahu
apa saja yang terjadi.
5) Bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan,
kebudayaan, dan lain-lain.Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam
bidang perdagangan sehingga tidak perlu pergi menuju ke tempat
penawaran/penjualan.
b. Dampak Negatif
1) Pornografi anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan
pornografi, memang tidak salah. Dengan kemampuan penyampaian
informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela.
2) Penipuan hal ini memang merajalela di bidang manapun. Internet pun tidak
luput dari serangan penipu.
3) Bisa membuat seseorang kecanduan terutama yang menyangkut pornografi
dan dapat menghabiskan uang karena hanya untuk melayani kecanduan
tersebut. Jadi internet tergantung pada pemakainya bagaimana cara mereka
dalam menggunakan teknologi itu, namun semestinya harus ada batasan-
batasan dan norma-norma yang harus mereka pegang teguh walaupun
bersentuhan dengan internet atau di dalam dunia maya.

C. Teknologi Kearifan Lokal


1. Pengertian Kearifan Lokal
Pengertian Kearifan Lokal dilihat dari kamus Inggris Indonesia, terdiri dari
2 kata yaitu kearifan (wisdom) dan lokal (local). Local berarti setempat dan
wisdom sama dengan kebijaksanaan. Dengan kata lain maka local wisdom dapat
dipahami sebagai gagasan-gagasan, nilai-nilai, pandangan-pandangan setempat
(local) yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan
diikuti oleh anggota masyarakatnya.
Dari definisi-definisi itu, kita dapat memahami bahwa kearifan lokal
adalah pengetahuan yang dikembangkan oleh para leluhur dalam mensiasati
lingkungan hidup sekitar mereka, menjadikan pengetahuan itu sebagai bagian dari
budaya dan memperkenalkan serta meneruskan itu dari generasi ke generasi.
Beberapa bentuk pengetahuan tradisional itu muncul lewat cerita-cerita, legenda-
legenda, nyanyian-nyanyian, ritual-ritual, dan juga aturan atau hukum setempat.
Teknologi kearifan lokal merupakan penggabungan teknologi dengan
kearifan lokal masyarakat setempat. Biasanya dimanfaatkan untuk menangani
masalah lingkungan setempat (banjir, kerusakan lingkungan dll).

2. Teknologi kearifan lokal terbagi atas:


a. Local genius : juga disebut cultural identity adalah identitas/kepribadian
budaya bangsa yang menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap dan
mengolah kebudayaan asing sesuai watak dan kemampuan sendiri.
b. Local wisdom (kearifan lokal/setempat) : dapat dipahami sebagai gagasan-
gagasan setempat (local) yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik,
yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya.
c. Social system atau sistem sosial : adalah salah satu wujud budaya, yaitu dalam
bentuk tata perilaku manusia yang terjadi akibat manusia mempunyai gagasan
sistem nilai budaya) tertentu
3. Jenis- jenis Kearifan Lokal
a. Tata kelola, berkaitan dengan kemasyarakatan yang mengatur kelompok sosial
(kades).
b. Nilai-nilai adat, tata nilai yang dikembangkan masyarakat tradisional yang
mengatur etika.
c. Tata cara dan prosedur, bercocok tanam sesuai dengan waktunya untuk
melestarikan alam.
d. Pemilihan tempat dan ruang.
Kearifan lokal yang berwujud nyata, antara lain;
a. Tekstual, contohnya yang ada tertuang dalam kitab kono (primbon), kalinder.
b. Tangible, contohnya bangunan yang mencerminkan kearifan lokal.
Contoh: Candi borobodur, batik.
Kearifan lokal yang tidak berwujud; Contoh : Petuah yang secara verbal,
berbentuk nyanyian seperti balamut.
4. Fungsi Kearifan Lokal
a. Berfungsi untuk konservasi dan pelestarian sumber daya alam
b. Berfungsi untuk pengembangan sumber daya manusia,
c. Berfungsi untuk pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan
d. Berfungsi sebagai petuah, kepercayaan, sastra dan pantangan.
e. Bermakna budaya misalnya upacara integrasi komunal/kerabat.
f. Bermakna sosial, misalnya pada upacara daur pertanian.
g. Bermakna etika dan moral, yang terwujud dalam upacara Ngaben dan
penyucian roh leluhur.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk
hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup
(enzim,alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
Bioteknologi memiliki beberapa jenis atau cabang ilmu yang beberapa diantaranya
diasosikan dengan warna, yaitu  merah,  putih/abu-abu, hijau, dan biru.
Teknologi informasi merupakan seperangkat fasilitas yang terdiri dari
perangkat keras dan perangkat lunak yang dalam prakteknya diarahkan untuk
mendukung dan meningkatkan kualitas informasi yang sangat dibutuhkan oleh setiap
lapisan masyarakat secara cepat dan berkualitas. Berkat teknologi informasi inilah,
informasi yang ada di setiap tempat pada detik yang sama dapat dipantau di tempat
lain meskipun tempat itu berada di belahan bumi yang lain, atau bahkan di ruang
angkasa sekalipun.
Teknologi kearifan lokal merupakan penggabungan teknologi dengan kearifan
lokal masyarakat setempat. Biasanya dimanfaatkan untuk menangani masalah
lingkungan setempat (banjir, kerusakan lingkungan dll).
B. Saran
Melalui makalah ini di harapkan pembaca dapat menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai perkembangan Teknologi penting yang membahas
Bioteknologi , teknologi informasi, dan teknologi kearifan lokal. Dan kami juga
berharap pembaca dapat memahami semua penjelasan yang di berikan dalam makalah
ini , sehingga apabila ada yang kurang jelas atau kesalahan dalam penyusunan
makalah ini, pembaca dapat memberikan pemasukan demi sempurnanya penyusunan
makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Dahlan, M. A. 1993. Jurnal Ikatan Sarjana Komunikasi vol 5 dan 6. Jakarta: Gramedia


Pustaka Utama.
Harmoni, Ati. 1992. Pengantar Ilmu Alamiah Dasae (IAD). Depok: Gunadarma.
J.B. Wahyudi. 1992. Teknologi Informasi dan Produksi Citra Bergerak. Jakarta.
Jasin, Maskoeri. 2013. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Kuswanti, Nur dkk. 2008. CTL Ilmu Pengetahuan Alam: Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawinayah Kelas IX Edisi 4. Jakarta: Pusat Perbukuan
Dapatermen Pendidikan Nasional.
Wariyono, Sukis dan Yani Muharomah. 2008. Mari Belajar Ilmu Alam Sekitar Panduan
Belajar IPA Terpadu untuk Kelas IX SMP/MTs. Jakarta: Pusat Perbukaan Dapatermen
Pendidikan Nasional

Anda mungkin juga menyukai