Disusun oleh :
Kelompok 1
Seksi 17 BKT 08
Tahun 2019
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT, atas izin dan rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah Hakikat Ilmu Kealaman Dasar yang berjudul
Bioteknologi dan Komunikasi. Shalawat serta salam kami kirimkan kepada Nabi besar
Muhammad SAW yang telah membimbing dan mengarahkan umatnya kejalan yang benar
dan diridhoi-Nya.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki masih sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penyusun, (kelompok 1)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................................
B. Rumusan Masalah...............................................................................................
C. Tujuan.................................................................................................................
II. PEMBAHASAN
A. Bioteknologi........................................................................................................
B. Teknologi Informasi............................................................................................
C. Teknologi Kearifan Lokal...................................................................................
III. PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................................
B. Saran....................................................................................................................
DAFTAR KEPUSTAKAAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat memberi
pengaruh kepada pola kehidupan manusia. Bagaimanapun tidak dapat dipungkiri
bahwasanya sebagian besar aspek kehidupan manusia telah memanfaatkan teknologi.
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup
(bakteri, jamur, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim,
alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
Pada akhir tahun 1970-an, bioteknologi mulai dikenal sebagai salah satu
revolusi teknologi yang sangat menjanjikan. Pentingnya bioteknologi secara strategis
dan potensinya untuk kontribusi dalam bidang pertanian, pangan, kesehatan, sumber
daya alam dan lingkungan mulai menjadi kenyataan yang semakin berkembang.
Secara tidak langsung bioteknologi dapat membantu meningkatkan kesejahteraan
hidup manusia juga. Akan tetapi, perlu kita sadari bahwa perkembangan bioteknologi
yang bervariasi ini belum dapat menjamin peningkatan kesejahteraan hidup manusia.
Karena masih banyak masyarakat yang tingkat perekonomiannya rendah
sehingga penggunaan bioteknologi belum dapat dirasakan oleh semua lapisan
masyarakat. Namun demikian, banyaknya penggunaan hasil-hasil bioteknologi belum
diimbangi dengan pengetahuan masyarakat tentang pengertian dari bioteknologi. Jadi
masyarakat hanya memanfaatkan hasil-hasil dari bioteknologi tanpa mengetahui
secara pasti apa itu bioteknologi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian bioteknologi?
2. Apa itu teknologi informal?
3. Apa itu teknologi kearifan lokal?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian bioteknologi
2. Untuk mengetahui apa itu teknologi informal
3. Untuk mengetahui apa itu teknologi kearifan lokal
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bioteknologi
1. Pengertian Bioteknologi
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk
hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup
(enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata,
tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer,
biologi molekuler, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain
sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang
menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.
Istilah bioteknologi untuk pertama kalinya dikemukakan oleh Karl
Ereky,seorang insinyur Hongaria pada tahun 1917 untuk mendeskripsikan
produksi babi dalam skala besar dengan menggunakan bit gula sebagai sumber
pakannya (Suwanto,1998). Beragam batasan dan pengertian dikemukakan oleh
berbagai lembaga untuk menjelaskan tentang Bioteknologi. Beberapa diantaranya
akan diulas singkat sebagai berikut:
a. Menurut Bull et al. (1982), bioteknologi merupakan penerapan asas-asas
sains (ilmu pengetahuan alam) dan rekayasa (teknologi) untuk pengolahan
suatu bahan dengan melibatkan aktivitas jasad hidup untuk menghasilkan
barang dan/atau jasa.
b. Bioteknologi merupakan penerapan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan
kerekayasaan untuk penanganan dan pengolahan bahan dengan bantuan
agen biologis untuk menghasilkan bahan dan jasa (OECD,1982).
c. Bioteknologi adalah teknik pendayagunaan organisme hidup atau bagiann
organisme untuk membuat atau memodifikasi suatu produk dan
meningkatkan/memperbaiki sifat tanaman atau hewan atau
mengembangkan mikroorganisme untuk penggunaan khusus (OTA-US,
1982).
d. Menurut Primrose (1987), secara lebih sederhana bioteknologi merupakan
eksploitasi komersial organisme hidup atau komponennya seperti; enzim.
e. Bioteknologi berasal dari dua kata, yaitu 'bio' yang berarti makhuk hidup
dan'teknologi' yang berarti cara untuk memproduksi barang atau jasa. Dari
paduan dua kata tersebut European Federation of Biotechnology
mendefinisikan bioteknologi sebagai perpaduan dari ilmu pengetahuan
alam dan ilmu rekayasa yang bertujuan meningkatkan aplikasi organisme
hidup, sel, bagian dari organisme hidup, dan/atau analog molekuler untuk
menghasilkan produk dan jasa.
f. Atau secara tegas dinyatakan, Bioteknologi merupakan penggunaan
terpadu biokimia, mikrobiologi, dan ilmu-ilmu keteknikan dengan bantuan
mikroba,bagian-bagian mikroba atau sel dan jaringan organisme yang
lebih tinggi dalam penerapannya secara teknologis dan industri (EFB.,
1983)
Berdasarkan terminologinya, maka bioteknologi dapat diartikan sebagai
berikut:
a. “Bio” memiliki pengertian agen hayati (living things) yang meliputi;
organisme (bakteri, jamur (ragi), kapang), jaringan/sel (kultur sel
tumbuhan atau hewan),dan/atau komponen sub-selulernya (enzim).
b. “Tekno” memiliki pengertian teknik atau rekayasa (engineering) yaitu
segala sesuatu yang berkaitan dengan rancang-bangun, misalnya untuk
rancang bangun suatu bioreaktor. Cakupan teknik disini sangat luas antara
lain; teknik industri
c. 3. “Logi” memiliki pengertian ilmu pengetahuan alam (sains) yang
mencakup; biologi, kimia, fisika, matematika dsb. Ditinjau dari sudut
pandang biologi (biosain), maka bioteknologi merupakan penerapan
(applied); biologi molekuler, mikrobiologi, biokimia, dan genetika.
Dengan demikian, bioteknologi merupakan penerapan berbagai bidang
(disiplin) ilmu (interdisipliner). Oleh karena itu, tidak ada seorangpun
yang dapat menguasai seluruh aspek bioteknologi.
Berdasarkan definisi dan pengertian di atas, maka bioteknologi
tidak lain adalah suatu proses yang unsur-unsurnya sebagai berikut:
1) Input yaitu bahan kasar (raw material) yang akan diolah seperti;
beras, anggur, susu dsb.
2) Proses yaitu mekanisme pengolahan yang meliputi; proses
penguraian atau penyusunan oleh agen hayati. 3. Output yaitu
produk baik berupa barang dan/atau jasa, seperti; alkohol, enzim,
antibiotika, hormon, pengolahan limbah.
Di bidang medis, penerapan bioteknologi pada masa lalu dibuktikan antara
lain dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam
jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan
signifikan terjadi setelah penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur. Dengan alat ini,
produksi antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal.
Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara-
negara maju. Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam
teknologi semisal rekayasa genetika, kultur jaringan, DNA rekombinan,
pengembangbiakan sel induk, kloning, dan lain-lain. Teknologi ini
memungkinkan kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit genetik
maupun kronis yang belum dapat disembuhkan, seperti kanker ataupun
HIV/AIDS. Penelitian di bidang pengembangan sel induk juga memungkinkan
para penderita stroke ataupun penyakit lain yang mengakibatkan kehilangan atau
kerusakan pada jaringan tubuh dapat sembuh seperti sediakala.
Di bidang pangan, dengan menggunakan teknologi rekayasa genetika,
kultur jaringan dan DNA rekombinan, dapat dihasilkan tanaman dengan sifat dan
produk unggul karena mengandung zat gizi yang lebih jika dibandingkan tanaman
biasa, serta juga lebih tahan terhadap hama maupun tekanan lingkungan.
Penerapan bioteknologi pada masa ini juga dapat dijumpai pada pelestarian
lingkungan hidup dari polusi. Sebagai contoh, pada penguraian minyak bumi yang
tertumpah ke laut oleh bakteri, dan penguraian zat-zat yang bersifat toksik (racun)
di sungai atau laut dengan menggunakan bakteri jenis baru.
Kemajuan di bidang bioteknologi tak lepas dari berbagai kontroversi yang
melingkupi perkembangan teknologinya. Sebagai contoh, teknologi kloning dan
rekayasa genetika terhadap tanaman pangan mendapat kecaman dari bermacam-
macam golongan. Bioteknologi secara umum berarti meningkatkan kualitas suatu
organisme melalui aplikasi teknologi. Aplikasi teknologi tersebut dapat
memodifikasi fungsi biologis suatu organisme dengan menambahkan gen dari
organisme lain atau merekayasa gen pada organisme tersebut.
Perubahan sifat biologis melalui rekayasa genetika tersebut menyebabkan
“lahirnya organisme baru” produk bioteknologi dengan sifat-sifat yang
menguntungkan bagi manusia. Produk bioteknologi, antara lain:
a. Jagung resistan hama serangga.
b. Kapas resistan hama serangga.
c. Pepaya resistan virus.
d. Enzim pemacu produksi susu pada sapi.
e. Padi mengandung vitamin A.
f. Pisang mengandung vaksin hepatitis.
2. Sejarah Bioteknologi
Sejarah Bioteknologi Bioteknologi dalam artian pemanfaatan
mikroorganisme untuk mengolah makanan dan minuman, telah dikenal sejak
jaman dahulu sebelum masehi. Orang mesir kuno telah mengenal pemanfaatan
mikroorgansime untuk membuat bir, anggur, vinegar, keju, tuak, yoghurt dsb.
Bioteknologi telah mengalami perkembangan sesuai jamannya untuk
memproduksi; alkohol, penisilin, dan akhirnya antibodi monoklonal. Prospek ke
depan, terdapat indikasi bahwa perkembangan penerapan bioteknologi dalam
segala bidang kehidupan akan semakin meningkat dengan didukung oleh
penemuan-penemuan baru dan penerapan metode-metode baru.
Kemajuan yang sangat menggembirakan dalam bioteknologi adalah
penerapan rekayasa genetika dengan menyisipkan gen-gen tertentu yang
dikehendaki kedalam Input PROSES Output - 10 - Diktat Bioteknologi sel yang
telah dikultur dengan tujuan untuk memproduksi insulin dan/atau beberapa
hormon pertumbuhan dalam skala besar. Demikian pula penggunaan antibodi
monoklonal sangat meluas baik untuk penelitian maupun uji klinis termasuk
diagnosis dan bahkan upaya mencapai target spesifik untuk pengobatan.
Perencanaan strategis dalam Bioteknologi: kompetensi menguasai
bioteknologi dapat tercapai manakala pembinaan sumber daya manusia
diorientasikan pada kompetensi meneliti dan menerapkan metode-metode
mutakhir bioteknologi. Kemampuan menguasai dan mengaplikasikan metode-
metode mutakhir bioteknologi seperti: kultur jaringan, rekayasa genetik,
hibridoma, kloning, dan polymerase chains reaction (PCR) secara prospektif akan
mampu menghasilkan produk-produk penemuan baru. Bull, et al., (1982)
menyatakan bahwa: Istilah bioteknologi mempunyai pengertian sebagai penerapan
teknik-teknik biologi, biokimia dan rekayasa dalam pengolahan bahan dengan
memanfaatkan agensia jasad hidup dankomponankomponen untuk menghasilkan
barang dan jasa (Triwibowo Juwono, 2001).
Secara umum, bioteknologi dapat diklafikasikan menjadi dua aras yaitu:
bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern. Aplikasi bioteknologi
sesungguhnya telah berlangsung cukup lama, dalam peradapan manusia; seperti
upaya produksi antibiotik, fermentasi, alcohol, pangan dan teknologi pengolahan
limbah ; yang kesemuanya dapat dikelompokan ke dalam biteknologi
konvensional. Tetapi mengapa nampaknya biteknologi baru saja berkembang pada
kurun abad ke dua puluh ini? Karena secara implisit yangdimaksud bioteknologi
adalah biteknologi modern, yang intinya adalah rekayasa genetik, dengan teknik
gen kloning yang berkembang berdasar penemuan struktur dan fungsi DNA oleh
Watson dan Creck.
Dalam perkembangannya, bioteknologi telah mencapai tingkat rekayasa
yang lebih terarah, sehingga hasilnya dapat dikendalikan. Dengan teknik yang
dikenal sebagai teknik DNA rekombinan, atau secara popular dikenal sebagai
rekayasa genetika. Para ilmuan dapat menyambung molekul-molekul DNA yang
berbeda menjadi suatu molekul DNA rekombinan yang inti prosesnya adalah
“kloning gena”.
4. Perkembangan Bioteknologi
a. Bioteknologi konvensional
Ciri-ciri bioteknologi konvensional; kurang steril, jumlah sedikit
(terbatas),kualitas belum terjamin. Contoh: industri tempe, tape, anggur,
yoghurt, dsb.
b. Bioteknologi modern
Ciri-ciri bioteknologi modern; steril, produksi dalam jumlah banyak
(massal),kualitas standar dan terjamin. Selain itu, bioteknologi modern tidak
terlepas dengan aplikasi metode-metode mutakhir bioteknologi (current
methods of biotecnology) seperti:
1) Kultur jaringan merupakan suatu metode untuk memperbanyak
jaringan/sel yang berasal atau yang didapat dari jaringan orisinal
tumbuhan atau hewan setelah terlebih dahulu mengalami pemisahan
(disagregasi) secara mekanis, atau kimiawi (enzimatis) secara in vitro
(dalam tabung kaca).
2) Teknologi DNA rekombinan (recombinant DNA technology) adalah suatu
metode untuk merekayasa genetik dengan cara menyisipkan (insert) gena
yang dikehendaki ke dalam suatu organisme. Transgenik adalah suatu
metode untuk. Rekayasa protein (protein engineering).
3) Hibridoma adalah suatu metode untuk menggabungkan dua macam sel
eukariot dengan tujuan mendapatkan sel hibrid yang memiliki
kemampuan kedua sel induknya.
4) Kloning adalah suatu metode untuk menghasilkan keturunan yang
dikehendaki sama persis dengan induknya.
5) Polymerase chains reaction (PCR) merupakan metode yang sangat sensitif
untuk mendeteksi dan menganalisis sekuen asam nukleat. RT-PCR untuk
memperbanyak (amplifikasi) rantai RNA menjadi DNA; tissue/cells
→extracted → RNA/mRNA → rT-PCR → copy DNA (cDNA).
6) Hibridisasi DNA adalah metode untuk menyeleksi sekuen DNA dengan
menggunakan probes DNA untuk hibridisasi (pencangkokan) rantai DNA.
5. Dampak Bioteknologi
Dalam kehidupan manusia bioteknologi tidak hanya membawa dampak
yang positif saja tetapi juga dampak negative, yaitu:
a. Dampak Positif, dampak positif dengan adanya bioteknologi adalah
sebagai berikut:
1) Bidang Pangan
Bioteknologi memainkan peranan penting dalam bidang pangan
yaitu dengan memproduksi makanan dengan bantuan mikroba
(tempe,roti,keju,yoghurt,kecap,dll) ,vitamin, dan enzim
2) Bidang Kesehatan
Bioteknologi juga dimanfaatkan untuk berbagai keperluan
misalnya dalam pembuatan antibodi monoklonal, pembuatan vaksin, terapi
gen dan pembuatan antibiotik. Proses penambahann DNA asing pada
bakteri merupaka prospek untuk memproduksi hormon atau obat-obatan di
dunia kedokteran. contohnya pada produksi hormon insulin, hormon
pertumbuhan dan zat antivirus yang disebut interferon. Orang yang
menderita diabetes melitus membutuhkan suplai insulin dari luar tubuh.
Dengan menggunakan teknik DNA rekombinan, insulin dapat dipanen dari
bakteri.
3) Bidang Lingkungan
Bioteknologi dapat digunakan untuk perbaikan lingkungan
misalnya dalam hal mengurangi pencemaran dengan adanya teknik
pengolahan limbah dan dengan memanipulasi mikroorganisme.
4) Bidang Pertanian
Adanya perbaikan sifat tanaman dapat dilakukan dengan teknik
modifikasi genetik dengan bioteknologi melalui rekayasa genetika untuk
memperoleh varietas unggul, produksi tinggi, tahan hama, patogen, dan
herbisida. Perkembangan Biologi Molekuler memberikan sumbangan yang
besar terhadap kemajuan ilmu pemuliaan ilmu tanaman (plant breeding).
Suatu hal yang tidak dapat dipungkiri bahwa perbaikan genetis melalu
pemuliaan tanaman konvemsional telah memberikan kontribusi yang
sangat besar dalam penyediaan pangan dunia.
Dalam bidang pertanian telah dapat dibentuk tanaman dengan
memanfaatkan mikroorganisme dalam fiksasi nitogen yang dapat membuat
pupuknya sendiri sehingga dapat menguntungkan pada petani. Demikian
pula terciptanya tanaman yang tahan terhadap tanah gersang. Mikroba
yang di rekayasa secara genetik dapat meningkatkan hasil panen pertanian,
demikian juga dalam cara lain, seperti meningkatkan kapasitas mengikat
nitrogen dari bacteri Rhizobium.
Keturunan bacteri yang telah disempurnakan atau diperbaiki dapat
meningkatkan hasil panen kacang kedelai sampai 50%. Rekayasa genetik
lain sedang mencoba mengembangkan turunan dari bacteri Azotobacter
yang melekat pada akar tumbuh bukan tumbuhan kacang-kacangan
(seperti jagung) dan mengembangbiakan, membebaskan tumbuhan jagung
dari ketergantungan pada kebutuhan pupuk amonia (pupuk buatan).
5) Bidang Peternakan
Peningkatan produksi ternak ,meningkatkan efisiensi dan kualitas
pakan seperti manipulasi mikroba rumen, menghasilkan embrio yang
banyak dalam satu kali siklus reproduksi, menciptakan jenis ternak unggul,
dan dapat memproduksi asam amino tetentu.
Hewan ternak diberi perlakuan dengan produk-produk yang
dihasilkan dari metode DNA rekombinan. Produk ini mencakup vaksin-
vaksin baru atau yang didesain ulang, antibodi dan hormon-hormon
pertumbuhan. Misalnya, beberapa sapi perah disuntik dengan hormon
pertumbuhan sapi (BGH, bovine growth hormone) yang dibuat oleh E.coli
untuk menaikkan produksi susu (vaksin ini dapat meningkatkan hingga
10%). BGH juga meningkatkan perolehan bobot dalam daging ternak.
Sejauh ini telah lulus dari semua uji keamanan dan BGH sekarang
digunakan secara meluas dalam kelompok pabrik susu..
6) Bidang Hukum
Dengan teknologi DNA, menawarkan aplikasi bagi kepentingan
forensik. Pada kriminalitas dengan kekerasan, darah atau jaringan lain
dalam jumlah kecil dapat tertinggal di tempat kejadian perkara.
b. Dampak Negatif
1) Dampak terhadap kesehatan
Produk-produk hasil rekayasa genetika memiliki resiko potensial
sebagai berikut:
a) Gen sintetik dan produk gen baru yang berevolusi dapat menjadi racun
dan atau imunogenik untuk manusia dan hewan.
b) Rekayasa genetik tidak terkontrol dan tidak pasti, genom bermutasi
dan bergabung, adanya kelainan bentuk generasi karena racun atau
imunogenik, yang disebabkan tidak stabilnya DNA rekayasa genetik.
c) Virus di dalam sekumpulan genom yang menyebabkan penyakit
mungkin diaktifkan oleh rekayasa genetik.
d) Penyebaran gen tahan antibiotik pada patogen oleh transfer gen
horizontal, membuat tidak menghilangkan infeksi.
e) Meningkatkan transfer gen horizontal dan rekombinasi, jalur utama
penyebab penyakit.
f) DNA rekayasa genetik dibentuk untuk menyerang genom dan kekuatan
sebagai promoter sintetik yang dapat mengakibatkan kanker dengan
pengaktifan oncogen (materi dasar sel-sel kanker).
g) Tanaman rekayasa genetik tahan herbisida mengakumulasikan
herbisida dan meningkatkan residu herbisida sehingga meracuni
manusia dan binatang seperti pada tanaman.
2) Dampak terhadap lingkungan
Saat ini, umat manusia mampu memasukkan gen ke dalam
organisme lain dan membentuk "makhluk hidup baru" yang belum pernah
ada. Pengklonan, transplantasi inti, dan rekombinasi DNA dapat
memunculkan sifat baru yang belum pernah ada sebelumnya. Pelepasan
organisme-organisme transgenik ke alam telah menimbulkan dampak
berupa pencemaran biologis di lingkungan kita. Setelah 30 tahun
Organisme Hasil Rekayasa Genetik (OHRG) atau Genetically Modified
Organism (GMO), lebih dari cukup kerusakan yang ditimbulkannya
terdokumentasikan dalam laporan International Specialty Products. Di
antaranya:
a) Tidak ada perluasan lahan, sebaliknya lahan kedelai rekayasa genetik
menurun sampai 20 persen dibandingkan dengan kedelai non-rekayasa
genetik. Bahkan kapas Bt di India gagal sampai 100 persen.
b) Tidak ada pengurangan pengunaan pestisida, sebaliknya penggunaan
pestisida tanaman rekayasa genetik meningkat 50 juta pound dari 1996
sampai 2003 di Amerika Serikat
c) Tanaman rekayasa genetik merusak hidupan liar, sebagaimana hasil
evaluasi pertanian Kerajaan Inggris.
d) Bt tahan pestisida dan roundup tahan herbisida yang merupakan dua
tanaman rekayasa genetik terbesar praktis tidak bermanfaat.
e) Area hutan yang luas hilang menjadi kedelai rekayasa genetik di
Amerika Latin, sekitar 15 hektar di Argentina sendiri, mungkin
memperburuk kondisi karena adanya permintaan untuk biofuel.
Meluasnya kasus bunuh diri di daerah India, meliputi 100.000 petani
antara 1993-2003 dan selanjutnya 16.000 petani telah meninggal dalam
waktu setahun.
f) Pangan dan pakan rekayasa genetik berkaitan dengan adanya kematian
dan penyakit di lapangan dan di dalam tes laboratorium.
g) Herbisida roundup mematikan katak, meracuni plasenta manusia dan
sel embrio. Roundup digunakan lebih dari 80 persen semua tanaman
rekayasa genetik yang ditanam di seluruh dunia.
h) Kontaminasi transgen tidak dapat dihindarkan. Ilmuwan menemukan
penyerbukan tanaman rekayasa genetik pada non-rekayasa genetik
sejauh 21 kilometer.
3) Dampak terhadap etika moral
Penyisipan gen makhluk hidup lain yang tidak berkerabat dianggap
telah melanggar hukum alam dan kurang dapat diterima oleh masyarakat.
Pemindahan gen manusia ke dalam tubuh hewan dan sebaliknya sudah
mendapatkan reaksi keras dari berbagai kalangan. Permasalahan produk-
produk transgenik tidak berlabel, membawa konskuensi bagi kalangan
agama tertentu. Terlebih lagi teknologi kloning yang akan dilakukan pada
manusia. Bioteknologi yang berkaitan dengan reproduksi manusia sering
membawa masalah baru, karena masyarakat belum menerimanya. berikut
ini beberapa contoh mengenai masalah ini:
a) seorang nenek melahirkan cucunya dari embrio cucu yang dibekukan
dalam tabung pembeku karena ibunya tidak mampu hamil karena
penyakit tertentu. Kemudian di masyarakat timbul sebuah pertanyaan
"anak siapa bayi tersebut?"
b) pasangan suami istri menunda kehamilan. sperma suami dititipkan di
bank sperma. beberapa tahun setelah suami meninggal, sang janda
ingin mengandung anak dari almarhum suaminya. Dia mengambil
sperma yang dititipkan di bank sperma. bagaimanakah staus dari anak
tersebut ?, bolehkah wanita tersebut mengandung anak dari suami yang
telah meninggal ?
c) meminta sperma orang lain di bank sperma untuk difertilisasi di dalam
rahim wanita merupakan pelanggaran atau bukan ?
4) Dampak ekonomi
Terdapat suatu kecenderungan bahwa bioteknologi tidak terlepas
dari muatan ekonomi. Muatan ekonomi tersebut terlihat dari adanya hak
paten bagi produk-produk hasil rekayasa genetik, sehingga penguasaan
bioteknologi hanya pada lembaga-lembaga tertentu saja. Hal ini memaksa
petani-petani kecil untuk membeli bibit kepada perusahaan perusahaan
yang memiliki hak paten. Produk Bioteknologi dapat merugikan peternak-
peternak tradisional seperti pada kasus penggunaan hormon pertubuhan
sapi hingga naik sebesar 20%. hormon tersebut hanya mampu dibeli oleh
perusahaan peternakan yang bermodal besar. Hal tersebutmenimbulkan
suatu kesenjangan ekonomi. Menyikapi adanya dampak negatif
bioteknologi, perlu adanya tindakan-tindakan untuk menanggulangi
meluasnya dampak tersebut, antara lain sebagai berikut:
Sejak Stanley Cohen melakukan rekombinasi DNA tahun 1972,
telah dikeluarkan peraturan agar ada ijin atau rekomendasi sebelum para
pakar melakukan rekombinasi. Ini dilakukan agar rekombinasi DNA yang
dilakukan tidak digunakan untuk tujuan yang negatif.
a) Pemerintah Amerika Serikat melarang cloning manusia apapun
alasannya. Namun tidak semua negara mempunyai peraturan seperti
Amerika Serikat. Seperti Singapura, tidak melarang cloning tersebut.
b) Undang-undang yang melarang pembuatan senjata biologis yang
berlaku untuk semua negara di dunia.
c) Selain undang-undang dan peraturan, prosedur kerja di laboratorium
telah membatasi kemungkinan terjadinya dampak negatif. Misalnya
kondisi laboratorium harus suci hama (aseptik), limbah yang keluar
dari laboratorium diolah terlebih dahulu.
d) Pengawasan dan pemberian sertifikasi bahwa produk-produk yang
berlabel bioteknologi tidak menyebabkan gangguan pada kesehatan
manusia.
e) Penerapan bioteknologi harus tetap berdasarkan nilai-nilai moral dan
etika karena semua makhluk hidup mempunyai kepentingan yang sama
dalam menjaga "ekosistem manusia"
f) Penegakkan di bidang hukum dengan jalan menaati UU No.12 tahun
1992 tentang sistem budidaya pertanian, dan UU No.4 tahhun 1994
tentang pengesahan konvensi PBB mengenai keanekaragaman hayati.
Bagian penjelasan umum, sub bab Manfaat Konvensi butir 6
menyatakan bahwa "pengembangan dan penaanganan bioteknologi
agar Indonesia tidak dijadikan ajang ujicoba pelepasan GMO oleh
negara lain.
g) Pada tingkat nasional, pemerintah Indonesia telah mengeluarkan surat
keputusan bersama (SKB) Nomor 998.I/ Kpts/ OT.210/ 9/ 99;790.a/
KptsXI/ 1999;1145A/ MENKES/ SKB/ IX/ 1999;015A/ Meneg
PHOR/ 09/ 1999 tentang Keamanan Hayati dan Keamanan Pangan
Produk Pertanian Hasil Rekayasa Genetika Tanaman. Surat Keputusan
bersama tersebut melibatkan Menteri Pertanian, Menteri Kehutanan
dan Perkebunan, Menteri Kesehatan, dan Menteri Negara Pangan dan
Hortikultura. Dalam keputusan tersebut mengharuskan adanya
pengujian tanaman pangan hasil rekayasa genetika sebelum
dikomersialkan sesuai standar protokol WHO. Standar protokol WHO
tersebut meliputi uji toksisitas, alergenitas, dan kandungan nutrisi.
B. Teknologi Informasi
1. Pengertian informasi dan Teknologi Informasi
Informasi adalah benda abstrak yang dapat dipergunakan untuk mencapai
tujuan positif dan atau sebaliknya. Informasi dapat mempercepat atau
memperlambat pengambilan keputusan. Dengan demikian informasi memiliki
kekuatan, baik yang membangun maupun yang merusak. Dalam prakteknya,
informasi dapat disajikan dalam berbagai bentuk baik lisan (oral), tercetak
(printed), audio, maupun audio-visual gerak yang masing-masing memiliki ciri
khas, kelebihan dan kekurangan.
Menurut Shannon dan Weaver, informasi sebagai objek materi ilmu
komunikasi mempunyai makna: Patterned matter-energy that affects the
probabilities of alternatives available to an individual making decision (hal atau
energi yang terpolakan yang mempengaruhi dan memungkinkan seseorang
membuat keputusan dari beberapa kemungkinan yang ada) (Shannon dan Weaver,
1949).
Informasi bermanfaat untuk mencapai tujuan ideal maupun material. Di
akhir abad ke-20 informasi mampu menempatkan diri sebagai komoditas yang
sangat potensial untuk mendatangkan materi. Informasi dapat dikembangbiakkan,
diolah, dan diperdagangkan untuk tujuan material; atau disajikan untuk
mempengaruhi sikap mental individu seperti iklan (material) dan
publikasi/propaganda atau layanan sosial (ideal). Kenyataan ini sebagaimana
disinggung oleh Tanudikusumah (1984) yang menyatakan: “Kelak manusia akan
“berternak” informasi, dan dari “berternak” informasi ini manusia akan
memperdagangkannya dan memperoleh keuntungan darinya (Tanudikusumah,
1984). Demikian hebatnya eksistensi informasi itu, hingga Napoleon Bonaparte
(1769-1821) pernah menyatakan: “Saya lebih takut terhadap ketajaman pena
daripada harus menghadapi satu batalion tentara bersenjata lengkap; dan “Bila
pers saya beri kebebasan, kekuasaan saya tidak akan lebih dari tiga bulan”.
Dalam pengertian yang sederhana, teknologi informasi dapat diartikan
sebagai: “Teknologi informatika yang mampu mendukung percepatan dan
meningkatkan kualitas informasi, serta percepatan arus informasi ini tidak
mungkin lagi dibatasi oleh ruang dan waktu” (J.B. Wahyudi, 1992). Dari pendapat
ini terdapat item yang sangat mendasar yaitu: “percepatan dan peningkatan
kualitas informasi yang tidak terbatasi oleh ruang dan waktu” kalimat kunci
tersebut lebih mengarah kepada kedudukan teknologi informasi secara fungsional,
yakni mempercepat akses informasi dan meningkatkan kualitas informasi.
Everett M. Rogers (1986) dalam Communication Technology menyatakan
bahwa teknologi biasanya memiliki dua aspek, yaitu perangkat keras (objek materi
dan sifatnya), dan aspek perangkat lunak (dasar informasi untuk menggerakkan
perangkat keras itu). Sedangkan batasan mengenai teknologi informasi itu, Rogers
menyatakan: “Teknologi informasi adalah perangkat keras bersifat organisatoris,
dan meneruskan nilai-nilai sosial dengan siapa individu atau khalayak
mengumpulkan, memproses, dan saling mempertukarkan informasi dengan
individu atau khalayak lain (Rogers, 1986).
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan secara sederhana
bahwa teknologi informasi merupakan seperangkat fasilitas yang terdiri dari
perangkat keras dan perangkat lunak yang dalam prakteknya diarahkan untuk
mendukung dan meningkatkan kualitas informasi yang sangat dibutuhkan oleh
setiap lapisan masyarakat secara cepat dan berkualitas. Berkat teknologi informasi
inilah, informasi yang ada di setiap tempat pada detik yang sama dapat dipantau di
tempat lain meskipun tempat itu berada di belahan bumi yang lain, atau bahkan di
ruang angkasa sekalipun.
Dewasa ini semakin dirasakan pentingnya pemanfaatan teknologi
informasi sebagai sarana untuk layanan informasi bagi masyarakat guna
mendukung penyelenggaraan program-program pemerintah. Pemerintah
bagaimanapun tidak dapat mengkesampingkan keberadaan teknologi informasi
karena teknilogi informasi merupakan sarana yang paling efektif untuk
menyampaikan atau mensosialisasikan kebijakan-kebijakan pemerintah dalam
berbagai bidang.
A. Kesimpulan
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk
hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup
(enzim,alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
Bioteknologi memiliki beberapa jenis atau cabang ilmu yang beberapa diantaranya
diasosikan dengan warna, yaitu merah, putih/abu-abu, hijau, dan biru.
Teknologi informasi merupakan seperangkat fasilitas yang terdiri dari
perangkat keras dan perangkat lunak yang dalam prakteknya diarahkan untuk
mendukung dan meningkatkan kualitas informasi yang sangat dibutuhkan oleh setiap
lapisan masyarakat secara cepat dan berkualitas. Berkat teknologi informasi inilah,
informasi yang ada di setiap tempat pada detik yang sama dapat dipantau di tempat
lain meskipun tempat itu berada di belahan bumi yang lain, atau bahkan di ruang
angkasa sekalipun.
Teknologi kearifan lokal merupakan penggabungan teknologi dengan kearifan
lokal masyarakat setempat. Biasanya dimanfaatkan untuk menangani masalah
lingkungan setempat (banjir, kerusakan lingkungan dll).
B. Saran
Melalui makalah ini di harapkan pembaca dapat menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai perkembangan Teknologi penting yang membahas
Bioteknologi , teknologi informasi, dan teknologi kearifan lokal. Dan kami juga
berharap pembaca dapat memahami semua penjelasan yang di berikan dalam makalah
ini , sehingga apabila ada yang kurang jelas atau kesalahan dalam penyusunan
makalah ini, pembaca dapat memberikan pemasukan demi sempurnanya penyusunan
makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA