Anda di halaman 1dari 8

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

DISKUSI 4

Baiklah, saya akan mencoba menjawab pertanyaan di atas.

1. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan analisis sistem ( system analysis)

Analisis sistem (system analysis) merupakan tahap awal dari SDLC ( system
development life cycle). Menurut Jogiyanto (2018:5.4) analisis sistem ( system analysis)
adalah orang yang dididik khusus untuk mengembangkan sistem secara professional.
Analisis sistem (system analysis) dalam SDLC digunakan untuk mengembangkan
sistem teknologi yang kompleks.

2. Apakah yang dimaksud dengan metodologi pengembangan sistem ( system


development methodology)

Menurut Jogiyanto (2018:5.19) metodologi pengembangan sistem ( system


development methodology) merupakan cara (bagaimana mengembangkan sistem)
dan alat (apa yang harus digunakan) agar pengembangan dapat bekerja dengan
efektif dan efesien. Metodologi pengembangan sistem ( system development
methodology) yang popular atau banyak digunakan adalah metodologi
pengembangan sistem terstruktur (structured approach).

3. Teknik apa saja yang dapat digunakan dalam menjelaskan sistem? Jelaskan!

Dalam wsilfi.staff.gunadarma.ac.id (t.t:15-16) teknik yang digunakan untuk


pengembangan sistem antara lain:

a. Teknik manajemen proyek adalah teknik yang digunakan untuk penjadwalan


proyek, seperti CPM (Critical Path Method) dan PERT (Program Evaluation and
Review Technique).
b. Teknik untuk menemukan fakta (Fact finding technique), adalah teknik yang
dapat digunakan untuk mengumpulkan data dan menemukan fakta-fakta
dalam kegiatan mempelajari sistem yang ada. Teknik ini diantaranya adalah
wawancara (interview), observasi (observation), daftar pertanyaan
(questionaires), pengumpulan sampel (sampling).
c. Teknik analisis biaya atau manfaat (Cost Effectiveness Analysis or Cost Benefit
Analysis) adalah suatu teknik yang digunakan untuk menghitung biaya yang
berhubungan dengan pengembangan sistem informasi seperti: biaya
pengadaan, biaya persiapan, biaya proyek, biaya operasi.
d. Teknik untuk menjalankan rapat. Tujuan dari rapat dalam pengembangan
sistem diantaranya untuk: mendefinisikan masalah, mengumpulkan ide-ide,
memecahkan permasalahan-permasalahan, menyelesaikan konflik-konflik yang
terjadi, menganalisis kemajuan proyek, mengumpulkan data atau fakta,
perundingan-perundingan.
e. Teknik inspeksi / Walktrough adalah proses dari analisis dan desain sistem
harus diawasi. Pengawasan ini dapat dilakukan dengan cara memverifikasi
hasil dari setiap tahap pengembangan sistem. Verifikasi hasil kerja secara
formal disebut dengan Inspeksi (inspection) sedangkan yang tidak formal
disebut Walkthrough.

Sekian. Terima kasih.

SUMBER:

Anonym. t.t. Pengembangan Sistem Informasi. wsilfi.staff.gunadarma.ac.id.

Jogiyanto. 2018. Sistem Informasi Manajemen (Edisi 3) . Tangerang Selatan; Universitas


Terbuka.

Terima kasih atas koreksinya, buk. Berikut perbaikan jawaban atas koreksi yang
diberikan:

Koreksi point 1:

1. Analisis sistem (system analysis) merupakan tahap awal dari SDLC ( system
development life cycle). Menurut Jogiyanto (2018:5.4) analisis sistem ( system analysis)
adalah orang yang dididik khusus untuk mengembangkan sistem secara professional.
Terdapat beberapa tahapan di analisis sistem, diantaranya: 1) studi pendahuluan, 2)
studi kelayakan, 3) mengidentifikasi permasalahan dan kebutuhan pemakai, 4)
memahami sistem yang ada, 5) menganalisis hasil penelitian.

Koreksi point 2:

2. Menurut Jogiyanto (2018:5.19) metode SDLC (system development life cycle)


hanya memberikan tahapan-tahapan (apa yang harus dilakukan) dalam
mengembangkan sistem, tetapi tidak memberikan cara (bagaimana
mengembangkannya) dan alat (apa yang harus digunakan) untuk
mengembangkannya. Supaya pengembang sistem dapat bekerja dengan
efisien dan efektif, metodologi pengembangan sistem perlu diketahui. Lebih
lanjut Jogiyanto mengatakan bahwa metodologi pengembangan sistem (system
development methodology) memberikan cara dan alat pengembangan sistem
tersebut.

Sekian. Terima kasih.

SUMBER:

Jogiyanto. 2018. Sistem Informasi Manajemen (Edisi 3) . Tangerang Selatan; Universitas


Terbuka.

MANAJEMEN STRATEGIK

DISKUSI 4

Baiklah, saya akan mencoba menjawab pertanyaan di atas.

1. Jelaskan persamaan dan perbedaan antara matriks TOWS-K dengan matriks SWOT-
4K!

Menurut Suwarsono (2014:5.38-5.39) matriks TOWS-K dan SWOT-4K pada


dasarnya dapat dikatakan serupa. Keduanya sama-sama disusun dengan
mempertimbangkan variabel internal dan eksternal perusahaan. Dari variabel internal
diketahui keunggulan dan kelemahan perusahaan, sedangkan dari variabel eksternal
(lingkungan bisnis) dapat diketahui peluang dan ancaman bisnis. Jadi pada mulanya,
kedua matriks tersebut hanya berisi inventori variabel-variabel tersebut. Setelah itu
dilakukan kombinasi antar variabel Dari kombinasi antar variabel tersebut dapat
ditemukan strategi yang dapat menjadi pilihan manajemen.

Sedangkan perbedaan matriks TOWS-K dan SWOT-4K adalah:

Menurut Suwarsono (2014:5.14) alat analisis TOWS-K bersifat kualitatif. Dalam


penyusunannya lebih banyak mengandalkan pada keunggulan, pengalaman, dan
intuisi manajemen. Dengan melakukan penyederhanaan yang agak berlebihan, alat
analisis tersebut hanya sekedar menuntut manajemen untuk membuat daftar tentang
keunggulan dan kelemahan perusahaan yang dipimpinnya dan kemudian
menghadapkannya dengan peluang dan ancaman bisnis yang dihadapi.

Menurut Suwarsono (2014:5.37) pada matriks TOWS-K posisi perusahaan sama sekali
tidak terlihat, dan oleh karena itu pilihan strategi bersaing yang tersedia terletak
pada empat kemungkinan kombinasi variabel kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman bisnis.
Sedangkan menurut Suwarsono (2014:5.39) penyusunan matriks SWOT-4K
bersifat kuantitatif dan juga dimulai dengan inventori kekuatan dan kelemahan
perusahaan serta peluang dan ancaman bisnis yang dihadapi. Matriks tersebut
terbentuk dengan sedikit sentuhan kuantitatif, yakni memberikan bobot dan nilai
untuk masing-masing variabel yang ditemukan yang menjadi dasar perhitungan nilai
tertimbangnya. Posisi perusahaan dalam kuadran ditentukan oleh selisih nilai
tertimbang antara kekuatan dan kelemahan perusahaan di satu sisi dan selisih nilai
tertimbang antara peluang dan ancaman bisnis yang dihadapi.

Menurut Suwarsono (2014:5.37) matriks SWOT-4K lebih terukur dalam meletakkan


posisi perusahaan dalam kuadran dan oleh karena itu konsekuensi strategis yang
ditimbulkannya juga lebih tegas dan transparan.

2. Coba tunjukkan berbagai area pengembangan yang dapat digunakan untuk


mengaplikasikan matriks TOWS-K dan SWOT-4K?

Menurut Suwarsono (2014:5.19-5.12) matriks TOWS-K pertama kali digunakan


oleh Weihrich (dalam tulisan pertamanya) dengan menggnakan alat bantu tersebut
untuk membantu merumuskan strategi bisnis yang hendak digunakan oleh
Volkswagen (VW) dan Winnebago Industries, Inc. (WII). Kemudian pada tulisan
berikutnya, Weihrich mengaplikasikan alat bantu TOWS-K untuk memformulasikan
strategi bisnis Daimler-Benz's (DB) memasuki abad 21, untuk produk mobil mewah
yang dihasilkannya. Contohnya mobil Mercedes yang diproduksi oleh DB. Sejak tahun
1992 mobil mewah yang diproduksi DB menghadapi lingkungan bisnis yang berbeda
dibanding masa sebelumnya. Intensitas persaingan meningkat karena Jepang mulai
memproduksi mobil mewah dan merencanakan memasuki pasar Eropa yang sedang
tumbuh. Lexus dan Infinity yang dihasilkan oleh Toyota dan Nissan dinilai memenuhi
standar yang disebut mobil mewah yang setara dengan Mercedes. BMW Jerman juga
agresif memperkenalkan produk baru seri 5 dan 7. Volvo juga merencanakan
membuat produk bersama (joint product) dengan Mitsubishi. Tidak kalah penting
Ford juga telah mengakuisisi Jaguar Inggris. Di saat yang sama, produk untuk perang
yang dihasilkan oleh DB diperkirakan akan menurun karena ketegangan Barat dan
Timur mereda. Oleh karena itu pada matriks ini, esensi strategi bisnisnya adalah
melakukan inovasi dengan akselerasi yang lebih tinggi. Untuk keperluan itu perlu
manajemen perlu menyiapkan iklim yang pro pada perubahan. Keempat
kemungkinan strategi yang tersedia dari kombinasi SO, ST, WO, dan WT hendak
dimanfaatkan secara sekaligus dalam waktu yang relatif simultan.

Sedangkan menurut Suwarsono (2014:5.39) matriks SWOT-4K digunakan


untuk mendesain strategi pada tingkatan korporat, yakni perusahaan yang telah
memiliki banyak unit usaha strategis. Dalam praktiknya di kemudian hari, ternyata
matriks tersebut juga sering digunakan untuk menyusun strategi bisnis pada
tingkatan unit usaha strategis atau pada perusahaan yang hanya memiliki satu unit
usaha strategis saja. Dalam konteks ini hendaknya pembuat desain strategi perlu
lebih berhati-hati ketika ternyata pilihan strategi yang tersedia misalnya justru
menyatakan perlunya diimplementasikan strategi divestasi. Pada tingkatan korporat
implementasi strategi terse but memiliki risiko bisnis yang lebih kecil jika dibanding
dengan jika diimplementasikan pada perusahaan yang hanya memiliki satu unit
usaha strategis. Dalam perkembangannya lebih jauh, matriks SWOT-4K temyata juga
digunakan untuk merumuskan strategi pada tingkatan produk atau kombinasi produk
yang dihasilkan perusahaan.

Sekian. Terima kasih.

SUMBER:

https://elearning.ut.ac.id/mod/page/view.php?id=843124058

Suwarsono. 2014. Manajemen Strategik (Edisi 2). Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

EKONOMI PEMBANGUNAN

DISKUSI 4

Baiklah, saya akan mencoba menjawab pertanyaan di atas.

Menurut Fernandez dalam Arsyad, Lincolin (2014:4.4) ciri-ciri masyarakat miskin ditinjau dari
beberapa aspek, diantaranya :

1. Aspek politik : tidak memiliki akses ke proses pengambilan keputusan yang


menyangkut hidup mereka.
2. Aspek sosial : tersingkir dari institusi utama masyarakat yang ada.
3. Aspek ekonomi : rendahnya kualitas SDM, termasuk kesehatan, pendidikan,
keterampilan yang berdampak pada rendahnya penghasilan dan rendahnya
kepemilikan aset fisik, termasuk aset lingkungan hidup seperti air bersih dan
penerangan.
4. Aspek budaya atau nilai : terperangkap dalam budaya rendahnya kualitas SDM
seperti rendahnya etos kerja, berpikir pendek dan mudah menyerah.
 

Sekian. Terima kasih.

SUMBER:

Arsyad, Lincolin. 2014. Modul ESPA 4229 Ekonomi Pembangunan . Tangerang Selatan:

Universitas Terbuka.
BAHASA INDONESIA

DISKUSI 4

Baiklah, saya akan mencoba menjawab pertanyaan di atas.

1. Tujuan karya ilmiah


Menurut Pramuki, B. Esti, dkk (2014:4.28) karya/tulisan ilmiah memiliki tujuan sebagai
berikut:
a. Memberikan penjelasan (memerikan)
b. Memberikan komentar dan atau penilaian
c. Memberikan saran dan usulan
d. Memberikan sanggahan dan penolakan
e. Membuktikan hipotesis
f. Membuat suatu rancangan

2. Manfaat membaca karya ilmiah


Menurut Khairil, Muhammad (2017) ada 6 manfaat membaca karya ilmiah,
diantaranya:
a. Mendapatkan informasi baru yang jarang diketahui
b. Memahami dan mengerti pembuatan karya ilmiah
c. Mengetahui buku apa saja yang menarik untuk dibaca
d. Membuatmu memiliki cara pandang dan pola pikir yang luas
e. Memperkaya pembendaharaan kata
f. Memahami cara mengimplementasikan teori

Sekian. Terima kasih.

SUMBER:

Khairil, Muhammad. 2017. 6 Manfaat Membaca Karya Ilmiah.


https://www.quipper.com/id/blog/mapel/bahasa-indonesia/6-manfaat-

membaca-karya-ilmiah/
Pramuki, B. Esti, dkk. 2014. Bahasa Indonesia. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

KOMUNIKASI BISNIS

DISKUSI 4

Baiklah, saya akan mencoba menjawab pertanyaan di atas.

Kaitan korespondensi dengan kegiatan komunikasi bisnis.

Korespondensi atau surat-menyurat merupakan salah satu bentuk komunikasi tertulis yang
terjadi antar individu, antara individu dengan kelompok, atau antar kelompok. Umumnya
korespondensi dilakukan dalam bentuk surat yang dikirimkan. Contohnya surat penawaran,
surat tanggapan, surat penjualan, surat pesanan, surat pengaduan, dan lainnya.

Namun seiring perkembangan iptek dan teknologi, korespondensi dapat dilakukan melalui
media elektronik seperti e-mail sehingga bisa dikirim dan diterima lebih cepat. Oleh karena
itu komunikasi dan korespondensi tidak bisa dipisahkan. 

Selain itu juga karena melalui korespondensi kita dapat menganalisis poin-poin yang akan
dikomunikasikan untuk disusun dalam bentuk surat. Korespondensi akan membantu
menghindarkan kita dari kesalahan pengucapan atau pemilihan kata karena sebelum
dikirimkan surat akan dibaca ulang terlebih dahulu untuk mengetahui apakah ada kesalahan
penulisan atau pemilihan kata yang tidak tepat.

Korepondensi yang tepat tentu akan berpengaruh pada citra seseorang. Sebagaimana
dikemukakan oleh Iriantara, Yosal (2015:4.5) bahwa surat bisnis pada dasarnya merupakan
representasi satu organisasi di mata publik organisasi itu, maka penting untuk memperoleh
kenyamanan saat menerima surat bisnis tersebut. Kenyamanan pembaca menjadi
pertimbangan karena surat untuk kepentingan korespondensi bisnis dibuat dengan
mengikuti prinsip tertentu, yaitu empati dan pengorganisasian pesan. Oleh karena itu tidak
heran jika surat yang akan dikirimnkan ke luar perusahan atau organisasi harus melalui
tahap pemeriksaan terlebih dahulu dan mendapat persetujuan dari pihak-pihak berwenang.

Sekian. Terima kasih.

SUMBER:

https://pakarkomunikasi.com/hubungan-antara-komunikasi-dan-korespondensi

Iriantara, Yosal. 2015. Komunikasi Bisnis. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai