Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MANAJEMEN STRATEGI

“ANALISIS DAN PILIHAN STRATEGI”

Disusun oleh:

Heniza S. Lumbantoruan 165020301111063

Yessica Febbina Cezzabella 165020301111068

Nur Rachman Noviandy P. 165020300111017

Alfian Asfihani 165020307111076

Hudzaifah Al’alim 1650203011110

Dosen Pengampu: Drs. NASIKIN , Ak., MM.

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017
HAKIKAT DAN ANALISIS PILIHAN STRATEGI

1. Proses menciptakan dan memilih strategi

Para penyusun strategi tidak pernah dapat mempertimbangkan seluruh


alternatif yang dapat menguntungkan perusahaan karena akan sangat banyak tindakan
yang mungkin dantak terbatasnya cara untuk menerapkan tindakan-tindakan tersebut.
Oleh karena itu, serangkaian strategi alternatif paling menarik yang bisa dikelola
harus dikembangkan. Keuntungan, kerugian, trade-off, biaya dan manfaat strategi-
strategi ini harus ditentukan. Bagian ini membahas proses yang digunakan banyak
perusahaan untuk menentukan serangkaian stratgi alternatif yang tepat.

Strategi-strategi yang diajukan oleh para partisipan harus dipertimabngkan


dan didiskusikan dalam satu atau serangkaian ra[at. Berbagai strategi tersebut dapat
disusun dalam berntuk tertulis. Ketika semua strategiyang masuk akal yang
diidenfikasi oleh partisipan telah disampaikan dan dimengerti, strategi-strategi
tersebut hendaknya diperingkat bredasarkan daya tarik masing-masing menurut
semua partisipan, dengan 1=jangan diterapkan, 2=mungkin diterapkan, 3=sebaiknya
diterapkan, 4=harus diterapkan. Proses ini akan menghasilkan sebuah daftar prioritas.

Strategi terbaik yang mencerminkan pemikiran setiap anggota kelompok.

2. Sebuah Kerangka Perumusan Strategi yang Komperhensif

Teknik-teknik perumusan strategi yang penting dapat diintegrasikan ke dalam


kerangka pengambilan keputusan tiga tahap:

2.1 Tahap Input (input stage)

Berisi informasi input dasar yang dibutuhkan untk merumuskan strategi, terdiri dari:

a. Matriks evaluasi faktor eksternal (external factor evaluation– EFE)


b. Matriks evaluasi faktor internal (internal factor evaluation– IFE)
c. Matriks profil kompetitif (competitif profil matriks)
2.2 Tahap Pencocokan (matching stage)

Berfokus pada penciptaan strategi alternatif yang masuk akal dengan


memperhatikan faktor-faktor eksternal dan internal utama. Teknik tahap 2 meliputi:

a. Matriks Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman (SWOT)

Matriks kekuatan-kelemahan-peluang-ancaman (SWOT) adalah sebuah alat


pencocokan yang penting yang membantu para manajer mengembangkan empat jenis
strategi:

i. Strategi SO ( kekuatan peluang)

SO memanfaatkan kekuatan interna perusahaan untuk menarik keuntungan dari


peluang eksternal. Jika perusahaan memeiliki kelemahan besar, maka perusahaan
akan berjuang untuk mengatasinya dan mengubahnya menjadi kekuatan.

ii. Strategi WO (kelemahan-peluang)

WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan cara mengambbil


;keuntungan dari peluang eksternal. Terkadang, peluang muncul , tetapi perusahaan
memiliki kelemahan internal yang menghalanginya memenfaatkan peluang tersebut.

iii. Strategi ST (kekuatan-ancaman)

ST menggunakan kekuatan sebuah perusahaan untuk menghindari atau


mengurang dampak ancaman eksternal. Hal ini bukan berarti bahwa suatu organisasi
yang kkuat haru selallu menghadapi ancaman secara langsung di dalam lingkungan
eksternal.

iv. Strategi WT (kelemahan-ancaman)

SW merupakan teknik defensif yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan


interna serta menghindari ancaman eksternal.

Terdapat delapan langkah dalam membentuk sebuah matriks SWOT:

 Buat daftar peluang-peluang eksternal utama perusahaan


 Buat daftar ancaman-ancaman eksternal utama perusahaan
 Buat daftar kekuatan-kekuatan internal utama perusahaan
 Buat daftar kelemahan-kelemahan internal utama perusahaan
 Cocokkan kekuatan internal dan peluang eksternal, dan catat hasilnya pada sel
strategi SO
 Cocokkan kelemahan internal dan peluang eksternal, dan catat hasilnya pada sel
strategi WO
 Cocokkan kekuatan internal dan ancaman eksternal, dan catat hasilnya pada sel
strategi ST
 Cocokkan kelemahan internal dan ancaman eksternal, dan catat hasilnya pada sel
strategi SO
 Matriks Posisi Strategis dan Evaluasi Tindakan (Strategis Position and Action
Evaluation-SPACE)

Matriks ini merupakan kerangka empat kuadran yang menunjukkan apakan


strategi agresif, konservatif, defensif, atau kompetitif yang paling sesuai untuk suatu
organisasi tertentu. Sumbu-sumbu matriks SPACE menunjukkan dua dimensi
internak (kekuatan finansial [financial strength-FS] dan keunggulan kompetitif
[competitif advantage-CA]) dan dua dimensi eksternal (stabilitas lingkungan
[environmental stability-ES] dan kekuatan industri [industry strength-IS) keempat
faktor ini kiranya merupakan penentu terpenting dari posisi strategis keseluruhan
suatu organisasi.

b. Matriks Boston Consulting Group (BCG)

Matriks BCG secara grafis menggambarkan perbedaan antar devisi dalam hal posisi
pangsa pasar relatif dan tingkat pertumbuhan industri. Matriks BCG memungkinkan
sebuah organisasi \multidivisional mengelola portofolio bisnisnya dengan cara
mengamati posisi pangsa pasar relatif dan tingkat pertumbuhan industri dari setiap
devisi relatif terhadap semua devisi lain didalam organisasi.

c. Matriks Internal-Eksternal (Internal-External-IE matrix)

Matriks IE memposisikan berbagai divisi suatu organisasi dalam tampilan


sembilan sel. Matriks IE serupa dengan matriks BCG dalam pengertian bahwa kedua
alat tersebut menempatkan divisi-divisi organisasi dalam sebuah diagram sistematis;
itulah alasan mengapa keduanya disebut “matriks potofolio”.

d. Matriks Strategi Besar (Grand Strategi Matrix)


Matriks strategi besar didasarkan pada dua dimensi evaluatif: posisi kompetitif
dan pertumbuhan pasar (industri)

Alat-alat ini bergantung pada informasi yang diperoleh dar tahap input untuk
memadukan peluang dan ancama eksternal. Menccokkan (matching) faktor-faktor
keberhasilan penting eksternal dan internal merupakan kunci untuk menciptakan
strategi altenatif yang masuk akal.

2.3 Tahap Keputusan (disicion stage)

Melibatkan satu teknik saja, Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif


(Quantitative strategic planning matrix-QSPM). QSPM menunjukkan input daya tarik
relatif berbagaistrategi alternatif dan dengan demikian, memberikan landasan objetif
bagi pemilihan strategi alternatif.

Kesembilan teknik dalam perumusan strategi (strategy formulation


framework) diatas membutuhkan hubungan intuisi dan analisis. Devisi-devisi otonom
dalam sebuah organisasi lazim menggunakan berbagai teknik perumusan strategi
tersebut untuk mengembangkan strategi dan tujuan.

i. Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM)

Secara konseptual, QSPM menentukan daya tarik relatif dari berbagai strategi
yang dibangun berdasarkan faktor-faktor keberhasilan penting eksternal dan internal.
Dya tarik relatif dari setiap strategi didalam serangkaian alternatif dihitung dengan
menentukan dampak kumulatif dari setiap faktor keberhasilan penting eksternal dan
internal.

ii. Keistimewaan dan keterbatasan QSPM

Keistimewaan dari QSPM

 Bahwa serangkaian strateginya dapat diamati secara berururan atau bersamaan


 Mendorong para penyyusun strategi untuk memasukkan faktor-faktor
eksternal dan internal yang relevan ke dalam proses keputusan.
Mengmbangkan QSPM memperkecil kemungkinan bahwa faktor-fakto utama
akan terlewat atau diberi bobot ssecara berlebihan

Keterbatasan QSPM
 QSPM selalu membutuhkan penilaian intuitif dan asumsi yang mendasar
 QSPM hanya akan baik dan bermanfaat sepanjang informasi prasyarat dan
analisis pencocokan yang menjadi dasarnya.

ASPEK-ASPEK BUDAYA DARI PEMILIHAN STRATEGI

Budaya merupakan dimensi manusiawi yang menciptakan solidaritas dan


makna, dan juga menginspirasi komitmen serta produktivitas dalam suatu organisasi
manakala perubahan strategi dibuat. Merupakan hal yang menguntungkan untuk
melihat manajemen strategis dari perspektif budaya karena keberhasilan seringkali
bergantung pada seberapa besar dukungan yang diperoleh strategi itu dari budaya
sebuah perusahaan.

1. POLITIK PEMILIHAN STRATEGI

Tanggung jawab utama penyusun strategi adalah memandu pengembangan


koalisi, memelihara konsep tim yang menyeluruh, danmemenangkan dari banyak
individu dan kelompok individu yang penting. Dengan tiadanya analisis yang
objektif, keputusan strategi sangat sering didasarkan pada keadaan politik saat itu.
Mengelola hubungan politis adalah bagian yang integral untuk membangun
antuasiasme dan esprit de corps dalam sebuah organisasi.

Oleh karena para penyusun strategi harus efektif di pasar dan sanggup
memenangkan komitmen internal, taktik-taktik berikut yang sudah digunakan oleh
politikus selama berabad-abad dapat membantu mereka:

 Ekuifinalitas
 Memuaskan
 Generalisasi
 Fokus pada isu-isu yang lebih tinggi
 Menyediakan akses politik pada isu-isu yang penting

2. ISU- ISU TATA KELOLA

Tindak pengawaasan dan pengarahan ini disebut sebagai tata kelola


(governance). Nasional assosiation of corporate direktors mendifinisikan tata
kelolasebagai “karakteristik yang memastikan bahwa tujuan dan rencana strategis
jangka panjang ditetapkan dan bahwa struktur manajemen yang sesuai dibangun
untuk mencapai tujuan tersebut, sembari pada saat yang sama memastikan bahwa
struktur itu berfungsi untuk menjaga integritas, reputasi, dan tanggung jawab
perusahaan pada berbagai konsekuensinya.

Prinsip-prinsip tata kelola yang baik sebagai berikut:

a. Tidak lebih dari dua anggota dewan direksi merupakan eksekutif saat ini atau
mantan eksekutif perusahaan
b. Tidak ada direktur yang mengadakan bisnis dengan perusahaan atau menerima
pembayaran konsultasi atau legal dari perusahaan
c. Komisi audit, komisi kkompensasi, dan komisi nominasi hanya terdiri atas para
direktur luar (outside ddirektors)
d. Setiap direktur memiliki saham ekuitas yang besar dalam perusahaan, di luar
opsi saham
e. Paling tidak seorang direktur luar itu memiliki pengalaman yang luas dalam
bisnis inti perusahaan dan paling tidak salah satunya pernah menjadi CEO
perusahaan yang setara ukurannya
f. Direktur yang bekerja purna waktu boleh menduduki paling banyak empat kursi
direksi dan mereka yang telah pensiun menduduki paling benyah tujuh kursi
direksi
g. Setiap direktur menghadiri setidak-tidaknya 75 persen dari seluruh rapat
h. Dewan bertemu secara teratur tanpa kehadiran manajemen dan mengevaluasi
kinerja mereka setiap tahun
i. Komisi audit bertemu setidak-tidaknya empat kali setahun
j. Dewan direksi harus hemat dalam menggaji eksekutif, tekun dalam menjalankan
tugas pengawasan suksesi CEO, dan tanggap bertindak ketika persoalan muncul
k. CEO tidak merangkap menjadi ketua dewan direksi
l. Para pemegang saham memiliki kekuasaan yang besar dan informasi untuk
memilih serta mengganti anggota dewan direksi
m. Opsi sahan dipandang sebagai beban perusahaan
n. Tidak ada jabatan direktur rangkap (di mana seorang direktur atau CEO duduk
di dewan direksi lain)

Menjadi kesadaran publik bahwa dewan direksi memiliki tanggung jawab


kepada pemegang saham dan masyarakat untuk segala aktivitas perusahaan, kinerja
perusahaan, dan untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki sebuah strategi yang
efektif.
3. Matrik Perencanaan Strategis Kuantitatif (QSPM)

Teknik matrik ini secara objektif menunjukkan strategi mana yang terbaik.
QSPM strategi menggunakan analisis INPUT dari TAHAP 1 dan hasil
PENCOCOKAN dari analisis TAHAP 2 untuk secara objectif dijalankan diantara
strategi-strategi alternatif.

QSPM adalah alat yang memungkinkan para penyusun strategi mengevaluasi


berbagai strategi alternatif berdasarkan faktor-faktor keberhasilan penting eksternal
dan internal yang telah diindentifikasi sebelumnya. Seperti halnya alat analitis strategi
yang lain, QSPM membutuhkan penilain intuitif yang baik.

Langkah-langkah yang diperlukan dalam mengembangkan QSPM:


Langkah 1.
Buatlah daftar berbagai peluang/ancaman eksternal dan kekuatan/kelemahan internal
utama dikolom kiri QSPM.

Langkah 2.
Berilah bobot pada setiap faktor eksternal dan internal utama tersebut.

Langkah 3.
Cermatilah matrik-matrik Tahap 2 (pencocokan) dan mengindentifikasi berbagai
strategi alternatif yang dipertimbangkan.

Langkah 4.
Tentukan Skor Daya Tarik (Attractiveness Score-AS) . Skor Daya Tarik :
1 = tidak memiliki daya tarik;
2= daya tarik rendah;
3 = daya tarik sedang; dan
4 = daya tarik tinggi.

Langkah 5.
Hitunglah Skor Daya Tarik Total (Total Attractiveness Score - TAS). Didefinisikan
sebagai hasil kali antara Langkah 2 dan Langkah 4. Semakin tinggi skor daya tarik
totalnya semakin menarik pula skor alternatifnya.

Langkah 6.
Hitunglah jumlah keseluruhan Daya Tarik Total. Jumlah Keseluruhan Skor Daya
Tarik Total (Sum Total Attractiveness Score - STAS) menunjukkan strategi yang
paling yang paling menarik disetiap rangakaian alternatif.

4. Aspek Budaya Dari Pemilihan Strategi.

Semua organisasi memiliki budaya. Budaya (culture) disini mencakup serangkaian


nilai, sikap, kebiasaan, norma, kepribadian yang menggambarkan sebuah organisasi
sebuah perusahaan.

Budaya merupakan dimensi manusiawidan cara unik suatu organisasi menjalankan


bisnisnya. Merupakan hal yang menguntungkan untuk melihat manajemen strategis
dari perspektif budaya akrena keberhasilan seringkali bergantung pada seberapa besar
dukungan yang diperolehstrategi titu dari budaya sebuah perusahaan.

5. Politik Pemilihan Strategi

Semua organisasi itu politis. Kecuali dikelola, manuver politik menghabiskan


banyak waktu, mensubversikan tujuan operasional, mengalihkan energi manusia, dan
mengakibatkan hilangnya beberapa karyawan yang berharga.

Kadang bias politik dan preferensi personal melekat erat dalam keputusan
pemilihan startegi. Politik internal mempengaruhi pilihan strategi di semua
organisasi. Taktik-taktik yang sering digunakan para politikus:

 Ekuifinalitas
 Memuaskan
 Generalisasi
 Fokus pada isu-isu yang lebih tinggi
 Menyediakan Akses Politis pada Isu-isu yang Penting

6. Isu-Isu Tata Kelola

Menurut kamus Webster “direktur” adalah seseorang yang diberi kepercayaan


yang member pengarahan bagi keseluruhan tata kelola perusahaan.

“Dewan direksi atau dewan direktur” atau Board of Director adalah


sekelompok individu yang dipilih oleh pemilik suatu perusahaan untuk mengawasi
dan memandu manajemen serta memperjuangkan kepentingan pemegang saham.
Tindakan pengawasan dan pengarahan ini disebut Tata Kelola (Governance).
Kesimpulan
Esensi dari perumusan strategi adalah penilaian apakah suatu organisasi
melakukan hal yang tepat dan lebih efektif dalam penerapannya. Organisasi yang
tidak mempunyai kesadaran arah atau koherensi strategi akan bubar dengan
sendirinya.

Berbagai alat dan konsep telah dijelaskan sebelumnya yakni matrik : SWOT,
SPACE,BCG, IE dan QSPM serta Aspek Budaya dan Politik selalu menjadi
SANGAT PENTING untuk dipertimbangkan.

Anda mungkin juga menyukai