Perbedaan Persyaratan Dan Proses Perizinan Obat Dan PKRT Kelompok 4 Kelas D Apt Istn2019
Perbedaan Persyaratan Dan Proses Perizinan Obat Dan PKRT Kelompok 4 Kelas D Apt Istn2019
NAMA KELOMPOK:
1. DAHLAN 19344003
2. CHINTIA FARLIANA 19344002
3. VELA NUR AJIZAH 19344019
4. HILMAN BUDIMAN 19344020
5. SANTY NENCY SIBUEA 19344021
OBAT PKRT
PKa BPOM No. Standar yang ditetapkan, termasuk proses PMK 20 Cara Pembuatan Perbekalan Kesehatan Rumah
24 Tahun 2017 produksi sesuai dengan CPOB dan dilengkapi TAHUN Tangga yang Baik yang (CPPKRTB) adalah
Standar CPOB dengan Informasi Produk dan Label berisi 2017 pedoman yang digunakan dalam rangkaian
informasi lengkap, objektif dan tidak Standar kegiatan pembuatan perbekalan kesehatan rumah
menyesatkan yang dapat menjamin penggunaan CPPKRTB tangga dan pengendalian mutu yang bertujuan
Obat secara tepat, rasional dan aman. untuk menjamin agar produk perbekalan
kesehatan rumah tangga yang diproduksi
memenuhi persyaratan yang ditetapkan sesuai
dengan tujuan penggunaannya.
PKa BPOM Untuk produk injeksi, Air untuk Injeksi (WFI), PMK Standar dan/atau persyaratan mutu, keamanan, dan
NOMOR 13 Untuk larutan infus volume-besar, pemantauan Nomor kemanfaatan sesuai dengan Farmakope Indonesia
TAHUN 2018 air atau produk antara hendaklah selalu 1189 Tahun atau Standar Nasional Indonesia (SNI) atau
Standar dilakukan sebagai pengujian tambahan 2010 Pedoman Penilaian Alkes dan PKRT atau standar
Monografi terhadap pengujian yang dipersyaratkan dalam lain yang ditetapkan oleh Menteri.
monografi produk jadi yang disetujui.
PKa BPOM Baku Pembanding merupakan suatu bahan PMK Menjamin Alat kesehatan dan/ atau PKRT yang
NOMOR 13 seragam yang otentik untuk digunakan dalam Nomor memenuhi standar persyaratan mutu, keamanan
TAHUN 2018 pengujian kimia dan fisika tertentu, di mana 1190 Tahun dan kemanfaatan sejak kegiatan produksi sampai
Standar Baku dibandingkan dengan sifat suatu produk yang 2010 dengan penggunaan Alkes dan/ atau PKRT
Pembanding diuji, dan memiliki tingkat kemurnian yang
sesuai dengan tujuan
penggunaannya.
PKa BPOM Sejak dilakukannya kultivasi, media dan reagen PP Nomor Pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan
NOMOR 13 dirancang untuk meningkatkan pertumbuhan 72 Tahun sebagai upaya yang dilakukan untuk melindungi
TAHUN 2018 sel atau organisme mikroba, dalam kondisi 1998 masyarakat dari bahaya penggunaan sediaan
Standar Bahan murni (aksenik), perhatian khusus hendaklah farmasi dan alat kesehatan yang tidak tepat serta
Reagen diberikan pada strategi tidak memenuhi persyaratan mutu, keamanan, dan
pengendalian untuk memastikan adanya kemanfaatan.
langkah-langkah handal yang mencegah atau
mengurangi munculnya bioburden, dan
metabolit atau endotoksin yang tidak
diinginkan.
PKa BPOM panduan mengenai Cara Pembuatan Bahan UU No. 36 Sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obat
NOMOR 13 Aktif Obat yang Baik (CPBAOB) menurut Tahun 2009 harus memenuhi syarat farmakope Indonesia atau
TAHUN 2018 sistem yang sesuai untuk mengelola mutu. buku standar lainnya serta sediaan farmasi yang
Standar Bahan berupa obat tradisional dan kosmetika serta alat
Baku kesehatan harus memenuhi standar dan/atau
persyaratan yang ditentukan.
PKa BPOM Personil kunci yang bertanggung jawab dalam
HK.03.1.33.12. mengelola dan mengawasi pembuatan,
12.8195 pemastian mutu dan pengawasan mutu,
TAHUN 2012 hendaklah memiliki kompetensi yang
Standar personil diperlukan untuk menjamin bahwa produk
darah yang dihasilkan memenuhi standar dan
spesifikasi yang dipersyaratkan secara
konsisten.
PMK NOMOR Industri farmasi wajib memenuhi persyaratan
1120 Tahun CPOB, persyaratan CPOB bagi industri farmasi
2008 dibuktikan dengan dokumen yang sesuai
PMK No. 1799 Instalasi Farmasi Rumah Sakit dapat
tahun 2010 melakukan proses pembuatan obat. Tetapi
Instalasi Farmasi Rumah Sakit harus terlebih
dahulu memenuhi persyaratan CPOB yang
dibuktikan dengan sertifikat CPOB.
PMK NOMOR 1120 TAHUN 2008, PMK No. 1799 tahun PMK 20 TAHUN 2017, PMK Nomor 1189 Tahun 2010, PMK
2010 & NOMOR 72 TAHUN 1998 Nomor 1190 Tahun 2010
PMK 1799 Tahun 2010 Industri Farmasi yang membuat obat PMK Nomor 62 Tahun 2017 Produsen, PAK, importir PKRT
atau bahan obat yang termasuk dalam yang akan mengedarkan Alkes
golongan narkotika wajib memperoleh dan PKRT harus mencantumkan
izin khusus untuk memproduksi penandaan dan informasi Alkes
narkotika sesuai dengan ketentuan dan PKRT
peraturan perundang-undangan. Industri
Farmasi wajib memenuhi persyaratan
CPOB.
PMK 1148 Tahun 2011 PBF dan PBF Cabang hanya dapat
mengadakan, menyimpan dan
menyalurkan obat dan/atau bahan obat
yang memenuhi persyaratan mutu yang
ditetapkan oleh Menteri
PP No. 72 Tahun 1998 Produksi sediaan farmasi dan alat PP Nomor 72 Tahun 1998 Pengamanan sediaan farmasi
kesehatan harus dilakukan dengan cara dan alat kesehatan. Yang hanya
produksi yang baik yang ditetapkan dapat melakukan Penyaluran
oleh Menteri. sediaan farmasi dan Alkes
PP No. 51 Tahun 2009 Dalam Produksi Sediaan Farmasi harus PP Nomor 51 Tahun 2009 Fasilitas Distribusi atau
memiliki Apoteker penanggung jawab. penyaluran Sediaan Farmasi dan
Apoteker penanggung jawab dapat Alkes melalui PBF, Penyalur
dibantu oleh Apoteker pendamping Alkes, Instalasi Sediaan Farmasi
dan/atau Tenaga Teknis Kefarmasian. dan Alkes milik Pemerintah,
pemerintah daerah provinsi, dan
pemerintah daerah
kabupaten/kota
UU No. 36 Tahun 2009 Sediaan farmasi dan alat kesehatan UU No. 36 Tahun 2009 Sediaan farmasi dan alat
harus aman, berkhasiat/bermanfaat, kesehatan harus aman,
bermutu, dan terjangkau. berkhasiat/bermanfaat, bermutu,
dan terjangkau.
HIRARKI
Persyaratan Industri dan Distributor (Obat) Persyaratan Industri dan Distributor (PKRT)
PP No. 72 Tahun 1998 & PP No. 51 Tahun 2009 PP Nomor 72 Tahun 1998, PP Nomor 51 Tahun 2009
3. Perbandingan Jenis Izin dan Tahapan Proses Perizinan dan Persyaratan Tiap Tahap
Perbandingan Jenis Izin dan Tahapan Proses Perizinan dan Persyaratan Tiap Tahap
OBAT PKRT
PKa BPOM No. 24 Tahun Obat yang akan diedarkan di
2017 wilayah Indonesia wajib memiliki
Izin Edar. Untuk memperoleh Izin
Jenis izin Edar harus dilakukan Registrasi,
yang diajukan oleh Pendaftar kepada
Kepala Badan.
PMK 1148 Tahun 2011 Setiap pendirian PBF wajib PMK Nomor Alat kesehatan dan/atau PKRT
memiliki izin dari Direktur Jenderal. 1190/Menkes/Per/VIII/2010 yang akan diimpor, digunakan
Setiap PBF dapat mendirikan PBF dan/atau diedarkan di wilayah
Cabang. Setiap pendirian PBF Republik Indonesia harus terlebih
Cabang wajib memperoleh dahulu memiliki izin edar
pengakuan dari Kepala Dinas
Kesehatan Provinsi di wilayah PBF
Cabang berada. Izin PBF berlaku 5
(lima) tahun dan dapat diperpanjang
selama memenuhi persyaratan.
Pengakuan PBF Cabang berlaku
mengikuti jangka waktu izin PBF.
PMK no.1010 tahun 2008 Pendaftar yang telah mendapat
izin edar wajib memproduksi
atau mengimpor dan
mengedarkan selambat-
lambatnya 1 (satu) tahun setelah
Tahapan proses
tanggal persetujuan dikeluarkan.
Pelaksanaan ketentuan
dilaporkan kepada Kepala
Badan.
Pmk no. 1010 tahun 2008 Registrasi diajukan kepada PMK Nomor Permohonan izin edar alat
Kepala Badan. kesehatan dan/atau PKRT diajukan
Tentang Registrasi Obat 1190/Menkes/Per/VIII/2010
Kriteria dan tata laksana kepada Direktur Jenderal dengan
registrasi ditetapkan oleh Kepala mengisi formulir pendaftaran dan
Badan melampirkan kelengkapan yang
Persyaratan
Dokumen registrasi merupakan diperlukan
dokumen rahasia yang
dipergunakan terbatas hanya
untuk keperluan evaluasi oleh
yang berwenang.
Terhadap registrasi dikenakan
biaya
Ditetapkan sesuai peraturan
perundang-undangan
PMK 1148/2011 PMK 62/2017
PERSYARATAN ADMINISTRASI
Persyaratan 1. Permohonan pendaftaran
Pemohon harus memenuhi 2. Sertifikat Produksi
persyaratan 3. Surat kuasa sebagai Agen
sebagai berikut: Tunggal/Distributor
a. berbadan hukum berupa perseroan Tunggal/Distributor Eksklusif
terbatas atau koperasi; 4. Certificate of Free Sale (CFS)
b.memiliki Nomor Pokok Wajib dari lembaga yang berwenang
Pajak (NPWP); (produk Impor)
c. memiliki secara tetap apoteker 5. Dokumen quality management
Warga Negara Indonesia sebagai system (ISO 9001, GMP) 6.
penanggung jawab; Sertifikat merek (jika ada)
d. komisaris/dewan pengawas dan
direksi/pengurus tidak pernah
terlibat, PERSYARATAN TEKNIS
baik langsung atau tidak langsung 1. INFORMASI PRODUK
dalam pelanggaran peraturan Material, formulasi, uraian
perundang-undangan di bidang produk, deskripsi, dan fitur
farmasi; produk
e. menguasai bangunan dan sarana Standar dan proses
yang memadai untuk dapat Produksi
melaksanakan pengadaan,
penyimpanan dan penyaluran obat PERSYARATAN SPESIFIKASI
serta dapat DAN JAMINAN MUTU
menjamin kelancaran pelaksanaan 1. Spesifikasi bahan baku dan
tugas dan fungsi PBF; MSDS
f. menguasai gudang sebagai tempat 2. Spesifikasi kemasan
penyimpanan dengan perlengkapan 3. Hasil pengujian laboratorium
yang dapat menjamin mutu serta (Certificate of Analysis (CoA),
keamanan obat yang disimpan; dan uji stabilitas)
g.memiliki ruang penyimpanan obat
yang terpisah dari ruangan lain PERSYARATAN KHUSUS
sesuai Izin dari Kementerian Pertanian
CDOB. sebagai Pestisida Rumah Tangga
PERSYARATAN PENANDAAN
1. Contoh dan penjelasan
penandaan
2. Petunjuk penggunaan,
peringatan, perhatian, dan
keterangan lain
3. Data pendukung klaim
PP No. 72 Tahun 1998 Sediaan farmasi dan alat kesehatan PP No. 72 Tahun 1998 Sediaan farmasi dan alat kesehatan
dapat diedarkan setelah memperolah dapat diedarkan setelah memperolah
izin edar dari Menteri. Sediaan izin edar dari Menteri. Sediaan farmasi
farmasi dan alat kesehatan yang dan alat kesehatan yang dimohonkan
dimohonkan untuk memperolah izin untuk memperolah izin edar dari segi
edar dari segi mutu, keamanan dan mutu, keamanan dan kemanfaatan
kemanfaatan
UU No. 36 Tahun 2009 Sediaan farmasi dan alat kesehatan UU Nomor 44 Tahun 2009 Pemerintah dan Pemerintah daerah
hanya dapat diedarkan setelah bertanggung jawab untuk mengatur
mendapat izin edar. pendistribusian dan penyebaran Alkes
berteknologi tinggi dan bernilai tinggi
HIRARKI
Jenis Izin dan Tahapan Proses Perizinan dan Persyaratan Tiap Tahap Jenis Izin dan Tahapan Proses Perizinan dan Persyaratan Tiap Tahap
OBAT PKRT
PKa BPOM No. 24 Tahun 2017
PMK 1148 Tahun 2011, PMK no.1010 tahun 2008, PMK 1148 tahun PMK Nomor 1190/Menkes/Per/VIII/2010, PMK 62 tahun 2017
2011, Pmk no. 1010 tahun 2008,
PMK No. 1799 Tahun Industri farmasi melakukan kegiatan PMK No. 1190 Penyelenggaraan upaya pemeliharaan
2010 pembuatan obat dan/ bahan obat. mutu Alkes dan/atau PKRT dilakukan
Tahun 2010
Yang mana industri farmasi itu sejak kegiatan produksi sampai dengan
mempunyai fungsi : penggunaan Alkes dan/atau PKRT
1. Pembuatan obat/bahan obat.
2. Pendidikan dan pelatihan
3. Penelitian dan pengembangan
PMK 1148 Tahun 2011 PBF hanya dapat mengadakan,
menyimpan dan menyalurkan obat
dan/atau bahan obat yang memenuhi
persyaratan mutu yang ditetapkan oleh
Menteri serta PBF hanya dapat
melaksanakan pengadaan obat dari
industri farmasi dan/atau sesama PBF.
PP No. 72 Tahun 1998 Peredaran dilaksanakan dengan
memperhatikan upaya pemeliharaan
mutu.
UU 36 tahun 2009 Ketentuan mengenai pengadaan, UU 36 tahun 2009 Ketentuan mengenai pengadaan,
penyimpanan, pengolahan, promosi, penyimpanan, pengolahan, promosi,
pengedaran sediaan farmasi dan alat pengedaran sediaan farmasi dan alat
kesehatan harus memenuhi standar kesehatan harus memenuhi standar mutu
mutu pelayanan farmasi yang ditetapkan pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan
dengan Peraturan Pemerintah. Peraturan Pemerintah.
HIRARKI
Fungsi / kegiatan yang ada di industri / distributor OBAT Fungsi / kegiatan yang ada di industri / distributor PKRT
PENDISTRIBUSIAN PRODUK
OBAT PKRT
PKa BPOM No. PBF dan PBF Cabang dalam
HK.03.1.34.11.12.7542 Tahun 2012 menyelenggarakan pengadaan,
penyimpanan, dan penyaluran
obat dan/atau bahan obat wajib
menerapkan Pedoman Teknis
CDOB
PMK No. 1799 Tahun 2010 Industri Farmasi yang PMK No. 1191 Tahun 2010 Penyaluran alat kesehatan hanya
menghasilkan obat dapat dapat dilakukan oleh PAK,
mendistribusikan atau Cabang PAK, dan toko alat
menyalurkan hasil produksinya kesehatan. alat kesehatan
langsung kepada pedagang tertentu dalam jumlah terbatas
besar farmasi, apotek, instalasi dapat disalurkan oleh apotek
farmasi rumah sakit, pusat dan pedagang eceran obat.
kesehatan masyarakat, klinik,
dan toko obat sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan
Untuk memperoleh izin PBF,
PMK No. 1148 Tahun 2011 pemohon harus memenuhi PMK No. 1331 Tahun 2002 Pedagang Eceran Obat menjual
persyaratan yang sudah obat-obat bebas dan bebas
ditentukan terbatas dari pabrik yang
Ketentuan dan Tata cara membuatnya secara eceran
PMK No. 1332 Tahun 2002 pemberian ijin apotik Peraturan Menkes tentang izin
PMK No. 62 Tahun 2017 edar alat kesehatan, alat
kesehatan diagnostic in vitro
dan PKRT
PP 51 Tahun 2009 Pekerjaan Kefarmasian dalam PP 72 Tahun 1998 Penyaluran sediaan farmasi dan
alat kesehatan hanya dapat
Fasilitas Distribusi atau
dilakukan oleh :
Penyaluran Sediaan Farmasi a. Badan usaha yang telah
memiliki izin sebagai penyalur
harus memenuhi ketentuan Cara
dari Menteri sesuai dengan
Distribusi yang Baik yang ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku untuk
ditetapkan oleh Menteri
menyalurkan sediaan farmasi
UU Nomor 23 Tahun 1992 Pekerjaan kefarmasian harus
yang berupa bahan obat, obat
dilakukan dalam rangka
dan alat kesehatan
menjaga mutu sediaan farmasi
yang beredar
UU 36 tahun 2009 Praktik kefarmasiaan yang salah UU 36 tahun 2009 Praktik kefarmasiaan yang salah
satunya meliputi satunya meliputi
pendistribusian obat harus pendistribusian obat harus
dilakukan oleh tenaga kesehatan dilakukan oleh tenaga kesehatan
yang mempunyai keahlian dan yang mempunyai keahlian dan
kewenangan sesuai dengan kewenangan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang- ketentuan peraturan perundang-
undangan undangan
Penyelenggara upaya kesehatan Penyelenggara upaya kesehatan
UU 36 tahun 2014 harus dilakukan oleh tenaga UU 36 tahun 2014 harus dilakukan oleh tenaga
kesehatan bertanggung jawab kesehatan bertanggung jawab
HIRARKI
Pendistribusian Produk OBAT Pendistribusian Produk PKRT
PKa BPOM No. HK.03.1.34.11.12.7542 Tahun 2012
PMK No. 1799 tahun 2010/ PMK No. 1148 Tahun 2011/ PMK No. 1191 Tahun 2010/ PMK No. 1331 Tahun 2002
PMK No. 1332 Tahun 2002 PMK No. 62 Tahun 2017
HIRARKI
Pencatatan dan Pelaporan OBAT Pencatatan dan Pelaporan PKRT
PKa BPOM No. 7 TAHUN 2016
PMK No. 13 tahun 2015 PMK Nomor 70 Tahun 2014
PMK No. 1148 Tahun 2011 Pelanggaran terhadap semua PMK No.1190 Tahun2010 Penarikan kembali Alkes
ketentuan dalam Peraturan Menteri ini dan/atau PKRT dari peredaran
dapat dikenai sanksi karena tidak memenuhi
administrative dapat berupa: persyaratan
peringatan;
penghentian sementara
kegiatan;
pencabutan pengakuan; atau
pencabutan izin.
PP No. 72 Tahun 1998 Apabila hasil pemeriksaan oleh tenaga PP No. 72 Tahun 1998 Apabila hasil pemeriksaan oleh
pengawas menunjukkan adanya dugaan tenaga pengawas menunjukkan
atau patut diduga adanya adanya dugaan atau patut
pelanggaran hukum di bidang diduga adanya pelanggaran
sediaan farmasi dan alat kesehatan hukum di bidang sediaan
segera dilakukan penyidikan oleh farmasi dan alat kesehatan
penyidik yang berwenang sesuai segera dilakukan penyidikan
dengan ketentuan peraturan perundang- oleh penyidik yang berwenang
undangan yang berlaku sesuai dengan ketentuan
Jika pelanggaran hukum dilakukan oleh peraturan perundang-undangan
tenaga kesehatan, tindakan administratif
dikenakan oleh Menteri berupa : yang berlaku
a. Teguran Jika pelanggaran hukum dilakukan
b. Pencabutan izin untuk melakukan upaya oleh tenaga kesehatan, tindakan
kesehatan. administratif dikenakan oleh Menteri
berupa :
a. Teguran
b. Pencabutan izin untuk melakukan
upaya kesehatan.
UU NOMOR 5 TAHUN Dalam rangka pengawasan, Menteri UU NOMOR 5 TAHUN 1997 Dalam rangka pengawasan,
1997 berwenang mengambil tindakan Menteri berwenang mengambil
administratif terhadap pabrik obat, tindakan administratif terhadap
pedagang besar farmasi yang pabrik obat, pedagang besar
melakukan pelanggaran terhadap farmasi yang melakukan
ketentuan undang-undang ini. Tindakan pelanggaran terhadap ketentuan
administratif, dapat berupa : undang-undang ini. Tindakan
teguran lisan; administratif, dapat berupa :
teguran tertulis; teguran lisan;
teguran tertulis;
penghentian sementara penghentian sementara
kegiatan; kegiatan;
denda administratif; denda administratif;
pencabutan izin praktik pencabutan izin praktik
HIRARKI
Kemungkinan Pelanggaran Sanksi (Obat) Kemungkinan Pelanggaran Sanksi (PKRT)
PMK No. 1148 tahun 2011 PMK Nomor 1190 Tahu 2010