Anda di halaman 1dari 3

Tugas IDL

Nama : Hernamirah

Npm : 2043700233

Kelas : Apoteker pagi D

Tugas kuliah

1. Sebutkan enzim-enzim yang berperan dalam menentukanfungsi jantung
2. Sebutakan antibiotic yang mempengaruhi fungsi ginjal
3. Sebutkan Data Laboratorium yang berpengaruh terhadap fungsi organ
tertentu, masing- masing 2 dan jelaskan
4. Sebutkan data laboratorium / hasil laboratorium yang berperan sebagai
penanda terjadinya suatu proses tertentu, masing-masing 2 dan jelaskan

Jawab

1. Kreatin kinase (creatine kinase/CK)

Enzim ini terdapat pada jaringan tubuh seperti otot rangka, serta organ jantung dan
otak. Peningkatan enzim CK dapat menandakan kondisi serangan jantung. Kadar CK
mulai terdeteksi di darah dalam waktu 4-6 jam setelah otot jantung rusak, dan akan
meningkat hingga 24 jam setelah serangan jantung.

Troponin

Troponin adalah sejenis protein yang terdapat pada jantung dan otot. Ada 3
jenis troponin, yaitu troponin T, C, dan I, namun yang diperiksa secara spesifik
berbarengan dengan enzim jantung adalah troponin T dan I. Kadar troponin dapat
meningkat dalam waktu 2-26 jam setelah kerusakan otot jantung.

Myoglobin

Merupakan protein yang terdapat pada otot rangka dan otot jantung. Kadar myoglobin
akan meningkat dalam waktu 2-12 jam setelah serangan jantung, dan kembali
menurun ke kadar normalnya dalam waktu 24-36 jam setelah serangan jantung.
2. Beberapa obat antibiotika yang sering menimbulkan gangguan ginjal dengan antara
lain golongan aminoglikosida (gentamycin, amikcin, streptomycin) ,
betalaktam (ampicillin, amokcillin, penicillin) dan cancomisin, golongan
sulfanamid (cotrimoxazole, sulfasalazine), golongan acyclovir, golongan rifampisin,
golongan amphoterisin B, serta golongan tetrasiklin(minocycline, tetracycline).
3. Data Laboratorium yang berpengaruh terhadap fungsi organ tertentu
 Pemeriksaan Kadar Ureum
Ureum adalah produk akhir katabolisme protein dan asam amino yang diproduksi
oleh hati dan didistribusikan melalui cairan intraseluler dan ekstraseluler ke dalam
darah untuk kemudian difiltrasi oleh glomerulus. Pemeriksaan ureum sangat
membantu menegakkan diagnosis gagal ginjal akut. Klirens ureum merupakan
indikator yang kurang baik karena sebagian besar dipengaruhi diet.
Pengukuran ureum serum dapat dipergunakan untuk mengevaluasi fungsi ginjal,
status hidrasi, menilai keseimbangan nitrogen, menilai progresivitas penyakit
ginjal, dan menilai hasil hemodialisis. Kadar urea nitrogen dapat dikonversi
menjadi ureum perhitungan perkalian 2,14 yang melalui persamaan.
 Pemeriksaan Kadar Kreatinin
kreatin fosfat otot, diproduksi oleh tubuh secara konstan tergantung massa otot.
Kadar kreatinin berhubungan dengan massa otot, menggambarkan perubahan
kreatinin dan fungsi ginjal. Kadar kreatinin relatif stabil karena tidak dipengaruhi
oleh protein dari diet. Ekskresi kreatinin dalam urin dapat diukur dengan
menggunakan bahan urin yang dikumpulkan selama 24 jam. Kadar kreatinin serum
sudah banyak digunakan untuk mengukur fungsi ginjal melalui pengukuran
glomerulus fi ltration rate (GFR).

4. Data laboratorium / hasil laboratorium yang berperan sebagai penanda terjadinya


suatu proses tertentu
 Pemeriksaan Inulin
Pemeriksaan Inulin Fructose polymer inulin dengan berat molekul 5.200 Da
merupakan penanda yang ideal untuk glomerular filtration rate. Inulin bersifat inert
dan dibersihkan secara menyeluruh oleh ginjal. Klirens inulin menggambarkan
fungsi filtrasi ginjal karena inulin merupakan zat yang difiltrasi bebas, tidak
direabsorpsi, dan tidak disekresikan oleh tubulus ginjal. Pasien berpuasa terlebih
dahulu sebelum pemeriksaan kliren inulin dilakukan. Adapun cara pemeriksaan
kliren inulin yaitu 25 mL inulin 10% diinjeksi intravena diikuti dengan pemberian
500 mL inulin 1,5% dengan kecepatan 4 mL/menit. Pemasangan kateter urin
diperlukan untuk mengumpulkan urin setiap 20 menit sebanyak 3 kali.
Pengambilan darah vena untuk pemeriksaan inulin juga dilakukan pada awal dan
akhir periode pengumpulan urin. Penggunaan inulin untuk menilai fungsi ginjal
membutuhkan laju infus intravena yang konstan untuk mempertahankan tingkat
plasma dan kadar puncak yang telah dicapai. Pengukuran Inulin saat ini lebih
sering dilakukan dengan menggunakan inulinase. Inulinase adalah suatu enzim
yang mengubah inulin menjadi fruktosa. Kadar fruktosa kemudian ditentukan
dengan bantuan sorbitol dehydrogenase dan pengukuran kadar dilakukan secara
fotometris pada panjang gelombang 340 nm. Namun pemeriksaan inulin
membutuhkan prosedur khusus yang membutuhkan waktu, observasi, harganya
cukup mahal dan tidak dapat dilakukan untuk pasien rawat jalan
 Pemeriksaan β2 Microglobulin
β2 microglobulin adalah small nonglycosylated peptide dengan berat molekul
11.800 Da yang ditemukan pada permukaan sel berinti. Membran plasma β2
microglobulin berikatan erat dengan cairan ekstraseluler. Kadar β2 microglobulin
stabil pada orang normal. Peningkatan kadar β2 microglobulin menunjukkan
adanya peningkatan metabolisme seluler yang sering terjadi pada penyakit
mieloproliferatif dan limfoproliferatif, inflamasi, dan gagal ginjal. β2
microglobulin mempunyai ukuran yang kecil, sehingga dapat dengan mudah
difiltrasi oleh glomerulus. Sekitar 99% β2 microglobulin direabsorpsi oleh tubulus
proksimal dan dikatabolisme. Pengukuran kadar β2 microglobulin serum
memberikan informasi gangguan fungsi tubulus pada pasien transplantasi ginjal
dan adanya peningkatan kadar β2 microglobulin menunjukkan adanya penolakan
organ tersebut. β2 microglobulin merupakan penanda yang lebih efektif
dibandingkan dengan kreatinin serum dalam menilai keberhasilan transplantasi
ginjal karena β2 microglobulin tidak dipengaruhi oleh massa otot. Pemeriksaan β2
microglobulin dilakukan dengan menggunakan metode Enzymelinked
Immunosorbent Assay (ELISA). Protein ini difi ltrasi glomerulus dan diabsorpsi
oleh tubulus proksimal atau diekskresikan ke dalam urin, sehingga protein ini
dapat digunakan sebagai penanda untuk menilai GFR.

Anda mungkin juga menyukai