Tugas 5 Makalah Manajemen Strategik - Muhammad Syarif Hidayatullah (1810313110040)
Tugas 5 Makalah Manajemen Strategik - Muhammad Syarif Hidayatullah (1810313110040)
Strategi dapat diartikan sebagai rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang
menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dan tantangan perusahaan, yang dirancang
untuk memastikan tujuan perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh
organisasi. Kekuatan strategi berfungsi untuk mencapai tujuan dengan mengandalkan
strategi sebagai poros utama. Perusahaan harus mengetahui dimana posisi ia berada, untuk
menentukan apa kekuatan strategi yang tepat untuk dilakukan.
Dalam meningkatkan posisi pasar terdapat pilihan strategis yang dapat dilakukan
antara lain dengan menggunakan serangan strategi prinsip. Dalam melaksanakan serangan
strategi prinsip ada beberapa hal yang menjadi poin utama, diantaranya :
1. Serangan strategi prinsip tanpa henti membangun keunggulan kompetitif dan
kemudian mengubahnya menjadi keuntungan yang berkelanjutan.
2. Serangan strategi prinsip membuat dan menggunakan sumber daya dengan cara-cara
yang menyebabkan saingan berjuang untuk bertahan dan membela diri.
3. Mempekerjakan unsur kejutan sebagai lawan melakukan apa yang saingan harapkan
dan siapkan.
4. Menampilkan bias kuat untuk tindakan cepat, tegas, dan luar biasa untuk
mengalahkan saingan.
Dalam strategi ofensif maupun defensif waktu menjadi titik utama dalam kesuksesan
perusahaan. Hal ini dikarenakan perusahaan harus mengetahui kapan membuat langkah
strategis, yang sama pentingnya dengan mengetahui apa yang seharusnya dilakukan. Selain
itu, dalam pergerakan pertama, siapapun tidak dapat menjamin kesuksesan atau keunggulan
kompetitif. Yang harus diwaspadai adalah resiko pergerakan pertama untuk mengintai posisi
monopoli harus menjadi perhatian utama dan memegang prinsip kehati-hatian.
Potensi Keuntungan Sebagai Perintis/Pelopor
1. Ketika perintis membantu membangun reputasi perusahaan dan menciptakan loyalitas
merek yang kuat.
2. Ketika pelanggan pelopor akan menghadapi peralihan biaya yang signifikan.
3. Ketika perlindungan hak milik menggagalkan imitasi cepat dari langkah awal.Ketika
memimpin di awal memungkinkan pelopor yang bergerak ke bawah learning Curve
di depan pesaing.
4. Ketika perintis dapat menetapkan standar teknis untuk industri.
Potensi Resiko sebagai Perintis atau potensi keuntungan sebagai perusahaan yang
mengambil tindakan belakangan
Dalam beberapa contoh ada keuntungan menjadi pengikut yang mahir daripada
penggerak pertama. Keuntungan penggerak akhir (atau kerugian penggerak pertama) muncul
dalam empat contoh:
1. Ketika biaya perintis yang relatif tinggi terhadap manfaat yang masih harus dibayar
dan peniru dapat mencapai manfaat yang sama dengan biaya yang jauh lebih rendah
2. Ketika produk inovator ini agak ketinggalan zaman dan tidak memenuhi harapan
pembeli
3. Ketika evolusi pasar yang cepat (karena perubahan serba cepat baik teknologi maupun
kebutuhan pembeli)
4. Ketika ketidakpastian pasar membuat sulit untuk memastikan apa yang akhirnya akan
berhasil
5. Ketika loyalitas pelanggan untuk perintis rendah dan keterampilan penggerak
pertama, pengetahuan, dan tindakan yang mudah ditiru atau bahkan dilampaui.
Akuisisi dan merger merupakan dua cara yang secara umum digunakan untuk
menjalankan strategi. Suatu akuisisi terjadi ketika sebuah perusahaan besar membeli suatu
perusahaan yang (biasanya) lebih kecil. Suatu merger adalah tindakan ketika dua buah atau
lebih perusahaan yang relatif berukuran sama menyatukan diri dan membentuk perusahaan
baru. Ketika akuisisi atau merger yang tidak diharapkan kedua belah pihak, maka tindakan
tersebut disebut sebagai pengambilalihan (takeover) atau pengambilalihan paksa (hostile
takeover).
Berbagai tindakan merjer, akuisisi, dan pengambilalihan sering pula dijalankan
sebagai strategi untuk menjadi yang paling besar dan tangguh. Langkah ini banyak dilakukan
di berbagai industri seperti perbankan, asuransi, pertahanan, kesehatan, farmasi, makanan,
penerbangan, penerbitan, komputer, ritel, keuangan, bioteknologi, dan sebagainya. Beberapa
alasan tentang perlunya merger adalah: untuk memperbaiki kapasitas utilisasi; untuk
memaksimalkan pemanfaatan kekuatan penjualan; mengurangi staf manajerial; memperoleh
skala ekonomi (economies of scale); untuk memperkecil pengaruh trend musiman dalam
penjualan; untuk memperoleh akses baru kepada pemasok, distributor, pelanggan, produk,
dan kreditor; untuk memperoleh teknologi baru; dan untuk strategi pembayaran pajak.
Banyak proses merger dan akuisisi yang didorong dengan strategi untuk mencapai
salah satu dari lima tujuan strategis :
1. Creating a more cost-efficient operation out of the combined companies.
2. Expanding a company’s geographic coverage
3. Extending the company’s business into new product categories
4. Gaining quick access to new technologies or other resources and capabilities
5. Leading the convergence of industries whose boundaries are being blurred by changing
technologies and new market opportunities
Mengapa Merger dan Akuisisi Terkadang Gagal untuk Mencapai Hasil yang
Diharapkan ?
• Penghematan biaya mungkin terbukti lebih kecil dari yang diharapkan
• Keuntungan dalam kemampuan kompetitif lebih panjang untuk dicapai atau, lebih
buruk lagi, mungkin tidak pernah tercapai.
• Upaya-upaya untuk dapat membentuk budaya perusahaan terhambat karena
perlawanan tangguh dari anggota organisasi.
• Perbedaan atau benturan kepentingan para pemangku kepentingan dari perusahaan
yang merger yang terlibat dalam proses akuisisi
• Menjaga image.
• Merek.