Contoh Rancangan Aktualisasi-1 PDF
Contoh Rancangan Aktualisasi-1 PDF
Oleh:
………
NIP : ………..
1
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PNS GOLONGAN III
Nama : …….
NIP : ……
Unit Kerja/Tempat Magang : ……
Penguji, Coach,
………. ……..
NIP. ……. NIP. ………
Mengetahui,
Kepala Bidang Penyelenggaraan
Pusat Pendidikan dan Pelatihan BIN
………
NIP. ……….
I
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, berkah, hidayah,
dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi Diklat
Dasar CPNS Golongan III Badan Intelijen Negara (BIN) Tahun 2018. Tidak lupa juga
penulis mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas dukungan dan bimbingan selama
proses penyusunan penulisan ini hingga dapat selesai tepat waktu kepada :
1.
2. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan rancangan aktualisasi
yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis
II
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
1. Visi, Misi dan Tusi Organisasi...................................................... 2
2. Tugas Pokok PNS ....................................................................... 4
B. Tujuan................................................................................................ 6
C. Nilai-nilai Dasar Aneka....................................................................... 7
D. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI........................................... 10
BAB II ANALISA ISU-ISU DAN GAGASAN SOLUSI ................................................ 13
A. Identifikasi Isu-isu dan Analisa Penyebab.......................................... 13
B. Isu-isu yang Diangkat ........................................................................ 15
C. Gagasan Pemecahan Isu .................................................................. 16
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI ......................................................................18
A. Pengisian Form 1...............................................................................18
B. Jadwal Rencana Aktualisasi ..............................................................22
C. Catatan Bimbingan ............................................................................24
BAB IV PENUTUP ...................................................................................................26
A. Rencana Antisipasi Kendala yang Akan Dihadapi .............................26
B. Saran-saran .......................................................................................26
III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Direktorat Wilayah Sumatera dan Kalimantan (Dit-23) berada dibawah Deputi II
Bidang Intelijen Dalam Negeri yang terbagi menjadi empat Sub-Direktorat.
Empat Sub-Direktorat tersebut mulai berjalan pada tahun 2017 dengan
pembagian diantaranya Sub-Direktorat 23.1 Wilayah Sumatera I , Sub-
Direktorat 23.2 Wilayah Sumatera II, Sub-Direktorat 23.3 Wilayah Kalimantan I
dan Sub-Direktorat 23.4 Wilayah Kalimantan II. Sub-DirektoratWilayah
Kalimantan II mempunyai tugas melaksanakan kegiatan dan/atau operasi
intelijen wilayah Provinsi Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan
Kalimantan Utara.
Subdit 23.4 memiliki 5 fungsi salah satu fungsinya yaitu penyusunan Laporan
Intelijenkewilayahan.Permasalahan menonjol di wilayah Kalimantan II
merupakan dasar Sub-Direktorat 23.4 untuk penyusunan Laporan Intelijen.
Personilyang membuat Laporan Intelijen menggunakan laporan yang dikirimkan
oleh Binda yang cenderung bersifat insidentil/kejadian dan belum menunjukkan
pendalaman terhadap permasalahan. Sehingga dalam pembuatan Laporan
Intelijen harus diperkuat dengan analisa-analisa yang akurat, hal tersebut
terkadang membutuhkan waktu yang lama karena harus mencari laporan-
laporan Binda sebelumnya.
1
1. Tusi, Visi, dan Misi Organisasi
a. Visi
Visi adalah serangkaian kata yang menunjukkan cita-cita atau nilai
inti sebuah organisasi. Adapun visi BIN adalah “Terwujudnya Badan
Intelijen Negara Yang Profesional, Obyektif, dan Berintegritas
Guna Mendukung Sistem Keamanan Nasional Dalam Rangka
Mewujudkan Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian”.
b. Misi
Misi adalah tahapan-tahapan yang harus dilakukan untuk
mencapai visi. Adapun misi BIN antara lain :
1) Meningkatkan kualitas Informasi Intelijen dengan penyampaian
yang cepat, tepat dan akurat.
2) Mengoptimalkan kegiatan operasi Intelijen di dalam dan luar
negeri dengan dukungan yang luas dan teknologi intelijen terkini.
3) Memperkuat koordinasi dan sinergitas seluruh Penyelenggara
Fungsi Intelijen Negara.
4) Meningkatkan efektifitas kerja sama Intelijen dengan berbagai
pihak di dalam dan luar negeri.
5) Mengembangkan dan modernisasi teknologi dan sistem informasi
Intelijen yang handal dan terintegritas.
6) Meningkatkan kualitas dan kuantitas personel Intelijen yang
kompeten dan professional.
7) Memperkuat pengkajian dan analisa Intelijen strategis.
8) Mengoptimalkan sinergi pengawasan Intelijen dengan Tim
Pengawas Intelijen.
c. Tusi
Mengacu pada Pasal 3 Perpres Nomor 90 Tahun 2012 tentang
Badan Intelijen Negara, fungsinya adalah penyelidikan, pengamanan,
dan penggalangan di dalam negeri dan luar negeri serta
menyelenggarakan fungsi koordinasi Intelijen Negara dengan instansi
terkait seperti TNI, Polri, Kejaksaan, dan Kementerian/Lembaga terkait.
Sementara itu, adapun tugas BIN, sebagai berikut:
2
1) Melakukan pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di
bidang intelijen.
2) Menyampaikan produk intelijen sebagai bahan pertimbangan
untuk menentukan kebijakan pemerintah.
3) Melakukan perencanaan dan pelaksanaan aktivitas intelijen.
4) Membuat rekomendasi yang berkaitan dengan orang dan/atau
lembaga asing.
5) Memberikan pertimbangan, saran, dan rekomendasi tentang
pengamanan penyelenggaraan pemerintahan.
6) Mengkoordinasikan penyelenggaraan intelijen negara.
7) Memadukan produk intelijen.
8) Melaporkan penyelenggaraan koordinasi intelijen negara kepada
Presiden.
9) Mengatur dan mengkoordinasikan intelijen pengamanan pimpinan
nasional.
10) Melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
d. Nilai Organisasi BIN
Berdasarkan Pasal 2 UU Nomor 17 Tahun 2011 tentang Intelijen
Negara, nilai-nilai organisasi BIN yaitu :
1) Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2) Setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
3) Menjaga Bhineka Tunggal Ika serta memahami wawasan
nusantara.
4) Setia, loyal, solid, dan semangat dalam melaksanakan tugas dan
kewajiban sebagai personel intelijen negara.
5) Memegang teguh sumpah atau janji intelijen negara.
6) Menjadi perekat dan pemersatu bangsa dalam NKRI.
7) Memiliki jiwa patriotism dan semangat nasionalisme.
8) Mengutamakan kepentingan bangsa dan negara daripada
kepentingan pribadi, kelompok dan/atau golongan.
3
9) Berani, jujur, dan pantang menyerah dalam melaksanakan tugas
dan kewajiban.
10) Cepat tanggap terhadap setiap perkembangan situasi dan kondisi
yang berpotensi mengancam keamanan dan kepentingan
nasional.
11) Menerapkan prinsip cek, cek ulang, cek silang (check, recheck
dan cross check) dalam setiap pembuatan laporan.
12) Menerapkan asas kompartementasi.
13) Melaksanakan prinsip cepat, tepat, dan akurat (velox et exactus).
2. Tugas Pokok PNS
Berdasarkan Pasal 11 UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (ASN), tugas pokok PNS terbagi menjadi tiga, sebagai
berikut :
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
b. Memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas.
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Berikut uraian Struktur Organisasijajaran Direktorat 23 :
Direktorat 23 wilayah Sumatera dan Kalimantan dipimpin oleh
seorang Direktur yang membawahi empat Subdirektorat dan 1 TU.
Keempat Subdit tersebut bekerja sesuai dengan pembagian wilayah
yang telah ditentukan, yaitu Subdirektorat Wilayah Sumatera I,
Subdirektorat Wilayah Sumatera-II, Subdirektorat Wilayah Kalimantan
4
I, dan Subdirektorat Wilayah Kalimantan II.
5
2) Menyimpan hasil analisa secara sistematis baik secara manual
maupun komputerisasi.
f. Melaporkan pelaksanaan dan hasil kegiatan kepada atasan.
1) Menganalisis permasalahan pelaksanaan analisis kegiatan
dan/atau operasi intelijen; dan
2) Menyusun laporan pelaksanaan analisis hasil kegiatan dan/atau
operasi intelijen.
g. Melaksanakan kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan baik
lisan maupun tulisan untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
1) Mempelajari tugas;
2) Menjalankan tugas; dan
3) Mendiskusikan kemajuan pelaksanaan tugas dengan baik dan
melaporkan hasil pelaksanaan tugas.
B. Tujuan
Pembuatan laporan kegiatan aktualisasi ini bertujuanuntuk :
1. Bagi peserta Diklat Dasar Prajab CPNS BIN Gol. III T. A 2018, sebagai
acuan dalam mengimplementasikan gagasan kreatif pemecahan isu unit
organisasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan sesuai dengan nilai-nilai dasar
profesi PNS yakni Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi (ANEKA) dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI yang
terdiri dari Pelayanan Publik, Manajemen ASN dan Whole of Goverment.
2. Bagi Mentor atau pembimbing peserta aktualisasi Diklat Latihan Dasar
Prajab CPNS BIN Gol. III T. A 2018, sebagai acuan untuk membimbing
peserta dalam kegiatan aktualisasi, khususnya dalam
meninjauan/penelaahan isu-isu permasalahan di unit kerja yang dapat
dijadikan sebagai bahan kajian hingga dirumuskannya suatu penyelesaian
masalah oleh peserta diklat.
3. Bagi Coach peserta aktualisasi Diklat Latihan Dasar Prajab CPNS BIN Gol.
III T. A 2018, sebagai acuan dalam proses pembuatan rencana aktualisasi
hingga terlaksananya kegiatan aktualisasi serta selama proses pelaporan.
Sehingga peserta diklat benar dikategorikan mampu mengimplementasikan
nilai-nilai dasar profesi PNS yakni Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
6
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) dan kedudukan dan peran PNS
dalam NKRI yang terdiri dari Pelayanan Publik, Manajemen ASN dan Whole
of Government pada unit kerjanya.
4. Bagi Evaluator peserta aktualisasi Diklat Latihan Dasar Prajab CPNS BIN
Gol. III T. A 2018, sebagai bahan acuan penetapan penilaian untuk
mengetahui pengetahuan, pemahaman dan aktualisasi nilai-nilai ANEKA.
7
b.
c.
d.
e.
f.
g.
4. Komitmen mutu
Aktualisasi nilai-nilai dasar komitmen mutu dalam pelaksanaan tugas
aparatur akan mendorong terciptanya ……..
Adapun nilai-nilai dasar komitmen mutu, sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan ……
Sementara Nilai dasar anti korupsi penting diterapkan bagi ASN untuk
menumbuhkan lingkungan kerja yang sehat. Adapun nilai-nilai dasar anti
korupsi, sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
D. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
1. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara;1998 adalah
……
8
Berdasarkan hal tersebut maka tiga unsur pelayanan publik meliputi:
a. Organisasi penyelenggara pelayanan publik
b. Penerima layanan yaitu orang/masyarakat/organisasi yang
berkepetingan
c. Kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh penerima layanan
Adapun asas-asas pelayanan publik, antara lain:
a.
b.
c.
d.
e.
2. Manajemen ASN
Manajemen ASN merupakan upaya pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, ….
Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
3. Whole of Government
Whole of Government (WoG) merupakan cara pendekatan penyelenggaraan
pemerintah yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintah dari
seluruh sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna ….
Adapaun indikator dari Whole of Govermenmet, antara lain:
a.
b.
c.
9
BAB II
ANALISA ISU-ISU DAN GAGASAN SOLUSI
10
Adapun dampak yang akan terjadi apabila isu tersebut tidak segera
diselesaikan diantaranya:
a. Personil Sub-Direktorat Wilayah Kalimantan II kesulitan dalam mencari
arsip atau laporan.
b. Terhambatnya dalam menjawab perintah pimpinan yang membutuhkan
arsip dokume
3. “Belum optimalnya pembuatan analisa dalam pelaporan laporan
informasi pada Binda di Wilayah Wilayah Kalimantan II”. Dalam isu
tersebut, penjabaran indikator yang melatarbelakangi munculnya isu, yaitu
masih banyaknya ditemukan laporan yang tidak mencantumkan analisa
petugas lapangan dalam catatan.
Adapun dampak yang akan terjadi apabila isu tersebut tidak segera
diselesaikan diantaranya :
a. Personil Direktorat-23 kesulitan dalam melakukan analisa;
11
B. Isu-Isu Yang Diangkat
Untuk dapat mengatasi ketiga isu tersebut perlu dilakukan identifikasi isu
yang paling krusial agar segera ditindaklanjuti. Adapun pada rancangan
aktualisasi ini menggunakan analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth)
terhadap setiap isu permasalahan yang telah dirumuskan sebagai berikut:
Tabel 2.1 Penentuan Isu Aktual
Kriteria
No. Isu Aktual Skor Prioritas
U S G
1. Belum Optimalnya Pembuatan Peta Permasalahan
4 5 5 14 1
Menonjol Wilayah Kalimantan II pada Subdit 23.4
2. Belum optimalnya pengadministrasian laporan di Sub-
3 2 4 9 3
Direktorat 23.4
3. Belum optimalnya pembuatan analisa dalam
pelaporan laporan informasi pada Binda di Wilayah 3 5 4 12 2
Kalimantan II
Berdasarkan hasil analisis dengan teknik USG terhadap setiap isu yang
telah dirumuskan, maka isu yang terpilih menjadi core issue dan penting untuk
segera diselesaikan adalah Belum Optimalnya Pembuatan Peta
Permasalahan Menonjol Wilayah Kalimantan II pada Subdit 23.4 karena dari
sisi urgensi dinilai penting untuk diselesaikan segera karena untuk menunjang
personil dalam pembuatan Laporan Intelijen semakin tajam. Selain itu dari segi
seriousness, isu tersebut dianggap sangat gawat untuk ditindaklanjuti, guan
pembuatan analisa dalam Laporan Intelijen lebih efektif dan efisien. Selain itu,
dari sisi growth, isu ini dianggap sangat cepat menyebar dan berpotensi
12
meningkat karena tidak dipungkiri seluruh personil membutuhkan peta
permasalahan sebagai bahan pertimbangan analisa pembuatan Laporan
Intelijen serta pedoman dalam bertindak pada operasi intelijen.
C. Gagasan Pemecahan Isu
Untuk memecahkan isu utama yaitu Belum Optimalnya Pembuatan Peta
Permasalahan Menonjol Wilayah Kalimantan II pada Subdit 23.4, maka
perlu diketahui terlebih dahulu akar permasalahan dari isu tersebut. Dengan
mengetahui akar permasalahan maka dapat dilanjutkan dengan perancangan
kegiatan-kegiatan untuk menyelesaikan permasalahan secara bertahap.
Berdasarkan temuan di lapangan, permasalahan utamanya adalah belum
diterapkan metode pemetaan secara konsisten dan komprehensif permasalahan
menonjol di Wilayah Kalimantan II, serta terbatasnya tempat untuk meletakkan
peta tersebut. Untuk memudahkan identifikasi akar masalah dapat
menggunakan diagram fish bone, sebagai berikut:
13
Sehingga biasanya hasil pemetaan tidak terperinci dan komprehensif,
karena saat membuat pemetaan personil saat itu juga harus
mengumpulkan bahan yang berasal dari laporan-laporan Binda.
2. Sarana prasarana
Di ruang kerja 23.4 belum ada peta outline besar yang tujuannya untuk
pemetaan permasalahan menonjol dan aktual, yang dapat diupdate setiap
saat dan berkesinambungan. Namun permasalahan lainnya adalah space
ruang kerja yang terbatas sehingga jika menampilkan peta besar untuk
pemetaan permasalahan menonjol harus pertimbangkan nilai estetikanya.
Untuk memecahkan masalah tersebut, maka gagasan kreatif yang akan dibuat
adalah: “Pembuatan Peta Permasalahan Menonjol Wilayah Kalimantan II
pada Subdit 23.4”.
14
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Pengisian Form 1
Unit kerja :
Identifikasi : 1. Belum Optimalnya Pembuatan Peta Permasalahan
isu Menonjol Wilayah Kalimantan II pada Subdit 23.4
2. Belum optimalnya pengadministrasian laporan di Sub-
Direktorat 23.4
3. Belum optimalnya pembuatan analisa dalam pelaporan
laporan informasi pada Binda di Wilayah Kalimantan II
Isu yang : Belum Optimalnya Pembuatan Peta Permasalahan
diangkat Menonjol Wilayah Kalimantan II pada Subdit 23.4
Gagasan : Pembuatan Peta Permasalahan Menonjol Wilayah
pemecahan Kalimantan II Secara Komprehensif dan
Berkesinambungan
15
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT
SUBSTANSI VISI/MISI ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Menghadap pimpinan a. Meminta arahan dari pimpinan Adanya model a. Akuntabilitas Meningkatkan Setia, loyal, solid,
peta yang akan b. Nasionalisme kualitas Informasi dan semangat dalam
terkait rencana b. Menentukan model peta
dibuat, c. Etika Publik Intelijen dengan melaksanakan tugas
membuat peta permasalahan yang cocok komponen d. Komitmen penyampaian yang dan kewajiban
permasalahan Mutu cepat, tepat dan sebagai personel
permasalahan untuk ruang kerja Sub-Dit
yang akan e. Anti Korupsi akurat. intelijen negara.
menonjol Wilayah 23.4. dimasukkan
peta, klasifikasi Memperkuat Cepat tanggap
Kalimantan II. c. Menentukan komponen
laporan yang pengkajian dan terhadap setiap
permasalahan apa saja yang akan analisa Intelijen perkembangan
dimasukkan strategis. situasi dan kondisi
layak untuk dimasukkan
peta, serta yang berpotensi
dengan mempertimbangkan lokasi untuk mengancam
meletakkan keamanan dan
berdaya guna dan berhasil
peta. kepentingan
guna. nasional.
Dokumentasi
d. Menetapkan klasifikasi
Menerapkan prinsip
laporan yang layak masuk cek, cek ulang, cek
silang (check,
peta dan tidak layak masuk
recheck dan cross
peta. check) dalam setiap
pembuatan laporan.
e. Menetapkan lokasi yang
pantas dan layak untuk
menampilkan peta tersebut.
f. Melaporkan kepada pimpinan.
16
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT
SUBSTANSI VISI/MISI ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
2. Mengumpulkan a. Meminta arahan dari Laporan Intelijen a. Akuntabilitas Memperkuat Menerapkan prinsip
yang layak b. Nasionalisme pengkajian dan cek, cek ulang, cek
Laporan Intelijen pimpinan
dimasukkan c. Komitmen analisa Intelijen silang (check,
Wilayah Kalimantan II b. Mengumpulkan, peta Mutu strategis recheck dan cross
permasalahan d. Anti Korupsi check) dalam setiap
yang akan digunakan mengklasifikasikan, serta
menonjol pembuatan laporan.
untuk bahan dasar menyaring laporan Intelijen
Dokumentasi
pembuatan peta yang masuk kategori dan
permasalahan layak untuk ditampilkan di
menonjol. peta.
c. Laporan kepada pimpinan
3. Membuat sistematika a. Meminta arahan pimpinan Sistematika a. Akuntabilitas Memperkuat Melaksanakan
pemetaan b. Nasionalisme pengkajian dan prinsip cepat, tepat,
pemetaan b. Merumuskan sistematika
permasalahan c. Komitmen analisa Intelijen dan akurat (velox et
permasalahan pembuatan peta menonjol. Mutu strategis. exactus).
d. Anti Korupsi
menonjol. permasalahan menonjol
Dokumentasi
c. Menetapkan sistematika
d. Menyusun sistematika
e. Konsultasi kepada pimpinan
4. Simulasi membuat a. Meminta arahan pimpinan Personil 23.4 a. Akuntabilitas Meningkatkan Melaksanakan
mengerti teknik b. Nasionalisme kualitas Informasi prinsip cepat, tepat,
peta permasalahan b. Melakukan simulasi
pembuatan peta c. Etika Publik Intelijen dengan dan akurat (velox et
menonjol. membuat peta permasalahan d. Komitmen penyampaian yang exactus).
menonjol dan Mutu cepat, tepat dan
permasalahan secara
teknik e. Anti Korupsi akurat.
individu mengupdatenya
c. Melakukan simulasi
Dokumentasi
17
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT
SUBSTANSI VISI/MISI ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
membuat peta
permasalahan menonjol
bersama personil 23.4
d. Melaporkan kepada
pimpinan
5. Membuat peta a. Meminta arahan pimpinan Peta a. Akuntabilitas Meningkatkan Berani, jujur, dan
permasalahan b. Nasionalisme kualitas Informasi pantang menyerah
permasalahan b. Membuat / menyusun peta
menonjol c. Etika Publik Intelijen dengan dalam melaksanakan
menonjol, permasalahan menonjol Wilayah d. Komitmen penyampaian yang tugas dan kewajiban.
Kalimantan II, Mutu cepat, tepat dan
mengimplementasikan dengan menggunakan
ditampilkan di e. Anti Korupsi akurat.
di ruang kerja Sub- seluruh data yang telah ruangan dan
siap diguakan Memperkuat
Direktorat 23.4 dikumpulkan.
pengkajian dan
c. Melakukan penataan letak analisa Intelijen
strategis.
peta permasalahan menonjol
wilayah Kalimantan II di
ruangan Sub-Direktorat 23.4
d. Konsultasi kepada pimpinan
18
B. Jadwal Rencana Aktualisasi
Nama :
Instansi :
Tempat Aktualisasi :
19
NO KEGIATAN NILAI DASAR TGL PELAKSANAN OUTPUT
dasar pembuatan peta Menyaring (filter) laporan Intelijen a. Akuntabilitas Dokumentasi
b. Nasionalisme
permasalahan menonjol. yang masuk kategori dan layak 27 Mar s.d 5 Apr 2018
c. Komitmen Mutu
untuk ditampilkan
Merumuskan dan menyusun a. Akuntabilitas Sistematika
b. Nasionalisme pemetaan
Membuat sistematika sistematika pembuatan peta
c. Komitmen Mutu permasalahan
3. pemetaan permasalahan 6 Apr s.d 13 Apr 2018
menonjol.
permasalahan menonjol
menonjol.
Dokumentasi
simulasi membuat peta a. Akuntabilitas Simulasi
b. Nasionalisme pembuatan peta
permasalahan secara individu.
c. Etika Publik 14 Apr s.d 20 Apr 2018 permasalahan
d. Komitmen Mutu menonjol bersama
personil 23.4
Simulasi membuat peta
4. permasalahan menonjol.
Simulasi membuat peta a. Akuntabilitas
b. Nasionalisme Dokumentasi
permasalahanbersama personil
c. Etika Publik
21 Apr s.d 30 Apr 2018
23.4 d. Komitmen Mutu
20
C. Catatan Bimbingan
Nama :
Instansi :
Tempat Aktualisasi :
Nama Coach :
WAKTU
NO HARI/TGL CATATAN BIMBINGAN OUTPUT/TINDAK LANJUT
KOMUNIKASI
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Selasa, 13 1. Penentuan isu permasalahan yang ada 1. Melakukan konsultasi dengan mentor Tatap Muka
Februari 2018 di Subdirektorat Kalimantan I kemudian dilanjutkan dengan identifikasi
2. Isu permasalahan harus mendalam dan isu permasalahan yang dapat diangkat
mudah diaktualisasikan pada rancangan aktualisasi
3. Penyelesaian draft rancangan 2. Memilih isu permasalahan yang paling
aktualisasi dan dikumpulkan pada penting dan harus segera ditindaklanjuti
Kamis, 15 Februari 2018
2. Kamis, 15 Februari 1. Perbaikan terhadap beberapa bagian a. Melakukan konsultasi dengan mentor Tatap Muka
2018 yang telah dikoreksi pada tahap kemudian menindaklanjuti arahannya
konsultasi pertama b. Memperiapkan draft hard file yang
2. Penyelesaian draft rancangan dipersiapkan untuk seminar rancangan
aktualisasi yang akan dikumpulkan aktualisasi pada Senin, 19 Februari 2018
pada Sabtu, 17 Februari 2018
3. a. Secara umum, laporan rancangan
aktualisasi sudah baik. Namun perlu
ada beberapa koreksi, seperti
ukuran margin dan beberapa
kesalahan penulisan kata.
Selasa, 19
b. Jika akan melakukan sosialisasi, Perbaikan laporan rancangan aktualisasi. Tatap muka.
Februari 2018
perlu ditambahkan output yang
akan didapat, yaitu sebuah
komitmen personel yang
disosialisasikan.
c. Laporan rancangan yang sudah
21
WAKTU
NO HARI/TGL CATATAN BIMBINGAN OUTPUT/TINDAK LANJUT
KOMUNIKASI
(1) (2) (3) (4) (5)
diperbaiki, harap dikirimkan melalui
email.
Nama :
Instansi :
Tempat Aktualisasi :
Nama Mentor :
No. Hari, Tanggal Catatan Bimbingan Output/ Tindak Lanjut Paraf Mentor
(1) (2) (3) (4) (5)
a. Penentuan isu permasalahan yang a. Berkonsultasi untuk mengidentifikasi
Selasa, 13 ada di Subdirektorat Kalimantan II. isu.
1.
Februari 2018 b. Isu permasalahan harus mendalam b. Menentukan isu untuk
dan mudah diaktualisasikan. diaktualisasikan.
a. Selama pelaksaan aktualisasi
diharapkan peserta dapat segera
menyesuaikan diri di lingkungan
Selasa, 19 Subditnya masing-masing. Mempersiapkan diri dengan sebaik-
2.
Februari 2018 b. Bersikap dan bertingkah laku baiknya.
sewajarnya. Segera konsultasikan
jika menemui kendala atau hal
lainnya yang perlu ditanyakan.
22
BAB IV
PENUTUP
Berdasarkan hasil konsultasi dengan mentor dan coach, terdapat tiga permasalahan
yang ditemukan pada Subdirektorat Kalimantan II, antara lain “Belum Optimalnya
Pembuatan Peta Permasalahan Menonjol Wilayah Kalimantan II pada Subdit 23.4”,
“Belum optimalnya pengadministrasian laporan di Sub-Direktorat 23.4” dan “Belum
optimalnya pembuatan analisa dalam pelaporan laporan informasi pada Binda di
Wilayah Kalimantan II”. Dengan menggunakan metode analisis USG dan Fishbone
maka ditemukan core issue yaitu “Belum Optimalnya Pembuatan Peta
Permasalahan Menonjol Wilayah Kalimantan II pada Subdit 23.4”. Permasalahan
tersebut sangat urgensi dan memerlukan penanganan segera agar tidak
berkelanjutan sehingga tidak maksimalnya analisa. Namun diperkirakan dalam
melakukan aktualisasi tersebut ada beberapa kendala yang akan ditemui, antara lain :
1. Penolakan dari lingkungan atas inovasi yang ditawarkan, karena beban kerja
yang diterima sudah cukup berat.
3. Space ruangan yang tidak banyak, diperkirakan akan ada personil yang tidak
setuju untuk dipasang peta permasalahan dengan ukuran besar.
B. Saran-Saran
23