PEMBAHASAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
σ + σ ' =μ
Ditinjau suatu bidang AA didalam tanah yang jenuh sempurna. Bidang ini melewati
titik – titik pada bidang singgung diantara butiranya. Pada kenyataanya, bidang AA ini
merupakan bidang bergelombang sangat kecil tergantung besar butiranya. Gaya normal
P diberikan pada luasan A, ditahan oleh gaya antar butiran dan sebgian lagi oleh
tekanan air pori. Besar dan arah gaya – gaya yang bekerja bidang kontak butiranya
sangat acak. Akan tetapi, secara pendekatan, untuk setiap titik di bidang singgung untuk
bidang AA, gaya – gaya tesebut dapat dipisahkan menurut komponen arah normal (P’)
dan arah horizontal (T) pada rah dari bidang nyatanya yang secara pendekatan saa
dengan bidang AA. Tegangan normal efektif atau tegangan vertikal efektif diartikan
P
Sedangkan tegangan normal total diberikan oleh σ = . Jika titik singgung dianggap
A
terletak diantara butiranya, tekanan air pori akan bekerja pada bidang di seluruh luasan
A. Persamaan kesetimbangan dalam arah normal bidang AA, adalah:
P ∑ P'
P = ∑ P+ μA atau = +μ
A A
atau
σ ' =σ−μ
Tekanan qir pori bekerja secara sama dalam segala arah dan akan bekerja pada seluruh
bidang permukaan butiran, tapi dianggap tidak mengubah volume butiranya. Kesalahan
anggapan bidang kontak atau bidang singgung antar butiran – butiranya sangat kecil,
dapat diabaikan. Harus dimengerti bahwa σ ' tidak memberikan tegangan kontak yang
benar antara dua butiranya. Tegangan kontak antara dua butiran, dalam kenyataanya
adalah sangat lebih tinggi yaitu P’ / Ac, dimana Acadalah luas kontak antar butiranya.
Bila dilihat pada gaya – gaya yang terjadi pada butiranya, gaya vertikal total atau beban
P dapat dipandang sebagai jumlah dari gaya kontak antar butiran ditambah gaya
hidrositas di dalam air pori. Karena tegangan netral hanya dapat bekerja pada rongga
pori, maka untuk memperoleh tegangan netral harus dikalikan dengan luas rongga,
maka
P=∑ P ' + ( A− AC ) μ
Dimana
Bila dibagi dengan luas kotor A untuk memperoleh persamaan tegangan, maka
P ∑ P ' A− A c
A
=
A
+
A ( μ )
4
Ac
(
σ =σ ' + 1−
A
μ )
σ =σ ' + ( 1−a ) μ
Untuk meninjau tegangan efektif akibat berat tanah yang ada diatasnya, ditinjau suatu
massa tanah yang berada dalam bidang horizontal dan dengan muka air tanah pada
permukaan tanah tersebut. Tegangan vertikal total , yaitu tegangan normla pada bidang
horizntal pada kedalaman z akan sama dengan berat seluruh material ( padat + air ) per
satuan luas pada kedalamanya.
σ v =γ sat z
Dimana:
Tekanan air pori pada sembarang kedalaman akan berupa tekanan hidrositas, karena
ruang pori diantara butiranya saling berhubungan. Karena itu, pada kedalaman, tekanan
air pori adalah:
μ=γ w z
σ 'v =σ v −μ
σ 'v =z γ sat −z γ w
5
Dimana γ ' adalah berat volume tanah efektif atau berat volume tanah terendam.
Bila tanah tidak jenuh semourna, maka rongga – rongga tanah akan terisi oleh air dan
udara. Tekanan air pori harus selalu lebih kecil daripada tegangan yang terjadi dalam
udaranya, akibat tarikan permukaan. Karena tanah tidak jenuh, pori udara akan
membentuk saluran yang sambung menyambung melalui ruang di antara butiranya,
sedang air pori akan terkonsentrasi pada daerah sekitar kontak antar partikelnya. Karena
itu, sembarang bidang yang bergelombang yang ditarik mendekati mendatar, akan
melewati bagian air dan bagian udara. Bishop (1955) memberikan persamaan hubungan
tegangan total dan tegangan efektif untuk tanah tak jenuh sebagai berikut:
σ =σ ' + μa −X ( μa−μ w )
Dimana
σ : tegangan tital
σ' : tegangan efektif
μa : tekanan udara dalam porinya
μw : tekanan air di dalam ruang pori
X : parameter yang ditentukan secara eksperimental
Untuk tanah jenuh (S = 1) nilai X = 1, dan untuk tanah kering sempurna ( S = 0 ) nilai X
= 0.
6
2.3 Pengaruh Gaya Rembesan pada Tegangan Efektif
Jika air mengalir pada gradien hidrolis tertentu di dalam tanah, maka pengeruh
perbedaan tinggi tekanan akan meimbulkan gaya pada butiran tanahnya. Arah gaya
rembesan ini searah dengan dengan aliranya.
Ditinjau kondisi aliran air di dalam tanah, akan dihitung besarnya tegangan efektif yang
bekerja pada titik A, sebagai akibat pengaruh gaya rembesan, dimana arah aliran
divariasikan.
Pada kasus (a), tanah menderita gaya rembesan ke arah atas. Tegangan efektif pada titik
A, adalah
σ ' =h 1 γ w + z γ w −( h1 + ∆ h ) γ w
Atau
σ ' =z γ ' −∆ h γ w
Pada kasus (b), karena tidak ada gaya rembesan, maka teganan efektif pada titik A
adalah
σ ' =z γ sat −z γ w
Atau
σ ' =z γ '
Pada kasus (c), disini terjadi aliran arah ke bawah dengan tinggi tekanan air sebesar –
(h1 + z ). Tegangan efektif pada titik A, adalah:
σ ' =z γ ' −[−( h1+ z ) ] γ w
Atau
7
σ ' =h 1 γ w + z γ sat
Dimana
σ' : tegangan efektif
γ sat : berat volume tanah jenuih
γ w : berat volume air
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tegangan efektif adalah tegangan yang terjadi akibat berat tanah efektif didalam
tanahnya. Tegangan geser hanya dapat ditahan oleh butiran – butiran tanah, yaitu oleh
gaya – gaya yang berkembang pada bidang singgung antar butiranya. Sedangkan gaya
normal yang bekerja, ditahan oleh segumpal tanah melalui penambahan gaya antar
butiranya. Bila tanah tak jenuh sempurna, maka rongga – rongga tanah akan terisi oleh
air dan udara. Jika air mengalir dengan gradien hidrolis tertentu didalam tanah , maka
pengaruh oerbedaan tinggi tekanan akan menimbulkan gaya pada butiran tanahnya.
3.2 Saran
Penyusun menyadari akan kekurangan bahan dari materi paper ini jadi penyusun
menyarankan apabila terdapat kekurangan atau isi dari paper ini maka saran-saran kritik
dari pembaca adalah penutup dari semua kekurangan penyusun dan menjadikan semua
itu guna menjadi bahan acuan untuk memotivasi dan menyempurnakan paper penyusun.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://docplayer.info/320772-I-tegangan-efektif-pertemuan-i.html
10