Anda di halaman 1dari 10

BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Lata Belakang


Bila tanah mengalami tekanan yang diakibatkan oleh beban maka angka pori tanah
akan berkurang dan terjadinya perubahan-perubahan sifat mekanis tanah (tahanan
geser meningkat). Jika tanah berada dalam air, tanah dipengaruhi oleh gaya angkat
keatas akibat tekanan hidrostatis. Berat tanah terendam disebut berat tanah efektif,
sedangkan tegangan yang terjadi disebut tegangan efektif Segumpal tanah terdiri dari
butiran padatdan ruang pori, ruang pori dapat berisi udara atau air atau keduanya. Bila
tanah jenuh sempurna, ruang pori ini terisi penuh dengan air. Besar bidang kontak
antar butiran tergantung bentuk dan susunan butiran. Tegangan yang terjadi pada
bidang kontak antar butiran dipengaruhi oleh tekanan air pori. Dalam praktek butiran
tanah dan air pori dianggap tidak mudah mampat sedang udara mudah sekali mampat.
Sifat mudah mampat tanah tergantung pada susunan butiran padat.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan tegangan efektif?
2. Bagaimana tegangan efektif pada tanah tak jenuh?
3. Bagaimana pengaruh gaya rembesan pada tegangan efektif?
1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui tentang tegangan efektif
2. Dapat mengetahui tentang tegangan efektif pada tanah tak jenu
3. Dapat mengetahui pengaruh gaya rembesan pada tegangan efektif
1.4 Manfaat
Pembaca dapat menambah wawasannya tentang mekanika tanah, khusunya pengertian
tegangan efektif, tegangan efektif pada tanah tak jenuh, dan pengaruh gaya rembesan
pada tegangan efektif.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tegangan Efektif


Jika tanah berada di dalam air, tanah dipengaruhi oleh gaya angkat ke atas sebagai
akibat tekanan hidrositas. Berat tanah yang terendam ini, disebut berat tanah efektif,
sedang tegangan yang terjadi akibat berat tanah efektif didalam tanahnya disebut
tegangan efektif. Tegangan efektif ini merupakan tegangan yang mempengaruhi kuat
geser dan perubahan volume atau penurunan tanahnya.
Segumpal tanah akan terdiri dari butiran padat dan ruang pori. Ruang pori yang dapat
berisi udara dan air ini terjadi karena bentuk partikel tanah yang ,erupakan butiran –
butiran. Untuk tanah jenuh sempurna ruang pori terisi penuh oleh air. Besarnya bidan
kotak antara butiran yang satu dengan yang lainya tergantung bentuk dan susunan
butiranya. Selanjutnya, tegangan yang terjadi pada bidang kontaknya akan dipengaruhi
oleh tekanan air porinya. Untuk hitungan tegangan yang terjadi dalam tanha, pada
prakteknya butiran tanah dan air dapat dianggap tidak mudah mampat, sebaliknya akan
bergantung pada susunan dari butiran padatnya. Dalam tanah yang jenuh, karena air
dianggap tak mudah mampat, pengurangan volume hanya terjadi kalau sejumlah air
meninggalkan ruang porinya.
Tegangan geser hanya dapat ditahan oleh butiran – butiran tanah, yaitu oleh gaya – gaya
yang berkembang pada bidang singgung antar butiranya. Tegangan normal yang
bekerja, ditahan oleh segumpal tanah melalui penambahan gaya antar butirannya. Jika
tanah dalam keadaan jenuh sempurna, air yang mengisi ruang pori dapat juga menahan
tegangan normal, dengan akibatnya dapat terjadi penambahan tekanan air porinya. Pada
tanah jenis granuler secara fisik tegangan efektif kadang – kadang disebut dengan
tegangan intergranuler.
Terzhagi (1923), memberikan prinsip tegangan efektif yang bekerja pada segumpal
tanah. Prinsip ini hanya berlaku untuk tanah yang jenuh sempurna, yaitu:
a. Tegangan ormal total (σ ¿ pada bidang didalam massa tanah, yaitu tegangan yang
dihasilkan dari beban akibat berat tanah total termsuk air dalam ruang pori, per
satuan luas, yang arahnya tegak lurus
b. Tekanan air pori (μ ¿, disebut juga dengan tekanan netral yang bekerja ke segala
arah sama besar, yaitu tekanan air yang mengisi rongga diantara butiran padat
c. Tegangan normal efektif (σ ' ¿, pada bidang didalam massa tanah, yaitu tegangan
yang dihasilkan dari beban akibat berat butiran tanah per satuan luas bidangnya.
2
Hubungan dari ketiganya adalah

σ + σ ' =μ

Prinsip ini dapat diterapkan dengan model fisik berikut:

Ditinjau suatu bidang AA didalam tanah yang jenuh sempurna. Bidang ini melewati
titik – titik pada bidang singgung diantara butiranya. Pada kenyataanya, bidang AA ini
merupakan bidang bergelombang sangat kecil tergantung besar butiranya. Gaya normal
P diberikan pada luasan A, ditahan oleh gaya antar butiran dan sebgian lagi oleh
tekanan air pori. Besar dan arah gaya – gaya yang bekerja bidang kontak butiranya
sangat acak. Akan tetapi, secara pendekatan, untuk setiap titik di bidang singgung untuk
bidang AA, gaya – gaya tesebut dapat dipisahkan menurut komponen arah normal (P’)
dan arah horizontal (T) pada rah dari bidang nyatanya yang secara pendekatan saa
dengan bidang AA. Tegangan normal efektif atau tegangan vertikal efektif diartikan

sebagai jumlah komponen P’ di dalam luasan A, dibagi luas A, atau σ ' =


∑ P'.
A

P
Sedangkan tegangan normal total diberikan oleh σ = . Jika titik singgung dianggap
A
terletak diantara butiranya, tekanan air pori akan bekerja pada bidang di seluruh luasan
A. Persamaan kesetimbangan dalam arah normal bidang AA, adalah:

P ∑ P'
P = ∑ P+ μA atau = +μ
A A

Maka persamaan ini akan sama dengan


3
σ =σ ' + μ

atau

σ ' =σ−μ

Tekanan qir pori bekerja secara sama dalam segala arah dan akan bekerja pada seluruh
bidang permukaan butiran, tapi dianggap tidak mengubah volume butiranya. Kesalahan
anggapan bidang kontak atau bidang singgung antar butiran – butiranya sangat kecil,
dapat diabaikan. Harus dimengerti bahwa σ ' tidak memberikan tegangan kontak yang
benar antara dua butiranya. Tegangan kontak antara dua butiran, dalam kenyataanya
adalah sangat lebih tinggi yaitu P’ / Ac, dimana Acadalah luas kontak antar butiranya.

Bila dilihat pada gaya – gaya yang terjadi pada butiranya, gaya vertikal total atau beban
P dapat dipandang sebagai jumlah dari gaya kontak antar butiran ditambah gaya
hidrositas di dalam air pori. Karena tegangan netral hanya dapat bekerja pada rongga
pori, maka untuk memperoleh tegangan netral harus dikalikan dengan luas rongga,
maka

P=∑ P ' + ( A− AC ) μ

Dimana

A : luas kotor total

Ac : luas kontak antar butiranya

Bila dibagi dengan luas kotor A untuk memperoleh persamaan tegangan, maka

P ∑ P ' A− A c
A
=
A
+
A ( μ )
4
Ac
(
σ =σ ' + 1−
A
μ )
σ =σ ' + ( 1−a ) μ

Untuk meninjau tegangan efektif akibat berat tanah yang ada diatasnya, ditinjau suatu
massa tanah yang berada dalam bidang horizontal dan dengan muka air tanah pada
permukaan tanah tersebut. Tegangan vertikal total , yaitu tegangan normla pada bidang
horizntal pada kedalaman z akan sama dengan berat seluruh material ( padat + air ) per
satuan luas pada kedalamanya.

σ v =γ sat z

Dimana:

σv : tegangan vertikal total

γ sat : berta volume tanah jenuh

z : kedalaman yang ditinjau

Tekanan air pori pada sembarang kedalaman akan berupa tekanan hidrositas, karena
ruang pori diantara butiranya saling berhubungan. Karena itu, pada kedalaman, tekanan
air pori adalah:

μ=γ w z

Maka persamaanya adalah:

σ 'v =σ v −μ

σ 'v =z γ sat −z γ w

σ 'v =( γ sat −γ w ) z =γ ' z

5
Dimana γ ' adalah berat volume tanah efektif atau berat volume tanah terendam.

2.2 Tegangan efektif pada Tanah Tak Jenuh

Bila tanah tidak jenuh semourna, maka rongga – rongga tanah akan terisi oleh air dan
udara. Tekanan air pori harus selalu lebih kecil daripada tegangan yang terjadi dalam
udaranya, akibat tarikan permukaan. Karena tanah tidak jenuh, pori udara akan
membentuk saluran yang sambung menyambung melalui ruang di antara butiranya,
sedang air pori akan terkonsentrasi pada daerah sekitar kontak antar partikelnya. Karena
itu, sembarang bidang yang bergelombang yang ditarik mendekati mendatar, akan
melewati bagian air dan bagian udara. Bishop (1955) memberikan persamaan hubungan
tegangan total dan tegangan efektif untuk tanah tak jenuh sebagai berikut:
σ =σ ' + μa −X ( μa−μ w )
Dimana
σ : tegangan tital
σ' : tegangan efektif
μa : tekanan udara dalam porinya
μw : tekanan air di dalam ruang pori
X : parameter yang ditentukan secara eksperimental
Untuk tanah jenuh (S = 1) nilai X = 1, dan untuk tanah kering sempurna ( S = 0 ) nilai X
= 0.

6
2.3 Pengaruh Gaya Rembesan pada Tegangan Efektif

Jika air mengalir pada gradien hidrolis tertentu di dalam tanah, maka pengeruh
perbedaan tinggi tekanan akan meimbulkan gaya pada butiran tanahnya. Arah gaya
rembesan ini searah dengan dengan aliranya.
Ditinjau kondisi aliran air di dalam tanah, akan dihitung besarnya tegangan efektif yang
bekerja pada titik A, sebagai akibat pengaruh gaya rembesan, dimana arah aliran
divariasikan.
Pada kasus (a), tanah menderita gaya rembesan ke arah atas. Tegangan efektif pada titik
A, adalah
σ ' =h 1 γ w + z γ w −( h1 + ∆ h ) γ w
Atau
σ ' =z γ ' −∆ h γ w
Pada kasus (b), karena tidak ada gaya rembesan, maka teganan efektif pada titik A
adalah
σ ' =z γ sat −z γ w
Atau
σ ' =z γ '
Pada kasus (c), disini terjadi aliran arah ke bawah dengan tinggi tekanan air sebesar –
(h1 + z ). Tegangan efektif pada titik A, adalah:
σ ' =z γ ' −[−( h1+ z ) ] γ w
Atau

7
σ ' =h 1 γ w + z γ sat

Dimana
σ' : tegangan efektif
γ sat : berat volume tanah jenuih
γ w : berat volume air

γ ' : berat volume tanah terendam

8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tegangan efektif adalah tegangan yang terjadi akibat berat tanah efektif didalam
tanahnya. Tegangan geser hanya dapat ditahan oleh butiran – butiran tanah, yaitu oleh
gaya – gaya yang berkembang pada bidang singgung antar butiranya. Sedangkan gaya
normal yang bekerja, ditahan oleh segumpal tanah melalui penambahan gaya antar
butiranya. Bila tanah tak jenuh sempurna, maka rongga – rongga tanah akan terisi oleh
air dan udara. Jika air mengalir dengan gradien hidrolis tertentu didalam tanah , maka
pengaruh oerbedaan tinggi tekanan akan menimbulkan gaya pada butiran tanahnya.
3.2 Saran
Penyusun menyadari akan kekurangan bahan dari materi paper ini jadi penyusun
menyarankan apabila terdapat kekurangan atau isi dari paper ini maka saran-saran kritik
dari pembaca adalah penutup dari semua kekurangan penyusun dan menjadikan semua
itu guna menjadi bahan acuan untuk memotivasi dan menyempurnakan paper penyusun.

9
DAFTAR PUSTAKA

Hardiyatmo, HC. 1992. Mekanika Tanah 1. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

https://docplayer.info/320772-I-tegangan-efektif-pertemuan-i.html

10

Anda mungkin juga menyukai