Anda di halaman 1dari 28

5

Tekanan dalam tanah

Seperti telah dijelaskan pada Bab 2, tanah terdiri dari butiran yang susunannya
membentuk rongga pori yang berisi air dan udara. Butiran tanah dan air tidak
berubah bentuk akibat tekanan, akan tetapi udara akan keluar. Volume tanah akan
berubah akibat penyusunan kembali butir-butir tanah akibat keluarnya udara dari
rongga pori. Jadi perubahan bentuk tanah tergantung dari kemampuan tanah untuk
menyusun kembali butiran-butirannya. Pada tanah kering dan tanah tak jenuh,
perubahan bentuk tergantung dari keluarnya udara dari rongga pori. Pada saat
kejenuhan tercapai, yaitu tidak ada lagi udara dalam tanah, maka perubahan
bentuk tanah hanya terjadi bila air dapat keluar dari rongga-rongga pori akibat
beban.

Perlu dijelaskan disini bahwa tekanan geser hanya ditanggung oleh butiran tanah
melalui gaya-gaya yang terjadi pada kontak antara butiran tersebut. Tekanan
normal dapat ditahan oleh tanah yang melalui penambahan gaya-gaya antar
partikel. Dalam keadaan jenuh, air juga menahan beban normal dengan
penambahan tekanan air pori.

TEKANAN EFEKTIF DAN TEKANAN AIR PORI

Gaya-gaya disebarkan dalam tanah melalui partikel tanah. Konsep ini


dikemukakan pertama kali oelh Terzaghi (1923) melalui penelitiannya yang
menghasilkan suatu “teori tekanan tanah efektif”. Teori ini hanya berlaku untuk
tanah jenuh dan menghubungkan tiga keadaan dibawah ini :

a. Tekanan total () di atas suatu bidang dalam massa tanah yaitu gaya per
satuan luas disebarkan dalam arah normal terhadap bidang tersebut dengan
menganggap tanah hanya terdiri dari bagian padat saja.

1
2 Tekanan dalam Tanah

b. Tekanan air pori () adalah tekanan yang ditanggung oleh air yang mengisi
rongga pori.

c. Tekanan efektif (’ ) pada suatu bidang yang menunjukkan tekanan yang
disalurkan melalui butiran tanah saja.

Hubungan antara ketiga keadaan di atas dapat dituliskan :

 = ’ + 

Prinsip ini dapat dijelaskan dalam model yang ditunjukkan pada Gambar 5.1.
Bidang XX adalah bidang yang menghubungkan kontak antar partikel. Suatu gaya
normal bekerja pada bidang A dapat ditahan oleh gaya antar partikel dan tekanan
air. Besar dan arah gaya antar partikel dalam massa tanah adalah sembarang.
Gaya-gaya ini diuraikan menjadi komponen normal dan tangensial, N’ dan T.
Kemudian tekanan normal efektif dapat di interpretasikan sebagai jumlah semua
komponen N’ dalam luas A dibagi dengan A:

 N'
σ' = (5.1)
A

Sedangkan tekanan normal adalah


P
σ =
A

Gambar 5.1 Interpretasi Tekanan Tanah Efektif


(Sumber: Craig, 1994)
Tekanan dalam Tanah 3

Bila tekanan air bekerja pada seluruh luasan A, maka kesetimbangan dalam arah
normal terhadap XX :

P=  N '+  A (5.2)
atau
P  N'
= +μ
A A

atau
 =  '+ 

Tekanan air sama ke segala arah akan tetapi tidak menyebabkan partikel untuk
menekan satu sama lainnya. Harus juga dimengerti bahwa ’ bukanlah tekanan
N'
kontak yang sebenarnya karena tekanan kontak ini sangat besar ( ) dimana a
a
adalah luas bidang kontak.

Tekanan Efektif Akibat Berat sendiri Tanah

Seperti dijelaskan diatas, tekanan dalam tanah merupakan gabungan antara


tekanan efektif pada butiran tanah dan tekanan air pori, yaitu

o = ’o +  (5.3)

H1

z
X H Y

 = (H1+H) w ; o’ = H ’ ; o = H1w + H sat

Gambar 5.2 Tekanan Efektif Akibat Berat Sendiri Tanah


(Sumber Das, 1979)

Tekanan sepanjang bidang XY pada gambar 5.2 adalah sebagai berikut:


4 Tekanan dalam Tanah

Tekanan air pori:  = (H1 + z) w

Tekanan efektif: ’o = z (sat – w) = z ’

Tekanan total: o = H1 w + z sat

dimana  ’ = ( sat -  w)

Contoh Soal 5.1

Suatu profil tanah terdiri dari lapisan pasir setebal 3.5 m di atas lapisan lempung
kaku seperti diperlihatkan pada Gambar P5.1. Berat isi pasir 16.5 kN/m3
sedangakn berat isi lempung jenuh adalah 18.5 kN/m3. Gambar penyebaran
tekanan total, tekanan efektif dan tekanan air pori dan hitung tekanan pada
kedalaman – 3.5 m dan – 5.5 m dari permukaan tanah . Gunakan w = 10 kN/m3.

Jawab:
Total Air pori Efektif

Pasir
b = 16.5 kN/m3

MAT
-3.5m

Lempung kaku
sat = 18.5 kN/m3

-5.5m

Gambar P5.1

Pada kedalaman – 3.5 m (GWT)


Tekanan Total: o = 16.5 × 3.5 = 57.75 kN/m3
Tekanan air pori: =0
Tekanan efektif: ’o = 57.75 – 0 = 57.75 kN/m3
Tekanan dalam Tanah 5

Pada kedalaman – 5.5 m


Tekanan total: o = (16.5 × 3.5) + (18.5 × 2) = 94.75 kN/m3
Tekanan air pori:  = 2 × 10 = 20 kN/m3
Tekanan efektif: ’o = 94.75 – 20 = 74.75 kN/m3

Contoh Soal 5.2

Hitung tekanan efektif pada 5 m dibawah dasar sungai yang terdiri dari pasir
dengan berat isi jenuh 20 kN/m3. Kedalaman air dalam sungai adalah 2 m. Take
w = 10 kN/m3.

Jawab:

Sungai
-2 m

Pasir
5m
sat = 20 kN/m3

A
Gambar P5.2

Pada titik A
Tekanan total: o = 2 × w + 5 × sat = 120 kN/m3
Tekanan air pori:  = w (2 + 5) = 70 kN/m3
Tekanan efektif: ’o = o –  = 120 – 70 = 50 kN/m3

Tekanan efektif pada titik A adalah 50kN/m3


6 Tekanan dalam Tanah

Tekanan Efektif Akibat Penambahan Beban

Pada tanah jenuh, beban ditahan dalam arah vertikal sedangkan pengembangan
dalam arah lateral adalah nol (confined), maka perubahan volume hanya
disebabkan oleh deformasi tanah dalam arah vertikal. Keadaan ini dapat
diasumsikan apabila terjadi perubahan dalam tekanan vertikal pada bidang yang
sangat luas dibandingkan dengan tebal lapisan tanah.

Sebelum pembebanan, air pori berada dalam keadaan statis (μ). Pada saat
pembebanan, butiran tanah mencoba menahan beban tersebut dan mengambil
posisi yang baru. Namun bila air tidak dapat keluar dan air ditahan dalam arah
horizontal, maka tidak akan terjadi gaya-gaya antar partikel. Pada saat itu semua
beban ditahan oleh air pori sehingga besarnya tekanan air pori bertambah sama
besar dengan penambahan beban. Ini disebut tekanan air kelebihan (μ).

Apabila air dapat keluar dari sistim, maka tekanan air kelebihan ini akan
berkurang. Proses menurunnya tekanan air pori ini disebut proses disipasi dan
dikatakan berakhir bila μ = 0. Selama proses disipasi, tanah tetap berada dalam
keadaan jenuh. Selama proses ini terjadi penyusunan kembali butiran tanah yang
mengakibatkan penambahan tekanan tanah efektif dan perubahan volume tanah.
Bila proses disipasi selesai, maka seluruh beban akan ditahan oleh butiran tanah.
Analogi terhadap proses yang diterangkan diatas diperlihatkan pada Gambar 5.4.

Gambar 5.4 Analogi Proses Konsolidasi (Sumber : Craig, 2005)


Tekanan dalam Tanah 7

Lamanya proses disipasi tergantung pada permeabilitas tanah. Pada tanah yang
memiliki permeabilitas rendah seperti lempung proses ini terjadi selama bertahun-
tahun, sedangkan pada tanah yang memiliki permeabilitas tinggi, proses terjadi
sangat cepat. Proses disipasi air ini lazim disebut prose Konsolidasi. Apabila hal
ini terjadi dalam satu arah maka disebut konsolidasi satu arah.

PENYEBARAN TEKANAN DALAM TANAH

Penyebaran tekanan dalam tanah merupakan bagian yang cukup penting dalam
Rekayasa Geoteknik terutama dalam hal analisis kestabilan dan analisis penurunan
pondasi.

Bila beban vertikal sebesar 1 kN bekerja pada suatu luasan 1 m2 maka tekanan
kontak adalah 1 kN/m2. Beban ini memberikan pengaruh terhadap tanah sampai
kedalaman dan luasan tertentu dalam tanah. Gambar 6.1 memperlihatkan secara
garis besar penyebaran tegagan dalam tanah akibat beban pondasi.

Ada beberapa metode yang digunakan untuk menghitung tekanan yang dialami
oleh suatu elemen tanah pada suatu kedalaman akibat beban pondasi, namun
hubungan yang umumnya utnuk penyebaran tekanan terhadap kedalaman dapat
diterangkan oleh Gambar 6.1b.




Keterangan:

vo = Tekanan akibat berat


sendiri tanah (overburden)

v = Tekanan akibat beban


pondasi

Gambar 6.1 Penyebaran tekanan akibat beban pondasi


8 Tekanan dalam Tanah

Banyak metode telah digunakan untuk menghitung tekanan dalam tanah akibat
beban luar. Subbab berikut menjelaskan metode yang digunakan untuk
menghitung penyebaran beban pondasi di dalam tanah berdasarkan jenis beban
yang bekerja.

Metode Trapesium

Metode yang paling mudah untuk menghitung tekanan dalam tanah akibat beban
luar adalah dengan mengasumsikan beban tersebar mengikut garis 2 : 1.
Penyebaran beban dibawah pondasi persegi diperlihatkan pada Gambar 2.4. Perlu
diingat bahwa tekanan yang diperoleh dari metode ini adalah tekanan merata

z
L

B
B 1
2 z L+z
z
B+z

B+z

Gambar 2.4 Penyebaran beban dibawah pondasi lajur dan persegi mengikut garis sebaran 2.:1

Berdasarkan metode ini, tekanan pada elevasi z dibawah pondasi persegi dengan
dimensi B × L adalah
Q
σ z = (2.6)
(B + z )(L + z )

Dan untuk pondasi lajur dengan lebar B adalah

Q
σ z = (2.7)
(B + z ) 1
Tekanan dalam Tanah 9

Contoh soal 5.3

Untuk pondasi persegi dengan ukuran 3  4 m menanggung beban 1500 KN,


tentukan tekanan vertikal pada kedalaman 2 m menggunakan distribusi beban 2:1.

Jawab:

Untuk Q = 1500 kN, B = 3, L = 4, dan z = 2 m

Q 1500
σz = = = 50 kN/m2
(B + z )(L + z ) (3 + 2)  (4 + 2)

Tekanan tanah akibat beban Terpusat

Ada dua metode yang digunakan untuk menghitung tekanan dalam tanah akibat
beban terpusat yaitu metode Westergaard dan metode Boussinesq. Kedua metode
didasarkan pada teori elastisitas yang menganggap bahwa tegangan berbanding
lurus dengan regangan. Dalam hal ini terdapat anggapan bahwa tanah adalah
bahan yang homogen walaupun sebenarnya jarang sekali terdapat tanah seperti itu.

Teori Boussinesq (1885) berdasarkan asumsi bahwa tanah bersifat homogen,


isotropik, elastic dan tidak berbatas. Untuk beban titik yang berkeja tegak lurus
permukaan tanah, tekanan pada kedalaman z adalah:

3Q 2π
σz = 5/ 2 (5.10)
  r 2 
z 1+   
2
 z 
 

Teori Westergaard (1912) didasarkan bahwa tanah terdiri dari beberapa lapisan
tipis. Rumus Westergaard adalah sebagai berikut:

(1 − 2 )
Q
( 2 − 2 )
z = 3 (5.1)
  2

2 
2 z 
(1 − 2 ) 
2 


( )
 (2 − 2 ) + r
z


10 Tekanan dalam Tanah

Parameter yang digunakan dalam rumus di atas didefinisikan dalam Gambar 5.?.
Rumus Westergasrd mengandung parameter  yaitu bilangan Poisson. Bila
bilangan Poisson sama dengan nol, yaitu kondisi dimana tanah dianggap dalam
keadaan terkekang dalam arah horizontal (confined), maka persamaan di atas
dapat dituliskan sebagai

Q
z =
 z 2 (1 + 2 ( r / z ) 2 )
3 (6.2)
2

z x
r


Figure 5.? Stress distribution in soil due to point load.

Solusi untuk persamaan Westergaard dan Boussinesq diberikan dalam bentuk


grafik oleh Taylor (Gambar 2.6). Menggunakan grafik ini, tekanan pada
kedalaman z dan jarak horizontal r adalah :

Q
σ z = N (2.11)
z2
Tekanan dalam Tanah 11

0.5

0.4 Boussinesq
Westergaard
0.3
N

0.2

0.1

0
0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0
r/z
r/z
Figure 2.6 Stress distribution under a point load

Grafik menunjukkan bahwa rumus Westergaard memebrikan tekanan yang lebih


rendah dibandingkan dengan rumus Boussinesq solution. Oleh karena itu, rumus
Boussinesq digunakan secara lebih luas karena memberikan hasil yang
konvensional.

Contoh soal 2.4

Hitung tekanan yang ditanggung oleh elemen soil A dan B pada kedalaman 4 m
dibawah muka tanah akibat beban kolom sebesar 300 kN dengan menggunakan (a)
rumus Boussinesq, (b) rumus Boussinesque dan Westergaard berdasarkan gambar
Gambar 2.6. Titik A berada tepat dibawah beban titik P (r = 0) dan titik B pada
jarak 1.5 m dari titik A ( Figure P2.4).
Q = 300 kN

Figure P2.4 4m

A B
1.5 m
12 Tekanan dalam Tanah

Jawab:

a. Gunakan rumus Boussinesq


3Q
Δσ z = 5/ 2
 r 
2 π z 1 + ( ) 2 
2

 z 

r
Pada titik A; =0
z
3  300
Δσ A = = 8.95 kPa
2    (4 )  (1 + 0 )
2 5
2 2

r
pada titik B; = 1.5/4 = 0.375
z
3  300
Δσ B = = 6.45 kPa
2    (4 )  (1 + 0.375 )
2 5
2 2

b. Menggunakan Gambar 2.6


Q
σ z = N
z2

r
Untuk =0
z
Boussinesq NB = 0.48 σA = 300 × 0.48/42 = 9 kPa
Westergaard Nw = 0.32 σA = 300 × 0.32/42 = 6 kPa

r
Untuk = 0.375
z
Boussinesq NB = 0.31 σB = 300 × 0.31/42 = 5.81 kPa
Westergaard Nw = 0.19 σB = 300 × 0.19/42 = 3.56 kPa

Umumnya beban terpusat tidak bekerja secara langsung pada tanah, tetapi bekerja
pada pondasi dalam bentuk beban merata diatas suatu bidang tertentu. Analisis
distribusi tegangan yang diakibatkan oleh beban garis maupun beban merata
biasanya lebih rumit daripada analisis tegangan akibat beban terpusat. Oleh
karena itu digunakan metode yang didasarkan pada teori elastic (Boussinesque)
Tekanan dalam Tanah 13

Tekanan akibat Beban Garis

Tekanan akibat beban garis dapat dihitung dengan mengintegrasikan persamaan


(2.9) untuk beban titik terhadap panjang beban garis. Tekanan pada kedalaman z
dan jarak r akibat beban garis adalah:
2Q z3
Δσ z = (2.12)
π (z 2 + r 2 ) 4

Dimana Q adalah beban garis dalam kN/m’

Contoh soal 2.5

Pagar beton yang panjang menyalurkan beban garis sebesar Q = 18 kN/m’


terhadap tanah (Gambar P2.5). Tentukan besarnya tekanan pada jarak 1 m dari
pagar pada kedalaman 2 m dari pondasi pagar.

Jawab

Gunakan persamaan 2.10


2Q z3 2 18  (2) 3
Q = 18 kN/m’ Δσ z = =
π (z 2 + r 2 ) π (2 + 1 )
4 2 2 4

= 0.1467 kN/m2

z
A
Gambar P2.5
r

Tekanan tanah akibat beban di atas area berbentuk lingkaran

Berdasarkan rumus Boussinesq, tekanan tanah dibawah pondasi berbentuk


lingkaran (misalnya pondasi tangki) dapat dihitung dengan mengintegrasikan
persamaan penyebaran beban titik pada suatu luasan dengan jari-jari tertentu.
Persamaan yang dihasilkan cukup rumit, namun dapat dihitung dangan
menggunakan persamaan z = q Iz dimana nilai Iz dapat diambil dari Gambar 6.5.
14 Tekanan dalam Tanah

Gambar 6.5
Penyebaran Tekanan Dibawah Pondasi Berbentuk Lingkaran

Contoh Soal 2.6

Suatu pondasi yang berbentuk lingkaran dengan diameter 3 m menanggung beban


sebesar 300 kN. Gunakan Gambar 2.7 untuk menentukan tekanan akibat beban
merata pada kedalaman 4 m di bawah pondasi (titik A dibawah titik pusat pondasi,
titik B dibawah sisi pondasi) Bandingkan hasilnya dengan contoh soal 2.4 dimana
beban bekerja sebagai beban titik.

Jawab

beban kolom 300


Tekanan kontak q = = = 42.44 kPa
luas bidang kontak π 2
3
4
Diameter pondasi = 3 m
Tekanan dalam Tanah 15

Untuk titik A dibawah titik pusat pondasi, r = 0

z = 4 m; a = 1.5 m

z 4 r
= = 2.67, = 0, then Iz = 0.19
a 1 .5 a

σA = q Iz = 42.44 × 0.19 = 8.06 kPa


(untuk beban titik menggunakan rumus Boussinesq, σA = 9 kPa)

Untuk titik B dibawah sisi pondasi

Iz = 0.14

σB = q Iz = 42.44 0.14 = 5.94 kPa


(untuk beban titik menggunakan rumus Boussinesq, σB = 5.81 kPa)

Tekanan yang dihitung dengan mengandaikan beban merata lebih terdistribusi


daripada tekanan yang disebabkan oleh beban titik.

Contoh soal 2.7

Tangki minyak menanggung beban merata 117 kPa. Tentukan tekanan vertikal
pada kedalaman 2 m dibawah (a) titik pusat tangki (b) sisi tangki (c) titik C pada
jarak 4 m dari titik pusat. Diameter tangki adalah 3.9 m.

Jawab

3 .9
Jari jari tanki a== 1.95
2
z 2 r
a. Di bawah titik pusat tangki, = = 1.02, = 0, then Iz = 0.63
a 1.95 a

σz = q Iz = 117  0.63 = 74 kPa


z 2 r
b. Below the sides of the tank, = = 1.02, = 1.0, then Iz = 0.33
a 1.95 a
16 Tekanan dalam Tanah

σz = q Iz = 117  0.33 = 39 kPa

z 2 r
c. Below point C, = = 1.02, = 4/0.95= 2.04, then Iz = 0.045
a 1.95 a

σz = q Iz = 117  0.045 = 5.2 kPa

Tekanan Tanah Di bawah Pondasi Persegi


Pengintegrasian persamaan yang didapatkan berdasarkan rumus elastis pada suatu
luasan tertentu berupa pondasi yang terbentuk persegi mengasilkan suatu
persamaan yang cukup rumit. Namun demikian untuk alasan praktis dapat
dihitung secara empiris dengan menggunakan persamaan z = q Iz dimana nilai Iz
merupakan faktor pengaruh Iz seperti dikemukakan oleh Fadum (1948) seperti
terlihat pada Gambar 6.8
Tekanan dalam Tanah 17

q nz

z mz
z

Gambar 6.8
Tekanan Tanah di bawah Pondasi Berbentuk Persegi
18 Tekanan dalam Tanah

Contoh Soal 2.8

Untuk pondasi persegi berukuran 3 × 4 m menanggung beban sebesar 200 kPa,


tentukan tekanan vertikal pada kedalaman 2 m di bawah (a) sudut pondasi dan (b)
tengah tengah pondasi menggunakan Gambar 2.8.

C 3m

E
Figure P 2.8
4m

Jawab:

B
Untuk titik E: B=2m; m= = 2/2 = 1
z
L
L=3m; n= = 3/2 = 1.5
z

Dari gambar 2.8, Iz = 0.195

E = 2 q Iz = 2 × 200 × 0.195 = 78 kPa

B
Untuk titik C: B=2m; m= = 2/2 = 1
z
L
L = 1.5 m ; n = = 1.5/2 = 0.75
z

Dari gambar 2.8, Iz = 0.165

c = 4 q Iz = 4 × 200 × 0.165 = 132 kPa

Contoh soal 2.9

Tampak atas suatu bangunan menunjukkan area ABCD dan CEFG menahan beban
merata masing masing sebesar 140 kN/m2 dan 70 kN/m2 (Gambar P2.9).
Tentukan tekanan vertikal pada kedalaman10 m di bawah titik X dan E
Tekanan dalam Tanah 19

Jawaban

Letakkan setiap titik yang dipertanyakan sehingga titik titik tersebut berada pada
sudut bidang persegi dengan beban tertentu (Gambar P2.9)

Untuk titik X
4 × Luas XKAM dengan q = + 140 kPa
1 × Luas XFEI dengan q = + 70 kPa
1 × Luas XGCI dengan q = –70 kPa

Untuk titik E
1 × Luas EBAN dengan q = + 140 kPa
1 × Luas ECDN dengan q = –140 kPa
1 × Luas ECGF dengan q = + 70 kPa

40
C
B E

70 kPa
30
140 kPa
60 G F
M X

K
A D N
Figure P2.9 20

Siapkan tabel untuk setiap titik untuk mendapatkan factor pengaruh I dan tekanan
vertikal.

Titik X

Luasan B(m) L (m) m =B/z n = L/z q (kN/m2) Iz


XKAM 10 30 1.0 3.0 +140 0.203
XFEI 30 30 3.0 3.0 +70 0.244
XGCJ 10 30 1.0 3.0 -70 0.203

X = 4 × 140 × 0.203 + 70 × [0.244 –0.203] = 111.61 kN/m2


20 Tekanan dalam Tanah

Titik E
Luasan B(m) L (m) m =B/z n = L/z q (kN/m2) Iz
EBAN 40 60 4.0 6.0 +140 0.248
ECDN 20 60 20 6.0 -140 0.240
ECGF 20 30 20 3.0 +70 0.240

E = 140 [0.248 – 0.240] + 70 × [0.240] = 17.92 kN/m2

Contoh soal 2.10

Suatu pondasi lajur dengan lebar 2.5m meneruskan beban 100kN/m’ ke tanah.
Tentukan tekanan vertical maximum pada kedalaman 2, 4, 6, 8 dan 10 m di bawah
dasar pondasi dengan menggunakan Gambar 2.8.

Jawab

100
Tekanan kontak pada dasar pondasi q = = 40 kN/m2
2 .5
B 2 .5
Untuk pondasi lajur, gunakan n = ∞; dan m = =
z z

Tekanan maximum terjadi sepanjang garis tengah pondasi, sehingga

z = 2 qo Iz (kN/m2)

z (m) n Iz z = 2 qo Iz (kN/m2)


2 1.250 0.225 18
4 0.625 0.162 13
6 0.417 0.122 9.76
8 0.312 0.097 7.76
10 0.250 0.08 6.40

Tekanan Tanah Di bawah Timbunan Badan Jalan

Dengan menganggap bahwa penampang badan jalan berbentuk trapezium, maka


Osterberg (1957) memberikan grafik untuk perhitungan tekanan tanah seperti
terlihat pada Gambar 6.9
Tekanan dalam Tanah 21

Gambar 6.9
Tekanan Tanah dibawah Timbunan Jalan Raya

Contoh soal 2.11


Suatu timbunan jalan (Gambar P2.11) akan dibangun di atas tanah pondasi.
Tentukan tekanan tambahan yang terjadi 10 m sepanjang garis tengah timbunan
menggunakan grafik Osterberg bila tinggi timbunan adalah 3,5m, dand berat isi
tanah timbunan adalah 20kN/m3.
22 Tekanan dalam Tanah

a=5m b=7m

h = 3.5 m

Gambar P 2.11

Jawab

Untuk timbunan q = h f = 20 ×3.5 = 70 kN/m2

Pada z = 10 m, a/z = 0.5


b/z = 0.7 dari grafik Osterberg Iz = 0.40

Tekanan di bawah garis tengah timbunan

z = 2 q Iz = 2×0.40×70 = 56 kN/m2

Tekanan Tanah Di bawah Pondasi dengan bentuk Sembarang

Terkadang kita perlu untuk menghitung tekanan dalam tanah yang diakibatkan
oleh suatu luasan sembarang yang mengalami pembebanan. Untuk mempermudah
perhitungan, pada tahun 1942 Newmark membuat suatu grafik pengaruh,
berdasarkan rumus Boussinesq. Grafik ini dapat digunakan dengan cara
menyusun beban terpusat diatas suatu bidang yang dibebani sebesar q kN/m2.
Grafik ini dapat dibuat sendiri untuk setiap kasus pembebanan yang dihadapi.

Gambar 6.10 menunjukkan salah satu bentuk diagram Newmark untuk suatu
faktor pengaruh I = 0.001. Skala AB adalah kedalaman titik yang ditinjau. Bentuk
pondasi digambar pada kertas transparan dengan skala z = AB, kemudian
ditempelkan pada Gambar 6.10 dengan titik yang ditinjau diletakkan pada titik
pusat lingkaran Newmark. Besarnya faktor pengaruh didapat dengan menghitung
banyaknya kotak yang masuk dalam luasan pondasi (N) sehingga besarnya tekanan
dalam tanah pada titik yang ditinjau untuk gambar yang ditunjukkan pada Gambar
6.10 adalah :
Tekanan dalam Tanah 23

z= q o I = qo N (6.8)

Gambar 6.10
Diagram Newmark
Contoh soal 2.12

Pondasi persegi dengan ukuran 6 × 3 m menahan beban merata sebesar 250


kN/m2. Tentukan tekanan vertical pada kedalaman 3 m (a) di bawah sudut pondasi
(titik C), (b) di bawah sisi pondasi (titik E), (c) di bawah titik tengah pondasi (titik
O), dan (d) di bawah titik pada garis tengah 1,5 m di luar sisi panjang pondasi
(titik D). Gunakan grafik Newmark.
24 Tekanan dalam Tanah

6m
C

E 3m
O

1.5 m
D

Gambar P 2.12

Jawab:

Lakukan langkah langkah berikut:

- Skalakan garis QQ pada Gambar 2.10 menjadi sama dengan 3 m (kedalam


titik yang ditanyakan)
- Gambar tampak pondasi menurut skala tersebut
- Posisikan titik yang ditanyakan pada titik pusat grafik Newmark
- Hitung jumlah kotak yang ditutupi oleh gambar pondasi

a. Untuk titik C N = 196 z = 250 × 0.001 × 196 = 49 kPa


b. Untuk titik E N = 268 z = 250 × 0.001 × 268 = 67 kPa
c. Untuk titik O N = 472 z = 250 × 0.001 × 472 = 118 kPa
d. Untuk titik D N = 74 z = 250 × 0.001 × 74 = 18.5 kPa

Contoh soal 2.13

Suatu pondasi berbentuk L seperti pada Gambar P 2.13 menahan beban sebesar 70
kPa. Tentukan tekanan vertikal 15 m di bawah titik A menggunkan grafik
Newmark.
Tekanan dalam Tanah 25

10 m

10 m
A

15 m

30 m
Gambar P 2.13

Jawab:

Lakukan langkah langkah berikut:


- Gambarkan bentuk dasar pondasi dengan skala z = 15 m = QQ
- Letakkan titik A di atas titik O pada grafik Newmark
- Hitung jumlah kotak yang ditutupi oleh gambar dasar pondasi

Jumlah kotak yang ditutupi oleh gambar dasar pondasi N = 458


z = 70 × 0.001×458 = 32 kPa

SOAL LATIHAN

1. Suatu profil tanah terdiri dari tiga lapisan. Lapisan pertama terdiri dari tanah
kerikil dengan tebal 3 m (γ = 16 kN/m3), lapisan kedua berupa lempung
dengan tebal 2 m (γsat = 19 kN/m3), dan lapisan ketiga berupa pasir dengan
tebal 3 m (γsat = 19 kN/m3). Muka air tanah pada permukaan tanah lempung.

a. Gambar diagram tekanan total, tekanan efektif, dan tekanan air pori
terhadap kedalaman
b. Gambar diagram yang sama bila suatu beban merata sebesar 50 kN/m2
diletakkan dengan cepat pada permukaan tanah.
c. Gambarkan diagram tekanan total setelah proses konsolidasi (keluarnya air
dari pori pori tanah) selesai.
26 Tekanan dalam Tanah

2. Suatu profil tanah terdiri dari lapisan lempung dengan tebal 6 m (γsat = 21
kN/m3), dan lapisan pasir dengan setebal 3 m (γsat = 22 kN/m3). Muka air
tanah sama dengan permukaan tanah. Di atas lapisan lempung terdapat beban
merata sebesar 25 kN/m2.
a. Gambar diagram tekanan total, tekanan efektif, dan tekanan air pori
vs. kedalaman
b. Gambar diagram yang sama bila beban merata tersebut dihilangkan.

3. Suatu kolam dengan kedalaman 5m terletak diatas tanah lempung (γsat = 19


kN/m3). Tebal lapisan lempung tersebut 5m. Dibawah lapisan tanah lempung
terdapat lapisan pasir setebal 5m (γsat = 18 kN/m3).
a. Gambar diagram tekanan total, tekanan efektif, dan tekanan air pori
vs. kedalaman
b. Gambar diagram yang sama bila kolam di keringkan airnya.

4. Suatu propil tanah terdiri dari lapisan lempung dengan tebal 4m (γsat = 19
kN/m3), dan lapisan pasir dengan setebal 2m (γsat = 18 kN/m3). Muka air
tanah sama dengan permukaan tanah. Suatu piezometer dimasukkan ke
dalam lapisan pasir dan tinggi air dalam piezometer adalah 2m di atas
permukaan tanah.
a. Gambar diagram tekanan total, tekanan efektif, dan tekanan air pori
vs. kedalaman
b. Gambar diagram yang sama bila tinggi air dalam piezometer adalah
1m di atas permukaan tanah.

5. Suatu profil tanah terdiri dari lapisan kerikil dengan tebal 10m (γsat = 22
kN/m3) di atas lapisan lempung dengan tebal 10m (γsat = 20 kN/m3). Muka air
tanah sama dengan permukaan tanah. Berat jenis kering kerikil adalah 17
kN/m3.
a. Gambar diagram tekanan total, tekanan efektif, dan tekanan air pori
vs. kedalaman
b. Gambar diagram yang sama setelah terjadi penambahan beban merata
sebesar 30 kN/m3.
c. Gambar diagram yang sama apabila beban merata (pada soal b) telah
menyebabkan pengeringan tanah kerikil (muka air tanah turun sampai
permukaan tanah lempung)

6. Suatu lapisan pasir ( = 16 kN/m3, sat = 19 kN/m3 ) dengan tebal 9 m


terdapat di atas lapisan lempung dengan permeabilitas yang sangat rendah (sat
= 20 kN/m3). Tebal lapisan lempung tersebut adalah 6 m. Muka air tanah
terletak 6 m dibawah permukaan tanah. Dalam waktu singkat tiba-tiba muka
air tanah naik 3 m dan diharapkan tetap pada posisi yang baru. Tentukan
Tekanan dalam Tanah 27

tekanan efektif pada kedalaman 8 dan 12 m dibawah permukaan tanah (a)


Segera setelah kenaikan muka air tanah, dan (b) beberapa tahun setelah
peristiwa kenaikan muka air tanah.

7. Air mengalir dalam suatu elemen tanah dengan ukuran 1 × 1 m. Arah aliran
adalah 30o dan gradien hidrolik 0,35. Berat isi jenuh tanah adalah 21 kN/m3.
Gambar diagram gaya memperlihatkan berat total dan efektif, gaya batas total
(resultant boundary water force), gaya rembesan. Tentukan besar dan arah
resultant body force.

8. Suatu lapisan lempung dengan tebal 4 m terdapat di antara dua lapisan pasir
dengan tebal masing-masing 4 m. Muka air tanah terletak 2 m dibawah muka
tanah, tapi lapisan pasir yang dibawah berada pada tekanan artesian sehingga
muka air piezometrik adala 4 m di atas muka tanah. Untuk lapisan pasir  =
16.5 kN/m3 dan sat = 19 kN/m3 , sedangkan untuk tanah lempung sat = 20
kN/m3. Hitung tekanan efektif di atas dan dibawah lapisan pasir.

9. Bandingkan distribusi tekanan terhadap kedalaman untuk (a). Beban terpusat


sebesar 1000 kN, dan (b) Beban 100 kN yang tersebar pada luasan 3 × 4 m.
Plot hasil yang didapat. Gunakan rumus Boussinesq untuk beban titik dan
metode Fadum untuk beban merata di atas pondasi.

10. Hitung dan plot distribusi tekanan terhadap kedalaman pada suatu titik 3 m
dari sudut (sepanjang sisi yang terpanjang) dari bidang persegi berukuran 10
x 30m yang dibebani sebesar 60 kPa. Gunakan (a). Teori Boussinesq, (b).
Teori Westergard, dan (c). Metode 2 : 1.

11. Seberapa jauh jarak dua buah tangki (diameter 20 m) yang berdekatan
sehingga tekanan overlap tidak lebih dari 10% dari beban dibawah pusat
pondasi. Kerjakan untuk kedalaman 10, 20 dan 30 m.

12. Sebuah tangki yang menahan beban 200 kPa terletak di atas permukaan tanah.
Jari-jari tangki adalah 3 m. Hitung penambahan tekanan akibat beban ini (a)
pada kedalaman 6 m dibawah pusat lingkaran, (b) pada r = 2 m, dan z = 6 m,
(c) pada 6 m dibawah sisi luar pondasi, dan (d) (r = 6 m, z = 6m).

13. Suatu beban merata sebesar 300 kN/m2 bekerja pada suatu luasan dengan
dimeter 4 m. Hitung tekanan vertikal dibawah pusat lingkaran dan sisi luar
lingkaran pada kedalaman 5 m dibawah pondasi. Bila berat isi tanah adalah
1,7 t/m3, hitung juga tekanan total pada titik tersebut.
28 Tekanan dalam Tanah

14. Sebuah pondasi dengan ukuran 6  10 m yang dibebani merata sebesar 600
kPa. (a) Tentukan tekanan pada kedalaman 5 m dibawah titik A, B, C, dan D
dalam Gambar dibawah.

3m

3m

5m 5m 3m

15. Suatu pondasi jalur dengan lebar 3.5 m meneruskan tekanan kontak sebesar
225 kPa. Pondasi terletak dalam lapisan pasir yang berada di atas lapisan
lempung. Tebal lapisan lempung adalah 4 m. Tentukan kedalaman pondasi
sehingga tekanan di tengah lapisan lempung dibawah titik tengah pondasi
tidak melebihi 75 kPa. Anggap posisi muka air tanah jauh di bawah pondasi
dan berat isi pasir adalah 19 kN/m3.

Anda mungkin juga menyukai