Seperti telah dijelaskan pada Bab 2, tanah terdiri dari butiran yang susunannya
membentuk rongga pori yang berisi air dan udara. Butiran tanah dan air tidak
berubah bentuk akibat tekanan, akan tetapi udara akan keluar. Volume tanah akan
berubah akibat penyusunan kembali butir-butir tanah akibat keluarnya udara dari
rongga pori. Jadi perubahan bentuk tanah tergantung dari kemampuan tanah untuk
menyusun kembali butiran-butirannya. Pada tanah kering dan tanah tak jenuh,
perubahan bentuk tergantung dari keluarnya udara dari rongga pori. Pada saat
kejenuhan tercapai, yaitu tidak ada lagi udara dalam tanah, maka perubahan
bentuk tanah hanya terjadi bila air dapat keluar dari rongga-rongga pori akibat
beban.
Perlu dijelaskan disini bahwa tekanan geser hanya ditanggung oleh butiran tanah
melalui gaya-gaya yang terjadi pada kontak antara butiran tersebut. Tekanan
normal dapat ditahan oleh tanah yang melalui penambahan gaya-gaya antar
partikel. Dalam keadaan jenuh, air juga menahan beban normal dengan
penambahan tekanan air pori.
a. Tekanan total () di atas suatu bidang dalam massa tanah yaitu gaya per
satuan luas disebarkan dalam arah normal terhadap bidang tersebut dengan
menganggap tanah hanya terdiri dari bagian padat saja.
1
2 Tekanan dalam Tanah
b. Tekanan air pori () adalah tekanan yang ditanggung oleh air yang mengisi
rongga pori.
c. Tekanan efektif (’ ) pada suatu bidang yang menunjukkan tekanan yang
disalurkan melalui butiran tanah saja.
= ’ +
Prinsip ini dapat dijelaskan dalam model yang ditunjukkan pada Gambar 5.1.
Bidang XX adalah bidang yang menghubungkan kontak antar partikel. Suatu gaya
normal bekerja pada bidang A dapat ditahan oleh gaya antar partikel dan tekanan
air. Besar dan arah gaya antar partikel dalam massa tanah adalah sembarang.
Gaya-gaya ini diuraikan menjadi komponen normal dan tangensial, N’ dan T.
Kemudian tekanan normal efektif dapat di interpretasikan sebagai jumlah semua
komponen N’ dalam luas A dibagi dengan A:
N'
σ' = (5.1)
A
Bila tekanan air bekerja pada seluruh luasan A, maka kesetimbangan dalam arah
normal terhadap XX :
P= N '+ A (5.2)
atau
P N'
= +μ
A A
atau
= '+
Tekanan air sama ke segala arah akan tetapi tidak menyebabkan partikel untuk
menekan satu sama lainnya. Harus juga dimengerti bahwa ’ bukanlah tekanan
N'
kontak yang sebenarnya karena tekanan kontak ini sangat besar ( ) dimana a
a
adalah luas bidang kontak.
o = ’o + (5.3)
H1
z
X H Y
dimana ’ = ( sat - w)
Suatu profil tanah terdiri dari lapisan pasir setebal 3.5 m di atas lapisan lempung
kaku seperti diperlihatkan pada Gambar P5.1. Berat isi pasir 16.5 kN/m3
sedangakn berat isi lempung jenuh adalah 18.5 kN/m3. Gambar penyebaran
tekanan total, tekanan efektif dan tekanan air pori dan hitung tekanan pada
kedalaman – 3.5 m dan – 5.5 m dari permukaan tanah . Gunakan w = 10 kN/m3.
Jawab:
Total Air pori Efektif
Pasir
b = 16.5 kN/m3
MAT
-3.5m
Lempung kaku
sat = 18.5 kN/m3
-5.5m
Gambar P5.1
Hitung tekanan efektif pada 5 m dibawah dasar sungai yang terdiri dari pasir
dengan berat isi jenuh 20 kN/m3. Kedalaman air dalam sungai adalah 2 m. Take
w = 10 kN/m3.
Jawab:
Sungai
-2 m
Pasir
5m
sat = 20 kN/m3
A
Gambar P5.2
Pada titik A
Tekanan total: o = 2 × w + 5 × sat = 120 kN/m3
Tekanan air pori: = w (2 + 5) = 70 kN/m3
Tekanan efektif: ’o = o – = 120 – 70 = 50 kN/m3
Pada tanah jenuh, beban ditahan dalam arah vertikal sedangkan pengembangan
dalam arah lateral adalah nol (confined), maka perubahan volume hanya
disebabkan oleh deformasi tanah dalam arah vertikal. Keadaan ini dapat
diasumsikan apabila terjadi perubahan dalam tekanan vertikal pada bidang yang
sangat luas dibandingkan dengan tebal lapisan tanah.
Sebelum pembebanan, air pori berada dalam keadaan statis (μ). Pada saat
pembebanan, butiran tanah mencoba menahan beban tersebut dan mengambil
posisi yang baru. Namun bila air tidak dapat keluar dan air ditahan dalam arah
horizontal, maka tidak akan terjadi gaya-gaya antar partikel. Pada saat itu semua
beban ditahan oleh air pori sehingga besarnya tekanan air pori bertambah sama
besar dengan penambahan beban. Ini disebut tekanan air kelebihan (μ).
Apabila air dapat keluar dari sistim, maka tekanan air kelebihan ini akan
berkurang. Proses menurunnya tekanan air pori ini disebut proses disipasi dan
dikatakan berakhir bila μ = 0. Selama proses disipasi, tanah tetap berada dalam
keadaan jenuh. Selama proses ini terjadi penyusunan kembali butiran tanah yang
mengakibatkan penambahan tekanan tanah efektif dan perubahan volume tanah.
Bila proses disipasi selesai, maka seluruh beban akan ditahan oleh butiran tanah.
Analogi terhadap proses yang diterangkan diatas diperlihatkan pada Gambar 5.4.
Lamanya proses disipasi tergantung pada permeabilitas tanah. Pada tanah yang
memiliki permeabilitas rendah seperti lempung proses ini terjadi selama bertahun-
tahun, sedangkan pada tanah yang memiliki permeabilitas tinggi, proses terjadi
sangat cepat. Proses disipasi air ini lazim disebut prose Konsolidasi. Apabila hal
ini terjadi dalam satu arah maka disebut konsolidasi satu arah.
Penyebaran tekanan dalam tanah merupakan bagian yang cukup penting dalam
Rekayasa Geoteknik terutama dalam hal analisis kestabilan dan analisis penurunan
pondasi.
Bila beban vertikal sebesar 1 kN bekerja pada suatu luasan 1 m2 maka tekanan
kontak adalah 1 kN/m2. Beban ini memberikan pengaruh terhadap tanah sampai
kedalaman dan luasan tertentu dalam tanah. Gambar 6.1 memperlihatkan secara
garis besar penyebaran tegagan dalam tanah akibat beban pondasi.
Ada beberapa metode yang digunakan untuk menghitung tekanan yang dialami
oleh suatu elemen tanah pada suatu kedalaman akibat beban pondasi, namun
hubungan yang umumnya utnuk penyebaran tekanan terhadap kedalaman dapat
diterangkan oleh Gambar 6.1b.
Keterangan:
Banyak metode telah digunakan untuk menghitung tekanan dalam tanah akibat
beban luar. Subbab berikut menjelaskan metode yang digunakan untuk
menghitung penyebaran beban pondasi di dalam tanah berdasarkan jenis beban
yang bekerja.
Metode Trapesium
Metode yang paling mudah untuk menghitung tekanan dalam tanah akibat beban
luar adalah dengan mengasumsikan beban tersebar mengikut garis 2 : 1.
Penyebaran beban dibawah pondasi persegi diperlihatkan pada Gambar 2.4. Perlu
diingat bahwa tekanan yang diperoleh dari metode ini adalah tekanan merata
z
L
B
B 1
2 z L+z
z
B+z
B+z
Gambar 2.4 Penyebaran beban dibawah pondasi lajur dan persegi mengikut garis sebaran 2.:1
Berdasarkan metode ini, tekanan pada elevasi z dibawah pondasi persegi dengan
dimensi B × L adalah
Q
σ z = (2.6)
(B + z )(L + z )
Q
σ z = (2.7)
(B + z ) 1
Tekanan dalam Tanah 9
Jawab:
Q 1500
σz = = = 50 kN/m2
(B + z )(L + z ) (3 + 2) (4 + 2)
Ada dua metode yang digunakan untuk menghitung tekanan dalam tanah akibat
beban terpusat yaitu metode Westergaard dan metode Boussinesq. Kedua metode
didasarkan pada teori elastisitas yang menganggap bahwa tegangan berbanding
lurus dengan regangan. Dalam hal ini terdapat anggapan bahwa tanah adalah
bahan yang homogen walaupun sebenarnya jarang sekali terdapat tanah seperti itu.
3Q 2π
σz = 5/ 2 (5.10)
r 2
z 1+
2
z
Teori Westergaard (1912) didasarkan bahwa tanah terdiri dari beberapa lapisan
tipis. Rumus Westergaard adalah sebagai berikut:
(1 − 2 )
Q
( 2 − 2 )
z = 3 (5.1)
2
2
2 z
(1 − 2 )
2
( )
(2 − 2 ) + r
z
10 Tekanan dalam Tanah
Parameter yang digunakan dalam rumus di atas didefinisikan dalam Gambar 5.?.
Rumus Westergasrd mengandung parameter yaitu bilangan Poisson. Bila
bilangan Poisson sama dengan nol, yaitu kondisi dimana tanah dianggap dalam
keadaan terkekang dalam arah horizontal (confined), maka persamaan di atas
dapat dituliskan sebagai
Q
z =
z 2 (1 + 2 ( r / z ) 2 )
3 (6.2)
2
z x
r
Q
σ z = N (2.11)
z2
Tekanan dalam Tanah 11
0.5
0.4 Boussinesq
Westergaard
0.3
N
0.2
0.1
0
0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0
r/z
r/z
Figure 2.6 Stress distribution under a point load
Hitung tekanan yang ditanggung oleh elemen soil A dan B pada kedalaman 4 m
dibawah muka tanah akibat beban kolom sebesar 300 kN dengan menggunakan (a)
rumus Boussinesq, (b) rumus Boussinesque dan Westergaard berdasarkan gambar
Gambar 2.6. Titik A berada tepat dibawah beban titik P (r = 0) dan titik B pada
jarak 1.5 m dari titik A ( Figure P2.4).
Q = 300 kN
Figure P2.4 4m
A B
1.5 m
12 Tekanan dalam Tanah
Jawab:
z
r
Pada titik A; =0
z
3 300
Δσ A = = 8.95 kPa
2 (4 ) (1 + 0 )
2 5
2 2
r
pada titik B; = 1.5/4 = 0.375
z
3 300
Δσ B = = 6.45 kPa
2 (4 ) (1 + 0.375 )
2 5
2 2
r
Untuk =0
z
Boussinesq NB = 0.48 σA = 300 × 0.48/42 = 9 kPa
Westergaard Nw = 0.32 σA = 300 × 0.32/42 = 6 kPa
r
Untuk = 0.375
z
Boussinesq NB = 0.31 σB = 300 × 0.31/42 = 5.81 kPa
Westergaard Nw = 0.19 σB = 300 × 0.19/42 = 3.56 kPa
Umumnya beban terpusat tidak bekerja secara langsung pada tanah, tetapi bekerja
pada pondasi dalam bentuk beban merata diatas suatu bidang tertentu. Analisis
distribusi tegangan yang diakibatkan oleh beban garis maupun beban merata
biasanya lebih rumit daripada analisis tegangan akibat beban terpusat. Oleh
karena itu digunakan metode yang didasarkan pada teori elastic (Boussinesque)
Tekanan dalam Tanah 13
Jawab
= 0.1467 kN/m2
z
A
Gambar P2.5
r
Gambar 6.5
Penyebaran Tekanan Dibawah Pondasi Berbentuk Lingkaran
Jawab
z = 4 m; a = 1.5 m
z 4 r
= = 2.67, = 0, then Iz = 0.19
a 1 .5 a
Iz = 0.14
Tangki minyak menanggung beban merata 117 kPa. Tentukan tekanan vertikal
pada kedalaman 2 m dibawah (a) titik pusat tangki (b) sisi tangki (c) titik C pada
jarak 4 m dari titik pusat. Diameter tangki adalah 3.9 m.
Jawab
3 .9
Jari jari tanki a== 1.95
2
z 2 r
a. Di bawah titik pusat tangki, = = 1.02, = 0, then Iz = 0.63
a 1.95 a
z 2 r
c. Below point C, = = 1.02, = 4/0.95= 2.04, then Iz = 0.045
a 1.95 a
q nz
z mz
z
Gambar 6.8
Tekanan Tanah di bawah Pondasi Berbentuk Persegi
18 Tekanan dalam Tanah
C 3m
E
Figure P 2.8
4m
Jawab:
B
Untuk titik E: B=2m; m= = 2/2 = 1
z
L
L=3m; n= = 3/2 = 1.5
z
B
Untuk titik C: B=2m; m= = 2/2 = 1
z
L
L = 1.5 m ; n = = 1.5/2 = 0.75
z
Tampak atas suatu bangunan menunjukkan area ABCD dan CEFG menahan beban
merata masing masing sebesar 140 kN/m2 dan 70 kN/m2 (Gambar P2.9).
Tentukan tekanan vertikal pada kedalaman10 m di bawah titik X dan E
Tekanan dalam Tanah 19
Jawaban
Letakkan setiap titik yang dipertanyakan sehingga titik titik tersebut berada pada
sudut bidang persegi dengan beban tertentu (Gambar P2.9)
Untuk titik X
4 × Luas XKAM dengan q = + 140 kPa
1 × Luas XFEI dengan q = + 70 kPa
1 × Luas XGCI dengan q = –70 kPa
Untuk titik E
1 × Luas EBAN dengan q = + 140 kPa
1 × Luas ECDN dengan q = –140 kPa
1 × Luas ECGF dengan q = + 70 kPa
40
C
B E
70 kPa
30
140 kPa
60 G F
M X
K
A D N
Figure P2.9 20
Siapkan tabel untuk setiap titik untuk mendapatkan factor pengaruh I dan tekanan
vertikal.
Titik X
Titik E
Luasan B(m) L (m) m =B/z n = L/z q (kN/m2) Iz
EBAN 40 60 4.0 6.0 +140 0.248
ECDN 20 60 20 6.0 -140 0.240
ECGF 20 30 20 3.0 +70 0.240
Suatu pondasi lajur dengan lebar 2.5m meneruskan beban 100kN/m’ ke tanah.
Tentukan tekanan vertical maximum pada kedalaman 2, 4, 6, 8 dan 10 m di bawah
dasar pondasi dengan menggunakan Gambar 2.8.
Jawab
100
Tekanan kontak pada dasar pondasi q = = 40 kN/m2
2 .5
B 2 .5
Untuk pondasi lajur, gunakan n = ∞; dan m = =
z z
Gambar 6.9
Tekanan Tanah dibawah Timbunan Jalan Raya
a=5m b=7m
h = 3.5 m
Gambar P 2.11
Jawab
Terkadang kita perlu untuk menghitung tekanan dalam tanah yang diakibatkan
oleh suatu luasan sembarang yang mengalami pembebanan. Untuk mempermudah
perhitungan, pada tahun 1942 Newmark membuat suatu grafik pengaruh,
berdasarkan rumus Boussinesq. Grafik ini dapat digunakan dengan cara
menyusun beban terpusat diatas suatu bidang yang dibebani sebesar q kN/m2.
Grafik ini dapat dibuat sendiri untuk setiap kasus pembebanan yang dihadapi.
Gambar 6.10 menunjukkan salah satu bentuk diagram Newmark untuk suatu
faktor pengaruh I = 0.001. Skala AB adalah kedalaman titik yang ditinjau. Bentuk
pondasi digambar pada kertas transparan dengan skala z = AB, kemudian
ditempelkan pada Gambar 6.10 dengan titik yang ditinjau diletakkan pada titik
pusat lingkaran Newmark. Besarnya faktor pengaruh didapat dengan menghitung
banyaknya kotak yang masuk dalam luasan pondasi (N) sehingga besarnya tekanan
dalam tanah pada titik yang ditinjau untuk gambar yang ditunjukkan pada Gambar
6.10 adalah :
Tekanan dalam Tanah 23
z= q o I = qo N (6.8)
Gambar 6.10
Diagram Newmark
Contoh soal 2.12
6m
C
E 3m
O
1.5 m
D
Gambar P 2.12
Jawab:
Suatu pondasi berbentuk L seperti pada Gambar P 2.13 menahan beban sebesar 70
kPa. Tentukan tekanan vertikal 15 m di bawah titik A menggunkan grafik
Newmark.
Tekanan dalam Tanah 25
10 m
10 m
A
15 m
30 m
Gambar P 2.13
Jawab:
SOAL LATIHAN
1. Suatu profil tanah terdiri dari tiga lapisan. Lapisan pertama terdiri dari tanah
kerikil dengan tebal 3 m (γ = 16 kN/m3), lapisan kedua berupa lempung
dengan tebal 2 m (γsat = 19 kN/m3), dan lapisan ketiga berupa pasir dengan
tebal 3 m (γsat = 19 kN/m3). Muka air tanah pada permukaan tanah lempung.
a. Gambar diagram tekanan total, tekanan efektif, dan tekanan air pori
terhadap kedalaman
b. Gambar diagram yang sama bila suatu beban merata sebesar 50 kN/m2
diletakkan dengan cepat pada permukaan tanah.
c. Gambarkan diagram tekanan total setelah proses konsolidasi (keluarnya air
dari pori pori tanah) selesai.
26 Tekanan dalam Tanah
2. Suatu profil tanah terdiri dari lapisan lempung dengan tebal 6 m (γsat = 21
kN/m3), dan lapisan pasir dengan setebal 3 m (γsat = 22 kN/m3). Muka air
tanah sama dengan permukaan tanah. Di atas lapisan lempung terdapat beban
merata sebesar 25 kN/m2.
a. Gambar diagram tekanan total, tekanan efektif, dan tekanan air pori
vs. kedalaman
b. Gambar diagram yang sama bila beban merata tersebut dihilangkan.
4. Suatu propil tanah terdiri dari lapisan lempung dengan tebal 4m (γsat = 19
kN/m3), dan lapisan pasir dengan setebal 2m (γsat = 18 kN/m3). Muka air
tanah sama dengan permukaan tanah. Suatu piezometer dimasukkan ke
dalam lapisan pasir dan tinggi air dalam piezometer adalah 2m di atas
permukaan tanah.
a. Gambar diagram tekanan total, tekanan efektif, dan tekanan air pori
vs. kedalaman
b. Gambar diagram yang sama bila tinggi air dalam piezometer adalah
1m di atas permukaan tanah.
5. Suatu profil tanah terdiri dari lapisan kerikil dengan tebal 10m (γsat = 22
kN/m3) di atas lapisan lempung dengan tebal 10m (γsat = 20 kN/m3). Muka air
tanah sama dengan permukaan tanah. Berat jenis kering kerikil adalah 17
kN/m3.
a. Gambar diagram tekanan total, tekanan efektif, dan tekanan air pori
vs. kedalaman
b. Gambar diagram yang sama setelah terjadi penambahan beban merata
sebesar 30 kN/m3.
c. Gambar diagram yang sama apabila beban merata (pada soal b) telah
menyebabkan pengeringan tanah kerikil (muka air tanah turun sampai
permukaan tanah lempung)
7. Air mengalir dalam suatu elemen tanah dengan ukuran 1 × 1 m. Arah aliran
adalah 30o dan gradien hidrolik 0,35. Berat isi jenuh tanah adalah 21 kN/m3.
Gambar diagram gaya memperlihatkan berat total dan efektif, gaya batas total
(resultant boundary water force), gaya rembesan. Tentukan besar dan arah
resultant body force.
8. Suatu lapisan lempung dengan tebal 4 m terdapat di antara dua lapisan pasir
dengan tebal masing-masing 4 m. Muka air tanah terletak 2 m dibawah muka
tanah, tapi lapisan pasir yang dibawah berada pada tekanan artesian sehingga
muka air piezometrik adala 4 m di atas muka tanah. Untuk lapisan pasir =
16.5 kN/m3 dan sat = 19 kN/m3 , sedangkan untuk tanah lempung sat = 20
kN/m3. Hitung tekanan efektif di atas dan dibawah lapisan pasir.
10. Hitung dan plot distribusi tekanan terhadap kedalaman pada suatu titik 3 m
dari sudut (sepanjang sisi yang terpanjang) dari bidang persegi berukuran 10
x 30m yang dibebani sebesar 60 kPa. Gunakan (a). Teori Boussinesq, (b).
Teori Westergard, dan (c). Metode 2 : 1.
11. Seberapa jauh jarak dua buah tangki (diameter 20 m) yang berdekatan
sehingga tekanan overlap tidak lebih dari 10% dari beban dibawah pusat
pondasi. Kerjakan untuk kedalaman 10, 20 dan 30 m.
12. Sebuah tangki yang menahan beban 200 kPa terletak di atas permukaan tanah.
Jari-jari tangki adalah 3 m. Hitung penambahan tekanan akibat beban ini (a)
pada kedalaman 6 m dibawah pusat lingkaran, (b) pada r = 2 m, dan z = 6 m,
(c) pada 6 m dibawah sisi luar pondasi, dan (d) (r = 6 m, z = 6m).
13. Suatu beban merata sebesar 300 kN/m2 bekerja pada suatu luasan dengan
dimeter 4 m. Hitung tekanan vertikal dibawah pusat lingkaran dan sisi luar
lingkaran pada kedalaman 5 m dibawah pondasi. Bila berat isi tanah adalah
1,7 t/m3, hitung juga tekanan total pada titik tersebut.
28 Tekanan dalam Tanah
14. Sebuah pondasi dengan ukuran 6 10 m yang dibebani merata sebesar 600
kPa. (a) Tentukan tekanan pada kedalaman 5 m dibawah titik A, B, C, dan D
dalam Gambar dibawah.
3m
3m
5m 5m 3m
15. Suatu pondasi jalur dengan lebar 3.5 m meneruskan tekanan kontak sebesar
225 kPa. Pondasi terletak dalam lapisan pasir yang berada di atas lapisan
lempung. Tebal lapisan lempung adalah 4 m. Tentukan kedalaman pondasi
sehingga tekanan di tengah lapisan lempung dibawah titik tengah pondasi
tidak melebihi 75 kPa. Anggap posisi muka air tanah jauh di bawah pondasi
dan berat isi pasir adalah 19 kN/m3.