Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PENJASORKES

TOLAK PELURU

OLEH :

NAMA : I KADEK KHRISNA APRIANA D.G

NO : 14

KELAS : XII MIPA 2

SMA NEGERI 5 DENPASAR

TAHUN AJARAN

2020/2021
Tolak Peluru

Seperti namanya, tolak peluru artinya menolak atau melempar bola besi yang
dijadikan sebagai alat atau media dalam olahraga tolak peluru. Dalam olahraga cabang
lempar satu ini postur tubuh dan teknik menjadi kunci utama.

Dalam permainannya kekuatan tangan dan lengan benar-benar harus di latih dan
kaki sebagai penyeimbang tubuh dan gerakan saat melempar atau menolak peluru. Salah
gerakan, bisa-bisa Anda mejadi keseleo karena terjatuh ke belakang atau tangannya
terkilir.

Tolak peluru merupakan salah satu olah raga berat yang tidak bisa dilakukan
sembarangan. Meskipun gerakannya terkesan sepele, namun bisa menimbulkan cedera
ringan hingga serius jika dilakukan secara asal-asalan karena beban peluru atau bola besi
yang digenggam dan dilemparkan tidaklah ringan.

A. TEKNIK MEMEGANG TOLAK PELURU

Salah satu hal yang harus dikuasai dalam olahraga tolak peluru adalah cara
memegang peluru. Teknik memegang yang benar tentu akan mempengaruhi hasil tolakan.
Berikut cara memegang peluru dengan benar.

1) Jari-jari renggang, jari kelingking ditekuk di samping peluru berfungsi untuk menahan
peluru agar tidak bergeser dari tempatnya. Cara ini digunakan bagi yang memiliki jari-jari
yang kuat dan panjang (gambar A).

2) Jari-jari agak rapat dan ibu jari berada di samping, jari kelingking berada di samping
belakang peluru yang berfungsi untuk menahan peluru agar tidak bergeser serta
membantu menekan pada waktu peluru ditolakkan (gambar B).

3) Jari-jari agak renggang dengan ibu jari berada di samping, berfungsi untuk menahan
geseran ke samping, kelingking di belakang peluru berfungsi untuk ikut menekan pada
waktu peluru ditolakkan. Cara ini digunakan bagi yang memiliki jari-jari tangan yang pendek
dan kecil (gambar C).
B. GAYA TOLAK PELURU

Ada tiga jenis gaya yang bisa dilakukan dalam olahraga tolak peluru, yakni gaya
samping, glide atau meluncur dan gaya spin (berputar).

1. Gaya Samping

Pada gaya ini pemain akan menggunakan awalan menyamping, atau menghadap kesamping
dalam posisi siap sebelum mulai menolak peluru. Perhatikan beberapa langkah berikut ini :

Pegang peluru atau bola besi dengan kedua tangan


Gunakan tangan kanan untuk menyangga peluru di atas bahu, dan tangan kiri untuk
memegang atau menjaga peluru bagian atas
Setelah menemukan waktu yang pas, lemparkan peluru menggunakan tangan kanan
ke depan atau atas.

2. Gaya Glide

Tentu saja cara melempar dengan gaya glide berbeda dengan gaya samping, pada gaya ini
atlet akan melakukan setengah putaran terlebih dahulu sebelum melontarkan peluru.
Perhatikan beberapa langkah berikut ini :

Berdiri menghadap ke belakang arah sasaran peluru ditolak pada persiapan awal
Dorong tubuh sedikit ke belakang sambil menjadikan kaki kiri sebagai sumbu
tumpuan
Angkat kaki kanan untuk memutar setengah putaran hingga menghadap ke
samping untuk melontarkan peluru ke depan atau atas.

3. Gaya Spin atau berputar

Pada gaya ini teknik beputar dan keseimbangan tubuh adalah kuncinya, karena sedikit
saja melakukan kesalahan, bisa saja berujung pada kegagalan, bahkan bisa menimbulkan
cedera seperti keseleo. Perhatikan beberapa langkah berikut ini :
Posisi kedua kaki mula-mula di tempatkan sejajar membelakangi arah sasaran
Jadikan kaki kiri menjadi tumpuan agar kaki kanan bisa diayunkan menuju tengah
lingkaran
Ayunkan kaki kanan dan bersiap menjadi tumpuan atau poros menyeimbang tubuh
saat Anda melemparkan peluru
Sebelum kaki kanan menapak, kaki kiri yang semula menjadi sumbu diangkat dan
diayunkan dengan gerakan melingkar sehingga nantinya kaki kananlah yang
berperan menjadi poros akhir
Tapakkan kaki kiri di belakang kaki kanan sejajar dengan jarak sebahu lebih
sedikit dan posisi tubuh berubah menjadi agak serong mengarah ke samping-
belakang
Tolak peluru dengan kekuatan penuh ke arah depan dengan diikuti putaran tumit,
lutut, pinggul dan dada ke arah depan untuk memberikan tambahan daya dorong.

C. LAPANGAN TOLAK PELURU

Lapangan tolak peluru agak mirip dengan lapangan untuk cabang olahraga lempar
cakram. Perbedaannya terletak pada papan batas tolakan yang terdapat pada lingkaran
tolak peluru. Berikut ketentuan untuk lapangan tolak peluru :

Lapangan tolak peluru terdiri dari dua bagian, yaitu lingkaran tolakan dan sektor
pendaratan.
Lingkaran tolakan memiliki diameter 2,235 meter dan dikelilingi ring besi dengan
ketebalan 66 mm dan tinggi 2 cm sebagai batas lingkaran. Bagian depan lingkaran
tolakan dipasangi balok atas tolakan dengan panjang 1,22 meter, tinggi 10 cm, dan
tebal 11,4 cm.
Sektor pendaratan berupa tanah yang ditandai garis batas atau sector line,
sekaligus garis ukur standar yang terletak di tengah sektor pendaratan. Panjang
sektor pendaratan minimal 25 meter dengan sudut 40 derajat.
D. CARA MELAKUKAN TOLAK PELURU

Berikut merupakan cara melakukan tolak peluru :

1. Persiapan Tolak Peluru

Sikap tubuh yang terbaik ketika akan melempar peluru adalah berdiri dengan
tegak dan rileks dengan posisi menghadap ke samping lapangan
Untuk memudahkan Anda saat menolak, kaki direnggangkan selebar bahu dengan
kaki kanan sedikit ditekuk dan berat badan menumpu di kaki kanan
Tangan kanan yang memegang peluru diletakkan menempel di bahu, tepat di
bawah rahang dengan siku membentuk sudut 90derjat dan tangan kiri ditekuk
dengan siku menghadap arah tolakan.

2. Gerakan Tubuh

Saat memegang peluru, kaki yang dekat dengan sektor lemparan digerakkan
dengan cara diayun sebagai persiapan untuk menolak peluru
Pinggang diputar ke sisi sektor lemparan sehingga pinggul membantu mendorong
Condongkan tubuh ke depan, dan pandangan fokus ke arah lemparan.
3. Akhir Tolak Peluru

Sebelum menolak, posisi tubuh harus siap dengan kaki kanan yang akan
digerakkan ke depan sebagai tumpuan untuk menggantikan kaki kiri yang
sebelumnya digunakan untuk sumbu atau tumpuan
Kaki kiri lurus ke belakang dan tidak tegang, lutut kanan sedikit ditekuk agar
lebih kuat mendorong lemparan, dan pandangan tetap fokus
Pada saat melakukan tolakan, putar badan ke arah sektor pendaratan
Kaki kanan menolak dan melonjak agar tenaga yang cukup besar untuk mendorong
peluru seluruhnya berada di tangan kanan yang memegang peluru
Setelah itu, lontarkan peluru dengan sudut tolakan sekitar 40 derajat ke arah
atas
Setelah peluru dilontarkan, kaki mendarat kembali ke tanah dengan posisi sedikit
menekuk
Sementara itu, posisi badan ke arah depan dengan pandangan melihat ke posisi
jatuhnya peluru.

Anda mungkin juga menyukai