Battle’s Sign
Raccoon eyes
Classroom.sdmesa.edu
Kulit Kepala
Isi Kepala
Definisi
Trauma kepala
Kriteria:
Mekanisme (Adanya tekanan eksternal)
Fisiologis (Perubahan fisiologis otak)
Anatomis (perubahan pada kulit kepala
dan/atau wajah dan/atau tulang kepala
dan/atau cedera otak
Klasifikasi
Mekanisme cedera kepala
Tumpul
Tembus
Berat ringannya (tingkat keparahan)
Ringan
Sedang
Berat
Etiologi
Tumpul
Kecelakaan bermotor
Jatuh dari ketinggian
Pukulan dari benda tumpul
Tembus
Luka tembak
Luka tusuk
Patofisiologi
Cerebral perfusion pressure (CPP)
Autoregulation
Kellie-Monro
Signs & symptoms
Bergantung pada area yang terkena
GCS
Fraktur kranial
Lesi Intrakranial
Lesi difus
Lesi fokal
Perdarahan epidural
Perdarahan Subdural
Perdarahan Intraserebral dan Kontusio (memar)
Tanda Lateralisasi
Pupil
Motorik
Penatalaksanaan
Ringan (GCS 13-15)
Amnesia terkait cedera kepala yang dialami
Sebagian besar dapat sembuh dengan sempurna
Syarat rawat jalan atau discharge: asimtomatis, sadar,
neurologis normal setelah dilakukan observasi selama
beberapa jam dan pemeriksaan ulang
Jika tidak sadar atau berorientasi kurang terhadap
rangsang verbal dan tulisan = ditinjau ulang
Pemeriksaan penunjang: CT Scan (hilang kesadaran > 5
mnt, amnesia, sakit kepala hebat, GCS < 15), Foto cervical
(apabila ada nyeri pada leher)
Sedang (GCS 9-12)
Mampu menuruti perintah sederhana
Bingung atau terlihat seperti orang
mengantuk
Defisit neurologis seperti hemiparese
10-20% mengalami perburukan atau koma
Perawatan intensif, observasi dan
pemeriksaan neurologis 12-24 jam pertama
Berat (GCS 3-8)
Tidak mampu menuruti perintah sederhana
Mortalitas tinggi
Primary dan secondary survey
Airway & Breathing: Intubasi, ventilasi &
oksigenasi 100%, pulse oksimetri
Circulation: Hipotensi = resusitasi
Neurologis: GCS dan pupil dan pemeriksaan
TIK
Prinsip penatalaksanaan
Observasi(GCS)
Manajemen Oksigen
Manajemen Cairan
Manajemen aktivitas
Manajemen valsava manuver
Suhu normal
TIK/ICP
Peningkatan Tekanan intra kranial
mengganggu fungsi otak
Indikasi adanya gangguan otak
Normal : 5-15 mmHg
> 20 mmHg: tidak normal
> 40 mmHg: kenaikan tinggi/berat (prognosis
buruk)
Tanda-tanda peningkatan TIK
Pusingdan muntah (proyektil)
Tekanan darah sistolik meninggi
Nadi melambat (bradikardi)
Pemantauan TIK
Tujuan:
Mencegah terjadinya perubahan fase dari
kompensasi menjadi dekompensasi
Indikasi: cedera kepala berat, perdarahan
intracerebral dan subarakhnoid, stroke, edema
cerebral, hidrosefalus
Kontraindikasi: koagulopati, trombosit <
100.000/mm3, penggunaan oba antiplatelet,
imunosupresan
Pemantauan TIK
Non-invasif
GCS
Pupil
Mual muntah
Nyeri kepala
Vital sign
Pemantauan TIK
Invasif
Subarachnoid Screw
Kateter Subdural/Epidural
Intraparenkimal (microtransducer sensor)
Sumber
Bs, L., Zainab, K., Cecilia, A., Zarina, Y., Clement, T., & Group, D. (2017). CPG UpDATE Early
management of head injury in adults in primary care, 12(1), 22–25.
Galgano, M., Toshkezi, G., Qiu, X., Russell, T., Chin, L., & Zhao, L. (2017). Traumatic Brain Injury :
Current Treatment Strategies and Future Endeavors, 26(7), 1118–1130.
https://doi.org/10.1177/0963689717714102
National Institute for health and Care Excellence. (2019). Head injury : assessment and early
management, (September).
Pushkarna, A., Bhatoe, H. S., & Sudambrekar, S. M. (2010). Head Injuries. Medical Journal
Armed Forces India. https://doi.org/10.1016/S0377-1237(10)80008-5
Varghese, R., Chakrabarty, J., & Menon, G. (2017). Nursing Management of Adults with
Severe Traumatic Brain Injury : A Narrative Review, (68), 68–81.
https://doi.org/10.4103/ijccm.IJCCM
WHO. (2014). Manual keselamatan jalan untuk pengambil keputusan dan praktisi. Jakarta:
CFM Publishing.
Yayasan Ambulans Gawat Darurat 118. (2015). BT&CLS. Jakarta: Ambulan Gawat Darurat
118