Anda di halaman 1dari 47

HOSPITALISASI PADA ANAK

Ns. Dwi Christina Rahayuningrum, M.Kep


Pendahuluan

 Pengalaman hospitalisasi  berkesan


 1/3 anak pernah di rawat sebelum dewasa
 Kebanyakan di RSU --> tidak punya
bangsal anak khusus
 Anak dirawat --> stress bagi anak dan
keluarga, Gunakan koping, tidak berhasil -
-> krisis
 Anak sakit di bawa IGD --> bukan khusus
anak, staf tdk dilatih hadapi anak -->
stress>>>
 Tenaga kesehatan: perlu mendengarkan
dan mengidentifikasi persepsi perasaan
anak dan keluarga
Stressor yang umum pada
hospitalisasi

 Perpisahan
 Kehilangan kendali
 Perubahan gambaran diri
 Nyeri
 Rasa takut
Faktor-faktor yang mempengaruhi
reaksi ortu terhadap penyakit
anaknya

 Pengalaman dg penyakit/ hospitalisasi


 Prosedur medis --> pengobatan dan diagnosis
 Sistem pendukung yg ada --> efek thd fungsi
 Kekuatan pribadi
 Stres tambahan pada keluarga
 Keyakinan agama dan latar belakang budaya
 Pola komunikasi diantara keluarga
Reaksi Saudara Kandung, tergantung
pada

 Takut terkena penyakit


 Usia yang lebih muda
 Hubungan yang dekat
 Lamanya tinggal di luar rumah
 Penjelasan yang sedikit ttg saudara yang sakit
 Perubahan pada ortu --> sering marah
Reaksi Anak akibat Hospitalisasi
berdasarkan Usia
Perkembangannya
INFANT: Trust vs Mistrust

 Anak mengembangkan trust mll hub. yang dekat dengan


pengasuh utama, berespon dengan lingk. eksternal,
mulai mengeksplorasi lingkungan
Permasalahan

 Rasa takut:
 Dipindahkan dari rasa takut ortu
 Menangis, iritabilitas
 Menolak/menarik diri dr pengasuh pada bayi yg lebih besar
Permasalahan….

 Ansietas
 Perpisahan: Protes, putus harapan, menjauh
 Ansietas, sedih, marah ditunjukkan dengan
menangis, menjerit, mencari ortu, menolak org
asing, aktifitas fisik
 Menarik diri, inaktif, tdk tertarik dg
lingkungan
 Mudah teralih perhatian pada bayi lebih
muda
 Membatasi fisik thd restrain & prosedur pd
bayi lebih tua
Permasalahan….

 Tidak Berdaya
 Lethargi dengan ketergantungan tinggi
 Distres emosi krn imobilisasi
 Menolak makan dan bermain
 Sering menangis dan mengeluh
 Tanpa ekspresi
Permasalahan….

 Gangguan Citra Diri


 Distress emosi b.d cedera pada tubuh, khususnya kejadian
perdarahan pada bayi yang lebih tua
 Protes karena pengalaman nyeri berulang
MANAJEMEN ASUHAN Keperawatan

 Berikan asuhan yang konsisten


 Menyanyi dan berbicara dg bayi
 Sentuh, pegang, gendong bayi dan terus berinteraksi
selama prosedur
 Anjurkan interaksi dg ortu: rooming in, ortu bicara ke
anak dan ijin saat mau pergi
 Biarkan mainan yg membuat rasa aman anak
BATITA dan BALITA

 Otonomi vs malu-malu dan ragu-ragu


 inisiatif vs rasa bersalah
 Anak belajar ketrampilan baru mobilisasi dan komunikasi
utk mengembangkan kedekatan dg keluarga dan
pengasuh, eksplorasi lingkungan, mulai
menyempurnakan gerakan motrorik halus
Permasalahan

 Rasa Takut
 memandang penyakit dan hospitalisasi --.
hukuman
 Takut thd lingkungan dan orang tdk dikenal
 Pemahaman yg tdk sempurna ttg penyakit
 Pemikiran sederhana
 Demonstrasikan: menangis, merengek,
mengangkat lengan, menghisap jempol,
menyentuh bagian tubuh yg sakit berulang-
ulang
 Ansietas
 Cemas ttg kejadian yg tdk dikenal
 --> protes (menangis dan marah), merengek
 --> putus harapan: komunikasi buruk, kehilangan ketrampilan
yg baru, tdk berminat
 --> menyendiri thd lingk. RS
 Tidak Berdaya
 Merasa gagap krn hilangnya ketrampilan
 Mimpi buruk dan takut kegelapan, orang asing, orang
berseragam dan yg memberi pengobatan/ perawatan.
 Regresi --> toileting tergantung saat makan, menghisap
jempol
 Protes dan ansietas krn restrain
 Gangguan Citra Diri
 Sedih dengan perubahan citra diri (perdarahan)
 Takut thd prosedur invasif (nyeri)
 Mungkin berpikir: bgn tubuh akan keluar kalau selang
dicabut
Manajemen Asuhan Keperawatan

 Anjurkan ortu berada disamping anak saat prosedur


invasif yang menyakitkan
 Dekatkan mainan favorit anak
 Pertahankan kontak maksimal dengan beberapa
perawat. Kenalkan perawat di samping ortu, ijinkan anak
bertemu perawat sebelum prosedur dilakukan.
 Bantu kunjungan saudara kandung.
 Biarkan beberapa regresi dan jelaskan
ke orang tua.
 Komunikasikan penerimaan regresi ke
anak.
 Gunakan restrain minimal.
 Biarkan anak bebas bergerak selama
dan setelah prosedur jika
memungkinkan.
 Fasilitas rooming in.
 Bantu anak menyembunyikan
perubahan tubuh (kamuflase).
ANAK SEKOLAH (AWAL)

 Industri vs inferioritas
 Anak mempertahankan hubungan baru dengan teman
sebaya dan teman di luar keluarga
 Anak belajar mengkoordinasikan ketrampilan untuk
menyelesaikan “proyek”, aplikasi gerak motorik halus,
kembangkan kemampuan fisik
Permasalahan

 Rasa Takut:
 - pahami penyebab penyakit ---- tertular orang
lain/tertelan bakteri
 - ekspresi verbal dan non-verbal (senyum kecut, menangis,
merengek, marah, aktifitas >>).
 Ansietas
 Paham alasan dipisahkan tetapi masih butuh keberadaan
orang tua.
 Lebih peduli terhadap rutinitas sekolah dan teman-teman.
 Tidak Berdaya
 Marah dan frustasi
 Lamanya imobilisasi dihubungkan dg menarik diri, bosan,
perasaan antipati
 Peduli thd kehilangan kontrol emosi, malu karena menangis
yg berlebihan selama pengobatan
 Tergantung dan imobilisasi
 Gangguan Citra Diri
 Peduli thd perubahan tubuh, tdk berani melihat insisi/alat-
alat
 Dapat mengatasi nyeri ringan dengan alih perhatian
 Takut thd pembedahan pd daerah genetalia
 Peduli pada pengobatan/ kondisi yg membatasi aktifitas/
bermain
Manajemen Asuhan Keperawatan

 Batasi aturan dan dorongan pada perilaku


 Anjurkan ortu merencanakan kunjungan
dg anak
 Rencanakan kontak dg guru dan teman
 Rencanakan aktifitas bermain -->
bergerak
 Ijinkan anak memilih dlm batasan yg
dapat diterima
 Berikan cara-cara anak dpt membantu
pengobatan dan puji atas kerjasama anak
Anak Sekolah (Lanjut)

 Industri vs inferior
 Anak mengembangkan kemampuan memecahkan
masalah, belajar mengendalikan emosi,
mengembangkan ketrampilan gerak motorik dan sosial
lebih baik, belajar bekerjasama dg anggota kelompok
Permasalahan

 Rasa Takut
 Paham bahwa penyakit beragam
 Menunjukkan sedikit rasa takut tapi bisa ketakutan kalau
pengalaman lalu menyakitkan
 Ansietas
 Pada ortu penting tetapi tidak harus
 Peduli thd perpisahan dr guru dan teman
 Cemas thd kehilangan PR sekolah dan perubahan peran
dalam kelompok
 Tidak Berdaya
 Berusaha Mandiri
 Mencoba “berani” selama prosedur
 Kasar pada ortu saat berusaha mandiri membuat stres
 Peduli terhadap cara mengekspresikan perasaan dan malu
terhadap perilaku berlebihan
 Merasa tidak pasti tentang masa depan karena penyakit
dan hospitalisasi
Manajemen Asuhan Keperawatan

 Monitor perilaku untuk menentukan


kebutuhan emosi terutama pada anak
yang menarik diri dan tidak berespon
 Jelaskan prosedur rinci (jika anak
meminta)
 Anjurkan kunjungan teman sebaya
 Diskusikan respon thd pertanyaan ttg
penyakit dan perubahan tubuh
 Berikan waktu diskusi
 Biarkan anak memilih, partisipasi, privasi,
 Ikuti kenginan anak ttg keberadaan ortu
REMAJA

 Identitas vs bingung peran


 Anak mengembangkan cara baru berinteraksi dengan
keluarga dan teman sebaya, belajar peran sesuai gender
dan bekerja mempertahankan peran sosial baru,
mengembangkan ketrampilan pemecahan masalah,
belajar fungsi mandiri
Permasalahan

 Rasa Takut:
 Dpt berfikir hipotesis (sakit krn disfungsi fisiologis dan
emosional)
 Banyak bertanya dan mengekspresikan rasa takut scr
verbal ttg konsekuensi penyakit
 Ansietas
 perpisahan dgn sekolah dan teman lebih bermakna dp ortu
 Menarik diri krn perub. Penampilan
 Tidak Berdaya
 Peduli thd kehilangan fungsi mandiri
 Sulit mengijinkan bantuan scr fisik dan emosi saat marah,
frustasi, menarik diri
 Gangguan Citra Diri
 Peduli dg ancaman perubahan thd perkembangan identitas
seksual dan peran sesuai gender
 Amat peduli thd perubahan citra diri, kuatir ttg tanggapan
orang lain, dikasihani
 Sulit bekerja sama jika pengobatan berhubungan dengan
perubahan citra diri
Manajemen Asuhan Keperawatan

 Fasilitasi perencanaan aktifitas (peer)


 Jelaskan ke ortu ttg kebutuhan mandiri
 Monitor perilaku bahwa anak ingin bicara
 Berikan permainan dan aktifitas lain yg membantu
diskusi
 Berikan penyuluhan rinci ttg prosedur, pengobatan,
terapi yg menyangkut genital
 Berikan privasi setiap prosedur
Masuk RS

 Rencana: Konseling program oleh perawat


 Tahu prosedur medis, fasilitas untuk pasien, petugas
perawatan
 Persiapan
 Atur kamar berdasarkan tingkat usia, dx penyakit,
penyakit menular, perkiraan lamanya dirawat
 Siapkan teman sekamar (balita s/d remaja)
 Siapkan kamar untuk anak dan ortu (formulir dan alat
yg dibutuhkan tersedia)
Saat Masuk

 Kenalkan tim pada anak dan keluarga


 Orientasi ruangan/ fasilitas
 Kenalkan anak dan keluarga dg teman
sekamar
 Berikan gelang identitas
 Jelaskan peraturan RS dan jadualnya
 Ukur VS, TB dan BB
 Lakukan pemeriksaan lab
 Dukung anak saat dilakukan pemeriksaan fisik
Saat Masuk ke UGD

 Perpanjang prosedur persiapan masuk tidak tepat dan


tidak mungkin pada situasi darurat
 Jika bukan mengancam kehidupan, ajak anak bekerja
sama
Fokus pada komponen konseling
dirawat:

 perkenalan, gunakan nama anak bukan sayang,


tentukan tingkat tukem, inf status kes anak, inf keluhan
utama anak dan ortu
Saat Masuk ke ICU

 Siapkan anak dan ortu untuk ICU


elektif (post op jantung)
 Siapkan anak dan ortu untuk masuk
yg tak terduga
 Siapkan ortu s.d penampilan anak dan
perilakunya, saat pertama
mengunjungi anak di ICU
 Temani ortu disisi tempat tidur anak-->
support
 Siapkan saudara kandung untuk
kunjungan dan monitor reaksi mereka
Stressor di ICU/NICU

 Untuk anak dan keluarga


 Stresor fisik
 nyeri dan rasa tidak nyaman
 imobilisasi
 kurang tidur
 Tidak mampu makan minum
 Perubahan kebiasaan eliminasi
 Stresor Lingkungan
 Lingk. asing
 Bunyi yang asing
 Orang asing
 Bau asing dan tidak enak
 Cahaya yg terus menerus
 aktivitas ke pasien lain
 kesiagaan petugas
 Stresor Psikologis
 kurangnya privacy
 Tidak mampu berkomunikasi
 Tidak cukup tahu dan paham tentang situasi
 Penyakit yg berat
 Perilaku ortu
 Stresor Sosial
 Hub. yg terputus
 peduli thd sekolah atau pek
 Gangguan/ kurang bermain
Terima kasih……..

Anda mungkin juga menyukai