Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Review jurnal
“Pengaruh Konseling Obat Terhadap Pengetahuan dan Kepatuhan Pasien Congestive Heart
Failure”
Mata Kuliah: Biostatistik
Dosen Pengampu:
Nurul Qomariah, M.Pd.

Oleh:
Evy Cahayawati (1801014)
Aprilia Eka Putri (1801015)
Widya Wulandari (1801018)
Wardatul Lailia (1801008)

DIPLOMA III FARMASI


AKADEMI FARMASI YANNAS HUSADA
BANGKALAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kemudahan
bagi saya penyusun untuk dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Makalah ini
merupakan tugas dari mata kuliah Biostatistik tentang Populasi dan Sampel, yang mana
dengan tugas ini kami sebagai mahasiswa dapat mengetahui lebih jauh dari materi yang
diberikan dosen. Makalah yang berjudul `` Review jurnal “Pengaruh Konseling Obat
Terhadap Pengetahuan dan Kepatuhan Pasien Congestive Heart Failure”``. Mengenai
penjelasan lebih lanjut kami memaparkannya dalam bagian pembahasan makalah ini.

Penulis
Bangkalan, 7 November 2020

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1. Latar Belakang..........................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................1

1.3. Tujuan........................................................................................................2

BAB II......................................................................................................................3

PEMBAHASAN......................................................................................................3

BAB III....................................................................................................................7

PENUTUP................................................................................................................7

3.1. Kesimpulan....................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Di Negara-negara maju dan berkembang, kematian yang diakibatkan oleh Penyakit
Congestive Heart Failure (CHF) menduduki rangking pertama setiap tahun dan sepanjang
tahun. Sedangkan di Indonesia, penyakit jantung telah meningkat dan menjadi peringkat
pertama sebagai penyebab utama kematian di Indonesia pada tahun 2000 dengan prevalensi
pada orang di atas 15 tahun adalah 9,2%. Tingginya mortalitas, morbiditas dan biaya pada
pasien jantung di rumah sakit rawat inap setiap tahun tidak kurang dari 8 %. Selain itu, pasien
yang dirawat inap sering mengalami permasalahan tidak konsistennya perawatan, banyaknya
perubahan pada rejimen pengobatan, rendahnya pendidikan pasien sehingga berpengaruh
terhadap keberhasilan suatu pengobatan dan menyebabkan ketidakpatuhan terapi.
Manajemen terapi yang efektif menunjukkan penurunan angka eksaserbasi, rawat
inap, dan angka kematian, serta peningkatan kualitas hidup pasien. Kepatuhan terapi pasien
merupakan salah satu isu penting dalam manajemen terapi yang menentukan efektivitas Akan
tetapi, ketidakpatuhan pasien di negara-negara berkembang terhadap terapi jangka panjang
pada penyakit kronis mencapai 50%. Hal tersebut menjadi masalah serius karena dapat
meningkatkan perkembangan penyakit, memperburuk kondisi pasien, dan meningkatkan
risiko komplikasi. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya peningkatan kepatuhan terapi
pasien.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah pemberian konseling obat yang
menjadi bagian dari pelayanan kefarmasian (pharmaceutical care). Akan tetapi, hanya sedikit
penelitian yang dilaporkan untuk mengevaluasi pengaruh konseling obat terhadap kepatuhan
terapi pada pasien CHF. Bertolak pada hal tersebut, penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui pengaruh konseling obat terhadap kepatuhan terapi pasien CHF di IRNA Jantung
RSUP DR. M. Djamil Padang.

1.2. Rumusan Masalah


1.2.1. Pengaruh konseling obat terhadap pengetahuan?
1.2.2. Pengaruh konseling obat terhadap kualitas hidup?
1.2.3. Pengaruh konseling obat terhadap perilaku pasien?
1.2.4. Pengaruh pengetahuan dan perilaku terhadap MLHFQ?

1
1.3. Tujuan
1.3.1. Mengetahui pengaruh konseling obat terhadap pengetahuan
1.3.2. Mengetahui pengaruh konseling obat terhadap kualitas hidup
1.3.3. Mengetahui pengaruh konseling obat terhadap perilaku pasien
1.3.4. Mengetahui pengaruh pengetahuan dan perilaku terhadap MLHFQ

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. Variabel Bebas
Karakteristik demografi pasien dan pengaruh konseling obat
Variabel Tergantung
Pengetahuan dan Kepatuhan Pasien

2. Hipotesis Penelitian
Hipotesis1
Ada pengaruh konseling terhadap terhadap pengetahuan, kualitas hidup,
perilaku pasien, dan pengetahuan dan perilaku terhadap MLHFQ

Hipotesis0
Tidak ada pengaruh konseling terhadap terhadap pengetahuan, kualitas hidup,
perilaku pasien, dan pengetahuan dan perilaku terhadap MLHFQ

POPULASI DAN SAMPLE

Populasi
1. Populasi Target
Pasien Congestive Heart Failure (CHF)
2. Populasi Terjangkau
Dibatasi pada pasien Congestive Heart Failure (CHF) di IRNA Jantung RSUP DR. M.
Djamil Padang.

Sample
Meliputi pasien Congestive Heart Failure (CHF) di IRNA Jantung RSUP DR. M. Djamil
Padang yang didiagnosis Congestive Heart Failure (CHF)

3
HASIL PENELITIAN
a. Karakteristik Demografi Pasien
Dari penelitian ini, diperoleh data demografi pasien seperti pada tabel

b. Pengaruh Konseling Obat terhadap Pengetahuan Pasien


Untuk melihat pengaruh konseling obat terhadap pengetahuan pasien, terlebih
dahulu dilihat perbedaan antara skor pengetahuan pasien sebelum dan setelah
dilakukan konseling dengan menggunakan uji Paired-Samples T Test seperti pada
Tabel 2. Nilai rerata skor pengetahuan setelah pemberian konseling lebih tinggi
daripada sebelum konseling, dengan nilai thitung -126,086 dan P-value lebih kecil
dari 0,05 (0,000 < 0,05). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pemberian
konseling obat dapat meningkatkan pengetahuan pasien CHF secara signifikan.

Selanjutnya, pengaruh konseling obat terhadap pengetahuan pasien dianalisis


dengan uji regresi linear sederhana sebagaimana pada Tabel 3. Nilai thitung 40,891

4
dengan koefisien P-value yang diperoleh lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa regresi dan hubungan konseling obat terhadap pengetahuan
bernilai signifikan.

c. Pengaruh Konseling Obat terhadap Perilaku Pasien


Pengaruh Konseling Obat terhadap Perilaku Pasien Pengaruh konseling obat
terhadap perilaku pasien antara skor pengetahuan pasien sebelum dan setelah
dilakukan konseling dengan menggunakan uji Paired-Samples T Test seperti yang
tertera pada Tabel 4.

Nilai rerata skor perilaku setelah pemberian konseling lebih rendah daripada sebelum
konseling. Nilai thitung rerata peningkatan tersebut 22,718 dengan P-value lebih kecil dari
0,05 (0,000 < 0,05) yang berarti signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa konseling obat
yang diberikan secara signifikan dapat meningkatkan perilaku terapi pasien.

d. Pengaruh Konseling Obat terhadap Kualitas Hidup Pasien


Pengaruh konseling obat terhadap Kualitas Hidup pasien dilihat dengan menggunakan
uji Paired-Samples T Test sebagaimana yang tertera pada Tabel 5.

5
Nilai r hitung yang diperoleh sebesar 0,925 dengan nilai signifikansi 0,00 < 0,05. Hal
ini menunjukkan bahwa skor posttest pengetahuan dan skor posttest perilaku tersebut
berkorelasi signifikan.
e. Pengaruh Pengetahuan dan Perilaku terhadap MLHFQ Pasien
Untuk melihat pengaruh pengetahuan dan perilaku pasien terhadap MLHFQ
setelah pemberian konseling obat, dilakukan uji regresi linear ganda seperti yang
tertera pada Tabel 6.

Nilai thitung yang diperoleh sebesar -9,555 dan -3,097 dengan P-value yang diperoleh
lebih kecil dari 0,05 (0,000 dan 0,003 < 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa
regresi dan koefisien korelasi bernilai signifikan, sehingga pengetahuan dan perilaku
dapat digunakan untuk memprediksi MLHFQ pasien.

6
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1) Ada pengaruh positif (peningkatan) yang signifikan akibat pemberian konseling obat
terhadap pengetahuan pasien tentang penyakit dan terapi obat CHF. Konseling obat
dapat meningkatkan pengetahuan pasien sebesar 97,2%.
2) Ada pengaruh positif (peningkatan) yang signifikan akibat pemberian konseling obat
terhadap perilaku pasien dalam menjalani terapi obat CHF.
3) Ada pengaruh positif (peningkatan) yang signifikan akibat pemberian konseling obat
terhadap perubahan kualitas hidup pasien yang dinilai melalui nilai MLHFQ pasien
CHF.

7
Daftar Pustaka

Neswita, Elfia, Dedy Almasdy, dan Harisman.2015. Pengaruh Konseling Obat Terhadap
Pengetahuan dan Kepatuhan Pasien Congestive Heart Failure. Padang :Fakultas
Farmasi Universitas Andalas.

Anda mungkin juga menyukai