KABUPATEN MALANG
MALANG REGENCY
ABSTRAK
Antibiotik sirup kering merupakan sirup yang masih berbentuk serbuk atau granul, dengan
menambahkan air murni sesuai dengan yang ditunjukkan pada label, kemudian langsung dikocok
agar semua serbuk kering tercampur merata. Sebelum diberikan ke pasien ahli farmasi harus
memberitahukan tentang sifat – sifat antibiotik sirup kering yang dalam penggunannya diharuskan
untuk mengocok terlebih dahulu baik saat pemakaian atau sebelum pemakaian dan obat disimpan
secara tepat.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif yang dilakukan di RW III Desa Ngajum
Kabupaten Malang. Tahapan penelitian ini meliputi Meminta izin kepada pemilik rumah akan
melakukan penelitain, menyebarkan kuisioner di anggota ibu PKK, pengumpulan data secara
langsung, data ditabulasi untuk mendapatkan distribusi frekuensinya. Kesimpulan dari penelitian ini
adalah tingkat pengetahuan ibu – ibu PKK baik dengan presentase ( 80,68 % )
1
ABSTRACT
Antibioties dry syrup is syrup still have the shape dust or granul that have to add water
before use it. To add the water to antibioties dry syrup, usully do by specialist pharmacy in order the
specialist pharmacy can extend to patient abput characteristie antibioties dry syrup, storage, and
manner of drink. Correctiy the storage of antibioties dry syrup after recontitusi only hold out a week,
before the using of antibioties dry syrup first have to mix before drank in order appropriate close.
The risearh is kind of desriftive research that use kuisioner as tool measure, the step
research do in rw iii ngajum village kabupaten malang include permision to the owner of house will
research, propagate kuisioner in the organesation pkk, collect the data, ditabulation data to get
frekuency distribution base on the result of research can conclused that level knowledge the PKK
organesation about antibioties dry syrup in RW iii Ngajum vilage kabupaten malang have good with
prosentase ( 80,68 % )
2
PENDAHULUAN Contoh beberapa obat yang dibuat
sirup kering adalah sirup
Latar Belakang Masalah
amoxicillin, ampicillin, cefadroxil
Antibiotik adalah zat – zat dll. Alasan suatu obat dibuat sirup
kimia yang dihasilkan oleh fungi kering adalah karena bahan aktif
dan bakteri, yang memiliki tidak stabil dalam penambahan air
khasiat mematikan atau apabila ditambahkan dengan air
menghambat pertumbuhan akan terjadi penguraian. Sehingga
kuman, akan tetapi toksisitasnya untuk menjaga stabilitas bahan
bagi manusia relatif kecil. aktif dalam sediaan obat dibuat
Antibiotika digunakan untuk serbuk atau granul dan di
mengobati jenis infeksi yang direkonstitusi saat akan di
disebabkan oleh bakteri ( Tjay dan serahkan ke pasien.
Raharja, 2010 ).
Di RW 03 Desa Ngajum
Dalam pengobatan antibiotik
Kecamatan Ngajum Kabupaten
tersedia dalam bentuk kapsul,
Malang banyak ibu – ibu yang
tablet, injeksi, sirup, salep dan
mempunyai anak kecil, ketika
tetes mata. Bentuk sediaan yang
anak sakit ibu selalu membawa
tepat diberikan kepada anak pada
anaknya berobat di puskesmas.
umunya adalah sirup. Antibiotik
Ketika mendapatkan obat selalu
dalam bentuk sirup ada yang
di beri sirup, khususnya sirup
tersedia sebagai sirup cair atau
antibiotik sirup kering. Apabila si
konversional dan sirup kering.
ibu tidak mengetahui cara
Sediaan antibiotik sirup kering
penggunaan antibiotik sirup
adalah sediaan yang dibuat dalam
kering yang benar maka akan
bentuk suspensi kering berupa
menyebabkan dampak yang buruk
serbuk atau granul yang akan di
di kemudian hari. Penggunaan
tambah air sebelum digunakan.
obat antibiotik yang tidak tepat
Sirup kering efektif bagi anak –
dapat menyebabkan terjadinya
anak karena rasanya yang enak
resistensi antibiotik.
biasanya menghilangkan
keengganan pada sebagian anak –
anak untuk meminum obat.
3
Resistensi menyebabkan pengetahuan tentang antibiotik
turun atau hilangya efektivitas sirup kering pada Ibu PKK Rw III
obat, senyawa kimia atau bahan Desa Ngajum Kabupaten Malang
lainnya yang digunakan untuk
Tujuan Penelitian
mencegah atau mengobati infeksi.
Penyebab utama resistensi Tujuan Umum
4
Ruang Lingkup dan Keterbatasan penduduk RW III yang mengikuti
Penelitian PKK sebanyak 59 orang.
Lokasi penelitian
METODELOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di
Populasi dan Sampel Penelitian RW III Desa Ngajum Kecamatan
5
Instrumen penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang berisi
6
Pengumpulan Data
Uji Validitas
Prosedur pengumpulan data
Alat ukur itu dikatakan sah
sebagai berikut :
atau valid bila alat ukur itu benar-
1. Meminta izin kepada pemilik benar mengukur apa yang hendak
rumah akan melakukan diukur. Suatu instrumen dikatakan
penelitain valid apabila mampu mengukur apa
2. Penyebaran kuosioner untuk yang diinginkan atau dapat
semua responden yang mengungkapkan data dari variabel
menjadi anggota ibu PKK yang diteliti secara tepat. Uji validitas
3. Pengawasan langsung selama minimal dilakukan dengan 30
waktu pengisian oleh responden.
responden dan menghindari Teknik yang dipakai untuk
kesalahpahaman dalam mengetahui validitas kuisioner
menjawab kuosioner tersebut dengan rumus product moment
4. Data ditabulasi untuk sebagai berikut :
mendapatkan distribusi r hitung > r tabel, maka data
frekuensinya dinyatakan valid.
7
cronbach (a) akan menghasilkan nilai Uji Reabilitas
alpha dalam skala 0-1, yang dapat
Case Processing Summary
dikelompokkan dalam lima kelas
dengan menggunakan bantuan Cases N %
8
Berdasarkan tabel diatas Karakteristik Responden
diketahui bahwa responden paling Berdasarkan Pekerjaan
banyak berusia 27 – 37 sebanyak 20
Pekerjaan Frekuens Prosentas
responden ( 45,46 % ) dan paling
i e
sedikit berusia 49 – 60 sebanyak 6
Pegawai 4 9,1 %
responden ( 13,64 % )
negri (
Karakteristik Responden PNS )
Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pegawai 8 18,18 %
swasta
Pendidikan Frekuensi Prosentase
Wiraswast 10 22,72 %
SMP 7 15,9 %
a
SMA / 30 68,2 %
Ibu Rumah 22 50 %
AMK
tangga
AKADEMI 7 15,9 %
Total 44 100 %
/
SARJANA
TOTAL 44 100 % Berdasarkan tabel diatas
didapatkan hasil bahwa kebanyakan
responden bekerja sebagai ibu rumah
Berdasarkan tabel diatas didapatkan
tangga sebanyak 22 responden ( 50 %
hasil bahwa mayoritas responden
) dan paling sedikit responden bekerja
paling banyak mempunyai tingkat
sebagai Pegawai Negri sebanyak 4
pendidikan SMA / SMK yaitu
responden ( 9,1 % )
sebanyak 30 responden dengan
prosentase ( 68,2 %).
9
Tabel Tingkat Pengetahuan Berdasarkan tabel diatas
Responden tiap Sub Variabel didapatkan hasil bahwa paling banyak
reponden berpengetahuan baik yaitu
Sub Variabel Jumlah Kategori Prosentase
Pengertian 37 Sangat 84,09 % 26 responden dengan prosentase (
Antibiotik baik 59,1 % ), dan yang terendah
Sirup Kering responden dengan engetahuan kurang
Cara 34,3 Baik 77,95 %
yaitu 2 responden ( 4,5 % )
Rekonstitusi
Cara 33,7 Baik 76,59 %
Penyimpanan
PEMBAHASAN
Antibiotik
Menurut Notoatmodjo, 2012.
Cara dan 37 Sangat 84,09 %
aturan baik Pengetahuan adalah hasil tahu setelah
minum orang melakukan pengindraan
Antibiotik terhadap objek tertentu. Pengetahuan
Rata – rata 35,5 Baik 80,68 %
merupakan hal yang sangat penting
untuk mempengaruhi tindakan
Ibu PKK RW III Desa Ngajum di dasari oleh pengetahuan akan lebih
Kabupaten Malang tiap Sub Variabel lama dari pada perilaku yang tidak di
35,5 dengan prosentase ( 80,68 % ) juga dapat menjadi salah satu faktor
yang mempengaruhi tingkat
Tabel Distribusi Frekuensi Tingkat
pengetahuan tentang antibitoik sirup
Pengetahuan
kering.
Tingkat Jumlah Prosenta
Berdasarkan hasil penelitian
Pengetahu Responde se
Tingkat Pengetahuan tentang
an n
Antibiotik Sirup Kering pada Ibu
Baik 26 59,1 %
PKK RW III Desa Ngajum
Cukup 16 36,4 %
Kabupaten Malang, dapat
Kurang 2 4,5 %
dikategorikan pengetahuan Sangat
Total 44 100 %
Baik pada sub variabel tentang
10
pengetahuan antibiotik sirup kering pengetahuan adalah pendidikan.
mendapatkan nilai 37 dengan Semakin tinggi tingkat pendidikan
prosentase 84,09 %, dan pada sub seseorang maka semakin luas pula
variabel tentang cara pakai dan cara tingkat pengetahuannya.
dan aturan minum antibiotik sirup
KESIMPULAN DAN SARAN
kering mendapatkan nilai 37 dengan
prosentase 84,09 %, pengetahuan Kesimpulan
responden mendapatkan kategori
Hasil penelitian menunjukkan
Baik pada sub variabel cara
bahwa pengetahuan Ibu PKK tentang
rekonstitusi mendapatkan nilai 34,3
Antibiotik Sirup Kering sudah
dengan kategori cukup dengan
berpengetahuan baik dengan hasil
prosentase 77,95 % dan pengetahuan
keseluruhan sebanyak 80,68 %.
responden pada sub variabel cara
Saran
penyimpanan antibiotik mendapatkan
nilai 33,7 dengan prosentase 76,59 %. 1. Bagi Petugas Kesehatan
Sehingga dari ke empat sub variabel
Sebaiknya petugas kesehatan
di dapatkan nilai rata – rata sebanyak
memberi penyuluhan tentang
35,5 dengan kategori bergengetahuan
antibiotik sirup kering agar
Baik dengan prosentase sebanyak
masyarakat yang belum tahu tentang
80,68 %.
antibiotik sirup kering menjadi tahu
Berdasarkan tingkat pendidikan dan mengerti tentang apa itu
didapatkan hasil mayoritas responden antibiotik sirup kering, cara
berpendidikan SMA / SMK SMA rekonstitusi, cara penyimpanan dan
sebanyak 30 responden dengan cara minum antibiotik sirup kering.
prosentase (33%), pendidikan SMP
2. Bagi Institusi Pendidikan
atau sederajat sebanyak 7 responden
dengan prosentase (15,9 %), akademi Dengan adanya penelitian ini
atau Sarjana sebanyak 7 responden dapat berguna sebagai bahan baca dan
dengan prosentase (15,9 % ), Dari acuan serta bisa diaplikasikan dalam
hasil diatas sesuai dengan proses belajar mengajar.
Notoatmodjo (2012) bahwa salah satu 3. Bagi Peneliti lain
faktor yang mempengaruhi
11
Peneliti lain hendaknya dapat Utami, 2012. Antibiotika, resistensi,
dan rasionalitas terapi
mengembangkan penelitian ini
misalnya melakukan penelitian
tentang faktor – faktor yang dapat
mempengaruhi resistensi terhadap
antibitik sirup kering pada anak bayi.
DAFTAR RUJUKAN
12