Anda di halaman 1dari 9

Pendahuluan

Reproduksi sel membahas tentang macam pembelahan sel, mekanisme pembelahannya, serta contoh
dari pembelahan sel. Esensi proses pembelahan sel adalah mengenai penggandaan kromosom serta
mekanisme pewarisan kromosom dari ‘sel induk’ ke ‘sel anak’

Reproduksi sel bertujuan untuk menambah jumlah dan jenis sel, atau membentuk sel-sel lain dengan
tujuan tertentu. Sel merupakan unit kehidupan terkecil yang reproduktif. Sel baru dihasilkan melalui
proses membelah diri menjadi 2 sel baru/ sel anak. Pembelahan sel adalah peristiwa alami yang harus
terjadi karena mempengaruhi kelangsungan hidup suatu makhluk hidup. Ada tiga jenis pembelahan sel,
yaitu amitosis, mitosis, dan meiosis.

Gambar 7.1. Peta Konsep Pembelahan Sel

1. AMITOSIS

Pembelahan secara langsung biasa terjadi pada mahluk hidup bersel tunggal (uniseluler). merupakan
reproduksi mahluk hidup itu sendiri. prmmbelahan amitosis tidak didahului pembentukkan benang
gelondong maupun pembelahan inti. Amitosis merupakan cara reproduksi vegetatif pada organisme
prokariotik dan protojoa, langsung menghasilkan dua sel anakan, sehingga sering disebut pembelahan,
setiap sel anak mewarisi sifat-sifat induknya. pembelahan amitosis senantiasa menghasilkan keturunan
yang memiliki sifat yang identik dengan induknya.

Gambar 7.2 Pembelahan Amitosis pada Amuba

2. MITOSIS DAN SIKLUS SEL


Pembelahan mitosis merupakan pembelahan secara tidak langsung atau melalui tahap-tahap yang
terjadi pada perbanyakkan sel tubuh. Sel yang membelah secara mitosis akan menghasilkan dua sel
anakkan yang masing-masing memiliki sifat dan jumlah kromosom yang sama dengan induknya. Siklus
sel adalah kejadian-kejadian yang berlangsung dengan urutan tertentu yang dimulai dari pembelahan sel
hingga pembelahan sel dalam pembentukkan sel anakkan. Siklus ini meliputi dua fase, yaitu fase
interfase dan fase mitotik. Pembelahan mitosis berlangsung secara bertahap melalui beberapa fase,
yaitu :

TAHAP PEMBELAHAN MITOSIS

Interfase

Merupakan fase istirahat dari pembelahan sel. Namun tidak berarti sel tidak beraktifitas justru tahap ini
merupakan tahap yang paling aktif dan dan penting untuk mempersiapkan pembelahan.

Fase ini membutuhkan waktu paling lama dibandingkan dengan fase fase pembelahan sel (fase mitotik).
Terbagi atas tiga fase, yaitu:

a. Fase G1 (growth 1/pertumbuhan 1)

Merupakan fase paling aktif berlangsung selama 9 jam. Pada fase ini sel mengadakan pertumbuhan dan
perkembangan. Pada fase ini sel bertambah ukuran dan volumenya.

b. Fase S (Sintesis)

Merupakan fase sintesis DNA atau duplikasi kromosom, dengan waktu 10 jam

c. Fase G2 (Growth 2/Pertumbuhan 2)

Merupakan fase yang didalamnya terjadi proses sintesis protein. Pada fase ini sel siap untuk
mengadakan pembelahan
Gambar 7.3. Interfase

Sekali lagi bahwa fase Mitosis tidak diawali dengan Interfase tetapi Fase Profase , karena Interfase
merupakan persiapan mitosis , merupakan fase istirahat sel tidak membelah.

sedangkan Mitosis itu Fase sel melakukan pembelahan / reproduksi

Mitosis terjadi pada sel-sel tubuh (somatic). Terdiri atas 4 tahapan yang saling berurutan : profase,
metaphase, anaphase dan telofase

1. Profase

Benang kromatin memendek dan menebal menjadi kromosom

Tiap kromosom mengadakan replikasi menghasilkan kromatid

Sentriol (pada sel hewan) mulai memisah dan mengarahkan benang-benang gelendong

Pada akhir profase ditandai dengan menghilangnya membrane inti

Gambar 7.4 Profase

2. Metafase

kromosom berjajar di bidang equator/ bidang pembelahan

Gambar 7.5. Metafase

3. Anafase
merupakan tahap pembelahan inti

sentromer membelah dan kromatid memisahkan diri bergerak ke kutub yang berlawanan, berperan
sebagai kromosom tetapi bergeraknya masih dalam benang gelendong

Gambar 7.6. Anafase

4. Telofase

- kromosom sampai di kutub masing-masing dan menjadi kromatin kembali

- spindle mulai lenyap dan nucleolus muncul kembali

- membrane inti terbentuk kembali

- sekat sel/ lekukan sel terbentuk sehingga sel terbagi dua bagian (sitokinesis)dengan jumlah
kromosom sama dengan jumlah kromosom sel induk

Gambar 7.7. Telofase

3. MEIOSIS

Meiosis terjadi pada alat reproduksi/gametangium/ gonat pada saat pembentukan gamet
(gametogenesis). Menghasilkan sel anak yang memiliki jumlah kromosom setengah dari jumlah
kromosom sel induk (n) sehingga disebut sebagai pembelahan reduksi. Meiosis diperlukan agar hasil
peleburan antara gamet jantan dan gamet betina tetap memiliki jumlah kromosom 2n. Meiosis terdiri
dari 2 tahap, yaitu : Meiosis I dan Meiosis II. , masa istirahat antara keduanya disebut interfase.
Sel somatik manusia terdiri dari 46 kromosom (23 pasang kromosom), setengah berasal dari tiap orang
tua. Masing-masing dari 22 autosom maternal memiliki kromosom paternal yang homolog. Pasangan
kromosom ke 23 adalah kromosom seks yang menentukan jenis kelamin seseorang,

Sel ovum dan sperma hanya mempunyai setengah kromosom (haploid / n), apabila ovum dan sperma
bersatu (fertilisasi) akan terbentuk zigot diploid (2n) yang akan tumbuh menjadi individu baru dengan
gen hasil kombinasi dari ovum dan sperma.

a. Meiosis I

1). Profase I, dibagi menjadi beberapa tahap :

Leptonema : benang-benang kromatin menjadi kromosom

Gambar 7.8. Leptonema

Zigonema : kromosom homolog berdekatan dan bergandengan.tiap pasang kromosom homolog


disebut bivalen

Gambar 7.9. Zigonema

Pakinema : tiap-tiap bagian kromosom homolog mengganda, tetapi masih dalam satu ikatan
sentromer sehingga terbentuk tetrad.

Diplonema : kromatiddari tiap-tiap belahan kromosom memendek dan membesar. Kromatid homolog
tampak saling menjauhi tetapi tetap saling terikat bersama oleh kiasmata. Terjadi pindah silang (crossing
over).

Diakinesis : kromatid masih melanjutkan gerakan untuk saling menjauhi dan kiasmata mulai bergerak
menuju ujung- ujung kromosom. Sentrosom membentuk dua sentriol yang masing-masing membentuk
benang gelendong pembelahan. Satu sentriol tetap sedang yang lain bergerak kea rah kutub yang
berlawanan. Membran inti dan nucleolus hilang.
2). Metafase

menyerupai tahap metaphase pada mitosis, pembeda dengan metaphase pada mitosis adalah
sentromer setiap pasang homolog menempel pada gelendongnya, satu di atas dan satu di bawah bidang
equator

Gambar 7.10. Metafase I

3). Anafase I

Setiap pasangan kromosom homolog berpisah bergerak kea rah kutub yang berlawanan

Sentromer belum membelah

Gambar 7.11. Anafase I

4). Telofase I

§ Selubung inti terbentuk, nucleolus muncul kembali

§ Kromatin muncul kembali

§ Terjadi sitokinesis

§ Sentriol berperan sebagai sentrosom kembali

Gambar 7.12. Telofase I

b. Meiosis II

1). Profase II

Gambar 7.13. Profase II


a). Sentrosom membentuk dua sentriol yang letaknya berlawanan kutub dan dihubungkan oleh spindle

b). Membran inti dan nukleus lenyap

c). Kromatin berubah menjadi kromosom yang dijerat oleh spindle

2). Metafase II

Gambar 7.14. Metafase II

a). Kromosom berada di equator

b). Kromatid berkelompok dua-dua

c). Belum terjadi pembelahan sentomer

3). Anafase II

Gambar 7.15. Anafase II

a). Chromosomes melekat pada kinetokor spindel ke arah kutub yang berlawanan, sehingga sentromer
terbelah
b). Masing-masing kromatid bergerak ke arah yang berlawanan

Telofase II

a). Kromatid berkumpul pada kutub pembelahan dan berubah kembali jadi kromatin

b). Membran inti dan nukleus terbentuk lagi

c). Akhir pembelahan meiosis II akan terbentuk 4 sel yang masing-masing mengandung setengah dari
kromosom induknya.( n )

Gambar 7.16. Telofase II

Perbedaan Pembelahan Mitosis dengan Pembelahan Meiosis

No

Mitosis

Meiosis

1. Lokasi pembelahan Sel-sel tubuh (somatis) dan sel gonad Lokasi pembelahan Sel
gonad/sel kelamin

2 Jumlah pembelahan Satu kali Jumlah pembelahan dua kali

Jumlah sel anak hasil pembelahan Satu sel induk menghasilkan 2 sel anak

Jumlah sel anak hasil pembelahan Satu sel induk menghasilkan 4 sel anak
2 Jumlah kromosom anak Diploid (2n) Diploid (2n)Jumlah kromosom anak Diploid (2n) Haploid (n)

3 Pindah silang Tidak terjadi Pindah silang terjadi pada profase I

4 Komponen genetik sama dengan induk Komponen genetik berbeda dengan induk

5 Tujuan Pertumbuhan dan regenerasi Tujuan Reduksi kromosom yaitu pembentukan gamet

Anda mungkin juga menyukai