Meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan standar nasional pendidikan (SNP) bisa
dilakukan melalui sistem penjaminan mutu internal (SPMI). Peraturan tersebut diatur
pada Permendikbud nomor 28 tahun 2016 tentang sistem penjaminan mutu
pendidikan dasar dan menengah. Agar implementasi SPMI dapat berjalan sukses perlu
diadakannya pendampingan dan sosialisasi yang dilakukan oleh lembaga penjamin
mutu pendidikan (LPMP) tim penjamin mutu pendidikan daerah (TPMPD) fasilitator
daerah (pengawas )kepala sekolah atau tim penjamin mutu pendidikan sekolah
(TPMPS). Pelaksanaan SPMI yang meliputi 8 standar pendidikan sudah diupayakan
dan dilakukan secara berkesinambungan dimana pelaksanaannya tidak lepas dari
progres program yang sudah dilakukan pihak sekolah karena hasilnya adalah penilaian
atau akreditasi, setiap kegiatan kerja harus tercatat (dokumentasi) dan laporan
pelaksanaan melalui siklus program kerja baik jangka pendek, tahunan dan jangka
panjang sehingga dapat mengevaluasi apa yang sudah dikerjakan dan laksanakan demi
pencapaian mutu pendidikan di Sekolah Menengah Pertama.
Penjaminan mutu pendidikan tingkat SMA
1. SPMI, yaitu kegiatan sistemik penjaminan mutu pendidikan tinggi oleh setiap
perguruan tinggi secara otonom atau mandiri untuk mengendalikan dan
meningkatkan penyelenggaraan pendidikan tinggi secara berencana dan
berkelanjutan;
2. SPME, yaitu kegiatan penilaian melalui akreditasi untuk menentukan kelayakan
program studi dan perguruan tinggi; dan
3. PD Dikti, yaitu kumpulan data dan informasi penyelenggaraan pendidikan tinggi
seluruh perguruan tinggi di Indonesia yang terintegrasi secara nasional.
SebagaimanaSebagaimana dikemukakan di atas, tujuan SPM Dikti adalah menjamin
pemenuhan Standar Dikti secara sistemik dan berkelanjutan sehingga tumbuh dan berkembang Budaya
Mutu di setiap perguruan tinggi