Manfaat metode geolistrik polarisasi terinduksi untuk eksplorasi hidrokarbon

Eksplorasi Hidrokarbon Dengan Metode Geolistrik Polarisasi Terinduksi

Pengantar
Metode geolisstrik pada awalnya menemui beberapa masalah dalam identifikasi dan
delineasi reservoir yang mengandung hidrokarbon. Penelitian, berdasarkan difusi
elektromagnetik, dapat dilakukan untuk menggambarkan reservoir hidrokarbon hanya jika
kontras antara resistivitas regional dan reservoir cukup tinggi. Jika tidak cukup tinggi, ambiguitas
yang tidak diinginkan akan tinggi. Ahli geofisika menyadari pentingnya efek IP polarisasi
terinduksi dan melakukan upaya serius untuk mengkarakterisasi akumulasi hidrokarbon dengan
metode geolistrik misalnya
Efek IP direkam dan dievaluasi oleh atribut elektromagnetik yang relatif baru. Dalam
situasi yang tepat, misalnya, kebocoran segel / reservoir, seperti yang akan ditunjukkan nanti,
atribut ini akan membantu memecahkan beberapa masalah yang dihadapi dalam evaluasi yang
tepat dari permukaan bawah tanah. Kami menyajikan dua kasus sejarah dari Federasi Rusia,
yang menggambarkan hasil yang sangat menggembirakan
Ada 3 Penyebab Adanya IP(Olhoeft,19985) :
 Semacam proses elektrokimia pada antarmuka mineral logam, seperti pirit ata magnetit,
dan cairan pori. Proses ini sering dieksploitasi untuk mengungka keberadaan deposit bijih
(Mikhailov dkk., 1973) .
 Pertukaran reaksi antara batulempung dan pasir serpih Klein dan Sill, (1982 ; Ulrich dan
later, 2004) . Ini terbukti sangat berguna dalam aplikasi hidrogeologi (Komarov 1980 ;
Slater dan Glaser, 2003)
 Reaksi yang melibatkan bahan organik.

Dimana : σ = is conductivity atau 1/resistivity

η = IP koeefisien(adalah konstanta peluruhan waktu dari IP
т = Decay time
c = Konstanta Relaksasi (0 -1)
Data diperoleh di wilayah Arktik, Siberia, Kaukasus, Tatarstan, Cina, Laut Baltik dan
Laut Kaspia. 300 m kedalaman air. Dari 126 sumur di Rusia, ketika survey geolistrik di
permukaan dianalisis hanya dua sumur yang bertentangan dengan prediksi ada perbedaan.
Hubungan antara anomali yang diukur dan keberadaan kristal mikropirit terliha jelas. Hubungan
langsung dengan keberadaan hidrokarbon komersial tidak terbukti dalam semua kasus, tetapi ini
masih merupakan hipotesis kerja yang berguna untuk diverifikas berdasarkan kasus per kasus.
Investigasi geolistrik merupakan metodologi yang nyaman dan hemat biaya. Tiga
masalah utama berperan dalam menentukan efisiensi studi geolistrik: 1 rasio signal-to-noise; 2
efek geobodi 3D, meskipun pemodelan biasanya dilakukan dala bagian 2D; dan 3 pemisahan IP
dari efek kopling elektromagnetik lain.

Survei Geolistrik
Keuntungan tambahan dari metode geolistrik adalah pengaturan akuisisi yang agak
sederhana. Itu memanfaatkan elektroda dengan ukuran manhandling, menghasilkan pengurangan
paparan sinyal elektromagnetik yang berbahaya jika membutuhkan konduktor yang sangat besar.

Gambar 1. Adalah tampilan untuk survei geolistrik kelautan yang menerapkan metode IP yang
dinormalisasi diferensial. Pulsa arus listrik positif antara elektroda input A dan B dihidupkan
selama 4 detik. Responsnya diukur pada elektroda penerima yang berada 1 hingga 3 km dari
sumber X 1- X 7. Selanjutnya, arus dimatikan selama 4 detik, dan peluruhan perbedaan potensial
pada unit penerima dimonitor dan direkam dengan langkah pengambilan sampel waktu 0,25 ms.
Beberapa atribut dihitung pada fungsi peluruhan. Kapal bergerak terus, dan siklus pengukuran
berikutnya dimulai dengan pulsa terpolarisasi negatif terbalik dalam arus listrik. Tiga konfigurasi
untuk potens perbedaan U 1 dan U2 pada elektroda penerima yang ditunjukkan MO dan ON.
 Misalnya, untuk target yang lebih dalam, interval waktu 8 detik yang lebih besar dapat
digunakan sebagai pengganti periode pengukuran 2 detik. Selain itu, kekuatan arus masukan
dapat ditingkatkan 200–300 kW. Jarak antara sumber dan penerima dapat diubah untuk
menambah kedalaman penetrasi, tetapi operasi yang lebih rumit di lapangan mencegah yang
terakhi dilakukan. Pemrosesan khusus dari data field yang direkam membantu untuk
mendapatkan resolusi yang lebih baik pada kedalaman yang lebih dalam, dimana amplitudo
sinyal ditingkatkan
Rakitan penerima sumber, yang ditarik di belakang kapal perekam, biasanya memiliki
kecepatan 7–8 km per jam. Pengaturan ini memungkinkan produksi dalam survei geolistrik
sekitar 100 km per hari dalam kondisi pengoperasian normal. Peralatan survei kelautan
ditunjukkan pada Gambar 2 . Survei dapat dilakukan sekarang pada kedalaman air 300-m, tetapi
dengan desain khusus dapat ditingkatkan dalam waktu dekat. Kapal yang lebih kecil digunakan
di zona transisi dangkal. Biayanya sebanding dengan biaya akuisisi seismik. Kecepatan survei
selama pengumpulan data darat berkisar dari 2 hingga 15 km per hari. Biasanya, itu dilakukan
dengan jarak stasiun antara 0,2 dan 1 km.

Pengolahan Data
 Fungsi peluruhan untuk pengukuran geolistrik di sepanjang lintasan ditampilkan dalam
plot 3D. Kurva peluruhan termasuk dalam posisi bidang tertentu. Di sebelah kiri, data mentah
ditampilkan. Di sebelah kanan, data yang telah difilter dan dihaluskan diplot.

Plot waktu potensial listrik penerima yan menunjukkan fungsi peluruhan tipikal di
stasiun pengukuran. Sisipan tersebut menggambarkan elips biru ledakan. Paramete penting
adalah waktu tunda sistem untuk kembali ke kondisi dasar setelah arus dalam elektroda masukan
dimatikan. Bentuk kurva relaksasi adalah diagnostik untuk ada atau tidak adanya resistor yang
menunjukkan efek IP.
Inversi Data Geolistrik dan Pemodelan Kedalaman
Output yang dihasilkan adalah resistivitas, koefisien polarisasi, waktu relaksasi, lebar
spektrum relaksasi, dan ketebalan lapisan.
 .Data dalam plot jarak-waktu dibagi lagi menjadi piket yang tumpang tindih. Di piket, rata-rata
tertentu dilakukan untuk menstabilkan keluaran. Garis waktu diberi label dengan angka inkremental.
Gambar 8. Berbagai atribut geolistrik dihitung di setiap stasiun pengukuran. Atribut dapat ditampilkan
untuk setiap piket. Berikut diupeti dihitung: DU, D 2 U, P S, P. 1, P. 0, dan D S. Tampak teks untuk definisi
geoelecparameter tric.