Anda di halaman 1dari 2

KELOMPOK 4 :

- Ivana Buulolo (1020191009)


- Siti Nurhalipah (1020191011)
- Hilda Sefia ( 1020191004)
- Maria Selviana Rumbarak (1020181031)

Komentar mengenai kelompok 1 :

Contoh penelitian Status gizi dengan kejadian ISPA pada Balita termasuk dalam cross
sectional, dikarenakan pada penelitian yang di paparkan dijelaskan variabel- variabel yang
menjadi cross sectional. Pada penelitian tersebut menunjukkan terdapat hubungan negative
antara status gizi dengan kejadian ISPA pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Wonosari
Gunung Kidul. Hasil nilai dari koefisiensi kontinensi 22,241 yang berarti bahwa hubungan
antara status gizi dengan kejadin ISPA dalam kategori sedang.

Komentar mengenai kelompok 2 :

Contoh penelitian Hubungan pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) dengan status
gizi anak usia 1-3 tahun termasuk dalam cross sectional. Penelitian ini menggunakan metode
two stage cluster sampling yang menghasilkan data yaitu status gizi lebih baik banyak
terdapat pada anak yang diberi MP-ASI buatan pabrik (42%) dibandingkan dengan dengan
anak yang diberikan MP-ASI homemade (10%). Tidak terdapat hubungan antara jenis
makanan pendamping ASI dengan status gizi anak usia 1-3 tahun.

Komentar mengenai kelompok 3 :

Contoh penelitian Hubungan Perilaku Ibu dalam Memenuhi Kebutuhan Gizi dan Tingkat
Konsumsi Energi dengan Status Gizi balita menggunakan metode cross sectional dengan
besaran sampel berjumlah 81 orang yang menggunakan teknik Proportional Random
Sampling. Pengukuran status gizi dengan menggunakan indeks BB/U WHO 2005, untuk
perilaku dan konsumsi energi menggunakan kuesioner dan penilaian asupan makanan.
Analisa bivariat menggunakan chi square. Hasil penelitian menunjukkan status gizi balita
sebagian besar dalam kategori normal (76,5%), kemudian untuk perilaku ibu dalam
memenuhi gizi balita kategori baik (58%) dan kurang baik (42%), tingkat konsumsi kategori
lengkap (34,5%) dan kurang lengkap (65,5%). Hasil uji statistik terdapat hubungan bermakna
antara perilaku terhadap status gizi (p = 0,02), serta terdapat hubungan bermakna antara
tingkat konsumsi terhadap status gizi balita (p = 0,012).

Anda mungkin juga menyukai