Anda di halaman 1dari 3

NAMA               : MARIA FATIMA FETOK BERE

NPM                 : 61190010

MATA KULIAH : ANTROPOLOGI KESEHATAN

PRODI                : KEPERAWATAN

ANTROPOLOGI KESEHATAN

Pengertian Antropologi Kesehatan Hassan dan Prasad (1959): Pada awal pendefinisian diusulkan
bahwa antropologi kesehatan adalah cabang dari ilmu “ilmu mengenai manusia” yang mempelajari
aspek-aspek biologi dan kebudayaan manusia (termasuk sejarahnya) dari titiktolak pandangan untuk
memahami kedokteran (medical), sejarah kedokteran (medico-historical), hukum kedokteran (medico-
legal), aspek sosial kedokteran (medico-social) dan masalah-masalah kesehatan manusia.

Lanjutan Hochstrasser dan Tapp (1970): Antropologi kesehatan berkenaan dengan pemahaman
biobudaya manusia dan karya-karyanya, yang berhubungan dengan kesehatan dan pengobatan.

Lanjutan Fabrega (1972), merumuskan bahwa pertanyaan antropologi kesehatan sebagai suatu yang: 1.
Menjelaskan berbagai faktor, mekanisme dan proses yang memainkan peranan di dalam atau
mempengaruhi cara-cara di mana individuindividu dan kelompok-kelompok terkena oleh atau
berespons terhadap sakit dan penyakit. 2. Mempelajari masalah-masalah ini dengan penekanan
terhadap pola-pola tingkahlaku. Lanjutan Secara umum antropologi kesehatan didefinisikan sebagai
aktivitas formal antropologi yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit. Lahirnya Antropologi
Kesehatan Sejak berakhirnya Perang Dunia II, ahli-ahli antropologi sosial-budaya maupun antropologi
biologi semakin meningkatkan perhatian mereka pada studi lintas-budaya mengenai sistem kesehatan,
juga pada faktor-faktor bioekologi dan sosial-budaya yang berpengaruh terhadap kesehatan serta
timbulnya penyakit, baik pada masa kini maupun di sepanjang sejarah kehidupan manusia. Lanjutan
Sebagian dari minat mereka terletak pada masalah-masalah teoretis, semata-mata karena didorong oleh
perasaan ingin tahu tentang perilaku kesehatan manusia dalam manifestasinya yang seluas-luasnya.
Lanjutan Sebagian lainnya terletak pada masalah-masalah terapan, karena didorong oleh keyakinan
bahwa dlm teknik-teknik penelitian antropologi, teori-teori maupun datanya dapat dan harus digunakan
dalam programprogram yang disusun untuk memperbaiki perawatan kesehatan di negara-negara
berkembang. Lanjutan Para ahli antropologi tersebut umumnya disebut sebagai ahli antropologi
kesehatan dan lapangan yang diwakilinya adalah subdisiplin baru antropologi, yakni “antropologi
kesehatan” Ranah Antropologi Kesehatan Para antropolog kesehatan pada masa kini (khususnya di
Amerika) bekerja di fakultas-fakultas kedokteran, sekolah perawat, di bidang kesehatan masyarakat, di
rumahsakit-rumahsakit dan depertemen-departemen kesehatan, serta di jurusan-jurusan antropologi
pada universitas umum. Lanjutan Mereka melakukan penelitian dalam topiktopik seperti manusia,
anatomi, pediatri, epidemiologi, kesehatan jiwa, penyalahgunaan obat, definisi mengenai sehat dan
penyakit, latihan petugas kesehatan, birokasi medis, pengaturan dan pelaksanaan rumahsakit,
hubungan dokter-pasien, dan proses mem-perkenalkan sistem kesehatan ilmiah kepada masyarakat-
masyarakat yang semula hanya mengenal sistem kesehatan tradisional. Lanjutan Secara konseptual
perspektif dan pusat perhatian dari aktivitas yang dilakukan antropologi kesehatan dapat dijajarkan
dalam satu kontinum, dengan ujung yang satu disebut kutub biologi sedangkan ujung lainnya disebut
kutub sosio-budaya. Lanjutan Ke arah kutub biologi terdapat ahliahli antropologi yang pokok
perhatiannya adalah tentang pertumbuhan dan perkembangan manusia, peranan penyakit dalam
evolusi manusia dan paleopatologi (studi mengenai penyakit-penyakit purba). Lanjutan Ke arah kutub
sosio-budaya terdapat ahli-ahli antropologi dengan pokok perhatian pada sistem medis tradisional
(etnomedisin),masalah petugas-petugas kesehatan dan persiapan profesional mereka, tingkahlaku sakit,
hubungan antara dokter-pasien, serta dinamika dari usaha memperkenalkan pelayanan kesehatan
modern pada masyarakat tradisional. Lanjutan Namun antropologi kesehatan tidak boleh dipandang
sebagai penggabungan dari dua disiplin yang longgar yaitu biologi dan sosio-budaya,karena seringkali
masalah-masalah yang dihadapi kedua disiplin ilmu tersebut saling membutuhkan data maupun teori-
teori dari kedua bidang yang bersangkutan. Lanjutan Contoh: Makanan, di mana kebiasaan makan dan
makanan yang dipilih berkaitan dengan tingkatan nutrisi. Demikian pula teori epidemiologi yang
didasarkan atas pengetahuan bahwa tingkahlaku manusia sangat mempengaruhi vektor yang
menularkan banyak penyakit. Lanjutan Antropologi kesehatan dipandang oleh para dokter sebagai
disiplin biobudaya yang memberi perhatian pada aspekaspek biologis dan sosio-budaya dari tingkahlaku
manusia, terutama tentang cara-cara interaksi antara keduanya di sepanjang sejarah kehidupan
manusia, yang mempengaruhi kesehatan dan penyakit. Akar Antropologi Kesehatan Akar antropologi
kesehatan kontemporer dapat ditelusuri pada empat sumber yang berbeda, yang perkembangannya
masingmasing secara relatif terpisah satu sama lain: 1. Antropologi fisik 2. Etnomedisin. 3. Studi-studi
tentang kebudayaan dan kepribadian. 4. Kesehatan masyarakat internasional. Antropologi Fisik Lama
sebelum ada ahli-ahli antropologi kesehatan, ahli-ahli antropologi fisik belajar dan melakukan penelitian
di sekolahsekolah kedokteran (biasanya pada jurusan anatomi). Lanjutan Baik dalam hal lapangan
perhatian maupun dalam hubungan-hubungannya, ahli-ahli antropologi fisik di masa lalu, seperti halnya
masa kini, juga memberikan banyak perhatian pada topik-topik yang mempunyai kepentingan medis
seperti nutrisi dan pertumbuhan serta korelasi antara bentuk tubuh dengan variasi yang luas dari
penyakit-penyakit, misalnya radang pada persendian tulang (arthritis), tukak lambung (ulcer), kurang
darah (anemia) dan penyakit diabetes.

Lanjutan Underwood (1975) dan lain-lainnya berusaha mendapatkan pengertian yang lebih luas
mengenai proses penyakit melalui pengamatan terhadap pengaruhpengaruh evolusi manusia serta jenis
penyakit yang berbeda-beda pada berbagai populasi yang terkena sebagai akibat dari faktor-faktor
budaya,misalnya migrasi, kolonisasi dan meluasnya urbanisasi.

Lanjutan Fiennes (1964), lebih jauh lagi mengajukan pendapatnya bahwa penyakit yang ditemukan
dalam populasi manusia adalah suatu konsekuensi yang khusus dari suatu cara hidup yang beradab,
dimulai dari pertanian yang menjadi dasar bagi timbulnya dan berkembangnya pemukiman penduduk
yang padat. Lanjutan Ukuran, norma-norma dan standar yang berasal dari sejumlah studi antropologi
sering digunakan dalam bidang-bidang kedokteran anak serta kedokteran gigi, juga dalam berbagai
survei tentang tingkatan gizi serta etiologi (penyebab perilaku) penyakit dalam populasi yang berbeda-
beda maupun dalam suatu populasi. 2. Etnomedisin Etnomedisin merupakan subbagian antropologi
kesehatan, yaitu kepercayayan dan praktek-praktek yang berkenaan dengan penyakit, yang merupakan
hasil perkembangan kebudayaan asli dan yang eksplisit tidak berasal dari kerangka kedokteran modern.
Lanjutan Sejak awal penelitian, lebih dari 100 tahun yang lalu, para ahli antropologi secara rutin
mengumpulkan data mengenai kepercayaan dalam pengobatan pada penduduk yang mereka teliti,
dengan cara dan tujuan yang sama dengan yang mereka lakukan dalam pengumpulan data mengenai
aspek-aspek kebudayaan lainnya yaitu untuk menghasilkan tulisan etnografi yang selengkap mungkin.

Anda mungkin juga menyukai