Anda di halaman 1dari 6

Nama : As'ad Nasrulloh

Kelas : PGSD 2018 B

NIM : D24180035

1. pengawasan adalah segala kegiatan pengawasan pendidik dengan tujuan


untuk menilai kemampuan guru, baik guru sebagai pendidik dan pengajar
bidang-bidang tertentu, apabila guru yang bersangkutan tidak bisa
menyelesaikan masalahnya oleh dirinya sendiri, maka kepala madrasah
berhak memberikan solusi terhadap masalah tersebut. pengawas bertujuan
untuk meningkatkan proses pembinaan pembelajaran para guru, dan proses
pembinaan pengembangan kualitas sekolah, kinerja guru-guru dan kinerja
seluruh staf sekolah, pengawasan kepala sekolah ini dilakukan agar setiap
guru-guru mampu menjaga ritme proses pembelajaran di kelas sehingga
kinerja yang ditampilkan guru-guru sesuai dengan tuntutan pembelajaran
dan kurikulum yang ditetapkan melalui berbagai aktifitas yang dilakukan
oleh pengawas serta mengembangkan situasi belajar dan mengajar yang
lebih baik. Usaha kearah perbaikan belajar dan mengajar ditunjukkan
kepada pencapaian tujuan akhir dari pendidikan yaitu pembentukanpribadi
anak secara maksimal. membantu guru melihat dengan jelas tujuan-tujuan
pendidikan,membantugurudalammembimbingpengalamanbelajarsiswa,
membantu guru dalam memenuhi kebutuhan belajar siswa, membantuguru
dalam, hal menilai kemajuan siswa dan hasil pekerjaan guru itu sendiri,
membantu guru dalam membina reaksi mental atau moral kerja gurudalam
rangka pertumbuhan pribadi dan jabatan mereka. Secara manajerial,
implikasi tugas pengawas akan dirasakan oleh duniapendidikan,

2. a. Planning : perencanaan dalam manajemen adalah bagaimana direksi


perusahaan menetapkan tujuan yang ingin dicapai dan menyusun strategi
untuk mencapai tujuan tersebut. fungsi perencanaan adalah apa yang ingin
dicapai dan bagaimana cara mencapainnya.

b. organizing : Fungsi pengorganisasian (organizing) dalam manajemen


adalah proses mengatur tugas, wewenang dan tanggung jawab setiap
individu dalam manajemen. Menjadi satu kesatuan untuk mencapai
tujuan yang telah direncanakan. Fungsi pengorganisasian bukan hanya
mengatur orang. Tapi semua sumber daya yang dimiliki termasuk uang,
mesin, waktu, dan semuanya. Tanpaterkecuali
c. Actuating / Directing : Directing merupakan fungsi manajemen yang
dapat berfungsi bukan hanya agar pegawai melaksanakan atau tidak
melaksanakan suatu kegiatan, tetapi dapat pula berfungsi
mengkoordinasi kegiatan berbagai unsur organisasi agar dapat efektif
tertuju kepada realisasi tujuan yang telahditetapkan.
d. controling : Controlling atau pengawasan, sering disebut pengendalian,
adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian
dan sekaligus bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang sedang
dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud
tercapai tujuan yang sudahdigariskan.
e. coordinating : Coordinating adalah salah satu fungsi manajemen untuk
melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan,percekcokan,
kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubung-hubungkan,
menyatupadukan dan menyelaraskan pekerjaan-pekerjaan bawahan
sehingga terdapat kerjasama yang terarah dalam usaha mencapai tujuan
bersama atau tujuan organisasi.
3. - sasaran pembelajaran mencakup ranah sikap (KI 1 dan KI 2),pengetahuan
(KI 3), dan keterampilan (KI 4). KI adalah singkatan dari Kompetensi Inti
yang dimuat dalam StandarIsi
 siswaataupesertadidikmemperolehkompetensiuntukranahsikapmelalui
aktivitas: menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, lalu
mengamalkannya
 siswa atau peserta didik memperoleh kompetensi untuk ranah pengetahuan
melalui aktivitas: mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, dan
mengevaluasi

 siswa atau peserta didik memperoleh kompetensi untuk ranahketerampilan


melalui aktivitas: mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyajikan,
danmencipta
 pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah pendekatan saintifik
(pendekatanilmiah),pendekatantematikterpadu(pendekatantematikantar
mata pelajaran), dan pendekatan tematik dalam satu matapelajaran
 pembelajaranlebihbanyakmenggunakandiscoverylearning(pembelajaran
penemuan), pembelajaran inkuiri (inquiry learning), pembelajaran berbasis
proyek (project based learning), dan pembelajaran berbasis masalah
(problem based learning), Peserta didik menghasilkan karya (produk)
melalui pembelajaran berbasis proyek (PjBL - Project BasedLearning)
 pembelajarandiarahkanpadapekembangantigaranahafektif,kognitif,dan
psikomor secara holistik (menyeluruh) dan menyatu (tidak bisa dipisahkan
satu samalain)
 pembelajaran akan membentuk peserta didik dengan sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang utuh sehingga menghasilkan pribadi (insan) yang
berkualitas.
4. Profesional
Kompetensi profesional adalah kemampuan seorang guru dalam mengelola
proses belajar mengajar. Kemampuan mengelola pembelajaran didukung oleh
pengelolaan kelas, penguasaan materi belajar, strategi mengajar dan
penggunaan media belajar.
Pedagogik
Kompetensi pedagogik berkaitan erat dengan kemampuan guru dalam
memahamiprosespembelajaran.Pembelajaranyangberlangsungdiruangkelas
bersifatdinamis.Inidapatterjadikarenakomunikasiatauinteraksitimbalbalik
antaragurudengansiswadansiswadengansiswa.Keberagamansiswadidalam
kelas juga akan memerlukan keterampilan seorang guru dalam mendisain
programpembelajaran.
Sosial
Kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai pendidik untuk
berkomunikasidanberinteraksiyangbaikdenganwargasekolahmaupunwarga
dimana guru berada. Kemampuan sosial ini dapat dilihat melalui pergaulan
sosial guru dengan siswa, rekan sesama guru maupun dengan masyarakat
dimana iaberada.
Kepribadian
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, seorang guru harus menunjukkan
sikap dan kepribadian yang baik. Guru yang patut ditiru merupakan filosofi
yang menunjukkan kemampuan kepribadian. Ditiru karena guru diyakini
mempunyai ilmu yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup siswanya.Seorang
guru ditiru karena pada diri guru terdapat sikap dan pribadi yangbaik.
5. Seperti yang tercantum pada Pasal 7 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen, prinsip profesionalitas sebagai seorang guruadalah:
1. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme. Prinsip ini biasanya
menjadi pemantik bagi guru untuk tidak malasmengajar.
2. Mempunyai komitmen untuk senantiasa meningkatkan mutu (kualitas)
pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia pesertadidiknya.
3. berkualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan yang sesuai dengan
bidang tugas yangdiembannya.
4. Mempunyai kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas yang
diembannya, mencakup kompetensi personal, sosial, profesional dan
pedagogik.
5. Prinsip kelima adalah bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas
keprofesionalannya.

6. sarana dan prasarana adalah satu kesatuan pendukung terlaksananya proses


belajar mengajar dengan baik dan optimal. Sarana dan prasarana bukan
hanyameliputiseperangkatalatataubarangsaja,tapibisajugasuatutempat atau
ruangan untuk proses kegiatan. Dalam proses pengelolaan sarana dan prasarana
juga membutuhkan manajemen untuk membantu kelancaran proses belajar
mengajar sehingga mencapai tujuan yang diingankan, sehingga peran
manajemen sarana dan prasarana memang sangat penting untuk mengatur dan
mempersiapkan segalaperalatan/material bagi terselenggaranya proses
pendidikan di sekolah. pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan juga
ditujukan untuk memberikan fasilitas dan pelayanan secara professional di
bidang sarana dan prasarana di sekolah dalam rangka teralisasinya proses
pendidikan di sekolah secara efektif efisien. Dalam hal ini, sarana dan prasarana
sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam belajar.
manajemen/pengelolaan sarana dan prasarana akan menghasilkan output yang
sesuai dengan harapan awal lembaga pendidikan itu sendiri, dan
mempermudah pengelola sekolah dalam merencanakan sarana dan prasarana
dalam menigkatkan kualitas pelayanan sekolah kepada masyarakat, guru,
khususnya murid.

7. penghapusan sarana dan prasarana adalah proses kegiatan yang bertujuan untuk
mengeluarkan/menghilangkan sarana dan prasarana dari daftar inventaris,
kerena sarana dan prasarana tersebut sudah dianggap tidak berfungsi
sebagaimana yang diharapkan terutama untuk kepentingan pelaksanaan
pembelajaran di sekolah. Penghapusan sarana dan prasarana dilakukan
berdasarkan peraturan perundangan-undangan yang berlaku. Penghapusan
sebagai salah satu fungsi manajemen sarana dan prasarana pendidikan
persekolahan harus mempertimbangkan alasan-alasan normatif tertentu dalam
pelaksanaannya. demi efektivitas dan efisiensi kegiatan
persekolahan.Mencegah atau sekurang-kurangnya membatasi
kerugian/pemborosan biaya pemeliharaan sarana dan prasarana yang
kondisinya semakin buruk, berlebihan atau rusak dan sudah tidak dapat
digunakan lagi.Meringankan beban kerja pelaksanaan inventaris.
Membebaskan ruangan dari penumpukan barang-barang yang tidak
dipergunakan lagi. Membebaskan barang dari tanggung jawab pengurusan
kerja.

Anda mungkin juga menyukai