Pasar Uang
Pasar Uang
PENDAHULUAN
Pasar uang merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam
perekonomian karena merupakan bagian dari pasar keuangan. Pasar uang
memiliki instrumen kredit yang berjangka pendek, yang umumnya berkualitas
tinggi diperjualbelikan.
Masyarakat sering beranggapan bahwa pasar uang sama dengan pasar
modal, padahal kedua jenis pasar tersebut memiliki karakteristik yang berbeda
namun keduanya merupakan bagian dari pasar keuangan.
Pasar uang sangat diperlukan dalam pasar keuangan karena banyaknya
individu dan perusahaan yang mengalami arus kas yang tidak sesuai antara
inflows dengan outflows. Misalnya, perusahaan melakukan penagihan dari klien
dengan periode waktu tertentu dan pada waktu yang lain ia harus mengeluarkan
uang untuk menutupi biaya operasionalnya. Untuk mengatasi masalah tersebut
(perusahaan pada saat mengalami defisit) maka perusahaan tersebut sementara
dapat memasuki pasar uang sebagai peminjam dengan mencari lembaga keuangan
atau pihak lain yang memiliki surplus dana atau yang memang menawarkan jasa
peminjaman dana. Selanjutnya, pada saat perusahaan tersebut menglami surplus
dana, maka perusahaan tersebut dapat menjadi kreditordalam pasar uang untuk
memperoleh pendapatan daripada membiarlan dananya tak terpakai atau idle.
Pasar uang pada saat ini tidak lagi dibatasi dalam wilayah suatu negara
saja. Uang berputar ke seluruh bagian dunia, mencari investasi yang menawarkan
expected return yang paling tinggi untuk suatu tingkat resiko tertentu sejalan
dengan pesatnya perkembangan perdagangan dunia. Pertumbuhan dan
perkembangan perdagangan internasional membutuhkan pembiayaan jangka
pendek maupun jangka panjang. Modal jangka panjang dibutuhkan untuk
membiayai pembangunan pabrik baru, sistem transportasi dan sebagainya.
1
Pembiayaan jangka pendek untuk membiayai ekspor dan impor barang dan
kebutuhan modal kerja lain.
1.3 Tujuan
1. Untuk mngetahui pengertian pasar uang
2. Untuk mengetahui karakteristik pasar uang
3. Untuk mengetahui jenis jenis resiko investasi di pasar uang
4. Untuk mengetahui instrumen pasar uang
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
3
bagi pihak yang membutuhkan dana. Dengan kata lain pasar uang dan pasar
modal merupakan sarana investasi dan mobilisasi dana.
Pihak yang terlibat dalam trnsaksi pasar uang baik sebagai investor
maupun sebagai peminjam antara lain:
a. Lembaga-lembaga keuangan, misalnya: bank, dana pensiun, dan
perusahaan asuransi.
b. Perusahaan-perusahaan besar, misalnya: perusahaan yang sudah go
public menerbitkan commercial paper.
c. Lembaga-lembaga pemerintah, misalnya: Bank Indonesia menerbitkan
Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
d. Individu-individu, misalnya: rumah tangga membeli Sertifikat Bank
Indonesia.
4
Alasan kenapa pasar uang dibutuhkan dalam sistem perekonomian
adalah banyaknya perusahaan serta individu yang mengalami arus kas
yang tidak sesuai antara inflows dan outflows. Misalnya, perusahaan
melakukan penagihan kepada klien pada periode tertentu dan pada waktu
yang lain ia harus mengeluarkan untuk menutupi biaya operasionalnya.
Untuk mengatasi masalah tersebut perusahaan pada saat kasnya
mengalami defisit, sementara dapat memasuki pasar uang sebagai
peminjam dengan mencari lembaga keuangan atau pihak lain yang
memiliki surplus dana. Selanjutnya pada saat mengalami surplus dana
menjadi kreditor dalam pasar uang untuk memperoleh pendapatan
daripada membiarkan dananya tak terpakai atau idle. Oleh karena itu,
pasar uang berfungsi untuk menjembatani adanya kesenjangan antara
penerimaan dan pengeluaran dana, menutup kekurangan dengan pinjaman
jangka pendek apabila pengeluaran melebihi penerimaan, dan penyedia
outlet investasi untuk mempeoleh pendapatan unga bagi unit yang
penerimaannya melebihi pengeluaran.
5) Pada waktu yang sama pasar uang menyediakan outlet investasi bagi
pihak surplus dana jangka pendek yang ingin memperoleh pendapatan
atas dana yang belum terpakai.
5
Seperti halnya pasar modal, dalam pasar modal terdapat dua pihak yang
terlibat secara langsung maupun tidak langsung. Masing-masing pihak saling
berkepentingan satu sama lainnya dan mempunyai tujuan masing-masing
pula. Pihak-pihak yang terlibat dalam pasar uang adalah sebagai berikut:
1. Pihak yang membutuhkan dana (Kreditur)
Dalam hal ini baik bank maupun perusahaan non bank yang kebetulan
membutuhkan dana yang segera harus dipenuhi untuk kepentingan
tertentu.
2. Pihak yang menanamkan dana (Debitur)
Pihak yang menyediakan dana atau pihak yang menjual dana baik bank
maupun perusahaan non bank dengan tujuan investasi di pasar uang.
Bagi pihak yang memerlukan dana dan mencari dana tersebut di pasar
uang terdapat beberapa tujuan. Tujuan ini tergantung dari kepentingan dan
kebutuhan pencari dana. Paling tidak ada empat tujuan dalam menghimpun
dana dari pasar uang yaitu:
a. Untuk memenuhi kebutuhan dana jangka pendek, seperti
membayar utang yang kan jatuh tempo
b. Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja, yaitu membayar biaya-
biaya, uah karyawan, gaji, pembelian bahan dan kebutuhan modal
kerja lainnya
c. Untuk memenuhi kebutuhan likuiditas, karena disebabkan
kekurangan kas
Sedangkan tujuan bagi pihak yang bermaksud menanamkan dananya di
pasar modal adalah:
a) Untuk memperoleh penghasilan dengan tingkat suku bunga
tertentu
b) Bermaksud membantu pihak yang benar-benar mengalami
kesulitan keuangan
c) Spekulasi, dengan harapan akan memperoleh keuntungan besar
dalam waktu yang relatif singkat dlam kondisi ekonomi tertentu
6
2.3 Jenis – jenis Resiko Investasi di Pasar Uang
Resiko yang mungkin dihadapi investor dalam kegiatan investasi di pasar
keuangan yaitu:
1) Risiko Pasar (interest-rate risk), yaitu risiko yang berkaitan dengan
turunnya harga surat berharga dan tingkat bunga naik mengakibatkan
investor mengalami capital loss
2) Risiko reinvestment, yaitu risiko terhadap penghasilan suatu aset finansial
yang harus di-reinvest dalam aset yang berpendapatan rendah, atau dapat
dikatakan bahwa risiko reinvestment adalah risiko yang memaksa investor
menempatkan pendapatan yang diperoleh dari bunga kredit atau surat-
surat berharga ke investasi yang berpendapatan rendah akibat turunnya
tingkat bunga
3) Risiko gagal bayar. Risiko ini terjadi akibat tidak mampunya peminjam
memenuhi kewajibannya sesuai dengan yang diperjanjikan
7
Sulitnya menjual kembali surat berharga tersebut memberi risiko untuk
tidak dapat mencairkan kembali instrumen pasar uang dalam bentuk uang
tunai pada saat membutuhkan likuiditas sebelum jatuh tempo.
2.4 Instrumen Pasar Uang
Instrumen pasar uang yang banyak ditransaksikan di berbagai negara dan
diperdagangkan secara internasional :
1. Treasury Bills (T-Bills)
Treasury Bills merupakan instrumen utang yang diterbitkan oleh
pemerintah atau Bank Sentral atas tunjuk dengan jumlah tertentu yang
akan dibayarkan kepada pemegang pada tanggal yang telah ditetapkan.
Instrumen ini umunya berjangka waktu jatuh tempo satu tahun kurang. T-
Bills dianggap sebagai instrumen yang sangat aman karena diterbitkan
oleh pemerintah atau biasanya Bank Sentral.
T-Bills dapat dijadikan sebagai sarana investasi di samping untuk cadangan
likuiditas karena instrumen pasar uang ini :
a) Tidak berisiko
b) Memiliki phase Sekunder
c) Resiko terjadi kerugian sangat kecil
8
melindungi pemegangnya diperlukan keseragaman bentuk, isi dan
redaksinya.
Sesuai ketentuan Bank Indonesia warkat CP harus memenuhi syarat
sebagai berikut :
1. Pada halaman depan sekurang-kurangnya dicantumkan :
a) Kata-kata “Sertifikat Deposito”
b) Nomor seri dan nomor urut
c) Nama dan tempat kedudukan penerbit
d) Nilai nominal dalam rupiah
e) Tanggal dan tempat penerbitan
f) Tingkat bunga atau diskonto
g) Pernyataan bahwa penerbit mengikat diri untuk membayar sejumlah
uang tertentu dalam rupiah pada tanggal dan tempat tertentu.
h) Tanda tangan direksi atau pejabat yang berwenang dari penerbit.
i) Tanda tangan pejabat dari kantor cabang di tempat CP diterbitkan.
2. Pada halaman belakang dicantumkan klausul yang sekurang-
kurangnya menyatakan bahwa :
a) Penerbit menjamin sertifikat deposito dengan seluruh harta dan
piutang.
b) CP dapat diperjualbelikan dan dapat dipindahkantagankan dengan
cara penyerahan.
c) Pelunasan dilakukan pada tanggal jatuh tempo atau sesudahnya
dengan menyerahkan kembali warkat sertifikat deposito.
9
lembaga-lembaga keuangan lainnya misalnya discount houses atau
merchant bank.
5. Bill of Exchange
Bill of Exchange atau wesel adalah suatu perintah tertulis tak
bersyarat yang ditujukan oleh seseorang kepada pihak lainnya untuk
membayar sejumlah uang pada saat diperlihatkan atau pada tanggal
tertentu kepada penarik atau order atau pembawa.
Dalam kaitanya dengan penarikan wesel ini beberapa ketentuan menurut
pasal 100 Kitab Undang-undang Hukum Perdagangan (KUHP) yang perlu
diperhatikan yaitu surat wesel berisikan hal-hal sebagai berikut :
1. Perintah tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu
2. Nama orang yang harus membayar
3. Penetapan hari bayar
4. Penetapan tempat dimana pembayaran harus dilakukan
5. Nama orang atau pihak lain yang ditunjuk untuk melakukan
pembayaran
6. Tanggal dan tempat surat wesel ditarik
7. Tanda tangan yang mengeluarkannya
10
dijadikan sebagai instrument dalam transaksi Repos adalah surat-surat
berharga yang dapat diperjualbelikan secara diskonto, misalnya SBI,
SBPU, CD, CP, atau T-Bills.
11
merupakan pasar yang kompetitif. Suku bunga fed funds disebut effective
rate.
12
Surat sanggup yang diterbitkan oleh bank dalam rangka pinjaman
antarbank.
B. Surat wesel
Surat wesel yang ditarik oleh nasabah bank dan diaksep oleh bank
dalam rangka pemberian kredit untuk membiayai kegiatan tertentu.
Penarik dan atau tertarik adalah nasabah bank. Surat wesel yang ditarik
oleh nasabah bank dan diaksep oleh bank dalam rangka pemberian
kredit untuk membiayai kegiatan tertentu.
3. Sertifikat deposito
sebagai berikut :
4. Commercial Paper
13
dengan backup fasilitas credit line dari bank yang jumlahnya mendekati
atau sama dengan nilai Commercial paper yang diterbitkan, disamping
jaminan kemampuan likuiditas dan kemmapuan memperoleh laba
perusahaan.
5. Call Money
Pasar uang antar bank atau sering disebut dengan interbank call
money merupakan salah satu sarana penting untuk mendorong
pengembangan pasar uang. Karena kegiatan yang dilakukan pinjam
meminjam dana antar satu bank dengan bank lainnya untuk jangka waktu
pendek.
6. Repurchase agreement
7. Banker’s Acceptance
14
membayar sejumlah barang atau membeli valuta asing. Apabila bank
menyetujui wesel tersebut, bank akan menstempel dengan kata
“accepted” diatas wesel tersebut dan memprosesnya. Jangka waktu
accepted biasanya berkisar 30 sampai 270 hari, dimana jangka waktu 90
hari yang paling umum.
8. Promissory Notes
Promissory Notes adalah surat sanggup bayar yang membuktikan
adanya utang piutang jangka pendek antara kreditur dan debitur.
BAB III
PAPARAN KASUS
Pada tanggal 19 April Bank Century memperoleh izin usaha sebagai Bank
Umum dari Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No.
462/KMK.013/1990. Pada tanggal 22 April 1993, Bank Century memperoleh
peningkatan status menjadi Bank Devisa dari Bank Indonesia melalui Surat
Keputusan No. 26/5/KEP/DIR. Bank Century memulai operasi komersialnya pada
bulan April 1990. Anggaran Dasar Bank Century telah beberapa kali berubah,
terakhir sesuai Akta No. 159 tanggal 29 Juni 2005 dari Buntario Tigris Darmawa
NG, SH, S.E, notaris di Jakarta. Perubahan anggaran dasar ini telah mendapat
persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia No. C-
20789.HT.01.04.TH.2005 tanggal 27 Juli 2005. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran
Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan usaha adalah menjalankan kegiatan umum
perbankan termasuk berdasarkan prinsip syariah.
15
Republik Indonesia No. 462/KMK.013/1990 tanggal 16 April 1990 tentang
Pemberian Izin Usaha, nama PT Bank CIC Internasional Tbk dinyatakan tetap
berlaku bagi PT Bank Century Tbk. Bank Century berdomisili di Indonesia
dengan 27 Kantor Cabang Utama, 30 Kantor Cabang Pembantu dan 8 Kantor Kas.
Kantor Pusat Bank beralamat di Gedung Sentral Senayan II, Jl. Asia Afrika No. 8
Jakarta. Dari jumlah kantor tersebut diatas yang beroperasi sebanyak 63 kantor.
Kisah Bank Century berawal dari tahun 1989 ketika didirikan, hingga 20
November 2008 saat ditetapkan oleh Bank Indonesia sebagai Bank Gagal yang
memiliki dampak sistemik. Ada beberapa catatan penting terkait perjalanan Bank
Century. PT Bank Century Tbk didirikan berdasarkan Akta No. 136 tanggal 30
Mei 1989 yang dibuat Lina Laksmiwardhani, SH, notaris pengganti Lukman
Kirana, SH, notaris di Jakarta. Disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik
Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C.2-6169.HT.01.01.TH 89 tertanggal 12
Juli 1989. Didaftarkan kePengadilan Negeri Jakarta Selatan pada 2 Mei 1991
dengan No. 284/Not/1991.
16
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
17
ini dapat mempengaruhi bank lain, di mana orang tidak percaya bahwa mereka
lebih terhadap sistem perbankan nasional. Kasus Bank Century, sehingga bisa
menyakiti bank di Indonesia, bahkan dunia.
Kebangkrutan PT Bank Century Tbk tidak mungkin terjadi begitu saja, ada
beberapa hal yang menyebabkan kebangkrutan bank century antara lain
penyimpangan manajemen dan pengawasan BI yang tidak efektif yang diduga
menjadi penyebab utama bank itu akhirnya mengalami kebangkrutan. Beberapa
Penyebab bangkrutnya bank Century :
1. Penyimpangan Manajemen
18
menunjukkan ada praktik-praktik yang menyimpang di bank sentral menyangkut
tes kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) yang tidak akurat.BI juga dinilai
gagal dalam menciptakan tata kelola yang baik (good corporate governance dan
good governance). Kesehatan merupakan hal yang paling penting di dalam
berbagai bidang kehidupan, baik bagi manusia maupun perusahaan.
3. Kesehatan Bank
Pengertian tentang kesehatan bank diatas merupakan suatu batasan yang sangat
luas, karena kesehatan bank memang mencakup kesehatan bank untuk
melaksanakan seluruh kegiatan usaha perbankannya kegiatan tersebut meliputi :
19
Dalam memberikan kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syari’ah
dan melakukan kegiatan usaha lainnya, bank wajib menempuh cara-cara yang
tidak merugikan bank dan kepentingan nasabah yang mempercayakan dananya
kepada bank. Bank wajib menyampaikan kepada BI segala keterangan dan
penjelasan mengenai usahanya menurut tata cara yang ditetapkan oleh BI.
20
Hancurnya Bank Century sehingga harus diselamatkan oleh pemerintah
melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melalui suntikan dana Rp 6,7 triliun
terjadi karena perpaduan pengurusan bank yang mengarah pada tindak kriminal
serta krisis ekonomi global yang terjadi. Surat-surat berharga bodong yang ada di
Century menjadi salah satu pemicu bobroknya kondisi bank tersebut. Belakangan
dilihat ada pengaruh Antaboga, masalah surat bodong itu pasti ada pengaruhnya
dari Bank Century. Tetapi diperburuk karena kondisi krisis global, kalau keadaan
seperti itu tidak dalam krisis global, maka tidak akan meletus seperti itu. namun
suatu saat pasti akan meletus juga,” tutur Miranda Goeltom usai rapat dengan
Pansus Century di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.
PT Bank Century Tbk (BCIC) pada awalnya ternyata agen penjual produk
investasi yang diterbitkan PT Antaboga Delta Sekuritas. Hal itu diketahui
berdasarkan pemeriksaan awal Bank Indonesia (BI) pada 2005. Tapi, dari
penelusuran BI diketahui produk yang dijual tidak mempunyai izin dari
Bapepam,” kata Deputi Gubernur BI, Siti Ch Fadjrijah dalam pertemuan dengan
Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat
21
Padahal, sesuai dengan aturan Nomor 10/26/PBI/2008 tertanggal 30 Oktober
2008, syarat untuk mendapat bantuan itu adalah CAR harus 8 persen.
30 September 2008
Rasio kecukupan modal (CAR) Bank Century positif 2,35 persen. Menurut
Peraturan Bank Indonesia No 10/26/PBI/2008, bank penerima FPJP harus
memiliki CAR minimal 8 persen. Dengan demikian Century tidak memenuhi
syarat memperoleh FPJP.
30 Oktober 2008
22
Bank Century mengajukan report aset kredit kepada Bank Indonesia sebesar Rp 1
triliun.
14 November 2008
17 November 2008
18 November 2008
BI memberi tambahan FPJP Rp 187,32 miliar, sehingga total FPJP yang diberikan
BI kepada Century sebesar Rp 689 miliar.
23
senilai US$ 56 juta jatuh tempo, tidak mampu dibayar, padahal pemegang saham
pengendali memiliki dana di bank luar negeri. Ia menyatakan kecurangan yang
dilakukan manajemen (pemegang saham pengendali), yakni menjamin surat utang
itu dalam rekening penampung di Bank Dresdner Luxemburg yang jumlahnya
US$ 230 juta. BI seharusnya memerintahkan pemegang saham pengendali untuk
mencairkan uang dari rekening penampung untuk memenuhi kewajiban yang
jatuh tempo.
BI juga dinilai gagal dalam menciptakan tata kelola yang baik (good
corporate governance dan good governance) serta lemahnya pengawasan berbasis
risiko. Pengamat perbankan Iman Sugema mendesak agar kejahatan perbankan
yang dilakukan pemegang saham pengendali dan manajemen Bank Century
segera dituntaskan. ”Tidak mungkin Bank Century serta-merta bangkrut tanpa
didahului kecerobohan berbagai pihak,” tandasnya.
Mulai tanggal 21 November 2008, PT. Bank Century Tbk diambil alih
oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), untuk selanjutnya tetap beroperasi
sebagai Bank Devisa penuh yang melayani berbagai kebutuhan jasa perbankan
bagi para nasabahnya.
24
Pengambilalihan bank tersebut oleh lembaga Pemerintah ini dimaksudkan
untuk lebih meningkatkan keamanan dan kualitas pelayanan bagi para nasabah.
Tim manajemen baru yang terdiri dari para profesional telah ditunjuk hari ini
untuk mengelola dan meningkatkan kinerja bank.
Beberapa waktu lalu diberitakan bahwa terdapat minat dari investor untuk
mengakuisisi bank ini. Namun karena proses akuisisi tersebut memakan waktu,
maka demi memberi rasa aman dan kepastian segera bagi para nasabah Bank
Century, Pemerintah dan Bank Indonesia melalui Komite Stabilitas Sistem
Keuangan (KSSK) memutuskan pengambil alihan bank tersebut oleh LPS.
BAB V
KESIMPULAN
Pasar Uang sangat penting dalam pasar keuangan untuk mengatasi arus
inflows dan outflows perusahaan yang tidak seimbang. Pasar uang berbeda
dengan pasar modal meskipun berperan sebagai sarana investasi.
25
DAFTAR RUJUKAN
Kasmir. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Depok: Rajawali Pers
26